Anda di halaman 1dari 42

PUTUSAN

NOMOR : 163/PDT/2018/PT.BDG.

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Tinggi Jawa Barat di Bandung yang memeriksa dan


memutus perkara-perkara pada tingkat Banding, telah menjatuhkan putusan
sebagai berikut dalam perkara gugatan antara:

NY. ADE BADRIAH Pekerjaan Ibu Rumah Tangga, bertempat tinggal di


Dusun Babakan Panumbangan Rt. 01,Rw.05, Desa
Panumbangan, Kaecamatan Panumbangan, Kabupaten
Ciamis.yang untuk selanjutnya disebut sebagai
Pembanding semula Pembantah/Pelawan;

Lawan

1. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR


CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis selanjutnya disebut sebagai
Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I ;
2. KEMENTRIAAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL
KEKAYAAN NEGARA KANTOR WILAYAH DJKN
JAWABARAT CQ KEPALA KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA
Beralamat Kantor di Jalan Ir.H.Djuanda No.19 Kota
Tasikmalaya, yang untuk selanjutnya disebut sebagai
Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II ;
dan
1. KADAR WINARSIH,SH Pekerjaan Notaris/Pejabat Pembuat Akta
Tanah bertempat tinggal di jalan Ir H Juanda No. 51
Kabupaten Ciamis, yang untuk selanjutnya di sebut sebagai
Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/Turut
Terlawan I;
2. BADAN PERTANAHAN NASIONAL RI CQ KANTOR BADAN
PERTANAHAN NASIONAL KABUPATEN CIAMIS
Bertempat tinggal di Jalan Dr Suyud No.116 Yang untuk

Hal 1 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


selanjutnya disebut sebagai Turut Terbanding II semula
Turut Terbantah II/Turut Terlawan II ;

Pengadilan Tinggi tersebut ;

Telah membaca Surat Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat


tanggal 17 April 2018 Nomor : 163/PEN/PDT/2018/PT.Bdg., tentang
Penunjukan Majelis Hakim untuk memeriksa dan mengadili perkara ini ;
Telah membaca berkas perkara dan surat-surat lain yang berhubungan
dengan perkara tersebut ;

TENTANG DUDUKNYA PERKARA :

Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatan tanggal 05 Juli


2017 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Ciamis
pada tanggal 10 Juli 2017 dalam Register Nomor: 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms;
Menimbang, bahwa gugatan Penggugat tersebut telah dibacakan di
persidangan pada hari Selasa tanggal 26 September 2017, yang pada
pokoknya sebagai berikut:
1. Bahwa Pembantah / Pelawan adalah sebagai isteri yang Sah dari DEDE
SUTISNA Alm sebagaimana surat Kutipan Akta Nikah tangal 03 April
2000 Nomor : 29/29/IV/2000;
2. Bahwa suami Pembantah/Pelawan semasa hidupnya telah mengajukan
pinjaman kredit ke BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir. H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sebesar
Rp.500.000.000 (Lima ratus juta rupiah) dengan Jaminan sebidang tanah
Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM :
1072 Blok Sukahurip Desa/Kec.Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama :
DEDE SUTISNA berdasarkan Rekening Koran atas nama : DEDE
SUTISNA Suami Pembantah / Pelawan dan Permohona kerdit tersebut
telah dikabulkan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) ;
3. Bahwa pinjaman tersebut tidak di tentukan jangka waktu lamanya untuk
melakukan pelunasan dan cukup membayar angsuran bunganya setiap
bulannya yang mana setiap setahun sekali bisa diperpanjangan
pinjamannya berdasarkan penjelasan dari pihak Pegawai bagian Kredit
Hal 2 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG
CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) pada saat Pembantah/Pelawan
menandatangani persetujuan pinjaman suami Pembantah/Pelawan
yang dituangkan dalam suatu akta Perjanjian Notaris Kadar ,SH ;
4. Bahwa Penandatangan suatu Akta perjanjian atau Hak Tanggungan di
lakukan tidak di hadapan Notaris hanya di dihadapan Pegawai BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH ITERBANTAH I/TERLAWAN I) bagian Kredit ;
5. Bahwa semasa hidupnya suami Pembantah/Pelawan angsuran tersebut
berjalan lancar namun semenjak suami Pembantah/Pelawan menderita
penyakit yag berat pulang pergi berobat rawat inap dan berobat jalan ke
RSU Boromios Bandung angsuran pembayaran bunga akan tersendat
tidak membayar maksimal bahkan suami Pembantah/Pelawan sampai
meningal dunia yaitu pada hari : Selasa tanggal 30 Mei 2016;
6. Bahwa Pinjaman kredit suami Pembantah/Pelawan oleh pihak BANK
RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak di Asuransi Jiwa kan malah
dimasukan asuransi kebakaran;
7. Bahwa pihak Pembantah / Pelawan merasa kaget dan terkejut setelah
menerima surat Pemberitahuan dari BANK RAKYAT INDONESIA
(PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir
H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I)
tertanggal 22 Juni 2017 Nomor : B 3328/KC/VI/ADK/06/2017 akan
dilakukan Parate Eksekusi Lelang pada tangal 21 Juli 2017 yang
bertempat di Kantor Cabang BRI Ciamis Jalan Ir H Juanda No.166
Ciamis dengan isi surat nya masih memeberikan kesempatan untuk
melunasi hutangnya/menebus jaminan saudara sampai dengan tanggal
13 Juli 2017;
8. Bahwa selanjutnya pihak Pembantah/Pelawan menerima surat
Pengumuman Lelang Pertama Eksekusi Hak Tanggungan yang
diumumkan oleh Pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) bukan berdasarklan
pengumuman Lelang dari pihak yang berwenang yaitu dari KEPALA

Hal 3 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA
TASIKMALAYA (Terbantah II/Terlawan II) ;
9. Bahwa saelanjutnya Pihak Pembantah/Pelawan merasa keberatan akan
dilakukannya Parate Eksekusi Lelang pada tangal 21 Juli 2017 oleh pihak
Terbantah I/terlawan I dan Terbantah/Terlawan II;
10. Bahwa pihak Pembantah/Pelawan masih ada itikad baik dan tetap
memabayar / mengangsur bunganya setiap bulannya tidak berhenti
yang diterima oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sampai tanggal 29 Juni
2017 sebagaimana bukti pengiriman transper;
11. Bahwa pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR
CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya telah lalai tidak menjalankan perintah Undang
undang Perbankan sebagaimana bukti suami Pembantah/Pelawan pada
saat mengajukan angsuran pinjaman berdasarkan Rekening Koran tidak
di daftarkan ASURANSI JIWA guna menyelamatkan Keuang Negara
yang dalam hal ini keuangan Perbankan guna mengantisipasi Nasabah
pendenk umur agar keuangan terjamin dengan manpaat dari Nilai
Asuransi Jiwa itu merupakan kewajiban pihak BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) karena setiap pinjaman ke Bank Bank
yang lainnya juga selalu didaftar kan masuk Asuransi Jiwa guna
menyelamatkan keuangan Perbankan apa bila Nasabah pendek umur
meningal dunia hal ini sama sekali tidak di lakukan oleh pihak Terbantah
I/terlawan I sehinga merupakan perbuatan sewenang wenang dan telah
menyalahgunakan jabatannya sehingga tidak memberikan jaminan
perlindungan Konsumen sehingga telah melanggar Undang Undang
Perlindungan Konsumen yang akibatnya merugikan pihak Perbankan
sendiri dan juga merugikan ahliwaris Nasabah jelas merupakan
perbuatan melawan hukum;
12. Bahwa kelalaian pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) penandatangan
perjanjian kredit dilakukan tidak dihadapan Notaris dan salinan salinan
perjanjian pihak Pembantah/Pelawan tidak menerima seharusnya
Hal 4 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
menerima salinannya dan wajib diberikan oleh pihak BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I);
13. Bahwa pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR
CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak ada kewenangan
untuk melakukan Pengumaman Lelang yang berwenang adalah pihak
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA
TASIKMALAYA (TERBANTAH II /TERLAWAN II) sebagaimana diatur
dalam aturan hukum yang berlaku yaitu Undang undang Hak
Tanggungan No.4 tahun 1996 maka pihak BANK RAKYAT INDONESIA
[PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir
H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I)
telah menyalahgunakan kewenangannya ;
14. Bahwa oleh karena pihak Pembantah/Pelawan masih ada itikad dan
berjalan pembayaranya tiap bulan tidak terhenti yang di terima oleh Pihak
BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG
CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H.Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) sama sekali tidak ada dasar Hukum untuk
melakukan pengajuan Pelelangan kepada Intansi yang berwenang yaitu
KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA
TASIKMALAYA (TERBANTAH II /TERLAWAN II) harus dinyatakan di
tolak karena telah bertentangan dengan peraturan Hukum yang berlaku
dimana pihak Pembantah/Pelawan tidak cidera Janji ;
15. Bahwa apa yang dilakukan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA
[PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir
H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I)
telah menyalah guna kan kekuasaannya/jabatannya hanya sewenang
sewenang telah menindas pihak Pembantah/Pelawan yang masih
mempunyai itikad pembayaran bunga tetap berjalan setiap bulannya
diajukan Lelang maka Pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO)
TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) tidak
mencerminkan rasa Prikemanusiaan dan Rasa Keadilan dan juga tidak
menerapkan azas Kepatutan sehingga merugikan pihak Pembantah
/Pelawan sebagai ahliwarisnya Alm DEDE SUTISNA jauh jauh memakai
konsep memperdayakan orang tidak berdaya dalam hal ini khususnya
Hal 5 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
pihak Pembantah/Pelawan dan juga Terbantah I/Terlawan I tidak
melindungi pihak Konsumen sebagaimana di atur dalam Undang undang
Perlindungan Konsumen ;
16. Bahwa jelas dan nyata Perbuatan pihak BANK RAKYAT INDONESIA
[PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir
H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis [TERBANTAH I/TERLAWAN I]
tidak memperdayakan pihak yang tidak berdaya dan tidak melindungi
pihak Konsumen seolah melanggar aturan Perlindungan Konsumen yaitu
UNDANG-UNDANG RI NOMOR: 8 TAHUN 1999 TENTANG
PERLINDUNGAN KONSUMEN sebagaimana termuat di dalam Pasal 3 .
yaitu a. meningkatkan kesadaran, b. kemampuan dan kemandirian
Konsumen melindungi diri, c.Meningkatkan pemberdayaan Konsumen
dalam memilih, menentukan dan menuntut Hak haknya sebagai
Konsumen, d.Menciptakan perlindungan Konsumen yang mengandung
unsur Kepastian Hukum dan keterbukaan Informasi serta Akses untuk
mendapatkan imformasi Hal ini sama sekali tidak dilakukan oleh BANK
RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) telah menyalah gunakan kekuasaan dan
sewenang wenang;
17. Bahwa dengan demikian Pihak ahliwaris Almarhum DEDE SUTISNA
MOHON PERLINDUNGAN HUKUM SEBAGAI DEBITUR YANG
MENINGAL DUNIA TERMASUK DI KATAGORIKAN KREDIT MACET
ATAU ADA UNSUR KESENGAJAAN Oleh Karena apabila seseorang
memperoleh kredit maka berarti mereka memperolah kepercayaan.
Sedangkan bagi si pemberi kredit artinya memberikan kepercayaan
kepada seseorang bahwa uang yang dipinjamkan pasti kembali.
Pengertian “kredit” menurut Undang-Undang Perbankan Nomor 10 tahun
1998 adalah “penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam
antara bank dengan pihak ahliwaris Pembantah yang mewajibkan pihak
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
pemberian bunga” namun pihak ahliwaris Pembantah/Pelawan tidak.
Ditentukan jangka waktu pelunasannya karena berdasarkan Rekening
Koran hanya cukup mengangsur bunga saja oleh karena Dalam kredit
terkandung pengertian tentang “Degree of Risk” yaitu suatu tingkat resiko
tertentu, oleh karena pelepasan kredit mengandung suatu risiko, baik
risiko bagi pemberi kredit maupun bagi penerima kredit. Bagi penerima
Hal 6 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
kredit, risiko yang mungkin timbul adalah jika ia tidak dapat
mengembalikan pinjaman tersebut, ia akan kehilangan modal. Bagi pihak
pemberi kredit, salah satu resiko yang dapat terjadi adalah jika pihak
penerima kredit tidak dapat melunasi kewajibannya pada waktu yang
telah diperjanjikan atau dengan kata lain jika terjadi apa yang disebut
dengan kredit macet. Keadaan yang demikian dalam hukum perdata
disebut wanprestasi atau ingkar janji. Sebagaimana telah diketahui
bahwa kredit merupakan perjanjian pinjam uang, maka debitur yang tidak
dapat membayar lunas utangnya setelah jangka waktunya habis, adalah
wanprestasi.
18. Bahwa Kredit macet adalah suatu keadaan dimana seseorang nasabah
tidak mampu membayar lunas kredit bank tepat pada waktunya. Suatu
kredit digolongkan sebagai kredit bermasalah ialah kredit-kredit yang
tergolong sebagai kredit kurang lancar, kredit diragukan, dan kredit
macet. Istilah kredit bermasalah telah digunakan oleh dunia perbankan
Indonesia sebagai terjemahan problem yang merupakan istilah yang
sudah lazim digunakan di dunia internasional. Istilah dalam bahasa
Inggris yang biasa dipakai juga bagi istilah kredit bermasalah adalah
nonperformingloan namun untuk menyelesaikan kredit bermasalah atau
non-performing loan itu dapat ditempuh dua cara atau strategi yaitu
penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit. Yang dimaksud dengan
penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit
bermasalah melalui perundingan kembali antara bank sebagai kreditor
dan nasabah peminjam sebagai debitor, sedangkan penyelesaian kredit
adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui lembaga
hukum. Yang dimaksud dengan lembaga hukum dalam hal ini adalah
Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan Direktorat Jendral Piutang
dan Lelang Negara (DJPLN), melalui Badan Peradilan, dan melalui
Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian sengketa. Oleh Karena
dalam kegiatan perkreditan tersangkut beberapa pihak, yakni kreditur,
debitur serta pihak-pihak yang terkait, maka dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan (UUHT) kepentingan
para pihak tersebut diperhatikan dan diberikan keseimbangan dalam
perlindungan dan kepastian hukumnya. Namun tetap harus di perhatikan
dan memberikan perlindungan kepada kreditur, UUHT juga memberikan
perlindungan kepada debitur/pemberi hak tanggungan dan pihak ketiga
dalam hal-hal sebagai berikut:

Hal 7 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


- Adanya kemungkinan melakukan roya partial yang diatur dalam Pasal
2 ayat (2) sebagai penyimpangan dari asas tidak dapat dibagi-bagi
dalam Pasal 2 ayat (1).
- Pemenuhan asas spesialitas dan publisitas.
- Ketentuan tentang isi SKMHT dan APHT.
- Hak pemegang hak tanggungan pertama untuk menjual obyek hak
tanggungan atas kekuasaan sendiri hanya dapat terlaksana apabila
hal tersebut diperjanjikan (Pasal 6 jo Pasal 11 ayat (2) huruf e).
- Janji yang memberikan kewenangan kepada pemegang hak
tanggungan untuk memiliki obyek hak tanggungan apabila debitur
cidera janji adalah batal demi hukum (Pasal 12).
- Ketentuan tentang pencoretan (roya) hak tanggungan yang sudah
bagus (Pasal 22) diadakan demi kepentingan debitur/pemberi hak
tanggungan.
19. UUHT bertujuan untuk memberikan landasan untuk dapat berlakunya
lembaga hak tanggungan yang kuat di dalamnya antara lain menegaskan
atau meluruskan persepsi yang kurang tepat di waktu yang lalu. Adanya
penegasan/pelurusan berkenaan dengan beberapa masalah tersebut
memerlukan perubahan persepsi dan sikap semua pihak yang berkaitan
dengan pelaksanaan hak tanggungan ini. Pemahaman yang obyektif
terhadap prinsip prinsip hak tanggungan diikuti dengan kepatuhan untuk
melaksanakan UUHT secara konsekuen sedikit banyak dapat
mengurangi kemungkinan terjadinya kredit macet perbankan.
20. Bahwa Analisis Kasus Sengketa : pihak ahliwaris Pembantah/ Pelawan
yaitu :
21. Bahwa Kredit macet mempunyai dampak negatif bagi kedua belah pihak.
Bagi nasabah, dalam hal ini nasabah yang masih beritikad baik, artinya
kredit macet terjadi bukan disengaja, kredit macet berarti ia harus
menanggung beban kewajiban yang cukup berat terhadap bank. Karena
bunga tetap dihitung terus selama kredit belum dilunasi. Mengingat setiap
pinjaman dari bank (konvensional) mengandung bunga, maka jumlah
kewajiban nasabah semakin lama akan semakin bertambah besar.
Sedangkan bagi bank, dampaknya lebih serius karena selain dana yang
disalurkan untuk kredit berasal dari masyarakat, kredit macet juga
mengakibatkan bank kekurangan dana sehingga mempengaruhi kegiatan
usaha bank. Bank yang terganggu kesehatannya, akan sulit melayani
permintaan nasabah, seperti permohonan kredit, penarikan tebungan,
dan deposito. Keadaan yang demikian akan mempengaruhi kepercayaan
Hal 8 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
masyarakat terhadap Bank hingga manjadi berkurang. Bahkan bukannya
tidak mungkin izin usaha bank dicabut pemerintah dan dilikuidasi.
22. Bahwa Dalam kasus yang dialami pihak Ahliwaris Pembantah/Pelawan
apabila jika dilihat dari aspek perdata maka pihak Ahliwaris Pembantah /
Pelawan (debitur) dipandang tidak melakukan wanprestasi, sebab
pembayaran tetap berjalan sebagaimana bukti slip setoran dan tetap
menjalankan kewajibannya sebagai mana yang tertuang dalam perjanjian
kredit tersebut. berarti Ahliwaris Pembantah/Pelawan (debitur) tersebut
tidak melakukan wanprestasi atau ingkar janji. Meskipun bank selaku
kreditur memiliki kedudukan istimewa dalam UUHT sebagaimana yang di
uraikan diatas, dan dampak dari kredit macet ini sangat serius terhadap
bank yang bersangkutan. tetapi dalam hal ini bank tidak dapat melakukan
tindakan-tindakan yang berlebihan apabila menagih kepada debitur.
Apalagi Debiturnya telah meninggal dunia hanya ahliwarisnya yaitu Pihak
Pembantah/Pelawan Karena sudah jelas ada kekuarangan pembayaran
kredit yang dilakukan Debitur nya telah meninggal dunia jelas dan nyata
bukan kesengajaan dari debitur, Alm Dede Sutisna akan tetapi karena
ada faktor-faktor takdir umurnya telah di cabut oleh yang maha kuasa
diluar kehendak dari Ahliwaris Dede Sutisna Alm (debitur) yaitu sehingga
menyebabkan usahanya berhenti dan akibatnya tidak dapat lagi
menjalankan kewajibannya yaitu membayar angsuran sepenuhnya setiap
perbulannya. Selain itu dalam UUHT kedudukan debitur Dede Sutuisna
Alm juga mendapat perlindungan hukum. Oleh karena itu, bank dalam
menyikapi kredit macet tersebut harus memperhatikan hak-hak dan
kedudukan debitur yang dilindungi oleh Undang-Undang.
23. Bahwa dengan dermikian Pihak Pembantah/Pelawan dapat menarik
kesimpulan Dalam menyelesaikan permasalah debitur alm Dede Sutisna
bank harus dapat menempuh dengan cara yaitu : penyelamatan kredit,
Yang dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah
penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara bank
sebagai kreditor dan nasabah peminjam sebagai debitor Alm Dede
Sutisna yang di wakili ahliwarisnya yaitu Pembantah/Pelawan;
24. Bahwa Dalam hal penyelesaian kredit bermasalah melalui cara
penyelamatan kredit, bank dapat melakukan pembinaan secara rutin
terhadap nasabah/debitur (Pembantah/Pelawan sebagai ahliwaris Alm
Dede Sutisna), serta melakukan pendekatan pada keluarga dan orang
tua nasabah/debitur tersebut. Namun jika usaha ini tidak membuahkan
hasil yang positif, maka pihak Pihak BANK RAKYAT INDONESIA
Hal 9 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
[PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir
H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I)
jangan terlalu menindas terhadap Pihak Ahliwaris Dede Sutisna Alm
(Debitur) yang mempunyai itikad baik angsuran tetap berjalan dilakukan
Ekskeusi Pelelangan sebaiknya terapkan rasa keadilan, rasa
prikemanusiaan terhadap pihak ahliwaris pembantah karena bukan
kehendak sendiri karena kehendak Alloh yang kuasa yang mempunyai
untuk menghidupkan dan mematikan mahluknya itu harus
dipertimbangkan dengan nurani yang dalam demi kepentingan kedua
belah pihak dan dirasakan Adil ;
25. Bahwa Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR
CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) dapat melakukan
eksekusi terhadap barang yang menjadi agunan melalui Balai Lelang.
dapat melalui pihak Kantor Lelang Negara atau pengadilan Negeri.
Dalam melakukan eksekusi terhadap barang agunan milik debitur, pihak
bank harus memperhatikan hak-hak dan kedudukan debitur yang
terdapat dalam UUHT. Dan melihat mempelajari memperhatikan apakah
pihak Alm Dede Sutisna dengan sengaja melakukan perbuatannya telah
ingkar janji disebabkan karena meninggal dunia itu yang harus di
perhatikan dengan hati nurani yang bersih sebagai bahan pertimbangan;
26. Bahwa Berdasarkan Sengketa pihak Ahliwaris Pembantah/Pelawan
diatas, maka sebelum menyepakati suatu perjanjian kredit harus memiliki
keyakinan mengenai kesanggupan, kemampuan, dan kemauan debitur
untuk melunasi utangnya. untuk memperoleh keyakinan tersebut, bank
harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan,
modal, agunan, dan prospek usaha debitur, agar kasus kredit macet
dapat diminimalisir.dan harus menerapkan menjaga hal Umur manusia
akan panjang usianya atau pendek dengan jalan dimasukan atau
didaftarkan Asuransi Jiwa guna menyelamatkan kedua belah pihak hal ini
tidak dilakukan oleh pihak BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H.Juanda No.166
Kabupaten Ciamis(TERBANTAH I/TERLAWAN I);
27. Bahwa dengan demikian pihak Ahliwaris Alm Dede Sutisna dapat
menarik kesimpulan sengketa yang dialami pihak ahliwaris Pembantah/
Terlawan alm Dede Sutisna sebagaimana uraian tersebut diatas, semoga
satu pendapat dengan pihak Terbantah I /terlawan I untuk menyelesaikan
kredit bermasalah atau non-performing loan itu dapat ditempuh dua cara
Hal 10 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
atau strategi yaitu penyelamatan kredit dan penyelesaian kredit. Yang
dimaksud dengan penyelamatan kredit adalah suatu langkah
penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara
Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR
CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) sebagai kreditor dan
nasabah peminjam sebagai debitor ahliwaris alm Dede Sutisna
(Pembantah/Pelawan), adalah suatu langkah penyelesaian kredit
bermasalah melalui lembaga hukum. Lembaga hukum yang dimaksud
dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) dan
Direktorat Jendral Piutang dan Lelang Negara (DJPLN), melalui Badan
Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif Penyelesaian
sengketa. sehingga dengan demikian gugatan Bantahan / Keberatan
Pembantah harus dikabulkan;
28. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Pembantah/ Pelawan
MEMOHON kepada Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Ciamis Cq
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara Pembantah/
Pelawan agar dapat menolak pelaksanaan Eksekusi Lelang dihadapan
umum maupun baliknama kepada pihak lain terhadap barang hak milik
Dede Sutisna Alm [ ahliwaris Pembantah /Pelawan ] yaitu berupa :
sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya Bangunan Rumah seluas
198 m2 SHM :1072 Blok Sukahurip Desa/Kec. Panumbangan,
Kab.Ciamisatas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/
Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut :
Utara : Jalan Raya panumbangan ;
Barat : Rumah H adang ;
Selatan : Rumah Yasa ;
Timur : Rumah Husni ;
29. Bahwa oleh karena BANTAHAN/PERLAWANAN ini diajukan berdasarkan
fakta-fakta yang nyata secara analogis dikualifikasikan dengan bukti-bukti
yang autentik sifatnya dan ternyata waktu demi waktu membawa akibat
yang semakin buruk serta sangat merugikan pembantah baik secara
Materiil maupun secara Moril, dan karenanya memenuhi persyaratan
yang dimaksud dalam pasal 180 ayat (1) HIR, serta sangat eksepsilonil
menyangkut kehidupan dan masa depan diri ahliwaris Alm DEDE
SUTISNA (pembantah/Pelawan) dan keluarganya sehingga BANTAHAN/
PERLAWANAN ini patut untuk dikabulkan secara serta merta, dan
putusan dalam perkara ini dapat dijalanan terlebih dahulu (Uit Voerbaar
Hal 11 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Bij Voorraad) walaupun para Terbantah/ Turut Terbantah mengajukan
permohonan VERZET, BANDING maupun KASASI, maka oleh
karenanya cukup beralasan bila BANTAHAN / PERLAWANAN ini
dinyatakan sebagai BANTAHAN / PERLAWANAN yang benar dan
bertindak baik ;
Maka berdasarkan alasan-alasan yang telah terurai tersebut diatas,dengan
segala hormat dan kerendahan hati kiranya Pembantah Memohon Kepada
Yth. Bapak Ketua Pengadilan Negeri Ciamis C.Q. Majelis Hakim yang
memeriksa dan Mengadili Perkara Perdata ini serta menjatuhkan PUTUSAN
adalah sebagai berikut :
PRIMAIR
1. Menerima dan mengabulkan BANTAHAN pembantah /Pelawan untuk
seluruhnya ;
2. Menyatakan dan menetapkan, bahwa BANTAHAN Pembantah /Pelawan
yang benar dan bertindak baik ;
3. Menyatakan menolak pelaksanaan Ekskeusi Lelang yang diajukan pihak
BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG
CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir.H.Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) melalui KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II /
TERLAWAN II) atas sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya
Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec.
Panumbangan, Kab.Ciamisatas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris
Pembantah/Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut :
Utara : Jalan Raya panumbangan.
Barat : Rumah H adang.
Selatan : Rumah Yasa.
Timur : Rumah Husni.
4. Menyatakan tidak sah dan tidak berharga serta tidak mempunyai
kekuatan hukum dengan segala akibat hukumnya Permohonan
pelaksanaan Ekskeusi Lelang yang diajukan pihak BANK RAKYAT
INDONESIA (PERSERO) TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten Ciamis
(TERBANTAH I/TERLAWAN I) melalui KANTOR PELAYANAN
KEKAYAAN DAN LELANG NEGARA TASIKMALAYA (TERBANTAH II /
TERLAWAN II) atas sebidang tanah Darat yang berdiri diatasnya
Bangunan Rumah seluas 198 m2 SHM : 1072 Blok Sukahurip Desa/Kec.

Hal 12 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama : DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris
Pembantah/Pelawan) yang batas batasnya adalah sebagai beriut :
Utara : Jalan Raya panumbangan ;
Barat : Rumah H adang ;
Selatan : Rumah Yasa ;
Timur : Rumah Husni ;
Karena tidak memenuhi prosedur Hukum yang berlaku ;
5. Menyatakan Pihak Pembantah/Pelawan (ahliwaris Alm Dede Sutisna)
tidak melakukan Wanprestasi terhadap pihak BANK RAKYAT
INDONESIA [PERSERO] TBK KANTOR CABANG CIAMIS
berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166 Kabupaten
Ciamis[TERBANTAH I/TERLAWAN I ;
6. Menyatakan Pihak Pembantah/Pelawan (Ahliwaris Alm Dede Sutisna)
Debitur mempunyai itikad karena tetap melakukan angsuran pembayaran
setiap bulannya sebagaimana bukti Transperan pengriman pembayaran
bunga kepada pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda No.166
Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) ;
7. Memerintahkan kepada pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO]
TBK KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis [TERBANTAH I/TERLAWAN I ] untuk
membuat perjanjain baru dengan Pihak Pembantah/Pelawan [ Ahliwaris
Dede Sutisna Alm ] ;
8. Menghukum Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) untuk
melakukan langkah penyelesaian kredit Pihak Pembantah/Pelawan
(Ahliwaris Alm Dede Sutisna) melalui lembaga hukum, Lembaga hukum
yang dimaksud dalam hal ini adalah Panitia Urusan Piutang Negara
(PUPN) dan Direktorat Jendral Piutang dan Lelang Negara (DJPLN),
melalui Badan Peradilan, dan melalui Arbitrase atau Badan Alternatif
Penyelesaian sengketa;
9. Menyatakan Pihak BANK RAKYAT INDONESIA [PERSERO] TBK
KANTOR CABANG CIAMIS berkedudukan di Jalan Ir H. Juanda
No.166 Kabupaten Ciamis (TERBANTAH I/TERLAWAN I) lalai dalam
melaksanakan kewajiban tidak mendaftar Debitur Dede Sutisna Alm
kedalam Asuransi Jiwa yang bermanpaat, melindungi, menyelamatkan

Hal 13 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


uang Negara dunia Perbankan kedua belah pihak antara Kreditur dan
Debitur;
10. Memerintahkan kepada Turut terbantah II / Kantor Badan Pertanahan
Nasional Kabupaten Ciamis tidak melakukan balik nama SHM SHM :
1072 Blok Sukahurip Desa/Kec. Panumbangan, Kab.Ciamis atas nama :
DEDE SUTISNA Alm (Ahliwaris Pembantah/Pelawan) kepada siapa pun
juga ;
11. Menghukum Para terbantah/Para terlawan, Para Turut Terbantah /Para
Turut terlawan untuk tunduk dan ta’at pada putusan ini ;
12. Menghukum Para Terbantah/Para Terlawan dan Para Turut Terbantah /
Para Turut terlawan untuk Membayar Biaya Perkara yang timbul dalam
perkara ini ;
SUBSIDAIR :
Apabila Majelis Hakim Pengadilan Negeri Ciamis berpendapat lain maka
Mohon Putusan yang SEADIL-ADILNYA (Ex Aequo Et Bono ).

Menimbang, bahwa atas gugatan Pembantah tersebut, Terlawan I


melalui Kuasanya telah mengajukan eksepsi/jawaban tertanggal 10 Oktober
2017, yang pada pokoknya adalah sebagai berikut:
I. DALAM EKSEPSI:
GUGATAN PERLAWANAN YANG DIAJUKAN OLEH PELAWAN
KABUR (OBSCUUR LIBEL)
1. Pelawan dalam surat gugatan Perlawanannya tidak dengan jelas
menyatakan perbuatan hukum mana yang dilakukan oleh Terlawan I
yang dianggap suatu Perbuatan Melawan Hukum. Dalam hal ini
dalam positanya dari Pelawan sangat tidak berdasar hukum sama
sekali dan tidak menjelaskan fakta-fakta yang menyatakan bahwa
Terlawan I melakukan perbuatan melawan hukum karena telah
melakukan pelelangan terhadap jaminan dari Pelawan melalui
Terlawan II, apabila diteliti lebih jauh ternyata tidak ada satupun
fundamentum petendi yang menerangkan sebab/dasar hukum yang
mendukung dalil dan petitum tersebut.
proses pelelangan yang dilakukan oleh Terlawan I melalui Terlawan II
telah sesuai prosedur dan ketentuan sebagaimana Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang. Oleh karena tidak ada syarat-syarat
yang dilanggar dan telah memenuhi dalam proses pelelangan yang
dilakukan Terlawan I melalui Terlawan II sebagaimana ketentuan
Hal 14 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
yang berlaku, maka gugatan dari Pelawan yang ditujukan kepada
Terlawan I adalah gugatan yang tidak berdasar dan tidak beralasan.
Bukankah Pelawan yang tidak dapat menyelesaikan kewajibannya
kepada Terlawan I sesuai Perjanjian Kredit ? Dan bukankah sudah
menjadi suatu konsekuensi hukum, jika Debitur (in casu Pelawan)
wanprestasi, maka Kreditur berhak mengambil pelunasan dari
jaminan yang berikan Debitur ? tuntutan yang demikian, merupakan
tuntutan yang tidak berdasar dan jelas menunjukkan bahwa Pelawan
tidak mempunyai itikad yang baik;
2. Bahwa dengan tidak satupun dalil dalam posita gugatan Pelawan
yang dapat menunjukan perbuatan melawan hukum yang mana yang
telah dilakukan oleh Terlawan I sehingga Pelawan tidak dapat
menyatakan Terlawan I dengan melakukan tindakan sewenang-
wenang dalam pelelangan sementara tidak ada tindakan yang
dilakukan oleh Terlawan I yang dikategorikan sebagai tindakan yang
memenuhi unsur sebagaimana disebutkan dalam Pasal 1365
KUHPerdata bahwa untuk dapat dinyatakannya seseorang melakukan
perbuatan melawan hukum, maka haruslah memenuhi syarat-syarat
sebagai berikut :
1. harus ada perbuatan;
2. perbuatan itu harus melawan hukum;
3. ada kerugian;
4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum itu
dengan kerugian;
5. ada kesalahan (schuld).
Namun ternyata tidak satu pun dalil gugatan Pelawan yang
menunjukkan bahwa perbuatan yang dilakukan dilakukan oleh
Terlawan I telah memenuhi syarat-syarat tersebut terutama adanya
kesalahan (schuld) yang dibuat oleh Terlawan I.
3. Bahwa oleh karena tidak satu pun syarat-syarat perbuatan melawan
hukum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1365 KUHPerdata
terpenuhi, maka gugatan perbuatan melawan hukum (on
rechtmatigedaad) yang Pelawan khususnya tujukan kepada Terlawan
I adalah gugatan yang tidak berdasar dan tidak beralasan.
4. Bahwa sesuai praktek peradilan, suatu gugatan baru dianggap kabur
menurut hukum jika gugatan (i) tidak menjelaskan dasar hukum
(rechts grond) dan fakta-fakta terkait (fetelijke grond); (ii) dalam
gugatan dengan objek sengketa tanah tidak disebutkan batas-
Hal 15 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
batasnya, letak dan ukuran/luas tanah; (iii) petitum tidak rinci;(iv)
adanya kontradiksi atau ketidak sesuaian antara posita dan petitum;
5. Bahwa berdasarkan hal tersebut, terbukti gugatan perlawanan yang
diajukan Pelawan tidak jelas/kabur dan harus dinyatakan atau
dikategorikan sebagai gugatan yang obscuur libel oleh Majelis Hakim;
Berdasarkan eksepsi tersebut diatas, Terlawan I mohon kehadapan
Yang Mulia Majelis Hakim yang memeriksa dan Mengadili Perkara aquo untuk
MENOLAK ATAU SETIDAK-TIDAKNYA MENYATAKAN GUGATAN
PERLAWANAN A QUO TIDAK DAPAT DITERIMA;
II. DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa apabila Yang Mulia Majelis Hakim berpendapat lain, dengan
ini Terlawan I mengajukan jawaban dalam Pokok Perkara sebagai
berikut;
2. Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan dalam Eksepsi mohon
dianggap sebagai satu kesatuan dengan jawaban dalam pokok
perkara ini;
3. Bahwa Terlawan I menolak dengan tegas semua dalil-dalil yang
dikemukakan oleh Pelawan kecuali yang secara tegas diakui oleh
Terlawan I;
4. Bahwa untuk menjelaskan dan mendudukan persoalan yang
sebenarnya, akan Terlawan I jelaskan fakta - fakta hukum yang
dikuatkan dengan bukti-bukti hukum bahwasanya Terlawan I telah
melakukan perbuatan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku
sebagai berikut :
5. Bahwa Pelawan adalah debitur Terlawan I yang telah mendapatkan
fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus
juta rupiah) dengan jangka waktu 1 (satu) tahun sebagaimana
AktaPerjanjian Kredit Nomor : 26 tanggal 21 Agustus 2014 yang
dibuat dihadapan Kadar Winarsih, SH., Notaris di Ciamis. Untuk
menjamin pelaksanaan kewajibannya sesuai dengan Perjanjian
Kredit, Pelawan menyerahkan sebagai jaminan kredit sebagai
berikut :
a. Sertifikat Hak Milik Nomor : 1080/Desa Panumbangan atas nama
Dede Sutisna;
b. Sertifikat Hak Milik Nomor : 452/Desa Tanjungmulya atas nama
Dede Sutisna;
c. Sertifikat Hak Milik Nomor : 1072/Desa Panumbangan atas nama
Hal 16 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Dede Sutisna;
yang mana ketiga agunan tersebut telah dilakukan pengikatan
secara sempurna dengan Hak Tanggungan peringkat pertama
sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 566/2014
tanggal 14 Nopember 2014 dihadapan Kadar Winarsih,
SH.,PPAT/Notaris di Ciamis dan Sertifikat Hak Tanggungan Nomor :
3005/2014 tanggal 01 Desember 2014.
Bahwa Terlawan I tidak memiliki kewajiban untuk memberikan
salinan dari Perjanjian kredit antara Pelawan dengan Terlawan,
bahwasannya salinan tersebut dapat dimintakan secara langsung
oleh debitur (dhi. Pelawan) kepada notaris yang mengaktakan
perjanjian dimaksud. Oleh sebab itu, maka dalil Pelawan pada
positanya dalam angka 3 dan angka 4 halaman 2 serta angka 12
halaman 4 merupakan dalil yang tidak perlu dipertimbangkan
kembali dan patut untuk ditolak.
6. Bahwa Pelawan telah menandatangani akta perjanjian kredit dan
telah dilakukan pengikatan secara sempurna dengan Hak
Tanggungan, dimana sebelumnya telah dijelaskan dan dibacakan
mengenai klausula-klausula dalam akta tersebut, sehingga Pelawan
sudah mengetahui mengenai konsekuensi dari dijadikannya obyek
sengketa sebagai jaminan kepada Terlawan I apabila dikemudian
hari Pelawan wanprestasi kepada Terlawan I selaku kreditur.
dengan telah dilakukannya pengikatan jaminan tersebut dengan Hak
Tanggungan maka pengikatan atas jaminan tersebut telah
sempurna. Sehingga pemegang Hak Tanggungan dalam hal ini
Terlawan I oleh hukum diberi hak preferent untuk melakukan
eksekusi jika debitur (Yang Berhutang) dengan jaminan obyek
tersebut wanprestasi.
Bahwa apabila Pelawan mendalilkan harus adanya asuransi jiwa
terhadap kredit dari Pelawan dengan mendasarkan undang-undang
perbankan adalah dalil yang menyesatkan, akan tetapi harus dilihat
terlebih dahulu adalah konteks dari jenis kredit dari debitur itu
sendiri.
Mengingat jenis fasilitas kredit yang dinikmati oleh Pelawan adalah
kredit komersil yang mana jaminan utamanya (first way out) adalah
usahanya itu sendiri yaitu diperuntukan usaha dagang eceran
daging sapi dan kerbau, maka terhadap fasilitas kredit dari Terlawan

Hal 17 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


I diberikan asuransi terhadap usahanya tersebut dengan asuransi
kebakaran. Sedangkan asuransi jiwa diperuntukan untuk jenis
fasilitas kredit konsumer yang mana jaminan utamanya (first way
out) adalah berasal dari kapasitas pribadi dari debitur dalam
pengembalian pembayarannya, sehingga perlu diberikan asuransi
diri. Dengan demikian jelaslah apa yang didalilkan oleh Pelawan
adalah dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar, sehingga dalil
Pelawan dalam positanya angka 6, angka 11 dan angka 26 serta
petitumnya pada angka 9 halaman 13 patut untuk ditolak dan
dikesampingkan.
7. pada pelaksanaannya Pelawan kemudian tidak dapat
menyelesaikan kewajibannya / melunasi kredit (wanprestasi) kepada
Terlawan I, maka sesuai Pasal 6 jo Pasal 20 ayat (1) Undang-
Undang No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan, Terlawan I
mempunyai hak untuk menjual objek Hak Tanggungan (sisa jaminan
kredit) atas kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum, menurut
tata cara yang diatur dalam perundang-undangan dan mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut.
Dengan wanprestasinya Pelawan tersebut, Terlawan I tidak serta
merta melaksanakan hak Terlawan I untuk menjual objek Hak
Tanggungan tersebut. Tetapi Terlawan I masih memberikan
peringatan sekaligus memberikan kesempatan kepada Pelawan
untuk menyelesaikan kredit sesuai dengan waktu yang ditentukan
sebagaimana surat peringatan Terlawan I :
a. Surat Peringatan Pertama No. B. 4870-VI-KC/ADK/VIII/2015
tanggal 24 Agustus (Terlawan I masih memberikan kesempatan
kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit sampai dengan
tanggal 31 Agustus 2015).
b. Surat Peringatan Kedua No. B. 6474-VI-KC/ADK/XI/2015 tanggal
02 November 2015 (Terlawan I masih memberikan kesempatan
kembali kepada Pelawan untuk menyelesaikan kredit sampai
dengan tanggal 16 Nopember 2015).
Surat Peringatan Ketiga No. B. 7624-VI-KC/ADK/11/2015 tanggal 26
November 2015 (Terlawan I masih memberikan kesempatan kepada
Pelawan untuk menyelesaikan kredit tanggal 11 Desember 2015)
Dengan demikan terhadap gugatan yang tidak jelas/kabur/obscuur
libelsesuai dengan Yurisprudensi tetap Mahkamah Agung RI(vide
Putusan MA tanggal 10 Juli 1975 No. 551 K/Sip/1975), maka
Hal 18 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
terhadap gugatan Pelawan yang obscuur libel, Pengadilan harus
menyatakan bahwa gugatan Pelawan a quo ditolak atau setidak-
tidaknya tidak dapat diterima;
8. Bahwa maksud dari Surat Peringatan tersebut agar Pelawan segera
memenuhi kewajiban membayar hutangnya kepada Terlawan I.
Namun demikian, meskipun Terlawan I telah 3 (tiga) kali
memberikan kesempatan kepada Pelawan untuk menyelesaikan
kreditnya tetapi Pelawan tidak juga menanggapi itikad baik Terlawan
I.Hal ini jelas menunjukkan bahwa Pelawan tidak beritikad baik
untuk menyelesaikan kewajibannya kepada Terlawan I. Bahkan
apabila dilihat dari rentang waktu yang diberikan oleh Terlawan I
kepada Pelawan untuk mengembalikan kewajibannya yaitu sampai
dengan 2 (dua) tahun lebih dari waktu yang diperjanjikan. Apakah
hal tersebut belum cukup menunjukan itikad baik dan memberikan
kesempatan kepada Pelawan ? Sehingga posita Pelawan pada
angka 10, angka 14, angka 15, angka 17 dan angka 22 serta
petitumnya pada angka 5 dan angka 6 sangatlah patut ditolak
karena tidak memiliki dasar hukum.
Bahwa mengingat dana yang dipergunakan oleh Pelawan
merupakan dana masyarakat yang harus dikembalikan sesuai
dengan perjanjian, maka sudah menjadi konsekuensi yuridis logis,
jika Terlawan I menuntut pelunasan dari penjualan jaminan kredit.
9. Dalil yang disampaikan Pelawan dalam positanya pada angka 18,
angka 21, angka 23, angka 24 dan angka 27 yang pada intinya
meminta untuk dilakukan restrukturisasi kredit dari Pelawan sebagai
jalan keluar penyelesaian kredit yang telah macet dari Pelawan
adalah dalil yang tidak berdasar dan patut untuk ditolak. Karena
Terlawan I telah memberikan kesempatan kepada Pelawan dan
sampai kapan kah kredit dari Pelawan akan terselesaikan yang
jelas-jelas telah diakui sendiri oleh Pelawan bahwa kredit Pelawan
telah macet ?
Apabila dilakukan restrukturisasi kredit sendiri hanya merupakan
salah satu cara dalam penyelesaian kredit bermasalah selain dari
penjualan jaminan. Jadi tidak ada kewajiban Terlawan I untuk
melakukan restrukturisasi kredit debiturnya dalam menangani kredit
bermasalah, sebagaimana dijelaskan dalam pertimbangan PBI No.
7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum butir d
bahwa sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi
Hal 19 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
kerugian dari debitur bermasalah, bank dapat melakukan
restrukturisasi kredit atas debitur yang masih memiliki prospek
usaha dan kemampuan membayar.
Adapun menurut pertimbangan Terlawan I, Pelawan sudah tidak
memiliki prospek usaha maupun kemampuan membayar. Hal
tersebut terlihat dari catatan rekening koran pinjaman Pelawan,
dimana selain Pelawan sudah tidak dapat membayar kewajibannya
sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diperjanjikan. Sehingga
karena persyaratan untuk dilakukan restrukturisasi kredit tersebut
tidak terpenuhi, maka restrukturisasi kredit terhadap fasilitas kredit
Pelawan tidak dapat dilaksanakan.
10. Bahwa dengan telah meninggal dunianya pemberi Hak Tanggungan
(dhi. Pelawan), maka hal tersebut tidak menjadikan Hak
Tanggungan menjadi terhapus. Sebagaimana dalam Pasal 7
Undang-Undang Hak Tanggungan disebutkan bahwa Hak
Tanggungan tetap mengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek
tersebut berada. Adapun dalam Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang
Hak Tanggungan menjelaskan bahwa Hak Tanggungan hapus
karena hal-hal sebagai berikut :
a. Hapusnya utang yang dijamin dengan Hak Tanggungan;
b. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh Pemegang Hak
Tanggungan;
c. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan Penetapan
peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri;
d. Hapusnya hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan.
Dengan demikian, pembebanan agunan yang pemberi Hak
Tanggungan meninggal dunia tetap berlaku sampai dengan hutang
dari debitur tersebut lunas.
Bahwa dalam hal ini Terlawan I tegaskan kembali bahwa proses
penjualan agunan melalui pelelangan dimuka umum yang diajukan
Terlawan I sebagai Kreditur Separatis melalui KPKNL Tasikmalaya
(Terlawan II) merupakan proses Parate Eksekusi Hak Tanggungan
(HT). Hal ini sesuai Pasal 6 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah disebutkan bahwa :
“Apabila debitor cidera janji, Pemegang Hak Tanggungan pertama
mempunyai hak untuk menjual obyek Hak Tanggungan atas

Hal 20 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


kekuasaan sendiri melalui pelelangan umum serta mengambil
pelunasan piutangnya dari hasil penjualan tersebut”.
Jelas bahwa sesuai dengan amanah Undang-Undang Hak
Tanggungan, pelaksanaan kewenangan pemegang Hak
Tanggungan Pertama yang bersumber pada hak yang diberikan
kepadanya oleh Pasal 6 Undang-Undang Hak Tanggungan
langsung dilakukan melalui pelelangan umum oleh Kantor Lelang
Negara, tanpa memerlukan izin lebih dahulu dari Ketua Pengadilan
Negeri.
(Baca Buku Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan
Undang-Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaanya, Jilid 1
Hukum Tanah Nasional, Prof. Boedi Harsono, halaman 440)
Bahwa untuk itu perlu Terlawan I jelaskan bahwa sesuai Pasal 20
UU No. 4 tahun 1996 tentang Hak Tanggungan diatur bahwa
Eksekusi Hak Tanggungan dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara,
yaitu :
a. hak pemegang Hak Tanggungan pertama untuk menjual obyek
Hak Tanggungan sebagaimana disebut dalam Pasal 6, yaitu
pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk
menjual obyek Hak tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
pelelangan umum serta mengambil piutangnya dari hasil
penjualan tersebut (parate eksekusi). Hak yang didasarkan
parate eksekusi inilah yang dipergunakan Terlawan I dalam
mengeksekusi barang jaminan obyek sengketa.
b. menggunakan titel eksekutorial yang terdapat dalam sertifikat
Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat
(2), dimana titel eksekutorial ini mempunyai kekuatan yang sama
dengan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dan berlaku sebagai pengganti grosse acte
Hypothek vide pasal 224 HIR. Dengan demikian eksekusinya
dilakukan dengan memohon fiat eksekusi Ketua Pengadilan
Negeri.
Terhadap hal tersebut maka posita sebagaimana diatas dan
petitumnya pada angka 7 dan angka 8 halaman 12 tidak perlu
dipertimbangkan kembali dan patut untuk dikesampingkan.
11. Disamping hal tersebut diatas, berdasarkan ketentuan Pasal 14
Undang-Undang Hak Tanggungan menentukan bahwa :

Hal 21 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


(1) Sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan, Kantor
Pertanahan menerbitkan sertifikat Hak Tanggungan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(2) Sertifikat Hak Tanggungan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) memuat irah-irah dengan kata-kata “DEMI KEADILAN
BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”;
(3) Sertifikat Hak Tanggungan dimaksud ayat (2) mempunyai
kekuatan eksekutorial yang sama dengan putusan Pengadilan
yang telah memperoleh ekuatan hukum tetap dan berlaku
sebagai pengganti grosse acte hypotheek sepanjang mengenai
hak atas tanah.
Jelas bahwa irah-irah yang dicantumkan pada sertifikat Hak
Tanggungan dan dalam ketentuan pada ayat tersebut dimaksudkan
untuk menegaskan adanya kekuatan eksekutorial pada Sertifikat
Hak Tanggungan, sehingga apabila debitur cidera janji, siap untuk
dieksekusi seperti halnya suatu putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap, melalui tata cara dan dengan
menggunakan lembaga parate executie sesuai dengan peraturan
Hukum Acara Perdata.
12. Bahwa dalam rangka melaksanakan hak Terlawan I tersebut,
Terlawan I mengajukan permohonan kepada Terlawan II untuk
melakukan lelang obyek Hak Tanggungan. Hal tersebut Terlawan I
lakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri
Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari 2016
tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dan telah sesuai dengan
ketentuan dan prosedur yang jelas dasar hukumnya.
Terlawan I tegaskan kembali, bahwa terhadap Sertifikat Hak Milik
Nomor : 1080/Desa Panumbangan atas nama Dede Sutisna,
Sertifikat Hak Milik Nomor : 452/Desa Tanjungmulya atas nama
Dede Sutisna, Sertifikat Hak Milik Nomor : 1072/Desa
Panumbangan atas nama Dede Sutisna telah dilakukan pengikatan
secara sempurna dengan Hak Tanggungan peringkat pertama
sebagaimana Akta Pemberian Hak Tanggungan Nomor : 566/2014
tanggal 14 Nopember 2014 dihadapan Kadar Winarsih,
SH.,PPAT/Notaris di Ciamis dengan Sertifikat Hak Tanggungan
Nomor : 3005/2014 tanggal 01 Desember 2014.
Sehingga jelaslah sebagaimana fakta-fakta diatas yang telah
dijelaskan oleh Terlawan I telah sesuai dengan ketentuan dan
Hal 22 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
prosedur yang berlaku, Terlawan I tidak serta merta melakukan
pelelangan tanpa adanya dasar hukum yang jelas. Bahkan Terlawan
I melakukan pelelangan melalui Terlawan II telah memberikan
pengumuman pertama melalui selebaran pada tanggal 22 Juni 2017
dan pengumuman kedua melalui surat kabar harian Radar
Tasikmalaya tanggal 7 Juli 2017 selain pemberitahuan kepada
Pelawan sebagaimana surat Terlawan I dengan Nomor : B. 3516-
KC/VI/ADK/07/2017 tanggal 07 Juli 2017.
Dengan demikian dalil-dalil Pelawan yang disampaikan pada angka
7, angka 8, angka 9, angka 13, angka 16, angka 19, angka 25 dan
angka 28 adalah dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar hukum
serta patut untuk dikesampingkan. Pelawan hanya mengaburkan
fakta-fakta yang sebenarnya terjadi. Maka sudah sepatutnya
tuntutan pada petitum Pelawan pada angka 3 dan angka 4 tersebut
sudah seharusnya tidak dapat diterima atau ditolak.
13. Bahwa sebagaimana fakta-fakta yang telah Terlawan I jelaskan
diatas sangatlah jelas dan menjadi terang, Terlawan I telah
melaksanakan pelelangan melalui Terlawan II telah sesuai dengan
prosedur dan ketentuan yang berlaku berdasarkan Peraturan
Menteri Keuangan Nomor : 27/PMK.06/2016 tanggal 19 Februari
2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang.Dengan demikian
Terlawan I dalam hal ini sama sekali tidak melakukan perbuatan
melawan hukum atau perbuatan melanggar hukum, karena dalam
dalil gugatannya Pelawan sama sekali tidak dapat menunjukkan
kesalahan Terlawan I sebagaimana diatur pada Pasal 1365
KUHPerdata, dimana untuk dapat dinyatakannya seseorang
melakukan perbuatan melawan hukum, maka haruslah memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. harus ada perbuatan;
2. perbuatan itu harus melawan hukum;
3. ada kerugian;
4. ada hubungan sebab akibat antara perbuatan melawan hukum
itu dengan kerugian;
5. ada kesalahan (schuld).
namun ternyata unsur-unsur perbuatan melawan hukum
sebagaimana pada Pasal 1365 KUHPerdata, terutama unsur
terpenting yaitu schuld (adanya kesalahan) TIDAK TERPENUHI.
Oleh karenanya, maka gugatan ini merupakan gugatan yang tidak
Hal 23 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
benar dan tidak berdasar, sehingga tuntutan-tuntutan yang Pelawan
ajukan juga merupakan tuntutan-tuntuan yang tidak benar, tidak
berdasar dan mengada-ada.
Oleh karena itu berdasarkan fakta-fakta hukum dan dasar hukum
tersebut diatas serta dalam halpelaksanaan lelang obyek Hak
Tanggungan oleh Terlawan I dengan perantara Terlawan II, dengan
demikian Terlawan I adalah pihak pemegang Hak Tanggungan yang
beritikad baik, dimana dalam proses penerimaan agunan maupun
pengikatan agunannya serta pelaksanaan pelelangan telah
memenuhi prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan
demikian petitum dalam Perlawanan dari Pelawan patutlah untuk
ditolak seluruhnya karena tidak memiliki dasar hukum.
Jelas dan dapat dibuktikan bahwa gugatan Pelawan adalah gugatan
yang tidak benar, tidak berdasar hukum dan mengada-ada serta
hanya didasari keinginan untuk mengulur-ulur waktu dan penundaan
dalam pelaksanaan eksekusi lelang jaminan.
SEGALA HORMAT KEPADA YANG MULIA MAJELIS HAKIM PENGADILAN
NEGERI CIAMIS UNTUK MEMUTUS PERKARA INI DENGAN PUTUSAN
SEBAGAI BERIKUT:
I. DALAM EKSEPSI
a. MENERIMA EKSEPSI DARI TERLAWAN I.
b. MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PERLAWANAN DITOLAK ATAU
SETIDAK-TIDAKNYA TIDAK DAPAT DITERIMA.
II. DALAM POKOK PERKARA
1. MENOLAK SELURUH GUGATAN PELAWAN.
2. MENYATAKAN BAHWA GUGATAN PELAWAN TIDAK DAPAT DITERIMA.

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Terlawan II


telah mengajukan jawaban tertanggal 5 Oktober 2017,yang pada pokoknya
adalah sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI:
Bahwa Terlawan II dengan tegas menolak seluruh dalil/alasan yang
dikemukakan Pembantah dalam bantahannya, kecuali terhadap hal-hal yang
secara tegas diakui kebenarannya:
A. Gugatan Penggugat (Obscuur Libel),
a. Permohonan yang Diajukan Tidak Jelas, Apakah Perlawanan Atau
Bantahan

Hal 24 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


b. Bahwa, dalam gugatannya Pembantah juga tidak menceritakan
mengenai dalil-dalil apa yang menjadi objek bantahan dan objek
perlawanan, sehingga terkesan membingungkan. Apakah bantahan
terhadap terhadap pelaksanaan lelang eksekusi? Di satu sisi
Pembantah meminta supaya pelaksanaan lelang eksekusi dibatalkan
tidak sah sementara Pembantah dalam dalilnya mengakui adanya
pelelangan.
c. Bahwa demi ketertiban hukum beracara di Pengadilan, Terlawan II
meminta kepada Majelis Hakim yang memeriksa perkara a quo untuk
menyatakan gugatan Pembantah tidak dapat diterima
B. Eksepsi Mohon Dikeluarkan Sebagai Pihak
a. Bahwa substansi gugatan Bantahan adalah terkait pelaksanaan lelang
yang diajukan oleh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Ciamis
melalui Terlawan II atas sebidang tanah seluas 198 m² beserta
bangunan yang berada di atasnya, Sertifikat Hak Milik Nomor 1072 atas
nama Dede Sutisna terletak di Blok Sukahurip Desa Panumbangan,
Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamissebagaimana yang
tercantum dalam Risalah Lelang Nomor 548/2017 tanggal 21 Juli 2016.
b. Bahwa dalam permohonan lelang yang diajukan kepada Terbantah I,
PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Ciamis selaku Pemohon
Lelang/Penjual telah melampirkan Surat Pernyataan Nomor B.3070-
VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017 yang salah satu isinya
menyatakan bahwa Pemohon Lelang bertanggung jawab terhadap
gugatan perdata maupun tuntutan pidana yang mungkin timbul di
kemudian hari.
c. Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut, Terlawan II mohon untuk
dikeluarkan sebagai pihak dalam perkara a quo dikarenakan sesuai
Surat Pernyataan Nomor B.3070-VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni
2017 yang dibuat oleh PT Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang
Ciamisselaku Pemohon Lelang/Penjual, konsekuensi hukum yang
sekiranya harus ditanggung oleh Terlawan II, terkait proses lelang telah
beralih kepada Pemohon Lelang/Penjual.;
DALAM PROVISI
1. Bahwa Terlawan II menolak dengan tegas petitum Pembantah agar Majelis
Hakim berkenan menjatuhkan putusan yang dapat dilaksanakan terlebih
dahulu (Uitvoerbaar Bij Voorraad) walaupun Para Terbantah mengajukan
permohonan upaya hukum Verzet dan banding.

Hal 25 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


2. Bahwa sesuai ketentuan Pasal 180 H.I.R. jo. Surat Edaran Mahkamah
Agung (SEMA) RI No. 3 Tahun 2000 tanggal 21 Juli 2000 Tentang Putusan
Serta Merta (Uitvoerbaar Bij Voorraad) dan Provisionil, tuntutan
Uitvoerbaar Bij Voorraad tidak bisa hanya didasarkan pada fakta dan dalil
kepentingan sepihak dari Pelawan.
3. Bahwa SEMA tersebut memberikan petunjuk kepada Ketua Pengadilan
Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Para Hakim Pengadilan Negeri dan
Hakim Pengadilan Agama agar tidak menjatuhkan putusan serta merta,
kecuali dalam hal-hal sebagai berikut:
a. Gugatan didasarkan bukti autentik atau surat tulisan tangan
(handschrift) yang tidak dibantah kebenarannya…dst;
b. Gugatan tentang hutang piutang yang jumlahnya sudah pasti dan tidak
dibantah;
c. Gugatan tentang sewa menyewa tanah, rumah, gudang, dan lain-lain,
dimana hubungan sewa menyewa sudah habis/lampau…dst;
d. Pokok gugatan mengenai tuntutan pembagian harta perkawinan (gono-
gini)………….dst;
e. Dikabulkannya tuntutan Provisionil, dengan pertimbangan hukum yang
tegas dan jelas serta memenuhi Pasal 332 Rv.;
f. Gugatan didasarkan pada putusan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap…dst;
g. Pokok sengketa mengenai Bezitsrecht.
4. Oleh karena tidak ada satupun ketentuan dalam SEMA tersebut yang
dipenuhi oleh Pelawan dalam dalil perlawanannya, maka tuntutan Pelawan
mengenai Uitvoerbaar Bij Voorraad harus dinyatakan ditolak.
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut di atas, mohon
dianggap telah menjadi satu kesatuan dalam pokok perkara ini, serta
Terlawan II menolak seluruh dalil Pembantah, kecuali terhadap apa yang
diakui secara tegas kebenarannya.
2. Bahwa apa yang diuraikan dalam eksepsi tersebut, mohon juga dianggap
telah termasuk dalam pokok perkara ini, serta Terlawan II menolak
seluruh dalil-dalil Pelawan, kecuali terhadap apa yang diakui secara
tegas kebenarannya.
3. Bahwa permasalahan yang dijadikan dasar oleh Pembantah dalam
mengajukan gugatannya khususnya yang ditujukan kepada Terlawan II
adalah sehubungan dengan pelaksanaan lelang terhadap objek jaminan
kredit berupa sebidang tanah seluas 198 m² beserta bangunan yang
Hal 26 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
berada di atasnya, Sertifikat Hak Milik Nomor 1072 atas nama Dede
Sutisna terletak di Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan Kabupaten Ciamissebagaimana yang tercantum dalam
Risalah Lelang Nomor 548/2017 tanggal 21 Juli 2017.
4. Bahwa pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Pemerintah Republik
Indonesia cq. Kementerian Keuangan Republik Indonesia cq. Direktorat
Jenderal Kekayaan Negara cq. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara Jawa Barat c.q. Kantor Pelayanan Kekayaan Negara
dan Lelang (KPKNL) Tasikmalaya beralamat di jalan Ir. H. Juanda Nomor
19 Tasikmalaya untuk selanjutnya disebut “KPKNL Tasikmalaya” adalah
berdasarkan permohonan lelang dari PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
Cabang Ciamis/ Terbantah I melalui surat Nomor : B.3070-
VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017, Hal ini sesuai dengan Pasal 11
ayat (1) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 27/PMK.06/2016 tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang (selanjutnya disebut PMK
27/PMK.06/2016) yang berbunyi: Penjual yang akan melakukan
penjualan barang secara lelang melalui KPKNL, harus mengajukan surat
permohonan lelang dengan disertai dokumen persyaratan lelang kepada
Kepala KPKNL untuk meminta jadwal pelaksanaan lelang.
5. Bahwa permohonan lelang yang diajukan oleh Terlawan II merupakan
lelang Eksekusi Hak Tanggungan sesuai Pasal 6 Undang Undang Hak
Tanggungan No. 4 tahun 1996 (UUHT) sehingga dokumen
persyaratannya mengacu pada Pasal 6 ayat (5) Peraturan Direktur
Jenderal Kekayaan Negara Nomor PER-2/KN/2017 tanggal 22 Februari
2017 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Lelang. Terkait dengan hal
tersebut, Terbantah telah melengkapi dokumen persyaratan lelang
eksekusi hak tanggungan, antara lain :
1) Salinan/fotokopi Perjanjian Kredit;
2) Salinan/fotokopi Sertifikat Hak Tanggungan dan Akta Pemberian Hak
Tanggungan;
3) Fotokopi sertifikat hak atas tanah yang dibebani Hak Tanggungan;
4) Salinan/fotokopi Perincian Hutang/jumlah kewajiban debitor yang
harus dipenuhi;
5) Salinan/fotokopi bukti bahwa;
a) debitor wanprestasi, antara lain surat-surat peringatan;
b) debitur telah pailit, berupa :
i) putusan pailit; dan

Hal 27 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


ii) salinan Penetapan / keterangan tertulis dari Hakim Pengawas
atau Berita Acara Rapat Kreditor yang ditandatangani oleh
Kurator dan Hakim Pengawas yang berisi dimulainya keadaan
insolvensi; atau
c) debitor merupakan Bank Dalam Likuidasi (BDL), Bank Beku
Operasional (BBO), Bank Beku Kegiatan Usaha (BBKU), atau Eks
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN).
6) surat pernyataan dari kreditor selaku Pemohon Lelang yang isinya
akan bertanggung jawab apabila terjadi gugatan perdata dan/atau
tuntutan pidana; dan
7) salinan/fotokopi Laporan penilaian/penaksiran atau dokumen
ringkasan hasil penilaian/penaksiran yang memuat tanggal
penilaian/penaksiran, dalam hal nilai limit kurang dari
Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah); atau
8) salinan/fotokopi Laporan penilaian atau dokumen ringkasan hasil
penilaian yang memuat tanggal penilaian, dalam hal nilai limit paling
sedikit Rp.1000.000.000,00 (satu miliar rupiah)
6. Bahwa atas permohonan lelang Terlawan II sesuai dengan surat No.
B.3070-VI/KC/ADK/06/2017 tanggal 08 Juni 2017, Kepala KPKNL
Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat No.S-674/WKN.08/KNL.05/2017
tanggal 12 Juni 2017 hal Penetapan Jadwal Lelang yang berisi bahwa
lelang akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 Juli 2017 jam 09.00
s.d 11.00 waktu server Aplikasi Lelang (sesuai WIB) bertempat di Kantor
BRI Cabang Ciamis, hal ini sesuai dengan Pasal 21PMK
27/PMK.06/2017yang berbunyi: Waktu pelaksanaan lelang ditetapkan
oleh: a) Kepala KPKNL; atau. b) Pejabat Lelang Kelas II.
7. Bahwa pelaksanaan lelang ini telah diumumkan sebanyak 2 (dua) kali
yaitu melalui selebaran pada tanggal 22 Juni 2017 dan melalui surat
kabar harian Radar Tasikmalaya yang Terbit di Tasikmalaya pada
tanggal 07 Juni 2017, Hal ini sesuai dengan Pasal 54 ayat (1) PMK
Nomor 27/2016 yang berbunyi : Pengumuman untuk Lelang Eksekusi
terhadap barang tidak bergerak atau barang tidak bergerak yang dijual
bersama-sama dengan barang bergerak, dilakukan dengan ketentuan
sebagai berikut : a. Pengumuman dilakukan 2 (dua) kali, jangka waktu
Pengumuman Lelang pertama ke pengumuman lelang kedua berselang
15 (lima belas) hari kalender dan diatur sedemikian rupa sehingga
Pengumuman Lelang kedua tidak jatuh pada hari liburatau hari besar; b.
Pengumuman pertama dapat dilakukan melalui selebaran, tempelan yang
Hal 28 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
mudah dibaca oleh umum, dan/atau melalui media elektronik termasuk
internet, namun demikian dalam hal dikenhendaki oleh penjual, dapat
dilakukan melalui surat kabar harian; dan c. Pengumuman kedua harus
dilakukan melalui surat kabar harian dan dilakukan paling sedikit 14
(empat belas) hari kalender sebelum pelaksanaan lelang.
8. Bahwa pelaksanaan lelang dilaksanakan tanggal 21 Juli 2017 dengan
nilai limit sebesar Rp696.500.000,00 untuk SHM No.1072/Desa
Panumbangan telah ditetapkan oleh Penjual. Hal ini sesuai dengan Pasal
43 ayat (2) PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi: Penetapan Nilai Limit
menjadi tanggung jawab Penjual. Dan ternyata dalam lelang tersebut
tidak ada yang mengajukan penawaran,sehingga belum terdapat
peralihan hak atas objek perkara.
9. Bahwa Penjual/Pemohon Lelang dalam hal ini Terbantah I bertanggung
jawab terhadap keabsahan barang, dokumen persyaratan lelang,
penyerahan barang, dokumen kepemilikan, Gugatan perdata maupun
pidana dan tuntutan ganti rugi jika terjadi ketidakabsahan barang serta
dokumen persyaratan lelang. Hal ini sesuai dengan Pasal 17 ayat (1), (2)
dan (3) PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi:
Pasal 17 ayat (1)
Penjual bertanggung jawab terhadap: a. keabsahan kepemilikan barang;
b. keabsahan dokumen persyaratan lelang; c. penyerahan barang
bergerak dan/atau barang tidak bergerak; d. penyerhan dokumen
kepemilikan kepada Pembeli; dan e. penetapan Nilai Limit.
Pasal 17 ayat (2)
Penjual bertanggung jawab terhadap gugatan perdata dan/atau tuntutan
pidana yang timbul akibat tidak dipenuhinya peraturan perundang-
undangan di bidang Lelang oleh Penjual.
Pasal 17 ayat (3)
Penjual bertanggung jawab atas tuntutan ganti rugi terhadap kerugian
yang timbul, dalam hal tidak memenuhi tanggung jawab sebagaimana
dimkasud pada ayat (1).
10. Bahwa permohonan lelang hak tanggungan sesuai Pasal 6 Undang-
Undang Hak Tanggungan (UUHT) yang dimohonkan oleh Terbantah I
telah disertai dengan surat dan dokumen yang diperlukan sehingga telah
memenuhi syarat untuk dilaksanakan lelang, maka berdasarkan alasan
tersebut KPKNL Tasikmalaya tidak berwenang menolak permintaan akan
perantaraannya untuk mengadakan penjualan lelang, Sehingga KPKNL
Tasikmalaya harus melaksanakan lelang tersebut. Hal ini sesuai dengan
Hal 29 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
Pasal 13 PMK 27/PMK.06/2016yang berbunyi : Kepala KPKNL atau
Pejabat Lelang Kelas II tidak boleh menolak permohonan lelang yang
diajukan kepadanya sepanjang dokumen persyaratan lelang sudah
lengkap dan telah memenuhi Legalitas Formal subjek dan Objek Lelang.
11. Bahwa dalil Pembantah yang intinya meminta penundaan dan atau tidak
melakukan lelang yang dilaksanakan KPKNL Tasikmalaya terhadap
agunan kredit Pembantah sampai dengan perkara aquo berkekuatan
hukum tetap adalah tidak benar/tidak beralasan karena proses dan tata
cara pelelangan tersebut telah dilakukan berdasarkan prosedur dan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka tindakan Terlawan II
adalah sah secara hukum dan terhadap proses lelang tidak dapat diminta
penundaannya/pembatalannya. Bahwa yang dapat membatalkan
pelaksanaan lelang adalah adanya permintaan Penjual atau penetapan
atau putusan dari lembaga peradilan, sesuai dengan Pasal 27 PMK
27/PMK.06/2016 yang berbunyi “Lelang yang akan dilaksanakan hanya
dapat dibatalkan dengan permintaan Penjual atau berdasarkan
penetapan atau putusan dari lembaga peradilan”.
Bahwa berdasarkan hal tersebut diatas, Terlawan II mohon kepada
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Tasikmalaya yang memeriksa dan mengadili
perkara Bantahan a quo, memutuskan dan menetapkan dengan amar sebagai
berikut :
DALAM EKSEPSI :
1. Menyatakan Eksepsi Terlawan II cukup beralasan dan dapat diterima;
2. Menyatakan Gugatan Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard).
DALAM PROVISI:
Menolak permohonan Provisi Pembantah untuk seluruhnya.
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak Gugatan Pembantah seluruhnya atau setidak-tidaknya
menyatakan gugatan Pembantah tidak dapat diterima (Niet Ontvankelijk
Verklaard);
2. Menyatakan bahwa pelaksanaan lelang tanggal 21 Juli 2017 yang
dilakukan oleh Terlawan II telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Menghukum Pembantah untuk membayar biaya perkara.

Menimbang, bahwa atas gugatan Pelawan tersebut, Turut Terlawan II


telah mengajukan jawaban tertanggal 10 Oktober 2017, yang pada pokoknya
adalah sebagai berikut :
Hal 30 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
DALAM EKSEPSI
Gugatan Error in Persona.
1. Bahwa karena subjek perkara a quo adalah mengenai hutang piutang,
maka terhadap gugatan Penggugat yang menarik Badan Pertanahan
Nasional Republik Indonesia cq. Kantor Pertanahan Kabupaten Ciamis
sebagai Turut Terlawan II adalah error in persona, karena tidak
terdapat hubungan hukum antara Penggugat dengan Turut Terlawan II.
2. Bahwa Turut Terlawan II sama sekali tidak mengetahui adanya
perjanjian jual beli antara Pelawan dengan Para Terlawan , serta tidak
terlibat didalam perjanjian kredit antara Pelawan dengan Terlawan I
DALAM POKOK PERKARA
1. Bahwa Turut Terlawan II dengan tegas menolak dalil gugatan
Penggugat kecuali yang kebenarannya diakui secara tegas.
2. Bahwa Turut Terlawan II tidak akan menanggapi dalil-dalil gugatan
Penggugat yang tidak berkaitan dengan Turut Terlawan II.
3. Bahwa benar Turut Terlawan II telah melakukan pencatatan sebidang
tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072/ Desa panumbangan Tercatat
atas nama Dede Sutisna, terletak di Blok Sukahurip Desa
Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis Surat
Ukur Nomor 54/Panumbangan/2005 seluas 198 m2 ( seratus sembilan
puluh delapan meter persegi) Berdasarkan Surat Jual Beli tangal 5-5-
1997 dan didaftar Permohonan Sertipikat tanggal 02-06-2005 DI.301
No.718/I/2005 sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang
berlaku, maka secara pormal adalah syah dan benar berdasarkan:
- Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah Jo. Peraturan Mentri Negara Agraria/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah
- Undang-undang Nomor 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan.
1) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072
Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang/ dilekatkan Hak
Tanggungan I Nomor 1526/2005 dengan Akta PPAT tanggal
20-12-2005 No.608/2005 dibuat oleh dan dihadapan Risha
Dwi Novianti, S.H Notaris/PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai
Tanggungan sebesar Rp. 110.000.000, ( seratus sepuluh juta
rupiah), tanggal 28 Desember 2005 kepada PT. BANK
Hal 31 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
DANAMON INDONESIA TBK Berkedudukan dan berkantor
Pusat di Jakarta Unit Pasar BaruCiawi.
2) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072
Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan, Kabupaten Ciamis, dipasang / dilekatkan lagi
Hak Tanggungan II Nomor 1610/2010 dengan Akta PPAT
tanggal 07-09-2010 No.817/2010 dibuat oleh dan dihadapan
Kadar Winarsih, S.H Notaris-PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai
Tanggungan sebesar Rp. 143.750.000, ( seratus empat puluh
tiga juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), tanggal 13 Oktober
2010 kepada PT. BANK DANAMON INDONESIA TBK
Berkedudukan dan berkantor Pusat di Jakarta Unit Pasar Baru
Ciawi Tasikmalaya.
3) Bahwa terhadap Hak Tanggungan yang dilekatkan pada Buku
Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa
Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis,
telah di roya berdasarkan surat roya tanggal 08- 03- 2011 No.
No. 001/Roya/2257/0311/HT/2011 dari PT. BANK DANAMON
INDONESIA TBK Berkedudukan dan berkantor Pusat di
Jakarta Unit Pasar Baru Ciawi Tasik malaya tanggal tanggal
05-04-2011.
4) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072
Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang Hak Tanggungan I
Nomor 9451/2011 dengan Akta PPAT tanggal 11-04-2011
Nomor 281/2011 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih,
S.H Notaris-PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan
sebesar Rp. 250.000.000, ( dua ratus lima puluh juta rupiah),
tanggal 25 April 2011 DI.307 Nomor 5426/2011 kepada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) TbkSentral Kredit Kecil
Tasikmalaya Berkedudukan di Jakarta.
5) Bahwa terhadap Hak tanggungan yang dilekatkan pada Buku
Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa
Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis
telah di roya berdasarkan surat roya tanggal 17-12- 2012 dari
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang
Utama Tasikmalaya.

Hal 32 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


6) Bahwa terhadap Hak tanggungan yang diletakan pada Buku
Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072 Blok Sukahurip Desa
Panumbangan, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis
dipasang Hak Tanggungan I Nomor 616/2013 dengan Akta
PPAT tanggal 13-03-2013 No. 178/2013 dibuat oleh dan
dihadapan Kadar Winarsih, S.H Notaris/PPAT di Kabupaten
Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar Rp. 375.000.000, ( tiga
ratus tujuh puluh juta rupiah), tanggal 26 Maret 2013 kepada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Berkedudukan dan
berkantor pusat di Jakarta Pusat Jalan Jendral Sudirman
Kavling I Cabang Utama Tasikmalaya.
7) Bahwa terhadap Hak tanggungan Buku tanah Sertipikat Hak
Milik Nomor 1072Blok Sukahurip Desa Panumbangan,
Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis telah di Roya
berdasarkan surat roya tanggal 21-08- 2014 dari PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Utama
Tasikmalaya .
8) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072
Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan, Kabupaten Ciamis dipasang Hak Tanggungan I
Nomor 3005/2014 dengan Akta PPAT tanggal 14-11-2014 No.
566/2014 dibuat oleh dan dihadapan Kadar Winarsih, S.H
Notaris/PPAT di Kabupaten Ciamis, Nilai Tanggungan sebesar
Rp. 472.500.000; (empat ratus tujuh puluh dua juta lima ratus
ribu rupiah), tanggal 1 Desember 2014 kepada PT. BANK
RAKYAT INDONESIA (Persero) Tbk Berkedudukan dan
berkantor pusat di Jakarta Jalan Jendral Sudirman No.44-46
Jakarta Pusat Cabang Ciamis.
9) Bahwa terhadap Buku Tanah Sertipikat Hak Milik Nomor 1072
Blok Sukahurip Desa Panumbangan, Kecamatan
Panumbangan, Kabupaten Ciamis telah dikeluarkan SKPT
lelang No. 86/Ket-10-19-VII/2017 tanggal 17-07-2011menurut
permohonan KPKNL No. 591/wkn.8/KNL.05/2017 tanggal 21
Juli 2017.
10) Bahwa Turut Terlawan II menyerahkan sepenuhnya kebenaran
kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
a quo (referte aan het oordel des rechters).

Hal 33 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


Maka berdasarkan segala apa yang terurai diatas, Turut Terlawan II
mohon dengan hormat Pengadilan Negeri Ciamis berkenan memutuskan:
1. Menerima eksepsi Turut Terlawan II
2. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara

Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri


Ciamis telah menjatuhkan putusan tanggal 11 Januari 2018 Nomor
12/Pdt.PLW/2017/PN.Cms yang amarnya sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI :
- Menolak eksepsi Terlawan I, Terlawan II dan Turut Terlawan II untuk
seluruhnya ;
DALAM POKOK PERKARA :
1. Menolak Perlawanan Pelawan untuk sebagian ;
2. Menghukum Pelawan membayar biaya perkara ini yang sampai
saat ini ditetapkan sebesar Rp. 1.970.550,- (satu juta sembilan
ratus tujuh puluh ribu lima ratus lima puluh rupiah ;

Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Permohonan Banding yang


dibuat oleh Panitera Pengadilan Negeri Ciamis Nomor : 12/Pdt.Plw/2017/
PN.Cms tanggal 23 Januari 2018 yang menerangkan bahwa Pembanding
semula Pembantah/Pelawan telah menyatakan permohonan banding terhadap
putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor
12/Pdt.PLW/2017/PN.Cms., permohonan banding tersebut telah diberitahukan
secara seksama dan patut kepada Terbanding I semula Terbantah/Terlawan I
pada tanggal 24 Januari 2018, Terbanding II semula Terbantah/Terlawan II
pada tanggal 29 Januari 2018, Turut Terbanding I semula Turut Terbantah I/
Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula Turut Terbantah II/Turut
Terlawan II masing-masing pada tanggal 24 Januari 2018 ;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Pembantah/Pelawan telah
mengajukan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
Ciamis pada tanggal 30 Januari 2018, memori banding mana telah
diberitahukan secara seksama dan patut kepada Terbanding I semula
Terbantah I/Terlawan I pada tanggal 31 Januari 2018, Terbanding II semula
Terbantah II/Terlawan II pada tanggal 8 Februari 2018, Turut Terbanding I
semula Turut Terbantah I/Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula
Turut Terbantah II/Turut Terlawan II masing-masing pada tanggal 31 Januari
2018 ;

Hal 34 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


Menimbang, bahwa Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I telah
mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Ciamis pada tanggal 9 Februari 2018, kontra memori banding mana
telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Pembanding semula
Pembantah/Pelawan pada tanggal 21 Februari 2018 ;
Menimbang, bahwa Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II telah
mengajukan kontra memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Ciamis pada tanggal 23 Februari 2018, kontra memori banding mana
telah diberitahukan secara seksama dan patut kepada Pembanding semula
Pembantah/Pelawan pada tanggal 28 Februari 2018 ;
Membaca relaas pemberitahuan memeriksa berkas perkara (inzage)
yang dibuat oleh Jurusita Pengadilan Negeri Ciamis telah memberitahukan
kepada Pembanding semula Pembantah/Pelawan pada tanggal 21 Februari
2018, Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I, Turut Terbanding I semula
Turut Terbantah I/Turut Terlawan I dan Turut Terbanding II semula Turut
Terbantah II/Turut Terlawan II masing-masing pada tanggal 31 Januari 2018,
serta Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II pada tanggal 8 Februari
2018 untuk mempelajari berkas perkara (inzage) sebelum berkas perkara
tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi Bandung untuk diperiksa ditingkat
banding ;

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA :

Menimbang, bahwa permohonan banding dari Pembanding semula


Pembantah/Pelawan telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut tata
cara serta memenuhi persyaratan yang ditentukan Undang-Undang,oleh
karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima ;
Menimbang, bahwa Pembanding semula Pembantah/Pelawan telah
mengajukan memori banding yang pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa Pembanding berkeberatan dan menolak terhadap seluruh
pertimbangan hukum dan putusan Majelis Hakim tingkat pertama ;
- Bahwa Majelis Hakim tingkat pertama tidak mempertimbangkan alat-
alat bukti dan saksi yang diajukan oleh Pembanding ;
- Bahwa bukti P.4 yang diajukan Pembanding berupa photocopy
tanda bukti penyetoran cicilan ke BRI Ciamis, menandakan bahwa
Pembanding sebagai ahliwaris dari Alm Dede Sutisna masih tetap
beritikad baik melakukan pembayaran cicilan atas hutang alm Dede
Sutisna, namun pihak Terbantah I masih melakukan pelelangan atas
Hal 35 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
harta jaminan alm Dede Sutisna (suami Pembanding), namun oleh
Majelis Hakim sama sekali tidak dipertimbangkan ;
- Bahwa BRI Ciamis tidak memasukan alm. Dede Sutisna (suami
Pembanding) ke dalam Asuransi Jiwa melainkan Asuransi
Kebakaran, dan pada saat alm Dede Sutisna meninggal
Pembanding tidak dapat mengajukan claim pelunasan hutang
kepada BRI Ciamis ;
- Bahwa tindakan BRI Ciamis yang tidak memasukan alm Dede
Sutisna (suami Pembanding) ke dalam Asuransi Jiwa adalah
merupakan penyalahgunaan jabatan sehingga tidak memberikan
jaminan perlindungan konsumen dan telah melanggar Undang
Undang Perlindungan Konsumen yang mengakibatkan kerugian
pihak perbankan dan juga ahliwaris Nasabah, hal mana jelas
merupakan perbuatan melawan hukum ;
- Bahwa pihak BRI Ciamis sama sekali tidak mempunyai dasar hukum
untuk mengajukan pelelangan kepada Kantor Pelayanan Kekayaan
dan Lelang Negara Tasikmalaya (Terbantah II), karena Pembanding
terbukti masih ada itikad baik untuk melakukan pembayaran setiap
bulannya tanpa terhenti, sehingga perlakuan BRI Ciamis tersebut
dianggap bertentangan dengan peraturan hukum yang berlaku
dimana Pembanding tidak pernah cidera janji ;
- Bahwa Pembanding masih melakukan cicilan pembayaran atas
tunggakannya dimana pihak Terbantah tidak mencerminkan Azas
Keadilan yang mengandung pengertian bahwa dalam proses
pelaksanaan lelang harus dapat memenuhi rasa keadilan secara
proporsional bagi setiap pihak yang berkepentingan. Azas ini untuk
mencegah terjadinya keberpihakan Pejabat lelang kepada peserta
lelang tertentu atau berpihak hanya pada kepentingan penjual.
Khusus pada pelaksanaan lelang eksekusi, penjual tidak boleh
menentukan nilai limit secara sewenang-wenang yang
mengakibatkan merugikan pihak tereksekusi ;
- Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas Pembanding memohon
kepada Majelis Hakim tingkat banding untuk menerima memori
banding Pembanding dan mengabulkan gugatan bantahan
Pembanding serta membatalkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis
tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;

Hal 36 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


Menimbang, bahwa Terbanding I semula Terbantah I/Terlawan I telah
mengajukan kontra memori banding, yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut :
- Bahwa setelah Terbanding I meneliti dengan seksama ternyata
Memori yang diajukan oleh Pembanding tersebut tidak memuat hal-
hal yang baru yang dapat dijadikan dasar bagi Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Bandung untuk melakukan pemeriksaan kembali
atas perkara a quo ;
- Bahwa walaupun hal-hal yang dikemukakan oleh Pembanding
dalam memorinya tidak terdapat hal-hal yang baru, akan tetapi
Terbanding I menganggap perlu untuk meluruskan kembali pokok-
pokok permasalahan dan memberikan tanggapan terhadap hal-hal
yang dikemukakan kembali oleh Pembanding ;
- Bahwa Majelis Hakim Tingkat Pertama telah memberikan
pertimbangan hukum yang tepat dan benar atas dalil-dalil yang
disampaikan Pembanding mengenai Perbuatan Melawan Hukum
atas proses pelaksanaan lelang yang dilakukan oleh Terbanding I
melalui KPKNL Tasikmalaya sehingga pelaksanaan lelang tersebut
tidak sah dan batal demi hukum sebagaimana disampaikan
Pembanding dalam surat gugatan Pembanding maupun dalil-dail
yang disampaikan kembali oleh Pembanding dalam memori
bandingnya;
Bahwa dalam pertimbangan hukum hakim judex factie telah benar
mendasarkan pada alat bukti atau pembuktian dalam persidangan
yaitu bahwa Terbanding I dan Terbanding II telah melaksanakan
tahapan-tahapan serta memenuhi syarat-syarat untuk melakukan
lelang dan berdasarkan Pasal 4 Peraturan Menteri Keuangan Nomor
: 27/PMK.06/2016 tentang petunjuk pelaksanaan lelang disebutkan
bahwa lelang yang telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku;
Bahwa hal tersebut telah dipertimbangkan pula berdasarkan bukti-
bukti di persidangan oleh hakim judex factie yaitu Pembanding telah
mengikatkan diri dalam perjanjian kredit memakai jaminan, maka
berdasarkan Pasal 6 Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan atas Tanah beserta Benda-Benda yang
Berkaitan dengan Tanah mengatur bahwa “apabila debitor cidera
janji, pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk
menjual objek Hak Tanggungan atas kekuasaan sendiri melalui
Hal 37 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
pelelangan umum serta mengambil pelunasan piutangnya dari hasil
penjualan tersebut. Bahwa dengan Pembanding telah masuk dalam
kategori macet sebagaimana vide Bukti T.I – 7, hal tersebut jelas
bahwa Pembanding telah wanprestasi dan tidak dapat menyangkal
kembali karena tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada
Terbanding I sesuai Perjanjian Kredit ;
- Bahwa dalam pertimbangannya Majelis Hakim Tingkat Pertama
menyatakan bahwa prosedur pelaksanaan lelang eksekusi Hak
Tanggungan diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor :
27/PMK.06/2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang telah
dilaksanakan oleh Terbanding I melalui Terbanding II sebagaimana
vide Bukti T.I – 1 sampai dengan Bukti T.I – 7 ;
Sehingga dalil Pembanding menyatakan bahwa proses pelaksanaan
lelang yang dilakukan bertentangan dengan hukum/tidak sesuai
dengan ketentuan perundang-undangan adalah dalil yang mengada-
ada dan berlebihan sehingga patut untuk ditolak dan
dikesampingkan ;
- Dengan demikian, Majelis Hakim Tingkat Pertama dengan
mempertimbangkan bahwa pelaksanaan lelang telah dilakukan
sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku maka pelelangan
tersebut haruslah dinyatakan sah menurut Hukum dan oleh
karenanya sangat beralasan bahwa perbuatan Terbanding I adalah
telah sesuai dengan asas keterbukaan, asas keadilan, asas
kepastian hukum, asas efisiensi, asas akuntabilitas, karenanya
adalah bukan merupakan Perbuatan Melawan Hukum dalam
pelaksanaan proses lelang;
Bahwa dalil-dalil yang disampaikan Pembanding dalam memori
bandingnya terkait tidak mengakui telah wanprestasi kepada
Terbanding I adalah alasan yang dicari-cari dan tidak berdasar
hukum. Disamping hal tersebut, dalil Pembanding dengan
menghubungkan proses pelaksanaan lelang dimaksud dengan
Undang-Undang Nomor : 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan
Konsumen adalah dalil yang sangat tidak relevan karena memiliki
ruang lingkup yang berbeda ;
- Bahwa dalil Pembanding berkaitan dengan tidak adanya asuransi
jiwa adalah dalil yang mengada-ada dan tidak relevan, karena hal
tersebut tidak pernah diperjanjikan oleh Pembanding dan
Terbanding I serta fasilitas kredit yang dinikmati oleh Pembanding
Hal 38 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
adalah kredit komersil yang mana jaminan utamanya (first way out)
adalah usahanya itu sendiri yaitu diperuntukan usaha dagang
eceran daging sapi dan kerbau, maka terhadap fasilitas kredit dari
Terbanding I diberikan asuransi terhadap usahanya tersebut dengan
asuransi kebakaran. Sedangkan asuransi jiwa diperuntukan untuk
jenis fasilitas kredit konsumer yang mana jaminan utamanya (first
way out) adalah berasal dari kapasitas pribadi dari debitur dalam
pengembalian pembayarannya, sehingga perlu diberikan asuransi
diri.
- Bahwa Adapun mengenai dalil Pembanding bahwa memiliki itikad
baik dengan membayar angsuran dan tidak diberikan kesempatan
kepada Pembanding untuk dilakukan restrukturisasi kredit, adalah
dalil yang tidak benar. Terbanding I sudah menyampaikan Surat
Peringatan sebanyak 3 (tiga) kali sebagaimana vide Bukti T.I – 3a,
T.I – 3b dan T.I – 3c, akan tetapi Pembanding tidak memiliki itikad
baik atas surat yang disampaikan oleh Terbanding I tersebut serta
Pembanding tidak melakukan kewajiban sebagaimana yang telah
diperjanjikan yang mana Pembanding telah mendapat peringatan
berkali-kali dari Terbanding I;
- Bahwa apabila dilakukan restrukturisasi kredit (addendum jangka
waktu) hanya merupakan salah satu cara dalam penyelesaian kredit
bermasalah selain dari penjualan jaminan. Jadi tidak ada kewajiban
Terbanding I untuk melakukan restrukturisasi kredit debiturnya
dengan melakukan perpanjangan jangka waktu dalam menangani
kredit bermasalah, hal tersebut dijelaskan dalam pertimbangan PBI
No. 7/2/2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum butir d
bahwa sebagai salah satu upaya untuk meminimalkan potensi
kerugian dari debitur bermasalah, bank dapat melakukan
restrukturisasi kredit atas debitur yang masih memiliki prospek
usaha dan kemampuan membayar;
Adapun menurut pertimbangan Terbanding I, Pembanding sudah
tidak memiliki prospek usaha maupun kemampuan membayar. Hal
tersebut terlihat dari catatan rekening koran pinjaman Pembanding,
dimana selain Pembanding sudah tidak dapat membayar bunga
sebagaimana mestinya sesuai dengan yang diperjanjikan. Sehingga
karena persyaratan untuk dilakukan restrukturisasi kredit tersebut
tidak terpenuhi, maka restrukturisasi kredit terhadap fasilitas kredit
Pembanding tidak dapat dilaksanakan;
Hal 39 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
- Bahwa berdasarkan hal-ahl dan fakta-fakta tersebut diatas terbukti
bahwa “sayarat-syarat untuk dapat dikatakan telah melakukan
perbuatan melawan hukum” tidak terpenuhi, sehingga keberatan-
keberatan yang Pembanding ajukan hanyalah alasan yang dicari-
cari dan tidak berdasar ;
- Selanjutnya Terbanding I memohon dengan hormat kepada Majelis
Hakim Tingkat Banding untuk menguatkan pertimbangan dan
putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor
12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;

Menimbang, bahwa Terbanding II semula Terbantah II/Terlawan II telah


pula mengajukan kontra memori banding yang pada pokoknya adalah sebagai
berikut :
- Bahwa Terbantah II/Terlawan II menolak seluruh dalil Pembantah/
Pelawan dalam memori bandingnya, kecuali terhadap apa yang
diakui secara tegas oleh Terbantah II/Terlawan II baik dalam
jawaban maupun dalam kontra memori banding a quo ;
- Bahwa tidak bernar dan tidak beralasan dalil Pelawan yang
menyatakan dalam pertimbangan hukumnya Majelis Hakim tingkat
pertama tidak mempertimbangkan bukti-bukti dan keterangan-
keterangan saksi secara baik dan menyeluruh serta terdapat
kesalahan dalam melakukan penafsiran hukum, penerapan hukum
dan tidak cukup memberikan pertimbangan yang adil ;
- Bahwa Terbantah II/Terlawan II sependapat dengan pertimbangan
hukum maupun amar putusan Majelis Hakim tingkat pertama yang
telah sesuai dan benar dalam penerapan hukumnya dalam
memberikan putusannya atas permasalahan perkara a quo, shingga
alasan keberatan Pembanding hanya mengulan kembali dari dalil
gugatan terdahulu yang kesemuanya telah ditanggapi secara tegas
dan menyeluruh oleh Terbanding II ;
- Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas kami mohon
kepada Majelis Hakim tingkat banding untuk menerima
pertimbangan hukum Majelis Hakim tingkat pertama dan
menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari
2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN. Cms ;

Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim Banding memeriksa dan


mempelajari dengan saksama Berita Acara Sidang, memori banding dan
Hal 40 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG
kontra memori banding beserta surat-surat yang tersebut dalam berkas
perkara dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11
Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., maka Majelis Hakim Tingkat
Banding berpendapat dapat menyetujui pertimbangan dan putusan Majelis
Hakim Tingkat Pertama dalam perkara tersebut karena pertimbangan tersebut
sudah tepat dan benar serta diambil alih sebagai pertimbangan Pengadilan
Tinggi sendiri dalam memeriksa dan memutus perkara ini ;
Menimbang, bahwa oleh karena didalam keberatan Pembanding
semula Pembantah/Pelawan didalam memori bandingnya, tidak ada hal-hal
baru yang dapat melemahkan atau membatalkan putusan Pengadilan Tingkat
Pertama tersebut, karena semuanya telah dipertimbangkan dengan tepat dan
benar oleh Majelis Hakim Tingkat Pertama, oleh karenanya memori banding
tersebut tidak pertimbangkan lagi oleh Pengadilan Tinggi ;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan diatas, Majelis
Hakim Tingkat Banding berpendapat bahwa putusan Pengadilan Negeri
Ciamis tanggal 11 Januari 2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., haruslah
dipertahankan dan dikuatkan ;
Menimbang, bahwa karena Pembanding semula Pembantah/Pelawan
dipihak yang kalah sesuai ketentuan pasal 181 HIR, maka kepadanya harus
dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan ;
Memperhatikan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
1947 tentang Peradilan Ulangan jo Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 49 Tahun 2009 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum dan
peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan ;

MENGADI LI:

- Menerima permohonan banding dari Pembanding semula


Pembantah/pelawan ;
- Menguatkan putusan Pengadilan Negeri Ciamis tanggal 11 Januari
2018 Nomor 12/Pdt.Plw/2017/PN.Cms., yang dimohonkan banding
tersebut ;
- Menghukum Pembanding semula Pembantah/pelawan membayar
biaya perkara dalam kedua tingkat peradilan yang dalam tingkat
banding ditetapkan sejumlah Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah) ;

Hal 41 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG


Demikianlah diputus dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Tinggi Bandung, pada hari Senin tanggal 14 Mei 2018 oleh kami
TUMPAK SITUMORANG, S.H., M.H., Hakim Tinggi sebagai Ketua Majelis
dengan KAREL TUPPU, S.H., M.H. dan AGOENG RAHARDJO, S.H.,
sebagai Hakim-Hakim Anggota, yang ditunjuk berdasarkan Surat Penetapan
Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor 163/PEN/PDT/2018/ PT. BDG
tanggal 17 April 2018, putusan tersebut diucapkan pada hari Senin tanggal 21
Mei 2018 dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua
dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut dan dibantu oleh
NURDIANA, SH., Panitera Pengganti, tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang
berperkara.-

HAKIM ANGGOTA, HAKIM KETUA,

Ttd Ttd

KAREL TUPPU, S.H., M.H. TUMPAK SITUMORANG, S.H., MH.

Ttd

AGOENG RAHARDJO, S.H. PANITERA PENGGANTI,


Ttd

N U R D I A N A, S.H.

Perincian biaya perkara :


1. Redaksi Putusan --------------------- Rp. 5.000,-
2. Meterai Putusan ---------------------- Rp. 6.000,-
3. Pemberkasan ------------------------- Rp. 139.000,- +
J u m l a h ----------------------------- Rp. 150.000,- (seratus lima puluh ribu
rupiah)

Hal 42 dari 42 putusan Nomor 163/PDT/2018/PT. BDG

Anda mungkin juga menyukai