KARYA TULIS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Diskusi Kelompok
pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia Semester Tiga
yang Diampu oleh Drs. H. M. Nur Fawzan Ahmad, M. A.
DISUSUN OLEH :
1.
2.
3.
4.
5.
NADHIFA KHAIRUNNISA
EKA WAHYU CAHYA NINGRUM
FRANSISCA NATALIA AVIANTI
SANDIKA SUTAN NAMORA
ANASTASIA SYLVIANKA DWI J
(24020116140103)
(24020116130104)
(24020116130105)
(24020116140106)
(24020116140107)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya
maka kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul Penulisan Surat
Dinas.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia di Universitas Diponegoro.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak
terhingga kepada :
1. Bapak Drs. H. M. Fawzan Ahmad, M.A. selaku dosen pengampu pada mata kuliah
Bahasa Indonesia.
2. Rekan-rekan yang mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia.
3. Keluarga yang selalu mendukung penyusun.
4. Semua pihak yang ikut membantu penyusunan Makalah Penulisan Surat Dinas,
yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunan makalah ini
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penyusun. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penyusun harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semarang, 17 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................4
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................2
4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................................4
A.
Pengertian Surat......................................................................................................................4
B.
C.
D.
E.
F.
Kesimpulan............................................................................................................................10
B.
Saran.......................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................11
SOAL..................................................................................................................................................12
JAWABAN..........................................................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Surat adalah media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh
seseorang atau lembaga ke seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang
sering kita temukan dalam halnya penulisan surat. Maka dari itu makalah ini
membahas tentang seluk beluk surat sehingga dapat memberikan informasi yang
mendalam kepada pembaca. Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara
seseorang atau lembaga dengan orang atau lembaga yang lainnya (Nurdin, 2005:189).
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan
orang atau lembaga yang lainnya (Nurdin. 2005:189).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah suatu bentuk
komunikasi tertulis yang menjelaskan pikiran dan perasaan pengirimnya antara
seseorang dengan seseorang atau lembaga dengan lembaga.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui
agar dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai
dengan isi atau maksud dari surat tersebut. Bagi mahasiswa surat sangat penting
dalam perkuliahan, sebagai contoh mahasiswa memerlukan surat untuk mengajukan
perizinan organisasi maunpun perizinan akademik. Dengan mengetahui penulisan
surat dengan benar maka maksud dari surat itu pun dapat tersampaikan dengan baik
kepada penerima surat.
Oleh karena itu kami ingin memaparkan bagaimana cara penulisan surat resmi
yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku, maka kami menyusun makalah ini
dengan judul Penulisan Surat Dinas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan surat?
2. Apa yang dimaksud dengan surat dinas?
3. Apa fungsi surat dinas?
4. Apa saja unsur dari surat dinas?
5. Apa saja macam- macam surat dinas ?
6. Bagaimana cara pembuatan dan contoh surat dinas?
C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian dari surat
2. Menjelaskan pengertian dari surat dinas
3. Menjelaskan fungsi surat dinas
4. Menjelaskan unsur-unsur surat dinas
5. Menjelaskan macam-macam surat dinas
6. Menjelaskan cara pembuatan dan contoh surat dinas
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Surat
Surat adalah alat komunikasi tertulis yang ditujukan untuk pihak tertentu yang
memuat informasi yang ingin diungkapkan oleh pihak pengirim surat kepada
penerima surat. Surat merupakan bentuk tulisan untuk menjelaskan pikiran dan
perasaan seseorang. Surat merupakan bentuk percakapan tertulis ( Jatiningsih,2003:9).
Surat merupakan bentuk komunikasi tertulis antara seseorang atau lembaga dengan
orang atau lembaga yang lainnya (Nurdin. 2005:189).
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa surat adalah suatu bentuk
komunikasi tertulis yang menjelaskan pikiran dan perasaan pengirimnya antara
seseorang dengan seseorang atau lembaga dengan lembaga.
Surat dinas juga dapat digunakan sebagai pengingat dalam fungsi kearsipan. Keberadaan
surat dinas berperan penting dalam mendata semua kebijakan dan juga keputusan yang telah
terjadi pada masa lalu. Jadi, dengan adanya surat dinas ini, berbagai kebijakan, atau keputusan
yang sudah pernah diambil dapat diidentifikasikan lagi secara baik. Dengan demikian, segala
urusan kedinasan bisa lebih mudah di kemudian hari.
3. Surat sebagai Bukti Sejarah
Keberadaan surat bisa jadi sangat penting sebagai bukti sejarah. Surat berperan dalam
merespon beberapa perubahan yang dianggap penting, terkait dnegan perkembangan dari
sebuah instansi, dan juga sekaligus untuk merekam berbagai kejadian pada masa silam. Surat
dinas dapat digunakan untuk menguraikan tentang perubahan perubahan yang terjadi dari
waktu ke waktu dan sebagai rujukan untuk mengetai sejarah perkembangan usaha dan lain
hal.
4. Surat sebagai Pedoman Kerja
Surat dinas bisa berfungsi sebagai pedoman kerja. Hal ini cukup penting untuk
memberikan suatu kepastian dalam rangka menjalankan pekerjaan pekerjaan tertentu terkait
surat keputusan atau instruksi. Surat dapat berisi pedoman kerja berupa instruksi yang jelas
dengan tingkat kepastian dari sebuah mekanisme kerja. Jika seorang karyawan menjalankan
sesuai dengan yang tercantum dalam surat, maka dalam menjalankannya bisa terasa lebih
nyaman dan pasti serta pertanggunjawaban akan mekanisme kerja pun bisa lebih jelas.
5. Surat sebagai Duta Perusahaan atau Instansi
Surat dinas dapat berfungsi sebagai duta perusahaan atau instansi. Dalam hal ini, surat
berperan sangat penting sebagai bentuk pencitraan dari sebuah perusahaan. Surat dinas yang
dibuat berdasarkan kaidah kaidah yang tepat dan berkualitas, secara tidak langsung akan
mencerminkan identitas sebuah instansi atau lembaga. Pencitraan suatu perusahaan ini dapat
terlihat dalam bentuk penomoran surat, bentuk surat, pemilihan bahasa dalam surat, dan juga
cara penyampaian maksud dari surat tersebut.
pembicara
dalam
suatu
seminar,
permohonan
izin,
permohonan
b. Isi permohonan.
c. Tujuan dan alasan pemohon.
d. Batas waktu maksimal untuk menjawab permohonan.
e. Pernyataan kesungguhan dalam memohon.
2. Surat Pemberitahuan
Menurut Rajib (2014:6), Surat pemberitahuan berisi suatu pengumuman atau
sosialisasi informasi baru yang perlu diketahui oleh pihak lain yang terkait. Surat ini
sifatnya hanya mengabarkan suatu berita sehingga tidak perlu untuk ditanggapi dalam
bentuk surat. Secara umum, sistematika surat pemberitahuan adalah sebagai berikut :
a. Bagian Pembuka
Bagian pembuka berisi masalah pokok surat.
b. Bagian Isi
Bagian isi berisi rincian, uraian, keterangan, atau penjelasan dari masalah
pokok yang akan diberitahukan.
c. Bagian Penutup
Bagian penurup berisi harapan agar pihak yang dituju memaklumi hal yang
disampaikan.
3. Surat Keterangan
Menurut Rajib (2014:6), Surat keterangan berisi keterangan resmi tentang
status/kondisi sesorang/barang yang dikeluarkan oleh pejabat yang berwenang.
Misalnya, surat berkelakuan baik, surat keterangan sehat terbebas dari narkoba, surat
keterangan tidak mampu dan surat keterangan pengalaman kerja. Surat ini biasanya
dibuat oleh pimpinan atau pejabat tinggi dalam suatu institusi atas permintaan
seseorang yang berkepentingan dengan isi keterangannya. Dalam surat keterangan ini,
harus disebutkan :
a. Data pribadi dan jabatan pihak yang membuat keterangan.
b. Data pribadi pihak yang diterangkan.
c. Isi keterangan.
d. Keterangan tanggal berlakunya surat.
e. Pernyataan bahwa keterangan yang dibuat adalah benar.
4. Memo dan Nota Dinas
Menurut Rajib (2014:6) memo merupakan singkatan dari kata memorandum
yang berasal dari kata memory yang berarti ingatan. Istilah nota bersal dari kata note
yang berarti catatan. Memo atau nota dinas adalah surat khusus yang dipakai
antarpejabat di lingkungan suatu lembaga. Pemakaian memo tersebut berbeda dengan
memo pribadi. Memo pribadi dipakai oleh perseorangan dan dapat dikirim kepada
siapa saja asal orang yang dituju sudah kenal baik dengan pengirim memo pribadi itu.
yang berlaku. Menurut Arifin (1987:37) unsur-unsur baku dalam surat adalah sebagai
berikut :
1. Kepala Surat
Kepala surat atau kop surat adalah identitas pengirim yang terletak di bagian paling
atas surat.
2. Nomor
Nomor surat terdiri dari jumlah surat yang telah dibuat, jenis surat, siapa yang
membuat, bulan apa di buat, dan tahun berapa dibuat.
3. Hal
Hal atau perihal adalah inti dari isi surat.
4. Lampiran
Lampiran berisi dokumen pendukung dari surat. Contohnya nota pembelian suatu
barang.
5. Tanggal Pembuatan Surat
Tanggal pembuatan surat merupakan waktu pembuatan surat.
6. Alamat yang dituju
Alamat yang dituju berisi kepada siapa surat tersebut ditujukan.
7. Salam pembuka (tidak harus ada)
Salam pembuka adalah bentuk sapaan untuk membuka surat.
8. Isi surat
Isi surat adalah uraian dari perihal yang berisi detail surat.
9. Salam penutup (tidak selalu ada)
Salam penutup berisi sapaan untuk menutup surat.
10. Nama terang, tanda tangan pengirim surat
Ketiga hal di atas adalah identitas dari pengirim surat.
2. Apabila dalam surat ada yang dilampirkan, seperti kuitansi, brosur, atau fotokopi,
pelampiran tersebut cukup ditulis jumlahnya saja pada lampiran. Jika tidak ada yang
dilampirkan berarti kata lampiran tidak perlu dicantumkan dan penulisan langsung
pada Nomor Surat dan Perihal.
Contoh lampiran
No. :
Lamp. : 5 lembar
Hal. :
3. Bagian hal atau perihal hendaknya dituliskan secara ringkas dengan init persoalan
yang akan dibahas di dalam surat.
Contoh :
Hal : pelunasan mobil
Hal : pemintaan kredit rumah
4. Penulisan alamat surat sebagai berikut.
a. Penulisan alamat tidak perlu diawali dengan kata kepada karena sudah jelas
bahwa alamat yang ditulis adalah alamat yang dituju.
Contoh penulisan yang dianjurkan
Yth. Direktur Personalia PT Makmur Sejati
Jalan Ahmad Yani Nomor 50 Surabaya
5. Penulisan sapaan seperti Saudara, Bapak, Ibu, dan Tuan tidak digunakan di depan
gelar, pangkat dan jabatan, kecuali, langsung diikuti nama yang dituju.
a. Contoh penulisan yang tidak dianjurkan:
Yth. Bapak Drs. Sihar Ramses Simaputang
b. Contoh penulisan yang dianjurkan:
Yth. Bapak Sihar Ramses Simaputang
6. Salam pembuka yang cukup dikenal di antaranya sapaan dengan hormat/ sapaan ini
ditulis sebagai berikut.
Misalnya: dengan hormat,
Namun demikian, sapaan-sapaan lain pun dapat digunakan. Sapaan-sapaan yang
bernada takzim, hormat, resmi dan tidak berlebihan.
7. Kalimat pembuka yang biasa digunakan ada beberapa macam, bergantung pada
keperluan surat, seperti contoh berikut.
8. Huruf pertama kata salam, hormat dan wassalam ditulis dengan huruf capital.
Contoh :
Dengan Hormat,
9. Pada akhir salam penutup dibubuhkan tanda koma
Contoh: Wassalamualaikum,
Nomor
Alamat
surat
: 98/12/2015
Perihal
: Undangan
Lampiran
: 2 lembar
Nomor, perihal,
lampiran
Tanggal
penulisan
surat
3 Juli 2015
Salam
Dengan hormat,
Sehubungan dengan akan diadakannya program pemerintah dalam penggantian
Kalim
at
pemb
uka
kurikulum, maka dengan ini kami mengundang Bapak / Ibu kepala sekolah di Kota Bangun
Bersama untuk dapat menghadiri seminar dalam rangka sosialisasi kurikulum baru yang akan
segera diterapkan. Seminar ini akan dilaksanakan pada :
hari / tanggal : Senin, 6 Juli 2015
Isi
surat
waktu
tempat
Kalima
t
penutu
10
Kepala
surat
Demikian surat undangan ini kami sampaikan, atas perhatian Bapak / Ibu kami
ucapkan terimakasih
Status/jabata
Tanda tangan
Nama terang
Nomor induk
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasi dengan mempergunakan surat
sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat komunikasi
yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari dalam kantor.
2. Surat dinas merupakan salah satu alat komunikasi tertulis resmi yang dikeluarkan oleh
perseorangan maupun organisasi untuk kepentingan instansi atau bisnis.
3. Fungsi dari surat dinas sendiri secara garis besar adalah sebagai sarana untuk
menyampaikan suatu informasi.
4. Surat dinas mempunyai empat macam sesuai dengan kebutuhan dari pembuat surat itu
sendiri.
5. Unsur surat dinas menjadi indikator pembeda antara surat dinas dan surat pribadi
11
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam suatu
organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses komunikasi
dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih diutamakan
untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam menciptakan link
organisasi. Oleh karena itu, sabagai mahasiswa kita wajib mengerti bagaimana cara
penulisan surat yang benar supaya dapat menciptakan relasi dengan sesama mahasiswa
maupun dengan instansi.
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/8735148/Makalah_Bahasa_Indonesia_Surat
13
SOAL
1. Bagaimana sistematika penulisan surat dinas?
2. Perhatikan surat berikut. Kemudian, identifikasilah kesalahan-kesalahan dalam penulisan
surat tersebut dan lakukan revisi untuk surat tersebut.
16
JAWABAN
1. Penulisan tanggal surat tidka perlu didahului nama tempat/kota jika nama kota telah
tercantum pada kop surat/kepala surat. Selain itu, angka tahun tidka perlu diikuti tanda
baca apapun. Apabila dalam surat ada yang dilampirkan, seperti kuitansi, brosur, atau
fotokopi, pelampiran tersebut cukup ditulis jumlahnya saja pada lampiran. Jika tidka ada
yang dilampirkan berarti kata lampiran tidak perlu dicantumkan dan penulisan langsung
pada Nomor Surat dan Perihal.
17
18