Anda di halaman 1dari 70

PENCATATAN DAN PENILAIAN PERSEDIAAN

BARANG DAGANG MENGGUNAKAN SAK EMKM


(STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS
MICRO, KECIL, DAN MENENGAH) PADA TOKO
BANGUNAN DUA MAS RILLY PELAIHARI

TUGAS AKHIR

Diajukan sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi

Oleh :

SITI KHADIJAH
NIM D010316025

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
2019
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya Tugas


Akhir ini merupakan hasil penelitian yang telah saya laukan. Segala kutipan dan
bantuan berbagai sumber telah di ungkapkan sebagai mana mestinya.

Tugas ini belum pernah dipublikasikan untuk keperluan lain oleh siapapun juga,
tugas ini merupakah hasil tulisan saya yang dapat saya pertanggung jawabkan orisinil
(asli) bukan dari hasil plagiat. Saya juga menyatakan bahwa objek dan data yang saya
ambil dalam penelitian ini bukan merupakan objek dan data fiktif. Apabila
dikemudian hari ternyata saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi
hukum dari ketidak benaran pernyataan tersebut. Saya bersedia dicabut titel akademik
serta hak yang melekat padanya oleh Politeknik Negeri Banjarmasin, apabila terbukti
melanggar pernyataan yang telah disampaikan diatas.

Banjarmasin, 2019

Siti Khadijah

D010316025

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu…

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmad
dan Karunia-Nya sehingga Tugas Akhir ini penulis dapat kerjakan dan selesaikan
dengan tepat waku.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Joni Riadi, S.ST., MT selaku Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin.


2. Ibu Andriani SE., MM., M.Sc selaku ketua jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Banjarmasin.
3. Bapak Sandra Iriawan, SE., MM., Ak., CA selaku dosen pembimbing I yeng
telah banyak memberikan arahan, masukan, kritik dan saran kepada penulis.
4. Ibu Nailiya Nikmah, S.Pd., M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
memberikan bantuan dalam memperbaiki penulisan tugas akhir.
5. Seluruh Staf dosen Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin.
6. Bapak H. Rilly Syasfar selaku pemilik Toko Bangunan Dua Mas Rilly yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian dan
memberikan data yang penulis perlukan.
7. Untuk Almarhum Bapak, terimakasih telah memberikan yang terbaik walau
Tuhan berkehendak lain kepada kita sekeluarga.
8. Mamah dan AA terimakasih atas doa, semangat, dukungan moril dan materi
serta segalanya untuk kesuksesan dalam penulisan Tugas Akhir ini.
9. Teman – teman ku (Nadya, Nava, Bibah dan Carmel) dan Teman – teman
angkatan 2016 khususnya kelas 6A trimakasih selama tiga tahunnya, kalian
luar biasa.

ii
Penulis menyadari dalam menyusun Tugas Akhir ini masih ada kekurangan baik
isi, bentuk dan penyajiannya. Namun harapan penulis semoga Tugas Akhir ini dapat
bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh….

Banjarmasin, 2019

Penulis

iii
ABSTRAK
Siti Khadijah / D010316025 / 2019 / Pencatatan dan Penilaian Persediaan
Barang Dagang menggunakan SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan
Entitas Micro, Kecil, dan Menengah) Pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari.
Penilaian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penilaian persediaan barang
dagang menggunakan metode FIFO (First In First Out) sesuai dengan SAK EMKM
tahun 2018 pada Toko Bangunan Dua mAs Rilly Pelaihari. Toko Bangunan Dua Mas
Rilly merupakan entitas yang menjual barang dagangan yang berupa peralatan dan
bahan-bahan bangunan.
Kerangga pemikiran (teoritis) dalam penilaian ini merupakan pengertian dari
persediaan, klasifikasi persediaan, kepemilikan barang dagang, biaya persediaan,
metode pencatatan persediaan dan pengertian harga pokok persediaan.
Dari hasil penilaian 10 (sepuluh) jenis barang sebagai sampel persediaan barang
dagang dengan menggunakan metode biaya FIFO (First In First Out) sesuai dengan
SAK EMKM pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari dilakukan berdasarkan
data persediaan awal, pembelian, dan penjula. Dari data persediaan awal, pembelian
dan penjualan diketahui persediaan akhir sebesar Rp 18.648.000,00 dan laba (rugi)
sebelum pajak sebesar Rp 1.484.000,00. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
metode biaya penilaian persediaan barang dagang sesuai dengan SAK EMKM
menggunakan metode biaya FIFO karena dapat memberikan informasi setiap waktu.

Kata kunci : penilainan persediaan barang dagang menggunakan metode FIFO


(First In First Out) SAK EMKM

iv
DAFTAR ISI

SURAT PERNYATAAN ..................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
ABSTRAK ........................................................................................................... iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ v
DAFTAR TABEL ................................................................................................ vii
DAFTAR BAGAN .............................................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1
B. Permasalahan ..................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ............................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ............................................................................... 3
E. Kegunaan Penelitian .......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. LANDASAN TEORI ........................................................................ 4
B. Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................... 15

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Penelitian .................................................................................. 19
B. Variabel Penelitian ............................................................................ 19
C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 19
D. Metode Pengumpulan Data ............................................................... 20
E. Teknik Analisis Data ......................................................................... 21

v
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ................................................................................. 22
B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 25

BAB V SIMPULAN DAN SARAN


A. Simpulan ............................................................................................ 49
B. Saran .................................................................................................. 50

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Kartu Persediaan MPKP Perpetual Februari 2012 ............................... 14


Tabel 2 Hasil Penelitian Terdahulu ................................................................... 15
Tabel 3 Persediaan Awal Toko Bangunan Dua Mas Rilly ............................... 26
Tabel 4 Daftar Pembelian Toko Bangunan Dua Mas Rilly Periode 1 januari –
31 Maret 2019 ...................................................................................... 27
Table 5 Daftar Penjualan Toko Bnagunan Dua Mas Rilly Periode 1 Januari –
31 Maret 2019 ...................................................................................... 28
Table 6 Daftar Persediaan Akhir Toko Bnagunan Dua Mas Rilly Periode
31 Maret 2019 ...................................................................................... 29
Tabel 7 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Semen Conch 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ........................................................ 30
Tabel 8 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Semen Tiga Roda
50kg Periode 1 januari – 31 Maret 2019 .............................................. 31
Tabel 9 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Cat Maritek 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ....................................................... 32
Tabel 10 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Cat Avitek 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ....................................................... 33
Tabel 11 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Cat Dana Brite
5kg Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ............................................... 34
Tabel 12 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Cat Minyak Yoko
1kg Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ................................................ 35
Tabel 13 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Cat Minyak
Aviant 1kg Periode 1 januari – 31 Maret 2019 .................................... 36
Tabel 14 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Atap Soka Jempol
Warna Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ............................................ 37
Tabel 15 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Seng Gajah Putih
Polos Periode 1 januari – 31 Maret 2019 .............................................. 38
Tabel 16 Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual Atap Suku Roja
Dua Susun Periode 1 januari – 31 Maret 2019 ...................................... 39
Tabel 17 Daftar Harga Pembelian dan Harga Penjualan Toko Bangunan
Dua Mas Rilly ....................................................................................... 41
Tabel 18 Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pencatatan Persediaan Barang
Dagang Perpetual .................................................................................. 43
Tabel 19 Toko bangunan Dua Mas Rilly Laporan Posisi Keuangan (Sebagian)
Per 31 Maret 2019 ................................................................................ 47
Tabel 20 Toko Bangunan Dua Mas Rilly Laporan Harga Pokok Penjualan
Periode 31 Maret 2018 ......................................................................... 48
Tabel 21 Toko Bangunan Dua Mas Rilly Laporan Laba Rugi Periode
31 Maret 2019 ........................................................................................ 46
DAFTAR BAGAN

Bagan 1 Struktur Organisasi Toko Bangunan Dua Mas Rilly ............................. 23


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Balasan Izin Penelitian dari Toko Bangunan Dua Mas

Rilly Pelaihari

Lampiran 2. Surat Izin Usaha Perdagangan Toko Bangunan Dua Mas

Rilly Pelaihari

Lampiran 3. Nomor Pokok Wajib Pajak Toko Bangunan Dua Mas Rilly

Pelaihari

Lampiran 4. Lembar Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 1

Lampiran 5.Lembar Bimbingan Tugas Akhir Pembimbing 2

Lampiran 6. Lembar Saran Penguji 1 Seminar Tugas Akhir

Lampiran 7. Lembar Saran Penguji 2 Seminar Tugas Akhir

Lampiran 8. Denah perusahaan

viii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penjualan adalah kegiatan rutin yang dilakukan oleh entitas guna
mempertahankan kelangsungan operasioanal dan memperoleh laba. Agar
entitas mencapai suatu tujuan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba
sebaiknya entitas menggunakan cara-cara yang baik dan tepat yang sesuai
Standar Akuntansi Keuangan. Dalam usaha dagang, penjualan barang dagang
merupakan unsur yang dominan untuk menghasilkan pendapatan. Dalam
laporan keuangan, persediaan sangat penting agar laba/rugi dan neraca dapat
disusun menggunakan laporan persediaan tersebut. Persediaan sendiri
merupakan aset dalam suatu entitas untuk dijaul dalam operasi bisnis normal,
atau barang yang digunakan atau dikonsumsi dalam pembuatan barang
kembali dapat dijual. Perhitungan persediaan sifatnya sangat sensitif karena
jika ada kesalahan maka dapat mempengaruhi neraca dan laba/rugi tersebut.
Dalam suatu usaha, persediaan sangat berperan penting, hal ini terjadi
karena persediaan mempunyai kedudukan yang bersifat ganda, yang
dilaporkan sebagai aktiva lancar didalam neraca dan perhitungan harga pokok
penjualan pada laporan laba/rugi. Penentuan kuantitas persediaan ini untuk
menentukan jumlah barang yang dikuasai oleh entitas, dimana suatu saat
dapat ditentukan.
Adapun dua macam metode pencatatan persediaan yang dapat dipilih
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya yaitu, metode pencatatan
perpetual. Metode ini merupakan metode yang melakukan pencatatannya
dilakukan dalam setiap waktu secara terus menerus berdasarkan transaksi
pemasukan dan pengeluaran dalam persediaan barang. Dengan menggunakan
metode ini perusahaan menjadi lebih mudah dalam menyusun laporan neraca
dan laporan laba/rugi karena dilakukannya pencatatan secara berkala dalam
penjurnalan sehingga perusahaan dapat dengan mudah mengetahui

1
2

persediaan sebenarnya untuk mengetahui jumlah persediaan barang akhir,


sehingga perusahaan tidak melakukan perhitungan secara fisik.
Toko bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari merupakan entitas yang bergerak
di bidang perdagangan bahan-bahan bangunan. Toko bangunan Dua Mas
Rilly Pelaihari ini melakukan pencatatan persediaan yang sangat sederhana.
Sejauh ini toko bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari hanya mencatat penjualan
setiap harinya. Toko bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari ini melakukan
pembelian (pemesanan) ke supplier sesuai dengan kebutuhan atas barang
tertentu dan perkembangan di tingkat pedagang dan pengecer.
Dalam penilaian persediaan barang dagang yang terdapat pada toko
bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari ini tidak melakukan pencatatan yang
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah ( SAK EMKM). Toko bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari hanya
mencatat penghasilan dan pendapatan barang dagangnya saja dengan sangat
sederhana namun terdapat bukti-bukti (nota-nota) dalam melakukan transaksi
penjualan dan pembelian suatu barang. Dalam transaksi penjualan bukti nota
di berikan jika penjualan barang yang berjumlah banyak dan bernilai besar
saja, sedangkan dalam transaksi pembelian Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari selalu mendapatkan bukti nota setiap pembelian barang dari
supplier. Untuk menghitung jumlah persediaan barang dagang, toko
bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari melakukan perhitunga fisik barang yang
tersedia di toko bila sewaktu-waktu diperlukan. Maka dari itu peneliti tertarik
mengambil judul “Pencatatan dan Penilaian Persediaan Barang Dagang
Dengan Menggunakan Rumus FIFO (First In First Out) perpetual berdasarkan
SAK EMKM Tahun 2018 Pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari”.

B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian
ini adalah “Bagaimana penilaian dan pencatatan persediaan barang dagang
menggunakan rumus FIFO (First In First Out) perpetual berdasarkan SAK
3

EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah)


pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari ? ”.

C. Rumusan Masalah
Untuk dapat terfokus pada permasalahan, maka penulis membatasi
masalah dalam pembuatan tugas akhir ini hanya sebatas:
Pencatatan dan penilaian persediaan barang dagangan yang sesuai standar
akuntansi yang berlaku dan data yang dijadikan bahan penelitian adalah data
periode bulan Januari sampai bulan Maret 2019 sebanyak 10 jenis barang.

D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk
mengetahui hasil penilaian dan pencatatan persediaan barang dagang dengan
menggunakan rumus FIFO (First In First Out) perpetual yang sesuai dengan
SAK EMKM (Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan
Menengah) pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari.

E. Kegunaan Penelitian
1. Bagi entitas tempat penelitian
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi entitas
dalam pengambilan keputusan baik terhadap permasalahan yang dihadapi
maupun terhadap hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang serupa.
2. Bagi masyarakat Politeknik Negeri Banjarmasin
Sebagai acuan bagi pihak yang berkeinginan untuk melakukan
ataupun melanjutkan penelitian sesuai dengan judul Tugas Akhir tersebut.
3. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat di manfaatkan untuk penerapa dan
menambah ilmu pengetahuan yang telah di pelajari di bangku perkuliahan
dalam penilaian persediaan barang dagang.
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. LANDASAN TEORI
1. Persediaan Menurut SAK EMKM Tahun 2018
a. Ruang Lingkup Persediaan
Persediaan adalah asset:
1. Untuk dijual dalam kegiatan normal;
2. Dalam proses produksi untuk kemudian dijual; atau
3. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa.
Persediaan juga berlaku untuk produk yang di agrikultur, yaitu
hewan atau tanaman hidup, yang dipanen untuk kemudian dijual, atau
digunakan dalam proses produksi dan kemudian di jual.
b. Pengakuan dan pengukuran persediaan
1) Entitas mengakui persediaan ketika diperoleh, sebesar biaya
perolehan.
2) Biaya perolehan perediaan mencakup seluruh biaya pembelian,
biaya konversi, dan biaya lainnya yang terjadi untuk membawa
persediaan ke kondisi atau lokasi siap digunakan.
3) Teknik pengukuran biaya persediaan, seperti metode standar atau
metode eceran demi kemudahan, dapat digunkan jika hasil
mendekatinya mendekati biaya perolehan.
4) Entitas dapat memilih dengan menggunakan rumus biaya masuk-
pertama keluar-pertama (MPKP) atau rata-rata tertimbang dalam
menentukan biaya perolehan persediaan.
5) Jumlah persediaan yang mengalami penurunan dan/atau kerugian,
misalnya karena kerugian rusak atau usang, diakui sebagai beban
pada periode terjadinya penurunan dan/atau kerugian tersebut.
a. Penyajian persediaan

4
5

1) Persediaan disajikan dalam kelompok aset dalam laporan


posisi keuangan.
2) Jika persediaan dijual, maka jumlah tercatatnya diakui
sebagai beban periode di mana pendapatan yang terkait
diakui.
Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan
usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan, atau
dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam
proses produksi atau pemberian jasa. Persediaan meliputi barang yang
dibeli dan di simpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli
oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan property
lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang
telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi
perusahaan, dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan
dalam proses produksi. Bagi perusahaan jasa, persediaan meliputi biaya
jasa, di mana pendapatan yang bersangkutan yang belum diakui
perusahaan (IAI, 1995:PSAK No. 14). Muhammad Gede,Dkk (2005:97)
Persediaan merupakan suatu asset yang penting bagi suatu entitas baik
bagi perusahaan ritel, manufaktur, jasa maupun entitas lainnya.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dikatakan bahwa suatu asset di
klasifikasikan sebagai persediaan tergantung pada nature business suatu
entitas. Dwi Martani (2016:245)
Menurut Muhammad Gade, Dkk (2005:97) persediaan yang terdapat
pada perusahaan dagang disebut persediaan barang dagang, yaitu barang-
batang yang dibeli baik dengan tunai ataupun kredit dengan tujuan untuk
dijual kembali.
Menurut Prof. Dr. Zaki Baridwan, M.Sc., Akt (2014:150) dalam
perusahaan manufaktur persediaan barang yang dimiliki terdiri dari
beberapa jenis yang berbeda. Yang masing-masing jenisnya diberi judul
agar dapat menunjukkan macam persediaan yang dimiliki. Jenis
persediaan pada perusahaan manufaktur sebagai berikut:
6

a. Bahan Baku Penolong


Bahan baku merupakan bahan yang akan menjadi bagian dari
produk jadi yang dengan mudah akan diikuti biayaya, sehingga
bahan baku penolong merupakan barang-barang yang juga nantinya
menjadi bagian dari produk jadi tetapi jumlahnya relative kecil atau
sulit diikuti biayanya.
b. Supplies Pabrik
Barang yang mempunyai fungsi yang melancarkan proses produksi
seperti oli mesin, bahan pembersih mesin atau sebagainya.
c. Barang Dalam Proses
Barang yang sedang dikerjakan atau diproses tetapi dalam tanggal
neraca barang ini belum selesai dikerjakan.
d. Produk Selesai
Barang yang sudah selesai dikerjakan dalam proses produksi dan
menunggu saat penjualan.
2. Klasifikasi Persediaan
Klasifikasi persediaan suatu entitas dengan entitas lain dapat berbeda-
beda. Entitas perdagangan baik perusahaan ritel maupun perusahaan
grosir mencatat persediaan sebagai persediaan barang dagang
(merchandise inventory). Persediaan barang dagang ini merupakan barang
dagang yang dibeli oleh perusahaan perdagangan untuk dijual kembali
dalam usaha normalnya.
Bagi entitas manufaktur, klasifikasi persediaan relatif lebih beragam,
seperti persediaan barang jadi (finished goods inventory), persediaan
barang dalam penyelesaian (work in process inventory), dan persediaan
bahan baku (raw material inventory).
Bagi entitas jasa, biaya jasa yang belum diakui pendapatnya
diklasifikasikan sebagai persediaan. Berdasarkan paragraph 18 PSAK 14
(Revisi 2008), biaya persediaan pemberi jasa meliputi biaya tenaga kerja
dan biaya personalia lainnya yang secara langsung menangani pemberian
7

jasa, termasuk personalia penyedia, dan overhead yang dapat


diantribusikan. Biaya tenaga kerja dan biaya lainnya yang terkait dengan
personalia penjualan dan administrasi umum tidak termasuk sebagai biaya
persediaan tapi diakui sebagai beban pada periode terjadi. Dwi Martani
(2006:246)
3. Kepemilikan Persediaan Barang Dagang
a. Barang Dalam Perjalanan
Barang dalam perjalanan mestinya dimasukkan kedalam
persediaan perusahaan tersebut jika perusahaan secara sah menjadikan
barang sebagai kepemilikannya. Namun ada beberapa persyaratan dan
perjanjian antara pihak perusahaan dengan si pembeli dalam penjualan
barang. Haryono Jusup (2012:421)
b. Barang Titipan (Konsinyasi)
Barang yang dititipkan kepada penjual untuk di jualkan namun
status nya bukan milik si penjual. Penjual mendapatkan komisi atas
hasil penjualan tersebut. Oleh karena barang tersebut bukan milik
penjual maka brang tersebut bukan dikatakan sebagai persediaan
melainkan disebut sebagai barang konsinyasi. Haryono Jusup
(2012:422)
c. Barang atas Penjualan dan Perjanjian Khusus
Sering kali dalam penjualan barang, harusnya entitas melihat
substansi atas penjualannya. Saat transaksi dilakukan dan
kepemilikannya beralih, maka baiknya resiko dan manfaat dari
kepemilikannya juga beralih kepada pembeli. Namun biasanya
penjual juga masih memegang resiko terhadap barang tersebut. Pada
saat itu penjual masih harus mengakui kepemilikan barang guna tidak
mengurangi atas persediaan penjualan. Beberapa perjanjian khusus
memerlukan evaluasi atas pengalihan resiko dan manfaat dari penjual
kepada pembeli yaitu perjanjian dengan pembelian kembali,
dengantingkat pengembalian yang tinggi, dan dengan angsuran atau
cicilan.
8

Penjualan dengan perjanjian pembelian kembali pembeli tidak


dapat mengakui perjanjian sebagai penjualan serta tidak mengurangi
dalam persediaan barang. makan penjualan dapat memiliki dua pilihan
mencatat penjualan pada nilai penuh atas estimasi pengembalian
penjualan, kedua tidak mencatat adanya penjualan sehingga dapat
diperkirakan tingkat pengembalian oleh pembeli, ketika itu tidak dapat
di akui penjualan dan tidak ada pengeluaran dalam persediaannya.
Jika dengan cicilan penjual dapat mengakui penjualan dan
pengeluaran dalam persediaan barangnya apabila dapat di estimasikan
kalau presentasinya dikatakan baik kemungkinan penjualan tersebut
tidak tertagih. Dwi Martani (2016:248).
4. Biaya Persediaan
Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan
biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi
saat ini.
a. Biaya Pembelian
Meliputi harga beli, bea impor, pajak lain (kecuali yang dapat
ditagihkan kepada otoritas pajak), biaya pengangkutan, biaya
penanganan dan biaya lainnya secara langsung yang dapat di
antribusikan pada perolehan barang jadi, bahan dan jasa. Diskon
dagang, rabat, dan hal yang serupa dikurangi dlam penentuan biaya
pembelian.
b. Biaya Konversi
Biaya konveksi diartikan sebagai bahan baku yang diproduksi menjadi
bahan jadi atau barang dalam produksi. Biaya ini secara langsung
terkait dalam unit yang diproduksi, termasuk juga alokasi sistematis
biaya overhead yang bersifat tetap atau variable yang terdapat dalam
pengonversian enjadi barang jadi. Biaya overhead yang bersifat
variable, biaya tersebut dialokasikan kepada setiap perunit produksi di
penggunaan actual fasilitas produksi. Namun biaya overhead tetap
dialokasikan sebagai kapasitas fasilitas produksi normal. Jika entitas
9

dalam produksinya rendah, maka mengalokasiian jumlah overhead


tetap produksi tidak bertambah dan tidak teralokasi dikatakan atau
diakui sebagai beban pada periode terjadi. Maka sebaliknya apabila
produksi yang tinggi di luar normalitas produksi, maka jumlah
overhead tetap pada tiap unit produksi menjadi berkurang sehingga
persediaan tidak diukur atas biaya.
c. Biaya lainnya
Biaya ini dapat di bebankan sebagai biaya persediaan, agar persediaan
tersebut berisi dalam kondisi saat ini. Yang termasuk dalam biaya ini
misalnya biaya desain dan biaya praproduksi yang di tujukan untuk
konsumen spesifik. Namun seperti biaya penelitian dan
pengembangan, biaya administrasi dan penjualan, biaya pemborosan
biaya penyimpanan tidak dapat di bebankan sebagai biaya persediaan.
Dwi Maharani (2016:249)
5. Metode Pencatatan Persediaan
a. Metode Periodik (Fisik)
Entitas yang mengambil metide ini diharuskan melakukan perhitungan
barang yang masih tersisa di akhir periode.perhitungan persediaan
(Stock Opname) diperlukan untuk mengetahui jumlah barang yang
masih ada dan di perlukan harga pokoknya. Sehingga harga
pokokpenjualan dapat diketahui pada akhir periode. Metode ini setiap
terjadinya pembelian barang dicatat dalam perkiraan pembelian.
Perhitungan harga pokokpenjualan dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
Persediaan barang awal Rp xxx
Pembelian (Neto) xxx (+)
Tersedia untuk dijual Rp xxx
Persediaan barang akhir xxx (-)
Harga pokok penjualan Rp xxx
Ada masalah yang timbul jika digunakan metode fisik ini, yaitu
jika diinginkan menyusun laporan keuangan jangka pendek (interim)
10

misalnya bulan, keharusannya dengan menghitung fisik atas


persediaan barang. bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya
banyak, maka perhitungan fisik akan memakan waktu yang cukup
lama dan akibatnya laporan keuangan juga akan terlambat. Zaki
Baridwan (2014:151)
b. Metode Buku (Perpetual)
Dalam metode ini setiap terjadi pembelian barang dicatat dalam
perkiraan persediaan barang dagang, serta setiap terjadi penjualan
selalu dicatat harga pokok, hal tersebut guna mengetahui harga pokok
dalam setiap waktu.metode ini biasanya dibandingkan dengan metode
periodikal karena dapat memudahkan dalam pencatatan penyusunan
neraca, laporan laba rugi, selain itu juga dapat mengawasi barang-
barang dalam gudang. Muhammad Gade (2005:98)
6. Rumus Biaya
Suatu entitas menentukan biaya persediaan dengan melakukan banyak
transaksi yang terkait dengan pembelian persediaan atau bahan baku dan
proses produksinya. Harga beli yang dilakukan pada pembelian tersebut
cenderung berbeda-beda. Secara teoritis entitas menggunakan harga yang
sangat spesifik yang terkait dengan barang yang akan di tentukan biaya
persediaannya. Suatu entitas seringkali sangat kesulitan melakukannya
karena entitas melakukan pembelian dalam frekuensi dan jumlah yang
tinggi. Disinipun terdapat tiga alternative yang dapat di pertimbangkan
oleh suatu entitas yaitu: rumus biaya identifikasi khusu, masuk pertama
keluar pertama, rata-rata tertimbang. Dwi Martani (2016:251)

a. Metode Biaya Identifikasi Khusus


Arti dari identifikasi khusus adalah biaya-biaya tertentu yang
diantribusikan ke unit persediaan tertentu. Di metode ini entitas harus
mengidentifikasikan barang yang dijual dengan tiap jenis dalam
persediaan secara spesifik. Pada dasarnya metode ini paling ideal
karena terdapat kecocokan antara biaya pendapatan (matching cost
11

against revenue), karena dibutuhkannya identifikasi terhadap barang


persediaan secara satu persatu, maka metode ini biasanya hanya
digunakan pada entitas yang memiliki barang persediaan yang sedikit,
nilai yang tinggi, dan dapat dibedakan satu sama lain. System
perhitungan yang di gunakan adalah system perpetual akan sama
dengan perhitungan system periodik. Hal ini karena dengan system
identifikasi khusus nilai persediaan dikaitkan secara spesifik terhadap
unit barang tertentu. Dwi Martani (2016:252)
b. Metode Biaya masuk Pertama Keluar Pertama
Metode ini sering kali di sebut dengan First In First Out atau
FIFO, yang mengamsumsikan unit persediaan yang pertama dibeli
akan dijual atau digunakan terlebih dahulu sehingga unit yang
tertinggal pada persediaan akhir adalah yang dibeli atau di produksi
kemudian. Metode ini relative konsisten dengan arus fisik dari
persediaan terutama pada industri yang memiliki perputaran
persediaan yang tinggi.
Metode ini memiliki kelibihan salah satunya dari sisi relevansi
nilai persediaan yang disajikan dalam laporan posisi laporan keuangan
perusahaan. Dikarenakan nilai persediaan yang disajikan merupakan
nilai yang didasarkan pada harga yang paling kini. Dibalik
kelebihannya metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu tidak
mereflekasikan nilai laba yang paling akurad karena metode ini
kurang cocok antara biaya dengan pendapatan. Biaya persediaan
mengaju pada harga pembelian yang terdahulu, sehingga biaya
tersebut tidak cocok pada nilai pendapatan perusahaan yang diperoleh.
Dwi Martini (2016:253)
c. Metode Rata-Rata Tertimbang
Metode ini digunakan dengan menghitung biaya setiap unit
berdasarkan biaya rata-rata tertimbang dari unit yang serupa pada
awal periode dan biaya unit serupa yang dibeli atau diproduksi selama
satu periode.perusahaan dapat menghitung rata-rata biaya secara
12

berkala pada saat penerimaan kiriman. Untuk menghitungnya, terlebih


dahulu baiknya menghitung rata-rata biaya perunit dengan cara
membagi barang yang tersedia untuk dijual dengan unit barang
tersedia untuk dijual. Perhitungan persediaan dan beban harga pokok
penjualan sama dengan dasar harga rata-rata tersebut. Dwi Martini
(2016:254-255)
7. Pengertian Harga Pokok Persediaan
Harga pokok (cost) adalah dasar utama dalam persediaan yang
dirumuskan sebagai harga yang dibayar atau harga yang dipertimbangkan
untuk memperoleh suatu aktiva. Hubungan harga pokok dengan
persediaan adalah jumlah semua pengeluaran langsung atau tidak
langsung yang berhubungan dengan perolehan, penyiapan dan
penempatan persediaan agar dapat dijual. Perumusan ini sulit dijalankan
dalam praktik, sehingga biasanya terjadi penyimpangan dimana harga
pokok terdiri dari harga faktur ditambah biaya angkut, sedangkan biaya
lain diperlakukan sebagai biaya waktu (period cost) yang dibebankan
pada periode yang bersangkutan. Zaki Baridwan (2014:156)
8. Potongan Pembelian
Dalam pembelian sering adanya potongan pembelian jika dibayar
dalam waktu yang tertentu. Potongan seperti ini disebut dengan potongan
tunai yang dalma akuntansidicatat dalam rekening potongan pembelian.
Pada prinsipnya adalah pengurang dalam harga pokok persediaan. Tapi
terkadang ditemui adanya perlakuan terhadap potongan pembelian sebagai
pendapatan lain-lain, cara ini sebenarnya tidak tepat karena mengakui
pendapatan pada pembelian sedangkan dalam akuntansi laba hanya timbul
dalam penjualan barang atau jasa dan timbul dari pembelian. Zaki
Baridwan (2014:156)
9. Metode Taksiran
Ada dua cara untuk menaksir jumlah persediaan dilakukan dengan
cara sebagai berikut:
13

a. Metode Laba Bruto


Melakukan dengan metode ini biasanya dilakukan dalam keadaan
sebagai berikut:
1) Untuk menaksir jumlah persediaan barang yang diperlukan untuk
menyusun laporan jangka pendek, dimana perhitungan fisik tidak
mungkin dijalankan.
2) Untuk menaksir jumlah persediaan barang yang rusak karena
terbakar dan menentukan jumlah barang sebelum terjadi
kebakaran.perhitungan ini biasanya diperlukan untuk menentukan
besar klaim terhadap perusahaan asuransi. Dalam keadaan seperti
ini metode laba bruto dapat digunakan bila sebagian catatan yang
diperlukan ada dan tidak musnah terbakar.
3) Untuk mengecek jumlah persediaan yang dihitung dengan cara-
cara lain, disebut test laba bruto.
4) Untuk menyusun taksiran harga pokok penjualan, persediaan akhir
dalam laba bruto taksiran ini dihitung sesudah dibuat budget
penjualan.

b. Metode Harga Eceran


Biasanya digunakan pada toko-toko yang menjual bermacam-macam
barang barang secara eceran, termasuk toko serba ada. Metode ini
memungkinkan perhitungan jumlah persediaan akhir pada tanpa
mengadakan perhitungan fisik. Metode ini digunakan untuk:
1) Menaksir jumlah persediaan barang untuk menyusun laporan
keuangan jangka pendek
2) Mempercepat perhitungan fisik, karena jumlah ynag dihitung itu
dicantumkan dengan harga jualnya, maka untk mengubahnya ke
harga pokokialah dengan mengalikannya dengan presentase harga
pokok tanpa perlu memperhatikan masing-masing fakturnya
14

3) Mutasi barang dapat diawasi yaitu dengan membandingkan hasil


perhitungan fisik yang dinilai dengan harga jual dengan hasil
perhitungan dari metode harga eceran.

10. Kartu persediaan


Setiap jenis persediaan akan diperlukan kartu persediaan yang terdiri
dari beberapa kolom yang digunakan untuk mencatat mutasi persediaan.
Pada table 1 berikut akan tampak contoh kartu persdiaan:

Tabel 1
Kartu Persediaan MPKP Perpetual Februari 2012
Masuk Keluar Saldo
Tanggal
Unit Harga Total Unit Harga Total Unit Harga Total
So.Awal 200 100 20000
9 300 110 33000 200 100 20000
300 110 33000
10 200 100 20000
200 110 22000 100 110 11000
15 400 116 46400 100 110 11000
400 116 46400
18 100 110 11000
200 116 23200 200 116 23200
24 100 126 12600 200 116 23200
100 126 12600
Sumber : Baridwan ( 2014:159)
15

B. Hasil Penelitian Terdahulu


Tabel 2
Hasil Penelitian Terdahulu
Identitas Rio Ildha Ariyani Usman Siti Khadijah
A03150046 A03150054 D010316025

Politeknik Negeri Politeknik Negeri Politeknik Negeri


Aspek Banjarmasin Banjarmasin Banjarmasin
Judul Penilaian Persediaan Penilaian dan Penilaian Persediaan
Barang Dagang Dengan Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Menggunakan Rumus Barang Dagang Dengan
Biaya MPKP (Masuk dengan Menggunakan Menggunakan
Pertama Keluar Rumus Biaya MPKP Rumus Biaya FIFO
Pertama) berdasarkan (Masuk Pertama (First In First Out)
SAK EMKM Tahun 2018 Keluar Pertama) - berdasarkan
Pada Toko Kosmetik Perpetual SAK EMKM Tahun
Nanda Berdasarkan SAK 2018 Pada Toko
EMKM Tahun 2018 Bangunan dua Mas
Pada Apotek Rahmat Rilly Pelaihari
2 Banjarmasin

Institusi/Entitas Toko Kosmetik Nanda Apotek Rahmat 2 Toko Bangunan Dua


yang diteliti Banjarmasin Mas Rilly Pelaihari
16

Permasalahan Toko kosmetik Nanda Selama ini Apotek Toko Bangunan Dua
tidak menggunakan Rahmat 2 Mas Rilly Pelaihari
metode yang sesuai SAK Banjarmasin tidak tidak menggunakan
EMKM dalam melakukan menggunakan Metode metode SAK
perhitungan persediaan. apapun dalam EMKM yang sesuai
Toko kosmetik Nanda penilaian dalam pencatatan
hanya menghitung jumlah persediaannya, tetapi persediaan barang
fisik barang yang tersedia Apotek Rahmat 2 dagang. Toko
di toko bila sewaktu-waktu Banjarmasin mencatat Bangunan Dua Mas
di perlukan, toko kosmetik transaksi pembelian Rilly Pelaihari hanya
Nanda hanya mencatat dan penjualan dibuku menghitung jumlah
penghasilan dari penjualan nota biasa fisik barang yang
barang dagang, toko tersedia di toko bila
Nanda juga mencatat sewaktu-waktu di
pengeluaran kas untuk perlukan, Toko
pembelian barang Bangynan Dua Mas
dagangan. Rilly Pelaihari hanya
mencatat
penghasilan dari
penjualan barang
dagang, Toko
Bangunan Dua Mas
Rilly Pelaihari hanya
melakukan system
pencatatan sederhana
untuk melihat
pengeluaran dan
pemasukan.
17

Tujuan Untuk mengetahui Untuk mengetahui Guna mengetahui


Penelitian penilaian harga bagaimana penilaian hasil dari
persediaan barang persediaan barang penghasilan barang
dagang dengan dagang dengan persediaan penulis
menggunakan rumus biaya menggunakan Rumus menggunakan rumus
MPKP (Masuk Biaya MPKP (Masuk FIFO(First In First
Pertama Keluar Pertama Keluar Out) - Perpetual
Pertama) - Perpetual Pertama) - Perpetual berdasarkan SAK
berdasarkan SAK berdasarkan SAK EMKM Tahun 2018
EMKMTahun 2018 EMKM Tahun 2018 Pada Toko
Pada Toko kosmetik Pada Apotek Rahmat Bangunan Dua Mas
Nanda. 2 Banjarmasin Rilly Pelaihari.

Metode Menggunakan Menggunakan Menggunakan


Penelitian Penelitian Penelitian Penelitian
Kepustakawan Dan kepustakawan Dan Kepustakawan Dan
Penelitian Penelitian Lapangan Penelitian
Lapangan (Observasi, (Observasi, Lapangan
Wawancara Dan Wawancara dan (Observasi,
Dokumentasi) Serta Dokumentasi) Serta Wawancara Dan
Menggunakan Metode Mengunakan Rumus Dokumentasi) Serta
MPKP Perpetual. Biaya MPKP- Menggunakan
perpetual Metode
FIFO Perpetual.
Hasil Dari hasil penelitian, 30 dari hasil penelitian 10
Penelitian jenis barang dagangan jenis obat persediaan
dengan menggunakn barang dagang dengan
metode MPKP Perpetual menggunakan rumus
sesuai dengan SAK- biaya MPKP
EMKM pada tahun 2018 Perpetual berdasarkan
18

pada Toko Kosmetik SAK-EMKM tahun


Nanda Pelaihari yang 2018 pada Apotek
dihitung berdasarkan Rahmat 2
persediaan awal, Banjarmasin
pembelian barang dilakukan berdasarkan
dagangan, penjualan data persediaan awal,
barang dagangan periode pembelian, penjualan.
31 Mei 2018 dapat Dari data persediaan,
diketahui jumlah pembelian dan
persediaan akhir 30 jenis penjualan diketahui
barang (sempel) periode persediaan akhir
31 Mei 2018 adalah periode 31 Maret 2018
sebesar Rp 11.299.275,00. sebesar Rp
Selain itu diketahui pula 7.361.700,00 dan laba
harga pokok penjualan ruginya sebesar Rp
sebesar Rp 17.600.479,00 8.491.200,00.
dan laba penjualan
sebelum pajak adalah Rp
1.021.521,00. Penelitian
ini menggunakan metode
MPKP perpetual karena
dianggap sangat cocok
untuk persediaan dengan
perputaran yang cepat.
19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian studi kasus yang dilakukan peneliti yaitu mempelajari
masalah dari Toko Bangunan Dua Mas Rilly pada 1 Januari sampai 31 Maret
2019. Ditinjau dari wilayahnya maka penelitian studi kasus hanya meliputi
daerah atau subjek yang berlaku bagi kasus itu sendiri berupa penilaian dan
pencatatan persediaan barang dagang pada Toko Bangunan Rilly dan di batasi
oleh peneliti dengan 10 (sepuluh) jenis barang dagang.

B. Variabel Penelitian
Variable yang terdapat pada penelitian ini yaitu pencatatan dan penilaian
persediaan barang dagang. Persediaan barang dagang merupakan barang-
barang yang dibeli dengan tujuan dijual kembali. Persediaan barang juga
dapat mempengaruhi neraca dan laba rugi, oleh karena itu persediaan barang
dimiliki selama satu periode. (Baridwan, 2014:149-150). Sedangkan di Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari hanya melakukan pencatatan secara
sederhana yang dimana toko ini hanya mencatat penjualan barang setiap
harinya namun terdapat bukti-bukti nota penjualan (jika konsumen meminta)
dan nota pembelian dari supplier. Untuk menghitung jumlah persediaan Toko
Bnagunan Dua Mas Rilly hanya menghitung secara fisik barang yang tersedia
di toko tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan, seperti pembelian barang
kembali kepada supplier.

C. Jenis dan Sumber Data


Jenis sumber data yang dikumpulkan oleh penulis adalah sebgai berikut:
1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

19
20

a. Data kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berkaitan dengan angka-angka
serta perhitungan jumlah pada persediaan, serta data penjualan dan
pembelian pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari.
b. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kalimat,
skema dan gambar pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari.
2. Sumber Data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Sumber Primer
Sumber primer adalah sumber yang langsung memberikan data
kepada pengumpul data. Data primer yang di dapatkan pada Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari ini melalui wawancara dan di
teruskan dengan pencatatan mengenai dengan sejarah singkat profil
perusahaan dan struktur organisasi dari toko tersebut.
b. Sumber sekunder
Sumber sekunder adalah sumber yang tidak langsung didapatkan
oleh pemngumpul data, misalnya lewat orang lain atau melalui
dokumentasi. Dalam penelitian ini data sekunder seperti dokumentasi
dan dokumen pendukung lainnya. Contohnya melalui wawancara dan
mendokumentasikan data.

D. Metode Pengumpulan Data


Dalam penulisan Tugas Akhir ini diperlukan data-data pendukung yang
diperoleh dari metode yang relevan. Metode ini digunakan guna mendapatkan
data sebagai berikut:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan merupakan penelitian yang dilakukan secara
langsung terhadap objek perusahaan atau entitas yaitu Toko Bangunan
Dua Mas Rilly Pelaihari, dengan cara:
21

a. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan sejarah singkat dan
bagaimana system pencatatan barang persedian dengan melakukan
tanya jawab langsung oleh pemilik Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari.
b. Dokumentasi
Penulis mengumpulkan data-data berupa dokumen-dokumen atau
laporan serta catatan akuntansi yang diperlukan yang berhubungan
dengan maslah seperti persediaan barang dagang awal, bukti
pembelian dan bukti penjualan pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari.
2. Penelitian Pustaka
Penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan referensi-
referensi yang terkait dengan teori-teori yang berhubungan dengan
pembahasan yang penulis teliti.

E. Teknik Analisis Data


1. Mengumpulkan data-data entitas yang berhubungan dengan permasalahan
yang akan dibahas seperti data persediaan awal, data transaksi pembelian,
dan data transaksi penjualan pada Toko Bngunan Dua Mas Rilly
Pelaihari.
2. Berdasarkan data yang didapatkan oleh penulis membuat persediaan awal,
daftar pembelian, daftar penjualan, daftar persediaan akhir, dengan
menggunakan rumus FIFO (First In First Out) Perpetual.
3. Membuat kartu persediaan dengan Rumus FIFO-Perpetual dari data
transaksi penjualan dan pembelian pada periode 1 Januari 2019 sampai 31
Maret 2019 berdasarkan SAK EMKM tahun 2018.
4. Menentukan hasil perhitungan Persediaan Akhir Barang Dagang dengan
rumus FIFO-Perpetual periode 1 Januari sampai 31 Maret 2019.
5. Membuat kesimpulan hasil peneliti.
22

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
1. Sejarah Singkat Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Toko Bangunan Dua Mas Rilly merupakan entitas yang bergerak
di bidang toko material bangunan didirikan pada tahun 2007. Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari dipimpin sendiri oleh Bapak H.
Rilly Syaspar yang beralamat di Jalan Taqwa, RT 09, RW 03,
Kelurahan Pelaihari, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut,
Kalimantan Selatan 70815. Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
didirikan sebagai sarana perdagangan bahan dan alat-alat bangunan
guna memenuhi kebutuhan masyarakat dalam melakukan konstruksi
atau pembangunan di kota Pelaihari dan sekitarnya.
2. Struktur Organisasi
Sangat berperan penting tentang masalah organisasi perusahaan
yang perusahaannya banyak menggunakan tenaga kerja, guna
memanfaatkan tenaga kerja atau karyawan seefisien dan seefektif
mungkin. Dengan adanya struktur organisasi ini kita dapat melihat
pembagian kerja serta fungsi atau kegiatan yang dapat dikoordinasikan
dengan baik. Organisasi juga dapat menjadikan perusahaan sebagai
wewenang guna mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Perusahaan
tidak dapat mengabaikan suatu organisasi dari sudut aktivitasnya.
Maka dari itu semakin besar perusahaan maka semakin besar pula
persoalan yang akan dihadapi, yang mana memerlukan suatu
pengelolaan yang baik dan teratur dari pimpinan. Pimpinan perusahaan
harus pandai dalam memimpin perusahaan dan mengelola organisasi.
Jika tidak maka akan berakibat fatal bagi perusahaan dan dapat
menjadi kerugian yang besar sehingga mengakibatkan perusahaan
tutup. Maka dari itu pimpinan harus mampu dalam mengendalikan
perusahaan agar tujuan dan cita-cita perusahaan dapat tercapai.
22
23

Adapun kedisiplinan dalam bekerja cenderung membangun kejujuran


dalam pekerjaan untuk organisasi dan kejujuran membangun disiplin
kerja di organisasi. Hal Ini berjalan lanjut dan berakumulasi demi
pengembangan organisasi di perusahaan. Singkatnya ketaatan pada
peraturan dan tata tertib perusahaan membangun ketulusan dan
kelurusan hati.
Maka dari itu dapat dikatakan bahwa organisasi meliputi tindakan
pembagian pekerjaan yang harus dilaksanakan dan menetapkan
batasan otoritas yang dianggap perlu untuk melaksanakan tugas-tugas
mereka masing-masing. Seperti penjelasan tersebut, organisasi
sangatlah penting bagi perusahaan untuk mencapai suatu tujuan yang
diingainkan. Mengingat pentingnya organisasi dalam suatu
perusahaan, maka dari itu perlulah disusun struktur organisasi. Bentuk
dari struktur tersebut tergantung dari besar kecilnya perusahaan itu
sendiri.
Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari menggunakan struktur
organisasi dalam bentuk Organisasi Garis (Line Organization) yaitu
bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertikal
antara atasan dengan bawahan, mulai dari pimpinan tertinggi sampai
jabatan terendah. Lebih jelasnya susunan kepengurusan Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari dapat dilihat dari bagan berikut:

Bagan 1. Struktur Organisasi Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari


Sumber : Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
24

Dari Struktur Organisasi tersebut, dapat dijelaskan sebagai


berikut:
a. Pemilik Toko / Penanggung Jawab Toko
Pemilik Toko / Penanggung Jawab memiliki wewenang
terhadap kelangsungan kegiatan entitas terutama dalam sisi
finansial serta bertanggung jawab terhadap masalah toko
tersebut. Selain penyalur dana secara penuh pemilik toko juga
mengawasi keadaan toko dan aktifitas di dalamnya.
b. Pelayanan Konsumen
Pelayanan Konsumen bertugas untuk melakukan aktifitas
jual beli terhadap konsumen dan juga melakukan pemberian
informasi serta melayani konsultasi langsung oleh pelanggan
yang membutuhkan.
c. Kasir
Tugas dari kasir adalah mencatat penerimaan dan
pengeluaran kas dari aktifitas toko. Kasir juga bertugas
menerima uang pembayaran saat pembelian produk dan
3. Sistem Pencatatan Persediaan
Setelah melihat dari keadaan pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari, entitas tidak melakukan pencatatan secara khusus persediaan
barang dagang, melainkan hanya menghitung langsung terhadap
jumlah fisik barang sewaktu-waktu diperlukan. Bukti yang didapat
pada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari hanyalah berupa nota
dari pembelian barang dan penjualan (jika konsumen meminta nota).
Namun di dalam dunia usaha sangatlah diperlukan metode yang
benar dan sesuai standar yang berlaku guna mencapai stabilitas dan
pengawasan terhadap usaha yang dijalankan entitas. Untuk
menentukan metode yang baik dalam praktek dunia usaha, haruslah
terlebih dahulu menciptakan adanya tindakan saling koreksi dalam
bagian-bagian yang terlibat dalam transaksi-transaksi yang
berhubungan dengan arus keluar masuknya persediaan barang. Dengan
25

adanya saling kontrol maka akan mewujudkan sistem pengendalian


yang dapat memecahkan tindakan penyelewengan atas persediaan
barang dagang yang dimiliki entitas, penyediaan catatan akuntansi
yang dapat memberikan informasi yang memadai sangat berguna bagi
pemilik toko dalam mengambil keputusan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Metode penilaian dan pencatatan persediaan barang dagang pada
toko bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari tidak melakukan
pencatatan akuntansi persediaan barang dagang, toko Bangunan Dua
Mas Rilly Pelaihari hanya mengumpulkan bukti-bukti berupa nota
penting yang berhubungan dengan transaksi jual beli barang dagangan.
2. Evaluasi Terhadap Sistem Pencatatan Persediaan Barang Dagang
Berdasarkan evaluasi terhadap analisis pada Toko Bangunan Dua
Mas Rilly Pelaihari, toko tersebut tidak melakukan pencatatan dalam
persediaan barang dagang.
Dengan dibuatkannya masing-masing nama barang maka sistem
perpetual mempunyai beberapa kelebihan, yang di setiap transaksi
penjualan dan pembeliannya dicatat pada buku nota sehingga dapat
dengan cepat mengetahui persediaan akhir barang tersebut. Sistem
pencatatan perpetual memiliki pencatatan persediaan di setiap transaksi
yang mempengaruhi persediaan. Saldo perkiraan persediaan akan
menunjukkan saldo yang sebenarnya. Berdasarkan kondisi Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari maka penulis menggunakan rumus
FIFO (First In First Out) – Perpetual. Rumus ini layak di mana dapat
dilihat dalam segi harga yang dapat berubah sewaktu-waktu sehingga
penulis menyarankan menggunakan metode ini untuk menyajikan nilai
persediaan dalam laporan keuangan Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pelaihari. Selain itu Toko Bnagunan Dua Mas Rilly Pelaihari Juga
harus membuat kartu yang dapat memberikan informasi atas kegiatan
26

jual beli dan persediaan akhir yang dibiliki toko tersebut akan segera
diketahui setiap saat meskipun telah terjadi jual beli barang.
Data yang dapat dipaparkan dalam membuat kartu persediaan
menggunakan Rumus Biaya FIFO (First In First Out) Perpetual.
Berikut data persediaan awal, data pembelian data penjualan dan
persediaan akhir pada “Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari”.
Dapat dilihat pada tabel 3,4, dan 5:
Tabel 3
Persediaan Awal
Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Periode 1 Januari 2019
No Nama Barang Unit Satuan Harga/Unit Jumlah
1 Semen Conch 50kg 32 Sak Rp 50.000,00 Rp 1.600.000,00
2 Semen Tiga Roda 50kg 33 Sak Rp 55.000,00 Rp 1.815.000,00
3 Cat Maritek 5kg 21 Kaleng Rp 68.000,00 Rp 1.428.000,00
4 Cat Avitek 5kg 28 Kaleng Rp 115.000,00 Rp 3.220.000,00
5 Cat Dana Brite 5kg 13 Kaleng Rp 115.000,00 Rp 1.495.000,00
6 Cat Minyak yoko 1kg 17 Kaleng Rp 45.000 ,00 Rp 765.000,00
7 Cat Minyak Aviant 1kg 19 Kaleng Rp 55.000,00 Rp 1.045.000,00
8 Atap Soka Jempol Warna 73 Lembar Rp 52.000,00 Rp 3.796.000,00
9 Seng Gajah Putih Polos 52 Lembar Rp 46.000,00 Rp 2.392.000,00
Atap Suku Roja Dua
10 69 Lembar Rp 35.000,00 Rp 2.415.000,00
Susun
Jumlah 357 Rp19.971.000,00
Sumber: Diolah Oleh Penulis
27

Tabel 4
Daftar Pembelian
Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Periode 1 januari – 31 Maret 2019

No Nama Barang Unit Satuan Harga/Unit Jumlah


1 Semen Conch 50kg 150 Sak Rp 50.000,00 Rp 7.500.000,00
2 Semen Tiga Roda 50kg 100 Sak Rp 55.000,00 Rp 5.500.000,00
3 Cat Maritek 5kg 25 Kaleng Rp 68.000,00 Rp 1.700.000,00
4 Cat Avitek 5kg 25 Kaleng Rp 115.000,00 Rp 2.875.000,00
5 Cat Dana Brite 5kg 35 Kaleng Rp 115.000,00 Rp 4.025.000,00
6 Cat Minyak yoko 1kg 20 Kaleng Rp 45.000,00 Rp 900.000,00
7 Cat Minyak Aviant 1kg 20 Kaleng Rp 55.000,00 Rp 1.100.000,00
8 Atap Soka Jempol Warna 100 Lembar Rp 52.000,00 Rp 5.200.000,00
9 Seng Gajah Putih Polos 100 Lembar Rp 46.000,00 Rp 4.600.000,00
Atap Suku Roja Dua
10 100 Lembar Rp 35.000,00 Rp 3.500.000,00
Susun
Jumlah 675 Rp36.900.000,00
Sumber: Diolah Oleh Penulis
28

Tabel 5
Daftar Penjualan
Toko Bnagunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Periode 1 Januari-31 Maret 2019

No Nama Barang Unit Satuan Harga/Unit Jumlah


1 Semen Conch 50kg 155 Sak Rp 53.000,00 Rp 8.215.000,00
2 Semen Tiga Roda 50kg 122 Sak Rp 58.000,00 Rp 7.076.000,00
3 Cat Maritek 5kg 22 Kaleng Rp 70.000,00 Rp 1.540.000,00
4 Cat Avitek 5kg 24 Kaleng Rp 118.000,00 Rp 2.832.000,00
5 Cat Dana Brite 5kg 33 Kaleng Rp 118.000,00 Rp 3.894.000,00
6 Cat Minyak yoko 1kg 24 Kaleng Rp 48.000,00 Rp 1.152.000,00
7 Cat Minyak Aviant 1kg 17 Kaleng Rp 58.000,00 Rp 986.000,00
8 Atap Soka Jempol Warna 99 Lembar Rp 55.000,00 Rp 5.445.000,00
9 Seng Gajah Putih Polos 104 Lembar Rp 50.000,00 Rp 5.200.000,00
Atap Suku Roja Dua
10 91 Lembar Rp 37.000,00 Rp 3.367.000,00
Susun
Jumlah 691 Rp39.707.000,00
Sumber: Diolah Oleh Penulis
29

Table 6
Daftar Persediaan Akhir
Toko Bnagunan Dua Mas Rilly Pelaihari
Periode 31 Maret 2019
No Nama Barang Unit Satuan Jumlah
1 Semen Conch 50kg 27 Sak Rp 1.350.000,00
2 Semen Tiga Roda 50kg 11 Sak Rp 605.000,00
3 Cat Maritek 5kg 24 Kaleng Rp 1.632.000,00
4 Cat Avitek 5kg 29 Kaleng Rp 3.335.000,00
5 Cat Dana Brite 5kg 13 Kaleng Rp 1.495.000,00
6 Cat Minyak yoko 1kg 13 Kaleng Rp 585.000,00
7 Cat Minyak Aviant 1kg 22 Kaleng Rp 1.210.000,00
8 Atap Soka Jempol Warna 74 Lembar Rp 3.848.000,00
9 Seng Gajah Putih Polos 48 Lembar Rp 2.208.000,00
10 Atap Suku Roja Dua Susun 68 Lembar Rp 2.380.000,00
Jumlah 329 Rp18.648.000,00

Sumber: Diolah Oleh Penulis


Melihat dari data Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari selama
bulan Januari- Maret 2019, Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari
telah melakukan transaksi jual beli sebagaimana penjelasan
sebelumnya. Dengan data tersebut Toko Bagunan Dua Mas Rilly
Pelaihari dapat melakukan perhitungan Menggunakan Rumus biaya
FIFO (First In First Out)-Perpetual terlihat Pada Tabel 7 s.d 15
berikut:
30

Tabel 7
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Semen Conch 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Semen Conch 50kg
Satuan: Sak
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 32 50.000 1.600.000
04/01/2019 8 50.000 400.000 24 50.000 1.200.000
06/01/2019 1 50.000 50.000 23 50.000 1.150.000
07/01/2019 100 50.000 5.000.000 23 50.000 1.150.000
100 50.000 5.000.000
15/01/2019 18 50.000 900.000 5 50.000 250.000
100 50.000 5.000.000
16/01/2019 4 50.000 200.000 1 50.000 50.000
17/01/2019 2 50.000 100.000 99 50.000 4.950.000
25/01/2019 1 50.000 50.000 98 50.000 4.900.000
28/01/2019 11 50.000 550.000 87 50.000 4.350.000
03/02/2019 8 50.000 400.000 79 50.000 3.950.000
10/02/2019 10 50.000 500.000 69 50.000 3.450.000
11/02/2019 10 50.000 500.000 59 50.000 2.950.000
13/02/2019 12 50.000 600.000 47 50.000 2.350.000
14/02/2019 1 50.000 50.000 46 50.000 2.300.000
16/02/2019 50 50.000 2.500.000 46 50.000 2.300.000
50 50.000 2.500.000
18/02/2019 13 50.000 650.000 33 50.000 1.650.000
50 50.000 2.500.000
20/02/2019 31 50.000 1.550.000 2 50.000 100.000
50 50.000 2.500.000
24/02/2019 6 50.000 300.000 46 50.000 2.300.000
04/03/2019 4 50.000 200.000 42 50.000 2.100.000
06/03/2019 7 50.000 350.000 35 50.000 1.750.000
07/03/2019 1 50.000 50.000 34 50.000 1.700.000
20/03/2019 1 50.000 50.000 33 50.000 1.650.000
27/03/2019 5 50.000 250.000 28 50.000 1.400.000
29/03/2019 1 50.000 50.000 27 50.000 1.350.000
JUMLAH 150 7.500.000 155 7.750.000
SALDO AKHIR 27 50.000 1.350.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
31

Tabel 8
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Semen Tiga Roda 50kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019

Nama Barang : Semen Tiga Roda 50kg


Satuan: Sak
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 33 55.000 1.815.000
04/01/2019 13 55.000 715.000 20 55.000 1.100.000
06/01/2019 10 55.000 550.000 10 55.000 550.000
07/01/2019 100 55.000 5.500.000 10 55.000 550.000 100 55.000 5.500.000
09/01/2019 5 55.000 275.000 95 55.000 5.225.000
12/01/2019 10 55.000 550.000 85 55.000 4.675.000
13/01/2019 1 55.000 55.000 84 55.000 4.620.000
20/01/2019 7 55.000 385.000 77 55.000 4.235.000
23/01/2019 2 55.000 110.000 75 55.000 4.125.000
30/01/2019 10 55.000 550.000 65 55.000 3.575.000
01/02/2019 3 55.000 165.000 62 55.000 3.410.000
16/02/2019 1 55.000 55.000 61 55.000 3.355.000
17/02/2019 9 55.000 495.000 52 55.000 2.860.000
18/02/2019 1 55.000 55.000 51 55.000 2.805.000
19/02/2019 1 55.000 55.000 50 55.000 2.750.000
20/02/2019 1 55.000 55.000 49 55.000 2.695.000
21/02/2019 1 55.000 55.000 48 55.000 2.640.000
22/02/2019 2 55.000 110.000 46 55.000 2.530.000
23/02/2019 1 55.000 55.000 45 55.000 2.475.000
25/02/2019 10 55.000 550.000 35 55.000 1.925.000
03/03/2019 1 55.000 55.000 34 55.000 1.870.000
04/03/2019 2 55.000 110.000 32 55.000 1.760.000
07/03/2019 5 55.000 275.000 27 55.000 1.485.000
09/03/2019 3 55.000 165.000 24 55.000 1.320.000
13/03/2019 2 55.000 110.000 22 55.000 1.210.000
15/03/2019 5 55.000 275.000 17 55.000 935.000
20/03/2019 5 55.000 275.000 12 55.000 660.000
26/03/2019 1 55.000 55.000 11 55.000 605.000
JUMLAH 100 55.000 5.500.000 122 6.710.000
SALDO AKHIR 11 55.000 605.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
32

Tabel 9
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Cat Maritek 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Cat Maritek 5kg
Satuan: Kaleng
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal - - 21 68.000 1.428.000
04/01/2019 - 2 68.000 136.000 19 68.000 1.292.000
07/01/2019 - 2 68.000 136.000 17 68.000 1.156.000
15/01/2019 25 68.000 1.700.000 - 17 68.000 1.156.000
- - 25 68.000 1.700.000
16/01/2019 - 5 68.000 340.000 12 68.000 816.000
- - 25 68.000 1.700.000
01/02/2019 - 1 68.000 68.000 11 68.000 748.000
- - 25 68.000 1.700.000
06/02/2019 - 1 68.000 68.000 10 68.000 680.000
- - 25 68.000 1.700.000
11/02/2019 - 2 68.000 136.000 8 68.000 544.000
25
22/02/2019 - 1 68.000 68.000 7 68.000 476.000
- 25
24/02/2019 - 1 68.000 68.000 6 68.000 408.000
- 25
01/03/2019 - 3 68.000 204.000 3 68.000 204.000
- - 25
03/03/2019 - 3 68.000 204.000 25 68.000 1.700.000
29/03/2019 - 1 68.000 68.000 24 68.000 1.632.000
JUMLAH 25 1.700.000 22 1.496.000 -
SALDO AKHIR 24 68.000 1.632.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
33

Tabel 10
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Cat Avitek 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Cat Avitek 5kg
Satuan: Kaleng
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal - - 28 115.000 3.220.000
05/01/2019 - 2 115.000 230.000 26 115.000 2.990.000
21/01/2019 - 1 115.000 115.000 25 115.000 2.875.000
24/01/2019 - 1 115.000 115.000 24 115.000 2.760.000
25/01/2019 - 5 115.000 575.000 19 115.000 2.185.000
31/01/2019 - 1 115.000 115.000 18 115.000 2.070.000
01/02/2019 - 2 115.000 230.000 16 115.000 1.840.000
04/02/2019 25 115.000 2.875.000 - 16 115.000 1.840.000
- - 25 115.000 2.875.000
18/02/2019 - 3 115.000 345.000 13 115.000 1.495.000
- - 25 115.000 2.875.000
24/02/2019 - 3 115.000 345.000 10 115.000 1.150.000
- - 25 -
27/02/2019 - 2 115.000 230.000 8 115.000 920.000
- - 25 -
14/03/2019 - 1 115.000 115.000 7 115.000 805.000
- - 25 -
15/03/2019 - 1 115.000 115.000 6 115.000 690.000
- - 25 -
20/03/2019 - 1 115.000 115.000 5 115.000 575.000
- - 25 -

31/03/2019 - 1 115.000 115.000 4 115.000 460.000


25
JUMLAH 25 2.875.000 24 2.760.000 -
SALDO AKHIR 29 115.000 3.335.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
34

Tabel 11
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Cat Dana Brite 5kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Cat Daba Brite 5kg
Satuan: Kaleng
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal - - 11 115.000 1.265.000
05/01/2019 25 115.000 2.875.000 - 36 115.000 4.140.000
09/01/2019 - 1 115.000 115.000 35 115.000 4.025.000
12/01/2019 - 5 115.000 575.000 30 115.000 3.450.000
15/01/2019 - 1 115.000 115.000 29 115.000 3.335.000
21/01/2019 - 2 115.000 230.000 27 115.000 3.105.000
29/01/2019 - 1 115.000 115.000 26 115.000 2.990.000
03/02/2019 - 3 115.000 345.000 23 115.000 2.645.000
10/02/2019 - 1 115.000 115.000 22 115.000 2.530.000
12/02/2019 - 2 115.000 230.000 20 115.000 2.300.000
15/02/2019 - 3 115.000 345.000 17 115.000 1.955.000
19/02/2019 - 1 115.000 115.000 16 115.000 1.840.000
23/02/2019 - 4 115.000 460.000 12 115.000 1.380.000
01/03/2019 10 115.000 1.150.000 - 12 115.000 1.380.000
- - 10 115.000 1.150.000
07/03/2019 - 3 115.000 345.000 9 115.000 1.035.000
- - 10 115.000 1.150.000
13/03/2019 - 1 115.000 115.000 8 115.000 920.000
- - 10 115.000 1.150.000
16/03/2019 - 2 115.000 230.000 6 115.000 690.000
- - 10 115.000 1.150.000
19/03/2019 - 1 115.000 115.000 5 115.000 575.000
- - 10 115.000 1.150.000
27/03/2019 - 2 115.000 230.000 3 115.000 345.000
- - 10 115.000 1.150.000
JUMLAH 35 115.000 4.025.000 33 115.000 3.795.000 -
SALDO AKHIR 13 115.000 1.495.000
Sumber: Diolah Penulis
35

Tabel 12
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Cat Minyak Yoko 1kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Cat Minyak Yoko 1kg
Satuan: Kaleng
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 17 45.000 765.000
11/01/2019 - 1 45.000 45.000 16 45.000 720.000
21/01/2019 - 1 45.000 45.000 15 45.000 675.000
23/01/2019 - 2 45.000 90.000 13 45.000 585.000
25/01/2019 - 1 45.000 45.000 12 45.000 540.000
29/01/2019 - 2 45.000 90.000 10 45.000 450.000
06/02/2019 20 45.000 900.000 - 10 45.000 450.000
- - 20 45.000 900.000
10/02/2019 - 1 45.000 45.000 9 45.000 405.000
- - 20 45.000 900.000
12/02/2019 - 5 45.000 225.000 4 45.000 180.000
- - 20 45.000 900.000
18/02/2019 - 3 45.000 135.000 1 45.000 45.000
- - 20 45.000 900.000
22/02/2019 - 1 45.000 45.000 20 45.000 900.000
24/02/2019 - 1 45.000 45.000 19 45.000 855.000
11/03/2019 - 2 45.000 90.000 17 45.000 765.000
21/03/2019 - 2 45.000 90.000 15 45.000 675.000
25/03/2019 - 2 45.000 90.000 13 45.000 585.000
JUMLAH 20 45.000 900.000 24 45.000 1.080.000 -
SALDO AKHIR 13 45.000 585.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
36

Tabel 13
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Cat Minyak Aviant 1kg
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Cat Minyak Aviant 1Kg
Satuan: Kaleng
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 19 55.000 1.045.000
13/01/2019 - 1 55.000 55.000 18 55.000 990.000
14/01/2019 - 1 55.000 55.000 17 55.000 935.000
20/01/2019 - 1 55.000 55.000 16 55.000 880.000
31/01/2019 - 2 55.000 110.000 14 55.000 770.000
01/02/2019 20 55.000 1.100.000 - 14 55.000 770.000
- - 20 55.000 1.100.000
07/02/2019 - 1 55.000 55.000 13 55.000 715.000
- - 20 55.000 1.100.000
14/02/2019 - 1 55.000 55.000 12 55.000 660.000
- - 20 55.000 1.100.000
16/02/2019 - 4 55.000 220.000 8 55.000 440.000
- - 20 55.000 1.100.000
22/02/2019 - 1 55.000 55.000 7 55.000 385.000
- - 20 55.000 1.100.000
11/03/2019 - 1 55.000 55.000 6 55.000 330.000
- - 20 55.000 1.100.000
13/03/2019 - 1 55.000 55.000 5 55.000 275.000
- - 20 55.000 1.100.000
14/03/2019 - 1 55.000 55.000 4 55.000 220.000
- - 20 55.000 1.100.000
15/03/2019 - 1 55.000 55.000 3 55.000 165.000
- - 20 55.000 1.100.000
30/03/2019 - 1 55.000 55.000 2 55.000 110.000
20 55.000 1.100.000
JUMLAH 20 55.000 1.100.000 17 55.000 935.000
SALDO AKHIR 22 55.000 1.210.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
37

Tabel 14
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Atap Soka Jempol Warna
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Atap Soka Jempol Warna
Satuan:
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 73 52.000 3.796.000
05/01/2019 - 2 52.000 104.000 71 52.000 3.692.000
07/01/2019 - 5 52.000 260.000 66 52.000 3.432.000
09/01/2019 - 10 52.000 520.000 56 52.000 2.912.000
17/01/2019 - 1 52.000 52.000 55 52.000 2.860.000
28/01/2019 - 1 52.000 52.000 54 52.000 2.808.000
02/02/2019 - 4 52.000 208.000 50 52.000 2.600.000
08/02/2019 - 30 52.000 1.560.000 20 52.000 1.040.000
10/02/2019 100 52.000 5.200.000 - 20 52.000 1.040.000
- - 100 52.000 5.200.000
12/02/2019 - 1 52.000 52.000 19 52.000 988.000
- - 100 52.000 5.200.000
13/02/2019 - 4 52.000 208.000 15 52.000 780.000
- - 100 52.000 5.200.000
16/02/2019 - 3 52.000 156.000 12 52.000 624.000
- - 100 52.000 5.200.000
18/02/2019 - 2 52.000 104.000 10 52.000 520.000
- - 100 52.000 5.200.000
28/02/2019 - 1 52.000 52.000 9 52.000 468.000
- - 100 52.000 5.200.000
02/03/2019 - 2 52.000 104.000 7 52.000 364.000
- - 100 52.000 5.200.000
09/03/2019 - 10 52.000 520.000 97 52.000 5.044.000
14/03/2019 - 15 52.000 780.000 82 52.000 4.264.000
19/03/2019 - 6 52.000 312.000 76 52.000 3.952.000
27/03/2019 - 2 52.000 104.000 74 52.000 3.848.000
JUMLAH 100 52.000 5.200.000 99 52.000 5.148.000 -
SALDO AKHIR 74 52.000 3.848.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
38

Tabel 15
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Seng Gajah Putih Polos
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Seng Gajah Putih Polos
Satuan: Lembar
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 52 46.000 2.392.000
03/01/2019 - 16 46.000 736.000 36 46.000 1.656.000
09/01/2019 - 3 46.000 138.000 33 46.000 1.518.000
13/01/2019 - 3 46.000 138.000 30 46.000 1.380.000
17/01/2019 - 1 46.000 46.000 29 46.000 1.334.000
21/01/2019 - 7 46.000 322.000 22 46.000 1.012.000
26/01/2019 - 9 46.000 414.000 13 46.000 598.000
05/02/2019 - 4 46.000 184.000 9 46.000 414.000
08/02/2019 - 1 46.000 46.000 8 46.000 368.000
10/02/2019 100 46.000 4.600.000 - 8 46.000 368.000
- - 100 46.000 4.600.000
12/02/2019 - 8 46.000 368.000 100 46.000 4.600.000
14/02/2019 - 1 46.000 46.000 99 46.000 4.554.000
19/02/2019 - 14 46.000 644.000 85 46.000 3.910.000
03/03/2019 - 5 46.000 230.000 80 46.000 3.680.000
09/03/2019 - 7 46.000 322.000 73 46.000 3.358.000
15/03/2019 - 6 46.000 276.000 67 46.000 3.082.000
26/03/2019 - 15 46.000 690.000 52 46.000 2.392.000
28/03/2019 - 4 46.000 184.000 48 46.000 2.208.000
JUMLAH 100 46.000 4.600.000 104 46.000 4.784.000 -
SALDO AKHIR 48 46.000 2.208.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
39

Tabel 16
Kartu Administrasi Persediaan FIFO-Perpetual
Atap Suku Roja Dua Susun
Periode 1 januari – 31 Maret 2019
Nama Barang : Atap Suku Roja Dua Susun
Satuan: Lembar
Pembelian Penjualan Saldo
Tanggal Harga Jumlah Harga Jumlah Harga Jumlah
Unit Unit Unit
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Saldo Awal 59 35.000 2.065.000
15/01/2019 - 5 35.000 175.000 54 35.000 1.890.000
17/01/2019 - 1 35.000 35.000 53 35.000 1.855.000
22/01/2019 - 6 35.000 210.000 47 35.000 1.645.000
24/01/2019 - 10 35.000 350.000 37 35.000 1.295.000
29/01/2019 - 20 35.000 700.000 17 35.000 595.000
01/02/2019 - 1 35.000 35.000 16 35.000 560.000
05/02/2019 - 4 35.000 140.000 12 35.000 420.000
10/02/2019 100 35.000 3.500.000 - 12 35.000 420.000
- - 100 35.000 3.500.000
17/02/2019 - 7 35.000 245.000 5 35.000 175.000
- - 100 35.000 3.500.000
21/02/2019 - 1 35.000 35.000 4 35.000 140.000
- - 100 35.000 3.500.000
26/02/2019 - 3 35.000 105.000 1 35.000 35.000
- - 100 35.000 3.500.000
28/02/2019 - 1 35.000 35.000 100 35.000 3.500.000
01/03/2019 - 1 35.000 35.000 99 35.000 3.465.000
04/03/2019 - 3 35.000 105.000 96 35.000 3.360.000
09/03/2019 - 17 35.000 595.000 79 35.000 2.765.000
13/03/2019 - 4 35.000 140.000 75 35.000 2.625.000
18/03/2019 - 1 35.000 35.000 74 35.000 2.590.000
23/03/2019 - 5 35.000 175.000 69 35.000 2.415.000
27/03/2019 - 1 35.000 35.000 68 35.000 2.380.000
JUMLAH 100 35.000 3.500.000 91 35.000 3.185.000 -
SALDO AKHIR 68 35.000 2.380.000
Sumber: Diolah Oleh Penulis
40

Setelah dipaparkan dari masing-masing kartu persediaan barang


dagang, maka telah diketahui jumlah jualan serta persediaan akhir
masing-masing barang dagang terlihat pada table 5 dan 6. Dalam
melakukan pencatatan persediaan ke dalam laporan posisi keuangan
diperlukan perhitungan terhadap harga pokok penjualan (HPP) setiap
barang terjual, serta jurnal untuk memperjelas transaksi penjualan dan
pembelian barang dagang.
Jurnal merupakan catatan akuntansi yang pertama setelah bukti
transaksi jurnal dan memiliki fungsi yaitu, fungsi mencatat, fungsi
historis,dan fungsi informatif. Tujuan mencatat transaksi kedalam
jurnal adalah untuk menunjukkan pengaruh setiap transaksi kedalam
entitas. Dalam siklus akuntansi jurnal adalah pencatatan dasar sebelum
diposting ke buku besar. Dengan demikian jika terjadi kesalahan
pencatatan mengakibatkan akun di buku besar menjadi salah, sehingga
laporan keuangan pun juga akan salah. Berikut contoh perhitungan
untuk jurnal tanggal 1 Maret 2019 pada Toko Bnagunan Dua mas Rilly
Pelaihari:
41

Berikut daftar harga obat per unit :


Tabel 17
Daftar Harga Pembelian dan Harga Penjualan
Toko Bangunan Dua Mas Rilly

No Nama Barang Harga Beli Harga Jual


1 Semen Conch 50kg Rp 50.000,00 Rp 53.000,00
2 Semen Tiga Roda 50kg Rp 55.000,00 Rp 58.000,00
3 Cat Maritek 5kg Rp 68.000,00 Rp 70.000,00
4 Cat Avitek 5kg Rp115.000,00 Rp118.000,00
5 Cat Dana Brite 5kg Rp115.000,00 Rp118.000,00
6 Cat Minyak yoko 1kg Rp 45.000,00 Rp 48.000,00
7 Cat Minyak Aviant 1kg Rp 55.000,00 Rp 58.000,00
8 Atap Soka Jempol Warna Rp 52.000,00 Rp 55.000,00
9 Seng Gajah Putih Polos Rp 46.000,00 Rp 50.000,00
10 Atap Suku Roja Dua Susun Rp 35.000,00 Rp 37.000,00

01/03/2019 terjadi penjualan Cat Maritek 5 Kg 3 unit dan Atap Suku


Roja Dua Susun 1 unit

Perhitungan:
Berikut Perhitungan Penjualan
Cat Maritek 5 Kg 3 unit = Rp 204.000,00
Atap Suku Roja Dua Susun 1 unit = Rp 35.000,00
Rp 239.000 ,00
Berikut Perhitungan HPP
Cat Maritek 5 Kg 3 unit = Rp 213.000 ,00
Atap Suku Roja Dua Susun 1 unit = Rp 37.000,00
Rp 250.000,00
42

Jurnal:
01/03/2019 Penjualan Tunai
Kas Rp 239.000,00
Penjualan Rp 239.000,00
HPP Rp 250.000,00
Persediaan Rp 250.000,00
(Cat Maritek 5 Kg 3 unit dan Atap Suku Roja Dua Susun 1 unit)

Untuk selanjutnya penulis tidak mencantumkan perhitungan lagi.


Perhitungan dapat dilihat pada contoh di atas. Selanjutnya penulis
hanya membuatkan jurnal umum untuk pencatatan transaksi pembelian
dan penjualan pada tanggal 1-31 Maret 2019 seperti yang disajikan
pada tabel 18:
43

Tabel 18
Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Pencatatan Persediaan Barang Dagang Perpetual

Tanggal Transaksi Jurnal


01/03/2019 Pembelian Tunai Persediaan Rp1.150.000,00
Kas Rp1.150.000,00
Penjualan Tunai Kas Rp247.000,00
Penjualan Rp247.000,00
HPP Rp239.000,00
Persediaan Rp239.000,00
02/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp110.000,00
Penjualan Rp110.000,00
HPP Rp104.000,00
Persediaan Rp104.000,00
03/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp518.000,00
Penjualan Rp518.000,00
HPP Rp489.000,00
Persediaan Rp489.000,00
04/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp439.000,00
Penjualan Rp439.000,00
HPP Rp415.000,00
Persediaan Rp415.000,00
06/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp371.000,00
Penjualan Rp371.000,00
HPP Rp350.000,00
Persediaan Rp350.000,00
07/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp697.000,00
Penjualan Rp697.000,00
HPP Rp670.000,00
Persediaan Rp670.000,00
44

09/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp1.703.000,00


Penjualan Rp1.703.000,00
HPP Rp1.602.000,00
Persediaan Rp1.602.000,00
11/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp154.000,00
Penjualan Rp154.000,00
HPP Rp145.000,00
Persediaan Rp145.000,00
Periode 1 Maret -31 Maret 2019
Lanjutan…
13/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp492.000,00
Penjualan Rp492.000,00
HPP Rp420.000,00
Persediaan Rp420.000,00
14/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp1.001.000,00
Penjualan Rp1.001.000,00
HPP Rp950.000,00
Persediaan Rp950.000,00
15/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp766.000,00
Penjualan Rp766.000,00
HPP Rp721.000,00
Persediaan Rp721.000,00
16/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp236.000,00
Penjualan Rp236.000,00
HPP Rp230.000,00
Persediaan Rp230.000,00
18/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp37.000,00
Penjualan Rp37.000,00
HPP Rp35.000,00
Persediaan Rp35.000
45

19/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp448.000,00


Penjualan Rp448.000,00
HPP Rp427.000,00
Persediaan Rp427.000,00
20/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp461.000,00
Penjualan Rp461.000,00
HPP Rp440.000,00
Persediaan Rp440.000,00
21/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp96.000,00
Penjualan Rp96.000,00
HPP Rp90.000,00
Persediaan Rp90.000,00
23/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp185.000,00
Penjualan Rp185.000,00
HPP Rp175.000,00
Persediaan Rp175.000,00
25/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp96.000,00
Penjualan Rp96.000,00
HPP Rp90.000,00
Persediaan Rp90.000,00
26/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp808.000,00
Penjualan Rp808.000,00
HPP Rp745.000,00
Persediaan Rp745.000,00
27/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp648.000,00
Penjualan Rp648.000,00
HPP Rp619.000,00
Persediaan Rp619.000,00
28/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp200.000,00
Penjualan Rp200.000,00
HPP Rp184.000,00
46

Persediaan Rp184.000,00
29/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp123.000,00
Penjualan Rp123.000,00
HPP Rp118.000,00
Persediaan Rp118.000,00
30/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp58.000,00
Penjualan Rp58.000,00
HPP Rp55.000,00
Persediaan Rp55.000,00
31/03/2019 Penjualan Tunai Kas Rp118.000,00
Penjualan Rp118.000,00
HPP Rp115.000,00
Persediaan Rp115.000,00
Sumber: Diolah Penulis

Selanjutnyan dengan menggunakan data yang telah di dapat


penulis kemudian membuat laporan posisi keuangan (sebagian),
laporan harga pokok penjualan, serta laporan laba rugi yang disajikan
dalam tabel 19 – 21 berikut:
47

Tabel 19
Toko bangunan Dua Mas Rilly
Laporan Posisi Keuangan (Sebagian)
Per 31 Maret 2019

ASET
Kas dan setara kas
Kas Rp XXX
Giro Rp XXX
Deposito Rp XXX
Jumlah kas dan setara kas Rp XXX

Piutang
Rp XXX
usaha
Persediaan Rp18.648.000
Beban dibayar di muka Rp XXX
Aset tetap Rp XXX
Akumulasi Penyusutan (Rp XXX)
Jumlah Aset Rp18.648.000

LIABILITAS
Utang usaha Rp XXX
Utang bank Rp XXX
JUMLAH LIABILITAS Rp XXX

EKUITAS
Modal Rp XXX
Saldo laba (defisit) Rp XXX
JUMLAH EKUITAS Rp XXX
JUMLAH LIABILITAS& Rp
EKUITAS XXX
Sumber: Diolah penulis
48

Tabel 20
Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Laporan Harga Pokok Penjualan
Periode 31 Maret 2018

Keterangan Jumlah
Persediaan Awal Rp19.971.000,00
(+) Pembelian Rp36.900.000,00
Barang yang tersedia Rp56.871.000,00
(-) Persediaan Akhir Rp18.648.000,00
Harga Pokok Penjualan Rp38.223.000,00
Sumber:Diolah Oleh Penulis

Tabel 21
Toko Bangunan Dua Mas Rilly
Laporan Laba Rugi
Periode 31 Maret 2019

Keterangan Jumlah

PENDAPATAN PENJUALAN
Penjualan Rp 39.707.000,00
Penjualan lain-lain Rp. XXX
JUMLAH PENDAPATAN Rp 39.707.000,00

BEBAN
Harga Pokok Penjualan Rp 38.223.000,00
Beban usaha Rp. XXX
JUMLAH BEBAN Rp 38.223.000,00

LABA (RUGI) SEBELUM


PAJAK PENGHASILAN Rp 1.484.000,00

Sumber: Diolah Oleh Penulis


49

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang penulis lakukan


sebelumnya, penulis akan menguraikan beberapa simpulan dan saran guna
memberikan masukan bagi entitas yang berkenaan dengan masalah yang
terjadi untuk memperbaiki proses penyusunan laporan keuangan selanjutnya,
khususnya mengenai penyajian persediaan, adapun simpulan yang disajikan
sebagai berikut:

1. Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari adalah perdagangan dengan


berbagai bahan-bahan bangunan dan alat-alat bangunan.
2. Dalam pencatatan persediaan barang selama ini Toko Baguan Dua Mas
Rilly Pelaihari tidak melakukan pencatatan pada persediaan barang
dagangnya. (ganti)
3. Dari hasil perhitungan menunjukkan nilai persediaan akhir, yaitu dengan
menerapkan metode FIFO (First In Firsh Out)-Perpetual

Berikut perhitungan persediaan akhir yang didapat:

a. Semen conch 50kg sebanyak 67 sak dengan jumlah Rp 3.685.000,00


b. Semen Tiga Roda 50kg sebanyak 61 sak sejumlah Rp 3.355.000,00
c. Cat Maritek 5kg sebanyak 16 kaleng dengan jumlah Rp 1.088.000,00
d. Cat Avitek 5kg sebanyak 19 kaleng dengan jumlah Rp 2.185.000,00
e. Cat Dana Brite 5kg 13 kaleng dengan jumlah Rp 1.495.000,00
f. Cat Minyak Yoko 1kg sebanyak 13 dengan jumlah Rp 585.000,00
g. Cat Minyak Aviant 1kg sebanyak 22 kaleng dengan jumlah
Rp 1.210.000,00
h. Atap Soka Jempol Warna sebanyak 74 lembar dengan jumlah
Rp 3.848.000,00

49
50

i. Seng Gajah Putih Polos sebanyak 48 lembar dengan jumlah Rp


2.2380.000,00
j. Atap Suku Roja sebanyak 68 Lembar Rp 2.380.000,00
Jumlah Persediaan Akhir 10 jenir barang Toko Bangunan Dua Mas
Rilly adalah Rp 22.039.000,00
4. Laba untuk 10 sampel barang bangunan periode 1 Januari – 31 Maret 2019
sebesar Rp 1.484.000,00

B. Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang dapat penulis berikan


kepada Toko Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari adalah harusnya Toko
Bangunan Dua Mas Rilly Pelaihari dalam melakukan pencatatan dan penilaian
persediaan barang dengan menggunakan metode FIFO (First In First Out) –
Perpertual, karena pencatatan dengan menggunakan metode ini sangat cocok
untuk mempermudah dalam memeriksa jumlah persediaan yang dimiliki oleh
entitas. Hal ini juga dapat meminimalisir kesalahan dalam menghitung
persediaan dan menjaga persediaan barang dagang dari tindak kecurangan
serta dapat menginformasikan setiap saat ada transaksi penjualan dan
pembelian.
51

DAFTAR PUSTAKA

Akuntansi, J. 2019. Pedoman TA-Skripsi . Banjarmasin: Politeknik Negeri


Banjarmasin.

Baridwan, Z. 2014. Intermadite Accounting . Yogyakarta: BPFE-


YOGYAKARTA.

Dewan Standar Akuntansi Keuangan 2018. Standar Akuntansi Keuangan Entitas

Mikro , Kecil ,

dan Menengah ( SAK EMKM ). Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.

Eunike, A., Setiyanto Widha , N., Yuniarti, R., Hamdala, I., Prasetyo Lukodomo,
R., & Akbar Fanani, A. 2018. Perencanaan Produksi dan Pengendalian
Persediaan. Jl. Vetran 10-11 Malang: UB Press.

Gade, M. 2005. Akuntansi Keuangan Menengah 1. Jakarta: Lembaga Penerbit


Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia .

Jusup, A. 2011. Dasar-Dasar Akuntansi. Yogyakarta: Penerbit Bagian Penerbitan


Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Martani, D. 2016. Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis Pajak. Jakarta


Selatan: Salemba Empat.
52

Perihal : Surat Balasan Banjarmasin, 14


Januari 2019

Kepada Yth :

Ketua Jurusan Akuntansi

Politeknik Negeri Banjarmasin

Di –

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan kami terima surat permohonan izin dari Jurusan


Akuntansi Politeknik Negeri Banjarmasin perihal izin melakukan penelitian dalam
pencarian informasi/data pada perusahaan kami terkait dengan penyusunan
Laporan Tugas Akhir, dengan ini menyetujui memberi izin kepada :

Nama NIM Jurusan

Siti Khadijah D010316025 Akuntansi

Demikian surat pemberitahuan ini kami sampaikan agar sekiranya bermanfaat


dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatiannya kami ucapkan
Terimakasih.

Hormat Kami,
TOKO BANGUNAN DUA
MAS RILLY

H. Rilly Syaspar
53
54
55
56
57

FOTO FISIK TOKO BANGUNAN DUA MAS RILLY

Anda mungkin juga menyukai