“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan
memutus perkara-perkara pada tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:
NY. ADE BADRIAH Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di
Dusun Babakan Panumbangan Rt. 01,Rw.05, Desa Panumbangan, Kaecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis.yang untuk selanjutnya disebut sebagai Pembanding semula Pembantah/Pelawan;
Lawan
1. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR
CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis selanjutnya disebut sebagai Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I ; 2. KEMENTRIAAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA KANTOR WILAYAH DJKN JAWABARAT CQ KEPALA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA Beralamat Kantor di Jalan Ir.H.Djuanda No.19 Kota Tasikmalaya, yang untuk selanjutnya disebut sebagai Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II ; dan 1. KADAR WINARSIH,SH Pekerjaan Notaris/Pejabat Pembuat Akta Tanah bertempat tinggal di jalan Ir H Juanda No. 51 Kabupaten Ciamis, yang untuk selanjutnya di sebut sebagai Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/Turut Terlawan I; 2. BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI CQ KANTOR BADAN PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN CIAMIS Bertempat tinggal di Jalan Dr Suyud No.116 Yang untuk
Hal 1 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding II semula Turut Terbantah II/Turut Terlawan II ;
Pengadilan Tinggi tersebut ;
Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat
tanggal 17 April 2018 Nomor : 163/PEN/PDT/2018/PT.Bdg., tentang Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ; Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara tersebut ;
TENTANG DUDUKNYA PERKARA :
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 05 Juli
2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 10 Juli 2017 dalam Register Nomor: 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms; Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tersebut telah dibacakan di persidangan pada hari Selasa tanggal 26 September 2017, yang pada pokoknya sebagai berikut: 1. Bahwa Pembantah / Pelawan adalah sebagai isteri yang Sah dari DEDE SUTISNA Alm sebagaimana surat Kutipan Akta Nikah tangal 03 April 2000 Nomor : 29/29/IV/2000; 2. Bahwa suami Pembantah/Pelawan semasa hidupnya telah mengajukan pinjaman kredit ke BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir. H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sebesar Rp.500.000.000 (Lima ratus juta rupiah) dengan Jaminan sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec.Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama : DEDE SUTISNA berdasarkan Rekening Koran atas nama : DEDE SUTISNA Suami Pembantah / Pelawan dan Permohona kerdit tersebut telah dikabulkan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) ; 3. Bahwa pinjaman tersebut tidak di tentukan jangka waktu lamanya untuk melakukan pelunasan dan cukup membayar angsuran bunganya setiap bulannya yang mana setiap setahun sekali bisa diperpanjangan pinjamannya berdasarkan penjelasan dari pihak Pegawai bagian Kredit Hal 2 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) pada saat Pembantah/Pelawan menandatangani persetujuan pinjaman suami Pembantah/Pelawan yang dituangkan dalam suatu akta Perjanjian Notaris Kadar ,SH ; 4. Bahwa Penandatangan suatu Akta perjanjian atau Hak Tanggungan di lakukan tidak di hadapan Notaris hanya di dihadapan Pegawai BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH ITERBANTAH I/TERLAWAN I) bagian Kredit ; 5. Bahwa semasa hidupnya suami Pembantah/Pelawan angsuran tersebut berjalan lancar namun semenjak suami Pembantah/Pelawan menderita penyakit yag berat pulang pergi berobat rawat inap dan berobat jalan ke RSU Boromios Bandung angsuran pembayaran bunga akan tersendat tidak membayar maksimal bahkan suami Pembantah/Pelawan sampai meningal dunia yaitu pada hari : Selasa tanggal 30 Mei 2016; 6. Bahwa Pinjaman kredit suami Pembantah/Pelawan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak di Asuransi Jiwa kan malah dimasukan asuransi kebakaran; 7. Bahwa pihak Pembantah / Pelawan merasa kaget dan terkejut setelah menerima surat Pemberitahuan dari BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tertanggal 22 Juni 2017 Nomor : B 3328/KC/VI/ADK/06/2017 akan dilakukan Parate Eksekusi Lelang pada tangal 21 Juli 2017 yang bertempat di Kantor Cabang BRI Ciamis Jalan Ir H Juanda No.166 Ciamis dengan isi surat nya masih memeberikan kesempatan untuk melunasi hutangnya/menebus jaminan saudara sampai dengan tanggal 13 Juli 2017; 8. Bahwa selanjutnya pihak Pembantah/Pelawan menerima surat Pengumuman Lelang Pertama Eksekusi Hak Tanggungan yang diumumkan oleh Pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) bukan berdasarklan pengumuman Lelang dari pihak yang berwenang yaitu dari KEPALA
Hal 3 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (Terbantah II/Terlawan II) ; 9. Bahwa saelanjutnya Pihak Pembantah/Pelawan merasa keberatan akan dilakukannya Parate Eksekusi Lelang pada tangal 21 Juli 2017 oleh pihak Terbantah I/terlawan I dan Terbantah/Terlawan II; 10. Bahwa pihak Pembantah/Pelawan masih ada itikad baik dan tetap memabayar / mengangsur bunganya setiap bulannya tidak berhenti yang diterima oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sampai tanggal 29 Juni 2017 sebagaimana bukti pengiriman transper; 11. Bahwa pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya telah lalai tidak menjalankan perintah Undang undang Perbankan sebagaimana bukti suami Pembantah/Pelawan pada saat mengajukan angsuran pinjaman berdasarkan Rekening Koran tidak di daftarkan ASURANSI JIWA guna menyelamatkan Keuang Negara yang dalam hal ini keuangan Perbankan guna mengantisipasi Nasabah pendenk umur agar keuangan terjamin dengan manpaat dari Nilai Asuransi Jiwa itu merupakan kewajiban pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) karena setiap pinjaman ke Bank Bank yang lainnya juga selalu didaftar kan masuk Asuransi Jiwa guna menyelamatkan keuangan Perbankan apa bila Nasabah pendek umur meningal dunia hal ini sama sekali tidak di lakukan oleh pihak Terbantah I/terlawan I sehinga merupakan perbuatan sewenang wenang dan telah menyalahgunakan jabatannya sehingga tidak memberikan jaminan perlindungan Konsumen sehingga telah melanggar Undang Undang Perlindungan Konsumen yang akibatnya merugikan pihak Perbankan sendiri dan juga merugikan ahliwaris Nasabah jelas merupakan perbuatan melawan hukum; 12. Bahwa kelalaian pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) penandatangan perjanjian kredit dilakukan tidak dihadapan Notaris dan salinan salinan perjanjian pihak Pembantah/Pelawan tidak menerima seharusnya Hal 4 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG menerima salinannya dan wajib diberikan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I); 13. Bahwa pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak ada kewenangan untuk melakukan Pengumaman Lelang yang berwenang adalah pihak KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II /TERLAWAN II) sebagaimana diatur dalam aturan hukum yang berlaku yaitu Undang undang Hak Tanggungan No.4 tahun 1996 maka pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) telah menyalahgunakan kewenangannya ; 14. Bahwa oleh karena pihak Pembantah/Pelawan masih ada itikad dan berjalan pembayaranya tiap bulan tidak terhenti yang di terima oleh Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H.Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sama sekali tidak ada dasar Hukum untuk melakukan pengajuan Pelelangan kepada Intansi yang berwenang yaitu KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II /TERLAWAN II) harus dinyatakan di tolak karena telah bertentangan dengan peraturan Hukum yang berlaku dimana pihak Pembantah/Pelawan tidak cidera Janji ; 15. Bahwa apa yang dilakukan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) telah menyalah guna kan kekuasaannya/jabatannya hanya sewenang sewenang telah menindas pihak Pembantah/Pelawan yang masih mempunyai itikad pembayaran bunga tetap berjalan setiap bulannya diajukan Lelang maka Pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak mencerminkan rasa Prikemanusiaan dan Rasa Keadilan dan juga tidak menerapkan azas Kepatutan sehingga merugikan pihak Pembantah /Pelawan sebagai ahliwarisnya Alm DEDE SUTISNA jauh jauh memakai konsep memperdayakan orang tidak berdaya dalam hal ini khususnya Hal 5 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG pihak Pembantah/Pelawan dan juga Terbantah I/Terlawan I tidak melindungi pihak Konsumen sebagaimana di atur dalam Undang undang Perlindungan Konsumen ; 16. Bahwa jelas dan nyata Perbuatan pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis [TERBANTAH I/TERLAWAN I] tidak memperdayakan pihak yang tidak berdaya dan tidak melindungi pihak Konsumen seolah melanggar aturan Perlindungan Konsumen yaitu UNDANG-UNDANG RI NOMOR: 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN sebagaimana termuat di dalam Pasal 3 . yaitu a. meningkatkan kesadaran, b. kemampuan dan kemandirian Konsumen melindungi diri, c.Meningkatkan pemberdayaan Konsumen dalam memilih, menentukan dan menuntut Hak haknya sebagai Konsumen, d.Menciptakan perlindungan Konsumen yang mengandung unsur Kepastian Hukum dan keterbukaan Informasi serta Akses untuk mendapatkan imformasi Hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) telah menyalah gunakan kekuasaan dan sewenang wenang; 17. Bahwa dengan demikian Pihak ahliwaris Almarhum DEDE SUTISNA MOHON PERLINDUNGAN HUKUM SEBAGAI DEBITUR YANG MENINGAL DUNIA TERMASUK DI KATAGORIKAN KREDIT MACET ATAU ADA UNSUR KESENGAJAAN Oleh Karena apabila seseorang memperoleh kredit maka berarti mereka memperolah kepercayaan. Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali. Pengertian “kredit” menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun 1998 adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak ahliwaris Pembantah yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga” namun pihak ahliwaris Pembantah/Pelawan tidak. Ditentukan jangka waktu pelunasannya karena berdasarkan Rekening Koran hanya cukup mengangsur bunga saja oleh karena Dalam kredit terkandung pengertian tentang “Degree of Risk” yaitu suatu tingkat resiko tertentu, oleh karena pelepasan kredit mengandung suatu risiko, baik risiko bagi pemberi kredit maupun bagi penerima kredit. Bagi penerima Hal 6 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG kredit, risiko yang mungkin timbul adalah jika ia tidak dapat mengembalikan pinjaman tersebut, ia akan kehilangan modal. Bagi pihak pemberi kredit, salah satu resiko yang dapat terjadi adalah jika pihak penerima kredit tidak dapat melunasi kewajibannya pada waktu yang telah diperjanjikan atau dengan kata lain jika terjadi apa yang disebut dengan kredit macet. Keadaan yang demikian dalam hukum perdata disebut wanprestasi atau ingkar janji. Sebagaimana telah diketahui bahwa kredit merupakan perjanjian pinjam uang, maka debitur yang tidak dapat membayar lunas utangnya setelah jangka waktunya habis, adalah wanprestasi. 18. Bahwa Kredit macet adalah suatu keadaan dimana seseorang nasabah tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya. Suatu kredit digolongkan sebagai kredit bermasalah ialah kredit-kredit yang tergolong sebagai kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit macet. Istilah kredit bermasalah telah digunakan oleh dunia perbankan Indonesia sebagai terjemahan problem yang merupakan istilah yang sudah lazim digunakan di dunia internasional. Istilah dalam bahasa Inggris yang biasa dipakai juga bagi istilah kredit bermasalah adalah nonperformingloan namun untuk menyelesaikan kredit bermasalah atau non-performing loan itu dapat ditempuh dua cara atau strategi yaitu penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit. Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara bank sebagai kreditor dan nasabah peminjam sebagai debitor, sedangkan penyelesaian kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui lembaga hukum. Yang dimaksud dengan lembaga hukum dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan Direktorat Jendral Piutang dan Lelang Negara (DJPLN), melalui Badan Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian sengketa. Oleh Karena dalam kegiatan perkreditan tersangkut beberapa pihak, yakni kreditur, debitur serta pihak-pihak yang terkait, maka dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (UUHT) kepentingan para pihak tersebut diperhatikan dan diberikan keseimbangan dalam perlindungan dan kepastian hukumnya. Namun tetap harus di perhatikan dan memberikan perlindungan kepada kreditur, UUHT juga memberikan perlindungan kepada debitur/pemberi hak tanggungan dan pihak ketiga dalam hal-hal sebagai berikut:
Hal 7 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
- Adanya kemungkinan melakukan roya partial yang diatur dalam Pasal 2 ayat (2) sebagai penyimpangan dari asas tidak dapat dibagi-bagi dalam Pasal 2 ayat (1). - Pemenuhan asas spesialitas dan publisitas. - Ketentuan tentang isi SKMHT dan APHT. - Hak pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual obyek hak tanggungan atas kekuasaan sendiri hanya dapat terlaksana apabila hal tersebut diperjanjikan (Pasal 6 jo Pasal 11 ayat (2) huruf e). - Janji yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak tanggungan untuk memiliki obyek hak tanggungan apabila debitur cidera janji adalah batal demi hukum (Pasal 12). - Ketentuan tentang pencoretan (roya) hak tanggungan yang sudah bagus (Pasal 22) diadakan demi kepentingan debitur/pemberi hak tanggungan. 19. UUHT bertujuan untuk memberikan landasan untuk dapat berlakunya lembaga hak tanggungan yang kuat di dalamnya antara lain menegaskan atau meluruskan persepsi yang kurang tepat di waktu yang lalu. Adanya penegasan/pelurusan berkenaan dengan beberapa masalah tersebut memerlukan perubahan persepsi dan sikap semua pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan hak tanggungan ini. Pemahaman yang obyektif terhadap prinsip prinsip hak tanggungan diikuti dengan kepatuhan untuk melaksanakan UUHT secara konsekuen sedikit banyak dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kredit macet perbankan. 20. Bahwa Analisis Kasus Sengketa : pihak ahliwaris Pembantah/ Pelawan yaitu : 21. Bahwa Kredit macet mempunyai dampak negatif bagi kedua belah pihak. Bagi nasabah, dalam hal ini nasabah yang masih beritikad baik, artinya kredit macet terjadi bukan disengaja, kredit macet berarti ia harus menanggung beban kewajiban yang cukup berat terhadap bank. Karena bunga tetap dihitung terus selama kredit belum dilunasi. Mengingat setiap pinjaman dari bank (konvensional) mengandung bunga, maka jumlah kewajiban nasabah semakin lama akan semakin bertambah besar. Sedangkan bagi bank, dampaknya lebih serius karena selain dana yang disalurkan untuk kredit berasal dari masyarakat, kredit macet juga mengakibatkan bank kekurangan dana sehingga mempengaruhi kegiatan usaha bank. Bank yang terganggu kesehatannya, akan sulit melayani permintaan nasabah, seperti permohonan kredit, penarikan tebungan, dan deposito. Keadaan yang demikian akan mempengaruhi kepercayaan Hal 8 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG masyarakat terhadap Bank hingga manjadi berkurang. Bahkan bukannya tidak mungkin izin usaha bank dicabut pemerintah dan dilikuidasi. 22. Bahwa Dalam kasus yang dialami pihak Ahliwaris Pembantah/Pelawan apabila jika dilihat dari aspek perdata maka pihak Ahliwaris Pembantah / Pelawan (debitur) dipandang tidak melakukan wanprestasi, sebab pembayaran tetap berjalan sebagaimana bukti slip setoran dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai mana yang tertuang dalam perjanjian kredit tersebut. berarti Ahliwaris Pembantah/Pelawan (debitur) tersebut tidak melakukan wanprestasi atau ingkar janji. Meskipun bank selaku kreditur memiliki kedudukan istimewa dalam UUHT sebagaimana yang di uraikan diatas, dan dampak dari kredit macet ini sangat serius terhadap bank yang bersangkutan. tetapi dalam hal ini bank tidak dapat melakukan tindakan-tindakan yang berlebihan apabila menagih kepada debitur. Apalagi Debiturnya telah meninggal dunia hanya ahliwarisnya yaitu Pihak Pembantah/Pelawan Karena sudah jelas ada kekuarangan pembayaran kredit yang dilakukan Debitur nya telah meninggal dunia jelas dan nyata bukan kesengajaan dari debitur, Alm Dede Sutisna akan tetapi karena ada faktor-faktor takdir umurnya telah di cabut oleh yang maha kuasa diluar kehendak dari Ahliwaris Dede Sutisna Alm (debitur) yaitu sehingga menyebabkan usahanya berhenti dan akibatnya tidak dapat lagi menjalankan kewajibannya yaitu membayar angsuran sepenuhnya setiap perbulannya. Selain itu dalam UUHT kedudukan debitur Dede Sutuisna Alm juga mendapat perlindungan hukum. Oleh karena itu, bank dalam menyikapi kredit macet tersebut harus memperhatikan hak-hak dan kedudukan debitur yang dilindungi oleh Undang-Undang. 23. Bahwa dengan dermikian Pihak Pembantah/Pelawan dapat menarik kesimpulan Dalam menyelesaikan permasalah debitur alm Dede Sutisna bank harus dapat menempuh dengan cara yaitu : penyelamatan kredit, Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara bank sebagai kreditor dan nasabah peminjam sebagai debitor Alm Dede Sutisna yang di wakili ahliwarisnya yaitu Pembantah/Pelawan; 24. Bahwa Dalam hal penyelesaian kredit bermasalah melalui cara penyelamatan kredit, bank dapat melakukan pembinaan secara rutin terhadap nasabah/debitur (Pembantah/Pelawan sebagai ahliwaris Alm Dede Sutisna), serta melakukan pendekatan pada keluarga dan orang tua nasabah/debitur tersebut. Namun jika usaha ini tidak membuahkan hasil yang positif, maka pihak Pihak BANK RAKYAT INDONESIA Hal 9 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) jangan terlalu menindas terhadap Pihak Ahliwaris Dede Sutisna Alm (Debitur) yang mempunyai itikad baik angsuran tetap berjalan dilakukan Ekskeusi Pelelangan sebaiknya terapkan rasa keadilan, rasa prikemanusiaan terhadap pihak ahliwaris pembantah karena bukan kehendak sendiri karena kehendak Alloh yang kuasa yang mempunyai untuk menghidupkan dan mematikan mahluknya itu harus dipertimbangkan dengan nurani yang dalam demi kepentingan kedua belah pihak dan dirasakan Adil ; 25. Bahwa Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) dapat melakukan eksekusi terhadap barang yang menjadi agunan melalui Balai Lelang. dapat melalui pihak Kantor Lelang Negara atau pengadilan Negeri. Dalam melakukan eksekusi terhadap barang agunan milik debitur, pihak bank harus memperhatikan hak-hak dan kedudukan debitur yang terdapat dalam UUHT. Dan melihat mempelajari memperhatikan apakah pihak Alm Dede Sutisna dengan sengaja melakukan perbuatannya telah ingkar janji disebabkan karena meninggal dunia itu yang harus di perhatikan dengan hati nurani yang bersih sebagai bahan pertimbangan; 26. Bahwa Berdasarkan Sengketa pihak Ahliwaris Pembantah/Pelawan diatas, maka sebelum menyepakati suatu perjanjian kredit harus memiliki keyakinan mengenai kesanggupan, kemampuan, dan kemauan debitur untuk melunasi utangnya. untuk memperoleh keyakinan tersebut, bank harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur, agar kasus kredit macet dapat diminimalisir.dan harus menerapkan menjaga hal Umur manusia akan panjang usianya atau pendek dengan jalan dimasukan atau didaftarkan Asuransi Jiwa guna menyelamatkan kedua belah pihak hal ini tidak dilakukan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H.Juanda No.166 Kabupaten Ciamis(TERBANTAH I/TERLAWAN I); 27. Bahwa dengan demikian pihak Ahliwaris Alm Dede Sutisna dapat menarik kesimpulan sengketa yang dialami pihak ahliwaris Pembantah/ Terlawan alm Dede Sutisna sebagaimana uraian tersebut diatas, semoga satu pendapat dengan pihak Terbantah I /terlawan I untuk menyelesaikan kredit bermasalah atau non-performing loan itu dapat ditempuh dua cara Hal 10 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG atau strategi yaitu penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit. Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sebagai kreditor dan nasabah peminjam sebagai debitor ahliwaris alm Dede Sutisna (Pembantah/Pelawan), adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui lembaga hukum. Lembaga hukum yang dimaksud dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan Direktorat Jendral Piutang dan Lelang Negara (DJPLN), melalui Badan Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian sengketa. sehingga dengan demikian gugatan Bantahan / Keberatan Pembantah harus dikabulkan; 28. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pembantah/ Pelawan MEMOHON kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Ciamis Cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Pembantah/ Pelawan agar dapat menolak pelaksanaan Eksekusi Lelang dihadapan umum maupun baliknama kepada pihak lain terhadap barang hak milik Dede Sutisna Alm [ ahliwaris Pembantah /Pelawan ] yaitu berupa : sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM :1072 Blok Sukahurip Desa/Kec. Panumbangan, Kab.Ciamisatas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/ Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut : Utara : Jalan Raya panumbangan ; Barat : Rumah H adang ; Selatan : Rumah Yasa ; Timur : Rumah Husni ; 29. Bahwa oleh karena BANTAHAN/PERLAWANAN ini diajukan berdasarkan fakta-fakta yang nyata secara analogis dikualifikasikan dengan bukti-bukti yang autentik sifatnya dan ternyata waktu demi waktu membawa akibat yang semakin buruk serta sangat merugikan pembantah baik secara Materiil maupun secara Moril, dan karenanya memenuhi persyaratan yang dimaksud dalam pasal 180 ayat (1) HIR, serta sangat eksepsilonil menyangkut kehidupan dan masa depan diri ahliwaris Alm DEDE SUTISNA (pembantah/Pelawan) dan keluarganya sehingga BANTAHAN/ PERLAWANAN ini patut untuk dikabulkan secara serta merta, dan putusan dalam perkara ini dapat dijalanan terlebih dahulu (Uit Voerbaar Hal 11 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG Bij Voorraad) walaupun para Terbantah/ Turut Terbantah mengajukan permohonan VERZET, BANDING maupun KASASI, maka oleh karenanya cukup beralasan bila BANTAHAN / PERLAWANAN ini dinyatakan sebagai BANTAHAN / PERLAWANAN yang benar dan bertindak baik ; Maka berdasarkan alasan-alasan yang telah terurai tersebut diatas,dengan segala hormat dan kerendahan hati kiranya Pembantah Memohon Kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Ciamis C.Q. Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili Perkara Perdata ini serta menjatuhkan PUTUSAN adalah sebagai berikut : PRIMAIR 1. Menerima dan mengabulkan BANTAHAN pembantah /Pelawan untuk seluruhnya ; 2. Menyatakan dan menetapkan, bahwa BANTAHAN Pembantah /Pelawan yang benar dan bertindak baik ; 3. Menyatakan menolak pelaksanaan Ekskeusi Lelang yang diajukan pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir.H.Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) melalui KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II / TERLAWAN II) atas sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec. Panumbangan, Kab.Ciamisatas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut : Utara : Jalan Raya panumbangan. Barat : Rumah H adang. Selatan : Rumah Yasa. Timur : Rumah Husni. 4. Menyatakan tidak sah dan tidak berharga serta tidak mempunyai kekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya Permohonan pelaksanaan Ekskeusi Lelang yang diajukan pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) melalui KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II / TERLAWAN II) atas sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec.
Hal 12 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut : Utara : Jalan Raya panumbangan ; Barat : Rumah H adang ; Selatan : Rumah Yasa ; Timur : Rumah Husni ; Karena tidak memenuhi prosedur Hukum yang berlaku ; 5. Menyatakan Pihak Pembantah/Pelawan (ahliwaris Alm Dede Sutisna) tidak melakukan Wanprestasi terhadap pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis[TERBANTAH I/TERLAWAN I ; 6. Menyatakan Pihak Pembantah/Pelawan (Ahliwaris Alm Dede Sutisna) Debitur mempunyai itikad karena tetap melakukan angsuran pembayaran setiap bulannya sebagaimana bukti Transperan pengriman pembayaran bunga kepada pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) ; 7. Memerintahkan kepada pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis [TERBANTAH I/TERLAWAN I ] untuk membuat perjanjain baru dengan Pihak Pembantah/Pelawan [ Ahliwaris Dede Sutisna Alm ] ; 8. Menghukum Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) untuk melakukan langkah penyelesaian kredit Pihak Pembantah/Pelawan (Ahliwaris Alm Dede Sutisna) melalui lembaga hukum, Lembaga hukum yang dimaksud dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan Direktorat Jendral Piutang dan Lelang Negara (DJPLN), melalui Badan Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian sengketa; 9. Menyatakan Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) lalai dalam melaksanakan kewajiban tidak mendaftar Debitur Dede Sutisna Alm kedalam Asuransi Jiwa yang bermanpaat, melindungi, menyelamatkan
Hal 13 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
uang Negara dunia Perbankan kedua belah pihak antara Kreditur dan Debitur; 10. Memerintahkan kepada Turut terbantah II / Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ciamis tidak melakukan balik nama SHM SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec. Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/Pelawan) kepada siapa pun juga ; 11. Menghukum Para terbantah/Para terlawan, Para Turut Terbantah /Para Turut terlawan untuk tunduk dan ta’at pada putusan ini ; 12. Menghukum Para Terbantah/Para Terlawan dan Para Turut Terbantah / Para Turut terlawan untuk Membayar Biaya Perkara yang timbul dalam perkara ini ; SUBSIDAIR : Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis berpendapat lain maka Mohon Putusan yang SEADIL-ADILNYA (Ex Aequo Et Bono ).
Menimbang, bahwa atas gugatan Pembantah tersebut, Terlawan I
melalui Kuasanya telah mengajukan eksepsi/jawaban tertanggal 10 Oktober 2017, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut: I. DALAM EKSEPSI: GUGATAN PERLAWANAN YANG DIAJUKAN OLEH PELAWAN KABUR (OBSCUUR LIBEL) 1. Pelawan dalam surat gugatan Perlawanannya tidak dengan jelas menyatakan perbuatan hukum mana yang dilakukan oleh Terlawan I yang dianggap suatu Perbuatan Melawan Hukum. Dalam hal ini dalam positanya dari Pelawan sangat tidak berdasar hukum sama sekali dan tidak menjelaskan fakta-fakta yang menyatakan bahwa Terlawan I melakukan perbuatan melawan hukum karena telah melakukan pelelangan terhadap jaminan dari Pelawan melalui Terlawan II, apabila diteliti lebih jauh ternyata tidak ada satupun fundamentum petendi yang menerangkan sebab/dasar hukum yang mendukung dalil dan petitum tersebut. proses pelelangan yang dilakukan oleh Terlawan I melalui Terlawan II telah sesuai prosedur dan ketentuan sebagaimana Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Oleh karena tidak ada syarat-syarat yang dilanggar dan telah memenuhi dalam proses pelelangan yang dilakukan Terlawan I melalui Terlawan II sebagaimana ketentuan Hal 14 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG yang berlaku, maka gugatan dari Pelawan yang ditujukan kepada Terlawan I adalah gugatan yang tidak berdasar dan tidak beralasan. Bukankah Pelawan yang tidak dapat menyelesaikan kewajibannya kepada Terlawan I sesuai Perjanjian Kredit ? Dan bukankah sudah menjadi suatu konsekuensi hukum, jika Debitur (in casu Pelawan) wanprestasi, maka Kreditur berhak mengambil pelunasan dari jaminan yang berikan Debitur ? tuntutan yang demikian, merupakan tuntutan yang tidak berdasar dan jelas menunjukkan bahwa Pelawan tidak mempunyai itikad yang baik; 2. Bahwa dengan tidak satupun dalil dalam posita gugatan Pelawan yang dapat menunjukan perbuatan melawan hukum yang mana yang telah dilakukan oleh Terlawan I sehingga Pelawan tidak dapat menyatakan Terlawan I dengan melakukan tindakan sewenang- wenang dalam pelelangan sementara tidak ada tindakan yang dilakukan oleh Terlawan I yang dikategorikan sebagai tindakan yang memenuhi unsur sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1365 KUHPerdata bahwa untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan perbuatan melawan hukum, maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. harus ada perbuatan; 2. perbuatan itu harus melawan hukum; 3. ada kerugian; 4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian; 5. ada kesalahan (schuld). Namun ternyata tidak satu pun dalil gugatan Pelawan yang menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan dilakukan oleh Terlawan I telah memenuhi syarat-syarat tersebut terutama adanya kesalahan (schuld) yang dibuat oleh Terlawan I. 3. Bahwa oleh karena tidak satu pun syarat-syarat perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata terpenuhi, maka gugatan perbuatan melawan hukum (on rechtmatigedaad) yang Pelawan khususnya tujukan kepada Terlawan I adalah gugatan yang tidak berdasar dan tidak beralasan. 4. Bahwa sesuai praktek peradilan, suatu gugatan baru dianggap kabur menurut hukum jika gugatan (i) tidak menjelaskan dasar hukum (rechts grond) dan fakta-fakta terkait (fetelijke grond); (ii) dalam gugatan dengan objek sengketa tanah tidak disebutkan batas- Hal 15 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG batasnya, letak dan ukuran/luas tanah; (iii) petitum tidak rinci;(iv) adanya kontradiksi atau ketidak sesuaian antara posita dan petitum; 5. Bahwa berdasarkan hal tersebut, terbukti gugatan perlawanan yang diajukan Pelawan tidak jelas/kabur dan harus dinyatakan atau dikategorikan sebagai gugatan yang obscuur libel oleh Majelis Hakim; Berdasarkan eksepsi tersebut diatas, Terlawan I mohon kehadapan Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili Perkara aquo untuk MENOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN PERLAWANAN A QUO TIDAK DAPAT DITERIMA; II. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, dengan ini Terlawan I mengajukan jawaban dalam Pokok Perkara sebagai berikut; 2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam Eksepsi mohon dianggap sebagai satu kesatuan dengan jawaban dalam pokok perkara ini; 3. Bahwa Terlawan I menolak dengan tegas semua dalil-dalil yang dikemukakan oleh Pelawan kecuali yang secara tegas diakui oleh Terlawan I; 4. Bahwa untuk menjelaskan dan mendudukan persoalan yang sebenarnya, akan Terlawan I jelaskan fakta - fakta hukum yang dikuatkan dengan bukti-bukti hukum bahwasanya Terlawan I telah melakukan perbuatan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku sebagai berikut : 5. Bahwa Pelawan adalah debitur Terlawan I yang telah mendapatkan fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana AktaPerjanjian Kredit Nomor : 26 tanggal 21 Agustus 2014 yang dibuat dihadapan Kadar Winarsih, SH., Notaris di Ciamis. Untuk menjamin pelaksanaan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian Kredit, Pelawan menyerahkan sebagai jaminan kredit sebagai berikut : a. Sertifikat Hak Milik Nomor : 1080/Desa Panumbangan atas nama Dede Sutisna; b. Sertifikat Hak Milik Nomor : 452/Desa Tanjungmulya atas nama Dede Sutisna; c. Sertifikat Hak Milik Nomor : 1072/Desa Panumbangan atas nama Hal 16 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG Dede Sutisna; yang mana ketiga agunan tersebut telah dilakukan pengikatan secara sempurna dengan Hak Tanggungan peringkat pertama sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 566/2014 tanggal 14 Nopember 2014 dihadapan Kadar Winarsih, SH.,PPAT/Notaris di Ciamis dan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor : 3005/2014 tanggal 01 Desember 2014. Bahwa Terlawan I tidak memiliki kewajiban untuk memberikan salinan dari Perjanjian kredit antara Pelawan dengan Terlawan, bahwasannya salinan tersebut dapat dimintakan secara langsung oleh debitur (dhi. Pelawan) kepada notaris yang mengaktakan perjanjian dimaksud. Oleh sebab itu, maka dalil Pelawan pada positanya dalam angka 3 dan angka 4 halaman 2 serta angka 12 halaman 4 merupakan dalil yang tidak perlu dipertimbangkan kembali dan patut untuk ditolak. 6. Bahwa Pelawan telah menandatangani akta perjanjian kredit dan telah dilakukan pengikatan secara sempurna dengan Hak Tanggungan, dimana sebelumnya telah dijelaskan dan dibacakan mengenai klausula-klausula dalam akta tersebut, sehingga Pelawan sudah mengetahui mengenai konsekuensi dari dijadikannya obyek sengketa sebagai jaminan kepada Terlawan I apabila dikemudian hari Pelawan wanprestasi kepada Terlawan I selaku kreditur. dengan telah dilakukannya pengikatan jaminan tersebut dengan Hak Tanggungan maka pengikatan atas jaminan tersebut telah sempurna. Sehingga pemegang Hak Tanggungan dalam hal ini Terlawan I oleh hukum diberi hak preferent untuk melakukan eksekusi jika debitur (Yang Berhutang) dengan jaminan obyek tersebut wanprestasi. Bahwa apabila Pelawan mendalilkan harus adanya asuransi jiwa terhadap kredit dari Pelawan dengan mendasarkan undang-undang perbankan adalah dalil yang menyesatkan, akan tetapi harus dilihat terlebih dahulu adalah konteks dari jenis kredit dari debitur itu sendiri. Mengingat jenis fasilitas kredit yang dinikmati oleh Pelawan adalah kredit komersil yang mana jaminan utamanya (first way out) adalah usahanya itu sendiri yaitu diperuntukan usaha dagang eceran daging sapi dan kerbau, maka terhadap fasilitas kredit dari Terlawan
Hal 17 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
I diberikan asuransi terhadap usahanya tersebut dengan asuransi kebakaran. Sedangkan asuransi jiwa diperuntukan untuk jenis fasilitas kredit konsumer yang mana jaminan utamanya (first way out) adalah berasal dari kapasitas pribadi dari debitur dalam pengembalian pembayarannya, sehingga perlu diberikan asuransi diri. Dengan demikian jelaslah apa yang didalilkan oleh Pelawan adalah dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar, sehingga dalil Pelawan dalam positanya angka 6, angka 11 dan angka 26 serta petitumnya pada angka 9 halaman 13 patut untuk ditolak dan dikesampingkan. 7. pada pelaksanaannya Pelawan kemudian tidak dapat menyelesaikan kewajibannya / melunasi kredit (wanprestasi) kepada Terlawan I, maka sesuai Pasal 6 jo Pasal 20 ayat (1) Undang- Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Terlawan I mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan (sisa jaminan kredit) atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum, menurut tata cara yang diatur dalam perundang-undangan dan mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut. Dengan wanprestasinya Pelawan tersebut, Terlawan I tidak serta merta melaksanakan hak Terlawan I untuk menjual objek Hak Tanggungan tersebut. Tetapi Terlawan I masih memberikan peringatan sekaligus memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit sesuai dengan waktu yang ditentukan sebagaimana surat peringatan Terlawan I : a. Surat Peringatan Pertama No. B. 4870-VI-KC/ADK/VIII/2015 tanggal 24 Agustus (Terlawan I masih memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit sampai dengan tanggal 31 Agustus 2015). b. Surat Peringatan Kedua No. B. 6474-VI-KC/ADK/XI/2015 tanggal 02 November 2015 (Terlawan I masih memberikan kesempatan kembali kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit sampai dengan tanggal 16 Nopember 2015). Surat Peringatan Ketiga No. B. 7624-VI-KC/ADK/11/2015 tanggal 26 November 2015 (Terlawan I masih memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit tanggal 11 Desember 2015) Dengan demikan terhadap gugatan yang tidak jelas/kabur/obscuur libelsesuai dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI(vide Putusan MA tanggal 10 Juli 1975 No. 551 K/Sip/1975), maka Hal 18 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG terhadap gugatan Pelawan yang obscuur libel, Pengadilan harus menyatakan bahwa gugatan Pelawan a quo ditolak atau setidak- tidaknya tidak dapat diterima; 8. Bahwa maksud dari Surat Peringatan tersebut agar Pelawan segera memenuhi kewajiban membayar hutangnya kepada Terlawan I. Namun demikian, meskipun Terlawan I telah 3 (tiga) kali memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan kreditnya tetapi Pelawan tidak juga menanggapi itikad baik Terlawan I.Hal ini jelas menunjukkan bahwa Pelawan tidak beritikad baik untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Terlawan I. Bahkan apabila dilihat dari rentang waktu yang diberikan oleh Terlawan I kepada Pelawan untuk mengembalikan kewajibannya yaitu sampai dengan 2 (dua) tahun lebih dari waktu yang diperjanjikan. Apakah hal tersebut belum cukup menunjukan itikad baik dan memberikan kesempatan kepada Pelawan ? Sehingga posita Pelawan pada angka 10, angka 14, angka 15, angka 17 dan angka 22 serta petitumnya pada angka 5 dan angka 6 sangatlah patut ditolak karena tidak memiliki dasar hukum. Bahwa mengingat dana yang dipergunakan oleh Pelawan merupakan dana masyarakat yang harus dikembalikan sesuai dengan perjanjian, maka sudah menjadi konsekuensi yuridis logis, jika Terlawan I menuntut pelunasan dari penjualan jaminan kredit. 9. Dalil yang disampaikan Pelawan dalam positanya pada angka 18, angka 21, angka 23, angka 24 dan angka 27 yang pada intinya meminta untuk dilakukan restrukturisasi kredit dari Pelawan sebagai jalan keluar penyelesaian kredit yang telah macet dari Pelawan adalah dalil yang tidak berdasar dan patut untuk ditolak. Karena Terlawan I telah memberikan kesempatan kepada Pelawan dan sampai kapan kah kredit dari Pelawan akan terselesaikan yang jelas-jelas telah diakui sendiri oleh Pelawan bahwa kredit Pelawan telah macet ? Apabila dilakukan restrukturisasi kredit sendiri hanya merupakan salah satu cara dalam penyelesaian kredit bermasalah selain dari penjualan jaminan. Jadi tidak ada kewajiban Terlawan I untuk melakukan restrukturisasi kredit debiturnya dalam menangani kredit bermasalah, sebagaimana dijelaskan dalam pertimbangan PBI No. 7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum butir d bahwa sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi Hal 19 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG kerugian dari debitur bermasalah, bank dapat melakukan restrukturisasi kredit atas debitur yang masih memiliki prospek usaha dan kemampuan membayar. Adapun menurut pertimbangan Terlawan I, Pelawan sudah tidak memiliki prospek usaha maupun kemampuan membayar. Hal tersebut terlihat dari catatan rekening koran pinjaman Pelawan, dimana selain Pelawan sudah tidak dapat membayar kewajibannya sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diperjanjikan. Sehingga karena persyaratan untuk dilakukan restrukturisasi kredit tersebut tidak terpenuhi, maka restrukturisasi kredit terhadap fasilitas kredit Pelawan tidak dapat dilaksanakan. 10. Bahwa dengan telah meninggal dunianya pemberi Hak Tanggungan (dhi. Pelawan), maka hal tersebut tidak menjadikan Hak Tanggungan menjadi terhapus. Sebagaimana dalam Pasal 7 Undang-Undang Hak Tanggungan disebutkan bahwa Hak Tanggungan tetap mengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek tersebut berada. Adapun dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Hak Tanggungan menjelaskan bahwa Hak Tanggungan hapus karena hal-hal sebagai berikut : a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan; b. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh Pemegang Hak Tanggungan; c. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan Penetapan peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri; d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan. Dengan demikian, pembebanan agunan yang pemberi Hak Tanggungan meninggal dunia tetap berlaku sampai dengan hutang dari debitur tersebut lunas. Bahwa dalam hal ini Terlawan I tegaskan kembali bahwa proses penjualan agunan melalui pelelangan dimuka umum yang diajukan Terlawan I sebagai Kreditur Separatis melalui KPKNL Tasikmalaya (Terlawan II) merupakan proses Parate Eksekusi Hak Tanggungan (HT). Hal ini sesuai Pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah disebutkan bahwa : “Apabila debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas
Hal 20 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”. Jelas bahwa sesuai dengan amanah Undang-Undang Hak Tanggungan, pelaksanaan kewenangan pemegang Hak Tanggungan Pertama yang bersumber pada hak yang diberikan kepadanya oleh Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan langsung dilakukan melalui pelelangan umum oleh Kantor Lelang Negara, tanpa memerlukan izin lebih dahulu dari Ketua Pengadilan Negeri. (Baca Buku Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaanya, Jilid 1 Hukum Tanah Nasional, Prof. Boedi Harsono, halaman 440) Bahwa untuk itu perlu Terlawan I jelaskan bahwa sesuai Pasal 20 UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan diatur bahwa Eksekusi Hak Tanggungan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara, yaitu : a. hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek Hak Tanggungan sebagaimana disebut dalam Pasal 6, yaitu pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual obyek Hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil piutangnya dari hasil penjualan tersebut (parate eksekusi). Hak yang didasarkan parate eksekusi inilah yang dipergunakan Terlawan I dalam mengeksekusi barang jaminan obyek sengketa. b. menggunakan titel eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2), dimana titel eksekutorial ini mempunyai kekuatan yang sama dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte Hypothek vide pasal 224 HIR. Dengan demikian eksekusinya dilakukan dengan memohon fiat eksekusi Ketua Pengadilan Negeri. Terhadap hal tersebut maka posita sebagaimana diatas dan petitumnya pada angka 7 dan angka 8 halaman 12 tidak perlu dipertimbangkan kembali dan patut untuk dikesampingkan. 11. Disamping hal tersebut diatas, berdasarkan ketentuan Pasal 14 Undang-Undang Hak Tanggungan menentukan bahwa :
Hal 21 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
(1) Sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan, Kantor Pertanahan menerbitkan sertifikat Hak Tanggungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; (2) Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memuat irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”; (3) Sertifikat Hak Tanggungan dimaksud ayat (2) mempunyai kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan Pengadilan yang telah memperoleh ekuatan hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte hypotheek sepanjang mengenai hak atas tanah. Jelas bahwa irah-irah yang dicantumkan pada sertifikat Hak Tanggungan dan dalam ketentuan pada ayat tersebut dimaksudkan untuk menegaskan adanya kekuatan eksekutorial pada Sertifikat Hak Tanggungan, sehingga apabila debitur cidera janji, siap untuk dieksekusi seperti halnya suatu putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, melalui tata cara dan dengan menggunakan lembaga parate executie sesuai dengan peraturan Hukum Acara Perdata. 12. Bahwa dalam rangka melaksanakan hak Terlawan I tersebut, Terlawan I mengajukan permohonan kepada Terlawan II untuk melakukan lelang obyek Hak Tanggungan. Hal tersebut Terlawan I lakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dan telah sesuai dengan ketentuan dan prosedur yang jelas dasar hukumnya. Terlawan I tegaskan kembali, bahwa terhadap Sertifikat Hak Milik Nomor : 1080/Desa Panumbangan atas nama Dede Sutisna, Sertifikat Hak Milik Nomor : 452/Desa Tanjungmulya atas nama Dede Sutisna, Sertifikat Hak Milik Nomor : 1072/Desa Panumbangan atas nama Dede Sutisna telah dilakukan pengikatan secara sempurna dengan Hak Tanggungan peringkat pertama sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 566/2014 tanggal 14 Nopember 2014 dihadapan Kadar Winarsih, SH.,PPAT/Notaris di Ciamis dengan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor : 3005/2014 tanggal 01 Desember 2014. Sehingga jelaslah sebagaimana fakta-fakta diatas yang telah dijelaskan oleh Terlawan I telah sesuai dengan ketentuan dan Hal 22 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG prosedur yang berlaku, Terlawan I tidak serta merta melakukan pelelangan tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Bahkan Terlawan I melakukan pelelangan melalui Terlawan II telah memberikan pengumuman pertama melalui selebaran pada tanggal 22 Juni 2017 dan pengumuman kedua melalui surat kabar harian Radar Tasikmalaya tanggal 7 Juli 2017 selain pemberitahuan kepada Pelawan sebagaimana surat Terlawan I dengan Nomor : B. 3516- KC/VI/ADK/07/2017 tanggal 07 Juli 2017. Dengan demikian dalil-dalil Pelawan yang disampaikan pada angka 7, angka 8, angka 9, angka 13, angka 16, angka 19, angka 25 dan angka 28 adalah dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar hukum serta patut untuk dikesampingkan. Pelawan hanya mengaburkan fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. Maka sudah sepatutnya tuntutan pada petitum Pelawan pada angka 3 dan angka 4 tersebut sudah seharusnya tidak dapat diterima atau ditolak. 13. Bahwa sebagaimana fakta-fakta yang telah Terlawan I jelaskan diatas sangatlah jelas dan menjadi terang, Terlawan I telah melaksanakan pelelangan melalui Terlawan II telah sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang berlaku berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.Dengan demikian Terlawan I dalam hal ini sama sekali tidak melakukan perbuatan melawan hukum atau perbuatan melanggar hukum, karena dalam dalil gugatannya Pelawan sama sekali tidak dapat menunjukkan kesalahan Terlawan I sebagaimana diatur pada Pasal 1365 KUHPerdata, dimana untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan perbuatan melawan hukum, maka haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1. harus ada perbuatan; 2. perbuatan itu harus melawan hukum; 3. ada kerugian; 4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu dengan kerugian; 5. ada kesalahan (schuld). namun ternyata unsur-unsur perbuatan melawan hukum sebagaimana pada Pasal 1365 KUHPerdata, terutama unsur terpenting yaitu schuld (adanya kesalahan) TIDAK TERPENUHI. Oleh karenanya, maka gugatan ini merupakan gugatan yang tidak Hal 23 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG benar dan tidak berdasar, sehingga tuntutan-tuntutan yang Pelawan ajukan juga merupakan tuntutan-tuntuan yang tidak benar, tidak berdasar dan mengada-ada. Oleh karena itu berdasarkan fakta-fakta hukum dan dasar hukum tersebut diatas serta dalam halpelaksanaan lelang obyek Hak Tanggungan oleh Terlawan I dengan perantara Terlawan II, dengan demikian Terlawan I adalah pihak pemegang Hak Tanggungan yang beritikad baik, dimana dalam proses penerimaan agunan maupun pengikatan agunannya serta pelaksanaan pelelangan telah memenuhi prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikian petitum dalam Perlawanan dari Pelawan patutlah untuk ditolak seluruhnya karena tidak memiliki dasar hukum. Jelas dan dapat dibuktikan bahwa gugatan Pelawan adalah gugatan yang tidak benar, tidak berdasar hukum dan mengada-ada serta hanya didasari keinginan untuk mengulur-ulur waktu dan penundaan dalam pelaksanaan eksekusi lelang jaminan. SEGALA HORMAT KEPADA YANG MULIA MAJELIS HAKIM PENGADILAN NEGERI CIAMIS UNTUK MEMUTUS PERKARA INI DENGAN PUTUSAN SEBAGAI BERIKUT: I. DALAM EKSEPSI a. MENERIMA EKSEPSI DARI TERLAWAN I. b. MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PERLAWANAN DITOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA TIDAK DAPAT DITERIMA. II. DALAM POKOK PERKARA 1. MENOLAK SELURUH GUGATAN PELAWAN. 2. MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PELAWAN TIDAK DAPAT DITERIMA.
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Terlawan II
telah mengajukan jawaban tertanggal 5 Oktober 2017,yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : DALAM EKSEPSI: Bahwa Terlawan II dengan tegas menolak seluruh dalil/alasan yang dikemukakan Pembantah dalam bantahannya, kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya: A. Gugatan Penggugat (Obscuur Libel), a. Permohonan yang Diajukan Tidak Jelas, Apakah Perlawanan Atau Bantahan
Hal 24 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
b. Bahwa, dalam gugatannya Pembantah juga tidak menceritakan mengenai dalil-dalil apa yang menjadi objek bantahan dan objek perlawanan, sehingga terkesan membingungkan. Apakah bantahan terhadap terhadap pelaksanaan lelang eksekusi? Di satu sisi Pembantah meminta supaya pelaksanaan lelang eksekusi dibatalkan tidak sah sementara Pembantah dalam dalilnya mengakui adanya pelelangan. c. Bahwa demi ketertiban hukum beracara di Pengadilan, Terlawan II meminta kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk menyatakan gugatan Pembantah tidak dapat diterima B. Eksepsi Mohon Dikeluarkan Sebagai Pihak a. Bahwa substansi gugatan Bantahan adalah terkait pelaksanaan lelang yang diajukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Ciamis melalui Terlawan II atas sebidang tanah seluas 198 m² beserta bangunan yang berada di atasnya, Sertifikat Hak Milik Nomor 1072 atas nama Dede Sutisna terletak di Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamissebagaimana yang tercantum dalam Risalah Lelang Nomor 548/2017 tanggal 21 Juli 2016. b. Bahwa dalam permohonan lelang yang diajukan kepada Terbantah I, PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Ciamis selaku Pemohon Lelang/Penjual telah melampirkan Surat Pernyataan Nomor B.3070- VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017 yang salah satu isinya menyatakan bahwa Pemohon Lelang bertanggung jawab terhadap gugatan perdata maupun tuntutan pidana yang mungkin timbul di kemudian hari. c. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, Terlawan II mohon untuk dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo dikarenakan sesuai Surat Pernyataan Nomor B.3070-VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017 yang dibuat oleh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Ciamisselaku Pemohon Lelang/Penjual, konsekuensi hukum yang sekiranya harus ditanggung oleh Terlawan II, terkait proses lelang telah beralih kepada Pemohon Lelang/Penjual.; DALAM PROVISI 1. Bahwa Terlawan II menolak dengan tegas petitum Pembantah agar Majelis Hakim berkenan menjatuhkan putusan yang dapat dilaksanakan terlebih dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad) walaupun Para Terbantah mengajukan permohonan upaya hukum Verzet dan banding.
Hal 25 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
2. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 180 H.I.R. jo. Surat Edaran Mahkamah Agung (SEMA) RI No. 3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 Tentang Putusan Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil, tuntutan Uitvoerbaar Bij Voorraad tidak bisa hanya didasarkan pada fakta dan dalil kepentingan sepihak dari Pelawan. 3. Bahwa SEMA tersebut memberikan petunjuk kepada Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Para Hakim Pengadilan Negeri dan Hakim Pengadilan Agama agar tidak menjatuhkan putusan serta merta, kecuali dalam hal-hal sebagai berikut: a. Gugatan didasarkan bukti autentik atau surat tulisan tangan (handschrift) yang tidak dibantah kebenarannya…dst; b. Gugatan tentang hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak dibantah; c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang, dan lain-lain, dimana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau…dst; d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono- gini)………….dst; e. Dikabulkannya tuntutan Provisionil, dengan pertimbangan hukum yang tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.; f. Gugatan didasarkan pada putusan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap…dst; g. Pokok sengketa mengenai Bezitsrecht. 4. Oleh karena tidak ada satupun ketentuan dalam SEMA tersebut yang dipenuhi oleh Pelawan dalam dalil perlawanannya, maka tuntutan Pelawan mengenai Uitvoerbaar Bij Voorraad harus dinyatakan ditolak. DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta Terlawan II menolak seluruh dalil Pembantah, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya. 2. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut, mohon juga dianggap telah termasuk dalam pokok perkara ini, serta Terlawan II menolak seluruh dalil-dalil Pelawan, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas kebenarannya. 3. Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Pembantah dalam mengajukan gugatannya khususnya yang ditujukan kepada Terlawan II adalah sehubungan dengan pelaksanaan lelang terhadap objek jaminan kredit berupa sebidang tanah seluas 198 m² beserta bangunan yang Hal 26 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG berada di atasnya, Sertifikat Hak Milik Nomor 1072 atas nama Dede Sutisna terletak di Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan Kabupaten Ciamissebagaimana yang tercantum dalam Risalah Lelang Nomor 548/2017 tanggal 21 Juli 2017. 4. Bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Jawa Barat c.q. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya beralamat di jalan Ir. H. Juanda Nomor 19 Tasikmalaya untuk selanjutnya disebut “KPKNL Tasikmalaya” adalah berdasarkan permohonan lelang dari PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk. Cabang Ciamis/ Terbantah I melalui surat Nomor : B.3070- VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017, Hal ini sesuai dengan Pasal 11 ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang (selanjutnya disebut PMK 27/PMK.06/2016) yang berbunyi: Penjual yang akan melakukan penjualan barang secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat permohonan lelang dengan disertai dokumen persyaratan lelang kepada Kepala KPKNL untuk meminta jadwal pelaksanaan lelang. 5. Bahwa permohonan lelang yang diajukan oleh Terlawan II merupakan lelang Eksekusi Hak Tanggungan sesuai Pasal 6 Undang Undang Hak Tanggungan No. 4 tahun 1996 (UUHT) sehingga dokumen persyaratannya mengacu pada Pasal 6 ayat (5) Peraturan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-2/KN/2017 tanggal 22 Februari 2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang. Terkait dengan hal tersebut, Terbantah telah melengkapi dokumen persyaratan lelang eksekusi hak tanggungan, antara lain : 1) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit; 2) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak Tanggungan; 3) Fotokopi sertifikat hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan; 4) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitor yang harus dipenuhi; 5) Salinan/fotokopi bukti bahwa; a) debitor wanprestasi, antara lain surat-surat peringatan; b) debitur telah pailit, berupa : i) putusan pailit; dan
Hal 27 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
ii) salinan Penetapan / keterangan tertulis dari Hakim Pengawas atau Berita Acara Rapat Kreditor yang ditandatangani oleh Kurator dan Hakim Pengawas yang berisi dimulainya keadaan insolvensi; atau c) debitor merupakan Bank Dalam Likuidasi (BDL), Bank Beku Operasional (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU), atau Eks Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). 6) surat pernyataan dari kreditor selaku Pemohon Lelang yang isinya akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana; dan 7) salinan/fotokopi Laporan penilaian/penaksiran atau dokumen ringkasan hasil penilaian/penaksiran yang memuat tanggal penilaian/penaksiran, dalam hal nilai limit kurang dari Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah); atau 8) salinan/fotokopi Laporan penilaian atau dokumen ringkasan hasil penilaian yang memuat tanggal penilaian, dalam hal nilai limit paling sedikit Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 6. Bahwa atas permohonan lelang Terlawan II sesuai dengan surat No. B.3070-VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017, Kepala KPKNL Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat No.S-674/WKN.08/KNL.05/2017 tanggal 12 Juni 2017 hal Penetapan Jadwal Lelang yang berisi bahwa lelang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 Juli 2017 jam 09.00 s.d 11.00 waktu server Aplikasi Lelang (sesuai WIB) bertempat di Kantor BRI Cabang Ciamis, hal ini sesuai dengan Pasal 21PMK 27/PMK.06/2017yang berbunyi: Waktu pelaksanaan lelang ditetapkan oleh: a) Kepala KPKNL; atau. b) Pejabat Lelang Kelas II. 7. Bahwa pelaksanaan lelang ini telah diumumkan sebanyak 2 (dua) kali yaitu melalui selebaran pada tanggal 22 Juni 2017 dan melalui surat kabar harian Radar Tasikmalaya yang Terbit di Tasikmalaya pada tanggal 07 Juni 2017, Hal ini sesuai dengan Pasal 54 ayat (1) PMK Nomor 27/2016 yang berbunyi : Pengumuman untuk Lelang Eksekusi terhadap barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak yang dijual bersama-sama dengan barang bergerak, dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Pengumuman dilakukan 2 (dua) kali, jangka waktu Pengumuman Lelang pertama ke pengumuman lelang kedua berselang 15 (lima belas) hari kalender dan diatur sedemikian rupa sehingga Pengumuman Lelang kedua tidak jatuh pada hari liburatau hari besar; b. Pengumuman pertama dapat dilakukan melalui selebaran, tempelan yang Hal 28 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG mudah dibaca oleh umum, dan/atau melalui media elektronik termasuk internet, namun demikian dalam hal dikenhendaki oleh penjual, dapat dilakukan melalui surat kabar harian; dan c. Pengumuman kedua harus dilakukan melalui surat kabar harian dan dilakukan paling sedikit 14 (empat belas) hari kalender sebelum pelaksanaan lelang. 8. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 21 Juli 2017 dengan nilai limit sebesar Rp696.500.000,00 untuk SHM No.1072/Desa Panumbangan telah ditetapkan oleh Penjual. Hal ini sesuai dengan Pasal 43 ayat (2) PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi: Penetapan Nilai Limit menjadi tanggung jawab Penjual. Dan ternyata dalam lelang tersebut tidak ada yang mengajukan penawaran,sehingga belum terdapat peralihan hak atas objek perkara. 9. Bahwa Penjual/Pemohon Lelang dalam hal ini Terbantah I bertanggung jawab terhadap keabsahan barang, dokumen persyaratan lelang, penyerahan barang, dokumen kepemilikan, Gugatan perdata maupun pidana dan tuntutan ganti rugi jika terjadi ketidakabsahan barang serta dokumen persyaratan lelang. Hal ini sesuai dengan Pasal 17 ayat (1), (2) dan (3) PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi: Pasal 17 ayat (1) Penjual bertanggung jawab terhadap: a. keabsahan kepemilikan barang; b. keabsahan dokumen persyaratan lelang; c. penyerahan barang bergerak dan/atau barang tidak bergerak; d. penyerhan dokumen kepemilikan kepada Pembeli; dan e. penetapan Nilai Limit. Pasal 17 ayat (2) Penjual bertanggung jawab terhadap gugatan perdata dan/atau tuntutan pidana yang timbul akibat tidak dipenuhinya peraturan perundang- undangan di bidang Lelang oleh Penjual. Pasal 17 ayat (3) Penjual bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi terhadap kerugian yang timbul, dalam hal tidak memenuhi tanggung jawab sebagaimana dimkasud pada ayat (1). 10. Bahwa permohonan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 Undang- Undang Hak Tanggungan (UUHT) yang dimohonkan oleh Terbantah I telah disertai dengan surat dan dokumen yang diperlukan sehingga telah memenuhi syarat untuk dilaksanakan lelang, maka berdasarkan alasan tersebut KPKNL Tasikmalaya tidak berwenang menolak permintaan akan perantaraannya untuk mengadakan penjualan lelang, Sehingga KPKNL Tasikmalaya harus melaksanakan lelang tersebut. Hal ini sesuai dengan Hal 29 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG Pasal 13 PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi : Kepala KPKNL atau Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah lengkap dan telah memenuhi Legalitas Formal subjek dan Objek Lelang. 11. Bahwa dalil Pembantah yang intinya meminta penundaan dan atau tidak melakukan lelang yang dilaksanakan KPKNL Tasikmalaya terhadap agunan kredit Pembantah sampai dengan perkara aquo berkekuatan hukum tetap adalah tidak benar/tidak beralasan karena proses dan tata cara pelelangan tersebut telah dilakukan berdasarkan prosedur dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka tindakan Terlawan II adalah sah secara hukum dan terhadap proses lelang tidak dapat diminta penundaannya/pembatalannya. Bahwa yang dapat membatalkan pelaksanaan lelang adalah adanya permintaan Penjual atau penetapan atau putusan dari lembaga peradilan, sesuai dengan Pasal 27 PMK 27/PMK.06/2016 yang berbunyi “Lelang yang akan dilaksanakan hanya dapat dibatalkan dengan permintaan Penjual atau berdasarkan penetapan atau putusan dari lembaga peradilan”. Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Terlawan II mohon kepada Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili perkara Bantahan a quo, memutuskan dan menetapkan dengan amar sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : 1. Menyatakan Eksepsi Terlawan II cukup beralasan dan dapat diterima; 2. Menyatakan Gugatan Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard). DALAM PROVISI: Menolak permohonan Provisi Pembantah untuk seluruhnya. DALAM POKOK PERKARA : 1. Menolak Gugatan Pembantah seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk Verklaard); 2. Menyatakan bahwa pelaksanaan lelang tanggal 21 Juli 2017 yang dilakukan oleh Terlawan II telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 3. Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perkara.
Menimbang, bahwa atas gugatan Pelawan tersebut, Turut Terlawan II
telah mengajukan jawaban tertanggal 10 Oktober 2017, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : Hal 30 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG DALAM EKSEPSI Gugatan Error in Persona. 1. Bahwa karena subjek perkara a quo adalah mengenai hutang piutang, maka terhadap gugatan Penggugat yang menarik Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia cq. Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis sebagai Turut Terlawan II adalah error in persona, karena tidak terdapat hubungan hukum antara Penggugat dengan Turut Terlawan II. 2. Bahwa Turut Terlawan II sama sekali tidak mengetahui adanya perjanjian jual beli antara Pelawan dengan Para Terlawan , serta tidak terlibat didalam perjanjian kredit antara Pelawan dengan Terlawan I DALAM POKOK PERKARA 1. Bahwa Turut Terlawan II dengan tegas menolak dalil gugatan Penggugat kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas. 2. Bahwa Turut Terlawan II tidak akan menanggapi dalil-dalil gugatan Penggugat yang tidak berkaitan dengan Turut Terlawan II. 3. Bahwa benar Turut Terlawan II telah melakukan pencatatan sebidang tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072/ Desa panumbangan Tercatat atas nama Dede Sutisna, terletak di Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis Surat Ukur Nomor 54/Panumbangan/2005 seluas 198 m2 ( seratus sembilan puluh delapan meter persegi) Berdasarkan Surat Jual Beli tangal 5-5- 1997 dan didaftar Permohonan Sertipikat tanggal 02-06-2005 DI.301 No.718/I/2005 sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, maka secara pormal adalah syah dan benar berdasarkan: - Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Jo. Peraturan Mentri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah - Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan. 1) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang/ dilekatkan Hak Tanggungan I Nomor 1526/2005 dengan Akta PPAT tanggal 20-12-2005 No.608/2005 dibuat oleh dan dihadapan Risha Dwi Novianti, S.H Notaris/PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 110.000.000, ( seratus sepuluh juta rupiah), tanggal 28 Desember 2005 kepada PT. BANK Hal 31 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG DANAMON INDONESIA TBK Berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta Unit Pasar BaruCiawi. 2) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, dipasang / dilekatkan lagi Hak Tanggungan II Nomor 1610/2010 dengan Akta PPAT tanggal 07-09-2010 No.817/2010 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih, S.H Notaris-PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 143.750.000, ( seratus empat puluh tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), tanggal 13 Oktober 2010 kepada PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK Berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta Unit Pasar Baru Ciawi Tasikmalaya. 3) Bahwa terhadap Hak Tanggungan yang dilekatkan pada Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, telah di roya berdasarkan surat roya tanggal 08- 03- 2011 No. No. 001/Roya/2257/0311/HT/2011 dari PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK Berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta Unit Pasar Baru Ciawi Tasik malaya tanggal tanggal 05-04-2011. 4) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang Hak Tanggungan I Nomor 9451/2011 dengan Akta PPAT tanggal 11-04-2011 Nomor 281/2011 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih, S.H Notaris-PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 250.000.000, ( dua ratus lima puluh juta rupiah), tanggal 25 April 2011 DI.307 Nomor 5426/2011 kepada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSentral Kredit Kecil Tasikmalaya Berkedudukan di Jakarta. 5) Bahwa terhadap Hak tanggungan yang dilekatkan pada Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis telah di roya berdasarkan surat roya tanggal 17-12- 2012 dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Tasikmalaya.
Hal 32 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
6) Bahwa terhadap Hak tanggungan yang diletakan pada Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang Hak Tanggungan I Nomor 616/2013 dengan Akta PPAT tanggal 13-03-2013 No. 178/2013 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih, S.H Notaris/PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 375.000.000, ( tiga ratus tujuh puluh juta rupiah), tanggal 26 Maret 2013 kepada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Pusat Jalan Jendral Sudirman Kavling I Cabang Utama Tasikmalaya. 7) Bahwa terhadap Hak tanggungan Buku tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis telah di Roya berdasarkan surat roya tanggal 21-08- 2014 dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama Tasikmalaya . 8) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang Hak Tanggungan I Nomor 3005/2014 dengan Akta PPAT tanggal 14-11-2014 No. 566/2014 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih, S.H Notaris/PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 472.500.000; (empat ratus tujuh puluh dua juta lima ratus ribu rupiah), tanggal 1 Desember 2014 kepada PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk Berkedudukan dan berkantor pusat di Jakarta Jalan Jendral Sudirman No.44-46 Jakarta Pusat Cabang Ciamis. 9) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis telah dikeluarkan SKPT lelang No. 86/Ket-10-19-VII/2017 tanggal 17-07-2011menurut permohonan KPKNL No. 591/wkn.8/KNL.05/2017 tanggal 21 Juli 2017. 10) Bahwa Turut Terlawan II menyerahkan sepenuhnya kebenaran kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo (referte aan het oordel des rechters).
Hal 33 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Turut Terlawan II mohon dengan hormat Pengadilan Negeri Ciamis berkenan memutuskan: 1. Menerima eksepsi Turut Terlawan II 2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri
Ciamis telah menjatuhkan putusan tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.PLW/2017/PN.Cms yang amarnya sebagai berikut : DALAM EKSEPSI : - Menolak eksepsi Terlawan I, Terlawan II dan Turut Terlawan II untuk seluruhnya ; DALAM POKOK PERKARA : 1. Menolak Perlawanan Pelawan untuk sebagian ; 2. Menghukum Pelawan membayar biaya perkara ini yang sampai saat ini ditetapkan sebesar Rp. 1.970.550,- (satu juta sembilan ratus tujuh puluh ribu lima ratus lima puluh rupiah ;
Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding yang
dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 12/Pdt.Plw/2017/ PN.Cms tanggal 23 Januari 2018 yang menerangkan bahwa Pembanding semula Pembantah/Pelawan telah menyatakan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.PLW/2017/PN.Cms., permohonan banding tersebut telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Terbanding I semula Terbantah/Terlawan I pada tanggal 24 Januari 2018, Terbanding II semula Terbantah/Terlawan II pada tanggal 29 Januari 2018, Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/ Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula Turut Terbantah II/Turut Terlawan II masing-masing pada tanggal 24 Januari 2018 ; Menimbang, bahwa Pembanding semula Pembantah/Pelawan telah mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 30 Januari 2018, memori banding mana telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I pada tanggal 31 Januari 2018, Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II pada tanggal 8 Februari 2018, Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula Turut Terbantah II/Turut Terlawan II masing-masing pada tanggal 31 Januari 2018 ;
Hal 34 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Menimbang, bahwa Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 9 Februari 2018, kontra memori banding mana telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Pembanding semula Pembantah/Pelawan pada tanggal 21 Februari 2018 ; Menimbang, bahwa Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II telah mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis pada tanggal 23 Februari 2018, kontra memori banding mana telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Pembanding semula Pembantah/Pelawan pada tanggal 28 Februari 2018 ; Membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage) yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Negeri Ciamis telah memberitahukan kepada Pembanding semula Pembantah/Pelawan pada tanggal 21 Februari 2018, Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I, Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula Turut Terbantah II/Turut Terlawan II masing-masing pada tanggal 31 Januari 2018, serta Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II pada tanggal 8 Februari 2018 untuk mempelajari berkas perkara (inzage) sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa ditingkat banding ;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :
Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula
Pembantah/Pelawan telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-Undang,oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ; Menimbang, bahwa Pembanding semula Pembantah/Pelawan telah mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut : - Bahwa Pembanding berkeberatan dan menolak terhadap seluruh pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama ; - Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama tidak mempertimbangkan alat- alat bukti dan saksi yang diajukan oleh Pembanding ; - Bahwa bukti P.4 yang diajukan Pembanding berupa photocopy tanda bukti penyetoran cicilan ke BRI Ciamis, menandakan bahwa Pembanding sebagai ahliwaris dari Alm Dede Sutisna masih tetap beritikad baik melakukan pembayaran cicilan atas hutang alm Dede Sutisna, namun pihak Terbantah I masih melakukan pelelangan atas Hal 35 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG harta jaminan alm Dede Sutisna (suami Pembanding), namun oleh Majelis Hakim sama sekali tidak dipertimbangkan ; - Bahwa BRI Ciamis tidak memasukan alm. Dede Sutisna (suami Pembanding) ke dalam Asuransi Jiwa melainkan Asuransi Kebakaran, dan pada saat alm Dede Sutisna meninggal Pembanding tidak dapat mengajukan claim pelunasan hutang kepada BRI Ciamis ; - Bahwa tindakan BRI Ciamis yang tidak memasukan alm Dede Sutisna (suami Pembanding) ke dalam Asuransi Jiwa adalah merupakan penyalahgunaan jabatan sehingga tidak memberikan jaminan perlindungan konsumen dan telah melanggar Undang Undang Perlindungan Konsumen yang mengakibatkan kerugian pihak perbankan dan juga ahliwaris Nasabah, hal mana jelas merupakan perbuatan melawan hukum ; - Bahwa pihak BRI Ciamis sama sekali tidak mempunyai dasar hukum untuk mengajukan pelelangan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan dan Lelang Negara Tasikmalaya (Terbantah II), karena Pembanding terbukti masih ada itikad baik untuk melakukan pembayaran setiap bulannya tanpa terhenti, sehingga perlakuan BRI Ciamis tersebut dianggap bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku dimana Pembanding tidak pernah cidera janji ; - Bahwa Pembanding masih melakukan cicilan pembayaran atas tunggakannya dimana pihak Terbantah tidak mencerminkan Azas Keadilan yang mengandung pengertian bahwa dalam proses pelaksanaan lelang harus dapat memenuhi rasa keadilan secara proporsional bagi setiap pihak yang berkepentingan. Azas ini untuk mencegah terjadinya keberpihakan Pejabat lelang kepada peserta lelang tertentu atau berpihak hanya pada kepentingan penjual. Khusus pada pelaksanaan lelang eksekusi, penjual tidak boleh menentukan nilai limit secara sewenang-wenang yang mengakibatkan merugikan pihak tereksekusi ; - Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pembanding memohon kepada Majelis Hakim tingkat banding untuk menerima memori banding Pembanding dan mengabulkan gugatan bantahan Pembanding serta membatalkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;
Hal 36 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Menimbang, bahwa Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I telah mengajukan kontra memori banding, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa setelah Terbanding I meneliti dengan seksama ternyata Memori yang diajukan oleh Pembanding tersebut tidak memuat hal- hal yang baru yang dapat dijadikan dasar bagi Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung untuk melakukan pemeriksaan kembali atas perkara a quo ; - Bahwa walaupun hal-hal yang dikemukakan oleh Pembanding dalam memorinya tidak terdapat hal-hal yang baru, akan tetapi Terbanding I menganggap perlu untuk meluruskan kembali pokok- pokok permasalahan dan memberikan tanggapan terhadap hal-hal yang dikemukakan kembali oleh Pembanding ; - Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah memberikan pertimbangan hukum yang tepat dan benar atas dalil-dalil yang disampaikan Pembanding mengenai Perbuatan Melawan Hukum atas proses pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Terbanding I melalui KPKNL Tasikmalaya sehingga pelaksanaan lelang tersebut tidak sah dan batal demi hukum sebagaimana disampaikan Pembanding dalam surat gugatan Pembanding maupun dalil-dail yang disampaikan kembali oleh Pembanding dalam memori bandingnya; Bahwa dalam pertimbangan hukum hakim judex factie telah benar mendasarkan pada alat bukti atau pembuktian dalam persidangan yaitu bahwa Terbanding I dan Terbanding II telah melaksanakan tahapan-tahapan serta memenuhi syarat-syarat untuk melakukan lelang dan berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tentang petunjuk pelaksanaan lelang disebutkan bahwa lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Bahwa hal tersebut telah dipertimbangkan pula berdasarkan bukti- bukti di persidangan oleh hakim judex factie yaitu Pembanding telah mengikatkan diri dalam perjanjian kredit memakai jaminan, maka berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda yang Berkaitan dengan Tanah mengatur bahwa “apabila debitor cidera janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui Hal 37 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut. Bahwa dengan Pembanding telah masuk dalam kategori macet sebagaimana vide Bukti T.I – 7, hal tersebut jelas bahwa Pembanding telah wanprestasi dan tidak dapat menyangkal kembali karena tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada Terbanding I sesuai Perjanjian Kredit ; - Bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim Tingkat Pertama menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan lelang eksekusi Hak Tanggungan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang telah dilaksanakan oleh Terbanding I melalui Terbanding II sebagaimana vide Bukti T.I – 1 sampai dengan Bukti T.I – 7 ; Sehingga dalil Pembanding menyatakan bahwa proses pelaksanaan lelang yang dilakukan bertentangan dengan hukum/tidak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan adalah dalil yang mengada- ada dan berlebihan sehingga patut untuk ditolak dan dikesampingkan ; - Dengan demikian, Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan mempertimbangkan bahwa pelaksanaan lelang telah dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku maka pelelangan tersebut haruslah dinyatakan sah menurut Hukum dan oleh karenanya sangat beralasan bahwa perbuatan Terbanding I adalah telah sesuai dengan asas keterbukaan, asas keadilan, asas kepastian hukum, asas efisiensi, asas akuntabilitas, karenanya adalah bukan merupakan Perbuatan Melawan Hukum dalam pelaksanaan proses lelang; Bahwa dalil-dalil yang disampaikan Pembanding dalam memori bandingnya terkait tidak mengakui telah wanprestasi kepada Terbanding I adalah alasan yang dicari-cari dan tidak berdasar hukum. Disamping hal tersebut, dalil Pembanding dengan menghubungkan proses pelaksanaan lelang dimaksud dengan Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen adalah dalil yang sangat tidak relevan karena memiliki ruang lingkup yang berbeda ; - Bahwa dalil Pembanding berkaitan dengan tidak adanya asuransi jiwa adalah dalil yang mengada-ada dan tidak relevan, karena hal tersebut tidak pernah diperjanjikan oleh Pembanding dan Terbanding I serta fasilitas kredit yang dinikmati oleh Pembanding Hal 38 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG adalah kredit komersil yang mana jaminan utamanya (first way out) adalah usahanya itu sendiri yaitu diperuntukan usaha dagang eceran daging sapi dan kerbau, maka terhadap fasilitas kredit dari Terbanding I diberikan asuransi terhadap usahanya tersebut dengan asuransi kebakaran. Sedangkan asuransi jiwa diperuntukan untuk jenis fasilitas kredit konsumer yang mana jaminan utamanya (first way out) adalah berasal dari kapasitas pribadi dari debitur dalam pengembalian pembayarannya, sehingga perlu diberikan asuransi diri. - Bahwa Adapun mengenai dalil Pembanding bahwa memiliki itikad baik dengan membayar angsuran dan tidak diberikan kesempatan kepada Pembanding untuk dilakukan restrukturisasi kredit, adalah dalil yang tidak benar. Terbanding I sudah menyampaikan Surat Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali sebagaimana vide Bukti T.I – 3a, T.I – 3b dan T.I – 3c, akan tetapi Pembanding tidak memiliki itikad baik atas surat yang disampaikan oleh Terbanding I tersebut serta Pembanding tidak melakukan kewajiban sebagaimana yang telah diperjanjikan yang mana Pembanding telah mendapat peringatan berkali-kali dari Terbanding I; - Bahwa apabila dilakukan restrukturisasi kredit (addendum jangka waktu) hanya merupakan salah satu cara dalam penyelesaian kredit bermasalah selain dari penjualan jaminan. Jadi tidak ada kewajiban Terbanding I untuk melakukan restrukturisasi kredit debiturnya dengan melakukan perpanjangan jangka waktu dalam menangani kredit bermasalah, hal tersebut dijelaskan dalam pertimbangan PBI No. 7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum butir d bahwa sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi kerugian dari debitur bermasalah, bank dapat melakukan restrukturisasi kredit atas debitur yang masih memiliki prospek usaha dan kemampuan membayar; Adapun menurut pertimbangan Terbanding I, Pembanding sudah tidak memiliki prospek usaha maupun kemampuan membayar. Hal tersebut terlihat dari catatan rekening koran pinjaman Pembanding, dimana selain Pembanding sudah tidak dapat membayar bunga sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diperjanjikan. Sehingga karena persyaratan untuk dilakukan restrukturisasi kredit tersebut tidak terpenuhi, maka restrukturisasi kredit terhadap fasilitas kredit Pembanding tidak dapat dilaksanakan; Hal 39 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG - Bahwa berdasarkan hal-ahl dan fakta-fakta tersebut diatas terbukti bahwa “sayarat-syarat untuk dapat dikatakan telah melakukan perbuatan melawan hukum” tidak terpenuhi, sehingga keberatan- keberatan yang Pembanding ajukan hanyalah alasan yang dicari- cari dan tidak berdasar ; - Selanjutnya Terbanding I memohon dengan hormat kepada Majelis Hakim Tingkat Banding untuk menguatkan pertimbangan dan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;
Menimbang, bahwa Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II telah
pula mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya adalah sebagai berikut : - Bahwa Terbantah II/Terlawan II menolak seluruh dalil Pembantah/ Pelawan dalam memori bandingnya, kecuali terhadap apa yang diakui secara tegas oleh Terbantah II/Terlawan II baik dalam jawaban maupun dalam kontra memori banding a quo ; - Bahwa tidak bernar dan tidak beralasan dalil Pelawan yang menyatakan dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim tingkat pertama tidak mempertimbangkan bukti-bukti dan keterangan- keterangan saksi secara baik dan menyeluruh serta terdapat kesalahan dalam melakukan penafsiran hukum, penerapan hukum dan tidak cukup memberikan pertimbangan yang adil ; - Bahwa Terbantah II/Terlawan II sependapat dengan pertimbangan hukum maupun amar putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang telah sesuai dan benar dalam penerapan hukumnya dalam memberikan putusannya atas permasalahan perkara a quo, shingga alasan keberatan Pembanding hanya mengulan kembali dari dalil gugatan terdahulu yang kesemuanya telah ditanggapi secara tegas dan menyeluruh oleh Terbanding II ; - Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas kami mohon kepada Majelis Hakim tingkat banding untuk menerima pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama dan menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Banding memeriksa dan
mempelajari dengan saksama Berita Acara Sidang, memori banding dan Hal 40 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG kontra memori banding beserta surat-surat yang tersebut dalam berkas perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., maka Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut sudah tepat dan benar serta diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ; Menimbang, bahwa oleh karena didalam keberatan Pembanding semula Pembantah/Pelawan didalam memori bandingnya, tidak ada hal-hal baru yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan Tingkat Pertama tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya memori banding tersebut tidak pertimbangkan lagi oleh Pengadilan Tinggi ; Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., haruslah dipertahankan dan dikuatkan ; Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Pembantah/Pelawan dipihak yang kalah sesuai ketentuan pasal 181 HIR, maka kepadanya harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ; Memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 1947 tentang Peradilan Ulangan jo Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;
MENGADI LI:
- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula
Pembantah/pelawan ; - Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., yang dimohonkan banding tersebut ; - Menghukum Pembanding semula Pembantah/pelawan membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah) ;
Hal 41 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung, pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018 oleh kami TUMPAK SITUMORANG, S.H., M.H., Hakim Tinggi sebagai Ketua Majelis dengan KAREL TUPPU, S.H., M.H. dan AGOENG RAHARDJO, S.H., sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 163/PEN/PDT/2018/ PT. BDG tanggal 17 April 2018, putusan tersebut diucapkan pada hari Senin tanggal 21 Mei 2018 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh NURDIANA, SH., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara.-
HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,
Ttd Ttd
KAREL TUPPU, S.H., M.H. TUMPAK SITUMORANG, S.H., MH.
Ttd
AGOENG RAHARDJO, S.H. PANITERA PENGGANTI,
Ttd
N U R D I A N A, S.H.
Perincian biaya perkara :
1. Redaksi Putusan --------------------- Rp. 5.000,- 2. Meterai Putusan ---------------------- Rp. 6.000,- 3. Pemberkasan ------------------------- Rp. 139.000,- + J u m l a h ----------------------------- Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu rupiah)