Diajukan oleh :
i
PENGARUH INSENTIF PAJAK DAN INSENTIF NON-PAJAK
TERHADAP MANAJEMEN LABA
Tesis S-2
Diajukan oleh :
ii
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT dan shalawat serta
salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah atas segala
karunia dan ridho-Nya sehingga tesis yang berjudul “Pengaruh Insentif Pajak
atas usaha sendiri, melainkan berkat bimbinngan, dan dorongan dari berbagai
pihak. Berkenaan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan yang baik ini
1. Johan Arifin, SE., M.Si., Ph.d, selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak
berkenan merelakan waktu, tenaga dan ilmu sehingga tesis ini dapat
terselesaikan.
2. Bapak Dekar Urumsah, SE., S.Si., M.Com (IS)., Ph.D., CFrA. selaku Ketua
dukungan yang tak henti, kasih sayang yang tak berhujung, serta senyum
vii
terindahnya yang selalu ada dalam hatiku dan menjadi semangat dalam setiap
langkahku.
5. Kakak dan adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan dan bantuan
nasihat-nasihat berharga.
6. Sahabatku Rizka Luluh dan Fitri Handayani terima kasih atas kebersamaan
telah membantu dan mendukung penulis yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari dalam penulisan tesis ini tentunya masih jauh dari
kata sempurna dan tiadak luput dari kekurangan-kekurangan, semua ini karena
keterbatasan yang ada. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat
Wassalamu’alaikum, Wr. Wb
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................................... ii
HALAMAN PERYATAAN BEBAN PLAGIARISME ............................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ v
HALAMAN BERITA ACARA .................................................................................... vi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL........................................................................................................... xi
DAFTRA GAMBAR .................................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xiii
ABSTRAK ................................................................................................................... xiv
ABSTRACT ................................................................................................................... xv
ix
2.2.1.3 Pengaruh Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba ................... 24
2.2.1.4 Pengaruh Persentase Jumlah Saham Disetor Terhadap
Manajemen Laba .............................................................................. 27
2.2.2 Insentif Non-Pajak .......................................................................................... 28
2.2.2.1 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba ................................ 28
2.2.2.2 Pengaruh Capital Intensity Ratio Terhadap Manajemen Laba ........... 30
2.2.2.3 Pengaruh Kepemilikan Manajerial Terhadap Manajemen Laba ........ 32
2.2.2.4 Pengaruh Profitabilitas Perusahaan Terhadap Manajemen Laba ....... 34
2.3 Kerangka Penelitian .................................................................................................. 37
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
ABSTRAK
xiv
ABSTRACT
This study aims to examine potential factors that are thought to influence
earnings management actions. The independent variables in this study are tax
incentives with proxies (tax planning, deferred tax burden,current tax burden and
percentage of the number of paid shares) and non-tax incentives with proxies
(leverage, capital intensity ratio, managerial ownership and profitability), while
the dependent variable is earnings management. The population in this study are
manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in 2013-
2017. The sample of this study used a puposive sampling method and 97
companies were obtained. The analytical method uses descriptive statistical
analysis and the Generalized of moment method. The results showed that tax
planning, deferred tax burden and managerial ownership had no effect on
earnings management, while the variabel current tax burden, percentage of the
number of paid shares, leverage, capital intensity ratio and profitability, positive
and significant effect on earnings management. Thus to avoid of earnings
management, the owner (principals) further strengthen supervision and make
clear rules to reduce earnings management activities that only provide benefit for
certain parties only.
Keywords: Tax Incentive, Non-Tax Incentives, Earnings Managemet
xv
BAB I
PENDAHULUAN
kinerja perusahaan, pajak yang harus dibayarkan serta perubahan posisi keuangan
informasi terpenting yang terdapat dalam laporan keuangan karena dalam laporan
pendapatan, beban pajak dan segala aktivitas operasional yang dilakukan oleh
perusahaan.
dipandang sebagai penentu atau pedoman dalam menentukah arah atau alur untuk
masa yang akan datang atau masa depan perusahaan serta laba digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan, sehingga laba sering menjadi target rekayasa yang
1
dilakukan pihak manajemen untuk meminimalkan dan memaksimalkan
prinsipal dan agen”. Yang menyatakan adanya hubungan antara pihak yang
perdebatan, karena pada satu sisi manajemen laba dipandang sebagai suatu
Pada sisi lainnya, manajemen laba dianggap sebagai sesuatu yang wajar dan
2
Kegiatan manajemen laba akhir-akhir ini diperkirakan akan menjadi
hal penting yang harus diperhatikan oleh stakeholders. Saat ini praktik manajemen
laba menjadi isu sentral dan telah menjadi fenomena umum yang terjadi
true report (Astari & Suputra, 2019). Manajemen laba seringkali dilakukan oleh
manajemen laba seperti misalnya membuat laporan keuangan terlihat lebih baik,
pajak untuk mengurangi jumlah pajak yang dibayarkan serta untuk meningkatkan
oleh beberapa faktor salah satunya dalam bentuk pemberian insentif yang berupa
insentif pajak dan insentif non-pajak. Insentif pajak sendiri merupakan perangsang
yang telah ditetapkan. Insentif pajak muncul ketika perusahaan menganggap pajak
sebagai salah satu komponen biaya yang akan mengurangi laba perusahaan,
agar pajak yang dibayarkan dapat diminimalisir (Isman, 2013). Oleh karenanya
3
melalui usaha memberikan insentif pajak yang berupa suatu perangsang yang
ditawarkan kepada wajib pajak. Tujuan dari adanya insentif pajak adalah dapat
meningkatkan investasi dan menurunkan beban pajak yang harus dibayarkan oleh
perusahan secara legal, dimana dengan adanya insentif pajak yang diberikan
2018).
insentif non-pajak antar perusahaan akan berbeda, baik itu perusahaan yang
memperoleh laba maupun perusahaan yang mengalami kerugian, hal ini akan
laba. Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu
konsisten. Hasil penelitian konsisten yaitu pada variabel insentif non pajak
variabel yang kosisten yaitu earnings pressure menurut penelitian yang dilakukan
oleh Subagyo & Oktavia (2010), Tierya & Yuyetta (2012), Hardini (2013), dan
4
untuk meningkatkan laba jika laba yang diperoleh perusahaan rendah guna
menurut penelitian yang dilakukan oleh Wijaya & Martini (2011), Tierya &
Yuyetta (2012), Sutrisno,et al., (2018) dan Zahdjuki (2018) menurut peneliti
tingkat pengembalian ekuitas yang menjadi proksi earnings bath menjadi tolak
ukur manajemen laba yang pada umumnya bersifat jangka panjang sehingga akan
menjanjkan perusahaan untuk masa yang akan datang, oleh karena itu potensi
(2013), Hardini (2013), Herlambang & Darsono (2015), Aorora (2018), Arthawan
perencanaan pajak menurut penelitian yang dilakukan oleh Wijaya & Martini
(2011), Hu, et al., (2015), Hapsari & Mansilah (2016), Sutrisno. et al., (2018) dan
Yunila & Aryati (2018) menemukan adanya pengaruh perencanaan pajak terhadap
manajeme laba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Tierya & Yuyetta
(2012), Hardini (2013), Kurnia (2017), Wardani & Santi (2018) dan Achyani &
menurut penelitian yang dilakukan Subagyo & Oktavia (2010) dan Zeng (2015)
5
manajemen laba, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya & Martini
(2011), Tierya & Yuyetta (2012) dan Hardini (2013) menemukan tidak adanya
Hasil tidak konsisten pada insentif non pajak yang terdiri dari tingkat
hutang atau leverage menurut penelitian yang dilakukan oleh Agustia (2013),
Rice (2016), Purnama (2017), Widianingrum & Sunarto (2018) dan Suyoto &
manajemen laba.
perencanaan pajak, persentase jumlah saham disetor dan leverage. Pada penelitian
ini penulis juga mengintegrasikan variabel independen sesuai saran dari penelitian
variabel independen lainnya yang masih berbasis pada insentif pajak yaitu beban
pajak tangguhan dan saran dari Hardini (2013) untuk menambahkan beban pajak
kini. Untuk insentif non-pajak sesuai saran dari Wardani & Santi (2018) untuk
6
dimana kebanyakan peneliti lain menggunakan capital intensity ratio sebagai
manajemen laba.
variabel pengukuran insentif pajak yaitu perencanaan pajak Subagyo & Oktavia
(2010), Wijaya & Martini (2011), Tierya & Yuyetta (2012) dan Sutrisno (2018)
yaitu beban pajak tangguhan dan beban pajak kini sesuai saran penelitian
terdahulu dan pada faktor insentif non-pajak pada penelitian terdahulu hanya
menggunakan variabel yang disarankan oleh Yin & Chen (2004) dalam penelitian
Wijaya & Martini (2011) yaitu earning pressure, earning bath, tingkat hutang dan
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang ada di Bursa
Efek Indonesia sesuai saran yang dberikan oleh Hapsari & Manzilah (2016) yang
7
membahas judul “Pengaruh Insentif Pajak dan Insentif Non-Pajak Terhadap
Manajemen Laba”.
masalah adalah :
laba ?”
“Untuk menganalisis pengaruh insentif pajak, dan insentif non- pajak terhadap
manajemen laba”.
dapat dijadikan bahan referensi serta kajian lebih lanjut khususnya yang
2. Manfaat penelitian secara praktis, bagi para praktisi bisnis yang ingin atau
8
1.5 Sistematika Penulisan
sebagai berikut:
BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang masalah mengenai tindakan perusahaan yang
Bab ini berisi landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian yaitu
data, populasi, sampel, dan teknik pengambilan sampel, dan teknik analisis
Pada bab ini berisi mengenai data yang digunakan dalam penelitian serta
9
BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN
Pada bab ini berisi simpulan yang diperoleh dari pembahasan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya serta saran yang ditujukan pada berbagai
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
laba sebagai suatu intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan
laba untuk memperoleh beberapa keuntungan bagi pihak eksternal dengan tujuan
dalam laporan keuangan dengan tujuan untuk mengelabui stakeholders yang ingin
dirinya sendiri. Definisi manajemen laba menurut Damanjaya & Ardiana (2016)
11
Berdasarkan definisi di atas memiliki kesamaan yang menghubungkan
definisi yang satu dengan yang lainnya, kesama berupa manajemen laba
keuangan baik dengan cara memanipulasi atau dengan cara menggunakan metode
keuntungan dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam perusahaan.
dalam melaporkan laba pajak dan laba akuntansi, untuk laba komersial manajer
cenderung untuk melaporkan laba yang besar untuk mendapatkan bonus serta
unit pengukuran yang unik, maka baik laba pajak maupun laba akuntansi
mempunyai informasi yang berguna untuk otoritas pajak dan pengguna laporan
Menurut Ying & Yang (2004) dalam Kristanto & Oktavia (2011) secara
khusus manajemen laba memiliki tujuan pajak seringkali terbentur dengan adanya
tekanan untuk meningkatkan laba, hal ini cenderung terjadi pada perusahaan go
cenderung high profile daripada perusahaan yang belum go public. Agar harga
sebaik mungkin bagi stakeholder dan dapat membagi dividen yang besar
12
khususnya bagi investor. Adanya pembaharuan perpajakan yang terjadi dimana
pada tahun 1994 berubah menjadi self assessment yang memberikan keuntungan
bagi wajib pajak khususnya wajib pajak badan. Kepercayaan diberikan kepada
wajib pajak untuk menghitung, membayar serta melaporkan sendiri jumlah pajak
dengan adanya keleluasaan yang diberikan oleh SAK kepada perusa haan untuk
perusahaan dapat mengatur besar kecilnya laba akuntansi sesusai dengan keadaan
perusahaan serta UU No. 38 tahun 2008 tentang penurunan tarif pajak bagi
pengurangan tarif pajak 5% bagi perseroan terbatas (Sudaryo & Setiawan, 2017).
melaporkan dan menginginkan untuk menyajikan laporan laba fiskal yang lebih
bertindak kreatif melakukan tindakan manajemen laba agar laba fiskal yang
dilaporkan memang lebih rendah tanpa melanggar aturan dan kebijakan akuntansi
Menurut Watt & Zimmerman (1986) dalam Asward & Lina (2015)
13
terbaiknya sehingga tidak menutup peluang manajemen melakukan tindakan
prilaku kreatif dari manajer untuk menampilkan performa yang baik dari
perusahaan ke publik akan direspon positif oleh pasar. Salah satu ukuran
kinerja yang dilihat oleh calon investor adalah penyajian laba pada laporan
terjadi pada sekitar periode pergantian direksi atau chief executive officer
pemerintah seperti subsidi dan perlindungan dari pesaing luar negeri, untuk
14
meminimalkan tuntutan serikat buruh, yang dilakukan dengan cara
menurunkan laba.
menggunakan Jones model (1991) yang dimodifikasi oleh Dechow at al., (1995)
atau yang biasa dikenal dengan Modified Jones model. Model ini digunakan
karena dinilai merupakan model yang paling baik dalam mendeteksi earnings
Modified Jones Model (MJM) terdiri dari dua jenis yaitu discretionary
Hasil lain diperoleh pula bahwa modified Jones memiliki kemampuan yang
baik untuk mendeteksi adanya manajemen laba (Wijaya & Martini, 2011).
oleh pemerintah kepada wajib pajak tertentu berupa penurunan tarif pajak yang
15
Menurut UNTAD (United Nations Conference on Trade and Development)
tersebut untuk berinvestasi di proyek dan sector tertentu (Prasetya, et al., 2013).
mengkategorikan insentif pajak yaitu tax holiday berupa insentif yang ditunjukan
untuk perusahaan baru dan bukan untuk perusahaan yang sedang beroperasi,
mengurangi jumlah pajak yang harus dibayar, timing differences, insentif ini
reduced tax rates berupa insentif pajak yang diberikan dengan pengurangan tariff
pajak dari suatu persentase atau tingkatan tarif tertentu ke tingkatan tarif yang
insentif yang memiliki proses administrasi yang selektif dalam rangka pemberian
fasilitas pajak.
oleh insetif pajak, juga dipengaruhi oleh Insnetif non-pajak. Insnetif non-pajak,
merupakan insentif didapat bukan berasal dari kegiatan perpajakan, namun akan
16
serta mengurangi pembayaran pajak. Dalam insentif non-pajak antar perusahaan
akan berbeda, baik itu perusahaan yang memperoleh laba maupun perusahaan
yang mengalami kerugian, hal ini akan menentukan kebijakan dari manajemen
et al., 2018).
Teori agensi merupakan salah satu teori dasar yang digunakan dalam
tulisan Jensen & Meckling, (1976) yang berjudul “Theory of the firm: Managerial
dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintahkan orang lain agen untuk
melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen
membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Menurut Eisenhardt (1989) dalam
dirinya sendiri (self interest), manusia memiliki keterbatasan daya pikir tentang
17
persepsi masa depan (bounded rationality) dan manusia cenderung menghindari
risiko (risk averse). Maka jika didasarkan pada ketiga asumsi dasar manusia
atau kontrak antara prinsipal dan agen.Teori agensi memiliki asumsi bahwa tiap-
menimbulkan konflik kepentingan antara prinsipal dan agen. Dalam teori ini
informasi adalah kesenjangan informasi antara manajer dan pihak luar peusahaan
18
informasi-informasi penting mengenai perusahaan (Kholmi, 2010). Keberadaan
ini di mana dalam insentif pajak. Pada teori agensi, dalam hal ini pemerintah
yang dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan manajemen laba agar bisa
Dalam kaitan teori agensi dengan insentif non -pajak, salah satu asumsi
utama agensi bahwa tujuan prinsipal yaitu stockholder dengan tujuan agen yaitu
manajer perusahaan yang cenderung untuk mengejar tujuan pribadi, hal ini
investasi perusahaan yang menghasilkan laba yang tinggi dalam jangka pendek
19
2.2 Hipotesis Penelitian
Salah satu insentif pajak yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu
adalah suatu proses mengorganisasi usaha wajib pajak orang pribadi maupun
berlaku. Menurut Yin & Cheng (2004) dalam Wijaya & Martini (2011)
menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki perencanaan pajak yang baik akan
melakukan manipulasi laba atau penempatan sumber daya yang tidak sesuai
20
manajemen dalam melakukan aktivitas yang didesain untuk menutupi informasi
terkait dengan pelaporan laba, laba yang tinggi akan menyebabkan beban pajak
manajeman laba. Hal ini didukung oleh penelitian Menurut Yunila & Aryati
(2018) yang menyatakan bahwa perusahaan dengan laba tinggi akan melakukan
semakin besar tingkat perencanaan pajak yang dilakukan oleh manajemen maka
akan semakin tinggi manajemen laba yang akan terjadi. Berbeda dengan hasil
menurun.
laba.
21
2.2.1.2 Pengaruh Beban Pajak TangguhanTerhadap Manajmen Laba
perbedaan temporer antara laba akuntansi yaitu laba dalam laporan keuangan
untuk kepentingan pihak eksternal dengan laba fiskal yaitu laba yang digunakan
sebagai dasar perhitungan pajak (Purnawan & Arisman, 2018). Menurut Utami
& Malik (2015) pajak tangguhan pada prinsipnya merupakan dampak dari
adanya insentif timing differences yang timbul karena adanya perbedaan waktu
pengakuan PPh dimasa ini dan yang akan datang. Perbedaaan pengakuan timing
jumlah pajak tercatat aktiva atau kewajiban dengan Dasar Pengenaan Pajak
(DPP) atas aktiva atau kewajiban tersebut. Timing differences terjadi karena
dibandingkan dengan secara fiscal. Selisih dari perbedaan pengakuan antara laba
berupa koreksi positif yang akan menghasilkan aktiva pajak tangguhan dan
”laba fiskal atau penghasilan kena pajak merupakan laba yang dihitung
22
transaksi keuangan sama dengan perlakuan akutansi terhadap transaksi tersebut
(Budiarti, 2013). Laba akuntansi sebelum pajak adalah jumlah laba sebelum
dihitung hanya untuk tujuan pelaporan keuangan, maka laba akuntansi sebelum
pajak tidak berpengaruh pada jumlah pajak penghasilan yang sebenarnya bagi
peraturan pengukuran atau metode alternatif yang dapat dipilih untuk mengukur
dilandasi oleh teori agensi yang menyebabkan adanya asimetri informasi dan
konflik kepentingan antara agen yaitu pihak internal dan prinsipal yaitu pihak
dan menyajikan informasi yang tidak benar kepada prinsipal. Keadaan ini
besar kecilnya laba akuntansi melalui beban pajak tangguhan (Junery, 2016).
23
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Annisa (2018) menyataka bahwa
manajemen laba yang dilakukan manajer, beban pajak tangguhan timbul akibat
perbedaan temporer antara laba akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan antara
mendatang yang menjadi lebih besar sehingga menjadi celah bagi manajemen
untuk memanipulasi jumlah laba untuk memperkecil beban pajak (Wijaya, et al.,
2017). Hasil berbeda dengan peneltian yang dilakukan Lubis & Suryani (2018)
manajemen.
Hal ini menjadi motivasi bagi para manajer melakukan manajemen laba dengan
memanfaatkan beban pajak kini, melaporkan pajak yang lebih rendah dari
24
seharusnya. Menurut Suandy, (2011), pajak kini (current tax) adalah jumlah yang
harus dibayar oleh wajib pajak. Jumlah pajak kini harus dihitung sendiri oleh
wajib pajak berdasarkan penghasilan kena pajak dikalikan dengan tarif pajak,
Febrianti, 2015).
salah satu bukti lemahnya pengawasan serta pengendalian dari wakil prinsipal.
laba perpajakan (Sunarto, 2010). Penghasilan kena pajak atau laba fiskal
diperoleh dari hasil koreksi fiskal terhadap laba bersih sebelum pajak
biaya yang berbeda antara standar akuntansi dengan peraturan perpajakan yang
terutang menurut Wijaya et al., (2017) dapat dikategorikan dalam dua kelompok :
antara standar akuntansi dan peraturan perpajakan dan beda waktu atau beda
25
perbedaan waktu dan metode pengakuan penghasilan dan beban tertentu
laba perusahaan menjadi meningkat atau pun menurun yang menjadi indikasi
terjadinya manajemen laba. Jadi ketika beban pajak kini tinggi maka akan
menurunkan laba perusahaan sehingga memberikan peluang yang lebih besar bagi
manajer untuk melakukan manajemen laba. Sebaliknya ketika beban pajak kini
pajak saat ini ke periode yang akan datang (Annisa, 2018). Pendapat yang berbeda
oleh Wijaya at al., (2017) menunjukan bahwa koreksi fiskal pada beban pajak kini
manajemen laba.
26
2.2.1.4 Pengaruh Persentase Jumlah Saham Yang Disetor Terhadap
Manjemen Laba
yang harus dihindari dan mendorong mereka untuk lebih giat lagi berusaha,
Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 pasal 17 ayat 2(b) dan Peraturan Pemerintah
sebesar 5% untuk perusahaan yang telah go public dengan minimal 40% saham
disetornya diperdagangkan di BEI (Putri & Lautania, 2016). Hal ini menjadi
sinyal bagi perusahaan yang memenuhi syarat di atas akan merespon perubahan
dalam hubungan agency. Menurut Scott (1997) dalam Kholmi (2010) mengatakan
bahwa inti dari agency theory (teori keagenan) adalah pendesainan kontrak yang
tepat untuk menyelaraskan kepentingan principal dan agen dalam hal terjadi
konflik kepentingan. Dengan adanya insnetif pajak berupa reduced tax rates yang
sebagai prinsipal, maka dengan diberlakukannya tarif pajak yang baru ini,
perusahaan khususnya yang telah go public akan sangat diuntungkan karena tarif
pajak efektif perusahaan akan menjadi lebih kecil. Jika manajer berupaya untuk
perubahan tarif ini akan memberikan insentif bagi manajer untuk menurunkan
27
laba perusahaan pada tahun sebelum diefektifkannya penurunan tarif pajak
laba. Dengan adanya penurunan tarif pajak di Cina dimanfaatkan oleh manajemen
Wijaya & Martini (2011) dan Hardini (2013) menemukan hal yang berbeda yaitu
tidak ada hubungan persentase jumlah disetor terhadap praktik manajemen laba,
dengan kata lain, berapapun jumlah persentase saham disetor dalam perusahaan
jangka pendek dan digunakan untuk mengukur sejauh mana kegiatan perusahaan
tindakan manajer, ketika perusahaan memiliki lebih banyak aset yang dibiayai
oleh hutang akan cenderung melakukan tindakan menaikkan jumlah laba yang
28
menggunakan utang sebagai komposisi pembiayaan akan menimbulkan beban
bunga yang harus dibayarkan perusahaan. Semakin tinggi nilai rasio leverage
pada perusahaan maka akan semakin tinggi nilai bunga yang timbul dari utang
tersebut, dan akan menunjukan semakin tinggi pula tingkat pendanaan utang
dari pihak ketiga untuk kegiatan perusahaan tersebut Ardyansah & Zulaikha
(2014).
tidak menyukai risiko (risk averse). Oleh karena itu, perusahaan khususnya
mungkin untuk mentati perjanjian utang agar tidak terjadi pinalti atau pelanggaran
penilaian kinerja yang buruk dari kreditur dan berkurangnya kepercayaan pasar
melakukan manjemen laba untuk meningkatkan laba yang dilaporkan dan agar
dana tambahan dari kreditur. Semakin besar leverage suatu perusahaan, maka
(Ramadhan, 2017).
29
Menurut penelitian Tala & Karamoy (2017) menemukan bahwa perusahaan yang
yang dilaporkan dengan menaikkan atau menurunkan laba periode masa datang ke
periode saat ini. Hasil yang sama dalam penelitian yang dilakukan oleh Deviyanti
& Sudana (2018) apabila perusahaan memiliki utang yang tinggi untuk mendanai
aset-aset atau investasinya maka, manajer akan melakukan manajemen laba untuk
mengatur angka laba yang dihasilkan dengan memiliki tujuan untuk menarik
perusahaan yang terkait dengan investasi dalam bentuk aset tetap, sehingga
dengan biaya depresiasi yang terdapat dalam aktiva tetap tersebut (Lestari, et
al., 2019). Biaya depresiasi atau penyusutan tersebut dapat digunakan oleh
30
manajemen perusahaan untuk mengurangi laba sehingga nantinya akan dapat
mempengaruhi jumlah pajak yang harus dibayarkan. Hal tersebut berarti bahwa
semakin besar jumlah aktiva tetap suatu perusahaan maka semakin rendah jumlah
kompensasi kinerja manajer yang diinginkan akan tercapai (Muzakki & Darsono,
2015).
terhadap manajemen pajak. Menurut Dwiyanti & Jati (2019) menemukan bahwa
beban depresiasi akan mempengaruhi pajak perusahaan, hal ini dikarenakan beban
perusahaan. Hal ini didukung oleh penelitian Putri & Lautania (2016) dimana
31
perusahaan diperbolehkan untuk menyusutkan aset tetap sesuai dengan perkiraan
aset tetap mempunyai masa manfaat tertentu yang umumnya lebih cepat bila
pajak.
laba.
manajer dan pemegang saham atau dengan kata lain seorang manajer perusahaan
pihak manajemen, jadi dalam hal ini manajer berperan sebagai pemegang
adanya kepemilikan saham oleh pihak manajer maka akan mempengaruhi dalam
keuangan yang baik karena manajer ikut serta dalam kepemilikan perusahaan
(Purnama, 2017).
32
Kepemilikan manajerial memiliki kaitan yang erat dengan konflik
saham oleh manajer akan mendorong penyatuan kepentingan antara principal dan
agen sehingga manajer bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham dan
diasumsikan akan hilang apabila seorang manajer adalah juga sebagai seorang
perataan laba tinggi, sehingga praktik perataan laba menurun. Menurut Anggraeni
manajer dan pemilik dapat disejajarkan, manajer tidak akan termotivasi untuk
yang dimiliki oleh pihak manajer tidak sebanding dengan saham yang dimiliki
33
perusahaan ataupun pihak luar. Saham yang dimiliki oleh pihak manajer tidak
manajemen laba.
laba yang dilakukan dengan manipulasi komponen laba rugi yang dilaporkan
karena apabila profitabilitas tinggi maka kinerja perusahaan dapat dikatakan baik
dan apabila profitabilitas rendah maka kinerja perusahaan dapat dikatakan buruk
(Patricia, et al., 2018). Kenaikan dan penurunan inilah yang dihindari manajer
34
peningkatan pendapatan dari pada pendapatan yang fluktuatif. Salah satu tujuan
perusahaan pun ikut rendah. Oleh karena itu umumnya pihak manajemen
tinggi maka investor akan percaya bahwa kinerja perusahaan tersebut baik
(Purnama, 2017).
Menurut Aljana & Purwanto (2017) teori agensi memiliki asumsi bahwa
saham.
35
(2018) menemukan bahwa perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi
melakukan tindakan manajemen laba. Hasil yang sama dalam penelitian yang
tinggi. Hasil yang berbeda dalam penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2017)
laba
36
2.3 Kerangkan Penelitian
Insentif Pajak
H8 = Profitabilitas (+)
37
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
yang terdaftar di Burasa Efek Indonesia (BEI) pada periode 2013-2017. Teknik
3. Perusahaan yang tidak memiliki nilai laba negative lima tahun berturut-turut.
sekunder. Sumber data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah berupa
laporan keuangan tahunan perusahaan yang tercatat pada tahun 2013-2017. Data
38
untuk mengukur akrual diskresioner dengan kesalahan ketika diskresi manajemen
Modified Jones Model, karena model ini mempunyai standarerror dari eit (error
term) hasil regresi estimasi nilai total akrual yang paling kecildibandingkan
1. Menghitung total accrual (TA) yaitu laba bersih tahun t dikurangi arus kas
Keterangan :
39
2. Dengan perhitungan koefisien regresi seperti pada rumus di atas, maka
berikut:
Keterangan :
𝑇𝐴𝑖𝑡
𝐷𝐴𝑖𝑡 = − 𝑁𝐷𝐴𝑖𝑡
𝐴𝑖𝑡−1
Keterangan :
menggunakan rumus tax retention rate (tingkat retensi pajak) yaitu menganalisis
40
suatu ukuran dari efektivitas manajemen pajak pada laporan keuangan perusahaan
tahun berjalan Wild et al., (2004) dalam Sutrisno (2018). Berikut ini adalah
rumus yang dugunakan untuk mengetahui tax retention rate sebagai berikut :
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑖𝑡
𝑇𝑅𝑅𝑖𝑡 =
𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 (𝐸𝐵𝐼𝑇)𝑖𝑡
𝑁𝑒𝑡 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒𝑖𝑡
𝑇𝑅𝑅𝑖𝑡 =
Keterangan : 𝑃𝑟𝑒𝑡𝑎𝑥 𝑖𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 (𝐸𝐵𝐼𝑇)𝑖𝑡
temporer yang terjadi sebagai akibat adanya beda temporar dimana perbedaan
terjadi sebagai akibat dari adanya perbedaan dasar antara pengenaan pajak dari
suatu asset atau kewajiban dengan nilai tersebut yang berakibat pada naik atau
turunya laba fiscal pada periode berikutnya (Sumbari, 2017). Rumus perhitungan
𝐷𝑇𝐸𝑖𝑡
𝐵𝑃𝑇𝑖𝑡 =
𝑇𝐴𝑖𝑡−1
Keterangan :
41
3.3.2.1.3 Beban Pajak Kini (X3)
Beban pajak kini adalah jumlah pajak penghasilan yang terutang atas
penghasilan kena pajak pada satu periode. Besarnya dihitung dari penghasilan
kena pajak yang sebelumnya telah memperhitungkan adanya beda tetap sekaligus
beda waktu, dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku. Beban pajak kini yang
dimaksud dalam penelitian ini diukur menggunakan skala rasio, dan diperoleh
dari beban pajak kini pada periode laporan keuangan tertentu dibagi dengan
total aset periode sebelumnya. Pengukuran variabel ini mengacu pada penelitian
Amanda & Febrianti, (2015). Dalam penelitian ini beban pajak kini sebagai
keuntungan berupa penurunan tarif 5% lebih rendah. Hal ini akan membuat
tarif. Pajak yang semakin rendah akan membuat laba semakin tinggi.
diperdagangkan di BEI kurang dari 40% maka diberi angka 0, dan jika
saham disetor perusahaan yang diperdagangkan di BEI lebih besar atau sama
42
dengan 40% maka diberi angka 1, Variabel inidiberi simbol STOCK
BEI <40% maka 0, dan jika saham disetor perusahaan yang diperdagangkan di
aktiva perusahaan. Rasio ini menunjukkan besarnya besar aktiva yang dimiliki
besar aset didanai dengan hutang (Ariani & Hasymi, 2018). Persamaan yang
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑙𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑠
𝐷𝐸𝑅𝑖𝑡 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠
dapat mengurangi pajak melalui capital intensity ratio, karena dalam capital
intensity ratio akan timbul biaya depresiasi atau penyusutan (Nurjanah, et al.,
2017). Menurut Rodriguez & Arias (2012) menyebutkan bahwa aktiva tetap
akibat depresiasi atau penyusutan dari aktiva tetap setiap tahunnya. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat aktiva tetap yang tinggi memiliki
beban pajak yang lebih rendah dibandingkan perusahaan yang mempunyai aktiva
43
tetap yang rendah (Putri & Lautania, 2016). Persamaan yang digunakan untuk
adalah persentase jumlah saham yang dimiliki pihak manajemen dari seluruh
rumus :
𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐴𝑖𝑡 = 𝑋 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡
44
3.4 Teknik Analisis Data
deskriptif, uji korelasi, dan pengujian hipotesis. Data yang siap diolah akan
statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat
dari jumlah, sampel, nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), nilai
tengah (median) dan standar deviasi dari semua variable (Ghozali, 2016).
dan independen. Angka 1 atau -1 pada hasil uji korelasi menunjukkan adanya
korelasi yang sempurna, jika nilai menunjukkan angka 0 maka tidak ada korelasi
(Sugiyono, 2014). Data yang digunakan dalam uji korelasi memiliki skala interval
atau rasio. Berikut adalah pedoman untuk memberikan interpretasi serta analisis
45
➢ 0.76 – 0.99 : Korelasi sangat kuat
➢ 1 : Korelasi Sempurna
3.4.3 Uji Hipotesis
digunakan adalah analisis regresi klasik dimana variable responnya merupaka data
tersebut dimana data menunjukkan responnya berupa data diskrit dan tidak
merupakan perluasan dari model regresi linear dengan asumsi prediktor memiliki
efek linear akan tetapi tidak mengasumsikan suatu distribusi tertentu dari respon,
(Jong & Heller, 2008). GLM dapat diperluas agar dapat digunakan pada kasus
tidak ada hubungan linear antara variabel respon dan prediktor. Tujuan
menghindari dari data-data yang tidak normal, (Venables & Ripler, 2002).
46
Keterangan :
laba.
Ho3;β3>0: Beban pajak kini tidak berpengaruh positif terhadap manajemen laba.
manajemen laba
47
Ha4;β4>0: Persentase jumlah saham disetor berpengaruh positif terhadap
manajemen laba
5. Leverage (X5)
laba.
manajemen laba.
manajemen laba.
8. Profitabilitas (X8)
48
BAB IV
HASIL PENELITIAN
yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian sejumlah
160. Dalam penentuan sampel dari hasil proses sampling yang digunakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan dalam penelitian ini diperoleh sebanyak
97 perusahaan yang sesuai kriteria dengan total 485 data laporan keuangan. Proses
seleksi sampel berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan di tampilkan dalam tabel
berikut ini :
Tabel 4.1
Proses Seleksi Sampel Berdasarkan Kriteria
No Kriteria Jumlah
1 Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek indonesia periode 160
pengamatan 2013-2017
2 Perusahaan yang tidak terdaftar atau IPO sebelum periode 12
pengamatan yaitu 2013-2017.
3 Perusahaan Manufaktur yang tidak melaporkan laporan 21
keuangan secara lengkap periode pengamatan 2013-2017.
4 Perusahaan yang memiliki nilai laba negatif lima tahun 20
berturut-turut.
5 Perusahaan yang tidak memiliki data yang diperlukan dalam 10
perhitungan variabel.
6 Jumlah Sampel dalam 1 periode. 97
7 Jumlah data laporan keuangan dalam 5 periode (97 x 5). 485
Sumber : Hasil Analisis Data, 2019
49
Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan pada Tabel 4.1 terlihat
Bursa Efek Indonesia sebanyak 160 perusahaan, namun tidak semua perusahaan
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan tidak semua perusahaan memiliki
data laporan keuangan yang sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Terdapat 12
perusahaan yang belum terdaftar atau IPO sebelum periode pengamatan, selain itu
perusahaan dan perusahaan yang tidak memiliki data yang lengkap untuk
dalam penelitian ini menggunakan rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai
tertinggi (maximum), nilai terendah (minimum), dan standar deviasi dari masing-
(perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, beban pajak kini dan persentase
50
intensity ratio, kepemilikan manajerial dan profitabilitas) sebagai variabel
informasi data tersebut dapat dilihat dalam tabel statistik deskriptif berikut ini :
Tabel 4.2
Keterangan : DA = Manajemen Laba, TRR = Perencanaan Pajak, BPT = Beban Pajak Tangguhan,
BPK =, STOCK = Persentase Jumlah Saham di Setor, DER = Leverage, CIR =
Capital Intensity Ratio, MGTOWN = Kepemilikan Manajerial, ROA = Profitabilitas.
Dari hasil uji analisis deskriptif pada Tabel 4.2 di atas menunjukkan
jumlah observasi (n) dalam penelitian ini sebanyak 485 observasi. Nilai
perusahaan PT Indo Acitama Tbk (SRSN) pada tahun 2013 dan untuk nilai
0.000251 yang diperoleh dari perusahaan PT Citra Tubindo Tbk (CTBN) pada
tahun 2015.
dengan TRR memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.767030 yang artinya
atau kenaikan yang dapat menyebabkan pemborosan sumber daya yang dimiliki
perusahaan. Nilai tengah (median) pada variabel ini sebesar 0.747419, sedangkan
sebesar 2.949495 yaitu pada perusahaan PT Berlina Tbk (BRNA) pada tahun
52
pajak sebesar 0.004739 yaitu pada perusahaan PT Lion Metal Works Tbk (LION)
diproksikan dengan BPT memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.020670 yang
(tidak tersebar) yang kemungkinan disebabkan oleh beban pajak tangguhan tidak
perusahaan. Nilai tengah (median) pada variabel ini sebesar 0.003975, sedangkan
tangguhan sebesar 2.464998 yaitu pada perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk
dengan BPK memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.071468 yang artinya
bahwa manajemen memanfaatkan adanya beban pajak kini yang berasal dari hasil
rekonsiliasi beda tetap dan beda waktu yang dapat mengurangi beban pajak yang
53
sebesar 0.020974, sedangkan untuk nilai tertinggi (maximum) perusahaan yang
memanfaatkan beban pajak kini sebesar 2.222523 yaitu pada perusahaan PT Budi
Starch and Sweetener Tbk (BUDI) pada tahun 2013 dan nilai terendah (minimum)
perusahaan yang memanfaatkan beban pajak kini sebesar 0.000150 yaitu pada
0.268041 yang artinya masyarakat umum yang memiliki saham dalam perusahaan
saham yang dimiliki publik. Nilai tengah (median) pada variabel ini sebesar
memanfaatkan saham publik yang disetor sebesar 1.000000 yaitu pada perusahaan
PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) pada tahun 2013-2017 dan nilai minimum
DER memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.970831 yang artinya perusahaam
memiliki nilia standar deviasi sebesar 0.680373, nilai standar deviasi yang lebih
54
kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) menunjukkan bahwa data
(median) pada variabel ini sebesar 0.806202, sedangkan untuk nilai tertinggi
perusahaan PT Tirta Mahakam Resources Tbk (TIRT) pada tahun 2017 dan nilai
yaitu pada perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) pada tahun 2013.
diproksikan dengan CIR memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.409884 yang
40.99% dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 0.293848, nilai standar deviasi
yang lebih kecil dibandingkan dengan nilai rata-rata (mean) menunjukkan bahwa
mempengaruhi laba dan tingkat investasi pada aset yang dilakukan oleh pihak
manipulasi laba berupa manajemen laba. Nilai tengah (median) pada variabel ini
55
Tbk (SMBR) pada tahun 2017 dan nilai terendah (minimum) untuk perusahaan
nilai standar deviasi sebesar 0.332140, nilai standar deviasi yang lebih besar
termasuk dalam pengambilan keputusan. Nilai tengah (median) pada variable ini
Facility Aero Asia Tbk (GMFI) pada tahun 2015-2016 dan nilai terendah
ROA memiliki nilai rata-rata (mean) sebesar 0.11555 yang artinya nilai
56
kecenderungan yang lebih tinggi untuk melakukan praktek manajemen laba. Nilai
tengah (median) pada variabel ini sebesar 0.051634, sedangkan untuk nilai
perusahaan PT Merck Indonesia Tbk (MERK) pada tahun 2013 dan nilai
hubungan antar variabel. Berikut hasil korelasi yang terdiri dari variabel insentif
pajak (perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, beban pajak kini dan
sebagai berikut:
57
Tabel 4.3
Uji Korelasi
korelasi yang terjadi sangat lemah, dapat diartikan bahwa semakin rendah
perencanaan pajak yang dilakukan oleh manajer maka semakin rendah tingkat
manajemen laba yang terjadi didalam perusahaan. Hasil korelasi TRR dengan
variabel independent lainnya menunjukkan hasil yang sama yaitu sangat lemah.
Nilai uji korelasi variabel independent beban pajak tangguhan (X2) dengan
proksi BPT memiliki nilai sebesar 0.000782 yang artinya korelasi yang terjadi
antara beban pajak tangguhan terhadap manajemen laba sangat lemah, dapat
variabel independent lainnya menunjukkan hasil yang sama yaitu sangat lemah.
58
Nilai uji korelasi beban pajak kini (X3) dengan proksi BPK memiliki nilai
sebesar 0.263411 yang berarti korelasi yang terjadi antara beban pajak kini
tetap. Hasil korelasi antara beban pajak kini dan variabel independent lainnya
menunjukkan hasil korela yang cukup kuat dengan ROA, sedangkan untuk
Nilai uji korelasi persentase jumlah saham disetor (X4) dengan proksi
STOCK memiliki nilai sebesar 0.043790 yang berarti korelasi yang terjadi antara
persentase jumlah saham disetor terhadap manajemen laba sangat lemah, diartikan
Nilai uji korelasi leverage (X5) dengan proksi DER memiliki nilai
sebesar 0.073076 yang berarti korelasi yang terjadi antara leverage terhadap
Nilai uji korelasi capital intensity ratio (X6) dengan proksi CIR memiliki
nilai sebesar 0.260694 yang berarti korelasi yang terjadi antara capital intensity
59
ratio terhadap manajemen laba cukup kuat yang artinya manajemen
dan tingkat investasi pada aset yang menentukan motivasi para manajer untuk
melakukan manipulasi laba berupa manajemen laba. Hasil korelasi CIR dengan
Nilai uji korelasi profitabilitas (X8) dengan proksi ROA memiliki nilai
sebesar -0.001160 yang berarti korelasi yang terjadi antara profitabilitas terhadap
rendah tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan. Hasil korelasi
ROA dengan variabel independent lainnya menunjukkan hasil cukup kuat dengan
60
4.4 Pengujian Hipotesis
Uji hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji
Linear Model (GLM) dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur besarnya
beban pajak tangguhan, beban pajak kini dan persentase jumlah saham yang
Generalized Linear Model (GLM) di sajikan pada tabel 4.4 berikut ini :
Tabel 4.4
Uji Hipotesis
61
4.5 Pembahasan
(DA) sebesar 2.93% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan TRR dapat
mengakibatkan perubahan pada DA sebesar 2.93%. Selain itu juga diperoleh hasil
p-value sebesar 0,6625 (>0,05), hal ini menunjukkan bahwa perencanaan pajak
perencanaan pajak tetapi manajemen laba tidak terjadi, hal ini kemungkinan
dari pihak investor melalui penjualan saham perusahaan. Kedua, hasil ini tidak
sesuai dengan teori agensi pada hipotesis karena perusahaan tidak melakukan
yang seharusnya berguna untuk merekayasa usaha dan transaksi wajib pajak
perusahaan agar utang pajak berada dalam jumlah yang minimal, tidak
dikatakan bahwa manajer tidak memiliki sifat oportunitis, karena dianggap tidak
62
terjadi pemborosan sumber daya yang ada di dalam perusahaan dan keadaan
perusahaan dalam posisi stabil dalam keuangan. Dari penjelasan diatas dapat
manajemen laba.
bahwa keadaan perusahaan dalam keadaan baik dan sehat, yang dapat dilihat dari
membayar pajaknya, terhindar dari sanksi perpajakan dan untuk membuat rencana
jangka panjang tentang prospek perusahaan di masa yang akan datang kepada
Hasil penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Suyoto &
karena adanya perbedaan data dan mungkin juga semakin kecilnya peluang
perencanan pajak adalah untuk memangkas besarnya laba kena pajak perusahaan
63
dan semakin besar perecanaan pajak maka semakin kecil praktik manajemen laba
yang dilakukan oleh perusahaan. Hal ini dapat diartikan bahwa perencanaan pajak
Hasil penelitian tidak sesuai dengan yang dilakukan oleh Hu, et al.,
bahwa beban pajak tangguhan (BPT) mempunyai nilai coefficient -0.174253. Hal
ini menjalaskan bahwa nilai coefficient BPT dapat menjelaskan manajemen laba
(DA) sebesar -17,43% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan BPT dapat
hasil p-value sebesar 0.0641 (>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa beban pajak
beban pajak tangguhan tidak dapat mendeteksi praktik manajmen laba. Ada
64
mengambil langkah untuk menunda pendapatan dan mengakui lebih awal
kewajiban perusahaan, sehingga yang timbul adalah aktiva pajak tangguhan yang
hanya dapat mencerminkan efek pajak yang ditimbulkan dari perbedaan temporer
atau timing differences antara laba akuntansi yang disusun berdasarkan SAK
dengan laba fiskal yang disusun berdasarkan peraturan perpajakan yang diukur
Ketiga, hasil ini tidak sesuai dengan teori agensi pada hipotesis karena perusahaan
atau agen tidak dapat menyembunyikan informasi yang tidak diketahui oleh
principal karena beban pajak tangguhan diatur tidak hanya dalam akuntansi
komersial tetapi juga akuntansi fiskal yang diatur dalam peraturan perpajakan,
Beban pajak tangguhan terjadi karena pada masa depan akan terjadi
pembayaran yang lebih besar maka berdasarkan menurut SAK pajak tangguhan
harus diakui sebagai suatu kewajiban (Suandy, 2011). Contohnya adalah apabila
beban penyusutan aset tetap yang diakui secara fiskal lebih besar daripada beban
penyusutan aset tetap yang diakui secara komersial sebagai akibat adanya
perbedaan metode penyusutan aktiva (aset) tetap, maka selisih tersebut akan
65
mengakibatkan pengakuan beban pajak yang lebih besar secara komersial pada
masa yang akan datang (Midiastuty, et al. 2015). Keadaan tersebut didukung
dengan adanya keleluasaan yang diberikan oleh SAK kepada perusahaan untuk
(Sumbari, et al., 2017). Namun untuk laporan keuangan fiskal disusun oleh yang
menggunakan besarnya beban pajak tangguhan pada laporan laba rugi fiskalnya
akan terkoreksi dalam laporan laba rugi fiskal, sehingga apabila perusahaan
besarnya penghasilan atau biaya pada saat di terima atau dikeluarkan sebagai
dasar dalam penghitungan laba rugi fiskalnya. Dengan kata lain perpajakan hanya
mengakui beban pajak pada periode tersebut dan tidak mengakui adanya beban
66
Penelitian ini berbeda dengan yang dilakukan oleh Amanda & Febrianti
laba. Beban pajak tangguhan timbul akibat perbedaan temporer antara laba
akuntansi dengan laba fiskal. Perbedaan antara laporan keuangan akuntansi dan
bahwa beban pajak kini (BPK) mempunyai nilai coefficient 0.321814. Hal ini
manajemen laba (DA) sebesar 32.18% atau dapat diartikan setiap perubahan
satuan BPK dapat mengakibatkan perubahan pada DA sebesar 32.18%. Selain itu
juga diperoleh hasil p-value sebesar 0.0001 (<0,05), hal ini menunjukkan bahwa
disebabkan karena ketika total aset yang semakin besar, maka modal yang
ditanamkan juga semakin banyak. Begitu pula dalam hal penjualan, apabila
67
perputaran uang dan kapitalisasi pasar semakin besar sehingga perusahaan akan
manajemen laba. Akan tetapi hal ini bertolak belakang dengan peraturan
menentukan metode akuntansi. Akibatnya, akan timbul beban pajak kini yang
diperoleh dari hasil koreksi fiscal terhadap laba bersih sebelum pajak berdasarkan
perbedaan perlakuan atau pengakuan atas pendapatan maupun biaya pada saat
beda waktu dan beda tetap. Hasil dari koreksi fiskal ini akan menimbulkan beban
pajak kini. Dalam beberapa hal wajib pajak mempunyai kebebasan dalam
pada saat pengakuan pendapatan dan biaya, inilah yang menjadi peluang bagi
& Ketut, 2014). Beban pajak kini dapat digunakan dalam mendeteksi manajemen
68
merupakan hasil rekonsiliasi beda tetap dan beda waktu terhadap laba akuntansi
perusahaan maka sifat opportunitis manajer akan timbul , dimana manajer dalam
hal ini mengatur laba menjadi lebih besar dari yang sesungguhnya dicerminkan
oleh adanya perbedaan antara laba akuntansi dan penghasilan kena pajak. Dalam
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Purnawan &
beban pajak kini terhadap praktik manajemen laba. Menurut penelitian Amanda &
waktu sekaligus beda tetap terhadap laba menurut akuntansi. Hidayat (2018)
menemukan bahwa beban pajak dan klasifikasi komponen laba tersebut. Hasil
berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya, et al. (2017) menemukan
bahwa koreksi fiskal pada beban pajak kini menunjukkan adanya perbedaan
69
pada beban pajak kini dikenai beban berdasarkan penghasilan kena pajak
dikalikan tarif pajak penghasilan badan. Tetapi tarif pajak penghasilan badan
Hal ini menjalaskan bahwa nilai coefficient BPK dapat menjelaskan manajemen
laba (DA) sebesar 14.68% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan STOCK
diperoleh hasil p-value sebesar 0.0018 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
hipotesis H4 didukung.
BEI akan memperoleh keuntungan berupa penurunan tarif 5% lebih rendah. Hal
ini akan membuat pajak yang dibayarkan menjadi lebih kecil karena memperoleh
penurunan tarif. Pajak yang semakin rendah akan membuat laba semakin tinggi.
70
manajemen laba agar pajak yang dibayarkan menjadi semakin rendah dengan
serta tindakan manajemen yang opportunitis yaitu dengan cara adanya insentif
pajak yang salah satunnya adalah berupa penurunan tarif pajak yang dapat
adanya insentif pajak ini pihak principal akan mampu mengendalikan pihak agen
keuntungan dari adanya penurunan tarif pajak badan ini adalah tax shifting yaitu
dengan memindahkan laba tahun sebelum perubahan tarif pajak badan ke tahun
sesudah perubahan tarif pajak. Menurut akuntansi hal ini dapat diterima karena
akuntansi menganut prinsip accrual basic dimana pada dasarnya basis akrual
dilakukan pada periode dimana seharusnya pendapatan dan beban tersebut terjadi
71
tanpa memperhatikan waktu penerimaan/pengeluaran kas dari pendapatan/beban
Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan di Cina oleh Zeng (2015)
Undang Pajak Penghasilan baru pada 16 Maret 2007. Cina mengganti Undang-
pajak yang rendah untuk perusahaan kecil dan menengah. Pengukuran dengan
periode waktu pajak rendah. Menurut Tiearya & Yuyetta (2012) menjelaskan
tarif pajak dengan menunda pendapatan dan mempercepat beban pajak deductible
sehingga pada saat terjadi penurunan pajak perusahaan dapat segera menikmati
dengan adanya UU No. 36 tahun 2008 mengenai pajak penghasilan bahwa tarif
pajak penghasilan untuk perusahaan yang telah go public dan minimal memiliki
dipengaruhi oleh peraturan ini. Dengan kata lain, berapapun jumlah persentase
manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan (Sutrisno & Astuti, 2018).
72
4.5.5 Pengaruh Leverage Terhadap Manajemen Laba
(DA) sebesar 25.38% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan DER dapat
hasil p-value sebesar 0.0000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa leverage
Hasil ini sesuai dengan hipotesis dan teori agensi, manajer bersikap
oportunitis dan tidak menyukai adanya resiko (risk averse) ketika perusahaan
pelanggaran kontrak. Dilihat dari segi perpajaknnya tingginya rasio leverage akan
mengakibatkan timbulnya pos biaya tambahan berupa bunga atau interest dan
73
beban bunga yang dibayar perusahaan. Dimana beban bunga semakin tinggi
yaitu debt convenant perusahaan yang melakukan perjanjian hutang dalam jumlah
besar harus memperlihatkan performa yang baik untuk menarik investor (Beril,
akan melakukan manajemen laba agar dapat menarik perhatian kreditor dan
menunjukkan kepada public bahwa kinerja peusahaan dalam keadaan yang baik,
Sedangkan menurut Koh & Lee (2016) yang melakukan penelitian di Korea pada
perusahaan lebih cenderung agresif dalam pelaporan pajak karena biaya pajak
74
relatif lebih besar daripada biaya pelaporan keuangan, maka perusahaan akan
bertahan dalam perusahaan dan agar keadaan terlihat baik sehingga akan
pemenuhan kewajiban harus tetap dilakukan dan tidak dapat dihindari dengan
bahwa capital intensity ratio (CIR) mempunyai nilai coefficient 0.538873. Hal
ini menjalaskan bahwa nilai coefficient CIR dapat menjelaskan manajemen laba
(DA) sebesar 53,88% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan CIR dapat
hasil p-value sebesar 0.0000 (<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa capital intensity
disebabkan karena perusahaan yang memiliki aktiva tetap yang tinggi akan
75
dilakukan dengan mengubah metode penyusutan pada akun aset tetap yang
dimiliki oleh perusahaan. Dari metode yang diterapkan oleh perusahaan dapat
memotong pembayaran pajak akibat adanya biaya depresiasi dari aktiva tetap
setiap tahunnya, semakin besar jumlah aktiva tetap dalam suatu perusahaan maka
semakin rendah jumlah pajak yang dibayarkan tiap tahunnya daripada perusahaan
yang memiliki jumlah aktiva tetap yang rendah akan mendapatkan keuntungan
penyusutan yang telah ditetapkan maka semakin banyak jumlah aset tetap yang
diperoleh perusahaan maka semakin besar pula biaya depresiasi dari aktiva tetap
tersebut, sehingga tarif pajak efektifnya semakin kecil, laba perusahaan akan
pengurangan pajak.
penyusutan sebagai biaya yang dapat dikurangi dari penghasilan atau bersifat
laba kena pajak perusahaan menjadi berkurang yang pada akhirnya mengurangi
jumlah pajak yang harus dibayar perusahaan (Rodiguez & Arias, 2013).
76
dengan cara meningkatkan kinerja perusahaan. Dalam hal ini manajemen dapat
memanfaatkan aset tetap untuk menekan beban pajak perusahaan (Mulyani, et al.,
2014).
beban pajak suatu perusahaan salah satunya disebabkan pengaruh positif dari
besarnya jumlah aktiva tetap perusahaan tersebut. Hal tersebut disebabkan karena
aktiva tetap guna mengurangi laba perusahaan. Biaya depresiasi aktiva tetap dapat
dikurangkan pada laba sebelum pajak sehingga proporsi aktiva tetap dalam
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ariani &
Hasymi (2018) menemukan bahwa perusahaan dengan tingkat intensitas aset tetap
77
ini menjalaskan bahwa nilai coefficient kepemilikan manajerial dapat menjelaskan
manajemen laba (DA) sebesar 3.31% atau dapat diartikan setiap perubahan satuan
juga diperoleh hasil p-value sebesar 0.5639 (>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
tidak didukung.
perusahaan.
oleh pihak manajemen yang secara aktif terlibat dalam pengambilan keputusan
perusahaan (Hadi & Mangoting, 2014). Dengan adanya kepemilikan saham oleh
agensi terjadi ketika manajer bertindak sesuai dengan kepentingannya sendiri dan
78
tidak menghiraukan kesejahteraan dari pemilik dalam mengelola perusahaan
(Kholmi, 2010). Namun, ketika manajer memiliki peran ganda yaitu sebagai
berhati-hati dalam mengambil keputusan karena akan berimbas pada manajer itu
sendiri yaitu nama baik dari manajer tersebut, sehingga akan berusaha semaksimal
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian dari Maiyusti (2014)
pemegang saham pada saat manajemen memiliki saham perusahaan dalam jumlah
karena manajemen ikut menanggung baik dan buruknya akibat dari setiap
keputusan yang diambil. Hal yang sama dengan hasil penelitian Purnama (2017)
Pernyataan diatas tidak sesuai dengan hasil penelitian dari Salehi, et al.,
79
maka manajemen mempunyai kesempatan dalam melakukan manipulasi baik
coefficient 0.696016. Hal ini menjalaskan bahwa nilai coefficient ROA dapat
menjelaskan manajemen laba (DA) sebesar 69.60% atau dapat diartikan setiap
67.89%. Selain itu juga diperoleh hasil p-value sebesar 0.0002 (<0,05). Hal ini
didukung.
Hasil sesuai dengan hipotesis dan teori agensi dan motivasi perusahaan
melakukan manajemen lba, bahwa melalui bonus scheme yang mana menyatakan
kemungkinan akan mengatur laba yang tidak dilaporkan dalam laporan keuangan
saat ini sehingga laba dapat disajikan dalam laporan laba periode berikutnya
tujuannya agar manajemen mendapatkan bonus yang tinggi. Jika dilihat dari segi
rendah beban pajak yang akan dibayar perusahaan, karena perusahaan dengan
80
pendapatan yang tonggi akan berhasil memanfaatkan keuntungan dari adanya
insentif pajak dan pengurangan pajak lain yang dapat menyebabkan tarif pajak
menghasilkan laba. Laba yang dihasilkan perusahaan selama tahun berjalan dapat
Menurut Herni & Susanto (2010) kinerja suatu perusahaan dapat dilihat dari
tingkat perolehan laba. Laba rugi sering dimanfaatkan sebagai ukuran untuk
dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran laba yang berbeda antara lain:
laba kotor, laba operasional, laba sebelum pajak, dan laba bersih (Tala &
Aljana & Purwanto (2017) semakin tinggi profitabilitas, maka akan meningkatkan
praktek manajemen laba. Menurut Purnama (2017) menyatakan bahwa salah satu
yang didapat perusahaan rendah, maka bonus yang diterima oleh manajemen
81
perusahaan pun ikut rendah. Oleh karena itu umumnya pihak manajemen
tinggi maka investor akan percaya bahwa kinerja perusahaan tersebut baik.
manajemen laba.
82
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pajak (perencanaan pajak, beban pajak tangguhan, beban pajak kini dan
persentase saham yang disetor) dan insentif non-pajak (leverage, capital intensity
praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar pada BEI
laba. Hal ini dapat diartikan bahwa perencanaan pajak tidak dapat menjadi
manajemen laba. Hal ini dapat diartikan bahwa beban pajak tangguhan tidak
Hal ini dapat diartikan bahwa beban pajak kini mampu mendektesi
manajemen laba. Hal ini dapat diartikan bahwa persentase jumlah saham
83
5. Leverage berpengaruh positif signifikan terhadap manajemen laba. Hal ini
dapat diartikan bahwa perusahaan yang memiliki rasio leverage yang tinggi
laba. Perusahaan yang memiliki nilai capital intensity ratio yang tinggi
keuangann.
teori agensi dan manajemen laba. Hal ini dibuktikan dengan adanya pengaruh
positif signifikan variabel beban pajak kini, persentase jumlah saham disetor,
laba lebih tinggi atau lebih rendah untuk keuntungan pribadi sehingga
84
5.2 Keterbatasan Penelitian
secara jelas kegiatan praktik manajemen laba yang dilakukan oleh perusahaan
terbatas.
1. Bagi Investor
penting agar ivestor lebih selektif dalam memilih emiten yang akan dijadikan
perusahaan yang tinggi, melihat tingkat asset dan pembayaran beban saat ini yang
85
ada dalam perusahaan serta persentase jumlah saham disetor dilihat dari
2. Bagi Perusahaan
bagi pihak manajemen perusahaan agar tidak melakukan manajemen laba untuk
disampaikan dalam laporan keuangan tidak relevan dan tidak bias diandalkan
peraturan yang ketat bagi manajemen agar tidak mempunyai peluang untuk
bersikap oportunitis.
manajemen laba. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi
laba.
86
5.4 Saran
telah go public di Bursa Efek Indonesisa, sehingga hasil temuan akan lebih
lebih memperketat dalam membuat regulasi perpajakan agar tidak ada celah
dalamnya.
87
DAFTAR PUSTAKA
Ambarita, S., Pakpahan, J., & Sidharta, J. (2017). Pengaruh Corporate Social
Responsibility Dan Capital Intensity Terhadap Agresivitas Pajak
Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia Periode Tahun 2011 – 2015. Fundamental Management
Journal, 2(2), 65-72.
Amanda, F., & Febrianti, M. (2015). Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini, Beban
Pajak tangguhan Dan Basis Akrual Terhadap Manajemen Laba.
Ultima Accounting, 7(1), 70–86.
Anthony, R., & Govindarajan, V. (2011). Management Control System, Jilid II.
Karisma Publishing Group : Tanggerang.
88
Aorora, A. (2018). Pengaruh Good Corporate Governance dan ukuran perusahaan
terhadap manajemen laba Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Jurnal Akuntansi UNP, 6(1), 1-13.
Ayers, B., Jiang, J., & McGuire, T. S. (2010). Credit Rating and Taxes : The
Effect of Book/Tax Differences on Ratig Changes. Contemporary
Accounting Research, 27(2), 343-358.
Damayanti, T., & Gazali, M. (2018). Pengaruh Capital Intensity Ratio dan
Inventory Intensity Ratio Terhadap Manajemen Laba. Seminar
Nasional Cendekiawan, 4(2), 1237-1242.
Dewanata, P., & Achmad, T. (2017). Pengaruh Perencanaan Pajak Terhadap Nilai
Perusahaan dengan Kualitas Corporate Governance sebagai Variabel
Moderasi. Diponegoro Journal of Accounting, 6(1), 1-7.
Endriati, E., Hidayati, N., & Junaidi. (2017). Pengaruh Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba . Jurnal Ilmiah Riset Akuntansi
UNISMA, 6(10), 16-27.
Ettredge, M. K., Johnstine, M., & Stone, M. (2011). The Effects of Company
Size, Corporate Governance Quality and News on Disclousure
Complience. Review of Accounting Studies, Forth Coming, 27(1), 1-
33.
90
Hadi, J., & Mangoting Y. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Dan
Karakteristik Dewan Terhadap Agresivitas Pajak. Tax Accounting
Riview, 4 (2), 1-10.
Hidayat, A. (2018). Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini Dan Pajak Tangguhan
Terhadap Laba Bersih Pada Perusahaan Agribisnis Yang Terdaftar
Di BEI Periode Tahun 2012-2014. Jurnal Lentera Akuntansi, 3(1),
1-18.
Hu, N., Cao, Q., & Zheng, L. (2015). Listed Companies ’ Income Tax Planning
and Earnings Management : Based on China ’ s Capital Market.
Journal of Industrial Engineering and Management, 8(2) 417–434.
Jensen, & Mecling, (1976). The Theory of The Firm : Manajerial Behaviour,
Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial and
Economis, 3(3), 305-360.
Junery, V. (2016). Pengaruh Beban Pajak Tangguhan, Beban Pajak Kini, Dan
Kompensasi Manajemen Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris
Pada Bank dan Lembaga Keuangan yang Terdaftar di BEI 2010-
2013). Jom FEKOM, 3(1), 353-364.
91
Kholmi, M. (2010). Akuntabilitas Dalam Prespektif Teori Agensi. Ekonomika –
Bisnis, 2(2), 357-369.
Kristanto, B. S., & Oktavia. (2011). Manajemen Laba dan Kaitannya Terhadap
Manajemen Pajak Perusahaan. Simposium Riset Ekonomi V (ISEI),
6(1), 1-8.
Kurnia, R. (2017). Pengaruh Aset Pajak Tangguhan, Beban Pajak Tangguhan Dan
Perencanaan Pajak Terhadap Manajeman Laba. Publikasi Ilmiah
UNS, 1(2) Hal 1-13.
Koh, Y., & Lee, A. H. (2016). The Effect Of Financial Factors On Firms’
Financial And Tax Reporting Decisions. Asian Review of
Accounting, 23(2), 110-138.
Lestari, S. A. P., Pratomo, D., & Asalam, G. A. (2019). Pengaruh Koneksi Politik
dan Capital Intensity Terhadap Agresif Pajak. Jurnal Aset (Akuntansi
Riset), 11(1), 40-52.
Lindiria, S. D., & Ketut, A. G. I. (2014). Pengaruh Pajak Penghasilan dan Aset
Perusahaan Pada Earnings Management. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 8(1), 157-161.
Lubis, I., & Suryani. (2018). Pengaruh Tax Planning , Beban Pajak Tangguhan
Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi dan Keuangan, 7(1), 41-58.
Midiastuty, P. P., Suranta, E., Hatta, M., & Amelia, R. (2016). Pengaruh
Perubahan Tarif Pajak Badan Menurut UU No . 36 Tahun 2008
Terhadap Praktik Manajemen Laba Perusahaan Non Manufaktur.
Simposium Nasional Akuntansi XVIII.
Prasetya, Juni, P., & Gayatri. (2017). Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap
Manajemen Laba dengan Pengugkapan Corporate Sosial
Resposibility Sebagai Variabel Intervening. E-Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana. 14(1), 511-538.
Pratikasari, D. S., & Indrayono, Y., & Fadillah, H. (2019). Pengaruh Beban Pajak
Tangguhan Dan Akrual Terhadap Manajemen Laba. Jurnal
Akuntansi (JOM), 5(5), 1111-1115.
Purnawan, Y., & Arisman, A. (2018). Pengaruh Aktiva Pajak Tangguhan, Beban
Pajak Tangguhan, Beban Pajak Kini dan Basis Akrual terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Ilmu Ekonomi, 7(1), 113-122.
Poterba, J. R., Nirupama., & Seidman, J. (2010). Deferred Tax Positions and
Incentives for Corporate Behavior around Corporate Tax Changes.
Working Paper Series, 27 pp 491-521.
94
Rahmi, A., (2013). Penawaran Pajak Tangguhan Dan Beban Pajaka Kini Dalam
Mendeteksi Manajemen LabaPada Penawaran Ekuitas Musiman.
Jurnal Akuntansi UNP, 1(3), 29-38.
Suyoto, H., & Dwimuyani, S. (2019). Pengaruh Leverage Dan Perencanaan Pajak
Terhadap Manajemen Laba Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel
Moderasi. Prosiding Seminar Nasional Pakar Ke-2, 2(15), 151-159.
95
Efek Indonesia Periode 2012-2015. E-Jurnsl Akuntansi Universitas
Udayana, 22(3), 2177-2203.
Sumbari, S., Murni, Y., & Masri, I. (2017). Analisis Beban Pajak Tangguhan dan
Akrual Dalam Mendeteksi Manajemen Laba. Koferensi Ilmiah
Akuntansi IV, 4(1), 1–25.
Sutrisno, M., Sari, I. A., & Astuti, P. (2018). Pengaruh Perencanaan Pajak dan
Insentif Non Pajak Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan
Manufaktur yang Terdaftar di BEI 2013-2017. Permana, 10(1),
1956-1980.
Tala, O., & Karamoy, H. (2017). Analisis Profitabilitas Dan Leverage Terhadap
Manajemen Laba. Jurnal Accountability, 8(1), 57-64.
Timuriana, T., & Muhamad, R. R. (2015). Pengaruh Aset Pajak Tangguhan Dan
Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba. Jurnal Ilmiah
Akuntansi (JIAFE), 1(2), 12-19.
96
Utami, P. A., & Malik, A. (2015). Pengaruh Discretionary Accrual, Beban Pajak
Tangguhan Dan Beban Pajak Kini Terhadap Manajemen Laba.
Jurnal Akuntansi, 1(2), 44-64.
Widianingrum, R., & Sunarto. (2018). Deteksi Manajemen Laba: Leverage, Free
Cash Flow, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan. Prosiding SENDI,
9(3), 663-669.
Wijaya, I., Yenfi., & Hariyani. (2017). Analisis Pengaruh Beban Pajak Kini Dan
Beban Pajak Tangguhan Terhadap Manajemen Laba (Studi Kasus
Perusahaan LQ-45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode
2013-2015). Jurnal Ilmiah Akuntansi Bisnis & Keuangan (JIABK),
13(2), 37-45.
Wijaya, M., & Martini, D. (2011). Praktik Manajemen Laba Perusahaan Dalam
Menanggapi Penurunan Tarif Pajak Sesuai UU No. 35 Tahun 2008.
Simposium Nasional Akuntansi XIV Aceh, 1(36) 1-38.
Venables,W. N., & Ripley, B.D. (2002). Modern Applied Statistic With S, Edisi ke
- 4, AT&T Bell. Laboratories Technical Report : New Jersey.
Yin, J., & Cheng, A. (2004). Earnings Management of Profit Firms and Loss
Firms in Response to Tax Rate Reductions. Review of Accounting
and Finance, 3(1), 67 – 92.
Yunengsih, Y., Icih. A., & Kurniawan, A. (2018). Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Net Profit Margin, Debt To Equity Ratio, Kepemilikan Manajerial
Dan Reputasi Auditor Terhadap Praktik Perataan Laba (Income
Smoothing). Accounting Research Journal of Sutaatmadja, 2(2), 31-
52.
Yunila, F., & Aryati, T. (2018). Pengaruh Perencanaan Pajak dan Pajak
Tangguhan Terhadap Manajemen Laba dengan Kualitas Audit
sebagai variabel moderasi. Seminar Nasional Cendekiawan, 2(4),
1021-1027.
98
Lampiran 1
Nama Perusahaan
Kode
NO Nama Perusahaan
Perusahaan
1 PT Akasha Wira International Tbk ADES
2 PT Polychem Indonesia Tbk ADMG
3 PT Aneka Gas Industri Tbk AGII
4 PT Argha Karya Prima Industry Tbk AKPI
5 PT Alumindo Light Metal Industry Tbk ALMI
6 PT Asahimas Flat Glass Tbk AMFG
7 PT Asiaplast Industries Tbk APLI
8 PT Arwana Citramulia Tbk ARNA
9 PT Astra International Tbk ASII
10 PT Saranacentral Bajatama Tbk BAJA
11 PT Sepatu Bata Tbk BATA
12 PT Trisula Textile Industries Tbk BELL
13 PT Indo Kordsa Tbk BRAM
14 PT Berlina Tbk BRNA
15 PT Barito Pasific Tbk BRPT
16 PT Betonjaya Manunggal Tbk BTON
17 PT Budi Starch and Sweetener Tbk BUDI
18 PT Cahaya Kalbar Tbk CEKA
19 PT Chitose International Tbk CINT
20 PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk CPIN
21 PT Citra Tubindo Tbk CTBN
22 PT Delta Djakarta Tbk DLTA
23 PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk DPNS
24 PT Darya Varia Laboratoria Tbk DVLA
25 PT Fajar Surya Wisesa Tbk FASW
26 PT Lotte Chemical Titan Tbk FPNI
27 PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk GDST
28 PT Goodyear Indonesia Tbk GDYR
29 PT Gudang Garam Tbk GGRM
30 PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk GMFI
31 PT Hanjaya MandalaSampoerna Tbk HMSP
32 PT Sumi Indo Kabel Tbk IKBI
33 PT Impack Pratama Industri Tbk IMPC
34 PT Indofarma Tbk INAF
35 PT Indal Aluminium Industry Tbk INAI
36 PT Intan Wijaya International Tbk INCI
99
37 PT Indofood Sukses Makmur Tbk INDF
38 PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk INKP
39 PT Toba Pulp Lestari Tbk INRU
40 PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk INTP
41 PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk ISSP
42 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk JPFA
43 PT Kimia Farma Tbk KAEF
44 PT KMI Wire & Cable Tbk KBLI
45 PT Kabelindo Murni Tbk KBLM
46 PT Kedawung Setia Industrial Tbk KDSI
47 PT Kedaung Indah Can Tbk KICI
48 PT Kalbe Farma Tbk KLBF
49 PT Grand Kartech Tbk KRAH
50 PT Lion Metal Works Tbk LION
51 PT Langgeng Makmur Industri Tbk LMPI
52 PT Lionmesh Prima Tbk LMSH
53 PT Multi Prima Sejahtera Tbk LPIN
54 PT Malindo Feedmill Tbk MAIN
55 PT Multistrada Arah Sarana Tbk MASA
56 PT Martina Berto Tbk MBTO
57 PT Emdeki Utama Tbk MDKI
58 PT Merck Indonesia Tbk MERK
59 PT Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI
60 PT Mulia Industrindo Tbk MLIA
61 PT Mustika Ratu Tbk MRAT
62 PT Mayora Indah Tbk MYOR
63 PT Pelat Timah Nusantara Tbk NIKL
64 PT Nipress Tbk NIPS
65 PT Pelangi Indah Canindo Tbk PICO
66 PT Prima Alloy Steel Universal Tbk PRAS
67 PT Sat Nusapersada Tbk PTSN
68 PT Pyridam Farma Tbk PYFA
69 PT Ricky Putra Globalindo Tbk RICY
70 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ROTI
71 PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk SCCO
72 PT Sekar Bumi Tbk SKBM
73 PT Sekar Laut Tbk SKLT
74 PT Semen Baturaja Tbk SMBR
75 PT Semen Indonesia Persero Tbk SMGR
76 PT Suparma Tbk SPMA
77 PT Indo Acitama Tbk SRSN
100
78 PT Star Petrochem Tbk STAR
79 PT SLJ Global Tbk SULI
80 PT Tunas Alfin Tbk TALF
81 PT Tembaga Mulia Semanan Tbk TBMS
82 PT Mandom Indonesia Tbk TCID
83 PT Tifico Fiber Indonesia Tbk TFCO
84 PT Tirta Mahakam Resources Tbk TIRT
85 PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk TKIM
86 PT Surya Toto Indonesia Tbk TOTO
87 PT Chandra Asri Petrochemical TPIA
88 PT Trisula International Tbk TRIS
89 PT Trias Sentosa Tbk TRST
90 PT Tempo Scan Pacific Tbk TSPC
91 PT Ultra Jaya Milk Industry and Trading Company Tbk ULTJ
92 PT Unggul Indah Cahaya Tbk UNIC
93 PT Nusantara Inti Corpora Tbk UNIT
94 PT Unilever Indonesia Tbk UNVR
95 PT Voksel Electric Tbk VOKS
96 PT Wismilak Inti Makmur Tbk WIIM
97 PT Wijaya Karya Beton Tbk WTON
101
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Manajemen Laba (DA)
103
MAIN 0,309993 0,280642 0,251990 0,218909 0,258244
54
MASA 0,782055 0,364708 0,278455 0,261605 0,250328
55
MBTO 0,147302 0,628165 0,221601 0,276324 0,129460
56
MDKI 0,483525 0,475301 0,419776 0,363502 0,530089
57
MERK 0,659314 0,591255 0,604616 0,487263 0,525835
58
MLBI 0,245701 0,526451 0,084165 0,486423 0,628058
59
MLIA 2,188280 0,127474 0,181325 0,090849 0,085022
60
MRAT 0,457494 0,432679 0,206003 0,336139 0,399515
61
MYOR 0,934640 0,840273 0,857761 0,821558 0,647950
62
NIKL 0,166509 0,139178 0,494460 0,418408 0,424680
63
NIPS 0,934204 0,894960 0,796255 0,749362 0,722473
64
PICO 1,467405 0,924687 1,219863 0,897202 0,941626
65
PRAS 1,253621 0,887341 0,983681 0,911646 0,823615
66
PTSN 0,707199 0,672176 0,752493 0,818080 0,987301
67
PYFA 1,223617 0,998075 1,113766 1,091939 1,139043
68
RICY 0,710636 0,462962 0,420189 0,551645 0,571822
69
ROTI 1,280049 0,817400 0,788566 0,611314 0,744723
70
SCCO 1,446124 2,052748 1,620406 1,633290 1,731150
71
SKBM 1,546812 1,340085 0,880460 0,890938 0,324495
72
SKLT 0,558407 0,480252 0,435926 0,423516 0,497714
73
SMBR 1,748594 0,921667 0,702555 0,887781 0,779389
74
SMGR 0,692536 0,709732 0,693367 0,765746 0,723843
75
SPMA 0,711007 0,628810 0,618867 0,563771 0,479894
76
SRSN 2,818452 1,701443 1,214994 1,094440 1,018729
77
STAR 1,232408 1,235159 1,228437 1,205310 0,878638
78
SULI 0,795014 0,778326 0,841035 0,739565 0,642141
79
TALF 0,796652 0,779740 0,734632 0,725486 0,799236
80
TBMS 1,711784 1,774223 1,870420 1,485995 1,376831
81
104
TCID 0,780655 0,798992 0,823227 0,747074 0,648819
82
TFCO 0,452609 0,418715 0,472274 0,459819 0,459526
83
TIRT 0,558483 0,570569 0,709425 0,591645 0,628782
84
TKIM 1,268928 1,113882 0,998748 1,096786 0,814223
85
TOTO 0,909936 0,821856 0,775248 0,758992 0,707354
86
TPIA 1,137188 0,751969 0,705839 0,850046 0,784832
87
TRIS 0,757413 0,657376 0,682678 0,699723 0,696138
88
TRST 0,809478 0,761537 0,803219 0,806104 0,794788
89
TSPC 0,678605 0,672288 0,680231 0,709329 0,560542
90
ULTJ 0,372844 0,376869 0,361983 0,327524 0,303910
91
UNIC 2,596530 0,309752 0,248204 0,161179 0,173460
92
UNIT 0,862418 0,852841 0,638758 0,663203 0,661946
93
UNVR 1,555829 1,568087 1,546627 1,446805 1,487623
94
VOKS 0,705633 0,530208 0,460316 0,467428 0,537000
95
WIIM 0,579026 0,582841 0,540896 0,387739 0,437965
96
WTON 0,512908 0,392678 0,353553 0,233388 1,493462
97
105
Lampiran 3
Hasil Perhitungan Perencanaan (TRR)
Kode Perencanaan Pajak (TRR)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
ADES 0,940230 0,747296 0,743384 0,907765 0,748449
1
ADMG 0,134384 0,721803 0,835386 0,731645 0,735071
2
AGII 0,745708 0,732900 0,682723 0,731240 0,729323
3
AKPI 0,521259 0,276403 0,540580 0,689823 0,419129
4
ALMI 1,138614 1,192157 0,725714 1,097653 1,790812
5
AMFG 0,750651 0,767196 0,735243 0,747198 0,606536
6
APLI 0,686096 0,579213 0,796140 0,749008 0,341088
7
ARNA 0,751377 0,204225 0,745542 0,737865 2,705909
8
ASII 0,810122 0,817910 0,795364 0,822451 0,793431
9
BAJA 0,749299 0,753483 0,790310 0,641754 0,802861
10
BATA 0,695965 0,071550 0,909264 0,646713 0,674693
11
BELL 0,729907 0,694451 0,657200 0,404723 0,738986
12
BRAM 0,660259 0,728820 0,687670 0,718469 0,721113
13
BRNA 1,502611 2,448296 2,949495 0,619065 0,795236
14
BRPT 0,144107 0,024942 0,146299 0,073622 0,072570
15
BTON 0,777917 0,796511 0,810298 0,727323 0,771587
16
BUDI 0,642210 0,655330 0,404259 0,731072 0,748836
17
CEKA 0,751780 0,721011 0,748917 0,873557 0,750167
18
CINT 0,816518 0,707967 0,723163 0,731884 0,773725
19
CPIN 0,732595 0,829014 0,803198 0,565262 0,767495
20
CTBN 0,717037 0,733653 0,981654 1,167168 0,777053
21
DLTA 0,754746 0,759049 0,767574 0,778202 0,758165
22
DPNS 0,765129 0,845013 0,833262 0,814563 0,787952
23
DVLA 0,715742 0,764449 0,746996 0,709288 0,717448
24
FASW 0,756073 0,686043 0,766595 0,941073 0,722676
25
106
FPNI 0,903880 1,440519 0,420429 0,494190 0,791478
26
GDST 0,755730 0,736769 0,752769 0,696587 0,469499
27
GDYR 0,656025 0,583015 0,073626 0,645153 1,362579
28
GGRM 0,738508 0,748738 0,747264 0,747126 0,738141
29
GMFI 0,767435 0,749947 0,753072 0,749910 0,751988
30
HMSP 0,745603 0,742153 0,743815 0,750214 0,749966
31
IKBI 1,294732 0,428832 0,737071 0,326201 2,927280
32
IMPC 0,750172 0,816204 0,881486 0,763508 0,819424
33
INAF 0,860229 0,157374 0,463185 0,917874 0,814664
34
INAI 0,440991 0,673491 0,501027 0,611954 0,739150
35
INCI 0,966419 0,970900 0,882419 0,751337 0,749827
36
INDF 0,732090 0,826148 0,747569 0,713168 0,671806
37
INKP 1,069094 0,998781 0,969009 1,395327 0,904165
38
INRU 0,698577 0,882424 0,942466 0,292404 0,199268
39
INTP 0,759997 0,776676 0,771831 0,933590 0,813116
40
ISSP 0,810167 0,820135 0,819561 0,739675 0,422614
41
JPFA 0,715039 0,709329 0,751758 0,784940 0,636455
42
KAEF 0,758969 0,749438 0,748140 0,709085 0,737604
43
KBLI 0,699093 0,747046 0,768889 0,865872 0,836994
44
KBLM 0,719519 0,753493 0,594262 0,615319 0,987579
45
KDSI 0,763164 0,767344 0,770340 0,739857 0,738678
46
KICI 0,745863 0,743270 2,796300 0,628277 0,747023
47
KLBF 0,765961 0,767482 0,756260 0,760512 0,756899
48
KRAH 0,706115 0,767843 0,861952 0,355621 1,021460
49
LION 0,761656 0,779564 0,787292 0,004739 0,460111
50
LMPI 0,858836 0,569637 0,577280 0,619902 0,900053
51
LMSH 0,739949 0,672595 0,510732 0,663497 0,741476
52
LPIN 0,663361 1,627125 0,971883 0,742962 0,983746
53
107
MAIN 0,777235 0,781972 0,860864 1,537146 0,111714
54
MASA 0,621156 0,209260 1,003452 0,807274 1,189512
55
MBTO 0,702543 0,513221 0,835048 0,748106 0,779918
56
MDKI 0,374797 1,518996 2,572946 0,413395 0,794263
57
MERK 0,747503 0,733403 0,734995 0,715827 0,489131
58
MLBI 0,742720 0,737110 0,735538 0,743932 0,742726
59
MLIA 1,068332 0,764638 0,819687 1,017788 0,936006
60
MRAT 0,668870 0,734188 0,463653 1,359396 0,946710
61
MYOR 0,747421 0,773691 0,762107 0,752391 0,752672
62
NIKL 0,642671 1,045667 1,271838 1,033033 0,943139
63
NIPS 0,743067 0,744509 0,734605 0,741628 0,739144
64
PICO 0,735566 0,790063 0,858125 0,795654 0,921923
65
PRAS 0,834803 0,755292 0,760093 0,677836 0,805282
66
PTSN 0,720100 1,374895 0,197956 0,689105 0,648522
67
PYFA 0,728924 0,631889 0,677750 0,729621 0,742493
68
RICY 0,538336 0,667847 0,601206 0,600683 0,641585
69
ROTI 0,749581 0,746065 0,715235 0,757349 0,727188
70
SCCO 0,723086 0,754708 0,770925 0,773440 0,781305
71
SKBM 0,744103 0,811908 0,748661 0,731759 0,814850
72
SKLT 0,689249 0,699995 0,733000 0,820391 0,839249
73
SMBR 0,779676 0,831965 0,854986 0,741783 0,701845
74
SMGR 0,817496 1,072066 0,773458 0,891912 0,743853
75
SPMA 0,757205 0,744284 0,749744 0,727950 0,760703
76
SRSN 0,489617 0,484167 0,748493 2,548389 0,933016
77
STAR 0,089326 0,052383 0,115956 0,078009 0,053870
78
SULI 1,121493 0,188844 0,781610 0,641265 2,519108
79
TALF 0,727525 0,747316 0,774289 0,734247 0,671770
80
TBMS 0,870910 0,732687 0,642090 0,747715 0,713833
81
108
TCID 0,733624 0,728043 0,933723 0,731726 0,736894
82
TFCO 0,933676 0,901862 2,450684 1,329990 0,532607
83
TIRT 0,127870 0,966919 1,067677 0,780668 0,428935
84
TKIM 0,182192 0,184053 0,124539 0,148569 0,076839
85
TOTO 0,731912 0,769356 0,747527 0,670715 0,738588
86
TPIA 0,665955 0,732418 0,469704 0,749277 0,751654
87
TRIS 0,752341 0,754002 0,746441 0,525849 0,650311
88
TRST 0,522419 0,476761 0,495405 1,456991 1,052633
89
TSPC 0,769379 0,786680 0,748424 0,758728 0,749021
90
ULTJ 0,744475 0,754911 0,746566 0,761221 0,693490
91
UNIC 0,561002 0,149045 0,084932 1,851989 0,675855
92
UNIT 2,063325 0,070167 0,232307 0,449378 0,689947
93
UNVR 0,747698 0,747523 0,777185 0,745539 0,747419
94
VOKS 0,757579 0,756241 0,115777 0,713395 0,721869
95
WIIM 0,755612 0,750994 0,736564 0,777755 2,351444
96
WTON 0,734217 0,783444 0,833663 0,818869 0,806713
97
109
Lampiran 4
Hasil Perhitungan Beban Pajak Tangguhan (BPT)
Kode Beban Pajak Tangguhan (BPT)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
ADES 0,003401 0,003233 0,743384 0,003093 0,006949
1
ADMG 0,017173 0,020432 0,835386 0,019810 0,008322
2
AGII 0,000537 0,000621 0,682723 0,001484 0,002852
3
AKPI 0,004326 0,006512 0,540580 0,004317 0,003197
4
ALMI 0,001155 0,000980 0,725714 0,004129 0,001570
5
AMFG 0,001391 0,000527 0,735243 0,001512 0,002382
6
APLI 0,013622 0,005227 0,796140 0,001604 0,002859
7
ARNA 0,001129 0,000907 0,745542 0,001688 0,000326
8
ASII 0,029020 0,040589 0,795364 0,004090 0,005750
9
BAJA 0,030612 0,004726 0,790310 0,019539 0,005963
10
BATA 0,009511 0,008234 0,909264 0,012425 0,017770
11
BELL 0,000423 0,000385 0,657200 0,000676 0,000903
12
BRAM 0,005973 0,004401 0,687670 0,001744 0,000921
13
BRNA 0,001107 0,002858 2,949495 0,000410 0,002505
14
BRPT 0,001306 0,002634 0,146299 0,000770 0,001046
15
BTON 0,000394 0,008292 0,810298 0,012771 0,014560
16
BUDI 0,004224 0,005656 0,404259 0,003731 0,003852
17
CEKA 0,001502 0,000863 0,748917 0,027090 0,001454
18
CINT 0,015755 0,003562 0,723163 0,004156 0,004123
19
CPIN 0,093763 0,128879 0,803198 0,187362 0,139423
20
CTBN 0,000892 0,003244 0,981654 0,036052 0,027371
21
DLTA 0,004995 0,001978 0,767574 0,010875 0,003716
22
DPNS 0,040961 0,004877 0,833262 0,002690 0,001543
23
DVLA 0,005161 0,015279 0,746996 0,007383 0,002151
24
FASW 0,014116 0,007113 0,766595 0,004192 0,009072
25
110
FPNI 0,006587 0,007314 0,420429 0,009575 0,011139
26
GDST 0,001201 0,036762 0,752769 0,010981 0,024552
27
GDYR 0,002159 0,002857 0,073626 0,004432 0,003809
28
GGRM 0,000936 0,000318 0,747264 0,000168 0,000172
29
GMFI 0,006419 0,004219 0,753072 0,013364 0,001892
30
HMSP 0,000999 0,001008 0,743815 0,002352 0,004953
31
IKBI 0,005102 0,007093 0,737071 0,002604 0,002397
32
IMPC 0,001229 0,000917 0,881486 0,002232 0,001444
33
INAF 0,006806 0,004672 0,463185 0,005524 0,006968
34
INAI 0,029863 0,021833 0,501027 0,019611 0,030598
35
INCI 0,002637 0,002233 0,882419 0,001669 0,000580
36
INDF 0,005286 0,003975 0,747569 0,006784 0,007478
37
INKP 0,002109 0,002362 0,969009 0,008354 0,005346
38
INRU 0,049389 0,228626 0,942466 0,148232 0,004535
39
INTP 0,026852 0,000978 0,771831 0,019388 0,003139
40
ISSP 0,002798 0,003020 0,819561 0,001013 0,001130
41
JPFA 0,001363 0,005490 0,751758 0,012402 0,009814
42
KAEF 0,000780 0,001021 0,748140 0,001966 0,001114
43
KBLI 0,002882 0,001552 0,768889 0,016960 0,000891
44
KBLM 0,001234 0,000464 0,594262 0,000285 0,009556
45
KDSI 0,002323 0,001509 0,770340 0,000993 0,000737
46
KICI 0,017474 0,071671 2,796300 0,041730 0,008992
47
KLBF 0,001356 0,005090 0,756260 0,003511 0,000632
48
KRAH 0,003898 0,005608 0,861952 0,003737 0,001687
49
LION 0,002076 0,001854 0,787292 0,002347 0,002605
50
LMPI 0,002407 0,001598 0,577280 0,004609 0,004146
51
LMSH 0,005277 0,006526 0,510732 0,001394 0,001609
52
LPIN 0,013418 0,013940 0,971883 0,049663 0,006200
53
111
MAIN 0,007889 0,009159 0,860864 0,002936 0,020517
54
MASA 0,015221 0,002859 1,003452 0,003780 0,003022
55
MBTO 0,002591 0,002684 0,835048 0,000852 0,011162
56
MDKI 0,008847 0,003665 2,572946 0,024286 0,005052
57
MERK 0,006261 0,005607 0,734995 0,008688 0,006801
58
MLBI 0,019337 0,005185 0,735538 0,001949 0,002405
59
MLIA 0,000775 0,005853 0,819687 0,005467 0,000814
60
MRAT 0,007546 0,001107 0,463653 0,000306 0,004393
61
MYOR 0,313906 0,032803 0,762107 0,141212 0,132727
62
NIKL 0,009228 0,337616 1,271838 0,000673 0,000650
63
NIPS 0,003128 0,001483 0,734605 0,001375 0,000455
64
PICO 0,004502 0,001484 0,858125 0,000269 0,002768
65
PRAS 0,003282 0,002855 0,760093 0,000650 0,004829
66
PTSN 0,005353 0,011088 0,197956 0,009199 0,010201
67
PYFA 0,003410 0,001949 0,677750 0,003978 0,032136
68
RICY 0,001533 0,001290 0,601206 0,001414 0,001093
69
ROTI 0,009551 0,110812 0,715235 0,059687 0,039732
70
SCCO 0,004673 0,001306 0,770925 0,000668 0,001928
71
SKBM 0,002180 0,002978 0,748661 0,081092 0,040838
72
SKLT 0,003534 0,005879 0,733000 0,003303 0,006148
73
SMBR 0,000585 0,001119 0,854986 0,000107 0,002204
74
SMGR 0,001372 0,005735 0,773458 0,006952 0,008893
75
SPMA 0,004329 0,000864 0,749744 0,014033 0,012195
76
SRSN 0,021573 0,006243 0,748493 0,015131 0,004063
77
STAR 0,000391 0,000393 0,115956 0,001184 0,003638
78
SULI 0,375650 0,113456 0,781610 0,017210 0,098365
79
TALF 0,001962 0,003813 0,774289 0,005278 0,000243
80
TBMS 0,005126 0,005331 0,642090 0,008103 0,005797
81
112
TCID 0,002608 0,001831 0,933723 0,002242 0,004108
82
TFCO 0,001746 0,000858 2,450684 0,012259 0,008671
83
TIRT 0,080449 0,002510 1,067677 0,009981 0,001551
84
TKIM 0,023110 0,015899 0,124539 0,027179 0,003190
85
TOTO 0,004734 0,005194 0,747527 0,007484 0,004374
86
TPIA 0,017281 0,031962 0,469704 0,008162 0,026949
87
TRIS 0,004032 0,005577 0,746441 0,006275 0,009075
88
TRST 0,010184 0,003591 0,495405 0,011078 0,007707
89
TSPC 0,000632 0,000201 0,748424 0,000132 0,001223
90
ULTJ 0,003938 0,007163 0,746566 0,004038 0,002217
91
UNIC 0,007404 0,017863 0,084932 0,006770 0,004002
92
UNIT 0,000590 0,000401 0,232307 0,000120 0,000348
93
UNVR 0,000407 0,000453 0,777185 0,000105 0,000347
94
VOKS 0,001559 0,189545 0,115777 0,017576 0,001598
95
WIIM 0,000871 0,000987 0,736564 0,000879 0,002071
96
WTON 2,464998 0,001672 0,833663 0,004283 0,002193
97
113
Lampiran 5
Hasil Perhitungan Beban Pajak Kini (BPK)
114
26 FPNI 0,213919 0,043324 0,121391 0,094769 0,075001
115
54 MAIN 0,059116 0,002288 0,005945 0,020605 0,009629
116
82 TCID 0,042275 0,036966 0,018437 0,024950 0,031187
117
Lampiran 6
Hasil Perhitungan Persentase Jumlah Saham Disetor (STOCK)
Kode Persentase Jumlah Saham (STOCK)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
1 ADES 0 0 0 0 0
2 ADMG 0 0 0 0 0
3 AGII 0 0 0 0 0
4 AKPI 0 0 0 0 0
5 ALMI 0 0 0 0 0
6 AMFG 0 0 0 0 0
7 APLI 0 0 0 0 0
8 ARNA 1 1 1 1 1
9 ASII 1 1 1 1 1
10 BAJA 0 0 0 0 0
11 BATA 0 0 0 0 0
12 BELL 0 0 0 0 0
13 BRAM 0 0 0 0 0
14 BRNA 0 0 0 0 0
15 BRPT 0 0 0 0 0
16 BTON 0 0 0 0 0
17 BUDI 1 1 1 1 1
18 CEKA 0 0 0 0 0
19 CINT 0 0 0 0 0
20 CPIN 1 1 1 1 1
21 CTBN 0 0 0 0 0
22 DLTA 0 0 0 0 0
23 DPNS 0 0 0 0 0
24 DVLA 0 0 0 0 0
25 FASW 0 0 0 0 0
26 FPNI 0 0 0 0 0
27 GDST 0 0 0 0 0
28 GDYR 0 0 0 0 0
29 GGRM 0 0 0 0 0
30 GMFI 0 0 0 0 0
31 HMSP 0 0 0 0 0
32 IKBI 0 0 0 0 0
33 IMPC 0 0 0 0 0
34 INAF 0 0 0 0 0
35 INAI 0 0 0 0 0
36 INCI 1 1 1 1 1
118
37 INDF 1 1 1 1 1
38 INKP 1 1 1 1 1
39 INRU 0 0 0 0 0
40 INTP 1 1 1 1 1
41 ISSP 1 1 1 1 1
42 JPFA 1 1 1 1 1
43 KAEF 0 0 0 0 0
44 KBLI 1 1 1 1 1
45 KBLM 0 0 0 0 0
46 KDSI 0 0 0 0 0
47 KICI 0 0 0 0 0
48 KLBF 1 1 1 1 1
49 KRAH 0 0 0 0 0
50 LION 1 1 1 1 1
51 LMPI 0 0 0 0 0
52 LMSH 1 1 1 1 1
53 LPIN 1 1 1 1 1
54 MAIN 1 1 1 1 1
55 MASA 1 1 1 1 1
56 MBTO 0 0 0 0 0
57 MDKI 0 0 0 0 0
58 MERK 0 0 0 0 0
59 MLBI 0 0 0 0 0
60 MLIA 0 0 0 0 0
61 MRAT 0 0 0 0 0
62 MYOR 1 1 1 1 1
63 NIKL 0 0 0 0 0
64 NIPS 1 1 1 1 1
65 PICO 0 0 0 0 0
66 PRAS 0 0 0 0 0
67 PTSN 0 0 0 0 0
68 PYFA 0 0 0 0 0
69 RICY 1 1 1 1 1
70 ROTI 0 0 0 0 0
71 SCCO 0 0 0 0 0
72 SKBM 0 0 0 0 0
73 SKLT 0 0 0 0 0
74 SMBR 0 0 0 0 0
75 SMGR 1 1 1 1 1
76 SPMA 0 0 0 0 0
77 SRSN 0 0 0 0 0
119
78 STAR 1 1 1 1 1
79 SULI 0 0 0 0 0
80 TALF 0 0 0 0 0
81 TBMS 0 0 0 0 0
82 TCID 0 0 0 0 0
83 TFCO 0 0 0 0 0
84 TIRT 0 0 0 0 0
85 TKIM 1 1 1 1 1
86 TOTO 0 0 0 0 0
87 TPIA 0 0 0 0 0
88 TRIS 0 0 0 0 0
89 TRST 0 0 0 0 0
90 TSPC 0 0 0 0 0
91 ULTJ 1 1 1 1 1
92 UNIC 0 0 0 0 0
93 UNIT 1 1 1 1 1
94 UNVR 0 0 0 0 0
95 VOKS 1 1 1 1 1
96 WIIM 0 0 0 0 0
97 WTON 0 0 0 0 0
120
Lampiran 7
Hasil Perhitungan Leverage (DER)
Kode Leverage (DER)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
ADES 0,665788 0,706784 0,989299 0,996626 0,986322
1
ADMG 0,755494 0,580358 0,568562 0,551576 0,561448
2
AGII 2,224478 1,997742 1,793002 1,085513 0,884930
3
AKPI 1,025157 1,149975 1,603135 1,335560 1,436797
4
ALMI 2,483768 0,800452 2,873642 2,333319 2,272015
5
AMFG 0,282051 0,230402 0,259585 0,529449 0,766141
6
APLI 0,394406 0,212506 0,392936 0,275728 0,754960
7
ARNA 0,477241 0,384635 0,599121 0,627714 0,055945
8
ASII 1,015237 1,037526 1,064179 0,871650 0,891178
9
BAJA 1,837585 2,175300 2,869558 2,000577 2,502092
10
BATA 0,715206 0,805786 2,205771 0,444378 0,477090
11
BELL 0,554334 0,649540 0,550583 0,506025 0,934434
12
BRAM 0,467681 0,725647 0,611208 0,493076 0,402702
13
BRNA 2,678333 0,386434 1,199242 1,031108 2,821803
14
BRPT 1,191425 1,204391 0,907612 0,774818 0,806202
15
BTON 0,268834 0,187652 0,228106 0,235187 0,186646
16
BUDI 1,530483 1,711972 1,954925 1,516611 1,460413
17
CEKA 1,024755 1,388889 1,321990 0,605960 1,844482
18
CINT 0,420268 0,251833 0,214979 0,223346 0,246693
19
CPIN 0,579977 0,906414 0,965136 0,709725 0,565044
20
CTBN 0,816738 0,776491 0,722633 0,354523 0,419291
21
DLTA 0,281547 1,360708 0,222099 0,183156 0,171405
22
DPNS 0,147451 0,138912 0,137537 0,124837 0,151794
23
DVLA 0,301028 2,845045 0,413717 0,418483 0,469933
24
FASW 2,653600 2,393370 1,859977 1,717550 1,849449
25
121
FPNI 1,919074 1,759483 1,426224 1,090062 1,000553
26
GDST 0,347218 0,556237 0,471804 0,511327 0,522520
27
GDYR 0,975036 1,167591 1,150530 1,005087 1,310024
28
GGRM 0,725924 0,752117 0,670847 0,591125 0,582451
29
GMFI 1,356442 1,403167 1,548985 1,564920 0,828554
30
HMSP 0,936362 1,102563 0,187239 0,243841 0,264652
31
IKBI 0,198262 0,228452 0,243584 0,240281 0,248518
32
IMPC 1,175473 0,763262 0,527271 0,857007 0,780171
33
INAF 1,191139 1,108819 1,587625 1,399681 1,906250
34
INAI 2,063131 2,152418 2,546886 2,189714 1,375977
35
INCI 0,079707 0,079293 0,100582 0,109234 0,131935
36
INDF 1,035090 1,084460 1,129595 0,870092 0,880788
37
INKP 1,954316 1,706958 1,683247 1,439822 1,372615
38
INRU 1,540077 1,575707 1,668222 1,088801 1,073414
39
INTP 0,157960 0,175270 0,158067 0,153484 0,175398
40
ISSP 1,271217 1,344132 1,098492 1,284189 1,206792
41
JPFA 1,844034 1,973621 1,808565 1,053675 1,152886
42
KAEF 0,521798 0,638845 0,737946 1,030707 1,369718
43
KBLI 0,507949 0,338341 0,510470 0,416300 0,686731
44
KBLM 1,426337 1,229682 1,207218 0,993060 0,560721
45
KDSI 1,415376 1,401468 2,106433 1,721095 1,735703
46
KICI 0,328741 0,229609 0,433325 0,570717 0,633033
47
KLBF 0,331190 0,265604 0,252154 0,221614 0,195926
48
KRAH 1,124891 1,567236 2,021636 2,360735 2,151034
49
LION 0,170241 0,351648 0,626553 0,457307 0,529797
50
LMPI 1,068817 1,026635 0,976745 0,985351 1,218031
51
LMSH 0,284512 0,205797 0,189800 0,387940 0,243334
52
LPIN 0,369430 0,332537 1,781808 2,261326 0,158362
53
122
MAIN 1,567469 0,683671 0,618292 1,133118 1,393815
54
MASA 0,676260 0,667767 0,732310 0,798827 0,951396
55
MBTO 0,355517 0,365034 0,494424 0,610152 0,891422
56
MDKI 1,464648 1,665829 1,289917 0,363632 0,137696
57
MERK 0,360642 0,294223 0,354991 0,276763 0,376267
58
MLBI 0,804647 1,028644 1,740910 1,772273 1,357091
59
MLIA 1,110460 2,459522 0,843510 1,788036 1,956564
60
MRAT 0,163562 0,299110 0,318450 0,308727 0,270420
61
MYOR 1,493701 1,509687 1,183618 1,062553 1,028168
62
NIKL 1,447595 2,402427 2,035028 1,990892 2,028392
63
NIPS 2,383861 1,095694 1,541401 1,110131 1,157971
64
PICO 1,889718 1,718265 1,451681 1,319065 1,575535
65
PRAS 0,567468 1,478679 1,125754 1,303697 1,280059
66
PTSN 0,527163 0,339439 0,294465 0,312667 0,329969
67
PYFA 0,864926 0,777172 0,580204 2,080716 1,768463
68
RICY 1,911578 1,954110 1,994893 2,124089 2,194412
69
ROTI 1,315003 1,231897 1,277025 1,023661 0,616809
70
SCCO 1,490114 1,044569 0,922415 1,007452 0,471375
71
SKBM 1,474354 1,043140 1,221773 1,719018 0,586169
72
SKLT 1,162468 1,161955 1,480263 0,918749 1,068748
73
SMBR 0,099094 0,076590 0,108266 0,399941 0,482726
74
SMGR 0,157172 0,275667 0,390379 0,446534 0,608575
75
SPMA 0,746892 1,599996 1,846748 0,970486 0,836143
76
SRSN 0,338471 0,409050 0,688055 0,783717 0,570920
77
STAR 0,529942 0,582946 0,488781 0,408471 0,253778
78
SULI 1,529976 1,379835 2,934170 2,929943 0,940997
79
TALF 0,253767 0,321366 0,239885 0,172601 0,202406
80
TBMS 1,013611 0,800916 0,503555 0,375509 0,351416
81
123
TCID 0,239192 0,443887 0,202475 0,225410 0,270932
82
TFCO 0,191714 0,181690 0,103877 0,105166 0,123721
83
TIRT 2,698012 2,687486 2,371645 2,434900 2,939774
84
TKIM 2,263272 1,306701 1,199515 1,625534 1,589316
85
TOTO 0,686069 0,646606 0,635582 0,693998 0,668736
86
TPIA 1,353966 1,212844 1,100011 0,865051 0,790067
87
TRIS 0,590501 0,692675 0,744630 1,182729 0,529815
88
TRST 0,907331 0,851432 0,715634 0,702894 0,687061
89
TSPC 0,399955 0,302212 0,449049 0,420802 0,462985
90
ULTJ 0,395244 0,287840 0,265412 0,214937 0,232417
91
UNIC 0,851415 0,644635 0,579715 0,407755 0,412440
92
UNIT 0,903026 0,823798 0,895424 0,774076 0,738512
93
UNVR 2,137303 2,105316 2,258498 2,559689 2,654552
94
VOKS 2,252946 2,012288 2,014296 1,493425 1,591953
95
WIIM 0,572914 0,560005 0,422790 0,365799 0,253167
96
WTON 0,002996 0,708317 0,968741 0,872061 1,572104
97
124
Lampiran 8
Hasil Perhitungan Capital Intensity Ratio (CIR)
126
MAIN 0,834722 0,459459 0,008478 0,499252 0,500704
54
MASA 0,685643 0,670146 0,003205 0,668662 0,668772
55
MBTO 0,220132 0,240488 0,004279 0,206723 0,193547
56
MDKI 0,549237 0,608794 0,003311 0,177972 0,608236
57
MERK 1,047651 1,135717 0,006781 1,747357 2,098320
58
MLBI 0,566640 0,589545 0,011716 0,561755 0,543444
59
MLIA 0,772784 0,761937 0,005926 0,782401 0,750634
60
MRAT 0,186754 0,155444 0,005629 0,134007 0,126340
61
MYOR 0,320727 0,348360 0,028493 0,298661 0,267423
62
NIKL 0,304340 0,175994 0,011297 0,216953 0,202324
63
NIPS 0,321461 0,372994 0,001936 0,383278 0,361420
64
PICO 0,274326 0,222079 0,000453 0,202105 0,171095
65
PRAS 0,560746 0,548474 0,002505 0,561906 0,559853
66
PTSN 0,472617 0,483599 0,012247 0,499161 0,601335
67
PYFA 0,557076 0,531510 0,003958 0,478591 0,475859
68
RICY 0,239953 0,272158 0,001001 0,258024 0,235118
69
ROTI 0,644790 0,783978 0,166679 0,631147 0,437248
70
SCCO 0,159707 0,183300 0,000795 0,159726 0,420340
71
SKBM 0,301142 0,385991 0,003197 0,435297 0,299168
72
SKLT 0,417339 0,407783 0,003475 0,527373 0,490049
73
SMBR 0,191047 0,201503 0,001722 0,879972 2,443972
74
SMGR 0,607774 0,574000 0,001396 0,697466 0,978132
75
SPMA 0,679886 0,664316 0,006506 0,662465 0,640459
76
SRSN 0,281078 0,263698 0,002023 0,306862 0,324418
77
STAR 0,439941 0,410829 0,005136 0,439578 0,472600
78
SULI 0,487986 0,421398 0,041080 0,439024 0,490436
79
TALF 0,216057 0,270233 0,004812 0,619559 0,605077
80
TBMS 0,099343 0,088938 0,018969 0,091185 0,063016
81
127
TCID 0,466904 0,498561 0,000125 0,428056 0,408434
82
TFCO 0,647861 0,412546 0,002118 0,702268 0,646827
83
TIRT 0,416328 0,256614 0,002221 0,296234 0,295264
84
TKIM 0,442354 0,421605 0,026045 0,467233 0,426128
85
TOTO 0,320003 0,398127 0,005639 0,341573 0,285298
86
TPIA 0,057832 0,594619 0,004570 0,618402 1,013072
87
TRIS 0,209551 0,224041 0,004923 0,207837 0,232351
88
TRST 0,610850 0,607130 0,002496 0,615531 0,597736
89
TSPC 0,287426 0,215253 0,000538 0,274339 0,266874
90
ULTJ 0,343565 0,343915 0,004806 0,245818 0,257647
91
UNIC 0,174323 0,183744 0,000555 0,154974 0,150724
92
UNIT 0,799617 0,787706 0,000235 0,709827 0,674721
93
UNVR 0,051499 0,051454 0,000461 0,049690 0,005512
94
VOKS 0,149883 1,962644 0,006343 0,176671 0,144857
95
WIIM 0,177985 0,232447 0,001493 0,244119 0,255265
96
WTON 0,346921 0,439521 0,001862 0,475991 0,379098
97
128
Lampiran 9
Hasil Perhitungan Kepemilikan Manajerial (MGTOWN)
Kode Kepemilikan Manajerial (MGTOWN)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
ADES 0,919393 0,919393 0,919393 0,915239 0,915239
1
ADMG 0,322946 0,322946 0,495070 0,495070 0,495070
2
AGII 0,023468 0,065580 0,065585 0,446010 0,560776
3
AKPI 0,045695 0,045695 0,045695 0,045695 0,045695
4
ALMI 0,015998 0,016039 0,015297 0,016206 0,016754
5
AMFG 0,438615 0,438615 0,438615 0,438615 0,438615
6
APLI 0,266600 0,266600 0,232600 0,241221 0,267276
7
ARNA 0,139224 0,139367 0,139680 0,139680 0,139775
8
ASII 0,003600 0,000360 0,000359 0,000359 0,000359
9
BAJA 0,574684 0,574684 0,574684 0,574684 0,574684
10
BATA 0,000715 0,000715 0,000715 0,000715 0,000715
11
BELL 0,418912 0,402394 0,099000 0,997217 0,785172
12
BRAM 0,277625 0,277632 0,277632 0,277632 0,277632
13
BRNA 0,094165 0,037127 0,065578 0,050836 0,050836
14
BRPT 0,050573 0,051262 0,051223 0,051223 0,711876
15
BTON 0,095833 0,095833 0,095833 0,095833 0,095833
16
BUDI 0,000162 0,000162 0,000147 0,000147 0,000147
17
CEKA 0,007563 0,007563 0,007563 0,007563 0,007563
18
CINT 0,700000 0,700000 0,700000 0,700000 0,681900
19
CPIN 0,023267 0,023267 0,023267 0,031962 0,031962
20
CTBN 0,000398 0,000412 0,000417 0,002719 0,002719
21
DLTA 0,233365 0,233365 0,233365 0,233365 0,233365
22
DPNS 0,057109 0,057109 0,057109 0,057109 0,057109
23
DVLA 0,926608 0,930246 0,930246 0,924889 0,924889
24
FASW 0,057998 0,056992 0,057248 0,084504 0,084504
25
129
FPNI 0,951524 0,951524 0,951524 0,904044 0,904044
26
GDST 0,008652 0,000135 0,000136 0,000136 0,000136
27
GDYR 0,850000 0,850000 0,850000 0,850000 0,850000
28
GGRM 0,009200 0,009200 0,009200 0,006726 0,006726
29
GMFI 0,997217 0,997217 0,999722 0,999722 0,891000
30
HMSP 0,981786 0,981786 0,925000 0,925000 0,925000
31
IKBI 0,000951 0,000951 0,000951 0,000951 0,000951
32
IMPC 0,022989 0,015852 0,015852 0,016490 0,016857
33
INAF 0,806642 0,806642 0,806642 0,871172 0,877179
34
INAI 0,001894 0,001894 0,002409 0,007065 0,008831
35
INCI 0,083796 0,111286 0,111699 0,147769 0,147769
36
INDF 0,000157 0,000157 0,000157 0,000157 0,000157
37
INKP 0,527231 0,527231 0,527231 0,527231 0,527231
38
INRU 0,055316 0,056732 0,056732 0,567219 0,567219
39
INTP 0,003260 0,003260 0,003260 0,003260 0,003260
40
ISSP 0,009192 0,002240 0,000779 0,007172 0,007172
41
JPFA 0,575084 0,575084 0,579527 0,510000 0,510000
42
KAEF 0,900275 0,900275 0,900275 0,900275 0,900275
43
KBLI 0,000499 0,000499 0,000499 0,000287 0,000287
44
KBLM 0,089286 0,089286 0,089286 0,089286 0,089286
45
KDSI 0,051554 0,051554 0,052547 0,053946 0,055003
46
KICI 0,832874 0,832874 0,832874 0,832874 0,835818
47
KLBF 0,567074 0,567138 0,566868 0,565091 0,567765
48
KRAH 0,093365 0,093365 0,093365 0,093365 0,083357
49
LION 0,002490 0,002490 0,002490 0,002490 0,002490
50
LMPI 0,832913 0,832913 0,832913 0,832913 0,832913
51
LMSH 0,256198 0,251823 0,255885 0,236927 0,206490
52
LPIN 0,047059 0,047059 0,047059 0,047059 0,047059
53
130
MAIN 0,005168 0,005216 0,005216 0,052160 0,005216
54
MASA 0,029621 0,156972 0,158061 0,158654 0,191785
55
MBTO 0,678465 0,678442 0,678442 0,678330 0,678330
56
MDKI 0,377143 0,377143 0,377143 0,377143 0,086716
57
MERK 0,866518 0,866507 0,866507 0,866507 0,866507
58
MLBI 0,762430 0,762430 0,817822 0,817822 0,817822
59
MLIA 0,244988 0,258586 0,258586 0,258586 0,258586
60
MRAT 0,802218 0,802218 0,802218 0,802218 0,802218
61
MYOR 0,330385 0,330385 0,330385 0,513590 0,513590
62
NIKL 0,052160 0,000432 0,000432 0,000432 0,001157
63
NIPS 0,069500 0,069500 0,069500 0,059892 0,059892
64
PICO 0,000391 0,000391 0,000391 0,000391 0,000391
65
PRAS 0,049563 0,049563 0,049563 0,049563 0,049563
66
PTSN 0,700026 0,700026 0,700026 0,700026 0,700026
67
PYFA 0,769231 0,769231 0,769231 0,769231 0,769231
68
RICY 0,154573 0,154573 0,154573 0,154573 0,209292
69
ROTI 0,665000 0,665000 0,665000 0,566256 0,465604
70
SCCO 0,089286 0,089286 0,089286 0,089286 0,089286
71
SKBM 0,016820 0,028812 0,031004 0,032282 0,022067
72
SKLT 0,001251 0,001251 0,002417 0,002808 0,006664
73
SMBR 0,001496 0,001495 0,001495 0,001495 0,004293
74
SMGR 0,510056 0,510056 0,510056 0,510056 0,510056
75
SPMA 0,070038 0,070038 0,113937 0,080395 0,078030
76
SRSN 0,094203 0,115943 0,104252 0,181260 0,156093
77
STAR 0,050000 0,050000 0,065502 0,065502 0,065502
78
SULI 0,000488 0,009642 0,009642 0,009642 0,009642
79
TALF 0,002538 0,002538 0,002538 0,002538 0,002538
80
TBMS 0,000544 0,000544 0,000544 0,000265 0,000272
81
131
TCID 0,789822 0,789763 0,739097 0,739162 0,739628
82
TFCO 0,000732 0,000930 0,000982 0,000982 0,011684
83
TIRT 0,001348 0,001348 0,001348 0,001348 0,001348
84
TKIM 0,595627 0,403927 0,596073 0,596073 0,596727
85
TOTO 0,394819 0,394819 0,379026 0,379026 0,379026
86
TPIA 0,000420 0,001119 0,001138 0,001127 0,000911
87
TRIS 0,418912 0,418912 0,401742 0,401710 0,408716
88
TRST 0,014952 0,011872 0,028524 0,013648 0,013992
89
TSPC 0,773366 0,775248 0,781630 0,784187 0,789246
90
ULTJ 0,177974 0,178916 0,179047 0,114884 0,114884
91
UNIC 0,000780 0,000390 0,000777 0,001219 0,001662
92
UNIT 0,358958 0,358958 0,358958 0,358958 0,217753
93
UNVR 0,849918 0,849918 0,849918 0,849918 0,849918
94
VOKS 0,094813 0,094813 0,058716 0,058716 0,204315
95
WIIM 0,700000 0,700000 0,661207 0,717305 0,670486
96
WTON 0,784000 0,600000 0,600000 0,600000 0,600000
97
132
Lampiran 10
Hasil Perhitungan Profitabilitas (ROA)
Kode Profitabilitas (ROA)
No
Perusahaan 2013 2014 2015 2016 2017
ADES 0,126186 0,061444 0,050272 0,072902 0,045513
1
ADMG 0,003527 0,053012 0,057525 0,054010 0,023089
2
AGII 0,003057 0,001785 0,000969 0,001099 0,001524
3
AKPI 0,016608 0,005868 0,013262 0,020029 0,004857
4
ALMI 0,009491 0,000607 0,024492 0,046415 0,003554
5
AMFG 0,095598 0,117047 0,079935 0,047311 0,061535
6
APLI 0,014827 0,035246 0,006008 0,079847 0,003334
7
ARNA 0,209380 0,062602 0,049770 0,059211 0,763007
8
ASII 0,104195 0,093765 0,063614 0,069894 0,078354
9
BAJA 0,091494 0,014444 0,009856 0,054540 0,024285
10
BATA 0,065190 0,091344 0,162865 0,052478 0,062703
11
BELL 0,075467 0,055065 0,018703 0,001144 0,032087
12
BRAM 0,023187 0,051529 0,043085 0,019262 0,080687
13
BRNA 0,010860 0,101307 0,013989 0,006064 0,009074
14
BRPT 0,089342 0,074894 0,225558 0,108845 0,076776
15
BTON 0,146948 0,043813 0,034534 0,033700 0,061966
16
BUDI 0,004444 0,011506 0,006452 0,013174 0,015544
17
CEKA 0,060833 0,031929 0,071711 0,175100 0,077135
18
CINT 0,160334 0,069504 0,077004 0,051634 0,062211
19
CPIN 0,160836 0,083722 0,074240 0,093031 0,101895
20
CTBN 0,006371 0,098042 0,035291 0,005817 0,081060
21
DLTA 0,311978 0,290412 0,184957 0,212481 0,208654
22
DPNS 0,260610 0,054002 0,035919 0,033801 0,019331
23
DVLA 0,105706 0,065464 0,078396 0,099312 0,098879
24
FASW 0,043755 0,015543 0,044168 0,090643 0,063594
25
133
FPNI 2,121941 2,514373 1,278251 1,059553 0,910053
26
GDST 0,077118 0,010289 0,133119 0,025210 0,007991
27
GDYR 0,041702 0,021847 0,000930 0,014677 0,007225
28
GGRM 0,086348 0,092670 0,101611 0,105997 0,115393
29
GMFI 0,092022 0,067060 0,115609 0,130465 0,095126
30
HMSP 0,394763 0,358734 0,272642 0,300229 0,293700
31
IKBI 0,063782 0,015116 0,028411 0,028046 0,060271
32
IMPC 0,112950 0,166993 0,077457 0,055282 0,039789
33
INAF 0,041887 0,000933 0,004281 0,012570 0,029298
34
INAI 0,009224 0,024584 0,029949 0,026551 0,044905
35
INCI 0,075890 0,074519 0,100036 0,037085 0,054493
36
INDF 0,043751 0,059884 0,040395 0,064094 0,058507
37
INKP 0,032639 0,019351 0,031647 0,029475 0,054135
38
INRU 0,114464 0,044090 0,082419 0,110456 0,112860
39
INTP 0,188381 0,183261 0,157631 0,128366 0,064435
40
ISSP 0,046331 0,039480 0,029182 0,017035 0,001377
41
JPFA 0,042945 0,024465 0,030565 0,112805 0,525306
42
KAEF 0,087236 0,079689 0,078169 0,058882 0,054413
43
KBLI 0,054996 0,053716 0,074347 0,178655 0,119112
44
KBLM 0,011735 0,031864 0,019500 0,033243 0,035618
45
KDSI 0,042345 0,046724 0,009745 0,041258 0,051920
46
KICI 0,075481 0,048617 0,097143 0,002596 0,053185
47
KLBF 0,174144 0,170711 0,150236 0,154399 0,147642
48
KRAH 0,096479 0,066222 0,012793 0,002633 0,083223
49
LION 0,129895 0,081655 0,071979 0,002968 0,013613
50
LMPI 0,014644 0,002115 0,008968 0,008555 0,037314
51
LMSH 0,101504 0,052911 0,014534 0,038401 0,080459
52
LPIN 0,043561 0,022256 0,056082 0,029377 0,071602
53
134
MAIN 0,178734 0,024708 0,015673 0,118279 0,011959
54
MASA 0,005725 0,000757 0,044883 0,010992 0,013138
55
MBTO 0,026420 0,004723 0,021662 0,012414 0,031628
56
MDKI 0,012787 0,017581 0,263691 0,036965 0,054296
57
MERK 2,982549 2,532423 2,221556 2,067961 1,708101
58
MLBI 0,657201 0,356282 0,236527 0,431698 0,526704
59
MLIA 0,659322 0,173265 0,218799 0,011704 0,916463
60
MRAT 0,015243 0,014780 0,002104 0,011489 0,002580
61
MYOR 0,104381 0,039823 0,110223 0,107463 0,109346
62
NIKL 0,006534 0,005988 0,052853 0,021053 0,010777
63
NIPS 0,042425 0,041542 0,019817 0,036943 0,023241
64
PICO 0,024846 0,025894 0,024721 0,021538 0,023359
65
PRAS 0,016586 0,008813 0,007936 0,001686 0,002092
66
PTSN 0,018138 0,040663 0,001710 0,018241 0,007327
67
PYFA 0,035381 0,015421 0,019300 0,030805 0,044668
68
RICY 0,007857 0,012908 0,011238 0,010890 0,012047
69
ROTI 0,086693 0,088001 0,099965 0,095826 0,029688
70
SCCO 0,059569 0,088444 0,089977 0,168387 0,067193
71
SKBM 0,117084 0,137200 0,052520 0,022508 0,015946
72
SKLT 0,037882 0,049704 0,053212 0,036333 0,036101
73
SMBR 0,115137 0,112200 0,108356 0,059304 0,028980
74
SMGR 0,126236 0,162173 0,118613 0,102540 0,041725
75
SPMA 0,013500 0,023233 0,019491 0,037549 0,042415
76
SRSN 0,038011 0,031200 0,027008 0,015417 0,027115
77
STAR 0,000760 0,000450 0,000421 0,000670 0,000417
78
SULI 0,346759 0,002641 0,003642 0,004187 0,001631
79
TALF 0,112441 0,133602 0,077653 0,034182 0,023301
80
TBMS 0,026266 0,024521 0,016630 0,055678 0,046012
81
135
TCID 0,109245 0,094060 0,261503 0,074166 0,075843
82
TFCO 0,024575 0,007889 0,005189 0,019322 0,009881
83
TIRT 0,062434 0,032423 0,001160 0,035525 0,001165
84
TKIM 0,010369 0,007574 0,005410 0,003072 0,010652
85
TOTO 0,135472 0,144925 0,116922 0,065299 0,098686
86
TPIA 0,029233 0,009486 0,014098 0,140952 0,223343
87
TRIS 0,107337 0,068609 0,065202 0,039414 0,026055
88
TRST 0,010109 0,009225 0,007540 0,010270 0,011461
89
TSPC 0,118073 0,104474 0,084207 0,082829 0,074963
90
ULTJ 0,115637 0,097138 0,147769 0,167443 0,137206
91
UNIC 0,038129 0,010905 0,003894 0,093085 0,053325
92
UNIT 0,057695 0,089919 0,083805 0,198833 0,249100
93
UNVR 0,401000 0,401838 0,372017 0,381631 0,370486
94
VOKS 0,026384 0,549544 0,000180 0,095939 0,078764
95
WIIM 0,107666 0,084256 0,097625 0,078522 0,326822
96
WTON 0,082678 0,084791 0,038550 0,059762 0,047880
97
136
Lampiran 11
Hasil Uji Analisis Statistik Deskriptif
Mean 0.652633 0.767030 0.020670 0.071468 0.268041 0.970831 0.409884 0.300576 0.115557
Median 0.585685 0.747419 0.003975 0.020974 0.000000 0.806202 0.343565 0.099000 0.051634
Maximum 2.818452 2.949495 2.464998 2.222523 1.000000 2.939774 2.443972 0.999722 2.982549
Minimum 0.000251 0.004739 0.000105 0.000150 0.000000 0.002996 0.001155 0.000135 0.000180
Std. Dev. 0.414349 0.368350 0.203871 0.188360 0.443397 0.680373 0.293848 0.332140 0.299119
Skewness 1.726390 2.708801 21.44240 5.910065 1.047362 0.826319 2.870312 0.723282 6.541519
Kurtosis 7.527491 16.03603 467.6106 49.08250 2.096966 2.939889 16.90262 1.948636 50.58581
Jarque-Bera 655.1515 4027.286 4399397. 45737.76 105.1507 55.26632 4571.886 64.62453 49218.91
Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 316.5272 372.0096 10.02494 34.66193 130.0000 470.8530 198.7936 145.7794 56.04523
Sum Sq. Dev. 83.09568 65.66983 20.11659 17.17207 95.15464 224.0471 41.79167 53.39348 43.30448
Observations 485 485 485 485 485 485 485 485 485
\
137
Lampiran 12
Hasil Uji Korelasi
138
Lampiran 13
Hasil Uji Hipotesis
Dependent Variable: DA
Method: Generalized Linear Model (Newton-Raphson / Marquardt steps)
Date: 08/22/19 Time: 08:13
Sample: 1 485
Included observations: 485
Family: Normal
Link: Identity
Dispersion computed using Pearson Chi-Square
Convergence achieved after 0 iterations
Coefficient covariance computed using observed Hessian
139