Anda di halaman 1dari 8

1.

GERAK
a. Pengertian Gerak
Suatu benda dikatakan bergerak jika benda itu mengalami perubahan kedudukan
terhadap titik tertentu sebagai acuan. Jadi, gerak adalah perubahan posisi atau
kedudukan terhadap titik acuan tertentu. Gerak juga dapat dikatakan sebagai
perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu.
b. Posisi atau Kedudukan
Posisi merupakan besaran vektor yang menyatakan kedudukan suatu benda
terhadap titik acuan. Kedudukan tersebut dinyatakan dalam besar dan arah.

Gambar 1. Ilustrasi Posisi atau Kedudukan


Pada gambar di atas. Jika titik A sebagai acuan maka Posisi C = - 6 meter dari A
Jika titik A sebagai acuan maka Posisi B = 4 meter dari A Sebuah benda dikatakan
bergerak jika posisinya telah berubah terhadap titik acuan.
c. Jarak dan Perpindahan
Jarak dan perpindahan mempunyai pengertian yang berbeda. Misalkan Kira
berjalan ke barat sejauh 4 km dari rumahnya, kemudian 3 km ke timur. Berarti Kira
sudah berjalan menempuh jarak 7 km dari rumahnya, sedangkan perpindahannya
sejauh 1 km (Gambar 2a).
Berbeda halnya dengan contoh berikut. Seorang siswa berlari mengelilingi
lapangan satu kali putaran. Berarti ia menempuh jarak sama dengan keliling lapangan,
tetapi tidak menempuh perpindahan karena ia kembali ke titik semula (Gambar 2b).

Gambar 2. Lintasan yang ditempuh pejalan kaki


d. Kecepatan dan Kelajuan
Istilah kecepatan dan kelajuan dikenal dalam perubahan gerak. Kecepatan
termasuk besaran vektor, sedangkan kelajuan merupakan besaran skalar. Besaran
vektor memperhitungkan arah gerak, sedangkan besaran skalar hanya memiliki besar
tanpa memperhitungkan arah gerak benda. Kecepatan merupakan perpindahan yang
ditempuh tiap satuan waktu, sedangkan kelajuan didefinisikan sebagai jarak yang
ditempuh tiap satuan waktu. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut:
Perpindahan (meter )
Kecepatan=
Selang Waktu (detik )

Jarak (meter )
Kecepatan=
SelangWaktu(detik )
Kecepatan Rata-Rata dan Kelajuan Rata-Rata
Kecepatan rata-rata a didefiniskan sebagai perpindahan yang ditempuh terhadap
waktu. Jika suatu benda bergerak sepanjang sumbu-x dan posisinya dinyatakan dengan
koordinat-x, secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat ditulis sebagai
berikut:
∆x
v=
∆t
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
∆ x = x akhir = perpindahan
∆ t = perubahan waktu (s)
Kelajuan rata-rata merupakan jarak yang ditempuh tiap satuan waktu. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
s
v=
t
Keterangan:
v = kecepatan rata-rata (m/s)
s = jarak tempuh (meter)
t = waktu tempuh (s)
2. GERAK LURUS
a. Pengertian Gerak Lurus
Benda yang bergerak dengan kecepatan tetap dikatakan melakukan gerak lurus
beraturan, jadi syarat benda bergerak lurus beraturan apabila gerak benda menempuh
lintasan lurus dan kelajuan benda tidak berubah.
b. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak Lurus Beraturan adalah gerak suatu benda pada lintasan yang lurus di
mana pada setiap selang waktu yang sama, benda tersebut menempuh jarak yang
sama (gerak suatu benda pada lintasan yang lurus dengan kelajuan tetap).
Pada gerak lurus beraturan, benda menempuh jarak yang sama dalam selang
waktu yang sama pula. Sebagai contoh, mobil yang melaju menempuh jarak 2 meter
dalam waktu 1 detik, maka satu detik berikutnya menempuh jarak dua meter lagi,
begitu seterusnya. Dengan kata lain, perbandingan jarak dengan selang waktu selalu
konstan atau kecepatannya konstan perhatikan gambar 3. Berikut ini.
V(m/s)

0 1 2 3 4 5 t(s)
Grafik v-t menunjukan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu tempuh (t)
suatu benda yang bergerak lurus.
Semua benda yang bergerak lurus beraturan akan memiliki grafik v- t yang
bentuknya seperti gambar 3 itu dan untuk menghitung jarak yang ditempuh oleh
benda dengan cara menghitung luas daerah di bawah kurva bila diketahui grafik (v-t)
V(m/s)

0 1 2 3 4 5 t(s)
Jarak yang ditempuh = luas daerah yang diarsir pada grafik v – t.
Cara lain menghitung jarak tempuh adalah dengan menggunakan persamaan
GLB,dimana hubungan jarak terhadap waktu adalah sebagai berikut :
Jarak = Kelajuan . Waktu
s = v. t..................................................... persamaan 1
Jika benda memiliki jarak tertentu terhadap acuan, maka:
s =s0 + v.t............................................... persamaan 2
dengan S0 = kedudukan benda pada t = 0 (kedudukan awal)
Persamaan GLB, berlaku bila gerak benda memenuhi grafik seperti pada gambar
3 pada grafik tersebut terlihat bahwa pada saat t = 0 s, maka v = 0. Artinya, pada
mulanya benda diam, baru kemudian bergerak dengan kecepatan 5 m/s. Padahal dapat
saja terjadi bahwa saat awal kita amati benda sudah dalam keadaan bergerak, sehingga
benda telah memiliki kecepatan awal S0. Untuk keadaan ini, maka GLB sedikit
mengalami perubahan. Persamaan benda yang sudah bergerak sejak awal pengamatan.
Dengan S0 menyatakan posisi awal benda dalam satuan meter. Selain grafik v-t di
atas, pada gerak lurus terdapat juga grafik s-t, yakni grafik yang menyatakan
hubungan antara jarak tempuh (s) dan waktu tempuh (t).
3. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)
a. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) adalah Gerak benda dalam lintasan garis
lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri umum glbb adalah bahwa dari waktu ke
waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin cepat, dengan kata lain gerak
benda dipercepat, namun demikian, GLBB juga berarti bahwa dari waktu ke waktu
kecepatan benda berubah, semakin lambat hingga akhirnya berhenti.
Dalam hal ini benda mengalami perlambatan tetap. Dalam modul ini,
menggunakan istilah perlambatan untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja
menamakannya percepatan, hanya saja nilainya negatif, perlambatan sama dengan
percepatan negatif.
Hubungan antara besar kecepatan (v) dengan waktu (t) pada gerak lurus berubah
beraturan (GLBB) ditunjukkan pada grafik di bawah ini:
Gambar 4. Grafik v-t untuk GLBB dipercepatBesar percepatan benda :
∆ v v 2−v 1
a= =
∆ t t 2−t 1
Dalam hal ini maka
v1 =v 0 ; v 2=v t ; t 1=0 ; t 2=t
Sehingga,
v t −v 0
a= atau a . t=v t −v 0
t
Akan didapatkan

v t=a. t+ v 0 Persamaan GLBB

Dimana :
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = percepatan (m/s2)
v0 = kecepatan awal ( m/s)
t = selang waktu (s)
Perhatikan bahwa selang waktu t (kita beri simbol (t), kecepatan benda berubah
dari v 0 menjadi v t sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan :
v 0 +v t
v=
2
Karena v t=a. t+ v 0 maka,
v 0 +v 0 + a. t 2 v 0 + a .t
v= = Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata, maka
2 2
s s 2 v0 a . t
v= , maka = +
t t 2 2
Atau

1
s=v 0 .t + a . t 2 Persamaan Jarak GLBB
2
Keterangan :
s = jarak yang ditempuh (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
t = selang waktu (s)
a = percepatan (m/s2)
Bila dua persamaan GLBB diatas kita gabungkan, maka akan didapatkan
persamaan GLBB yang ketiga
s=v 0.t
Dimana
v 1+ v 0 v 1−v 02
s= .
2 a
v 12 −v 02
s=
2a
2 as=v t 2−v 2
Jadi,
v t2=2 as+ v 2 Persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak

4. GERAK JATUH BEBAS DAN VERTIKAL


a. Gerak Jatuh Bebas
Bila dua buah bola yang berbeda beratnya di jatuhkan tanpa kecepatan dari
ketinggian yang sama dalam waktu yang sama, bola manakah yang sampai ditanah
duluan? Peristiwa tersebut dalam fisika disebut sebagai benda jatuh bebas karena
pengaruh gaya gravitasi bumi. Gerak lurus berubah beraturan pada lintasan vertikal.
Cirinya adalah benda jatuh tanpa kecepatan awal (v 0 = nol) semakin ke bawah gerak
benda semakin cepat.
Percepatan yang dialami oleh setiap benda jatuh bebas selalu sama, yakni sama
dengan percepatan gravitasi bumi. Dimana percepatan gravitasi bumi itu besarnya g =
9,8 m/s2 dan sering dibulatkan menjadi 10 m/s2.
Pada jatuh bebas ketiga persamaan GLBB dipercepat yang kita bicarakan pada
kegiatan sebelumnya tetap berlaku, hanya saja v0 kita hilangkan dari persamaan
karena harganya nol dan lambang s pada persamaan tersebut kita ganti dengan h yang
menyatakan ketinggian dan a kita ganti dengan g.

Jadi, ketiga persamaan tersebut yaitu:


 vt = g.t Keterangan:
g = percepatan gravitasi
(m/s2 )
h = ketinggian benda
(m)
1
 h= g .t 2
2
 vt = √ 2 gh

1
Perhatikan persamaan jatuh bebas yang ke 2.h g .t 2 , bila ruas kiri dan kanan
2

2h 2h
sama-sama kita kallikan dengan 2, kita dapat 2h = 2 g.t2 Atau t2 =
g
.t =
√ g
persamaan waktu benda jatuh bebas.
Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa waktu jatuh benda bebas hanya di
pengaruhi oleh dua faktor yaitu h = ketinggian, dan g = percepatan gravitasi bumi.
b. Gerak Vertikal Keatas
Lemparkan bola vertikal keatas, amati gerakannya. Bagaimana kecepatan bola
dari waktu ke waktu? Selama bola bergerak keatas, gerakan bola melawan gaya
gravitasi yang menariknya ke bumi. Akhirnya bola diperlambat, setelah mencapai
tinggi tertentu yang disebut tinggi maksimum, bola tidak dapat naik lagi, pada saat ini
kecepatan bola nol. Oleh karena tarikan gaya gravitasi bumi tak pernah berhenti
bekerja pada bola, menyebabkan bola bergerak turun. Pada saat ini bola mengalami
jatuh bebas, bergerak turun dipercepat.

Jadi bola
mengalami dua fase gerakan. Saat bergerak ke atas bola bergerak GLBB diperlambat
(a = g) dengan kecepatan awal tertentu lalu setelah mencapai tinggi maksimum bola
jatuh bebas yang merupakan GLBB dipercepat dengan kecepatan awal nol. Dalam hal
ini berlaku persamaan-persamaan GLBB yang telah kita pelajari pada kegiatan
sebelumnya. Pada saat benda bergerak naik berlaku persamaan :
v t=v 0−g . t
1
h=v 0 . t− ¿ 2
2
v t2=v 02−2 gh
Dimana :
v0 = Kecepatan awal (m/s)
g = Percepatan gravitasi (m/s2)
t = waktu (s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
h = ketinggian (m)
Sedangkan pada saat jatuh bebas berlaku persamaan-persamaan gerak jatuh bebas
yang sudah kita pelajari pada kegiatan sebelumnya.
c. Gerak Vertikal Kebawah
Berbeda dengan jatuh bebas, gerak vertikal ke bawah yang dimaksud adalah
gerak benda-benda yang dilemparkan vertikal ke bawah dengan kecepatan awal
tertentu. Jadi seperti gerak vertikal keatas hanya saja arahnya ke bawah, sehingga
persamaan-persamaannya pada gerak vertikal ke atas, kecuali tanda negatif pada
persamaan-persamaan gerak vertikal ke atas diganti dengan tanda positif. Sebab gerak
vertikal ke bawah adalah GLBB yang dipercepat dengan percepatan yang sama untuk
setiap benda yakni g.
Jadi persamaannya,
vt = v0 + g.t
h = v0.t + ½ gt2
vt2= v02 + 2 gh

Anda mungkin juga menyukai