Kegiatan Belajar 1
Pengertian dan Manfaat Keterampilan Berbahasa
Dalam berkomunikasi kita menggunakann keterampilan berbahasa yang telah
kita miliki, seberapapun tingkat atau kualitas keterampilan itu. Ada orang yang
memiliki keterampilan berbahasa secara optimal sehingga setiap tujuan
komunikasinya mudah tercapai. Namun, ada pula orang yang sangat lemah
tingkat keterampilannya sehingga bukan tujuan komunikasinya tercapai, tetapi
malah terjadi salah pengertian yang berakibat suasana komunikasi menjadi buruk.
Berikut ini Anda diajak mempelajari pengertian keterampilan berbahasa serta
manfaat penguasaan terhadap keterampilan tersebut.
A. KETERAMPILAN BERBAHASA
Mari kita perhatikan kehidupan dakan masyarakat. Anggota-anggota suatu
masayarakat saling berhubungan dengan cara komunikasi. Secara sederhana
komunikasi tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
Gambar 1.3
Diagram Komunikasi Multiarah
A. Menyimak Bahasa
Menurut Faris (1993:154), proses menyimak terbagi atas 3 tahapan :
1) Menerima masukan auditori
2) Memperhatikan masukan auditori
3) Menafsirkan dan berinteraksi dengan masukan auditori
Keterampilan mengidentifikasi dan menyeleksi rentetan bunyi bahasa dalam
proses menyimak bahasa itu dapat diperinci atas beberapa kemampuan sebagai
berikut.
1) Kemampuan mengidentifikasi dan menyeleksi gejala-gejala fonetik, baik
yang berupa nada, tekanan, persendian, maupun intonasi pada umumnya.
2) Kemampuan mengenal, membedakan, menerapkan kosakata sesuai dengan
makna dan konteksnya yang tepat.
3) Kemampuan mengenal, membedakan, dan menerapkan struktur tata bahasa
sesuai dengan maknanya yang tepat termasuk juga struktur frase dan idiom-
idiom yang ada.
C. Menyimak Interogratif
Menyimak interogratif adalah kegiatan menyimak yang bertujuan untuk
memperoleh informasi berupa fakta-fakta yang akurat dengan cara
mengiterogasi narasumber.
Tompkins dan Hosskison (1991) menyatakan bahwa ada enam kiat yang dapat
kita gunakan untuk belajar menangkap gagasan inti simakan, yaitu : membentuk
citraan, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan, mengorganisasi, mencatat,
dan memusatkan perhatian.
KEGIATAN BELAJAR 1
KETERAMPILAN BERBICARA
I. Kemampuan Dasar dalam Kegiatan Berbicara
A. Berdialog
Berdialog dapat diartikan sebagai pertukaran pikiran atau pendapat mengenai
sutu topik tertentu antara 2 orang atau lebih. Fungsi utama berdialog adalah
bertukar pikiran, mencapai mufakat atau merundingkan sesuatu masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdialog adalah :
1) Bagaimana menarik perhatian
2) Bagaimana cara mulai dan memprakarsai suatu percakapan
3) Bagaimana menyela, mengoreksi, memperbaiki, dan mencari kejelasan
4) Bagaimana mengakhiri suatu percakapan
B. Menyampaikan Pengumuman
Menyampaikan pengumuman berarti menyampaikan sesuatu hal yang perlu
diketahui oleh khalayak ramai. Kegiatan ini dapat diwujudkan dalam bentuk
pidato. Ciri- ciri yang harus diperhatikan dalam membaca pengumuman di
antaranya , yaitu volume suara harus lebih keras, intonasi yang tepat,
dan gaya penampilan yang menarik.
C. Menyampaikan Argumentasi
Salah satu proses komunikasi untuk menyampaikan argumentasi karena harus
mempertahankan pendapat, yaitu debat. Setiap pihak yang berdebat akan
mengajukan argumentasi dengan memberikan alasan tertentu agar pihak lawan
atau peserta menjadi yakin dan berpihak serta setuju
terhadap pendapat-pendapatnya (Laksono, 2003:20).
D. Bercerita
Manfaat bercerita di antaranya, yaitu
(1) memberikan hiburan,
(2) mengajarkan kebenaran, dan
(3) memberikan keteladanan.
Dari kedua batasan tersebut dapat disimpulkan bahwa esensi diskusi adalah :
1. Partisipan lebih dari seorang
2. Dilaksanakan dengan bertatap muka
3. Menggunakan bahasa lisan
4. Bertujuan untuk mendapatkan kesempatan bersama
5. Dilakukan dengan cara bertukar informasi dan tanya jawab
C. Pidato
Sebelum melakukan pidato, hal yang perlu diperhatikan adalah analisis terhadap
:
1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka
4. Acara lain
5. Tempat berpidato
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar
8. Keterkaitan hubungan batin dengan pendengar
9. Bahasa yang biasa digunakan
A. MUSYAWARAH
Musyawarah mengandung arti perundingan, yaitu membicarakan sesuatu supaya
mencapai kata sepakat. Mecapai kata sepakat tentu tidak mudah karena setiap
orang mempunyai kepentingan pribadi dan pikiran yang berbeda. Dalam suatu
musyawarah yang penting adalah kepentingan orang banyak setiap orang
mengesampingkan kepentingan pribadi demi kepentingan umum.
Dalam suatu musyawarah dipimpin oleh seorang pimpinan musyawarah yang
biasa disebut pimpinan siding. Pimpinan sidang berhak membuat tata tertib
musyawarah dan tata tertib sidang. Dalam musyawarah selalu ada kesimpulan.
B. DISKUSI
Secara etimologis kata diskusi berasal dari bahasa Latin discussio, discussi, atau
discussum yang berarti memeriksa, memperbincangkan, dan membahas. Dalam
bahasa Inggris, discussion berarti perundingan atau pembicaraan, sedangkan
dalam bahasa Indonesia, sebagai istilah, diskusi berarti proses bertukar pikiran
antara dua orang atau lebih tentang suatu masalah untuk mencapai tujuan tertentu.
Hal-hal yang perlu dijalin dalam berdiskusi menurut Dipodjoyo dalam Haryadi
(1997:69), yaitu sikap kooperatif, semangat berinteraksi, kesadaran
berkelompok, bahasa sebagai alat komunikasi, dan kemampuan memahami
persoalan.
Proses dan kesimpulan diskusi dilaksanakan berdasarkan alasan yang masuk akal.
Dengan kata lain persetujuan diskusi akan lebih baik apabila diikuti argumen.
Pengambilan keputusan dilakukan pada saat yang tepat, yaitu apabila sudah
banyak persamaan pendapat, moderator segera mengambil keputusan.
Macam-Macam Diskusi
Jenis kegiatan diskusi dapat berbentuk diskusi kelompok, diskusi kelompok-
kelompok, diskusi panel, lokakarya/workshop, rapat kerja, kongres, seminar,
konferensi, symposium, kolokium, sarasehan, fishbowl, role-playing, studi
kasus/case study, brainstorming, musyawarah/rapat, debat, dan lain-lain.
a. Diskusi kelompok ialah pertemuan yang direncanakan atau dipersiapkan untuk
dilaksanakan untuk membahas suatu topik dengan seorang pemimpin. Diskusi ini
relatif sederhana dengan peserta yang tidak begitu banyak antara empat sampai
sepuluh orang. Masalah yang dibahas tidak demikian kompleks dengan tujuan
untuk lebih mendalami atau memahami suatu masalah dari disiplin ilmu tertentu.
b. Diskusi Berkelompok-Kelompok : bentuk diskusi ini sering dipakai bila
jumlah peserta kegiatan diskusi relatif banyak. Bentuk kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan setiap peserta mempunyai peluang besar untuk berperan aktif
berbicara. Setelah kegiatan diskusi kelompok-kelompok diadakan pertemuan
pleno dengan mempersilakan setiap kelompok untuk mengemukakan
pendapatnya. Dalam forum terakhir ini kegiatan dikendalikan oleh ketua diskusi
yang lebih inti dari penyelenggara.
c. Diskusi Panel: adalah kegiatan pertemuan ilmiah yang sudah direncanakan
dengan menghadirkan sejumlah panelis di depan khalayak atau pengunjung
tentang suatu topik. Diskusi panel merupakan bentuk diskusi bertukar pikiran
atau pengalaman antara tiga sampai enam orang ahli yang dipandu oleh seorang
ketua (moderator) dan disaksikan oleh sejumlah pendengar/pemirsa/audiens.
Tiap panelis mengemukakan pendapatnya tanpa menanggapi pendapat panelis
lain.
d. Rapat kerja adalah pertemuan wakil-wakil eselon dari suatu instansi untuk
membahas masalah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi instansi tersebut.
Biasanya yang dibahas adalah program kerja dengan arah pembicaraan untuk
mengusahakan keputusan yang membawa hasil yang baik untuk dilaksanakan.
e. Seminar (semin (Latin)= biji, benih) diartikan sebagai tempat benih-benih
kebijaksanaan disemikan. Yang dibicarakan dalam seminar bukan masalah
teknis, melainkan masalah kebijakan yang akan dipakai sebagai landasan bagi
masalah-masalah yang bersifat teknis. Oleh sebab itu, biasanya kajiannnya
bersifat penelitian beserta hasilnya atau studi literature.
f. Konferensi merupakan bentuk pertemuan dari kedua pihak untuk membahas
atau merindingkan masalah yang dihadapi bersama. Secara longgar, konferensi
juga diartikan dengan pertemuan anggota-anggota dari dua cabang perwakilan
untuk menyesuaikan perbedaan dalam langkah dan kebijakan mereka. Konferensi
merupakan pembicaraan, rapat, atau pemusyawarahan antara wakil-wakil
berbagai negara untuk, membahas kepentingan bersama.
g. Kongres merupakan pertemuan formal antara delegasi-delegasi atau wakil-
wakil organisasi politik, sosial, atau profesi untuk mendiskusikan dan mengambil
keputusan mengenai suatu masalah bersama. Simposium adalah suatu pertemuan
formal dengan beberapa ahli menyajikan pidato atau prasaran singkat mengenai
sebuah topik denghan aspek yang berbeda-beda, atau topik yang bertalian di
hadapan sebuah sidang hadirin.
h. Kolokium tidak diawali dengan pidato. Para pakar diundang hanya untuk
memberikan jawabanatas pertanyaan yang diajukan oleh peserta mengenai topik
yang telah ditentukan. Para pakar hanya menjawab pertanyaan.
C. PIDATO
Pidato adalah suatu ucapan dengan susunan yang baik untuk disampaikan kepada
orang banyak. Contoh pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut
hari besar, pidato pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan
lain sebagainya.
Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang yang
mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan publik atau umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karir yang
baik.
Tujuan Pidato
Pidato umumnya melakukan satu atau beberapa hal berikut ini :
1. Mempengaruhi orang lain agar mau mengikuti kemauan kita dengan suka rela.
2. Memberi suatu pemahaman atau informasi pada orang lain.
3. Membuat orang lain senang dengan pidato yang menghibur sehingga orang
lain senang dan puas dengan ucapan yang kita sampaikan.
Metode Pidato
Teknik atau metode dalam membawakan suatu pidatu di depan umum :
1. Metode menghapal, yaitu membuat suatu rencana pidato lalu
menghapalkannya kata per kata.
2. Metode serta merta, yakni membawakan pidato tanpa persiapan dan hanya
mengandalkan pengalaman dan wawasan. Biasanya dalam keadaan darurat tak
terduga banyak menggunakan tehnik serta merta.
3. Metode naskah, yaitu berpidato dengan menggunakan naskah yang telah
dibuat sebelumnya dan umumnya dipakai pada pidato-pidato resmi.
Persiapan Pidato
Sebelum memberikan pidato di depan umum, ada baiknya untuk melakukan
persiapan berikut ini :
1. Wawasan pendengar pidato secara umum
2. Mengetahui lama waktu atau durasi pidato yang akan dibawakan
3. Menyusun kata-kata yang mudah dipahami dan dimengerti.
4. Mengetahui jenis pidato dan tema acara.
5. Menyiapkan bahan-bahan dan perlengkapan pidato.
Sebelum melakukan pidato, hal yang perlu diperhatikan adalah analisis sebagai
berikut.
1. Jumlah pendengar
2. Tujuan mereka berkumpul
3. Adat kebiasaan mereka.
4. Acara lain.
5. Tempat berpidato,
6. Usia pendengar
7. Tingkat pendidikan pendengar,
8. Keterikatan hubungan hati dengan mendengar.
9. Bahasa yang biasa digunakan.
Pidato yang tersusun dengan baik dan tertib akan menarik dan membangkitkan
minat pendengar, selain itu, penyajian itu pernyajian pesan dengan jelas akan
mempermudah pemahaman, dan mempertegas gagasan pokok. Cirri-ciri garis
besar yang baik dalam menyusun dan membawakan suatu pidato, yaitu (1) garis
besar terdiri dari tiga bagian, yaitu pengantar, isi, dan penutup, (2)lambang-
lambang yang digunakan untuk menunjukkan yang digunakan untuk
menunjukkan bagian-bagian telah membingungkan, (3) penulisan pokok pikiran
utama dengan pokok pikiran penjelas harus dibedakan.
Dalam kaitan dengan nilai komunikasi maka pidato harus menggunakan kata-
kata yang tepat, jelas, dan menarik. Oleh karena itu, susunan kata-kata harus
dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan secara cermat.
Untuk mencapai kejelasan dalam pemilihan kata-kata tersebut, haruslah
diperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Gunakanlah kata yang spesifik, maksudnya jangan menggunakan kata-kata
yamg terlalu umum sehingga mengundang banyak penafsiran.
2. Gunakanlah kata-kata yang sederhana, maksudnya kata-kata yang mudah
dipahami dengan cepat.
3. Hindari istilah-istilah teknis, maksudnya jangan menggunakan istilah-istilah
yang kiranya tidak dapat dipahami pendengar pada umumnya.
4. Berhematlah dalam menggunakan kata-kata, maksudnya membiasakan
berbicara menggunakan kalimat efektif.
5. Gunakanlah perulangan atau pernyataan kembali gagasan-gagasan yang sama
dengan kata-kata yang berbeda, maksudnya ialah memberikan tekanan terhadap
gagasan utama untuk memperjelas kembali.
Pedoman untuk membuka pidato yang baik supaya pokok pembicaraan mendapat
perhatian pendengar yang sebaik-baiknya, yaitu dengan cara berikut.
1. Langsung menyebutkan pokok persoalan.
2. Melukiskan latar belakang masalah.
3. Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah
menjadi pusat perhatian khalayak.
4. Menghubungkan dengan peristiwa yang sedang diperingati.
5. Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato.
6. Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak.
7. Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang tengah terjadi di masa lalu.
8. Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar.
9. Memberikan pujian kepada khlayak atas prestasi mereka.
10. Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan.
11. Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan.
12. Menyatakan kutipan.
13. Menceritakan pengalaman pribadi.
14. Mengisahkan cerita factual, fiktif, atau situasi hipotesis.
15. Menyatakn teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya.
16. Membuat humor.
Kemampuan dasar dalam berbicara sudah dipunyai oleh setiap orang. Hal ini
dapat ditelusuri dalam kebiasaan berinteraksi antarindividu dan anggota
masyarakat. Ketika suasana santai, kemampuan dasar dalam berbicara yang
biasa dilakukan orang adalah dialog. Ketika berbicara di hadapan umum
tentang kegiatan perlombaan atau pemberitahuan adalah menyampaikan
pengumuman. Terakhir, kemampuan dasar dalam kegiatan berbicara adalah
bercerita. Kemampuan dasar dalam berbicara sudah dipunyai oleh setiap orang.
Hal ini dapat ditelusuri dalam kebiasaan berinteraksi antarindividu dan
anggota masyarakat. Ketika suasana santai, kemampuan dasar dalam berbicara
yang biasa dilakukan orang adalah dialog. Ketika berbicara di hadapan umum
tentang kegiatan perlombaan atau pemberitahuan adalah menyampaikan
pengumuman. Berlainan lagi ketika terjadi pertentangan pendapat maka
kegiatan yang dilakukan adalah menyampaikan argumentasi. Terakhir,
kemampuan dasar dalam kegiatan berbicara adalah bercerita.
1)Hakikat berbicara adalah....
A.mengungkapkan perasaan B.melahirkan pendapat C.bercakap D.berekspresi
2)Hal-hal yang menjadi landas tumpu berbicara adalah.....
A.situasi B.keakraban C.kehadiran D.keseriusan
3)Tekad yang kuat akan menghilangkan keragu-raguan dan sikap canggung.
Indikator yang harus dimiliki pembicara melalui ....
A.pelatihan B.keberanian C.pengetahuan D.penguasaan
4)Perhatikan ilustrasi berikut!
SD II mengadakan pertandingan bola voli persahabatan dengan sekolah-sekolah
sederajat di kota ini. Pada acara pembukaan, pembina olahraga sebagai ketua
penyelenggara memberikan sambutan.
Kalimat pembuka sambutan yang sesuai dengan ilustrasi di atas adalah ...
A.Atas kehadiran teman-teman saya ucapkan terima kasih. Ternyata teman-
teman menghargai undangan kami. Semoga pertandingan ini dapat diikuti
dengan semangat persahabatan. B.Saya tidak menyangka semua teman hadir di
sekolah kami sebanyak ini. Ini menunjukkan perhatian besar Anda. Terima
kasih dan selamat datang di sekolah kami dalam acara pertandingan
persahabatan ini. C.Wah, terima kasih, ya, teman-teman semua sudah
memperhatikan undangan kami. Kami mengharapkan pertandingan
persahabatan ini berjalan lancar dan kita semakin akrab. D.Saya teramat
gembira melihat antusias teman-teman yang mulia dalam pertandingan
persahabatan ini. Terima kasih atas perhatian teman-teman. Mari kita dukung
acara ini sebaik-baiknya.
5)Hal-hal penting ketika seseorang berbicara meliputi....
A.tekanan, tata bahasa, EYD B.tata bahasa, kelancaran, pemahaman C.tata
bahasa, wacana, EYD D.kelancaran, wacana, pemahaman
6)Yang diungkapkan seseorang sangat dipengaruhi....
A.pendidikan B.perasaan C.kecerdasan D.pengamatan
7)Guru membacakan biografi, kemudian siswa menceritakan biografi itu secara
lisan. Kegiatan berbicara dengan cara ini lazim disebut....
A.melaporkan B.percakapan C.bercerita D.parafrase
8)Berikut ini adalah keterampilan mikro yang harus dimiliki dalam berbicara,
kecuali....
A.mengucapkan bunyi-bunyi yang berbeda secara jelas sehingga pendengar
dapat membedakannya. B.menggunakan tekanan dan nada serta intonasi secara
jelas dan tepat sehingga pendengar dapat memahami apa yang diucapkan
pembicara. C.menggunakan bentuk-bentuk kata, urutan kata, serta pilihan kata
yang tepat. D.menggunakan alat ucap dengan benar supaya menghasilkan suara
yang keras.
9)Situasi dialog dalam percakapan tatap muka biasa berupa berbicara....
A.secara interaktif B.noninteraktif C.keterampilan mikro D.melalui perangkat
kohesif
10)Apabila bercerita tentang peristiwa dalam cerita anak berangkai dan berakhir
dengan kebahagiaan, termasuk pada unsur.....
A.tema B.konflik C.latar D.alur