DOMISILI FISKAL
SAMPUL
!3
SAMPUL.................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.............................................................................................. 2
A. Pengertian Domisili Fiskal.............................................................8
B. Subjek Pajak Dalam Negeri...........................................................8
C. Subjek Pajak Luar Negeri..............................................................9
D. Bentuk Usaha Tetap....................................................................10
E. Penghasilan BUT (Bentuk Usaha Tetap)......................................11
F. Perbedaan Subjek Wajib Pajak Luar Negeri dan Dalam Negeri. . .12
G. Tidak Termasuk Subjek Pajak......................................................12
H. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B).......................13
I. Surat Keterangan Domisili..........................................................16
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................19
!3
3. Adanya niat untuk bertempat tinggal di Indonesia
!3
Indonesia tidak dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
Subjek pajak luar negeri, baik orang pribadi maupun badan
sekaligus merpakan wajib pajak karena menerima dan/atau
memperoleh penghasilan yang bersumber dari Indonesia atau
menerima dan/atau memperoleh penghasilan yang bersumber
dari Indonesia melalui nbentk usaha tetap di Indonesia.
Wajib pajak luar negeri hanaya akan dikenakan pajak atas
penghasilan yang diterima tau diperoleh bersumber dari
Indonesia saja. Pasal 26 UU PPh mengatur tentang potongan
pajak sebesar 20% dari jumlah bruto oleh pihak yang wajib
membayarkan. Penghasilan wajib pajak luar negeri yang menjadi
objek pemotongan PPH Pasal 26 antara lain :
a. Dividen
b. Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan,
sehubungan dengan jaminan pengambilan utang
c. Royalti, sewa, dan penghasilan lain, sehubungan dengan
penggunaan harta
d. Imbalan, sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
e. Hadiah dan penghargaan
f. Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
g. Premi swap dan transaksi linung dan nilai lainnya
h. Keuntungan karena pembebasan utang
Selain itu, PPH Pasal 26 juga dikenakan pada penghasilan
penjualan atau pengalihan harta di Indonesia, kecuali yang diatur
dalam pasal 4 ayat (2) dan penghasilan dari penjualan atau
pengalihan saham yang diterima atau diperoleh dari wajib pajak
luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia, dan premi
asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar
negeri. Besarnya PPH Pasal 26 yang dipotong adalah 20% dari
perkiraan penghasilan netto.
D. Bentuk Usaha Tetap
!3
Bentuk usaha tetap (BUT) adalah bentuk usaha yang
dipergunakan oleh SPLN (baik orang pribdai atau badan) untuk
menjalankan usaha atau melakukan kegiatan di Indonesia.
Suatu bentuk usaha tetap mengandung pengertian adanya
suatu tempat usaha (place of business) yaitu fasilitas yang dapat
berupa tanah dan gedung termasuk juga mesin-mesin, peralatan,
gudang dan komputer atau agen elektronik atau peralatan
otomatis (automated equipment) yang dimiliki, disewa, atau
digunakan oleh penyelenggara transaksi elektronik untuk
menjalankan aktivitas usaha melalui internet.
Tempat usaha tersebut bersifat permanen dan digunakan
untuk menjalankan usaha atau melakukan kegiatan dari orang
pribadi yang tidak bertempat tinggal atau badan yang tidak
didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia.
!3
penyelenggara transaksi elektronik untuk menjalankan kegiatan
usaha melalui internet.
E. Penghasilan BUT (Bentuk Usaha Tetap)
!3
ini akan diatribusi juga kepada BUT di Inonesia. Tidak ada definisi
kelas tentang hubungan efektif ini namun demikian, hubungan
yang efektif ini bisa digambarkan sebagai hubungan
ketergantungan atau hubungan yang saling menguntungkan
antara BUT dan perusahaan yang memberikan dividen, bunga
atau royalty kepada kantor pusat BUT.
!3
2. Tidak menjalankan usaha atau kegiatan untuk
memperoleh penghasilan dari indonesia selain
memberikan pinjaman kepada pemerintah yang
dananya berasal dari iuran anggota.
3. Pejabat-pejabat perwakilan organisasi internasional
dengan syarat bukan WNI dan tidak menjalankan usaha,
kegiatan, atau pekerjaan lain untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia.
H. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B)
!3
dalam dua kelas yaitu sumber pendapatan dalam negeri dan luar
negeri.
Sumber pendapatan luar negeri adalah hasil ekspor barang
dan jasa termasuk dari cabang di luar negeri dan dikenai pajak
pada saat pendapatan diakui. Pajak cabang LN dapat dikenakan
dengan menggunakan dua metode yaitu pendekatan teritorial
dan worldwide. Pendekatan teritorial berprinsip pajak dikenakan
di negara asal di mana pendapatan di dapat. Pendekatan
worldwide dikenakan baik pada penghasilan dalam maupun luar
negeri (pajak berganda).
Penentuan biaya Penentuan biaya berpengaruh pada besar
pajak. Jika R dan D dikapitalisasi maka pajak penghasilan akan
berlangsung selama masa pengakuan nilai sampai habis dalam
penghapusannya. Jika diperlakukan sebagai biaya hanya
berpengaruh pada periode tertentu sehingga berdampak pada
pajak langsung. Perbedaan penentuan umur aset akan
menentukan besar biaya. Aset didepresiasi lebih pendek
berakibat pada biaya menjadi lebih besar dan pajak lebih kecil.
Tipe-tipe pajak :
1. Corporate Income Tax, dua pendekatan yang digunakan
sistem klasik yaitu pajak dikenakan jika penghasilan sudah
diterima dan dicatat subyek pajak. Dan sistem integral yaitu
mengeliminasi pajak berganda lewat dua metode yakni split
rate dan imputansi
2. With Holding Tax, penghasilan yang dihasilkan perusahaan
anak di LN dikenakan pajak negara itu, sedang dividen yang
dikirim ke perusahaan dikenakan pajak negara tempat
perusahaan induk berada.
3. Indirect Tax, pajak tidak langsung dikenal sebagai pajak
pertambahan nilai. Konsep mendasari adalah bahwa pajak
dikenakan pada tiap tahap produksi. Pertambahan nilai
!3
didapat dari penghasilan barang dikurang nilai input, tetapi
PPn bukan pajak penjualan. Penghindaran pajak berganda
Permasalahan pengenaan pajak terhadap anak perusahaan
di LN adalah kemungkinan terjadi pengenaan pajak ganda
yaitu saat penghasilan diakui dikenai pajak nnegara
tersebut dan dikenai pajak negara perusahaan induk saat
penghasillan diakui oleh perusahaan induk.penghindaran
pajak dapat menggunakan metode :
1. Kredit pajak, perusahaan dapat mengurangi beban
pajak dengan dollar for dollar basis.
2. Traktat pajak, perbedaan filosofi pembebanan pajak
menimbulkan treaty untuk meminimisasi pajak
berganda, melindungi hak amsing-masing negara
dalam memungut pajak dan menyediakan acuan untuk
memutuskan suatu masalah. Perpajakan USA untuk
sumber pendapatan luar negeri, Pendapatan dibagi
dua :
a. Pendapatan dari impor dan ekspor barang jasa
perusahaan induk
b. Pendapatan dari cabang di luar negeri
Prinsip terkait adalah prinsip penangguhan dan
prinsip kredit pajak.
Konsep Tax Haven, ialah tempat orang asing menerima
pendapatan atau aset tanpa membayar tarif pajak tinggi.
Controlled Foreign Corporation, perusahaan USA dapat memilih
untuk memproduksi, menjual melalui perusahaan anak di LN.
Pendapatan Cabang, hukum pajak di USA memiliki qualified
business unit yang dibagi dua bagian yaitu penghasilan
didistribusikan ke kantor pusat dan penghasilan ditahan di LN
tempat QBU berada. Insentif Pajak
1. Insentif untuk menarik eksportir agar ekspor dapat bersaing
di LN
!3
2. Insentif bagi investor asing agar menanamkan modal
karena ada keringanan pajak.
3. Insentif lain adalah zero rate namun bukan berarti tak
dikenai pajak. Jika sektor telah kompetitif maka tarif
dinaikkan.
Perusahaan penjualan luar negeri
Foreign sales corporation harus memenuhi tuntutan :
a. Berbentuk korporasi dan memiliki kantor pusat di LN
b. Perusahaan secara substantif ekonomis bukan hanya
legal
c. Memiliki min.25 pemegang saham
Ekspor dilakukan di luar USA Perencanaan pajak internasional
Ekspor, FSC memberi kesempatan dan menyediakan keuntungan
pajak. Jika perusahaan menentukan lisesnsi untuk teknologi LN
harus memperhatikan with holding tax dan tax treaty. Cabang,
kerugian umum terjadi pada tahun pertama dan digunakan
perusahaan induk untuk mengurangi beban pajak. Perusahaan
anak, keuntungan anak perusahaan belum dikenakan pajak
sebelum dibagikan dalam bentuk pendapatan ke perusahaan
induk tapi kerugian tak dapat dikompensasi ke perusahaan induk.
Lokasi untuk operasi LN, berhubungan dengan insentif pajak,
tarif pajak, dan tax treaty.
I. Surat Keterangan Domisili
Dalam suatu negara untuk membuktikan bahwa seseorang
tersebut adalah warga negara tersebut yaitu dengan
mengunakan Surat keterangan domisili. Surat keterangan
domisili adalah surat yang menerangkan dimana seseorang itu
tinggal ataupun berasal. Dengan Surat Keterangan Domisili ( SKD
), maka seseorang ataupun badan tersebut mendapat
perlindungan pajak sesuai persetujuan P3B,. Surat Keterangan
Domisili dibedakan menjadi 2, yaitu :
!3
1. Surat Keterangan Domisili ( SKD ) Wajib Pajak Luar Negeri
Ketentuan Surat Keterangan Domisili Wajip Pajak Luar neger,
SKD adalah formulirnyang dikeluarkan atau diterbitkan oleh
Direktorat Jendral Pajak, dan yang telah disi lengkap dan di
tanda tanggani oleh wajib pajak luar negeri.dan di sahkan oleh
( P3B ).Peraturtan mengenai wajib pajak luar negeri bukan hanya
di atur dalam PER -61/PJ./2009jo.PER-24/PJ./2010 saja tetapi juga
ada peraturan terdahulu yaitu SE-03/PJ.101/1996. Dari peraturan
Peraturan tersebut ada perbedaan ketentuan ketentuannya
yaitu :
SE-03/PJ.101/1996 PER-61/PJ.2009jo. PER-24/PJ./2010
1. Bahwa wajib pajak luar negeri tersebut adalah penduduk /
resident dari negara mitra P3B.
2. Tanggal SKD diterbitkan atau disahkan.
3. Terdapat tanda tanggan pejabat yang berwenag dari penerbit
SKD. 1. Perbedaan form yang digunakan untuk membedakan
sesuai dengan kebutuhan atau golongannya.
2. Surat Keterangan Domisili ( SKD ) Wajib pajak dalam Negeri.
Surat Keterangan Domisili wajib pajak dalam negeri ini
mengunakan Formulir SKD Form DGT 7 yang digunakan sebagai
bukti domisili pajak warga negara Indonesia. Selai mengunakan
Form-DGT7 wajib pajak dalam negeri juga bisa mengunaka SKD
wajib pajak yang diterbitkan oleh negara mitera P3B. Wajib pajak
dalam negeri yang dapat memperoleh SKD adalah wajib pajak :
a. Yang bersetatus subjek pajak dalam Negeri Indonesia UU Pph
Pasal 2 (3).
b. Memiliki NPWP
c. Bukan berstatus sebagau wajib pajak luar negeri UU Pph pasal
2 (4).
!3
Di Indonesia SKD diterbitkan oleh Direktur Jendral pajak yang
disalurkan melalui KPP Domisili. Permohonan Wajib pajak haru
sesuai dengan persyaratan dan ketentuan yang berlaku. Selai
syarat syarat yang telah diberikan oleh direktur Jendral Pajak,
ada juga syarat lainnya yang harus di penuhi oleh wajib pajak
dalam negeri. Antara lain yaitu wajib pajak yang telah terdaftar
sebagai wajib pajak maka di wajibkan untu menyampaikan SPT
Tahunan pribadi maupun badan/ Instansi.
!3
DAFTAR PUSTAKA
http://pemeriksapajak.blogspot.co.id/2015/07/perpajakan-
international.html?m=1
!3