Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH KOMPUTER DAN MEDIA PEMBELAJARAN

Rumusan Masalah

 Untuk mengetahui tentang pengertian media pembelajaran


 Untuk mengetahui peranan alam lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
anak didik
 Untuk memahami berbagai sumber belajar disekolah alam lingkungan
sekitar sekolah bagi pendidikan anak didik.

Metode Penulisan

Metode penulisan dalam makalah ini yaitu :

Penulisan mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Dalam


metode ini penulisan membaca buku-buku dan mencari lewat internet yang
berkaitan dengan penulisan maklah ini.

KEGIATAN BELAJAR 2

Berbagai Sumber Belajar di Sekitar Alam Sekitar Sekolah bagi Pendidikan


Anak Didik.

Halaman sekolah dapat dijadikan sumber belajar, berbagai tanaman dapat ditanam
disana, selain dapat memperindah suasana sekolah, siswa juga dapat belajar
berbagai hal seperti mengetahui bagian-bagian tanaman dan ekosistem tumbuhan.
Halaman belakng sekolah dapat dibuat kebun sekolah. Dikebun sekolah siswa
dapat mempelajari system reproduksi pada tumbuhan, berbagai macam tumbuhan
dengan lingkungan hidupnya, cara bercocok tanam dan cara mempraktekkan nya
secar langsung. Belajar melalui pengalaman nyata akan memberikan hasil belajar
yang lebih baik.
A. Lingkungan Dalam Sekolah
Lingkungan sekolah biasanya akan terjemahkan sebagai halaman sekolah.
Pemanfaatan sehari-hari halaman Nampak dari kegiatan baris-berbaris,
olahraga, dan berbagai kegiatan ekstra kulikuler.

1. Lingkungan halaman sekolah sebagai tempat bermain sambil


belajar dan belajar sambil bermain.
Belajar dengan bermain dapat dilakukan dengan beragam macam
kegiatan. Membuat quiz, games, dan kelompok belajar lebih
memudahkan dalam penyerapan meteri. Saat pembelajaran dilakukan
anak-anak akan terlibat sehingga saat otak lupa, tangan, kaki, mata,
telinga dan bagian otak kiri yang lain akan mengingatkan.

Bermain tanpa bimbingan orang dewasa dihalaman sekolah bagi seorang


anak didik sekolah dasar merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
memperoleh kesenagan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. Sekolah
dalam hal ini tidak akan membiarkan mereka bermain tanpa arti. Sekolah
harus merencanakan masa bermain mereka untuk kepentingan
pembelajaran mereka. Dengan perencanaan dan pengelolaan yang
matang diharapkan bermain disekolah mampu mengembangkan fisik
anak. Memperthatikan berbagai factor penting yang mempengaruhi
permainan anak adalah sebagai berikut :
 Kesehatan
 Inteligensia
 Jenis kelamin
 Lingkungan
 Status sosial ekinomi

2. Memilih Permaina yang Edukatif


Mainan edukatif adalah sarana atau alat bermain yang mengandung
nilai pendidikan dan pembelajaran yang positif bagi mereka yang
memainkannya. Mainan edukatif untuk anak akan memberi nilai
tambah atau manfaat bagi anak tersebut dalam hal kecerdasan otak,
keterampilan motorik, kecerdasan emosional dan lain-lain.
Tidak semua mainan bisa disebut mainan edukatif dan cocok untuk
perkembangan anak. Demikian pula tidak semua mainan memiliki
derajat edukasi yang sama. Ada mainan yang bagus dan sangat
edukatif karena memperdulikan aspek pendidikan dan pembelajaran.
Ada pula mainan yang tidak bagus, tidak edukatif karena hanya
memperhatikan keuntungan penjual atau produsennya.
Setiap anak pasti menyukai permainan. Jika tak percaya, coba bawa
anak anda ke toko mainan anak. Disata dia akan menemukan satu atau
lebih mainan yang ingin dimiliknya.

Mainan yang edukatif untuk anak bukan sekedar mainan yang


membuat anak senang dan terhibur, melainkan mainan yang
mengandung nilai pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan usia
nya. Itu karena mainan edukatif akan melibatkan atau melatih indera
anak, merangsang imajinatif, dan mendorong anak untuk berinteraksi
dengan orang lain.

3. Tumbuhan sebagai sumber pembelajaran IPA


Dalam pembelajaran IPA dapat diartikan sebagai “ segala sesuatu
yang ada disekolah atau tempat tinggal siswa yang termasuk
didalamnya mahkluk hidup maupun benda mati dapat dijadikan
sebagai sumber belajar”, dengan maksud lebih lanjut bahwa
lingkungan tersebut dapat menjadi objek pengamatan, sarana atau
tempat melakukan percobaan/penyelidikan dan sebagai tempat untuk
mendapatkan informasi. Maka dengan pengertian tersebut
“lingkungan” merupakan sesuatu yang sangat penting baik sebagai
wahana maupun sebagai objek pembelajaran IPA.
Oleh karena itu boleh saja ada anggapan bahwa banyak sekolah
miskin atau kekurangan buku sumber belajar atau alat peraga praktik
buatan pabrik, tetapi tidak aka nada sekolah yang kekurangan
lingkungan sebagai sumber belajar.

Disekolah dasarpun tumbuhan menjadi sumber belajar yang mampu


diolah dengan beragam cara oleh guru untuk memeprmudah proses
pembelajaran sekaligus menraik minat serta motivasi anak didik.
Pengenalan tumbuhan misalnya bisa di eksplorasi untuk mengetahui
bebrbagai jenis tumbuhan yang terdapat disekolah. Metode yang
digunakan adalah praktik melakukan lapangan dasar-dasar pengenalan
tumbuhan, pembuatan papan nama tumbuhan, dan pembuatan
tumbuhan disekitar sekolah, kegiatan ini dimaksud kan agar didik
dapat memahami apa saja manfaat tumbuhan yang terdapat disekolah.
a. Program kebun bunga sekolah
b. Program sekolah hijau
c. Tanaman sekolah sebagai tempat pembelajaran ekosistem
d. Tanaman sebagai apotek hidup di sekolah
e. Berkebun dihalaman sekolah
f. Herbarium sebagai sumber pengetahuan tanaman.

4. Pemanfaatan halaman sekolah belajar untuk belajar IPS


Melalui mata pelajaran IPS, anak didik di tngkat Sekolah Dasar
diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang
demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta
damai.
Pemanfaatan halaman sekolah belajar untuk mengenaol
geografis, salah satu contoh pemberian pembelajaran geografis diluar
kelas adalah sebagai berikut : sebelum anak didik keluar kelas, guru
sudah menentukan lokasi di luar kelas untuk melaksanakan
pembelajaran. Guru membagi murid untuk membuat kelompok. Guru
sudah menetapkan tema/materi pembelajaran misalnya tema yang
digunakan Sumber Daya Alam. Berikut adalah langkah-langkah :
 Guru mengajak anak didik ke lokasi luar kelas
 Guru mengajak didik untuk berkumpul menurut kelompoknya
 Guru memberi salam
 Guru memberi motivasi pada anak didik tentang pentingnya
lingkungan sebagai sumber belajar termasuk manfaat sumber daya
alam yang ada disekitarnya
 Guru memberikan panduan belajar kepada masing-masing
kelompok
 Masing-masing kelompok melakukan pengamatan
 Guru membimbing anak didik selama pengamatan dilapangan
 Selesai pengamatan anak disuruh kumpul kembali
 Guru memberi kesempatan untuk mengungkapkan hambatan
kesulitan selama proses pembelajaran
 Gurut memberikan kesimpulan bersama anak didik.

5. Pemanfaatan halaman dan lingkungan alam sekitar sekolah untuk


belajar ilmu pengetahuan alam (IPA)
Secara umum Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan alam lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar bisa meliputi berbagai bidang kajian,
misalnya penanan energy matahari dalam kehidupan manusia,
mahkluk hidup dan prosese kehidupan, dan materi sifatnya yang
sebenarnya sangat berperan dalam membantu anak didik untuk
memahami fenomena alam. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan
pengetahuan ilmiah yaitu pengertahuan ilmiah dengan ciri : objektif,
metodik, sistematik, universal, dan tentative. Ilmu pengetahuan alam
merupakan ilmu yang pokok bahasanya adalah alam dan segala isinya.

B. Lingkungan alam sekitar sekolah


Lingkungan diartikan sebagai kesatuan ruang suatu benda, daya,
keadaan dan mahkluk hidup termasuk masnusia dan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan
manusia serta mahkluk hidup lainnya (Munib, 2005:76)

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang seistematis


melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam
rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya
baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional,
maupun sosial (Syamsu Yusuf, 2001:54)

Sedangkan lingkungan factor yang berpengaruh tethadap pendidikan


atau berbagai lingkungan tempat berlangsung proses pendidikan. Jadi
lingkungan sekolah adalah kesatuan ruang dalam lembaga pendidikan
formal yang memberikan pengaruh pembentukan sikap dan
pengembangan tensi siwa.
1. Pelaksanaan pendidikan lingkungan alam sekolah
Proses awal pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan hidu
lainnya yaitu menyentuh hati untuk melalui tahapan penyadaraan
sehingga timbul rasa cinta dan saying pada lingkungan. Proses yang
menyentuh hati ini menjadikan hubungan sosial guru dan anak didik
menjadi lebih baik, sehingga motivasi anak didik akan lebih baikjuga.
Kegiatan pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan hidup
dapat melakukan menjadi 3 tahapan antara lain :
a. Kasih saying dan kepedulian terhadap alam
b. Mengenalkan lingkungan kepada anak didik
c. Mempelajari keterampilan yang diberikan oleh pendidikan lingkungan alam
sekitar dan lingkungan hidup lainnya.

2. Bentuk metode pendidikan lingkungan alam sekitar dan lingkungan


hidup lainnya.
Metode pembelajaran pendidikan lingkungan alam sekitar dan
lingkungan hidup lainnya yaitu belajar berbasis pengalaman. Belajar
berbasis pengalaman akan menggerakan rasa seimbang. Pengalaman
yang berkesan mudah di ingat termsuk pesan atau info yang
disampaikan dalam pesan tersebut.

3. Pendekatan yang digunakan


Pendekatan yang dipakai yitu pendekatan pedagogi. Pendekatan ini
ahrus meyakini bahwa anak didik sebenarnya sudah memiliki
pengetahuan dan keterampilan didalam pikiran mereka walaupun
sangat sedikit. Berikan anak didik kesempatan menyampaikan
pendapat dan pengetahuan mereka tentang lingkungan hidup lainnya
berdasarkan bahasa dan pemahaman mereka sendiri melalui kegiatan
berbagi pengalaman.

4. Teknik yang bisa dilakukan guru


 Belajar menghargai alam. Untuk kegiatan pendidikan lingkungan
alam sekitar dan lingkungan hidup lainny. Dengan belajar menghargai
alam tersebut anak didik akan diperkenalkan pengertian, fungsi,
manfaat dan pemahaman yang sesungguhnya berdasarkan pemahaman
akan menghindari untuk merusak alam.
 Belajar sambil bermain. Dunia anak-anak indentik dengan
permainan yang menggembirakan hal ini dapat digunakan untuk
memberikan materi pengenanlan lingkungan tanpa harus anak mersa
kehilangan dunianya.
 Pemanfaatan alat bantu. Penggunaan alat juga mampu menggerakan
fantasi fikiran anak, karena mampu menjelaskan berbagai
permasalahan alam.

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan
Dalam suatu proses belajar mengajar, ada unsur yang amat penting
yaitu medi pembelajaran. Pemilihan media pembelajaran tertentu akan
mempengaruhi jenis media pembelajaran yang sesuai, meskipun
masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih
media.

Media pembelajaran yang tersedia dilingkungan tidak terbatas, hal ini


memungkinkan siswa dalat memperkaya pengetahuan tanpa terbatasi
oleh tempat dan waktu. Memungkinkan terjadinya proses belajar yang
lebih bermakna. Sesb siswa dihadapkan dengan keadaan dan peristiwa
yang sebenarnya yang akan memenuhi prinsip kekongkritan dalam
belajar sebagai salah satu prinsip pembelajaran siswa SD.
Memungkinkan terjadinya proses pembentukkan kepribadian siswa
kearah yang leboh baik, seperti kecintaan siswa kepada lingkungan,
menjaga kebersihan dan tidak merusak lingkunga. Memungkinkan
kegiatan belajar akan lebih menarik serta menumbuhkan antusiasme
siswa untuk lebih giat dan gemar belajar dengan begitu proses
pembelajaran tidak akan membosankan bagoi siswa.
Proses pembelajaran dengan memanfaatkna lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar akan berhasil jika dilakukan secara kreatif dan
berkesinambungan. Beberapa perubahan yang akan nampak secara
bertahap dan meningkat melalui deari pengembangan strategi yang
meliputi pengorganisasian materi pemilihan metode dan media serta
evaluasi didalam proses maupun hasilnya.

2. Saran
Sebaiknya sebagai guru dapat menggunakan media pembelajaran
sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran yang
disampaikan dan memotivasi belajar menjadi lebih meningkat.

DAFTAR PUSTAKA

Marisa dkk (2019). komputer dan media pembelajaran. Universitas Terbuka.


Tangerang Selatan

https://jeperis.wordpress.com/2009/01/06/lingkungan-sebagai-sumber-belajar.html

https://yogisyaefulrachman.wordpress.com/2012/11/16/makalah-lingkungan-
sebagai-sumber-belajar

http:/www.sarjanaku.com/2013/04/pengerian-lingkungan-sekolah-faktor.html

http://dhoeache.blogspot.com/2012/11/manfaat-lingkungan-sebagai-media.html

Martina Eini S.Tasmin.(2002). Belajar lebih penting dari pada bermain.

E-psikologi. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai