PENELITIAN ILMIAH
Untuk memenuhi salah satu syarat ujian
Guna memperoleh Gelar Sarjana
Akuntansi Pada Program Studi S1
Akuntansi
Oleh
Syahrul Rivaldy Irawan
10220073
Pembimbing
Aceng Kurniawan. SE, M.Si
i
ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Syahrul Rivaldy Irawan
NPM 10220073
Program Studi : S1 Akuntansi
Judul Penelitian : Pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, struktur
organisasi dan pengendalian internal terhadap kualitas
sitem informasi akuntansi serta dampaknya terhadap
kualitas informasi akuntansi
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Karya tulis saya dalam bentuk penelitian ilmiah ini adalah asli dan belum
pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik, baik di STIE
STEMBI Bandung maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas
dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama
pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian
hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini,
maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar
yang telah diperoleh atas karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
norma dan ketentuan hukum yang berlaku.
Materai
Rp. 6000
...........................................................
NPM...............................................
ii
LEMBAR PERSETUJUAN PENELITIAN ILMIAH
Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur Organisasi
dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi Sertra Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi
Akuntansi
Survey pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Barat
Oleh
Syahrul Rivaldy Irawan
(10220073)
Bandung, …………………..................
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Bandung, .......................................
iv
Nama Mahasiswa :
NPM
:
Program Studi :
Tanggal Ujian
:
Judul Penelitian Ilmiah
:
Menyetujui
1 <nama penguji 1> , Penguji 1
Bandung, ...............................
Mengetahui,
Ketua Program Studi...................................
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan penelitian ini. Penulisan
penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mencapai gelar Sarjana pada Program Studi Akuntansi STIE STEMBI Bandung.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari
masa perkuliahan sampai pada penyusunan penelitian ini, sangatlah sulit bagi
saya untuk menyelesaikan penelitian ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terima kasih kepada:
Penulis
vi
ABSTRAK
Pemanfaatan teknologi informasi, struktur organisasi dan pengendalian
internal merupakan konsep yang populer sekaligus kompleks yang
diidentifikasikan sebagai faktor yang dapat mensukseskan maupun menggagalkan
tercapainya sistem informasi akuntansi yang berkualitas guna menghasilkan
informasi akuntansi yang berkualitas. Fenomena yang terjadi pada organisasi di
Indonesia adalah belum terintegrasinya sistem informasi akuntansi secara
harmonis, sehingga menghasilkan kualitas informasi akuntansi yang belum baik
dan tidak andal. Pemanfaatan teknologi informasi, struktur organisasi maupun
pengendalian internal belum menunjukkan kondisi yang baik.
Maksud penelitian ini adalah untuk mencari kebenaran melalui pengujian
(konfirmasi) adanya pengaruh pemanfaatan teknologi informasi, struktur
organisasi dan pengendalian internal terhadap kualitas sistem informasi akuntansi
dan dampaknya terhadap kualitas informasi akuntansi. Hasil penelitian diharapkan
menjadi bukti bahwa model yang ditawarkan dapat menjadi solusi pemecahan
masalah pada kualitas sistem informasi akuntansi dan kualitas informasi
akuntansi.
Data yang digunakan diperoleh melalui survei dengan mendistribusikan
kuesioner pada 50 BUMN di Jawa Barat, diolah secara statistik dengan
menggunakan SEMPLS. Metode penelitian menggunakan metode explanatory
research, untuk mendapatkan jawaban mendasar sebab akibat dengan menganalisa
penyebab terjadinya masalah pada kualitas sistem informasi akuntansi dan kualitas
informasi akuntansi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi informasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi, struktur organisasi
berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi, sedangkan
pengendalian internal tidak berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi
akuntansi. Secara bersama-sama pemanfaatan teknologi informasi, struktur
organisasi dan pengendalian internal memberikan pengaruh sebesar 81,6%
terhadap kualitas sistem informasi akuntansi. Serta kualitas sistem informasi
akuntansi memberikan pengaruh sebesar 62,6% terhadap kualitas informasi
akuntansi.
Kata kunci: Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur Organisasi, Pengendalian
Internal, Kualitas Sistem Informasi Akuntansi, dan Kualitas Informasi Akuntansi
vii
ABSTRACT
The concept of utilization of information technology, organizational structure and
internal control are a popular and complex. They can be identified as a factor
that can bring to the success or fail of qualified accounting information system to
attain qualified accounting information. The phenomenon of organization in
Indonesia is disintegrated of accounting information system that results on poor
and unreliable accounting information quality. The utilization of information
technology, organizational structure and internal control are not implemented
well.
The purpose of this research is to find evidence about the influence of the
utilization of information technology, organizational structure and internal
control to accounting information system and its impact on accounting
information quality. The result of this research is hoping to be a problem solution
on accounting information system quality and accounting information quality.
The data used in this research is attains through a questionnaire from 50
government enterprises (BUMN) of West Java. Tool of analysis is using SEMPLS.
The method of this research is explanatory research. Explanatory research
analyzes the cause of accounting information system quality and accounting
information quality.
The result of this research shows that unqualified accounting information system
is happens because accounting information system is not easy to use and un
efficient. The implementation of accounting information system is disintegrated. It
caused the information/financial statement is delay, information technology is not
run well, organizational structure is not able to do the works, the poor of
communication between manager and staff, ineffective of internal control, activity
and facility is not running well to achieve quality of accounting information.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS..................................................ii
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN (REVISI)..........................................................v
KATA PENGANTAR..........................................................................................................vi
ABSTRAK...........................................................................................................................vii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL………………………………………………………………………… xi
DAFRAT GAMBAR……………………………………………………………………... xii
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………………...xiii
BAB I...................................................................................................................................14
1.1 Latar belakang penelitian...............................................................................14
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................17
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian......................................................................17
1.3.1 Maksud Penelitian................................................................................17
1.3.2 Tujuan Penelitian.................................................................................17
1.4 Kegunaan hasil penelitian..............................................................................18
1.4.1 Kegunaan Pengembangan Ilmu (basic research)................................18
1.4.2 Kegunaan Pemecahan Masalah (applied research).............................19
BAB II..................................................................................................................................20
2.1 Kajian Pustaka...............................................................................................20
2.1.1 Teknologi Informasi.............................................................................20
2.1.2 Struktur Organisasi...............................................................................20
2.1.3 Pengendalian Internal...........................................................................21
2.1.4 Sistem Informasi Akuntansi.................................................................22
2.1.5 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi...................................................22
2.1.6 Kualitas Informasi Akuntansi..............................................................23
2.2 Kerangka Pemikiran......................................................................................23
2.2.1 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas SIA.......................23
2.2.2 Pengaruh Struktur Organisasi Terhadap Kualitas SIA.........................24
ix
2.2.3 Pengaruh Pengendalin Internal Terhadap Kualitas SIA.......................24
2.2.4 Pengaruh Kualitas SIA Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi........25
2.3 Hipotesis........................................................................................................25
BAB III.................................................................................................................................27
3.1 Objek Penelitian.............................................................................................27
3.2 Metode Penelitian..........................................................................................27
BAB IV................................................................................................................................31
4.1 Hasil Penelitian..............................................................................................31
4.2 Pembahasan...................................................................................................33
BAB V..................................................................................................................................34
SIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................34
5.1 Simpulan........................................................................................................34
5.2 Saran..............................................................................................................34
5.2.1 Saran Operasional................................................................................34
5.2.2 Saran Pengembangan Ilmu...................................................................36
x
DAFTAR TABEL
Table 4.1-1 Profil Responden menurut Jenis Kelamin........................................................29
Table 4.1-2 Profil Responden menurut Latar Belakang Pendidikan....................................29
Table 4.1-3 Profil Responden menurut Tingkat Pendidikan................................................29
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1-1 BUMN Berdasarkan Sektor Bisnis...............................................................28
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang penelitian
14
4 pengumpulan, pencatatan, peringkasan, dan penganalisaan, serta
pengolahan data untuk menghasilkan output berupa informasi kepada user
[CITATION Han95 \p 34 \l 1033 ]. Sistem informasi akuntansi sebagai
system berbasis komputer yang dirancang untuk mengubah data akuntansi
menjadi informasi [CITATION Bod10 \p 6 \t \l 1033 ]. Sistem informasi
akuntansi menghasilkan informasi [CITATION Hal04 \p 21 \l 1033 ]
selanjutnya [CITATION Hal10 \p 9 \t \l 1033 ] menyatakan bahwa tujuan
mendasar dari sistem informasi akuntansi adalah untuk menyajikan
informasi akuntansi kepada pihak eksternal, pihak manajemen dan
karyawan. Hal senada dikemukakan oleh [CITATION Sus08 \p 374 \t \l
1033 ] bahwa peran mendasar sistem informasi akuntansi dalam organisasi
adalah menghasilkan informasi akuntansi yang berkualitas. Dan juga
didukung oleh pernyataan [ CITATION Sac06 \l 1033 ] informasi akuntansi
yang berkualitas diperoleh dari hasil penerapan sistem informasi akuntansi
yang berkualitas.
5 Kualitas informasi berkaitan dengan kombinasi akurasi, presisi,
kelengkapan, usia, ketepatan waktu, dan sumber informasi [CITATION
Alt02 \p 67 \t \l 1033 ]. Informasi harus tersedia untuk pemecahan masalah
sebelum situasi krisis berkembang sehingga kesempatan menjadi hilang
serta pengguna harus dapat memperoleh informasi yang menggambarkan
apa yang terjadi sekarang, di samping apa yang terjadi di masa lalu karena
informasi yang tiba setelah keputusan dibuat tidak memiliki nilai
[CITATION McL \p 86 \l 1033 ]. Informasi yang berkualitas tersebut
diperoleh pada saat yang tepat untuk pengambilan keputusan, dimana
hasilnya adalah keputusan yang lebih tepat, alokasi sumber daya yang lebih
tepat dan waktu respon yang lebih baik, sehingga dapat mengurangi biaya
dan menimbulkan keuntungan [CITATION Lau \p 13 \l 1033 ]
6 Globalisasi dan perubahan ekonomi dari ekonomi berbasis industri ke
ekonomi berbasis informasi telah menuntut manajemen dunia usaha untuk
dapat beroperasi lebih efektif, efisien dan terkendali dengan
mengedepankan keunggulan bersaing baik tingkat lokal maupun global
melalui peningkatan kualitas sumberdaya manusia, barang dan jasa yang
dihasilkan serta pemanfaatan teknologi informasi yang efektif [CITATION
Sus09 \p 1 \t \l 1033 ]. Selanjutnya [CITATION Sus09 \p 1 \t \l 1033 ]
15
menjelaskan penggunaan teknologi informasi melalui sistem informasi akan
meningkatkan kualitas serta kecepatan informasi yang dihasilkan bagi
manajemen.
7 Peran teknologi informasi telah mengalami perubahan mendasar, tidak
hanya semata-mata berfungsi sebagai tool dalam membantu mengolah
transaksi tetapi dewasa ini teknologi informasi telah berperan sebagai
senjata yang dapat mempengaruhi posisi daya saing [ CITATION Bla92 \l
1033 ]. Namun pada kenyataannya masih terdapat permasalahan pada
pemanfaatan teknologi informasi di Indonesia, salah satu masalahnya terkait
dengan jaringan internet, menurut [ CITATION Rud19 \l 1033 ] yang
menyatakan bahwa internet di Indonesia belum merdeka, karena belum
dinikmati merata oleh semua masyarakat.
8 Alasan utama penggunaan teknologi informasi dalam bisnis adalah untuk
mendukung agar sistem informasi dapat menyelenggarakan perannya
[CITATION OBr04 \p 17 \l 1033 ]. [CITATION Lau \p 16 \l 1033 ]
menyatakan bahwa dalam sistem akuntansi berbasis komputer, teknologi
informasi bermanfaat sebagai platform bagi komponen-komponen sistem
informasi lain disandarkan. Alasan kenapa teknologi informasi penting
karena teknologi informasi harus cocok (compatible) dan memberi
dukungan terhadap komponen-komponen sistem informasi akuntansi yang
lain [CITATION Bag10 \p 37 \l 1033 ].
9 Sistem informasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari organisasi
[CITATION Lau \p 19 \l 1033 ]. Desain dan struktur organisasi selalu
menjadi faktor penting yang mempengaruhi individu-individu dan
kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi sehingga para manajer
melakukan usaha-usaha yang terkoordinasi melalui desain struktur tugas
dan hubungan-hubungan kewenangan [CITATION Iva07 \p 235 \l 1033 ]
,selanjutnya [ CITATION Iva07 \l 1033 ] mengemukakan bahwa gagasan
struktur sebagai sebuah kerangka kerja berfokus pada perbedaan posisi,
perumusan aturan dan prosedur, dan penentuan kewenangan. Lebih lanjut
[CITATION Iva07 \p 235 \l 1033 ] menjelaskan tujuan struktur adalah
mengatur, atau paling tidak mengurangi ketidakpastian perilaku karyawan.
10 Sistem pengendalian internal dirancang untuk memonitor dan memelihata
kualitas dan keamanan dari aktivitas sistem informasi akuntansi untuk
melakukan aktivitas input, proses dan output [CITATION OBr10 \p 495 \l
1033 ].
17
11 Agar sistem informasi akuntansi berfungsi sesuai dengan yang diharapkan
untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh manajemen, maka diperlukan
pengendalian internal [CITATION Sus08 \p 117 \t \l 1033 ].
12 Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi, Struktur
Organisasi dan Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi Sertra Dampaknya Terhadap Kualitas Informasi Akuntansi”.
Penelitian ini dilakukan pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa
Barat.
18
2. Pengaruh Struktur Organisasi terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi.
3. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Kualitas
Sistem Informasi Akuntansi.
4. Pengaruh Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
terhadap Kualitas Informasi Akuntansi.
19
I.4.2 Kegunaan Pemecahan Masalah (applied research)
20
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN
DAN HIPOTESIS
II.1 Kajian Pustaka
II.1.1 Teknologi Informasi
Teknologi Informasi yang meliputi perangkat keras dan lunak (hardware dan
software) ada dimana-mana, peran teknologi informasi besar sekali dalam membantu
seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan saat berbisnis dan mengolah data akuntansi
untuk menghasilkan informasi akuntansi bagi kepentingan manajemen dan pihak lain
diluar perusahaan yang berkepentingan dengan perusahaan [CITATION Azh10 \p 1 \l
1033 ]. Teknologi Informasi adalah istilah umum yang menggambarkan berbagai teknologi
yang membantu menghasilkan, memanipulasi, menyimpan, mengkomunikasikan, dan
menyebarkan informasi (Information technology is a general term that describes the range
of technology that helps to produce, manipulation, storage, communication, and
disseminate information) [CITATION Wil07 \p 3 \l 1033 ]
Turban & Kelly (2003:3) mengemukakan bahwa Teknologi informasi adalah
kumpulan teknologi yang diatur dalam sebuah sistem informasi berbasis komputer
sebagaimana yang dimaksud dari pernyataan berikut Information technology is a collection
of technologies that are organized into a computer-based information system. Teknologi
informasi terdiri dari hardware, software, dan komponen-komponen sistem terkait yang
digunakan oleh organisasi untuk membangun sistem informasi berbasis komputer
(information technology (IT) refers to the hardware, software, and related system
components that organizations use to create computerized information systems
[CITATION Bag08 \p 8 \l 1033 ]. Secara komprehensif teknologi informasi berarti sebagai
seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk membuat, menyimpan, mengubah, dan
menggunakan informasi dalam berbagai bentuk, seperti data bisnis, suara percakapan,
gambar, gambar bergerak, presentasi multimedia dan bentuk lain, termasuk informasi-
informasi yang belum disusun[CITATION Kee \l 1033 ].
II.1.2 Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan kerangka menyeluruh untuk perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan aktivitas yang dilakukan oleh manajemen[CITATION
Sus08 \p 98 \t \l 1033 ]. Organizational Structure is the formal system of task and authority
relationships that control how people coordinate their actions and use resources to achieve
21
organizational goals [CITATION Jon10 \p 29 \l 1033 ]. Struktur organisasi adalah pola
formal kegiatan dan hubungan antara berbagai subunit organisasi [CITATION Iva11 \p
22 \t \l 1033 ].
Organization’s structure is a system of task, reporting, and authority relationships
within which the organization does its work. Struktur organisasi adalah suatu sistem tugas,
pelaporan, dan hubungan otoritas di mana organisasi melakukan tugasnya [CITATION
Moo95 \p 380 \l 1033 ]. Struktur organisasi secara resmi menentukan bagaimana pekerjaan
dan tugas dibagi dan dikoordinasikan antara individu dan kelompok dalam perusahaan.
Sebuah bagan organisasi adalah gambar yang mewakili setiap pekerjaan dalam organisasi
dan hubungan pelaporan formal antara pekerjaan. Ini membantu anggota organisasi dan
pihak luar mengerti dan memahami bagaimana pekerjaan adalah struktur dalam
perusahaan.
“Organizational structure is formally dictates how job and tasks are divided and
coordinated between individuals and groups within the company. One way of getting a
feeel for an organization’s structure is by looking at an organizational chart. An
organizational chart is a drawing that represent every job in the organizational and the
formal reporting relationships between those jobs. It helps organizational members and
outsiders understand and comprehend how work is structures within the company”
[CITATION Col11 \p 527 \l 1033 ].
II.1.3 Pengendalian Internal
Pengendalian (control) adalah proses memperngaruhi atau mengarahkan aktivitas
sebuah obyek, organisasi, atau sistem [CITATION Kri1 \p 215 \l 1033 ]. Pengendalian
internal adalah proses, dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen, dan personil lainnya,
yang dirancang untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian obyektif dalam
kategori berikut: (1) Efektivitas dan efisiensi operasi, (2) Keandalan laporan, dan (3)
Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, sesuai dengan pernyataan berikut:
Internal Control is process, effected by an entity’s board of directors, management,
and other personnel, designed to provide reasonable assurance regarding the achievement
of objectivities in the following categories: (1) Effectiveness and efficiency of operations,
(2) Reability of reporting, and (3) Compliance with applicable laws and regulations.
(COSO, 2011:1)
Pengendalian intern didefinisian sebagai sebuah proses karena pengendalian intern
ini melekat dalam kegiatan operasional sebuah organisasi, dan merupakan bagian yang
integral dari aktivitas dasar manajemen seperti perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
22
kegiatan organisasi [CITATION Sus08 \t \l 1033 ], selanjutnya pengendalian intern
memberikan jaminan yang layak (bukan jaminan absolute) karena kemungkinan terjadinya
human failure, kolusi, dan management override.
II.1.4 Sistem Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga rangkaian kata, yaitu sistem, informasi,
dan akuntansi. Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan
(integrasi) dari sub-sub sistem/ komponen baik fisik maupun non fisik yang saling
berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah data
transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan
[CITATION Sus08 \p 72 \t \l 1033 ].
An Accounting Information System is a system that collects, records, stores, and processes
data to produce information for decision makers. Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa
sistem informasi akuntansi adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat,
menyimpan, dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan
[CITATION Rom03 \p 6 \l 1033 ].
Sebuah sistem informasi akuntansi adalah serangkaian kegiatan yang saling terkait,
dokumen, dan teknologi yang dirancang untuk mengumpulkan data, memprosesnya, dan
melaporkan informasi kepada berbagai kelompok pengambil keputusan internal dan
eksternal dalam organisasi.
An accounting information system is a set of interrelated activities, documents, and
technologies designed to collect data, process it, and report information to a diverse group
of internal and external decision makers in organizations[ CITATION Hur08 \l 1033 ].
Sistem Informasi Akuntansi merupakan pengumpulan data dan prosedur
pengolahan yang menciptakan informasi yang dibutuhkan bagi penggunanya (An
Accounting Information System is a collect of data and processing procedures that creates
needed information for its users)[CITATION Bag08 \l 1033 ]. Sistem Informasi Akuntansi
adalah sebuah sistem yang memproses data dan transaksi guna menghasilkan informasi
yang bermanfaat untuk merencanakan, mengendalikan dan mengoperasikan
bisnis[CITATION Kri1 \p 4 \l 1033 ].
II.1.5 Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Peran mendasar sistem informasi akuntansi dalam organisasi adalah menghasilkan
informasi akuntansi yang berkualitas[CITATION Sus08 \p 374 \t \l 1033 ]. Secara umum
kualitas sistem informasi akuntansi diartikan sebagai bentuk pernyataan tentang kondisi
dalam hal mana sistem informasi akuntansi dapat menghasilkan informasi akuntansi yang
23
sesuai dengan kebutuhan user[CITATION Sac06 \p 6 \t \l 1033 ]. Kualitas sistem
informasi akuntansi adalah integrasi semua unsur dan sub unsur yang terkait dalam
membentuk sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan informasi yang
berkualitas[CITATION Sus08 \p 14 \t \l 1033 ].
II.1.6 Kualitas Informasi Akuntansi
Informasi yang berkualitas adalah informasi yang mempunyai keakurasian,
kecepatan dan kesesuaian dengan kebutuhan manajemen dan kelengkapan dari informasi
yang dihasilkan[CITATION Sus08 \p 14 \t \l 1033 ]. Kemudian[CITATION Hal \p 14 \t \l
1033 ], menyatakan bahwa useful information has the following characteristic: relevance,
timelines, accuracy, completeness and summarizing. Masih menurut Hall, kualitas
informasi didefinisikan sebagai presisi informasi publik (information quality defined as
public information precision). [CITATION McL07 \p 86 \l 1033 ] menyatakan bahwa:
Information should be available for problem solving before crisis situations develop
of opportunities are lost. The user should be able to obtain information that describes what
is happening now, in addition to what happened in the past. Information that arrives after
the decision is made has no value.
Pernyataan diatas dapat diartikan bahwa informasi harus tersedia untuk pemecahan
masalah sebelum situasi krisis berkembang sehingga kesempatan hilang. Pengguna harus
dapat memperoleh informasi yang menggambarkan apa yang terjadi sekarang, di samping
apa yang terjadi di masa lalu. Informasi yang tiba setelah keputusan dibuat tidak memiliki
nilai[CITATION McL07 \p 86 \l 1033 ]. Ada dua definisi yang signifikan atas kualitas
informasi. Salah satunya adalah kualitas yang terkandung di dalamnya, dan yang lainnya
adalah kualitas pragmatis. Kualitas informasi yang melekat adalah kebenaran atau akurasi
data. Kualitas informasi pragmatis adalah nilai yang memiliki data yang akurat dalam
mendukung kerja dari perusahaan, sesuai dengan pernyataan berikut:
There are two significant definitions of information quality. One is its inherent
quality, and the other is its pragmatic quality. Inherent information quality is the
correctness or accuracy of data. Pragmatic information quality is the value that accurate
data has in supporting the work of the enterprise.[ CITATION Hun13 \l 1033 ].
II.3 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat
pertanyaan. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan
masalah penelitian, sebelum jawaban yang empirik.[CITATION Sug08 \p 93 \l 1033 ]
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas, maka hipotesis yang diajukan
dalam penelitian ini adalah
1. Teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.
2. Struktur organisasi berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.
3. Pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas sistem informasi akuntansi.
4. Kualitas sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas informasi
akuntansi.
27
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
28
lebih besar atau menjelaskan beberapa fenomena abstrak. Dalam penelitian ini yang
menjadi unit analisis adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Jawa Barat.
2) Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4,5,6 dan 7
yang disebut sebagai frekuensi;
3) Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi;
4) Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara
beruntunperkolom skor;
5) Gunakan table distribusi normal, hitung nilai z untuk setiap proporsi kumulatif
yang diperoleh.
6) Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan
menggunakan tabel tinggi densitas);
29
1.1.4.2 Pengujian Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek
penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Validitas (keabsahan) adalah
instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur
[CITATION Sug08 \p 172 \l 1033 ]. Untuk pengujian validitas tiap butir digunakan analisis
item, yaitu mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
skor butir. Selanjutnya nilai korelasi Product Moment hasil perhitungan dibandingkan
dengan r tabel, jika r hitung lebih besar dari r tabel berarti korelasi Product Moment untuk
tiap butir pernyataan adalah valid”.
Adapun rumus korelasi Product Moment adalah sebagai berikut: [CITATION
Sug08 \p 248 \l 1033 ].
r xy =n ∑ XY −¿ ¿
Dimana:
r xy = Koefisien validitas item yang dicari
X = Skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item
Y = Skor total item instrumen
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
30
Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas instrumen menggunakan internal
consistency, dimana instrumen dicobakan sekali saja. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis, dalam hal ini digunakan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split half).
Menurut [CITATION Sug08 \p 190 \l 1033 ] rumus yang digunakan adalah sebagai
berikut :
2r b
r i=
1+r b
Dimana:
ri = Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb = Korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan menggunakan ketentuan: jika reliabilitas
internal seluruh item (r i )≥ r tabel (taraf signifikan 5%) maka item instrumen dinyatakan
reliabel. Tetapi jika reliabilitas internal seluruh item ( r i ) < r tabel (taraf signifikan 5%) maka
instrumen dinyatakan tidak reliabel.
31
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Industri Pengolahan
20% 31% Jasa Keuangan dan Asuransi
33
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-laki 46 41.44%
2 Perempuan 49 44.14%
3 Tidak Ada Informasi (NA) 16 14.41%
Total 111 100.00%
IV.1 Pembahasan
Bagian ini membahas hasil uji empirik untuk setiap rumusan masalah dan hipotesis,
berdasarkan hasil analisis deskriptif dan analisis verifikatif yang kemudian disandingkan
dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya (Bab II). Penulis menggunakan hasil jawaban
kuesioner yang akan diajukan sebagai pemecahan masalah.
Penelitian ini bersifat pengujian (konfirmasi) teori yang digunakan untuk
membangun hipotesis. Untuk penelitian ini hipotesis dibangun berdasarkan teori dan hasil-
hasil penelitian sebelumnya yang diuji dengan fakta yang ada secara empiris. Teoritical
framework yang dibangun peneliti sebagai model konseptual dari hubungan antara faktor-
34
faktor yang diidentifikasi untuk memberikan solusi atas pemecahan masalah pada kualitas
informasi akuntansi telah diuji (goodness of fit) secara statistik baik untuk outer model
(keterkaitan variabel manifest dengan variabel latennya) dan untuk inner model
(keterkaitan variabel exogenous dan variabel endogenous).
35
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
V.1 Simpulan
Berdasarkan fenomena, rumusan masalah, hipotesis dan hasil penelitian, maka
simpulan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pemanfaatan teknologi informasi akuntansi berpengaruh terhadap kualitas SIA.
2. Struktur organisasi berpengaruh terhadap kualitas SIA.
3. Pengendalian internal berpengaruh terhadap kualitas SIA.
4. Kualitas SIA berpengaruh terhadap kualitas informasi akuntansi.
V.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan maka saran operasional yang penulis
berikan adalah sebagai berikut:
V.2.1 Saran Operasional
1) Agar pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas
sistem informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan keberfungsian teknologi informasi dengan cara menyediakan
komponen-komponen tennologi informasi yang memiliki kapasitas pengolahan,
penyimpanan dan kecepatan yang memadai, memilih teknologi informasi memiliki
spesifikasi yang memungkinkan dapat digunakan secara terus-menerus dan dalam
jangka waktu yang lama, menyediakan infrastruktur teknologi informasi dengan
jenis, jumlah dan kapasitas yang cukup sehingga teknologi informasi dapat
digunakan dengan optimal.
b. Meningkatkan dalam kemudahan penggunaan teknologi informasi dengan cara
memiliki petunjuk teknis yang secara mudah dapat dipelajari, menyediakan
36
c. komponen-komponen teknologi informasi yang mudah dalam penggunaan, serta
dapat membantu dalam membangun teknologi informasi yang terintegrasi.
d. Menyediakan komponen-komponen/perangkat-perangkat teknologi informasi yang
satu sama lain dapat saling terhubung (compatible) dengan baik serta sesuai dengan
teknologi informasi yang dijalankan oleh entitas
e. Meningkatkan perawatan teknologi informasi dengan cara membuat jadwal rencana
perawatan, menggunakan waktu perawatan yang tidak mengganggu jadwal
pemakaian teknologi informasi baik dalam meningkatkan atau mengurangi
kapasitas teknologi informasi maupun pada saat mengubah aspek-aspek penting
pada sistem operasi atau sistem aplikasi
2) Agar struktur organisasi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas sistem informasi
akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Melengkapi peraturan kerja, prosedur kerja dan terutama panduan lain yang telah
dimiliki dalam membantu melakukan pekerjaan dalam aktivitas pelaksanaan SIA.
b. Mengevaluasi pengguna SIA telah melaksanakan tugas sesuai dengan job
description-nya untuk melaksanakan kegiatan SIA.
c. Menyesuaikan jumlah karyawan dengan pekerjaan sesuai dengan job description
untuk melaksanakan kegiatan SIA agar berjalan efektif.
3) Agar pengendalian internal berpengaruh dalam meningkatkan kualitas sistem informasi
akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Menyediakan job description yang dapat membantu dalam menjalankan setiap
pekerjaan untuk melaksanakan kegiatan SIA, yang memuat deskripsi tugas,
tanggungjawab dan wewenang. Melaksanakan kegiatan pelatihan berkelanjutan
kepada seluruh pengguna SIA agar memiliki pengetahuan dan keterampilan yang
memadai. Menyediakan tempat/media penyimpanan file sebagai back up agar
terhindah dari resiko hilang.
b. Merancang program aplikasi komputer yang menggunakan password ketika akan
mengakses program yang akan digunakan, dapat secara otomatis memberi
peringatan tentang kemungkinan terjadi kesalahan serta dapat memberi informasi
tentang jumlah dan jenis kesalahan, waktu terjadi kesalahan, salah memasukan
data, tindakan koreksi dan perbaikan pada aktivitas input, proses dan penyajian
informasi/ pelaporan keuangan. Menyediakan kebijakan keharusan otorisasi atas
seluruh tindakan koreksi atau perbaikan atas transaksi yang terjadi.
37
4) Agar Kualitas Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh dalam meningkatkan kualitas
informasi akuntansi, dapat dilakukan dengan cara:
a. Meningkatkan efisiensi penggunaan SIA dengan cara menggunakan, melengkapi,
memelihara sumber daya yang terlibat dalam penggunaan SIA.
b. Melengkapi program-program yang digunakan SIA dengan program yang dapat
memudahkan pengguna untuk mempelajari dan mengoperasikan SIA.
c. Melengkapi SIA dengan program-program yang terintegrasi, dapat diakses dengan
mudah (bisa memakai jaringan internet), mempercepat pengguna SIA
menyelesaikan pekerjaan dan dapat menyajikan informasi/ melihat hasil pekerjaan
(menyajikan laporan).
38
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.).
(Krismiaji, 2010, p. 216). (n.d.).
Alter. (2002).
Arens, A. A., Elder, R. J., & Beasley, M. S. (2008). Auditing dan Jasa Assurance.
(H. Wibowo, Trans.) Jakarta: Penerbit Erlangga.
Azhar Susanto. (2010). Teknologi Informasi untuk Bisnis dan Manajemen. Bandung:
Lingga Jaya.
Babbie, E. (1983). The Practice of Social Research. (Third Edition ed.). California:
Wadsworth Publishing Company.
Bagnarof, Nancy A, Simkin, Mark G, Norman, & Carolyn S. (2010). Core Concepts
of Accounting Information System. And.
Bagnarof, Simkin, & Norman. (2010).
Blanto, Watson, & Moody. (1992).
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2006). Sistem Informasi Akuntansi (9th ed.). (J.
A. Saputra, & L. Setiawati, Trans.) Yogyakarta: AND.
Bodnar, G. H., & Hopwood, W. S. (2010). Accounting Information System. Prentice
Hall: Person Education, Inc.
Colquitt et. al. (2011). Organizational Behavior: Improving Performance and
Commitment in (International Edition ed.).
Gareth Jones. (2010). Organization Theory, Design and Change (6 th Edition ed.).
Gelinas, U. J., Dull, R. B., & Wheeler, P. R. (n.d.). Accounting Information System
(9th ed.). South Western: Cengege Learning.
Hall, J. A. (2004). Sistem Informasi Akuntansi. (D. Fitriasari, & D. K. Amos, Trans.)
Jakarta: Selemba Empat.
Hall, J. A. (2010). Accounting Information System (7th ed.). South Western:
Publishing Co.
Hall, J. A. (2011). Accounting Information System, (7th Edition ed.). South Western:
Publishing Co.
Hansen, D. R., & Mowen, M. M. (1995). Cort Manajement, Accounting and
Control. South Western: College Publishing.
39
Hungerford, M. (2013, June 20). Defining Information Quality. From
http://www.infoimpact.com/: http://www.infoimpact.com/
Hurt, R. L. (2008). Accounting Information Systems; basic concepts and current
issues,. Mc Graw-Hill.
Ivancevich, Konopaske, & Matteson. (2007).
Ivancevich, Konopaske, & Matteson. (2011). Organizational Behavior and
Management (Ninth Edition ed.). And.
Jones, F. L., & Rama, D. V. (2003). Accounting Information Systems; a business.
New York: Thomson south-western.
Jujun S. (1985).
Jujun, S. S. (2005). Filsafat Ilmu : Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan.
Keen. (1995). Every Manager’s Guide To Information Technology. NY: Harvard.
Keraf, & Dua. (2001). Ilmu Pengetahuan Bersifat Sistematis dan Reflektif.
Krismiaji. (2010). Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta: UMP AMP YKPN.
Laudon, & Laudon. (2012, 2007).
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2007). Management Information Systems:
Managing (10th Edition ed.). Prentice-Hall: Pearson Education Inc.
Marshal B, R. (n.d.).
McLeod, & Schell. (2007).
McLeod, R., & Schell, G. (2007). Management Information System. New Jersey:
Education Inc.
Millichamp, A. H., & Taylor, J. (2008). Auditing (9th ed ed.). South Western.
Moorhead, & Griffin. (1995). Organizational Behavior: Managing People and
Organizations (Fourth EditionHoughton Mifflin Company ed.).
O’Brien, J. A. (1996). Management Information System: Managing Information.
USA: Richard.
O'Brein. (2004). 17.
O'Brien, & Marakas. (2010). System's: Managing Information Technology in the
Business Enterpriese.
Romney, M. B., & Steinbart, P. (2003). Accounting Information System (9th Edition
ed.). Jakarta: Selemba Empat.
Rudiantara. (2019, Maret 26). https://regional.kompas.com. (R. Belarminus, Editor)
Retrieved Desember 6, 2020 from https://regional.kompas.com:
40
https://regional.kompas.com/read/2019/03/26/13583811/menkominfo-sebut-
internet-di-indonesia-belum-merdeka
Sacer, I. M., Zager, K., & Tusek, B. (2006). Accounting Information System's
Quality as The Ground for Quality Business Reporting. IADIS International
Conference e-Commerce, 59-64.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2010). Research Methods for Business; A Skill Building.
John Wiley & Sons.
Sugiono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Susanto, A. (2008). Sistem Informasi Akuntansi Struktur Pengendalian Resiko
Pengembangan (Edisi Perdana ed.). Bandung: Lingga Jaya.
Susanto, A. (2009). Sistem Informasi Manajemen Pendekatan Terstruktur Resiko
Pengembangan (Edisi Perdana ed.). Bandung: Lingga Jaya.
Williams, K, B., Sawyer, & C, S. (2007). And.
BAB 1
41