Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT ,yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya .Adapun tema
dari makalah ini adalah"PENGERTIA TAFSIR,TA'WIL, DAN TERJEMAH"

Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
dosen mata kuliah ulumul Qur'an yang telah memberikan tugas terhadap kami .kami
juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak- pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari sempurna .dan ini merupakan langkah yang baik dari study yang
sesungguhnya .oleh karena itu ,keterbatasan waktu dan kemampuan kami,maka kritik
dan saran yang membangun senantiasa kami harapkan ,semoga makalah ini dapat
berguna bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya .

Bukittinggi,05 September 2023

Tertanda

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..……..1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………..……….2

BAB 1 : PENDAHULUAN……………………...………………...........................................3

BAB 2 : PEMBAHASAN..................................................................................................4

A. Pengertian Tafsir, Ta‟wil, dan Tarjamah


B. Perbedaan Tafsir, Ta‟wil, dan Tarjamah
C. Contoh Tafsir, Ta‟wil, dan Tarjamah
D. Metode penafsiran ayat-ayat al-qur‟an
E. Mufassir yang ada di indonesia serta karyanya

BAB 3 : PENUTUP….....................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
Allah telah menurunkan al-quran kepada rasulullah saw dan memerintahkannya
untuk menyampaikan serta menjelaskan isi kandungannya kepada seluruh umat
manusia sebagaimana firman-nya

َ ‫س ْو ُل بَ ِلّ ْغ َمآ ا ُ ْن ِز َل اِلَي َْك ِم ْن َّربِ َّك َۗوا ِْن لَّ ْم تَ ْف َع ْل فَ َما بَلَّ ْغ‬
‫ت‬ ُ ‫الر‬َّ ‫يٰٓاَيُّ َها‬
َ‫ّٰللا ََل يَ ْهدِى ْالقَ ْو َم ْال ٰك ِف ِريْن‬ ۗ ِ َّ‫ص ُم َك ِمنَ الن‬
َ ‫اس ا َِّن ه‬ ‫ِرسٰ لَتَهٗ َۗو ه‬
ِ ‫ّٰللاُ يَ ْع‬
Terjemah: "Hai Rasul, sampaikanlah apa yang di turunkan kepadamu dari
Tuhanmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir (Q.S. al-
Maidah/5: 67) Pada ayat di atas, Rasul saw yang berfungsi sebagai Mubayyin (pemberi
penjelasan), menjelaskan kepada sahabat-sahabatnya tentang arti dan kandungan al-
Qur'an khususnya menyangkut ayat-ayat yang tidak dipahami atau samar artinya, dan
keadaan ini berlangsung sampai dengan wafatnya Rasulullah saw.(Quraisy Shihab:
2007, 71). Kalau pada masa Rasulullah saw, para sahabat menanyakan persoalan-
persoalan yang tidak jelas kepada beliau, maka setelah wafatnya mereka terpaksa
melakukan ijtihad khususnya mereka yang mempunyai kemampuan semacam „Ali bin
Abi Thalib, Ibnu „Abbas, Ubay bin Ka„ab, dan Ibnu Mas„ud. Di samping itu, para tokoh
tafsir dari kalangan sahabat yang disebutkan di atas mempunyai murid-murid dari para
Tabi„in khususnya di kota-kota tempat mereka tinggal, sehingga lahirlah tokoh-tokoh
tafsir baru dari kalangan Tabi„in. Inilah disebut periode pertama dalam perkembangan
tafsir. Setelah itu kembali sejarah mencatat periode kedua sekitar tahun 150 H, serta
periode ketiga dimulai dengan penyusunan kitab-kitab tafsir secara khusus dan berdiri
sendiri, yang oleh sementara ahli diduga dimulai oleh al-Farra' (w. 207) dengan
kitabnya yang berjudul Ma„ani al-Qur'an.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tafsir, Ta’wil, dan Tarjamah

1. Tafsir

Tafsir menurut bahasa berarti menjelaskan dan menyingkap makna. Jadi


tafsir adalah menyingkap makna-makna yang tersembunyi, menyingkap maksud
dari lafadh yang sulit.1 Sebagaimana firmanAllah Swt :

ً ‫سنَ ت َ ْف ِس‬
‫يرا‬ ِ ّ ‫َو ََل يَؤْتُونَكَ ِب َمث َ ٍل إِ ََّل ِجئْنَاكَ بِ ْال َح‬
َ ْ‫ق َوأَح‬

“Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu


yang ganjil, melainkan Kami datangkan kepadamu suatu yang benar dan yang
paling baik penjelasannya “ (Al Furqan [25] : 33).
Az-Zarkasyi mendefinisikan tafsir sebagai ilmu tentang turunnya ayat Al-
Qur‟an, surat-suratnya, kisah-kisahnya, isyaraat-isyarat yang turun bersamanya,
makiyah dan madaniayahnya, mukham dan mutasyabihatnya, nasikh dan
mansukhnya, am dan khasnya, muthlaq dan muqayyadnya serta mujmal dan
mufashalnya, dan lain-lani.

As-Suyuthimenukil pandangan Abu Hayyan yang mengatakan bahwa


tafsir adalah ilmu yang membahas tentang cara-cara pengucapan lafadzh-
lafadzh Al-Qur‟an, tentang petunjuk-petunjuknya, hukum-hukumnya, baik ketika
berdiri sendiri maupun ketika tersusun, dan makna-makna yang dimungkin
baginya tersusun, serta hal-hal lain yang melengkapinya.

4
Takwil menurut bahasa adalah kembali pada asal atau menjelaskan suatu
perkataan lain. Tetapi kebiasaan tarjamah biasa di pahami dengan makna yang
keempat yakni mengalihkan bahasa.

Beberapa ulama menafsirkan :

a) Menurut ULAMA AL JURJANI: Tafsir adalah menjelaskan makna ayat


keadaannya,kisahnya dan sebab karena ayat di turun kan dengan lafadz
yang menunjukkan kepadanya dengan jelas.
b) Menurut ULAMA AZ ZARKAZYI: Tafsir adalah suatu pengetahuan yang
dapat di pahami kibullah yang di turunkan kepada nabi Muhammad
saw,menjelaskan maksud maksud nya dan mengeluarkan hukum
hukumnya dan hikmanya.
c) Menurut ULAMA AL KILBYI: tafsir adalah mensarahkan al
qur‟an,menerangkan makna nya dan menjelaskan apa yang di
kehendakinya dengan nash nya atau dengan isyarat ataupun dengan
najwah nya.
d) MENURUT SYEIKH THORIR: tafsir adalah menafsirkan lafadz yang sulit
di pahami oleh pendengar dengan uraian yang menjelaskan maksud
dengan menyebut murodhif nya dan yang mendekati suatu petunjuk
jalannya.

MACAM MACAM TAFSIR:

a) Tafsir Bil Ma‟tsur


b) Tafsir Bir Ra‟i
c) Tafsir Mahmud
d) Tafsir Al Bathil Al madzmum
e) Tafsir Bil Isyari

5
2. TAKWIL

Kata ta‟wīl berasal dari kata al-awl, yang berarti kembali (ar-rujǔ‟) atau dari
kata al ma‟ǎl yang artinya tempat kembali (al-mashīr) dan al-aqībah yang berarti
kesudahan. Ada yang menduga bahwa kata ini berasal dari kata al-iyǎlah yang
berarti mengatur (al-siyasah). Secara istilah, ta‟wil berarti memalingkan suatu
lafal dari makna zahir kepada makna yang tidak zahir yang juga dikandung oleh
lafal tersebut, jika kemungkinan makna itu sesuai dengan al-kitab dan sunnah.

Pengertian Ta‟wil Menurut Istilah :

a) Al-Jurjani: ialah memalingkan lafad dari makna yang dhahir kepada makna
yang muhtamil, apabila makna yang mu‟yamil tidak berlawanan dengan al-
quran dan as-sunnah.
b) Imam Al-Ghazali dalam Kitab Al-Mutashfa : “Sesungguhnya takwil itu dalah
ungkapan tentang pengambilan makna dari lafazh yang bersifat
probabilitas yang didukung oleh dalil dan menjadikan arti yang lebih kuat
dari makna yang ditujukan oleh lafazh zahir.‟‟
c) Menurut Wahab Khalaf : takwil yaitu memalingkan lafazh dari zahirnya,
karena adanya dalil.
d) Menurut abu Zahra: Takwil adalah mengeluarkan lafazd dari ayat nya yang
zohir kepada makna yang lain tetapi bukan zohirnya.

MACAM MACAM TAKWIL:

a) Takwil yang jauh dari pemahaman yakni takwil yang dalam penetapannya
tidak mempunyai dalil yang terendah seklipun.
b) Takwil yang mempunyai relevasi,paling tidak memenuhi stndar makna
terendah serta diduga sebagai makna yan benar.

6
3.TARJAMAH

Kata Tarjamah berasal dari bahasa arab “tarjama” yang berarti


menafsirkan dan menerangkan dengan bahasa yang lain (fassara wa
syaraha bi lisanin akhar), kemudian kemasukan “ta‟ marbutah” menjadi al-
tarjamatun yang artinya pemindahan atau penyalinan dari suatu bahasa ke
bahasa lain.

Pengertian Tarjamah Menurut Istilah:

a) Tarjamah Harfiyah : memindahkan kata-kata dari suatu bahasa yang


sinonim dengan bahasa yang lain yang susunan kata yag
diterjemahkan sesui dengan kata-kata yang menerjemahkan, dengan
syarat tertib bahasanya.
b) Tarjamah Tafsiriah atau Maknawiyah : menjelaskan maksud kaliamat
(pembicaraan) dengan bahasa yang lain tanpa keterikatan dengan
tertib kalimat aslinya atau tanpa memerhatikan susunannya.

Macam-Macam Terjemah:

a) Tarjamah Interbahasa Terjemah ini juga disebut dengan


mengungkapkan kalimat dengan redaksi yang berbeda. Yaitu
menjelaskan kata-kata dalam suatu bahasa dengan kata-kata
berbeda dalam bahasa yang sama.
b) Tarjamah Antarbahasa Terjemah semacam ini lazim disebut dengan
terjemah hakiki. Yaitu menjelaskan kata-kata atau simbol-simbol
dengan simbol lain dari bahasa yang berbeda.
B. Persamaan Dan Perbedaan Tafsir Takwil dan Tarjamah

1. Persamaan:
a) Ketiganya menerangkan makna ayat ayat al qur‟an.
b) Ketiganya sebagai sarana untuk memahami al qur‟an.

7
2. Perbedaan:
a) Tafsir : menjelaskan makna ayat yang kadang-kadang dengan panjang
lebar, lengkap dengan penjelasan hokum-hukum dan hikmah yang dapat
diambil dari ayat itu dan seringkali disertai dengan kesimpulan
kandungan ayat-ayat tersebut.
b) Ta’wil : mengalihkan lafadz-lafadz ayat al-Qur‟an dari arti yang lahir dan
rajih kepada arti lain yangsamar dan marjuh.
c) Tarjamah : hanya mengubah kata-kata dari bahasa arab kedalam
bahasa lain tanpa memberikan penjelasan arti kiandungan secara
panjang lebar dan tidak menyimpulkan dari isi kandungannya.

C. Contoh Tafsir, Takwil, dan Tarjamah


1. Contoh Tafsir

Sebagaimana dalam firman Allah Swt dalam surat al-Hajj ayat 30:

Artinya: “Dan telah dihalalkan bagi kamu semua binatang ternak, terkecuali
yang diterangkan kepadamu keharamannya, maka jauhilah olehmu berhala-
berhala yang najis itu dan jauhilah perkataan-perkataan yang dusta.” (Qs. Al-
Hajj: 30).

2. Contoh Ta’wil

Sebagaimana dalam firman Allah Swt: ..... (10)

Artinya: “ Tangan (kekuasaan) Allah diatas tangan (kekuasaan) mereka (Qs. Al-
Fath: 10).

8
3. Contoh Terjamah

Artinya: “Dan janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan
jangan lah kamu terlalu mengulurkannya karena itu kamu menjadi tercela dan
menyesal.” (Qs. Al-Isra‟: 29).

D. Metode Penafsiran ayat- ayat al quran

Jika ditelusuri perkembangan tafsir al-Qur'an sejak dulu sampai sekarang, akan
ditemukan bahwa dalam garis besarnya penafsiran al-Qur'an dibagi empat cara /
metode yaitu ijmali (global), tahlili (analitis), muqarin (perbandingan) dan maudhu'i
(tematik)

1. ijmali
metode penafsiran Al-Qur'an dengan penjelasan singkat, global dan tidak
panjang lebar
2. tahlili
metode menafsirkan al-Qur'an yang berusaha menjelaskan al-Qur'an dengan
menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh
al-Qur'an
3. muqarin
metode menafsirkan al-Qur'an yang berusaha menjelaskan al-Qur'an dengan
menguraikan berbagai seginya dan menjelaskan apa yang dimaksudkan oleh
al-Qur'an
4. maudhu’i
Adalah metode tafsir yang berusaha mencari jawaban al qur‟an dengan cara
mengumpulkan ayat ayat al qur‟an yang mempunyai tujuan yang satu

9
E. Mufasir yang ada di Indonesia Beserta Karyanya

1. Syaikh Abdurrauf As-Sinkili

Ulama besar asal Aceh, Syaikh Abdurrauf As-Sinkili (1615—1693) adalah


pelopor tafsir di Nusantara. As-Sinkili merupakan ulama Nusantara yang
memiliki reputasi internasional. Adapun karya As-Sinkili yang paling tersohor
adalah Tarjuman al-Mustafid, sebuah kitab tafsir berbahasa Melayu-Jawi atau
Arab-Pegon. Pada saat itu, bahasa Melayu dipakai dalam birokrasi
pemerintahan, intelektual, hubungan diplomatik antarnegara, hingga
perdagangan.

2. K.H. Muhammad Soleh bin Umar As-Samarani

Pada masa yang lebih modern, ada juga K.H. Muhammad Soleh bin Umar
As-Samarani. Dia adalah guru para ulama di pengujung abad 19. Kiai Soleh,
sapaan akrabnya, menulis sebuah kitab tafsir berjudul Faidh al-Rahman fi
Tafsir Al-Qur’an

3. K.H. Abdul Sanusi

berjudul Raudlatul Irfan fi Ma’rifat Al-Qur’an. Kitab tafsir itu ditulis dalam
bahasa Sunda. Kiai Sanusi menulis 75 kitab dengan beragam perspektif
keilmuan.

4. Buya Hamka

Sosok Buya Hamka muncul sebagai mufasir Indonesia pada masa setelah
kemerdekaan. Buya Hamka menulis beberapa kitab tafsir. Salah satu yang
paling tersohor adalah Tafsir al-Azhar. Ia mulai rintis penulisannya melalui
pengajian subuh di Masjid al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta pada 1958.
Karya monumentalnya itu ia terbitkan pada 1967.

10
5. K.H. Bisri Mustofa

Karyanya yang paling monumental adalah al-Ibriz li Ma’rifat Tafsir Al-


Qur’an al-Aziz yang berjumlah 30 juz. Pengerjaan kitab tafsir itu kurang lebih
empat tahun sejak 1957 sampai 1960. Kitab berbahasa Jawa ini juga telah
banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa seperti Sunda, Indonesia,
bahkan Belanda, Inggris, dan Jerman

6. Muhammad Quraish Shihab

Indonesia memiliki ulama dengan reputasi internasional, yakni


Muhammad Quraish Shihab. Ia dikenal sebagai seorang pakar tafsir
kontemporer yang merupakan jebolan Universitas Al-Azhar, Mesir. Dari
beberapa karyanya di bidang tafsir, Tafsir Al-Misbah yang terdiri atas 15 judul
bisa dikatakan sebagai karyanya yang paling monumental

11
BAB III

PENUTUP
Al Qur'an sebagai " hudan- linnas " dan hudan- lilmuttaqin",maka untuk
memahami kandungan Al Qur'an agar mudah di terapkan dalam pengalaman hidup
sehari-hari memerlukan pengetahuan dalam mengetahui arti /ma'nanya,ta'wil,dan
tafsirnya sesuai yg di contohkan Rasulullah Saw.Sehingga kehendak tujuan ayat Al-
Qur'an tersebut tepat sasarannya.terjemah,tafsir,dan ta'wil di perlukan dalam
memahami isi kandungan ayat- ayat Al Qur'an yang mulia.pengertian tarjamah lebih
simple dan ringkas karena hanya merubah arti dari bahasa yang satu ke bahasa yang
lainnya.

Sedangkan istilah tafsir lebih luar dari terjemah dan ta' wil,dimana segala
sesuatu yang berhubungan dengan ayat ,surat,asbabun Nuzul dan lain sebagainya
dibahas dalam tafsir yg bertujuan untuk memberikan kepahaman isi surat atau ayat
tersebut ,sehingga mengetahui maksud dan kehendak dan firman-firman Allah SWT
tersebut

12
DAFTAR PUSTAKA

Ali Al-Awsi, Al-Thabathaha'i wa Mankajuh fi Tafsirih Al-Mizan, Taheran, Al-Jumhuriyyah


Al-Blamiyyah fi Iran, 1975.

Ash Siddieqy. Teungku Muhammad Hasbi. Sejarah dan Pengantar Ilmu al Qur'an dan
Tafair. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 2000

Amzah, Dr. Kadar M. Yusuf, mag. Shafi Al-qur'an. Bumi Aksara, Jakarta, 2014 Izzan.
Ahmad. Ulumul Qur'an Telah Tekstualitas dan Kontekstualius Al Qur'an Bandung:
kelompok Humaniora. 2005

Muhaimin, dkk. "Kawasan dan Wawasan Studi Islam Jakarta Kencana. 2005.

Muhammad Hasbi Ash-Shiddiegy. Teungku Ilmu-ilmus Al-Qur'an. PT. Pustaka Rizki


Putra,

Semarang, 2002 Nasharuddin Baidan, Prof. Dr.. Rekonstruksi Ilmu Tafsir, Yogyakarta,
PT. Dana Bhakti Prima Yusa, 2000

Rifat Syauqi Nawawi, Pengantar Ilmu Tafsir.(Jakarta: Bulan Bintang, 1992).

Sirojuddin Iqbal, Drs. Mashuri. Pengantar Ilmu Tafsir. Angkasa, Bandung. 1989

Quthan, Mana'ul. Pembahasan Ilmu Al-Qur'an. Rincka Cipta, Jakarta. 1995

13

Anda mungkin juga menyukai