Anda di halaman 1dari 22

PENGARUH HASIL BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN, KEPUASAN

TRANSAKSI ONLINE SHOPPING DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP


MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

NUR AFNI KRISTIANINGSIH

17080304059

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


2019

1
HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa Proposal penelitian Kuantitatif
dari :
1.Identitas Peneliti
Nama : Nur Afni Kristianingsih
NIM : 17080304059
Program Studi: S1 Pendidikan Akuntansi
Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
2.Lokasi Penelitian : Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
3.Judul : PENGARUH HASIL BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN,
KEPUASAN TRANSAKSI ONLINE DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP
MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

Surabaya, 28 Oktober 2019


Dosen Pembimbing,

Agung Listiadi

2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayahNya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul:
PENGARUH HASIL BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN, KEPUASAN TRANSAKSI
ONLINE DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI
MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini dapat terlaksana berkat bantuan
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu dalam penyelesaian proposal penelitian ini.
Penulis juga menyadari bahwa penyusun proposal penelitian ini jauh dari
sempurna.Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
perbaikan dimasa yang akan datang.Semoga Penelitian berguna bagi semua yang
membacanya dan juga dapat menginspirasi bagi para pembaca untuk melakukan hal yang
lebih baik. Semoga proposal ini bermanfaat dalam rangka mencerdaskan bangsa.

Surabaya, 28 Oktober 2019


Peneliti

Nur Afni Kristianingsih


NIM. 17080304059

3
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................................ii
KATA PENGANTAR.........................................................................................................iii
DAFTAR
ISI..................................................................................................................................iv
BAB I.PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................3
C. Tujuan Penelitian...................................................................................3
D. Manfaat Penelitian.................................................................................3
BAB II. KAJIAN PUSTAKA.................................................................................4
A. Landasan Teori......................................................................................4
1. Hakikat Belajar..................................................................................4
2. Hakikat pembelajaran........................................................................5
3. Teori Hasil Belajar............................................................................6
4. Hakikat Motivasi Belajar..................................................................7
5. Model Problem Based Learning.......................................................8
B. Hasil Penelitian yang Relevan..............................................................14
C. Kerangka
Konseptual..................................................................................15
BAB III. METODE
PENELITIAN..............................................................................16
A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................16
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian......................................................................16
C. Subjek
Penelitian..........................................................................................16
D. Prosedur Tindakan.....................................................................................17
E. Instrumen
Penilaian....................................................................................15
DAFTAR
PUSTAKA....................................................................................................20

4
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan finansial adalah salah satu kecerdasan yang harus dimiliki oleh setiap individu
khususnya bagi mahasiswa, yaitu kecerdasan atau kemampuan dalam mengelola keuangan
pribadi dengan baik. Mahasiswa telah diajarkan pendidikan finansial dengan tujuan mampu
menjadi sumber daya manusia yang berdaya saing di dunia kerja dan mampu menerapkan
teori yang didapatkan untuk kehidupan sehari-hari. Dengan bekal tersebut mahasiswa
diharapkan memiliki kemampuan memanajemen keuangan pribadinya dengan baik. Dalam
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan segala keinginannya, manusia membutuhkan uang
sebagai alat pembayarannya. Seringkali dalam pemakaian uang untuk memenuhi kebutuhan
tidak terkontrol dan mengakibatkan ketidak seimbangan antara pengeluaran dan pendapatan.
Ketika individu sulit mengontrol pengeluaran yang secara terus menerus dilakukan, maka hal
tersebut menunjukkan bahwa seseorang tersebut memiliki tingkat kecerdasan keuangan yang
buruk. Dampak globalisasi semakin terasa setelah maraknya media sosial yang juga menjadi
bagian penting dalam bidang ekonomi dan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Dimana
melalui online shop kita dapat dengan mudah memperoleh barang-barang dengan banyak
pilihan yang ada tanpa perlu merasa kesulitan untuk memperolehnya, apabila hal tersebut
tidak dikontrol maka bukan tidak mungkin pola konsumtif akan menjadi budaya. Ini membuat
semakin tidak rasionalnya konsumen dalam membeli kebutuhannya. Penggunaan media
internet berkembang dengan cepat dan menjadi bagian terpenting dalam bidang ekonomi dan
dalam memenuhi kebutuhan manusia. Karakteristik ini tampaknya memudahkan mahasiswa
terjerat dalam perilaku membeli yang kurang efisien. Berdasarkan pengamatan dalam
kehidupan sehari-hari terlihat banyak mahasiswa Fakultas Ekonomi UNESA sering
menggunakan aplikasi online shop untuk memenuhi kebutuhan mereka. Hal ini terlihat dari
banyaknya mahasiswa yang membeli produk fashion dan aksesoris melalui online shop
seperti baju, tas, sandal, sepatu, dan sebagainya. Mereka tak jarang membeli produk fashion
dan barang – barang yang sama dengan teman – temannya atau bahkan membanding –
bandingkan barang kepemilikannya dengan barang temannya untuk melihat barang siapa yang
lebih trendy. Mahasiswa salah satunya merupakan agen perubahan, secara tidak langsung
mereka telah menjadi aktor perubahan. Mahasiswa – mahasiswa ini sering menghabiskan
waktu luangnya untuk berkumpul dengan teman sebayanya yang tidak lepas untuk membahas
segala produk terbaru di online shop. Kondisi demikian terjadi pada mahasiswa FE UNESA,
mereka terbiasa membeli semua produk lewat online shop karena tertarik dengan hal yang

5
dipaparkan di media. Mahasiswa FE UNESA menganggap bahwa Online shop ternyata telah
membawa nuansa budaya dan nilai yang mempengaruhi selera dan gaya hidup mahasiswa.
Hampir sebagian besar mahasiswa FE UNESA menyambut baik kehadiran teknologi ini,
sambutan baik ini dibuktikan dengan semakin banyaknya mahasiswa FE UNESA yang suka
menggunakan online shop sebagai sarana dalam membeli barang – barang yang diinginkan.
Dalam kondisi seperti ini tentu akan berdampak pada kondisi keuangan pribadi mahasiswa.
Menurut Husnan dan Pudjiastuti (2006:1) “Keuangan pribadi merupakan aplikasi dari konsep
konsep keuangan untuk pengambilan keputusan keuangan pada tingkat individu”. Di
Indonesia banyak ditemui penelitian mengenai keuangan publik, tetapi masih sedikit yang
membahas mengenai keuangan pribadi. Melek keuangan pribadi merupakan elemen penting
dalam membuat keputusan keuangan dan peningkatan kesejahteraan. Melek keuangan pribadi
dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui dan memahami pengelolaan keuangan
pribadi. Faktor yang mempengaruhi seseorang melek keuangan pribadi menurut Nidar (2012)
ada dua yaitu faktor internal (pribadi) dan faktor eksternal (lingkungan). Faktor internal
diantaranya meliputi pendidikan keuangan di keluarga, keadaan sosial ekonomi orang tua,
kecerdasan keuangan, dan kecerdasan spiritual individu, sedangkan faktor eksternal yang
mempengaruhi melek keuangan pribadi ditunjukkan oleh adanya peran teman sebaya. Faktor
lain yang menjadi faktor dalam melek keuangan pribadi adalah hasil belajar manajemen
keuangan (Widayati dan Hakim, 2015). Di perguruan tinggi, mahasiswa Fakultas Ekonomi
yang sudah menempuh matakuliah Manajemen Keuangan seharusnya menjadikan dirinya
lebih paham mengenai pengelolaan keuangan atau manajemen keuangan pribadinya. Didalam
matakuliah manajemen keuangan, mahasiswa diajarkan bagaimana mengelola atau
memanajemen keuangan denga baik. Dalam penelitian ini yang dimaksud pengetahuan
keuangan menggunakan definisi Volpe dan Chen (1998) yang lebih menekankan pada
kemampuan untuk memahami konsep dasar dari ilmu ekonomi dan keuangan hingga dalam
penerapannya. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan dilapangan, diperoleh
kenyataan bahwa banyak dari mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya
mengalami masalah keuangan. Masalah tersebut disebabkan ketidakmampuan dalam
mengontrol keuangan pribadi, tidak biasa dalam menyusun anggaran keuangan bulanan,
kurangnya kontrol keuangan dari diri pribadi mahasiswa, serta adanya kebiasan mencari
kesenangan seperti nonton, kuliner, jalan-jalan bersama teman-temannya. Tanpa mereka
sadari, hal tersebul menjadikan kebiasaan buruk yang membuat tidak terkontrolnya keuangan
pribadi dan membuat pengeluaran yang berlebihan. Keadaan tersebut mendasari betapa
buruknya manajemen keuangan pribadi bagi mahasiswa itu sendiri.

6
Dari latar belakang masalah yang telah dibahas sebelumnya, peneliti merasa perlu
mengadakan suatu penelitian yang bertujuan memperbaiki manajemen keuangan pribadi
mahasiswa. Hal itu yang menjadikan peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan
mengambil judul “PENGARUH HASIL BELAJAR MANAJEMEN KEUANGAN,
KEPUASAN TRANSAKSI ONLINE SHOPPING DAN TEMAN SEBAYA TERHADAP
MANAJEMEN KEUANGAN PRIBADI MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA”

B. Rumusan Masalah

1. Apakah hasil belajar manajemen keuangan, kepuasan transaksi online shopping, dan teman
sebaya berpengaruh terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya?
2. Apakah hasil belajar manajemen keuangan berpengaruh terhadap manajemen keuangan
pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya?
3. Apakah kepuasan transaksi online shopping berpengaruh terhadap manajemen keuangan
pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya?
4. Apakah teman sebaya berpengaruh terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada dalam penelitian ini, maka tujuan yang hendak
dicapai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Menganalisis hasil belajar manajemen keuangan, kepuasan transaksi online shopping, dan
teman sebaya terhadap manajemen keuangan pribadi mahasiswa FE UNESA.
2. Menganalisis pengaruh hasil belajar manajemen keuangan terhadap manajemen keuangan
pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
3. Menganalisis pengaruh kepuasan transaksi online shopping terhadap manajemen keuangan
pribadi mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.
4. Menganalisis pengaruh teman sebaya terhadap manajemenn keuangan pribadi mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya.

7
D. Manfaat Penlitian

Adapun manfaat dari penelitian ini dapat dilihat dari manfaat teoritis dan
manfaat praktis sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah memberikan ilmu pengetahuan tentang pengaruh
hasil belajar manajemen keuangan, kepuasan transaksi online shopping, dan peran teman
sebaya terhadap personal financial management bagi para mahasiswa, sehingga dapat
dijadikan sebagai pertimbangan untuk memanajemen keuangan pribadi.
2. Manfaat praktis
Bagi pihak pengelola, penelitian ini diharapkan dapat memberi tahu sejauh mana pengaruh
hasil belajar manajemen keuangan, kepuasan transaksi online shopping, dan peran teman
sebaya terhadap personal financial management mahasiswa jurusan Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Surabaya.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Hasi Belajar
Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam aplikasi di kehidupan sehari-
hari. Menurut Hamalik (2010), “hasil belajar adalah perubahan tingkah laku pada
diri seseorang yang dapat diamati dan diukur pengetahuan, sikap, dan
ketrampilan”. Arifin (2011) berpendapat, “hasil belajar merupakan gambaran
tentang apa yang harus digali , dipahami, dan dikerjakan peserta didik”.
Sedangkan menurut Sudjana (2013) mengemukakan bahwa, “hasil belajar adalah
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman dari belajarnya”.
Djamarah dan Aswan (2002:121) mengungkapkan bahwa, “setiap proses belajar
selalu menghasilkan hasil belajar”. Masalah yang dihadapi adalah sampai ditingkat
mana hasil belajar telah dicapai. Sehubungan dengan hal tersebut, keberhasilan
dari proses belajar dapat diukur menjadi beberapa tingkatan, antara lain (1) Sangat
memuaskan, (2) Sangat Baik (3) Baik (4) Kurang.
Menurut Bloom (Suprijono, 2002:6), hasil belajar mencakup kemampuan
kognitif, afektif,dan Psikomotorik.
1. Domain kognitif mencakup: knowledge (pengetahuan, ingatan), comprehension
(pemahaman, menjelaskan, meringkas, contoh), application ( menerapkan),
analysis( menguraikan, menentukan hubungan), synthesis 9mengorganisasikan.
merencanakan, membentuk bangunan baru), evaluating( menilai)
2. Domain afektif mencakup: receiving ( menerima), responding ( memberikan
respon), valuing (nilai), organization ( organisasi), characterization ( karakterisasi)
3. Domain Psikomotorik: initiatory, pre-routine, routinized, keterampilan produktif,
teknik, fisik, sosial, manajerial, dan intelektual
Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman
belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang
bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan di kehidupan sehari-hari.

9
2. Online Shop
Belanja online (online shopping) adalah proses dimana konsumen secara
langsung membeli barang-barang, jasa dan lain-lain dari seorang penjual secara
interaktif dan real-time tanpa suatu media perantara melalui Internet (Mujiyana &
Elissa, 2013). Online shopping atau belanja online via internet, adalah suatu proses
pembelian barang atau jasa dari mereka yang menjual melalui internet, atau
layanan jual-beli secara online tanpa harus bertatap muka dengan penjual atau
pihak pembeli secara langsung(Sari, 2015). Jadi, belanja online adalah proses jual-
beli barang, jasa dan lain-lain yang dilakukan secara online tanpa bertemu dahulu
antara penjual dan pembeli. Dengan adanya online shop kita sebagai pembeli bisa
belanja berbagai macam kebutuhan tanpa harus bertatap muka dengan penjual.
Secara sederhana online shop dapat di pahami sebagai proses dimana konsumen
secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain lain dari seorang penjual
secara interaktif dan real–time tanpa suatu media perantara melalui Internet.
Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa melihat terlebih dahulu barang
dan jasa yang akan ia beli melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan
belanja online ini merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan
komunikasi tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara
terpisah dari dan ke seluruh dunia melalui media notebook, komputer,ataupun
handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet. Belanja online adalah
salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk kegiatan transaksi
penjual ke penjual ataupun penjual ke konsumen.
Seiring dengan terjadinya perubahan perekonomian dan globalisasi, membuat
perubahan dalam perilaku berbelanja pada masyarakat pada umumnya dan
mahasiwa apda khususnya. Perilaku yang berubah dalam hal berbelanja pada
mahasiswa merupakan konsekuensi logis dari tuntutan kehidupan yang dipicu
dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi dan informasi. Pada awalnya
penjualan barang dilakukan secara konvensional (offline), yaitu antara penjual dan
pembeli bertemu secara langsung untuk melakukan transaksi jual beli. Seiring
dengan kemajuan teknologi internet penjualan bisa dilakukan secara online(Sari,
2015). Toko online tersedia selama 24 jam sehari, yang membuat lebih banyak
konsumen yang mengakses lewat internet kapan dan di mana pun. Toko online
menjelaskan produk yang dijual dengan baik, melalui teks, foto dan file
multimedia. Mereka juga menyediakan informasi produk, prosedur keselamatan,

10
saran, dan cara penggunaannya, fasilitas untuk berkomentar, memberi nilai pada
barangnya, akses meninjau situs lain, fasilitas real-time menjawab pertanyaan
pelanggan, sehingga mempercepat mendapat kata sepakat pembelian dari berbagai
vendor pemilik toko online. Kelebihan toko online dibandingkan toko
konvensional adalah (Wicaksono, 2008) dalam jurnal (Sari, 2015):
1) Modal untuk membuka toko onlinerelatif kecil.
2) Tingginya biaya operasional sebuah toko konvensional.
3) Toko online buka 24 jam dan dapat diakses dimana saja.
4) Konsumen dapat mencari dan melihat katalog produk dengan lebih cepat.
5) Konsumen dapat mengakses beberapa toko online dalam waktu bersamaan.
Keuntungan toko online bagi pembeli adalah sebagai berikut (Juju & Maya, 2010)
dalam jurnal (Sari, 2015):
1) Menghemat biaya, apalagi jika barang yang ingin dibeli hanya ada di luar
kota.
2) Barang bisa langsung diantar ke rumah.
3) Pembayaran dilakukan secara transfer, maka transaksi pembayaran akan
lebih aman.
4) Harga lebih bersaing.

Dari beberapa uraian di atas dapat disimpulkan bahwa online shop merupakan
salah satu bentuk perdagangan elektronik yang digunakan untuk segala kegiatan
transaksi. Konsumen secara langsung membeli barang-barang, jasa dan lain lain
dari seorang penjual secara interaktif dan real–time tanpa suatu media perantara
melalui Internet. Online Shop dapat membuat perubahan dalam perilaku
berbelanja pada masyarakat pada umumnya dan mahasiwa apda khususnya.

3. Teman Sebaya
Teman sebaya adalah anak-anak dengan tingkat umur dan tingkat kedewasaan
yang kurang lebih sama”, (Santrock, 2007:205). Para sosiolog menekankan
bagaimana proses pemilahan yang dimulai dari dalam keluarga diperkuat sewaktu
anak-anak dihadapkan dengan aspek lain dalam masyarakat, salah satu aspek yang
sangar kuat adalah kelompok sebaya (peer group) (Henslin, 2006:75). Menurut
Piaget dan Sullivan (dalam Santrock, 2007:205) menyatakan melalui interaksi
teman sebaya anak-anak dan remaja belajar bagaimana berinteraksi dalam

11
hubungan yang simetris dan timbal balik. Menurut Gottman dan Parker (dalam
Santrock, 2007:220) enam fungsi pertemanan yaitu Persahabatan
(companionship), Stimulasi, Dukungan fisik, dukungan ego, Perbandingan social,
Keintiman/afeksi. Menurut Brown (dalam Ryan, 2001) mengungkapkan
pengertian kelompok teman sebaya adalah segala bentuk interaksi anak atau
remaja dengan teman karib sepermainan yang memiliki tingkat usia, minat dan
tujuan yang sama. Teman sebaya menurut Shaffer (2005), mendefinisikan teman
sebaya atau peer group sebagai kelompok yang lebih memberikan pengaruh dalam
memilih cara berpakaian, hobi, perkumpulan (club) dan kegiatankegiatan sosial
lainnya. Steinberg (dalam Ryan, 2001) mengkonseptualisasikan kelompok teman
sebaya atau klik adalah anak atau remaja yang memiliki dua sampai dua belas
orang anggota kelompok yang rata-rata memiliki usia dan minat yang sama.
Berdasarkan beberapa definisi tentang kelompok teman sebaya yang dikemukakan
oleh para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa peer groups adalah sekelompok
teman sebaya yang mempunyai ikatan emosional yang kuat dan mereka dapat
berinteraksi, bertukar pikiran, dan pengalaman dalam memberikan perubahan dan
pengembangan dalam kehidupan sosial dan pribadinya. Menurut Tirtahardja dan
La Sula (2005), kelompok sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-
orang yang bersamaan usianya, antara lain : kelompok bermain pada masa kanak-
kanak, kelompok monoseksual yang hanya beranggotakan anak-anak sejenis
kelamin, atau gang yaitu kelompok anak-anak nakal. Menurut Abu Ahmadi(2007),
ada sejumlah unsur pokok dalam pengertian komunitas teman sebaya antara lain:
(a) kelompok sebaya adalah kelompok primer yang berhubungan antar anggotanya
intim; (b) anggota kelompok sebaya terdiri atas sejumlah individu yang
mempunyai persamaan usia status atau posisi sosial; (c) Istilah kelompok sebaya
dapat menunjukkan kelompok anak-anak, kelompok remaja dan kelompok orang
dewasa.Maka dapat disimpulkan bahwa komunitas teman sebaya adalah
lingkungan terjadinya interaksi yang aktif antar anggotanya yang merupakan anak-
anak yang mempunyai umur relatif sama, minat yang sama dan aturan yang dibuat
bersama-sama. Menurut Azhari (2004) remaja atau adolescence berasal dari
bahasa Latin dari kata adolenecentia yang berarti remaja yang dapat diartikan juga
sebagai tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Lebih lanjut Sarwono (2001)
menggunakan batasan usia 11-14 tahun dan belum menikah untuk remaja
Indonesia. Lewin (dalam Sarwono, 2001) dengan teorinya Psiko-dinamika

12
menyatakan bahwa remaja memiliki tingkah laku yang gelisah dan meletupletup.
Menurutnya salah satu tingkah laku yang akan selalu terdapat pada remaja
diantaranya adalah remaja terus-menerus merasakan pertentangan antar sikap,
nilai, ideologi dan gaya hidup. Remaja tidak punya tempat berpijak yang bisa
memberinya rasa aman, kecuali dalam hubungannya dengan teman-teman
sebayanya. Sementara Ormrod (2008) mengungkapkan bahwa bagi sebagian besar
remaja awal, penerimaan sosial dan penampilan fisik jauh lebih penting
dibandingkan kompetensi akademis. Sejalan dengan pendapat di atas, Santrock
(2002) menjelaskan tentang transisi ke masa remaja, bahwa plasma pembawa sifat
(gen) yang diwariskan dari orang tua masih mempengaruhi pemikiran dan perilaku
selama masa remaja, tetapi kini gen berinteraksi dengan kondisikondisi sosial
dunia remaja dengan keluarga, teman-teman sebaya, persahabatan, dan
pengalaman-pengalaman bersekolah. Dari berbagai pendapat di atas dapat
disimpulkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan atau masa transisi dari
anak-anak menjadi dewasa, dimana dalam proses transisi tersebut terjadi
perubahan dalam diri remaja secara fisik dan psikologinya. Remaja cenderung
mementingkan penampilan fisik dan penerimaan sosial dari temanteman
sebayanya. Menurut Ormrod (2008) peran teman sebaya dalam perkembangan
remaja antara lain, sebagai suatu medan pembelajaran dan pelatihan berbagai
keterampilan sosial bagi para remaja, termasuk negosiasi, persuasi, kerjasama,
kompromi, kendali emosional, dan penyelesaian konflik. Selain itu juga teman
sebaya berperan dalam memberikan dukungan sosial dan emosional yang sangat
dibutuhkan para remaja. Menurut pendapat Santrock (2007), mengatakan bahwa
peran terpenting dari teman sebaya adalah a)sebagai sumber informasi mengenai
dunia di luar keluarga; b) sumber kognitif, untuk pemecahan masalah dan
perolehan pengetahuan; c) sumber emosional, untuk mengungkapkan ekspresi dan
identitas diri. Dari uraian tersebut maka dapat diketahui bahwa teman sebaya
sebagai lingkungan sosial bagi remaja mempunyai peranan yang cukup penting
bagi perkembangan kepribadiannya. Teman sebaya memberikan sebuah dunia
tempat para remaja melakukan sosialisasi dalam suasana yang mereka ciptakan
sendiri (Piaget dan Sullivan dalam Santrock, 2007). Menurut pendapat Selman &
Selman (dalam Sarwono, 2001) bahwa pengaruh lingkungan yang pertama adalah
pergaulan dengan teman. Pada usia 9-15 tahun hubungan pertemanan adalah
hubungan yang akrab dan diikat oleh minat yang sama, kepentingan bersama dan

13
saling membagi perasaan, saling tolong-menolong untuk memecahkan masalah
bersama. Dan pada usia 12 tahun ke atas, ikatan emosinya bertambah kuat dan
mereka makin saling membutuhkan akan tetapi juga saling memberi kesempatan
untuk mengembangkan kepribadiannya masing-masing. Pendapat di atas sejalan
dengan pendapat Schiffman dan Kanuk (2008) yang menyatakan bahwa :mencari
dan memelihara persahabatan merupakan keinginan utama kebanyakan orang
karena mereka mampu memberikan rasa aman, kebersamaan, dan kesempatan
untuk membicarakan berbagai masalah yang enggan dibicarakan dengan keluarga.
Dari segi pengaruh relatif sesudah keluarga, teman-teman yang paling mungkin
mempengaruhi keputusan pembelian individu. Sejalan dengan pendapat Schiffman
dan Kanuk, Peter dan Olson (2010) menyatakan bahwa selain ibu dan ayah,
keputusan pembelian pada anak-anak dan orang dewasa keduanya sangat
dipengaruhi oleh teman sebaya. Pendapat dan pilihan teman-teman merupakan
pengaruh yang penting dalam menentukan produk atau merk yang akhirnya dipilih
konsumen.
4. Manajemen Keuangan
Sutrisno (2003:3) menyatakan bahwa manajemen keuangan adalah semua
kegiatan perusahaan dengan usaha-usaha untuk memperoleh dana perusahaan
dengan biaya yang murah serta usaha untuk memakai dan mengalokasikan dana
tersebut secara efisien. Horne (1997) dalam Kawulur (2009) mengartikan
manajemen keuangan sebagai segala aktivitas yang berhubungan dengan
perolehan pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan beberapa tujuan menyeluruh.
Gitman dalam Krishna, Rofaida, dan Sari (2010) bahwa manajemen keuangan
merupakan proses perencanaan, analisa dan pengendalian kegiatan keuangan.
Salah satu bentuk aplikasi dari manajemen keuangan adalah yang disebut
manajemen keuangan pribadi yaitu proses perencanaan dan pengendalian
keuangan dari unit individu atau keluarga. Keuangan pribadi meliputi manajemen
uang (money management), pengeluaran dan kredit (spending and credit), dan
tabungan dan investasi (saving and investing). Sedangkan Parrota dan Johnson
(1998) menyatakan bahwa manajemen keuangan pribadi dapat diartikan sebagai
proses perencanaan, implementasi dan evaluasi keuangan yang dilakukan oleh unit
individu ataupun keluarga. Dengan demikian, diharapkan individu ataupun rumah
tangga akan mampu menciptakan kekayaan yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan saat ini maupun di masa yang akan datang. Oleh karena itu, dalam

14
penelitian ini menggunakan pengertian manajemen keuangan pribadi menurut
Parrota dan Johnson (1998) karena terindikasi sistematis dalam mengelola
keuangan. Salah satu bentuk dari manajemen keuangan adalah manajemen
keuangan pribadi dimana proses perencanaan dan pengelolaan atau pengendalian
keuangan dari individu atau keluarga (Sina, 2012). Godwin dan Koonce (dalam
Parrota dan Johnson, 1998) menyatakan bahwa, “majemen keuangan pribadi
adalah proses perencanaan, implementasi, dan evaluasi keuangan yang dilakukan
individu ataupun keluarga”. Terdapat enam langkah dalam melakukan manajemen
keuangan pribadi menurut Joko (2012) yaitu (1) Menetapkan tujuan keuangan
individu, (2) Mengumpulkan data-data yang relevan, (3) Melakukan analisis dan
evaluasi kondisi keuangan, (4) Menyusun alternatif perencanaan keuangan harus
layak (feasible), (5) Implementasi perencanaan keuangan, (6) Monitoring hasil
implementasi (evaluasi).
B. Hasil Penelitian yang Relevan

NO Nama Peneliti Tahun Penelitian Judul Penelitian Hasil atau Kesimpulan


. Penelitian
1. Wulandari 2015 Pengaruh Love Of Love of money,
Money, Pendidikan pendidikan keuangan
Keuangan Di di keluarga, hasil
Keluarga, Hasil belajar manajemen
Belajar Manajemen keuangan, dan teman
Keuangan, Dan sebaya secara
Teman Sebaya simultan
Terhadap mempengaruhi
Manajemen terhadap manajemen
Keuangan Pribadi keuangan pribadi
Mahasiswa mahasiswa S1 PAK
UNESA. Love of
money berpengaruh
positif terhadap
manajmenen
keuangan pribadi
mahasiwa S1
Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Surabaya. Pendidikan
keuangan di keluarga
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap manajmenen
keuangan pribadi

15
mahasiwa S1
Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Surabaya. Hasil
belajar MK tidak
berpengaruh terhadap
manajemen keuangan
pribadi mahasiswa S1
Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Surabaya. Teman
sebaya mempunyai
pengaruh positif dan
signifikan terhadap
manajmenen
keuangan pribadi
mahasiwa S1
Pendidikan Akuntansi
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri
Surabaya.
2. Fadilla Khairani, 2019 Analisis Pengaruh 1. Financial attitude
Financial Attitude, memiliki pengaruh
Mohamad Fany
Financial positif dan signifikan
Alfarisi Knowledge, terhadap financial
Pendidikan Orang management behavior.
Tua Dan Parental 2. Financial
Income Terhadap
knowledge tidak
Financial
memiliki pengaruh
Management
Behavior Pada yang signifikan
Mahasiswa S1 terhadap financial
Universitas management behavior.
Andalas Padang 3. Pendidikan orang
tua memiliki pengaruh
negatif dan signifikan
terhadap financial
management behavior.
4. Parental income
memiliki pengaruh
negatif dan signifikan
terhadap financial
management behavior.
Beberapa saran perlu
diberikan terkait
dengan penelitian dan

16
hasil yang telah
dicapai : 1.
Mahasiswa perlu
mendapatkan
pelatihan terkait
bagaimana financial
attitude yang baik
karena financial
attitude memiliki
pengaruh terhadap
financial management
behavior. 2.
Penelitian selanjutnya
dapat memasukkan
variabel lain atau
variabel moderasi
yang secara teoritis
berpengaruh terhadap
Financial
Management
Behavior seperti
faktor psikologis,
emosi, lingkungan,
sosialisasi orang tua,
locus of control,
perilaku impulsif,
kepuasan hidup, dan
stres.

3. Maulita, Nyoria 2017 Pengaruh Literasi Status social ekonomi


Keuangan
Anggraeni Mersa orang tua dan
Terhadap
Pengelolaan kecerdsan spiritual
Keuangan Pribadi
memiliki pengaruh
Pada Mahasiswa
Di Politeknik langsung terhadap
Negeri Samarinda
literasi keuangan dan
manajemen keuangan
pribadi mahasiswa.
Namun dalam
penelitian ini tidak
menemukan pengaruh

17
tidak langsung status
social ekonomi orang
tua, pendidikan
keuangan keluarga,
pembelajaran di
perguruan tinggi dan
kecerdasan spiritual
yang di mediasi
literasi keuangan
terhadap manajemen
keuangan pribadi
mahasiswa dan tidak
ditemukan efek
mediasi.
4. Soya Sobaya, M. 2016 Pengaruh Literasi keuangan
Literasi yang berpengaruh
Fajar Hidayanto,
Keuangan Dan signifikan terhadap
Junaidi Safitri perencanaan keuangan
Lingkungan
pada pegawai
Sosial Terhadap kependidikan yang
Perencanaan ada di lingkungan UII.
Keuangan Variabel yang tidak
Pegawai Di signifikan yaitu
Universitas variabel pengetahuan
Islam Indonesia dengan hasil t hitung
sebesar 2,555
Yogyakarta
sedangkan t tabel
sebesar 1,701.
Sedangkan pada
variabel lingkungan
sosial memiliki nilai t
hitung sebesar -1,033
sedangkan t tabel
1,701 sehingga
variabel tersebut
memiliki pengaruh
yang tidak signifikan
terhadap perencanaan
keuangan, hal tersebut
dibuktikan dengan
nilai t hitung yang
lebih besar dari t
tabelnya. Pengetahuan

18
pengelolaan keuangan
memiliki pengaruh
signifikan terhadap
perencanaan keuangan
pegawai kependidikan
UII. Sedangkan
lingkungan sosial
tidak berpengaruh
signifikan terhadap
perencanaan keuangan
pegawai. Literasi
keuangan
memudahkan pegawai
dalam pengelolaan
dan pengambilan
keputusan keuangan.
Saran Berdasarkan
hasil penelitian dan
5. Okky Dikria , Sri 2016 Pengaruh Literasi Mahasiswa dapat
Umi Mintarti W. Keuangan Dan menerapkan ilmu
Pengendalian Diri yang didapat selama
Terhadap Perilaku menempuh
Konsumtif pendidikan seperti
Mahasiswa Jurusan ekonomi mikro,
Ekonomi ekonomi makro,
Pembangunan ekonomi moneter dan
Fakultas Ekonomi lain-lain ke dalam
Universitas Negeri kegiatan sehari-hari,
Malang Angkatan sehingga dapat
2013 mengurangi perilaku
konsumtif. Contohnya
menerapkan mata
kuliah ekonomi mikro
ketika akan membuat
anggaran belanja
bulanan, dengan
mempertimbangkan
prioritas kebutuhan
dan berapa budget
yang digunakan.
Mahasiswa
diharapkan dapat
mengendalikan
dirinya dalam
berkonsumsi.
Contohnya apabila
sedang berbelanja
tidak mudah terbujuk
oleh diskon, iklan,
ikut-ikutan teman dan

19
cenderung boros
dalam menggunakan
uang. Boleh saja
membeli barang yang
sedang diskon apabila
barang tersebut
memang dibutuhkan.
Penerapan
pengetahuan tentang
literasi keuangan
dapat dikombinasikan
dengan pengendalian
diri supaya lebih
selektif lagi dalam
berkonsumsi.
Contohnya seperti
poin pertama di atas,
menerapkan mata
kuliah ekonomi mikro
ketika akan membuat
anggaran belanja
bulanan, dengan
mempertimbangkan
prioritas kebutuhan
dan berapa budget
yang digunakan.
Setelah membuat
anggaran belanja,
pada saat
pengaplikasiannya
(belanja) harus sesuai
dengan rencana yang
dibuat sebelumnya,
tidak boleh merubah
daftar belanja
meskipun saat itu ada
barang lain yang
sedang diskon atau
promo berhadiah,
boleh membeli barang
yang sedang diskon
atau promo berhadiah,
tetapi perhatikan dulu
apakah barangnya
dibutuhkan atau tidak,
sehingga barang yang
dibeli sesuai dengan
kebutuhan
6. Fatimah & 2013 Pengaruh Pembelajaran

20
Susanti Pembelajaran Akuntansi keuangan,
Akuntansi literasi keuangan, dan
Keuangan, Literasi pendapatan secara
Keuangan, dan simultan berpengaruh
Pendapatan signifikan terhadap
Terhadap Perilaku perilaku keuangan.
Keuangan Pembelajaran
Mahasiswa akuntansi keuangan
Fakultas Ekonomi berpengaruh
Universitas signifikan terhadap
Muhammadiyah perilaku keuangan,
Gresik literasi keuangan
berpengaruh
signifikan terhadap
perilaku keuangan,
pendapatan
nerpengaruh
signifikan terhadap
perilaku keuangan.
7. Amalia, Bulan, 2018 Pengaruh Melek Variabel memlek
dan Rizal Finansial, finansial berpengaruh
Sosialisasi Orang signifikan terhadap
Tua, Dan Teman perilaku menabung.
Sebaya Terhadap Variabel sosialisasi
Perilaku Menabung orang tua
Mahasiswa berpengaruh
Bidikmisi signifikan terhadap
Mahasiswa perilaku menabung.
Fakultas Ekonomi Variabel Teman
sebaya berpengaruh
tidak signifikan
terhadap perilaku

21
menabung.
8. Fiqriyah, 2016 Pengaruh Hasil penelitian
Wahyono & pengelolaan Uang menunjukkan
Inawati Saku, Modernitas, terdapat pengaruh
Kecerdasan yang positif dan
Emosional, dan signifikan variable
Pemahaman Dasar uang saku,
Ekonomi Terhadap modernitas,
Rasionalitas kecerdasan
Perilaku Konsumsi emosional, dan
Siswa Kelas X IIS pemahaman dasar
MAN 1 Malang terhadap rasionalitas
perilaku konsumsi
siswa kelas X IIS MAN
1 Malang.
9. Jamal, dkk., 2015 The Effects of Hasil penelitian
Social Influence menunjukkan bahwa
and Financial sosilaisasi keuangan
Literacy on Savings keluarga, literasi
Behavior: A Study keuangan, dan teman
on Students of sebaya berpengaruh
Higher Learning positif dan signifikan
Institutions in Kota terhadap perilaku
Kinabalu, Sabah menabung
mahasiswa.

22

Anda mungkin juga menyukai