Anda di halaman 1dari 3

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : MICHAEL H. FERDINANDUS

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 041949753

Kode/Nama Mata Kuliah : HKUM4401/Interpretasi Dan             Penalaran


Hukum

Kode/Nama UPBJJ : 86/Ambon

Masa Ujian : 2021/22.2 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan batasan-batasan hakim dalam melakukan suatu penafsiran atau hermeneutika huku
terhadap suatu ketentuan hukum! Berikan Contoh Kasus!
 Pengertian hermeneutika hukum adalah ajaran filsafat mengenai hal mengerti /memaha
sesuatu, atau sebuah metode interpretasi terhadap teks dimana metode dan tekn
menafsirkannya dilakukan secara holistik dalam bingkai keterkaitan antara teks, kontek
dan kontekstualisasi. Teks tersebut bisa berupa teks hukum, peristiwa hukum, fak
hukum, dokumen resmi negara, naskah kuno. penafsiran yaitu rekontruksi pikiran ya
tersimpul dalam Undang-undang. Ini bukan metode penafsiran yang dapat dipergunak
semaunya tetapi pelbagai kegiatan yang semuanya harus dilaksanakan bersamaan unt
mencapai tujuan yaitu penafsiran Undang-undang. Yang memerlukan penafsiran ial
terutama perjanjian dan Undang-undang. Dalam hal bunyi atau kata-kata dalam perjanji
itu cukup jelas kiranya tidak perlu dijelaskan. Bahwa penjelasan itu tidak boleh ditafsirk
menyimpang dari bunyi (isi) perjanjian, azas ini disebut "Sens Clair" tercantum dala
pasal 1342 KUHPerdata: "Apabila kata-kata dalam perjanjian itu tegas maka tid
dibenarkan untuk menyimpang dari padanya dengan jalan penafsiran".
contohnya yaitu:
Contoh penafsiran a contrario dapat kita temukan pada Pasal 34 Kitab Undang-Unda
Hukum Perdata ("KUH Perdata") yang menyatakan bahwa: "Seorang wanita tid
diperbolehkan kawin lagi sebelum lewat waktu 300 hari sejak saat perceraian."

2. Dengan ditetapkannya Pancasila sebagai staatsfundamentalnorm maka pembentukan hukum


penerapan, dan pelaksanaannya tidak dapat dilepaskan dari nilai-nilai Pancasila. Jelaskan a
yang dimasudkan sebagai staatsfundamentalnorm!
 Staats fundamental norm adalah norma yang merupakan dasar bagi pembentuk
konstitusi. Ia ada terlebih dahulu sebelum adanya konstitusi. Pancasila sebagai staa
fundamental norm diletakkan sebagai dasar asas dalam mendirikan negara, maka ia tid
dapat diubah. Pancasila sebagai staats fundamental norm diletakkan sebagai dasar as
dalam mendirikan negara, maka ia tidak dapat diubah. Hukum di Indonesia tid
membenarkan perubahan Pancasila, karena ia sebagai sumber dari segala sumber huku
atau sebagai sumber hukum dasar nasional di Indonesia. staatsfundamentalnorm memil
karakteristik sebagai berikut:
1) Staatsfundamentalnorm merupakan norma hukum tertinggi dalam suatu nega
yang merupakan bagian dari rezim hukum positif;
2) Norma hukum tertinggi tersebut dapat berubah;
3) Staatsfundamentalnorm merupakan norma yang menjadi dasar pembentukan sua
konstitusi;
4) Staatsfundamentalnorm merupakan konstitusi berbentuk;
5) Staatsfundamentalnorm berbentuk tertulis.
di uraikan bahwa dari rumusan penjelasan Undang-Undang Dasar Negara Repub
Indonesia Tahun 1945 (“UUD 1945”), menjadi jelas bahwa pokok-pokok pikiran dala
Pembukaan UUD 1945 yang tidak lain adalah Pancasila merupakan norma dasar nega
atau norma fundamental negara (staatsfundamentalnorm) dan sekaligus merupakan c
hukum (recht idee).

3. Jelaskan apa yang disebut dengan penafsiran literal, serta bagaimana kritik terhadap penafsir
tersebut
 Penafsiran Literal adalah metode menafsirkan hukum berdasarkan tekstual yang tertu
dalam undang-undang.
Kritik terberat untuk metode literal adalah karena pembuat undang-undang dala
menyusun norma pasal tidak mempertimbangkan bagaimana nantinya para hak
memeriksa dan mengadili perkara hukum yang timbul karena adanya undang-undang it
Sebagian menyatakan metode literal jika dipaksakan dapat menjadikan kebebasan hak
dalam memeriksa dan melakukan pertimbangan dapat menjadi terbatas, atau leb
dibatasi oleh pembuat undang-undang.

Anda mungkin juga menyukai