Anda di halaman 1dari 38

Modul 1

Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Manfaat Keterampilan Berbahasa
Dalam berkomunikasi kita menggunakann keterampilan berbahasa yang telah
kita miliki, seberapapun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang yang
memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan
komunikasinya mudah tercapai. Namun, ada pula orang yang sangat lemah
tingkat keterampilannya sehingga bukan tujuan komunikasinya tercapai, tetapi
malah terjadi salah pengertian yang berakibat suasana komunikasi menjadi buruk.
Berikut ini Anda diajak mempelajari pengertian keterampilan berbahasa serta
manfaat penguasaan terhadap keterampilan tersebut.

A. KETERAMPILAN BERBAHASA
Mari kita perhatikan kehidupan dakan masyarakat. Anggota-anggota suatu
masayarakat saling berhubungan dengan cara komunikasi. Secara sederhana
komunikasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.

Dalam komunikasi, si pengirim mungkin menyampaikan pesan berupa pikiran,


perasaan, fakta, kehendak dengan menggunakan lambang-lambang berupa bunti-
bunyi bahasa yang diucapkan. Dengan kata lain dalam proses encoding si
pengirim mengubah pesan menjadi bentuk-bentuk bahasa yang berupa bunyi-
bunyi yang diucapkan. Selanjutnya, pesan yang diformulasikan dalam wujud
bunyi-bunyi (bahasa lisan) tersebut disampaikan kepada penerima. Aktivitas
tersenut biasa kita kenal dengan istilah berbicara. Di pihak lain, si penerima
melakukan aktivitas decoding berupa pengubahan bentuk-bentuk bahasa yang
berupa bunyi-bunyi lisan tersebut kembali menjadi pesan. Aktivitas tersebut biasa
kita sebut dengan istilah mendengarkan (menyimak).Seperti digambarkan
melalui diagram di atas, si pengirim pesan aktif memilih pesan yang akan
disampaikan, memformulasikannya dalam wujud lambang-lambang berupa
bunyi/tulisan. Proses demikian disebut proses encoding. Kemudian, lambang-
lambang berupa bunyi/tulisan tersebut disampaikan kepada penerima.
Selanjutnya, si penerima pesan aktif menerjemahkan lambang-lambang berupa
bunyi/tulisan tersebut menjadi makna sehingga pesan tersebut dapat diterima
secara utuh. Proses tersebut disebut proses decoding. Jadi, kedua belah pihak
yang terlibat dalam komunikasi tersebut harus sama-sama memiliki
keterampilan, yaitu pengirim harus memiliki keterampilan memilih lambang-
lambang (bunyi/tulisan) guna menyampaikan pesan, dan si penerima harus
terampil member makna terhadap lambang-lambang (bunyi/tulisan) yang berisi
pesan yang disampaikan.

Ada pula pengirim menyampaikan pesan itu dengan menggunakan lambang-


lambang berupa tulisan. Dalam proses encoding, si pengirim mengubah pesan
menjadi bentuk-bentuk bahasa tertulis, kemudian dikirimkan kepada penerima.
Aktivitas tersebut biasa kita sebut dengan istilah menulis. Kemudian, si penerima
dalam proses decoding berupaya memaknai bentuk-bentuk bahasa tertuls itu
sehingga pesan dapat diterima secara utuh. Aktivitas tersebut kita kenal dengan
istilah membaca.

Dalam kenyataan, aktivitas komunikasi dalam wujud berbicara, mendengarkan,


menulis, dan membaca tidaklah sederhana gambaran pada gambar 1.1, yang
bersifat satu arah. Komunikasi yang terjadi sering pula bersifta 2 arah, seperti
tergambar dalam gambar 1.2 berikut ini.

Bahkan, komunikasi sering pula terjadi dalam wujud multiarah, sperti


digambrakn dalam berikut ini.

Gambar 1.3
Diagram Komunikasi Multiarah

Komunikasi sesungguhnya terjadi dalam suatu konteks kehiduoan yang dinamis,


dalam suatu konteks budaya. Dalam komunikasi yang sesungguhnya, ketika
melakukan proses encodings pengirim berada dalam sutau konteks yang berupa
ruang, waktu, peran, serta konteks budaya yang menjadi latar belakang perngirm
dan penerima Keberhasilan suatu komunikasi sangat bergantung kepada
proses encoding dan decoding yang sesuai dengan konteks komunikasi.
Seseorang dikatakan memiliki keterampilan berbahasa dalam posisi sebagai
pengirim pesan, dalam proses encoding ia sampai terampil memilih bentuk-
bentuk bahasa yang tepat, sesuai dengan konteks komunikasi. Kemudian ia dapat
dikatakan memiliki keterampilan berbahasa dalam posisi sebagai penerima
pesan, dalam proses decoding ia mampu mengubah bentuk-bentuk bahasa yang
diterimanya dalam suatu konteks komunikasi menjadi pesan yang utuh, yang
sama dengan yang dimaksudkan oleh si pengirim. Dengan kata lain, seseorang
dikatakan memiliki keterampilan berbicara apabila yang bersangkuran terampil
memilih bunyi-bunyi bahasa (berupa kata, kalimat, serta tekanan dan nada) secara
tepat serta memformulasikannya secara tepat pula untuk menyampaikan pikiran,
persaan, gagasan, fakta, perbuatan dalam suatu konteks komuunikasi. Kemudian,
seseorang dikatakan terampil mendengarkan (menyimak) apabila yang
bersangkutan memiliki kemampuan menafsirkan makna dari bunyi-bunyi bahasa
(berupa kata, kalimat, tekanan, dan nada) yang disampaikan pembicara dalam
suatu konteks komunikasi. Selanjutnya, seseorang dikatakan memiliki
keterampilan menulis bila yang bersangkutan dapat memilih bentuk-bentuk
bahasa tertulis (berupa kata, kalimat, paragraph) serta menggunakan retorika
(organisasi tulisan) yang tepat guna mengutarakan pikiran, perasaan, gagasan,
fakta. Terakhir, seseorang dikatakn terampil membaca bila yang bersangkutan
dapat menafsirkan makna dan bentuk-bentuk bahasa tertulis (berupa kata,
kalimat, paragraph, organisasi tulisan) yang dibacanya.

B. MANFAAT KETERAMPILAN BERBAHASA


Dapat dibayangkan apabila kita tidak memiliki kemampuan berbahasa. Kita tidak
dapat mengungkapkan pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak
dapat melaporkan fakta-fakta yang kita amati. Di pihak lain, kita tidak dapat
memahami pikiran, perasaan, gagasan, dan fakta yang disampaikan oleh orang
kepada kita.

Jangankan tidak memiliki kemampuan, seperti yang dikemukakan di atas, kitapun


akan mengalami apabila keterampilan berbahasa yang kita miliki tergolong
rendah. Sebagai guru, kita akan mengalami kesulitan dalam menyajikan materi
pelajaran kepada para siswa bila keterampilan berbicara yang kita miliki tidak
memadai atau dipihak lain para siswa akan mengalami kesulitan menangkat
pelajaran yang kita sampaikan secara lisan karena keterampilan berbicara yang
kta miliki tidak memadai atau karena kemampuan siswa rendah dalam
mendengarkan. Begitu juga pengetahuan dan kebudayaan tidak akan dapat
disampaikan dengan sempurna, bahkan tidak akan dapat disampaikan dengan
sempurna, bahkan tidak akan dapat diwariskan kepada generasi berikutnya
apabila kita tidak dapat memperoleh pengetahuan yang disampaikan para pakar
apabila kita tidak memiliki keterampilan membaca yang memadai.
Banyak contoh lain yang menunjukkan betapa pentingnya keterampilan
berbahasa dalam kehidupan. Bagi seorang menajer misalnya, keterampilan
berbicara memegang peran penting. Ia hanya bisa mengelola karyawan di
departemen atau organisasi yang dipimpinnya apabila ia memilki keterampilan
berbicara. Kepemimpinannya akan berhasil bila didukung pula oleh keterampilan
mendengarkan, membaca, dan juga menulis yang berkaitan dengan profesinya.
Sebaliknya, jabatan sebagai seorang manajer tidak akan pernah dapat diraih
apabila yang bersangkutan tidak dapat meyakinkan otoritas yang berkaitan
melalui keterampilannya berbicara dan menulis.

Profesi-profesi di bidang hubungan masyarakat, pemasaran/penjualan, politik,


hokum (jaksa, hakim, pengacara) adalah contih-contoh bidang pekerjaan yang
mensyaratkan dimilikinya keterampilan berbahsam baik berbicara, menyimak,
menulis, dan membaca.
MODUL 2
KETERAMPILAN MENYIMAK
I. Kemampuan Menyimak Tingkat Dasar
Pada dasarnya pengembangan keterampilan menyimak itu dapat dibedakan atas
empat tataran pokok sebagai berikut (Soedjiatno, 1983:18).
1. Tataran identifikasi, yaitu tahap pengenalan terhadap berbagai jenis bunyi
suatu bahasa, kata-kata, frase-frase, kalimat dalam hubungan timbal balik
antarstruktur, baik atas pertimbangan waktu, modifikasi, bahkan juga logika.
2. Tataran identifikasi dan seleksi tanpa retensi, yaitu tataran menyimak di mana
penyimak diharapkan memperoleh kemampuan mengenal dan memahami
sesuatu unit kontinum bunyi/ujaran, tetapi belum dituntut adanya kemampuan
retensi.
3. Tataran identifikasi dengan seleksi terpimpin dan retensi jangka pendek, yaitu
tataran menyimak yang menuntut penyimak mengenal bunyi-bunyi dan
kemampuan memahami, tetapi masih dalam taraf terpimpin.
4. Tataran identifikasi dengan seleksi retensi jangka panjang, yaitu taraf
menyimak yang menuntut penyimak untuk mampu mengenal bunyi-bunyi
dalam kontinum bunyi yang panjang, mampu memahami makna pesan secara
tepat, dengan kemampuan mengingat dalam jangka waktu yang relatif lama.

A. Menyimak Bahasa
Menurut Faris (1993:154), proses menyimak terbagi atas 3 tahapan :
1) Menerima masukan auditori
2) Memperhatikan masukan auditori
3) Menafsirkan dan berinteraksi dengan masukan auditori
Keterampilan mengidentifikasi dan menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam
proses menyimak bahasa itu dapat diperinci atas beberapa kemampuan sebagai
berikut.
1) Kemampuan mengidentifikasi dan menyeleksi gejala-gejala fonetik, baik
yang berupa nada, tekanan, persendian, maupun intonasi pada umumnya.
2) Kemampuan mengenal, membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan
makna dan konteksnya yang tepat.
3) Kemampuan mengenal, membedakan, dan menerapkan struktur tata bahasa
sesuai dengan maknanya yang tepat termasuk juga struktur frase dan idiom-
idiom yang ada.

B. Strategi Menyimak Bahasa


1. Memusatkan perhatian
2. Membuat catatan
a. Catatan bersifat sederhana
b. Catatan menggunakan singkatan-singkatan dan simbol-simbol
c. Catatan harus jelas

C. Menyimak Interogratif
Menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
memperoleh informasi berupa fakta-fakta yang akurat dengan cara
mengiterogasi narasumber.

II. Kemampuan Menyimak Tingkat Lanjut


Kemampuan menyimak tingkat lanjut ini digolongkan menjadi 3 jenis :
1. Menyimak Kritis, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-
sungguh untuk memberikan penilaian secara objektif, menentukan keaslian,
kebenaran, dan kelebihan, serta kekurangan-kekurangan bahan simakan.
2. Menyimak Kreatif, yaitu kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
mengembangkan daya imajinasi dan kreatifitas pembelajar.
3. Menyimak Eksploratif, yaitu kegiatan menyimak yang dilakukan dengan
penuh perhatian untuk mendapatkan informasi baru.

Tompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa ada enam kiat yang dapat
kita gunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan, yaitu : membentuk
citraan, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasi, mencatat,
dan memusatkan perhatian.
KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN BERBICARA
I. Kemampuan Dasar dalam Kegiatan Berbicara
A. Berdialog
Berdialog dapat diartikan sebagai pertukaran pikiran atau pendapat mengenai
sutu topik tertentu antara 2 orang atau lebih. Fungsi utama berdialog adalah
bertukar pikiran, mencapai mufakat atau merundingkan sesuatu masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdialog adalah :
1) Bagaimana menarik perhatian
2) Bagaimana cara mulai dan memprakarsai suatu percakapan
3) Bagaimana menyela, mengoreksi, memperbaiki, dan mencari kejelasan
4) Bagaimana mengakhiri suatu percakapan

B. Menyampaikan Pengumuman
Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang perlu
diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk
pidato. Ciri- ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman di
antaranya , yaitu volume suara harus lebih keras, intonasi yang tepat,
dan gaya penampilan yang menarik.

C. Menyampaikan Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus
mempertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap pihak yang berdebat akan
mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu agar pihak lawan
atau peserta menjadi yakin dan berpihak serta setuju
terhadap pendapat-pendapatnya (Laksono, 2003:20).

D. Bercerita
Manfaat bercerita di antaranya, yaitu
(1) memberikan hiburan,
(2) mengajarkan kebenaran, dan
(3) memberikan keteladanan.

Seorang pendongeng dapat berhasil dengan baik apabila ia dapat menghidupkan


cerita. Artinya, dalam hal ini pendongeng harus dapat membangkitkan daya
imajinasi anak. Untuk itu, biasanya pendongeng mempersiapkan diri dengan cara
:
(1) memahami pendengar,
(2) menguasai materi cerita,
(3) menguasai olah suara,
(4) menguasai berbagai macam karakter,
(5) luwes dalam berolah tubuh, dan
(6) menjaga daya tahan tubuh.
Selain itu, terdapat enam jurus mendongeng,
yaitu :
1) menciptakan suasana akrab,
2) menghidupkan cerita dengan cara memiliki kemampuan teknik membuka
cerita, menciptakan susana dramatik, menutup yang membuat penasaran,
3) kreatif,
4) tanggap dengan situasi dan kondisi,
5) konsentrasi total, dan
6) ikhlas.

Nadeak (1987) mengemukakan 18 hal yang berkaitan dengan bercerita, yaitu :


1) memilih cerita yang tepat,
2) mengetahui cerita,
3) merasakan cerita,
4) menguasai kerangka cerita,
5) menyelaraskan cerita,
6) pemilihan pokok cerita yang tepat,
7) menyelaraskan dan menyarikan cerita, ( menyelaraskan dan memperluas,
8) menyederhanakan cerita,
9) menceritakan cerita secara langsung,
10) bercerita dengan tubuh yang alami,
11) menentukan tujuan,
12) mengenali tujuan dan klimaks,
13) memfungsikan kata dan percakapan dalam cerita,
14) melukiskan kejadian,
15) menetapkan sudut pandang,
16) menciptakan suasana dan gerak,
17) merangkai adegan.

II. Kemampuan Lanjutan dalam Kegiatan Berbicara


A. Musyawarah
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu
supaya mencapai kata sepakat. Dalam suatu musyawarah yang penting adalah
kepentingan orang banyak, setiap orang
mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.

Dalam musyawarah biasanya terdapat perbedaan pendapat, tetapi perbedaan itu


harus dipadukan. Bila tidak, maka biasa diambil voting (suara terbanyak). Itulah
hal yang istimewa dari musyawarah yang berbeda dengan diskusi. Dalam
musyawarah selalu ada kesimpulan.
B. Diskusi
Nio (dalam Haryadi, 1981:6 menjelaskan bahwa diskusi ialah proses pelibatan
dua orang atau lebih individu yang berinteraksi secara verbal dan tatap muka,
tukar-menukar informasi untuk memecahkan masalah. Sementara itu, Brilhart
(dalam Haryadi, 1997:6 menjelaskan diskusi adalah bentuk tukar pikiran secara
teratur dan terarah dalam kelompok besar atau kelompok kecil dengan tujuan
untuk diskusi ialah proses pengertian, kesepakatan, dan keputusan bersama
mengenai suatu masalah.

Dari kedua batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa esensi diskusi adalah :
1. Partisipan lebih dari seorang
2. Dilaksanakan dengan bertatap muka
3. Menggunakan bahasa lisan
4. Bertujuan untuk mendapatkan kesempatan bersama
5. Dilakukan dengan cara bertukar informasi dan tanya jawab

Ketika menyampaikan sanggahan, hendaklah disampaikan secara santun, yaitu


dengan cara :
1. Pertanyaan dan sanggahan diajukan dengan jelas dan tidak berbelit-belit,
2. Pertanyaan dan sanggahan diajukan secara santun, menghindari pertanyaan,
permintaan, dan perintah langsung,
3. Diusahakan agar pertanyaan dan sanggahan tidak ditafsirkan sebagai bantahan
atau debat.

Sementara itu, dalam memberikan tanggapanpun harus dipenuhi 4 hal, yaitu :


1. Jawaban atau tanggapan harus berhubungan dengan pertanyaan,
2. Jawaban harus objektif dan memuaskan berbagai pihak,
3. Prasangka dan emosi harus dihindarkan,
4. Bersikap jujur dan terus terang apabila tidak bisa menjawab.

C. Pidato
Sebelum melakukan pidato, hal yang perlu diperhatikan adalah analisis terhadap
:
1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka
4. Acara lain
5. Tempat berpidato
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar
8. Keterkaitan hubungan batin dengan pendengar
9. Bahasa yang biasa digunakan

Pedoman untuk membuka pidato yang baik adalah :


1. Langsung menyebutkan pokok persoalan
2. Melukiskan latar belakang masalah
3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah
menjadi pusat perhatian khalayak.
4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati
5. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato
6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak
7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang terjadi masa lalu
8. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar
9. Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi mereka
10. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan
11. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan
12. Menyatakan kutipan
13. Menceritakan pengalaman pribadi
14. Mengisahkan cerita faktual, fiktif atau situasi hipotesis
15. Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya
16. Membuat humor.

Adapun cara menutup pidato adalah :


1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda
3. Mendorong khalayak untuk bertindak
4. Mengakhiri dengan klimaks
5. Menyatakan kutipan Alquran, sajak, peribahasa atau ucapan para ahli
6. Menceritakan tokoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan
7. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara
8. Menguji dan menghargai khalayak, dan membuat pernyataan yang humoris
atau anekdot lucu.
KEGIATAN BELAJAR 2
KEMAMPUAN LANJUTAN DALAM BERBICARA

A. MUSYAWARAH
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya
mencapai kata sepakat. Mecapai kata sepakat tentu tidak mudah karena setiap
orang mempunyai kepentingan pribadi dan pikiran yang berbeda. Dalam suatu
musyawarah yang penting adalah kepentingan orang banyak setiap orang
mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.
Dalam suatu musyawarah dipimpin oleh seorang pimpinan musyawarah yang
biasa disebut pimpinan siding. Pimpinan sidang berhak membuat tata tertib
musyawarah dan tata tertib sidang. Dalam musyawarah selalu ada kesimpulan.

B. DISKUSI
Secara etimologis kata diskusi berasal dari bahasa Latin discussio, discussi, atau
discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas. Dalam
bahasa Inggris, discussion berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan
dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi berarti proses bertukar pikiran
antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.

Esensi diskusi adalah:


1. Partisipan lebih dari seorang;
2. Dilaksanakn dengan bertatap muka;
3. Menggunakan bahasa lisan;
4. Bertujuan untuk mendapatkan kesepakatan bersama;
5. Dilakukan dengan cara bertukar informasi dan Tanya jawab.

Hal-hal yang perlu dijalin dalam berdiskusi menurut Dipodjoyo dalam Haryadi
(1997:69), yaitu sikap kooperatif, semangat berinteraksi, kesadaran
berkelompok, bahasa sebagai alat komunikasi, dan kemampuan memahami
persoalan.

Selain itu, ketika menyampaikan sanggahan, hendaklah disampaikan secara


santun, yaitu dengan cara:
1. Pertanyaan dan sanggahan diajukan jelas dan tiak berbelit-belit,
2. Pertanyaan dan sanggahan diajukan secara santun, menghindari pertanyaan,
permintaan, dan perintah langsung.
3. Diusahakan agar pertanyaan dan sanggahan tidak ditafsirkan bantahan atau
debat.
Sementara itu, dalam memberikan tanggapanpun harus dipenuhi empat hal, yaitu
sebagai berikut.

1. Jawaban atau tanggapan harus berhubungan dengan pertanyaan.


2. Jawaban harus obyektif dan memuaskan berbagai pihak.
3. Prasangka dan emosi harus dihindarkan.
4. Bersikap jujur dan terus terang apabila tidak menjawab.

Proses dan kesimpulan diskusi dilaksanakan berdasarkan alasan yang masuk akal.
Dengan kata lain persetujuan diskusi akan lebih baik apabila diikuti argumen.
Pengambilan keputusan dilakukan pada saat yang tepat, yaitu apabila sudah
banyak persamaan pendapat, moderator segera mengambil keputusan.

Manfaat Diskusi bagi peserta


a. Peserta dapat memahami suatu masalah, mengetahui latar belakang masalah
atau sebab-sebab dan menemukan jalan keluar atau solusi masalah yang sulit.
b. Peserta dapat menentukan suatu kesepakatan untuk melakukan tindakan,
kegiatan, pekerjaan, dan bersikap tertentu.
c. Peserta dapat menganalisis bersama suatu masalah dan mencari alternatif-
alternatif gagasan, rencana kebijakan, tindakan atau keputusan yang tepat.
d. Peserta dapat memperoleh informasi, ide atau gagasan dari peserta lain, dapat
belajar dari peserta lain tentang pengalaman, cara berpikir, cara bersikap, cara
mengambil keputusan atau kesimpulan, dan lain-lain.
e. Peserta dapat saling mengamati, saling menilai, saling belajar, saling
menghargai.
f. Peserta dapat belajar mengemukakan pendapat dan berlatih menanggapai
pendapat orang lain.
g. Peserta dapat belajar berorganisasi baik sebagai angota maupun staf pimpinan.

Macam-Macam Diskusi
Jenis kegiatan diskusi dapat berbentuk diskusi kelompok, diskusi kelompok-
kelompok, diskusi panel, lokakarya/workshop, rapat kerja, kongres, seminar,
konferensi, symposium, kolokium, sarasehan, fishbowl, role-playing, studi
kasus/case study, brainstorming, musyawarah/rapat, debat, dan lain-lain.
a. Diskusi kelompok ialah pertemuan yang direncanakan atau dipersiapkan untuk
dilaksanakan untuk membahas suatu topik dengan seorang pemimpin. Diskusi ini
relatif sederhana dengan peserta yang tidak begitu banyak antara empat sampai
sepuluh orang. Masalah yang dibahas tidak demikian kompleks dengan tujuan
untuk lebih mendalami atau memahami suatu masalah dari disiplin ilmu tertentu.
b. Diskusi Berkelompok-Kelompok : bentuk diskusi ini sering dipakai bila
jumlah peserta kegiatan diskusi relatif banyak. Bentuk kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan setiap peserta mempunyai peluang besar untuk berperan aktif
berbicara. Setelah kegiatan diskusi kelompok-kelompok diadakan pertemuan
pleno dengan mempersilakan setiap kelompok untuk mengemukakan
pendapatnya. Dalam forum terakhir ini kegiatan dikendalikan oleh ketua diskusi
yang lebih inti dari penyelenggara.
c. Diskusi Panel: adalah kegiatan pertemuan ilmiah yang sudah direncanakan
dengan menghadirkan sejumlah panelis di depan khalayak atau pengunjung
tentang suatu topik. Diskusi panel merupakan bentuk diskusi bertukar pikiran
atau pengalaman antara tiga sampai enam orang ahli yang dipandu oleh seorang
ketua (moderator) dan disaksikan oleh sejumlah pendengar/pemirsa/audiens.
Tiap panelis mengemukakan pendapatnya tanpa menanggapi pendapat panelis
lain.
d. Rapat kerja adalah pertemuan wakil-wakil eselon dari suatu instansi untuk
membahas masalah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi tersebut.
Biasanya yang dibahas adalah program kerja dengan arah pembicaraan untuk
mengusahakan keputusan yang membawa hasil yang baik untuk dilaksanakan.
e. Seminar (semin (Latin)= biji, benih) diartikan sebagai tempat benih-benih
kebijaksanaan disemikan. Yang dibicarakan dalam seminar bukan masalah
teknis, melainkan masalah kebijakan yang akan dipakai sebagai landasan bagi
masalah-masalah yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, biasanya kajiannnya
bersifat penelitian beserta hasilnya atau studi literature.
f. Konferensi merupakan bentuk pertemuan dari kedua pihak untuk membahas
atau merindingkan masalah yang dihadapi bersama. Secara longgar, konferensi
juga diartikan dengan pertemuan anggota-anggota dari dua cabang perwakilan
untuk menyesuaikan perbedaan dalam langkah dan kebijakan mereka. Konferensi
merupakan pembicaraan, rapat, atau pemusyawarahan antara wakil-wakil
berbagai negara untuk, membahas kepentingan bersama.
g. Kongres merupakan pertemuan formal antara delegasi-delegasi atau wakil-
wakil organisasi politik, sosial, atau profesi untuk mendiskusikan dan mengambil
keputusan mengenai suatu masalah bersama. Simposium adalah suatu pertemuan
formal dengan beberapa ahli menyajikan pidato atau prasaran singkat mengenai
sebuah topik denghan aspek yang berbeda-beda, atau topik yang bertalian di
hadapan sebuah sidang hadirin.
h. Kolokium tidak diawali dengan pidato. Para pakar diundang hanya untuk
memberikan jawabanatas pertanyaan yang diajukan oleh peserta mengenai topik
yang telah ditentukan. Para pakar hanya menjawab pertanyaan.

Tipe Peserta Diskusi


a. tipe tak suka bicara
b. tipe positif
c. tipe sok tahu
d. tipe suka bertengkar
e. tipe pemalu
f. tipe ingin menang sendiri
g. tipe cuek
h. tipe sangat terpelajar
i. tipe suka bertanya

Tugas ketua diskusi


1. mengemukakan masalah yang akan dibahas/didiskusikan: apa, mengapa,
dantujuan yang diharapkan.menguraikan butir-butir penting yang menurutnya
perlu dipikirkan dan dipertimbangkan oleh peserta. Biasanya hal ini dirumuskan
dalam bentuk kalimat tanya.
2. mengumumkan tata tertib atau aturan main diskusi; mengemukakan alokasi
waktu, siapa yang berbicara per kesempatan, berapa orang yang bertanya per sesi;
berapa menit per orang berbicara; bagaimana cara meminta kesempatan
berbicara, dan lain-lain.
3. menjaga keteraturan diskusi; bertindak tegas dan buijaksana, terutama kalau
situasi sudah menunjukkkan gejala tidak tertib, terutama dalam berbicara,
misalnya dua orang berbicara sekaligus.
4. memberi kesempatan kepada semua peserta; hindari seorang berbicara
berkali-kali, beri kesempatan kepada yang belum berbicara.
5. menjaga agar minat peserta tetap segar: ajukan pertanyaan yang bersifat
memancin perhatian; hargai dan pujilah peserta yang aktif secara wajar.
6. menjaga agar diskusi tetap bergerak maju sesuai dengan tujuan membuat
catatan selama diskusi untuk mempermudah mengarahkan ke tujuan dan
membuat rangkuman atau kesimpulan akhir diskusi.
7. mengemukakan hasil diskusi dengan jalan menyampaikan rangkuman,
kesimpulan, kesepakatan, rencana kerja, atau hal lain yang sesuai dengan tujuan
diskusi.

C. PIDATO
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut
hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan
lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang
mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan publik atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang
baik.

Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang
lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.

Jenis-Jenis / Macam-Macam / Sifat-Sifat Pidato


Berdasarkan pada sifat dari isi pidato, pidato dapat dibedakan menjadi :
1. Pidato Pembukaan, adalah pidato singkat yang dibawakan oleh pembaca acara
atau mc.
2. Pidato pengarahan adalah pdato untuk mengarahkan pada suatu pertemuan.
3. Pidato Sambutan, yaitu merupakan pidato yang disampaikan pada suatu acara
kegiatan atau peristiwa tertentu yang dapat dilakukan oleh beberapa orang dengan
waktu yang terbatas secara bergantian.
4. Pidato Peresmian, adalah pidato yang dilakukan oleh orang yang berpengaruh
untuk meresmikan sesuatu.
5. Pidato Laporan, yakni pidato yang isinya adalah melaporkan suatu tugas atau
kegiatan.
6. Pidato Pertanggungjawaban, adalah pidato yang berisi suatu laporan
pertanggungjawaban.

Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu
menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak
terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.

Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan
persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.

Kerangka Susunan Pidato


Skema susunan suatu pidato yang baik :
1. Pembukaan dengan salam pembuka
2. Pendahuluan yang sedikit menggambarkan isi
3. Isi atau materi pidato secara sistematis : maksud, tujuan, sasaran, rencana,
langkah, dll.
4. Penutup (kesimpulan, harapan, pesan, salam penutup, dll)

Selain itu, ketika menyusun pidato perlu diperhatikan hal-hal berikut.


1. Pengumpulan bahan.
2. Garis besar pidato.
3. Uraian secara detil.
Pidato yang baik memerlukan latihan, dengan kata lain latihan pidato harus
dilakuakan terutama untuk mimik, nada bicara, intonasi, dan waktu. Biasanya
pidato bertujuan untuk mendorong, meyakinkan, memberitahukan, dan
menyenangkan.

Sebelum melakukan pidato, hal yang perlu diperhatikan adalah analisis sebagai
berikut.
1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka.
4. Acara lain.
5. Tempat berpidato,
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar,
8. Keterikatan hubungan hati dengan mendengar.
9. Bahasa yang biasa digunakan.
Pidato yang tersusun dengan baik dan tertib akan menarik dan membangkitkan
minat pendengar, selain itu, penyajian itu pernyajian pesan dengan jelas akan
mempermudah pemahaman, dan mempertegas gagasan pokok. Cirri-ciri garis
besar yang baik dalam menyusun dan membawakan suatu pidato, yaitu (1) garis
besar terdiri dari tiga bagian, yaitu pengantar, isi, dan penutup, (2)lambang-
lambang yang digunakan untuk menunjukkan yang digunakan untuk
menunjukkan bagian-bagian telah membingungkan, (3) penulisan pokok pikiran
utama dengan pokok pikiran penjelas harus dibedakan.
Dalam kaitan dengan nilai komunikasi maka pidato harus menggunakan kata-
kata yang tepat, jelas, dan menarik. Oleh karena itu, susunan kata-kata harus
dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan secara cermat.
Untuk mencapai kejelasan dalam pemilihan kata-kata tersebut, haruslah
diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Gunakanlah kata yang spesifik, maksudnya jangan menggunakan kata-kata
yamg terlalu umum sehingga mengundang banyak penafsiran.
2. Gunakanlah kata-kata yang sederhana, maksudnya kata-kata yang mudah
dipahami dengan cepat.
3. Hindari istilah-istilah teknis, maksudnya jangan menggunakan istilah-istilah
yang kiranya tidak dapat dipahami pendengar pada umumnya.
4. Berhematlah dalam menggunakan kata-kata, maksudnya membiasakan
berbicara menggunakan kalimat efektif.
5. Gunakanlah perulangan atau pernyataan kembali gagasan-gagasan yang sama
dengan kata-kata yang berbeda, maksudnya ialah memberikan tekanan terhadap
gagasan utama untuk memperjelas kembali.

Pedoman untuk membuka pidato yang baik supaya pokok pembicaraan mendapat
perhatian pendengar yang sebaik-baiknya, yaitu dengan cara berikut.
1. Langsung menyebutkan pokok persoalan.
2. Melukiskan latar belakang masalah.
3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah
menjadi pusat perhatian khalayak.
4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati.
5. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato.
6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak.
7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang tengah terjadi di masa lalu.
8. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar.
9. Memberikan pujian kepada khlayak atas prestasi mereka.
10. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan.
11. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan.
12. Menyatakan kutipan.
13. Menceritakan pengalaman pribadi.
14. Mengisahkan cerita factual, fiktif, atau situasi hipotesis.
15. Menyatakn teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
16. Membuat humor.

Adapun cara menutup pidato adalah sebagai berikut.


1. Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan,
2. Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda,
3. Mendorong khalayak untuk bertindak,
4. Mengakhiri dengan klimaks,
5. Menyatakan kutipan Al-Quran, sajak, peribahasa, atau ucapan para ahli,
6. Menceritakan tokoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicara,
7. Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara,
8. Menguji dan menghargai khalayak, dan membuat pernyataan yang humoris
atau anekdot lucu.
Cara membuka dan menutup pidato tersebut bukanlah cara yang mutlak
dilaksanakan oleh pembicara, melainkan hal ini dapat berubah-ubah sesuai
dengan kemampuan pembicara dalam mengatur strategi membuka dan menutup
pidato berdasarkan variasi dan kreativitas

Kemampuan dasar dalam berbicara sudah dipunyai oleh setiap orang. Hal ini
dapat ditelusuri dalam kebiasaan berinteraksi antarindividu dan anggota
masyarakat. Ketika suasana santai, kemampuan dasar dalam berbicara yang
biasa dilakukan orang adalah dialog. Ketika berbicara di hadapan umum
tentang kegiatan perlombaan atau pemberitahuan adalah menyampaikan
pengumuman. Terakhir, kemampuan dasar dalam kegiatan berbicara adalah
bercerita. Kemampuan dasar dalam berbicara sudah dipunyai oleh setiap orang.
Hal ini dapat ditelusuri dalam kebiasaan berinteraksi antarindividu dan
anggota masyarakat. Ketika suasana santai, kemampuan dasar dalam berbicara
yang biasa dilakukan orang adalah dialog. Ketika berbicara di hadapan umum
tentang kegiatan perlombaan atau pemberitahuan adalah menyampaikan
pengumuman. Berlainan lagi ketika terjadi pertentangan pendapat maka
kegiatan yang dilakukan adalah menyampaikan argumentasi. Terakhir,
kemampuan dasar dalam kegiatan berbicara adalah bercerita.
1)Hakikat berbicara adalah....
A.mengungkapkan perasaan B.melahirkan pendapat C.bercakap D.berekspresi
2)Hal-hal yang menjadi landas tumpu berbicara adalah.....
A.situasi B.keakraban C.kehadiran D.keseriusan
3)Tekad yang kuat akan menghilangkan keragu-raguan dan sikap canggung.
Indikator yang harus dimiliki pembicara melalui ....
A.pelatihan B.keberanian C.pengetahuan D.penguasaan
4)Perhatikan ilustrasi berikut!
SD II mengadakan pertandingan bola voli persahabatan dengan sekolah-sekolah
sederajat di kota ini. Pada acara pembukaan, pembina olahraga sebagai ketua
penyelenggara memberikan sambutan.
Kalimat pembuka sambutan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ...
A.Atas kehadiran teman-teman saya ucapkan terima kasih. Ternyata teman-
teman menghargai undangan kami. Semoga pertandingan ini dapat diikuti
dengan semangat persahabatan. B.Saya tidak menyangka semua teman hadir di
sekolah kami sebanyak ini. Ini menunjukkan perhatian besar Anda. Terima
kasih dan selamat datang di sekolah kami dalam acara pertandingan
persahabatan ini. C.Wah, terima kasih, ya, teman-teman semua sudah
memperhatikan undangan kami. Kami mengharapkan pertandingan
persahabatan ini berjalan lancar dan kita semakin akrab. D.Saya teramat
gembira melihat antusias teman-teman yang mulia dalam pertandingan
persahabatan ini. Terima kasih atas perhatian teman-teman. Mari kita dukung
acara ini sebaik-baiknya.
5)Hal-hal penting ketika seseorang berbicara meliputi....
A.tekanan, tata bahasa, EYD B.tata bahasa, kelancaran, pemahaman C.tata
bahasa, wacana, EYD D.kelancaran, wacana, pemahaman
6)Yang diungkapkan seseorang sangat dipengaruhi....
A.pendidikan B.perasaan C.kecerdasan D.pengamatan
7)Guru membacakan biografi, kemudian siswa menceritakan biografi itu secara
lisan. Kegiatan berbicara dengan cara ini lazim disebut....
A.melaporkan B.percakapan C.bercerita D.parafrase
8)Berikut ini adalah keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara,
kecuali....
A.mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar
dapat membedakannya. B.menggunakan tekanan dan nada serta intonasi secara
jelas dan tepat sehingga pendengar dapat memahami apa yang diucapkan
pembicara. C.menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata
yang tepat. D.menggunakan alat ucap dengan benar supaya menghasilkan suara
yang keras.
9)Situasi dialog dalam percakapan tatap muka biasa berupa berbicara....
A.secara interaktif B.noninteraktif C.keterampilan mikro D.melalui perangkat
kohesif
10)Apabila bercerita tentang peristiwa dalam cerita anak berangkai dan berakhir
dengan kebahagiaan, termasuk pada unsur.....
A.tema B.konflik C.latar D.alur

Kemampuan berbicara lanjutan berkaitan dengan kemampuan bermusyawarah,


berdiskusi, berdebat, dan berpidato, sertamenyampaikan biografi orang lain. Hal
ini dapat diwujudkan dalam proses belajar-mengajar. Kemampuan tersebut
memerlukan latihan. Berlatih bermusyawarah dan berdiskusi dapat
meningkatkan kemahiran seseorang dalam penguasaan keterampilan berbicara.
Bermusyawarah amat baik dilakukan terutama agar setiap permasalahan tidak
diselesaikan dengan kekerasan.Namun, apapun alasannya, penguasaan
keterampilan berbicara akan menjadikan Anda lebih unggul dari yang lainnya.
Ketika ada masalah yang memerlukan mufakat maka bermusyawarah adalah
jalan terbaik. Hal ini sejalan dengan diskusi, yang lebih mengutamakan hasil
yang lebih dipadukan dengan beberapa pendapat. Adapun perbedaan di antara
keduanya, yaitu jika dalam musyawarah ada istilah voting maka dalam diskusi
tidak ada. Pidato itu sendiri lebih mengutamakan kemampuan seseorang
berbicara untuk mempengaruhi pendengar atau khalayak ramai. Hal yang
penting diperhatikan apabila menceritakan biografi orang lain adalah prestasi
dan kegiatan yang mendukung keilmuan atau kemasyarakatan dan lain-lainnya.
1)Wujud diskusi kelompok dapat diimplementasikan dalam bentuk....
A.moderator B.pemandu acara C.pewawancaraD.brainstorming
2)Cara diskusi kelompok yang lazim berlaku adalah....
A.pemandu membuka diskusi, dibicarakan hakikat masalah, dicari penyebab
masalah, cara memecahkan masalah didiskusikan, dipilih cara memecahkan
masalah yang terbaik, pemandu menutup diskusi. B.pemandu membuka diskusi,
dicari penyebab masalah, dibicarakan hakikat masalah, cara memecahkan
masalah didiskusikan, dipilih cara memecahkan masalah yang terbaik, pemandu
menutup diskusi. C.pemandu membuka diskusi, dicari penyebab masalah, cara
memecahkan masalah didiskusikan, dipilih cara memecahkan masalah yang
terbaik, pemandu menutup diskusi. D.pemandu membuka diskusi,
dibicarakan hakikat masalah, cara memecahkan masalah didiskusikan, dicari
penyebab masalah, dipilih cara memecahkan masalah yang terbaik, pemandu
menutup diskusi.
3)Berikut yang bukan merupakan upaya yang harus dilakukan guru dalam
meningkatkan kemampuan berbicara siswa adalah....
A.menggali minat siswa B.melatih kefasihan dan kejelasan berbicara
C.mendiagnosis keadaan siswa D.melatih penguasaan teks bacaan
4)Kegiatan berbicara yang meliputi aktivitas bermain drama, bermain peran,
bermain boneka jari atau boneka tangan merupakan aktivitas yang termasuk ke
dalam....
A.berbicara interaktif B.dramatik C.berbicara informal D.berbicara interpretatif
5)Untuk mengembangkan bahasa lisan siswa, guru harus mengusahakan agar
dalam kelas terdapat aktivitas yang menuntut anak untuk berpartisipasi dan
menggunakan kemampuan, pengalaman serta pengetahuannya. Sesuai dengan
kondisi di atas, maka guru harus menciptakan kelas yang...
A.interaktif B.ramai C.menarik D.menyenangkan
6)Seorang guru meminta siswa menyampaikan kembali peristiwa yang pernah
dialaminya di depan kelas. Dalam hal ini guru mengarahkan siswa untuk
mengungkapkan pengalamannya kepada orang lain melalui kegiatan.....
A.diskusi B.pelaporan C.rekonstruksi cerita D.improvisasi
7)Kegiatan berbicara yang mencakup tiga jenis topik; topik bilangan, kronologi,
dan topik perbandingan dilakukan dalam aktivitas....
A.diskusi B.pelaporan C.rekonstruksi cerita D.improvisasi
8)Dalam kelas bahasa siswa diminta menyimak sebuah cerita yang dibacakan
guru. Selanjutnya beberapa siswa ditunjuk untuk menceritakan kembali isi
cerita tersebut secara lisan dengan menggunakan bahasa sendiri. Pernyataan
berikut yang sesuai dengan skenario pembelajaran di atas adalah...
A.diskusi B.pelaporan C.rekonstruksi cerita D.improvisasi
9)Berdasarkan skenario pembelajaran sebagaimana tergambar pada soal nomor
8, terlihat bahwa guru melaksana pembelajaran secara terpadu dengan
memadukan kemampuan...
A.bercerita dan menulis B.menyimak dan menulis C.membaca dan menyimak
D.menyimak dan berbicara
10)Cara membuka dan menutup pidato tidak mutlak sama. Hal ini tergantung
pada....
A.kreativitas B.kebiasaan C.kepedulian D.keakraban

Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 3


Tes Fomatif 1 1)B 2)A 3)B 4)D 5)D 6)C 7)C 8)D 9)A 10)A
Tes Fomatif 2 1)D 2)A 3)A 4)B 5)A 6)C 7)A 8)C 9)D 10)A
Jenis membaca dapat diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yakni membaca
permulaan dan membaca lanjut. Membaca permulaan diberikan di kelas rendah
(kelas 1-2 SD) dengan sasaran melek huruf; sementara jenis membaca lanjut
diberikan di kelas-kelas selanjutnya mulai dari kelas 3 SD hingga perguruan
tinggi dengan sasaran melek wacana. Kemampuan melek huruf berfungsi
sebagai peletak dasar bagi kemampuan-kemampuan berikutnya. Oleh karena
itu, pembelajarannya harus dilakukan melalui kegiatan membaca
nyaring/bersuara dan membaca teknis. Dua pendekatan utama yang biasa
digunakan dalam pembelajaran membaca adalah pendekatan Unsuriah dan
pendekatan Gestalt. Pendekatan unsuriah melahirkan metode eja/bunyi, metode
abjad/alfabet, dan metode suku kata. Sementara pendekatan Gestalt melahirkan
metode kata/lembaga kata, metode kalimat, dan metode SAS. Terdapat
perbedaan antara membaca nyaring pada kegiatan membaca permulaan dan
kegiatan membaca lanjut. Kemampuan membaca nyaring pada pembaca lanjut
dilakukan untuk orang lain sehingga keterampilan ini harus didahului oleh
pemahaman terlebih dahulu.
1)Membaca permulaan diberikan di sekolah dasar dan harus berakhir di kelas....
A.1 B.2 C.3 D.6
2)Ciri dari kemampuan melek huruf adalah hal-hal berikut, kecuali ....
A.mengenal lambang bunyi B.dapat melafalkan lambang bunyi C.mengerti arti
lambang bunyi D.dapat membedakan lambang bunyi
3)Lambang /b/ dilafalkan /be/, /c/ dilafalkan /ce/, cerminan dari metode....
A.bunyi B.alfabet C.silaba D.iqro
4)Komponen subketerampilan membaca yang terlibat dalam membaca
permulaan adalah kecuali....
A.pengenalan terhadap aksara B.pelibatan intelektual pembaca C.korelasi antara
tanda-tanda baca D.korelasi unsur-unsur linguistik formal
5)Pendekatan Gestalt dalam pembelajaran membaca permulaan melahirkan
metode-metode berikut, kecuali ....
A.kalimat B.SAS C.silaba D.kata
6)Kemampuan membaca yang diukur pada lomba calistung di kelas rendah
sebaiknya dilakukan terhadap hal-hal berikut, kecuali ....
A.kecepatan membaca B.ketepatan lafal C.kelancaran membaca D.ketepatan
lagu dan intonasi kalimat
7)Pernyataan yang tidak benar tentang membaca permulaan adalah ....
A.diberikan di kelas 1-2 SD B.melek wacana C.membaca nyaring D.melek
huruf
8)Pernyataan berikut berkaitan dengan membaca teknis, kecualimembaca....
A.secara cepat B.dengan lagu dan intonasi yang tepat C.dengan lancar dan fasih
D.dengan pelafalan yang jelas
9)Profesi berikut menuntut kemampuan membaca bersuara memadai, kecuali ....
A.penyiar B.hakim C.guru D.host
10)Pembelajaran membaca permulaan yang disinergiskan dengan disiplin ilmu
lain hendaknya diberikan melalui pendekatan ....
A.Gestalt B.tematik C.unsuriah D.SAS

Membaca lanjut merupakan keterampilan membaca yang ditujukan untuk


pembaca lanjut dengan sasaran melek wacana, yakni kemampuan memahami
dan memetik makna bacaan, baik makna yang tersurat maupun makna yang
tersirat. Pembaca lanjut terbagi ke dalam tiga kelompok: pembaca
lanjut tingkat dasar (kelas 3-6 SD), pembaca lanjut tingkat menengah (SMP),
dan pembaca lanjut tingkat mahir (SMA ke atas). Waples (1967)
mengelompokkan tujuan membaca ke dalam beberapa keperluan berikut ini: (1)
sebagai alat tertentu (instrumental effect); (2) mendapat hasil yang berupa
prestise (prestige effect); (3) memperkuat nilai-nilai kepribadian atau
keyakinan; (4) mendapatkan pengalaman estetik. Tujuan-tujuan khusus
membaca antara lain untuk: (1) memperoleh informasi faktual; (2) memperoleh
informasi khusus; (3) memberikan pertimbangan atau penilaian; (4) memenuhi
kepuasan dan kenikmatan emosi; (5) mengisi waktu luang. Membaca lanjut
secara khusus bermanfaat untuk memenuhi keperluan akan informasi para
pembaca sesuai dengan fungsi yang diusung oleh kegiatan membaca itu sendiri.
Hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas kehidupan seseorang dalam
berbagai aspek kehidupan: aspek pendidikan/akademik, aspek ekonomi, aspek
sosial, aspek pekerjaan, dan lain-lain. Jenis membaca yang dikembangkan
dalam membaca lanjut adalah membaca dalam hati. Dilihat dari cakupan
bahannya, membaca dalamhati itu terbagi ke dalam membaca intensi dan
membaca ekstensif. Membaca intensif ditujukan untuk bahan yang sempit dan
sedikit, sementara membaca ekstensif untuk bahan yang banyak dan luas. Jenis
membaca nyaring yang dikembangkan dalam membaca lanjut harus didahului
oleh pemahaman yang dilakukan melalui kegiatan membaca dalam hati terlebih
dahulu, baru kemudian menyuarakannya. Contohnya: membaca naskah pidato,
membaca naskah perangkat upacara, membaca puisi, dan lain-lain. Dalam
membaca naskah pidato, pembaca harus memperhatikan lafal, intonasi, tekanan,
dan tempo yang tepat serta kemampuan menggunakan gerak tubuh (gestur) dan
ekspresi yang tepat. Internet merupakan salah satu sumber informasi yang
populer dewasa ini. Oleh karena itu, pembaca harus dapat memanfaatkan
sumber ini dengan baik. Selain harus menguasai teknik penelusurannya,
kecepatan membaca (scanning dan skimming) juga sangat diperlukan dalam
membaca wacana informatif di internet.
1)Sasaran dari membaca lanjut adalah hal-hal berikut, kecuali ...
A.melek wacana B.pemahaman bacaan C.melek huruf D.membaca dalam hati
2)Kegiatan membaca lanjut dimulai sejak kelas...
A.2 SD B. 3 SD C.6 SD D. 1 SMP
3)Berdasarkan cakupan bahannya, jenis membaca terbagi atas ...
A.membaca nyaring–membaca dalam hati B.membaca permulaan–membaca
lanjutan C.skimming–scaning D.membaca intensif–membaca ekstensif
4)Membaca nyaring pada membaca lanjut bercirikan hal berikut, kecuali...
A.bersifat personal B. kegiatan membacakan C.didahului pemahaman
D.penguasaan teknis membaca
5)Pernyataan yang tidak benar mengenai membaca ekstensif ....
A.bahan beragam dalam sumber yang sama B.topik sama dalam sumber yang
berbeda-beda C.topik tertentu dalam artikel D.pemahaman komprehensif
6)Mencari iklan lowongan pekerjaan dalam surat kabar tergolong ke dalam
tujuan membaca untuk ....
A.memperoleh informasi faktual B.memenuhi kepuasan emosi C.memperoleh
informasi khusus D. mengisi waktu luang.
7)Untuk dapat memahami bacaan yang berupa karya sastra, pembaca harus
menguasai kode, kecuali ....
A.bahasa B.budaya C.sastra D.sosial
8)Adat-istiadat, kebiasaan, nilai yang dianut oleh suatu masyarakat merupakan
contoh dari kode....
A.bahasa B.budaya C.sastra D.sosial
9)Untuk membaca bacaan fiksi, setiap menitnya anak kelas 6 SD dituntut
memiliki kecepatan baca ....
A.100 kata B.150 kata C.175 kata D.180 kata
10)Hal-hal berikut harus diperhatikan dalam membaca dalam hati, kecuali
tidak....
A.menggerak-gerakkan bibir B.menggunakan telunjuk dalam membaca
C.menggerakkan kepala D.memperhatikan kecepatan membaca

Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 4


Tes Formatif 1 1)B 2)C 3)B 4)B 5)C 6)A 7)D 8)A 9)D 10)D
Tes Formatif 2 1)C 2)B 3)D 4)C 5)C 6)C 7)D 8)B 9)D 10)D
Pembelajaran menulis di sekolah terdiri atas dua jenis, yakni menulis permulaan
dan menulis lanjutan. Menulis permulaan diberikan di kelas 1 dan 2,
sedangkan menulis lanjut mulai diberikan di kelas 3 hingga kelas 6. Menulis
permulaan merupakan kegiatan/kemampuan menggambar atau melukis lambang
bunyi bahasa ke dalam lambang-lambang tulis sesuai dengan konvensi sistem
tanda yang digunakan oleh suatu masyarakat pemakai bahasa. Menulis
permulaan diorientasikan untuk tujuan-tujuan berikut ini: (1) melatih kelenturan
gerak tangan; (2) menirukan gambar/lambang bunyi bahasa (huruf-huruf); (3)
membedakan bentuk/gambar setiap lambang bunyi; (4) menulis tegak
bersambung; (5) menulis indah. Jenis-jenis menulis permulaan yang diajarkan
atau dilatihkan di kelas 1 dan 2, antara lain: (1) menjiplak berbagai bentuk
gambar, (2) menjiplak bentuk-bentuk huruf, (3) menebalkan berbagai bentuk
gambardan huruf, (4) mencontoh huruf dari buku atau papan tulis, (5)
mencontoh kata/kalimat dari buku atau papan tulis, (6) mencontoh teks
sederhana dari buku atau papan tulis, (7) menyalin puisi/lagu anak sederhana
dengan huruf lepas atau huruf tegak bersambung, (8) melengkapi kalimat
berdasarkan gambar, (9) melengkapi kalimat berdasarkan gambar, (10)
melengkapi cerita sederhana dengan kata yang tepat, (11) menulis kalimat
sederhana yang didiktekan guru dengan memperhatikan penggunaan huruf
kapital dan tanda titik, dan (12) mendeskripsikan tumbuhan atau binatang di
sekitar secara tertulis.
(A)Jika 1 dan 2 benar
(B)Jika 1 dan 3 benar
(C)Jika 2 dan 3 benar
(D)Jika 1, 2, dan 3, benar
1)Menulis permulaan diberikan di ...
(1)kelas rendah (2)kelas tinggi (3)kelas 1 dan 2 SD
2)Yang tergolong aktivitas motorik dalam membaca permulaan antara lain...
(1)membuat pagar di udara (2)membuat telur (3)menuliskan pengalaman
bersekolah
3)Pernyataan yang benar adalah ...
(1)keterampilan menulis memerlukan latihan
(2)MMP diberikan secara integratif
(3)keterampilan menulis itu bersifat bawaan
4)Menulis permulaan bertujuan untuk...
(1)melatih kelenturan gerak tangan (2)menirukan gambar/lambang bunyi bahasa
(3)membedakan bentuk/gambar setiap lambang bunyi
5)Pelatihan menulis permulaan yang memanfaatkan kertas tipis sebagai media
...
(1)menjiplak gambar (2)menebalkan gambar (3)menjiplak huruf 6)Belajar
membuat telur di udara dilakukan pada... (1)hari pertama di sekolah (2)kegiatan
prabaca (3)kegiatan tanpa buku
7)Budi bisa menuliskan huruf /b/ dan /d/ dengan benar, artinya dapat...
(1)menulis indah huruf (2)menirukan bentuk huruf (3)membedakan bentuk
huruf
8)Isian rumpang terpimpin dapat dibantu dengan ...
(1)gambar (2)pilihan kata (3)tanda titik-titik
9)Menyalin puisi anak dalam pembelajaran menulis permulaan ...
(1)mengintegrasikan aspek sastra dan keterampilan berbahasa
(2)mengintegrasikan aspek sastra dan kebahasaan (3)melatih menulis indah
10)Menulis kalimat yang didiktekan guru bermanfaat untuk melatih
kemampuan ...
(1)menyimak (2)membaca (3)mengingat

Keterampilan menulis lanjut merupakan keterampilan menulis yang


sesungguhnya, yakni kegiatan menuangkan gagasan, ide, pikiran, perasaan ke
dalam bentuk lambang-lambang bunyi berupa bahasa tulis. Dalam hal ini,
bahasa tulis merupakan medium dari kegiatan menulis. Fungsi utama menulis
adalah alat komunikasi secara tidak langsung. Dalam kegiatan berkomunikasi
tulis, si penyampai pesan (penulis) menyampaikan pesan (ide, gagasan, pikiran,
kehendak, perasaan) melalui sistem lambang (bahasa tulis) kepada si penerima
pesan (pembaca). Maksud atau tujuan penulis berimplikasi terhadap jenis
tulisan yang akan dihasilkannya. Berdasarkan gagasan D‟Angelo, Tarigan
(2000:23-24) mengelompokkannya menjadi empat kategori, yakni (a) wacana
informatif (informative discourse), (b) wacana persuasif (persuasive discourse),
(c) wacana kesastraan (literary discourse), (d) wacana ekspresif (expressive
discourse).Hipple (1973) mengadopsi pikiran-pikiran Hugo Hartig sebagaimana
dikutip oleh Tarigan (2000:24) yang membagi tujuan menulis ke dalam tujuh
kategori seperti berikut ini, yakni (1) tujuan penugasan (assigment purpose), (2)
tujuan alturistik (alturistic purpose), (3) tujuan persuasif (persiasive purpose),
(4) tujuan informatif(informational purpose), (5) tujuan pernyataan diri(self-
expressive purpose), (6) Tujuan kreatif(creative purpose), (7) tujuan pemecahan
masalah (problem-solving purpose). Jenis pembelajaran menulis di SD terbagi
ke dalam dua klasifikasi, yakni (1) jenis-jenis pembelajaran menulis terbimbing,
dan (2) pembelajaran menulis bebas. Pembelajaran menulis terbimbing adalah
pembelajaran menulis yang melatih dan membimbing si pembelajar untuk
melahirkan ide, gagasan, pikiran, atau perasaannya itu berdasarkan rangsang-
rangsang yang secara sengaja disediakan. Pembelajaran menulis bebas memberi
keleluasaan kepada siswa untuk menuangkan gagasannya secara personal.
Jenis-jenis pembelajaran menulis terbimbing itu antara lain: (1)
menyusunkalimat acak menjadi paragraf, (2) melengkapi puisi anak
berdasarkan gambar, (3) menulis puisi anak berdasarkan gambar, (4) menulis
karangan sederhana berdasarkan gambar berseri Menulis puisi berdasarkan
rangsang gambar, (5) melengkapi dialog percakapan, (6) membuat petunjuk
berdasarkan gambar berseri, (7) melengkapi teks isian rumpang, (8) menulis
surat berdasarkan rangsang kasus. Jenis-jenis pembelajaran menulis bebas,
antara lain: (1) menyusun karangan sederhana, (2) menulis pengumuman
dengan bahasa sendiri, (3) membuat pantun anak, (4) menuliskan pengalaman
dalam bentuk karangan bebas, (5) menulis surat undangan, (6) membuat
ringkasan isi buku/bacaan yang dibaca, (7) menulis laporan hasil pengamatan
atau kunjungan, (8) Menulis dialog sederhana antara dua atau tiga tokoh, (9)
menulis puisi bebas, (10) mengisi formulir (pendaftaran, kartu anggota, wesel
pos, kartu pos, daftar riwayat hidup, dll.), (11) menyusun percakapan tentang
berbagai topik, (12) mengubah puisi ke dalam bentuk prosa, (13) menyusun
naskah pidato/sambutan (perpisahan, ulang tahun, perayaan sekolah, dll.), (14)
menulis surat resmi. Dalam menulis apa pun, hal yang perlu diperhatikan
penulis adalah aspek kebahasaan, yang meliputi diksi (pilihan kata) dan kalimat.
Selain itu, juga harus memperhatikan aspek tata tulis yang meliputi ejaan dan
tanda baca.
1)Pembelajaran menulis lanjut di SD diberikan sejak kelas ....
A.3 B.4 C.5 D.6
2)Pembelajaran menulis lanjut melibatkan aktivitas ....
A.fisik B.psikis C.fisik dan psikis D.mental-spiritual
3)Fungsi utama menulis adalah ....
A.alat ekspresi diri B.alat komunikasi C.alat silaturahmi D.transfer ilmu
pengetahuan
4)Jenis tulisan yang bernada membujuk disebut ....
A.informative discourse B.literary discourse C.persuasive discourse
D.expressive discourse
5)Sebuah tulisan bertujuan alturistik, jika ....
A.mementingkan keterbacaan wacana B.memberikan penjelasan
C.memecahkan masalah D.memperkenalkan diri
6)Hal berikut merupakan jenis pembelajaran menulis terbimbing, kecuali....
A.menulis karangan sederhana berdasarkan gambar berseri B.isian rumpang
C.melengkapi dialog D.menuliskan pengalaman pribadi
7)Kalimat berikut tidak mengandung subjek, yakni ...
A.Menurut menteri KLH kita harus menjaga kelestarian lingkungan
B.Kelestarian lingkungan harus dijaga C.Menurut menteri KLH hendaknya
menjaga kelestarian lingkungan D.Menteri KLH mewajibkan penjagaan
kelestarian lingkungan
8)Pembangunan pabrik itu ... protes dari warga masyarakat di sekitarnya. Kata
yang tepat untuk mengisi titik-titik dalam kalimat tersebut adalah...
A.memanggil B.menuai C.menghebohkan D.menghadirkan
9)Paragraf yang berisi penggambaran atau pelukisan atas sebuah benda, situasi,
atau fenomena tertentu tergolong paragraf ...
A.induktif B.deduktif C.deskriptif D.naratif
10)Pemenggalan kata berikut benar, kecuali ...
A.me-nge-sam-ping-kan B.me-nya-dur C.pe-nge-lom-pok-an D.mem-prak-tik-
an
Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 5
Tes Formatif 1 1)B 2)A 3)A 4)D 5)B 6)C 7)C 8)A 9)B 10)B
Tes Formatif 2 1)A 2)C 3)B 4)C 5)A 6)C 7)C 8)B 9)C 10)D
Pembelajaran menyimak/mendengarkan kelas rendah bertujuan agar siswa
mampu: mendengarkan dongeng, wacana lisan tentang deskripsi benda/denah,
teks pendek, puisi anak lisan, pesan pendek, cerita anak, cerita teks drama,
petunjuk denah, pengumuman, pembacaan pantun, narasumber, cerita rakyat,
cerpen anak, dan berita. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan
kesungguhan guru dalam menyusun perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Semuanya tercakup dalam RPP. Adapun teknik pembelajaran yang sesuai di
antaranya dengar-ucap, dengar-terka, dengar-jawab, dan dengar cerita.
1)Kemampuan berbahasa Indonesia sangat penting dikuasai siswa. Hal ini akan
mendasari penguasaan pelajaran lainnya. Untuk itu, keterampilan yang paling
awal dikuasai siswa, yaitu .... A.berbicara B.membaca C.menulis D.menyimak
2)Menyimak tidak mudah karena harus melalui proses mendengarkan,
memahami, mengidentifikasi, menginterpretasi, dan....
A.menganalisis B.mengklasifikasi C.menanggapi D.mengevaluasi
3)Materi menyimak yang paling awal untuk kelas rendah, yaitu....
A.dengar-ucap B.dengar-jawab C.dengar-terka D.dengar-teriak
4)Kegiatan guru merancang kegiatan mendengarkan dalam bentuk ....
A.silabus B.RPP C.satpel D.SAT
5)Pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru harus benar berdasarkan....
A.ilmu B.teknik C.metode D.strategi
6)Guru menceritakan dalam bahasa Indonesia sebuah cerita dengan tema yang
umum, misalnya bahwa yang benar itu akhirnya akan menang. Siswa diminta
untuk menyebutkan cerita dengan tema yang sama yang terdapat dalam bahasa
ibunya merupakan....
A.identifikasi tema cerita B.identifikasi topik C.deskripsi sesuatu D.deskripsi
orang
7)Teknik dengar-ucap yang paling cocok untuk teks....
A.lagu B.pengumuman C.dongeng D.cerita
8)Seorang guru membacakan sebuah cerita dengan ekspresif. Siswa
mendengarkan dengan penuh perhatian. Mereka tampak senang mendengarkan
isi cerita tersebut. Selanjutnya dilakukan tanya jawab berkaitan dengan isi cerita
yang dilisankan guru tersebut. Dalam skenario pembelajaran di atas, guru
mengajarkan keterampilan mendengarkan....
A.berita B.cerita C.masalah D.teka-teki
9)Seorang guru dalam kelas pembelajaran bahasa menyuruh siswa, yang telah
dibagi dalam kelompok untuk menyimak iklan yang diperdengarkan lewat tape
recorder. Selanjutnya, siswa bekerja dalam kelompok kecil tersebut untuk
mengkritik iklan tersebut apakah termasuk jenis persuasif, alat propoganda, atau
bahasa yang memperdayakan. Dalam hal ini guru mengajarkan keterampilan
menyimak....
A.komprehensif B.apresiatif C.kritis D.evaluatif
10)Bentuk evaluasi yang tepat untuk menilai kemampuan menyimak siswa
adalah tes...
A.lisan B.tulis C.performasi D.menggunakan rubrik

Pembelajaran menyimak di kelas tinggi meliputi kemampuan menyimak denah,


lambang/simbol, pengumuman, pantun, cerita rakyat, penjelasan narasumber,
cerita pengalaman, berita, drama. Pelaksanaan pelajaran Bahasa Indonesia di
kelas menurut konstruktivisme diwujudkan dalam bentuk peserta didik disuruh
menulis/mengarang dan bercerita. Kegiatan inkuiri dilakukan dengan langkah-
langkah: (1) merumuskan masalah, (2) melakukan pengamatan, (3)
menganalisis hasil pengamatan, dan (4) mengkomunikasikan kepada orang lain.
Kegiatan bertanya diterapkan pada waktu diskusi, kerja kelompok, menemui
kesulitan, dan mengamati sesuatu. Prinsip “komponen masyarakat belajar”
menghendaki agar kelas dibagi atas beberapa kelompok. Pemodelan dalam
pembelajaran dilakukan dengan cara memberikan contoh yang harus ditiru oleh
peserta didik. Refleksi dilakukan untuk berpikir tentang apa yang baru
dilakukan, untuk direnungkan. Penilaian dilakukan dari proses dan hasil belajar.
Berdasarkan prinsip integratif pembelajaran bahasa dilakukan secara terpadu
antara beberapa unsur kebahasaan, dan aspek berbahasa. Tujuan akhir yang
hendak dicapai dalam pembelajaran bahasa berdasarkan prinsip komunikatif
adalah peserta didik dapat menggunakan bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi.
1)Berikut ini prinsip-prinsip yang dianjurkan dalam pembelajaran menyimak di
kelas tinggi, kecuali....
A.asosiatif B. kontekstual C.integratif D.fungsional
2)Pemodelan merupakan komponen yang terdapat pada prinsip....
A.komunikatif B.fungsional C.konstruktivisme D.integratif
3)Memasukkan bahan ajar kosakata ke dalam pembelajaran menyimak
merupakan prinsip pembelajaran....
A.komunikatif B.integratif C.fungsional D.konstruktivisme
4)Pembelajaran menyimak didasarkan pada pembagian kelompok merupakan
salah satu aspek dalam prinsip pembelajaran....
A.masyarakat belajar B.konstruktivisme C.integratif D.asosiatif
5)Perbedaan yang mencolok pada peran guru antara pembelajaran tradisional
dengan pembelajaran yang fungsional, di antaranya adalah guru sebagai....
A.pengorganisasian B.pembimbing C.peneliti D.pembelajar
6)Menyimak dengan teknik inkuiri dilakukan dengan cara berikut, kecuali....
A.menganalisis B.mengidentifikasi C.memecahkan masalah D.menyimpulkan
7)Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta didik bukan hasil
mengingat, melainkan dari hasil menemukan. Pernyataan ini terdapat dalam
prinsip....
A.konstruktivisme B.questioning C.inquiry D.reflection
8)Kelompok belajar harus terdiri atas peserta didik yang beragam
kemampuannya. Pernyataan ini terdapat pada prinsip....
A.learning community B.reflection C.modeling D.questioning
9)Penilaian autentik dilaksanakan pada saat....
A.sebelum pembelajaran B.selama pembelajaran C.sesudah pembelajaran
D.proses dan akhir pembelajaran
10)Guru memperdengarkan rekaman sebuah cerita anak dan siswa menyimak.
Cerita tersebut diperdengarkan beberapa kali bergantung pada....
A.permintaan siswa B.kecanggihan alat C.tingkat kesukaran D.kerajinan guru

Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 6


Tes Formatif 1 1)A 2)D 3)A 4)B 5)C 6)C 7)A 8)B 9)C 10)A
Tes Formatif 2 1)A 2)C 3)B 4)A 5)B 6)D 7)C 8)A 9)D 10)C
Rencana Program Pembelajaran (RPP) merupakan catatan hasil pemikiran awal
seorang guru sebelum mengelola proses pembelajaran. RPP merupakan
persiapan mengajar yang berisi hal-hal yang perlu atau harus dilakukan oleh
guru dan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, yang antara
lain meliputi: penentuan tujuan, pemilihan materi, metode, media, dan alat
evaluasi. Unsur-unsur tersebut tentunya harus mengacu pada silabus yang ada
dan kurikulum yang berlaku. Perangkat pembelajaran yang harus disiapkan oleh
guru untuk melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia, di antaranya adalah:
Analisis Materi Pembelajaran (AMP), Program Tahunan (Prota), Program
Semester (Prosem), satuan Pembelajaran (Satpel) atau Silabus, dan Rencana
Program Pembelajaran (RPP). Lingkup RPP paling luas mencakup 1 (satu)
kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator
untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih. RPP digunakan sebagai acuan bagi
guru untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah dan berjalan
efisien dan efektif. RPP yang baik harus memenuhi beberapa kriteria:
kemampuan dasar dan materi yang mengacu pada silabus; proses pembelajaran
yang memberikan pengalaman belajar bermakna bagi peserta didik; terdapat
keselarasan antara kemampuan dasar, materi, dan alat penilaian; dapat
dilaksanakan; dan mudah dimengerti/dipahami.
1)Pembelajaran tematik diperlukan bagi siswa yang duduk di kelas awal sekolah
dasar karena pembelajaran ....
A.dilakukan dengan menyenangkan B.dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan usia anak C.mudah dilakukan oleh guru D.dilakukan
berdasarkan kompetensi
2)Pada usia sekolah dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai
suatu keutuhan, mereka belum mampu memilah-milah konsep dari berbagai
disiplin ilmu. Hal ini melukiskan cara berpikir anak yang deduktif. Pernyataan
di atas merupakan ciri perkembangan berpikir secara . . .
A.hierarkis B.konkret C.integratif D.progresif
3)Pembelajaran tema memberikan banyak keuntungan di antaranya sebagai
berikut, kecuali. . . .
A.siswa mudah memusatkan perhatian pada suatu tema tertentu B.pemahaman
terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan C.siswa mampu
mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar
antarmata pelajaran dalam tema yang sama D.siswa dapat belajar seperti kelas–
kelas lain di tingkat sekolah dasar
4)Pembelajaran tematik yang berdasarkan berbagai kebijakan adalah
pembelajaran yang berlandaskan ....
A.psikologis B.filosofis C.yuridis D.humanisme
5)Proses pembelajaran yang memberikan siswa kesempatan untuk
mengoptimalkan potensi yang dimiliki sesuai dengan keinginan dan
kebutuhannya merupakan karakteristik pembelajaran tematik . . . .
A.bersifat fleksibel B.hasil pembelajaran sesuai dengan minat C.menggunakan
prinsip-prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan D.memberikan
pengalaman langsung
6)Alasan pentingnya memahami karakteristik anak usia dini adalah sebagai
berikut, kecuali. . . .
A.pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan
akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, di samping
itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan B.struktur kepribadian
yang dibangun untuk sepanjang hidupnya C.perkembangan fisik dan mental
mengalami kecepatan luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya, bahkan
usia 0-8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibandingkan sesudahnya
D.pembelajaran dilakukan sesuai dengan keinginan anak
7)Hubungkan kompetensi dasar dan indikator dengan tema pemersatu sehingga
akan terlihat kaitan antara tema, kompetensi dasar dan indikator dari setiap
mata pelajaran. Jaringan tema ini dapat dikembangkan sesuai dengan alokasi
waktu setiap tema. Pernyataan di atas merupakan . .
A.pemetaan B.silabus C.jaringan tema D.rencana pelaksanaan pembelajaran
8)Pelaksanaan penilaian dalam pembelajaran tematik adalah sebagai berikut,
kecuali. . . .
A.hasil karya/kerja peserta didik dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi
guru dalam mengambil keputusan untuk peserta didik, misalnya: penggunaan
tanda baca, ejaan kata, maupun angka. B.pelaksanaan penilaian tertulis
dilakukan pada akhir setiap mata pelajaran. C.kemampuan membaca, menulis,
dan berhitung merupakan kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta didik
kelas I dan II. Oleh karena itu, penguasaan terhadap kemampuan tersebut adalah
prasyarat untuk kenaikan kelas D.penilaian di kelas I, II, dan III mengikuti
aturan penilaian mata pelajaran-mata pelajaran lain di Sekolah Dasar.
Mengingat bahwa peserta didik kelas I SD belum semuanya lancar membaca
dan menulis, maka cara penilaian di kelas I tidak ditekankan pada penilaian
secara tertulis.
9)Komponen silabus terdiri atas . . . .
A.standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar,
alat/sumber, dan penilaian B.standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator,
materi, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian C.standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, dan penilaian D.standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator, materi, alat/sumber, dan penilaian
10)Rambu-rambu penulisan pembelajaran tematik adalah . . . .
A.tema-tema yang dipilih disesuaikan dengan karakteristik siswa, minat,
lingkungan, dan daerah setempat B.semua mata pelajaran harus dipadukan
dalam satu tema C.kompetensi dasar yang tidak dapat dipadukan tidak dapat
diajarkan tersendiri D.kegiatan ini ditekankan tidak hanya kepada kemampuan
membaca, menulis, dan berhitung serta penanaman nilai-nilai moral
Tahapan perkembangan berpikir tersebut, kecenderungan belajar peserta didik
usia sekolah dasar menunjukkan tiga ciri, yaitu konkret, integratif, hierarkis.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam proses pembelajaran agar
berlangsung secara optimal sesuai dengan perkembangan peserta didik usia
kelas awal antara lain fisik, bahasa, kognitif, sosial, emosi, dan agama. Kaitan
pembelajaran bahasa dengan bidang studi yang lain dapat dilakukan dalam hal:
kosakata, struktur, menulis, membaca, berbicara, dan menyimak. Dengan kata
lain, semua aspek bahasa dapat dipadukan dengan bidang studi yang lain.
1)Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, upaya peningkatan kemampuan
berbicara dilakukan secara integratif. Hal tersebut mengandung arti...
A.pembelajaran berbicara dilaksanakan peserta didikan sesuai tujuan.
B.pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan berbicara.
C.pembelajaran berbicara secara terpadu dengan kemampuan berbahasa lainnya.
D.pembelajaran dilaksanakan peserta didikan melalui pemberian materi secara
utuh.
2)Berikut merupakan skenario pembelajaran yang tidak sesuai dengan
pernyataan pada soal nomor satu (1).
A.Peserta didik diminta mendengarkan cerita yang dibacakan guru, kemudian
menceritakan kembali isi cerita dengan bahasa sendiri secara lisan. B.Peserta
didik membaca teks selanjutnya menjawab pertanyaan berkaitan dengan isi teks
melalui pengerjaan LKS. C.Peserta didik dilatih untuk memahami sebuah
naskah drama peserta didik, kemudian memerankan drama di depan kelas.
D.Peserta didik mengamati gambar atau benda-benda di sekitar, kemudian
mendeskripsikannya secara lisan.
3)Lafal, intonasi, tekanan, ritme, penggunaan kata, dan kalimat sangat
mempengaruhi kemampuan berbicara seseorang. Semua faktor tersebut
termasuk dalam aspek....
A.semantik B.nonkebahasaan C.ada D.kebahasaan
4)Salah satu aspek yang perlu mendapat perhatian guru dalam membina
keefektifan kemampuan berbicara seseorang, yakni aspek kebahasaan yang
mencakup...
A.kenyaringan suara, kelancaran, sikap berbicara, gerak dan mimik, penalaran,
santun berbicara. B.lafal, intonasi, tekanan, ritme, penggunaan kata dan kalimat
C.kenyaringan suara, kelancaran, penalaran, penggunaan kata dan kalimat
D.penggunaan kata dan kalimat, gerak dan mimik, sikap berbicara 5)Seorang
peserta didik akan meniru (imitating) bahasa yang diucapkan orang dewasa di
sekitarnya setelah sebelumnya menyimpan pajanan bahasa yang disimak
dalam skematanya. Hal ini menunjukkan....
A.ada hubungan antara penguasaan kemampuan menyimak dan berbicara
B.peserta didik biasa meniru bahasa orang dewasa C.peserta didik biasa
menyimpan bahasa yang disimaknya D.skemata tidak berpengaruh terhadap
kemampuan berbahasa peserta didik
6)Kemampuan berbicara peserta didik dipengaruhi oleh kemampuan
komunikatif, menurut Ibrahim kemampuan komunikatif adalah....
A.kemampuan memahami bentuk dan makna bahasa B.kemampuan
menggunakan bahasa sesuai dengan fungsi, situasi, serta norma-norma
berbahasa C.pengetahuan mengenai bentuk-bentuk bahasa dan makna-makna
bahasa D.pengetahuan menginterpretasikan bentuk-bentuk linguistik
7)Pembelajaran berbicara harus berpusat pada fungsi komunikatif dan bukan
dihafalkan. Pernyataan ini terdapat pada ....
A.peran peserta didik dalam proses belajar-mengajar B.peran guru dalam proses
belajar-mengajar C.ciri pembelajaran bahasa yang komunikatif D.peran materi
pembelajaran
8)Tidak merasa malu jika membuat kesalahan dalam berbahasa. Ungkapan ini
terdapat pada ....
A.peran peserta didik dalam proses belajar-mengajar B.peran guru dalam proses
belajar-mengajar C.ciri pembelajaran bahasa yang komunikatif D.peran materi
pembelajaran
9)Masing-masing peserta didik memiliki peran tertentu. Pernyataan ini ditemui
pada ....
A.metodologi pembelajaran B.peran guru dalam proses belajar-mengajar
C.peran peserta dalam proses pembelajaran D.peran materi dalam proses
pembelajaran
10)Berikut ini merupakan kompetensi utama yang diharapkan dimiliki oleh
peserta didik dalam pembelajaran bahasa menurut pendekatan komunikatif,
kecuali....
A.menguasai kebahasaan B.terampil menyimak C.terampil berbicara D.terampil
membaca

Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 7


Tes Formatif 1 1)B 2)C 3)D 4)C 5)B 6)D 7)C 8)B 9)A 10)A
Tes Formatif 2 1)B 2)B 3)D 4)B 5)A 6)B 7)C 8)A 9)A 10)A
Untuk mampu mewujudkan pembelajaran bahasa Indonesia dengan fokus
membaca yang terintegrasi di kelas rendah, seorang guru dituntut untuk mampu
membuat perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran dengan baik.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam perencanaan pembelajaran
membaca meliputi: (1) memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan
kognisi siswa di kelas rendah, (2) memilih metode yang sesuai, (3) menyusun
rancangan kegiatan pembelajaran, dan (4) menyusun penilaian. Pelaksanaan
pembelajaran merupakan wujud nyata dari perencanaan yang telah disusun
guru. Dalam pelaksanaannya, guru hendaknya bertindak sebagai pembimbing,
fasilitator, dan narasumber bagi siswa. Adapun bentuk-bentuk tes membaca
untuk kelas rendah itu, antara lain: (1) tes respons terbatas, (2) tes pemahaman
kalimat, dan (3) tes pemahaman wacana sederhana.
1)Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan guru sebelum mengajar di kelas,
kecuali ....
A.penilaian B.perencanaan C.pelaksanaan D.pendahuluan
2)Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan dalam perencanaan pembelajaran,
kecuali....
A.jumlah siswa B.bahan ajar C.metode D.penilaian
3)Materi atau bahan ajar hendaknya dipilih guru berdasarkan....
A.kemanfaatan dan kejelasan B.kebermaknaan dan kemanfaatan C.jumlah kelas
dan nilai pendidikan D.cara penilaian dan kejelasan
4)Bahan ajar membaca di kelas rendah bisa berasal dari...
A.koran umum B.komik C.majalah anak D.buku harian
5)Jenis kegiatan membaca di kelas rendah adalah membaca ....
A.dalam hati B.layap C.cepat D.teknik
6)Berikut ini hal-hal yang diperhatikan dalam kegiatan membaca teknik,
kecuali....
A.pelafalan B.intonasi C.kecepatan D.pungtuasi
7)Pembelajaran keterampilan membaca di kelas rendah lebih ditujukan kepada
kemampuan ....
A.kecepatan membaca B.melek huruf C.pemahaman D.menulis kalimat
8)Jenis metode yang mengawali pembelajaran dengan memperkenalkan kalimat
adalah metode ....
A.bunyi dan eja B.kata lembaga dan bunyi C.kata lembaga dan global D.global
dan SAS
9)Jenis metode yang mengawali pembelajaran dengan memperkenalkan huruf
adalah metode ....
A.bunyi dan eja B.kata lembaga dan bunyi C.kata lembaga dan global D.global
dan SAS
10)Jenis tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam
mengenal bunyi-bunyi huruf dan suku kata adalah...
A.pemahaman kalimat. B.respons terbatas C.respons kalimat D.pemahaman
wacana
Perencanaan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dalam proses
pembelajaran tak terkecuali pembelajaran membaca. Perencanaan pembelajaran
akan memberikan manfaat yang sangat besar bagi guru, di antaranya adalah 1)
memberikan rasa percaya diri bagi guru saat mengajar; 2) sebagai pedoman
dalam mengajar; 3) acuan sebagai sumber perencanaan pembelajaran
selanjutnya. Komponen-komponen yang perlu ada dalam perencanaan
pembelajaran adalah 1) memilih bahan ajar membaca yang sesuai dengan
kognisi siswa; 2) memilih metode yang sesuai, di antaranya adalah direct,
reading activity, know-want to know-learned dan directed reading thinking
activity; 3) menyusun rancangan kegiatan pembelajaran; dan 4) menyusun
penilaian. Di dalam melakukan penilaian, ada beberapa hal yang perlu
dipersiapkan guru, di antaranya adalah 1) tujuan penilaian, 2) alat penilaian, 3)
menentukan cara penilaian yang tepat, dan 4) penilaian harus bersifat adil.
Untuk bentuk tes di kelas tinggi, guru dapat menggunakan dua bentuk tes, yaitu
tes respons jawaban (objektif bentuk pilihan berganda, tes objektif salah-
benar, soal menjodohkan, dan isian rumpang dengan alternatif jawaban)
serta tes konstruksi jawaban (pertanyaan terbuka, isian rumpang, dan
menceritakan kembali).
1)Perencanaan pembelajaran memiliki manfaat yang sangat besar bagi guru, di
antaranya adalah sebagai berikut, kecuali....
A.memberikan rasa percaya diri kepada guru B.sebagai pedoman yang jelas
pada saat melaksanakan pembelajaran C.sumber acuan perencanaan
pembelajaran selanjutnya D.mengetahui tingkat kemajuan siswanya
2)Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam persiapan pembelajaran,
kecuali....
A.menyusun bahan ajar B.memilih metode pembelajaran C.menyusun
rancangan kegiatan pengajaran D.menyusun penilaian
3)Kegiatan membaca di kelas tinggi lebih diarahkan kepada membaca ....
A.kritis yang dilakukan dengan cara membaca dalam hati B.kritis yang
dilakukan dengan cara membaca nyaring C.pemahaman yang dilakukan dengan
cara membaca dalam hati D.pemahaman yang dilakukan dengan cara membaca
nyaring
4)Berikut adalah sumber bahan bacaan yang dapat digunakan untuk
pembelajaran membaca di kelas tinggi, kecuali....
A.surat kabar B.majalah dewasa C.jadwal perjalanan D.kemasan produk
5)Metode membaca yang tepat digunakan untuk membantu siswa memikirkan
informasi baru yang akan mereka terima adalah ....
A.direct reading activity B.know-want to know-learned C.directed reading
thinking activity D.extending concept thought language activities
6)Di dalam menyusun penilaian ada beberapa hal yang harus diperhatikan, di
antaranya adalah sebagai berikut, kecuali....
A.tujuan penilaian B.alat penilaian C.cara penilaian D.kemampuan guru menilai
7)Penilaian membaca harus bersifat adil, maksudnya adalah setiapsiswa ....
A.memperoleh peluang untuk meningkatkan kemampuannya B.wajib dinilai
kemampuannya C.berhak memperoleh nilai D.memiliki hak yang sama dalam
penilaian
8)Bentuk tes berikut yang bukan merupakan bentuk tes respons jawaban adalah
....
A.menjodohkan B.tes objektif pilihan ganda C.isian rumpang D.bentuk salah
benar
9)Bentuk tes berikut yang bukan merupakan tes konstruksi jawaban adalah....
A.pertanyaan terbuka B.menceritakan kembali C.isian rumpang D.menjodohkan
10)Bentuk tes yang digunakan untuk memberikan jawaban tidak hanya sekedar
mengingat atau menyebutkan fakta saja, melainkan juga menuntut mereka
berpikir kritis adalah ....
A.pertanyaan terbuka B.isian rumpang C.menceritakan kembali D.menjodohkan

Kunci Jawaban Tes Formatif Modul 8


Tes Formatif 1 1)D 2)A 3)B 4)C 5)D 6)C 7)B 8)D 9)A 10)B
Tes Formatif 2 1)D 2)A 3)C 4)B 5)B 6)D 7)A 8)C 9)D 10)A

Anda mungkin juga menyukai