Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI ARTI, FUNGSI DAN PERSYARATAN SURAT

Kelompok 7

Eka Kartika Safitri 2003780


Jihan Butsainah 2008546
Tamia Febiana 2008812
ARTI SURAT

Komunikasi merupakan proses penyampaian suatu informasi dari satu pihak


kepada pihak lainnya melalui suatu media komunikasi untuk mendapatkan
feedback. Salah satu media komunikasi yang sering digunakan yaitu surat. Surat
digunakan sebagai alat komunikasi dari dulu hingga di kehidupan modern saat ini,
tidak ada satupun sebuah organisasi yang tidak menggunakan surat sebagai alat
komunikasinya dengan pihak lain. Surat dianggap sebagai alat komunikasi yang
paling efisien, efektid, ekonomis dan praktis dibandingkan alat komunikasi lisan
yang harus mengeluarkan biaya lebih, seperti telepon maupun video conference.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Dalam Kamus Besar Bahasa


Indonesia disebutkan pengertian surat adalah kertas yang bertulis, secarik kertas
sebagai tanda atau keterangan, sesuatu yang ditulis atau tertulis. Surat adalah suatu
sarana untuk menyampaikan informasi tertulis kepada pihak lain. Informasi itu
dapat berupa pemberitahauan, pernyataan, perintah, permintaan atau permohonan,
laporan, buah pikiran atau gagasan, dan lain-lain (Sumantri, et al., 1985). Surat
sebagai alat untuk menyampaikan informasi perlu memenuhi kaidah-kaidah atau
aturan yang telah ditetapkan dan disetujui oleh semua pihak dan berlaku hingga saat
ini. Adanya aturan dalam penulisan surat adalah agar informasi yang disampaikan
tepat sasaran (efektif) dan tepat waktu (efisien). Dengan adanya aturan yang telah
ditetapkan dalam penulisan surat juga akan meminimalisir kekurangan dan
kesalahan yang mungkin ada dalam surat. Surat merupakan bentuk tulisan untuk
menjelaskan pikiran dan perasaan seseorang. Surat merupakan bentuk percakapan
tertulis. Oleh karena itu, melalui surat orang bisa saling berdialog dan
berkomunikasi. Melalui surat, isi atau percakapan atau pesan yang dimaksud dapat
sampai kepada alamat yang dituju sesuai dengan sumber aslinya (Febyliani, 2016).

(Agus Sugiarto, 2005:2) Surat sebagai suatu sarana komunikasi yang


digunakan untuk menyampaikan informasi tertulis oleh suatu pihak kepada pihak
lain. Dengan lebih jelasnya, Surat adalah alat komunikasi tertulis untuk
menyampaikan pesan kepada pihak lain yang memiliki persyaratan khusus yaitu
penggunaan kertas, penggunaan model/bentuk, penggunaan kode dan notasi,
pemakaian bahasa yang khas serta pencantuman tanda tangan. Surat pada

13
hakekatnya adalah bentuk penuangan ide atau kehendak seseorang dalam bentuk
tulisan (Akbarini, 2020). Dengan memahami pentingnya surat bagi suatu
organisasi, maka dalam penulisannya harus singkat, padat dan jelas. Bahasa yang
digunakan harus mudah dimengerti sehingga tidak ada kesalahpahaman antara
pihak pengirim dan penerima surat.

Surat berfungsi sebagai alat informasi tertulis mengenai suatu hal tertentu
secara jelas dan tertulis dan harus terinci. Surat sebagai alat komunikasi dapat
mencapai tujuannya. Surat harus ditulis dengan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, jelas, dan terang mengenai maksud dan tujuannya. Setiap surat masuk
yang diterima dan surat keluar yang dikirim oleh suatu organisasi pemerintah atau
swasta mempunyai nilai yang sangat penting, baik sebagai alat komunikasi, sebagai
pusat ingatan, sebagai bukti otentik dan sekaligus dapat menunjukkan dinamika
atau kegiatan hidup suatu kantor atau organisasi. Oleh karena itu pengelolaan atau
penanganan surat masuk dan keluar harus dilakukan setepat-tepatnya sehingga
selalu dapat diikuti proses perkembangannya (Dewi, 2017). Sehelai kertas atau
lebih yang di dalamnya tertulis suatu pesan, yang disajikan dalam format yang khas,
yaitu format surat. Pesan tersebut dapat berisi pemberitahuan, penghiburan,
pernyataan, permintaan, penawaran, penolakan, atau persetujuan. Surat adalah
salah satu alat komunikasi tertulis untuk menyampaikan suatu pesan dari seseorang,
satu pihak, atau suatu organisasi/instansi kepada orang, pihak, atau
organisasi/instansi lain (Ahyar, 2015). Pembuatan surat harus jelas sehingga pesan
atau informasi yang disampaikan akan tersampaikan dan dimengerti dengan jelas
oleh penerima sehingga terhindar dari kesalahan saat membaca surat.

Surat adalah suatu sarana untuk menyampaikan informasi secara tertulis dari
pihak yang satu kepada pihak lain. Informasi dalam surat dapat berupa
pemberitahuan, pernyataan, permintaan, laporan, pemikiran, sanggahan, dan
sebagainya (Yusuf). Karena surat merupakan sarana untuk menyampaikan berbagai
informasi, maka kegiatan surat-menyurat merupakan kegiatan rutin yang dilakukan
oleh para pegawai administrasi dalam sebuah organisasi. Surat adalah alat untuk
menyampaikan suatu maksud secara tertulis. Penyampaian maksud surat dari suatu
pihak kepada pihak lain dapat atas nama atau perserorangan atas nama jabatan
dalam suatu organisasi. Kegiatan saling berkirim surat oleh perorangan atau

2
organisasi disebut surat-menyurat atau korespondensi. Para pelaku dalam
korespondensi disebut koresponden. Surat adalah suatu sarana untuk
menyampaikan pernyataan-pernyataan atau informasi secara tertulis dari pihak
yang satu kepada pihak yang lain, baik atas nama sendiri, maupun atas nama
jabatannya dalam sebuah organisasi, instansi ataupun perusahaan (Karyaningsih,
2018).

Kegiatan surat-menyurat atau korespondensi dalam suatu organisasi


merupakan pekerjaan sehari-hari yang dilakukan oleh para pegawai administrasi.
Kegiatan korespondensi menjadi indikator mengenai besar-kecilnya beban kerja di
suatu organsiasi (Sumantri, et al., 1985). Dalam kegiatannya, surat menyurat
melalui beberapa tahap sebelum menjadi alat komunikasi untuk menyampaikan
informasi, diantaranya yaitu menyusun konsep surat, pengetikan, pengoreksian dan
penandatanganan hingga surat siap dikirim. Korespondensi adalah komunikasi
antara seorang pegawai dengan orang lain, antara lain pegawai dengan instansi atau
sebaliknya, antara pegawai dengan organisasi atau sebaliknya, antara instansi
dengan instansi, antara organisasi dengan organisasi dan sebagainya dengan
menggunakan surat sebagai media (Priansa dan Garnida, 2013: 68). Melalui surat,
antar instansi ataupun antar pegawai bisa melakukan komunikasi secara tertulis
walaupun jarak antara keduanya berjauhan. Korespondensi berasal dari kata
Correspondence (Inggris) atau Correspondence (Belanda) yang berarti suatu
kegiatan atau hubungan yang terjadi antara pihak-pihak terkait yang dilakukan
dengan saling berkiriman surat. Hubungan pihak-pihak yang terkait dalam bisnis
biasanya bersifat resmi dan dilakukan dengan surat-menyurat. Oleh karena itu,
korespondensi juga diartikan sebagai surat-menyurat (The Liang Gie, 2014: 18).

Korespondensi merupakan aset yang bernilai tinggi dalam hubungan internal


maupun eksternal organisasi, namun aset potensial tersebut bisa berubah menjadi
liability (beban) jika dikelola secara tidak benar atau keliru. Suatu transaksi yang
telah direncanakan dengan baik bisa batal hanya karena penulisan surat yang keliru
sehingga menyinggung perasaan salah satu pihak yang bertransaksi. Hubungan baik
yang terjalin antara penjual dan pembeli bisa berubah menjadi renggang hanya
karena penulisan surat yang keliru (Asnawi, 2017). Dilihat dari peran pentingnya
surat dalam suatu organisasi, maka koresponden atau orang yang menulis surat

3
harus memiliki keterampilan agar dapat menulis surat dengan jelas dan sesuai
dengan aturan yang telah ditetapkan untuk meminimalisir kesalahpahaman dalam
membaca surat sehingga informasi tersampaikan dengan baik.

Kegiatan surat menyurat dalam sebuah organisasi mempunyai kaitan dengan


bidang-bidang kegiatan perkantoran lainnya yang menyangkut tata usaha. Kegiatan
perkantoran yang berhubungan dengan surat menyurat adalah sebagai berikut:

a. Surat menyurat atau koresponden yaitu bagaimana mengonsep surat yang baik,
membuat surat yang baik, dan memperbaiki konsep surat.
b. Pengetikan atau typing yaitu bagaimana mengetik konsep surat yang sebaik
baiknya, sehingga menjadi surat yang siap untuk dikirimkan.
c. Pengurusan surat mail handling yaitu bagaimana menangani surat-surat yang
masuk dan keluar dengan prosedur yang efektif
d. Kearsipan yaitu bagaimana menyimpan dan menemukan kembali surat dengan
cepat dan tepat setiap saat diperlukan.

Surat menyurat merupakan kegiatan staf, tetapi kegiatan surat menyurat


hamper melibatkan seluruh pejabat organisasi. Beberapa pegawai yang harus
mengerti masalah surat, diantaranya:

a. Koresponden, para ahli pembuat surat dalam berbagai Bahasa


b. Para konseptor, pembuat dan pengonsep surat
c. Sekretaris
d. Juru tik, harus menguasai Teknik pengetikan pengetikan, terutama bentuk-
bentuk surat.

Adapun hubungan korespondensi dalam suatu kantor baik pemerintah maupun


swasta terdiri dari:

a. Korespondensi ekstern, yaitu hubungan surat menyurat yang dilakukan oleh


kantor/organisasi dengan pihak luar.
b. Korespondensi intern, yaitu hubungan surat menyurat antara orang-
orang/pejabat dalam suatu kantor/organisasi termasuk antar kantor pusat
dengan kantor-kantor cabang.

4
Dalam korespondensi ekstern maupun intern terdapat 2 alur surat, yaitu surat
masuk dan surat keluar.
a. Surat masuk adalah semua jenis surat yang diterima dari instansi lain
maupun perorangan, baik yang diterima melalui pos maupun maupun yang
diterima melalui kurir dengan mempergunakan buku pengiriman/ekspedisi,
sedangkan surat keluar adalah surat yang sudah lengkap (bertanggal,
bernomor, berstempel, dan telah ditandatangani oleh pejabat yang
berwenang) yang dibuat oleh suatu instansi, kantor atau lembaga untuk
ditujukan atau dikirim kepada instansi, kantor atau lembaga lain (Wursanto,
2003 : 104).
b. Surat keluar adalah segala komunikasi tertulis yang diterima oleh suatu
badan usaha dari instansi lain atau perorangan (Wursanto, 1991 :144). Surat
keluar adalah surat yang dibuat oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk
ditujukan atau dikirim kepada perusahaan/instansi/lembaga lain maupun
perorangan. Penanganan surat keluar harus dilakukan secara praktis dan
efisien sehingga surat-surat keluar dapat tersusun secara rapi dan akan
mempermudah pencarian kembali pada saat surat keluar tersebut
dibutuhkan. Pendistribusian atau pengiriman surat keluar meliputi
mempersiapkan redaksi isi sura, menulis nomor sesuai di buku agenda
keluar, mengetik surat sesuai redaksi yang telah diberikan oleh pimpinan,
selesai itu tanda tangan dan cap stempel, fotokopi surat untuk arsip, dan
surat keluar didistribusikan kepada alamat yang dituju (Junaedi, 2017).

Surat masuk dan surat keluar merupakan media komunikasi yang berisi
informasi penting bagi sebuah organisasi untuk menunjang kegiatan organisasi agar
lebih berkembang.

FUNGSI SURAT

Fungsi surat yaitu memegang peranan sebagai barometer kemajuan lembaga,


artinya surat yang bagus isi dan penampilannya akan memancarkan citra yang baik
bagi lembaga yang mengeluarkan surat tersebut (Akbarini, 2020). Surat mempunyai
beberapa fungsi penting didalam berbagai instansi pemerintah ataupun swasta, surat
juga memiliki fungsi mendasar yang tidak mungkin dapat ditinggalkan dan atau

5
diabaikan, yaitu sebagai wakil dari pengirim atau peneliti, bahan pembukti,
pedoman dalam mengambil keputusan lebih lanjut, alat pengukur kegiatan
organisasi dan sarana memperpendek jarak (Barthos, 2007:36).

Jadi, surat sebagai suatu hal yang penting dalam organisasi memiliki beberapa
fungsi penting yaitu seabagai alat komunikasi, sebagai bukti fisik atas suatu hal,
sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan dan sebagai alat pengingat dalam suatu
kegiatan organisasi. Dengan melihat pentingnya fungsi surat tersebut, maka petugas
kearsipan harus menyimpan arsip surat dengan benar berdasarkan sistem yang
digunakan di organisasi tersebut.

1. Sebagai alat komunikasi

Dengan menggunakan surat orang dapat saling berbicara secara tulisan, saling
bertukar informasi dan saling menyampaikan pesan. Dengan adanya surat orang
dapat saling memberi kabar ataupun informasi, meskipun jarak antara mereka
berjauhan. Dan dengan surat orang bisa berbicara secara panjang lebar melalui
tulisan sehingga dapat menyammpaikan pesan lebih banyak dengan biaya yang
relatif murah. Informasi yang tercantum dapat berupa pemberitahuan, pernyataan,
permintaan, penawaran, laporan usulan, hasil penelitian, dll.

2. Sebagai pedoman kerja

Surat digunakan sebagai pedoman kerja agar para penerimanya mendapatkan


informasi yang jelas mengenai aturan atau cara dalam mengerjakan suatu pekerjaan.
Contohnya seperti surat edaran, surat keputusan atau instruksi dengan petunjuk
pelaksanaannya.

3. Sebagai wakil atau duta orang/organisasi

Surat merupakan wakil atau data orang atau organisasi yang berbentuk tertulis.
Oleh karena itu, bentuk, bahasa, cara penyampaian, maupun isinya akan
berpengaruh terhadap citra orang atau organisasi tersebut. Melalui surat kita orang
dapat menekan biaya daripada berkomunikasi melalui telepon jarak jauh atau
interlokal.

4. Sebagai alat bukti yang otentik

6
Surat memiliki keunggulan utama dalam komunikasi tertulis dibandingkan
dengan jenis komunikasi lainnya yang terletak pada aspek pembuktian. Selama aspek
sahnnya sebuah surat tepenuhi, surat merupakan alat pembuktian yang sah terhadap
suatu tindakan maupun kesepakatan. Sebagai bahan bukti surat dapat berbentuk
tanda terima, kwitansi, resi atau bukti pengiriman uang, surat jalan penngiriman
barang, faktur, surat perjanjian, dan sebagainya. Biasanya masalah timbul sekian
waktu setelah kejadian berlangsung, sehingga surat-surat yang penting dan
mempunyai kegunaan untuk aspek pembuktian harus diarsipkan dengan baik agar
mudah kita temukan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Contohnya yaitu surat
perjanjian.

5. Sebagai alat ukut (barometer) kegiatan organisasi

Dalam sebuah organisasi kedinamisan dapat dilihat dari jenis dan jumlak surat
baik yang diterima maupun yang dikeluarkan. Semakin banyak jumlah dan semakin
beragamnya jenis surat menunjukan semakin dinamis sebuah organisasi.

6. Sebagai dasar pengambilan keputusan

Pentingnya arsip surat untuk disimpan walaupun dalam waktu yang singkat,
sehingga jika sewaktu-waktu diperlukan kita mudah untuk menemukannya. Benar
adanya bahwa suatu saat tertentu intuisi seseorang dapat begitu tepat digunakan
untuk mengmbil keputusan yang sifatnya bertolak belakang dari informasi, tetapi
dukungan informasi merupakan suatu nilai lebih untuk mengurangi kesalahan
dalam pengambilan keputusan.

7. Sebagai alat untuk memperpendek jarak, menghemat tenaga dan waktu

Jika suatu kunjungan tidak begitu penting, atau sesuatu yang bisa dibicarakan
dengan tidak harus bertatap muka, maka kita bisa mewakilinya melalui surat yang
kita tulis. Dengan seperti itu kita akan menghemat waktu, tenaga, serta biaya.

8. Sebagai alat bantu pengingat

Seperti yang kita ketahui bahwa daya ingat manusia sangat terbatas. Semakin
tinggi usia dan semakin lama organisasi maka semakin banyak pula urusan yang
menyebabkan semakin banyak pula permasalahan yang dilupakan. Oleh karena itu

7
surat-surat yang dianggap penting dan perlu untuk disimpan harus diarsipkan,
dengan pengarsipan surat yang baik akan menyegarkan kembali daya ingat kita
terhadap isi atau bunyi surat maupun kegiatan-kegiatan pada masa lampau.

9. Sebagai bukti sejarah dan kegiatan

Surat dapat berfungsi sebagai bukti sejarah perjalanan, perjuangan, kegiatan


suatu bangsa ataupun organisasi. Dengan sejarah kita dapat belajar kesalahan-
kesalahan pada masa lalu, melihat surat-surat dari awal mula kegiatan organisasi
seseorang dapat melihat sejarah perkembangan organisasi tersebut.

PERSYARATAN SURAT

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam korespondensi ada dua sisi, yaitu:

1. Pihak Pemberi Pesan (Communicator)


Pemahaman pada pihak pemberi pesan lebih diperhatikan pada bahasa tulis
yang dipergunakan. Diperlukan pemahaman mengenal Bahasa tulis yang baik.
Secara umum Bahasa tulis yang baik yaitu:
a. Jelas
Jelas mengenai maksud penulisan surat maupun jelas pada penulisannya.
Seorang penulis harus memikirkan topik permasalahan secara matang dan
mengumpulkan data pendukung. Jika permasalahan dalam tulisan
tangannya, maka seorang penulis harus mengupayakan agar mudah dibaca.
Kemudian agar tata Bahasa yang digunakan tepat, penulis harus
mempelajari kaidah tata Bahasa Indonesia serta rajin membaca dan menulis
sehingga kemampuannya semakin meningkat.
b. Singkat
Harus langsung pada pokok permasalahan tanpa melupakan kaidah sopam
santun dalam penulisan surat. Permasalahan yang sering muncul pada
bangsa timur adalah kaidan sopan santun terlalu Panjang dibandingkan
dengan materi pembicaraan itu sendiri.
c. Lengkap

8
Artinya, surat harus mengandung mengenai semua informasi yang perlu
disampaikan kepada pihak lain dan menggunakan kalimat yang lengkap,
tidak terpotong atau menggantung.
d. Benar
Surat harus dibuat sesuai berdasarkan kebutuhannya, mengandung
informasi yang benar dan dapat dipertanggung jawabkan, mengandung isi
yang sesuai dengan tujuan penulisan surat dan benar dalam proses
penyampaiannya.
e. Menggunakan Bahasa yang umum
Bahasa yang umum adalah Bahasa yang biasa digunakan. Bahasa yang
digunakan dapat menunjukkan citra atau image si pembuat surat. Sebelum
menggunkan Bahasa asing atau Bahasa daerah, penulis harus selalu
berpikir. Hal kedua yang harus diperhatikan adalah kebenaran, jangan
sampai usaha untuk meningkatkan citra justru akan berakibat sebaliknya
sebagai penghancur citra karena kesalahan tulis atau istilah Bahasa yang
digunakan. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan dalam menggunakan
bahasa surat adalah:
• Hindari kalimat yang panjang dan berbelit-belit
• Gunakan kata-kata dan istilah yang sudah lazim dipakai
• Tempatkan tanda baca yang tepat
• Gunakan ejaan yang benar dan umum dipakai
• Menggunakan bahasa yang sopan agar tidak menyinggung pihak
manapun
f. Menggunakan standar penulisan yang umum
Bila surat ditunjukan kepada sahabat, keluarga, atau rekan akrab justru
penggunaan Bahasa baku akan mengurangi kadar keakraban. Bahasa baku
tepat dipergunakan untuk komunikasi tertulis formal seperti surat dalam
hubungan kerja, relasi, pengajaran, dan sebagainya.
g. Surat disusun dengan teknik penyusunan yang benar, yaitu:
• Penyusunan letak bagian-bagian surat (bentuk surat) tepat sesuai
dengan aturan atau pedoman yang telah ditentukan

9
• Pengetikan surat benar, jelas, bersih, rapi dengan format yang
menarik
• Penggunaan kertas sesuai dengan ukuran umum (A4)

Dari penjelasan diatas, kesimpulannya adalah kriteria surat yang baik yaitu:

a. Surat ditulis dalam bentuk dan isi yang menarik, disusun secara sistematis
sesuai dengan aturan penulisan surat
b. Surat disusun secara sederhana, mengandung isi yang singkat, padat, dan
tidak bertele-tele
c. Bahasa yang digunakan dalam membuat surat sebaiknya bahasa yang jelas,
sopan, tidak menyinggung dan menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti
d. Surat dibuat dengan penggunaan tanda baca yang benar
e. Surat dibuat dengan ukuran kertas yang umum digunakan, bersih dan rapi

2. Pihak yang menerima pesan (communican)


Pemahaman pada pihak penerima sangat penting karena pihak itulah akan
disampaikan. Pemahaman pihak ini dilakukan dengan melihat latar belakang sosial,
pendidikan, budaya, kebiasaan, tingkat sosial dalam kelompoknya dan sebagainya.
Diketahuinya latar belakang penerima pesan dapat digunakan sebagai
pertimbangan penting untuk menentukan Bahasa surat yang digunakan. Bahasa
“tinggi” hanya akan menimbulkan Kesia-siaan, jika tidak dipahami oleh penerima
surat.

Kelebihan dan Kekurangan Surat


1. Kelebihan Surat
a. Murah
b. Daya jangkau lebih luas
c. Bersifat formal dan efektif
d. Dapat dijadikan bukti hitam diatas putih
e. Dapat menjadi media untuk memperluas relasi

10
2. Kekurangan
a. Susunan surat lebih ruwet
b. Kalimat tidak lengkap atau berbelit-belit
c. Penggunaan tanda baca yang tidak pada tempatnya
d. Penulisan kalimah tidak sesuai EYD
e. Pemakaian istilah asing yang tidak perlu atau tidak tepat
f. Menciptakan istilah sendiri yang tidak lazim/tidak sesuai Pedoman Umum
Pembentukan Istilah dalam Bahasa Indonesia
g. Tata Bahasa tidak teratur
h. Pengungkapan gagasan tidak logis
i. Kurang sopan atau terlalu banyak memuji dan bas abasi
j. Ketikan banyak yang salah
k. Penggunaan model yang tidak menentu

Ada beberapa kelemahan surat-menyurat yang biasa terjadi dalam organisasi


(Sumantri, et al., 1985):

a. Bentuk surat belum memenuhi asas efisien dan serasi


b. Susunan surat ruwet
c. Pilihan kata dan penggunaan istilah tidak tepat
d. Susunan kalimat tidak lengkao, tidak jelas, terpotong-potong atau terlalu
bertele-tele
e. Pengungkapan gagasan tidak jelas, terlalu kasar, kurang sopan, atau
sebaliknya terlalu menyanjung
f. Penggunaan ejaan banyak yang salah, tidak sesuai dengan kaidah ejaan
yang berlaku
g. Terlalu banyak menggunakan tanda baca yang tidak perlu
h. Penyusunan dan pengetikan alamat (objek surat) tidak tepat atau kurang
cermat
i. Ketikan banyak yang salah dan/atau kotor

Dari adanya kelemahan dalam surat-menyurat tersebut, kita harus siap mencari
solusinya sehingga dapat menciptakan surat yang jelas, rapi, sopan, padat dan
efektif untuk dikirim ke penerima surat. Solusinya yaitu dengan adanya buku atau

11
bahan bacaan yang dapat menjadi pedoman dalam penulisan surat-menyurat dalam
suatu perusahaan. Seorang sekretaris juga seharusnya memahami bagaimana cara
penulisan tanda baca yang tepat, bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai
dengan EYD dan mengerti sistem korespondensi dalam organisasi tersebut.

12
Daftar Pustaka

Ahyar, J. (2015). Korespondensi Bisnis Indonesia. Aceh: CV. Sefa Bumi Persada.

Akbarini, N. R. (2020). KORESPONDENSI BAHASA INDONESIA-SURAT


NIAGA. Surakarta.

Asnawi, A. (2017). PENTINGNYA KORESPONDENSI YANG BAIK UNTUK


MENUNJANG KEGIATAN BISNIS DI PT GALIC BINA MADA
SURABAYA. Surabaya.

Buyanov, M. (1967). Angewandte Chemie International Edition.

Dewi, D. P. (2017). PERAN SEKRETARIS DALAM MENGELOLA SURAT


MASUK DAN SURAT KELUAR PADA DINAS PERPUSTAKAAN DAN
ARSIP PADA DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN. Tangerang.

Febyliani, R. (2016). MENULIS SURAT DINAS. Malang.

Junaedi, E. (2017). PROSEDUR PENANGANAN SURAT KELUAR DI BAGIAN


TATA USAHA PADA LEMBAGA PENDIDIKAN SMP AL-HASRA DEPOK.
Depok.

Karyaningsih, P. D. (2018). KORESPONDENSI SURAT BISNIS DAN DINAS.


Jogjakarta: Penerbit Samudra Biru.

Sumantri, M., Caca Sudarsa, Hariyanti E. Y, Muhamad Nurhanadi, Warkim


Harnaedi, & Nasim. (1985). Peedoman Surat-Menyurat. Jakarta.

Triyatna, S. (2014). KORESPONDENSI BAHASA INDONESIA. Kebumen: Media


Tera.

Yusuf, N. (n.d.). Korespondensi Bahasa Indonesia.

13

Anda mungkin juga menyukai