Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“PRINSIP KERJA DAN KELEBIHAN SERTA KEKURANGAN


DARI SOLID OXIDE FUEL CELL”

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :
M. Wahyudha Setiawan
NPM. 201016131201015

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
UNIVERSITAS MUARA BUNGO
TAHUN 2021
BAB I
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC)
Solid Oxide Fuel Cell (SOFC) adalah alat atau teknologi seperti baterai yang
mampu menghasilkan listrik dengan menggunakan bahan bakar kimia seperti
hidrogen. “Seperti pabrik, fuel cell akan terus mengeluarkan produk (listrik) selama
bahan yang rendah (BBM) diberikan. Persamaan antara sel bahan bakar dengan
baterai yaitu keduanya mengandalkan elektrokimia untuk proses pembakaran, tetapi
Fuel Cell tidak dikonsumsi ketika menghasilkan listrik. Ini benar-benar pabrik, yang
mengubah energi kimia yang tersimpan dalam bahan bakar menjadi energi listrik”
(Hirschenhofer, 2009: 4).
Alat ini terdiri dari dua buah elektroda, yaitu anoda dan katoda yang
dipisahkan oleh sebuah membran polimer yang berfungsi sebagai elektrolit. Membran
ini sangat tipis, ketebalannya hanya beberapa mikrometer saja.“sel membentuk inti
dari sebuah sel bahan bakar. Fuel cell mengubah energi kimia yang terkandung dalam
bahan bakar elektrokimia menjadi energi listrik” (Barbir, 2012: 17).
Hidrogen dialirkan ke dalam fuel cell yaitu ke bagian anoda, sedang oksigen
atau udara dialirkan ke bagian katoda, dengan adanya membran, maka gas hidrogen
tidak akan bercampur dengan oksigen. Membran dilapisi oleh platina tipis yang
berfungsi sebagai katalisator yang mampu memecah atom hidrogen menjadi elektron
dan proton. “Proton mengalir melalui membran, sedang elektron tidak dapat
menembus membran, sehingga elektron akan menumpuk pada anoda, sedang pada
katoda terjadi penumpukan ion bermuatan positif. Apabila anoda dan katoda
dihubungkan dengan sebuah penghantar listrik, maka akan terjadi pengaliran elektron
dari anoda ke katoda, sehingga terdapat arus listrik” (Larmine, 2003: 5).
B. PRINSIP KERJA SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC)
Jenis fuel cell yang sedang marak dikembangkan adalah Solid Oxide Fuel Cell
(SOFC) karena mampu dimanfaatkan pada skala yang luas sebagai pembangkit listrik
skala perumahan, industri kecil maupun besar dan mobil listrik dengan daya yang
dihasilkan pada rentang 1 kW – 100 MW[3]. Prinsip kerja dan reaksi SOFC
ditunjukkan oleh Gambar 1. SOFC bekerja pada suhu 600 – 1000oC dan tekanan 1
atm dengan efisiensi yang dihasilkan berkisar 65 – 80%. Bahan bakar yang digunakan
pada SOFC adalah gas hidrogen yang terhindar dari kandungan sulfur karena dapat
menjadi racun pada saat reaksi berlangsung. Selain gas hidrogen, gas metana (CH4)
dapat menjadi bahan bakar untuk SOFC dengan syarat dilakukan proses reforming
terlebih dahulu dri CH4 menjadi gas H2 dan gas CO2. Proses reforming adalah proses
perubahan bentuk molekul yang dilakukan pada suhu tinggi (800–900oC) dan
membutuhkan katalis untuk melangsungkan reaksinya. Material yang digunakan pada
SOFC adalah berbahan keramik agar tahan pada suhu di atas 800oC. Material anoda
menggunakan YSZ(Yttria-stabilized Zirconia) yang dilapisi katalis logam nikel (Ni).
Material katoda menggunakan Lanthanum-strontium-Managanite
(La0,8Sr0,2MnO3/LSM), dan material elektrolit yang digunakan adalah YSZ (Yttria-
stabilized Zirconia) atau tembaga yang dilapisi CeO2 (Ceria Oxide). Alur proses yang
terjadi pada SOFC adalah sebagai berikut:
1. Oksigen dari udara akan masuk di sisi katoda sehingga terjadi reaksi reduksi
menghasilkan ion oksigen (O2-) yang akan mengalir melalui elektrolit menuju
anoda.
2. Pada sisi anoda, bahan bakar (gas H2) masuk sehingga terjadi reaksi oksidasi
antara gas H2 dan ion oksigen menghasilkan uap air (karena suhu yang tinggi)
dan elektron serta panas sebagai efek dari reaksi tersebut.
3. Elektron bergerak melalui sirkuit eksternal yang dihubungkan dengan beban di
luar yang akhirnya menuju katoda untuk melangsungkan reaksi reduksi.
Gambar 1.Prinsip Kerja dan reaksi SOFC

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC)


Adapun kelebihan dan kekurangan pada Solid Oxide Fuel Cell(SOFC) ini yaitu:
 Kelebihan pada Solid Oxide Fuel Cell (SOFC)
1. Tidak Mengeluarkan Emisi Berbahaya (Zero Emission)
Sebuah sistem fuel cell hanya akan mengeluarkan uap air apabila
memakai hidrogen murni. Tetapi ketika memakai hidrogen hasil
darireforming hidrokarbon/fosil (misal: batu bara, gas alam, dll) maka
harus dilakukan uji emisi untuk menentukan apakah sistem tersebut masih
dapat dikategorikan zero emission.
2. Efisiensi Tinggi (High efficiency)
Oleh sebab fuel cell tidak menggunakan proses pembakaran dalam
konversi energi, maka efisiensinya tidak dibatasi oleh batas maksimum
temperatur operasional (tidak dibatasi oleh efisiensi siklus Carnot).
Hasilnya, efisiensi konversi energi pada fuel cell melalui reaksi
elektrokimia lebih tinggi dibandingkan efisiensi konversi energi pada
mesin kalor (konvensional) yang melalui reaksi pembakaran.
3. Cepat Mengikuti Perubahan Pembebanan (Rapid load following)

Fuel cell memperlihatkan karakteristik yang baik dalam mengikuti


perubahan beban. Sistem Fuel cell yang menggunakan hidrogen murni dan
digunakan pada sebagian besar peralatan mekanik (misal: motor listrik)
memiliki kemampuan untuk merespon perubahan pembebanan dengan
cepat.
4. Temperatur Operasional Rendah
Sistem fuel cell sangat baik diaplikasikan pada industri otomotif
yang beroperasi pada temperatur rendah. Keuntungannya adalah fuel
cellhanya memerlukan sedikit waktu pemanasan (warmup time), resiko
operasional pada temperatur tinggi dikurangi, dan efisiensi termodinamik
dari reaksi elektrokimia lebih baik.
5. Reduksi Transformasi Energi
Ketika fuel cell digunakan untuk menghasilkan energi listrik maka
fuel cell hanya membutuhkan sedikit transformasi energi, yaitu dari energi
kimia menjadi energi listrik. Bandingkan dengan mesin kalor yang harus
mengubah energi kimia menjadi energi panas kemudian menjadi energi
mekanik yang akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik

6. Waktu Pengisian Hidrogen Singkat


Sistem fuel cell tidak perlu penyetruman (recharge) layaknya
baterai. Tetapi sistem fuel cell harus diisi ulang dengan hidrogen, dimana
prosesnya lebih cepat dibandingkan penyetruman baterai. Selain itu, baterai
tidak dapat dipasang dalam jumlah besar pada mesin otomotif untuk
meningkatkan performance karena akan semakin menambah beban pada
kendaraan tersebut.
 Kekurangan pada Solid Oxide Fuel Cell (SOFC)
a. Hidrogen
Hidrogen sulit untuk diproduksi dan disimpan. Saat ini proses
produksi hidrogen masih sangat mahal dan membutuhkan input energi
yang besar (artinya: efisiensi produksi hidrogen masih rendah).

b. Sensitif pada Kontaminasi Zat-asing


Fuel cell membutuhkan hidrogen murni, bebas dari kontaminasi
zat-asing. Zat-asing yang meliputi sulfur, campuran senyawa karbon,
dll dapat menonaktifkan katalisator dalam fuel cell dan secara efektif
akan menghancurkannya.
c. Pembekuan
Selama beroperasi, sistem fuel cell menghasilkan panas yang
dapat berguna untuk mencegah pembekuan pada temperatur normal
lingkungan. Tetapi jika temperatur lingkungan terlampau sangat dingin
(-10 s/d -20 C) maka air murni yang dihasilkan akan membeku di
dalamfuel cell dan kondisi ini akan dapat merusak membran fuel cell
d. Teknologi Tinggi & Baru
Perlu dikembangkan beberapa material alternatif dan metode
konstruksi yang baru sehingga dapat mereduksi biaya pembuatan
sistem fuel cell(harga komersial saat ini untuk pembangkit listrik
dengan fuel cell 4000/kW.
e. Ketiadaan Infrastruktur
Infrastruktur produksi hidrogen yang efektif belum tersedia.
Tersedianya teknologi manufaktur dan produksi massal yang handal
merupakan kunci penting usaha komersialisasi sistem fuel cell.

Anda mungkin juga menyukai