Anda di halaman 1dari 11

PENULISAN SKRIPSI

A. PENGERTIAN SKRIPSI

Skripsi atau Tugas Akhir adalah sebuah istilah untuk karya ilmiah yang ditulis
berdasarkan hasil penelitian, studi kepustakaan, praktik kerja lapangan, magang
kerja, atau tugas lain yang ditentukan fakultas masing-masing.Skripsi merupakan
persyaratan untuk mendapatkan status sarjana (S1) di setiap Perguruan Tinggi yang
ada di Indonesia, baik Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi
Swasta (PTS).

Skripsi bertujuan agar mahasiswa mampu menyusun dan menulis suatu


karya ilmiah sesuai dengan bidang ilmunya.Mahasiswa yang mampu menyusun dan
menulis suatu karya ilmiah dianggap mampu memadukan pengetahuan dan
keterampilannya dalam memahami, menganalisis, menggambarkan, dan
menjelaskan masalah yang terkait dengan bidang keilmuan yang diambilnya.

B. Bagian-bagian skripsi
 1. Bagian Awal

Bagian awal terdiri dari :

a. Sampul
Pada sampul tercetak : judul skripsi, nama lengkap penulis, nomor induk
mahasiswa, lambang dan nama Perguruan Tinggi, jurusan, fakultas dan tahun
skripsi tersebut diajukan.b. Halaman JudulHalaman judul skripsi berisi tulisan yang
sama dengan halaman sampul , hanya ditambahkan keterangan tentang maksud
dari penulisan skripsi tersebut. Letak penulisan maksud tersebut di bawah nomor
induk mahasiswa yang bersangkutan.c. Halaman Moto (boleh ada)Halaman moto
diketik dengan huruf besar di tengah hala man baru dan tanpa diakhiri titik.Moto
merupakan sembo yan yang berupa kalimat pendek yang mencerminkan
pandangan hidup penulis.

b. Halaman Pengesahan / Persetujuan


Halaman Pengesahan / Persetujuan memuat judul skripsi, nama penulis dan
kata-kata pengesahan, tanda tangan Pembimbing 1, Pembimbing 2 dan
pengesahan Ketua Jurusan atau Ketua Program Studi yang bersangkutan.e.
Halaman Persembahan (boleh ada)Halaman persembahan diketik dengan huruf
besar di tengah halaman baru dan tanpa diakhiri titik.Persembahan berisi kepada
siapa skripsi dipersembahkan dan meru pakan kata hati terutama hasrat
pengabdian yang hendak disampaikan oleh penulis.f. Halaman
PernyataanHalaman pernyataan memuat pernyataan yang harus diisi oleh penulis
skripsi untuk menghindari plagiat yang dilakukan oleh mahasiswa.Halaman
pernyataan merupakan pernyataan penulis skripsi yang bersifat mengikat.

c. Halaman Abstrak (boleh ada)


Abstrak merupakan uraian singkat tetapi lengkap yang meliputi pokok
permasalahan, tujuan penelitian, cara penelitian, hasil dan kesimpulan penelitian.
Tidak ada kutipan dari pustaka dan merupakan hasil pemikiran murni dari
penulis.Tujuan penelitian diambil dari tujuan penelitian dalam bab pendahuluan,
cara penelitian diambil dari metode penelitian dan hasil penelitian dari kesimpulan.
Abstrak penelitian juga ada yang dituliskan dalam bahasa inggris.h. Halaman Kata

1
PengantarKata pengantar dicetak dengan huruf besar di tengah halaman baru dan
tanpa diakhiri titik.Kata pengantar menjelaskan uraian singkat tentang maksud
penulisan skripsi, ucapan terima kasih secara tertulis kepada Pembimbing 1,
Pembimbing 2, dan Ketua Jurusan atau Program Studi dari setiap Perguruan
Tinggi, dan penjelasan-penjelasan lain, misalnya ada perubahan sedikit dari
rencana semula karena ada masalah atau kekurangan - keku rangan. Dalam kata
pengantar tidak boleh ada hal-hal yang bersifat ilmiah.

d. Halaman Daftar Isi


Judul daftar isi diketik dengan huruf kapital (huruf besar) tanpa diakhiri titik
dan diletakkan di tengah halaman Daftar isi di ketik secara teratur dan di susun
menurut nomor halamannya. Dalam daftar isi di muat daftar tabel, daftar gambar,
judul dari bab dan subbab, daftar pustaka, dan lampiran. Keterangan yang
mendahului daftar isi tidak perlu dimuat dalam daftar isi. Judul bab di ketik dengan
huruf kapital sedangkan subbab di ketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
tiap kalimat di ketik dengan huruf besar. Baik judul bab maupun subbab tidak
diakhiri dengan titik (dikarenakan judul bukanlah sebuah kalimat) Nomor bab di
ketik dengan angka romawi dan anak bab menggunakan angka biasa. Anak
subbab tidak perlu di cantumkan dalam daftar isi.j. Halaman Daftar TabelJika dalam
skripsi terdapat banyak gambar (lebih dari 1), perlu adanya daftar gambar yang di
buat dalam halaman tersendiri yaitu pada halaman daftar gambar. Judul daftar
gambar diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakan ditengah.
Nomor gambar diketik tepat pada nomor permulaan batas tepi kiri dan tidak diakhiri
titik,

e. Halaman daftar tabel


Sedangkan judul tabel (teks) diketik pada batas kanan halaman pengetikan.
Akhir dari setiap judul tabel dihubungkan dengan titik-titik dengan nomor halaman
yang mana tabel tersebut di jumpai dalam teks. Penomoran disesuaikan dengan
dengan letak bab yang mana tabel tersebut berada. Tabel 2.1 menunjukan tabel
tersebut terletak pada bab 2 urutan tabel pertama.k. Halaman Daftar GambarJika
dalam skripsi terdapat banyak gambar (lebih dari1), perlu adanya daftar gambar
yang di buat dalam halaman tersendiri yaitu pada halaman daftar gambar.Judul
daftar gambar diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakan
ditengah.Nomor gambar diketik tepat pada nomor permulaan batas tepi kiri dan
tidak diakhiri titik, sedangkan judul gambar diketik pada batas kanan halaman
pengetikan.Akhir dari setiap judul gambar dihubungkan dengan titik-titik dengan
nomor halaman yang mana gambar tersebut dijumpai dalam teks. Penomoran di
sesuaikan dengan letak bab yang mana menunjukan gambar tersebut berada.
Misalnya gambar 3.1 menunjukan gambar tersebut terleyak pada bab3 urutan
gambar pertama

f. Halaman Daftar Lampiran


Pada halaman ini disajikan keterangan atau angka-angka tambahan yang mana jika
keterangan ini dimasukan ketubuh skripsi akan mengganggu jalannya penjelasan.
Lampiran yang umum antara lain: contoh perhitungan, peta, data, dan lain- lain.
Lampiran dibuat dalam halaman tersendiri yaitu pada h alaman daftar lampiran.
Judul daftar lampiran diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri titik dan diletakan
ditengah.m.Halaman Daftar Lambang dan SingkatanHalaman daftar lambang dan
singkatan diketik dalam halaman baru yang diketik dengan huruf besar tanpa diakhiri
titik dan diletakan ditengah.Halaman daftar lambing dan singkatan memuat
lambang/besaran dan singkatan Istilah/satuan.Daftar lambang digunakan apabila

2
pada skripsi dimuat banyak lambing yang dirasa mengganggu apabila dicantumkan
dalam teks. Cara pengetikan lambang dan singkatan adalah sebagai berikut:Pada
lajur/kolom memuat lambang atau singkatanPada lajur/kolom kedua memuat
keterangan lambang dan singkatan pada lajur pertama

Bagian Isi / Bagian Utama


Bagian isi terdiri dari :

1. Pendahuluan Bab ini memuat subbab latar belakang masalah, perumusan


masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Susunan ini berlaku untuk
skripsi melalui percobaan, survei, dan studi literatur.Pendahuluan berisi :

a. Latar BelakangLatar belakang masalah dan skripsi memuat penjelasan


alasan topik skripsi dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.Keaslian
penelitian dikemukakan dengan menunjukan secara tepat bahwa masalah
yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu atau
dinyatakan dengan tegas penelitian ini berbeda dengan yang sudah
dilakukan.

b. Perumusan MasalahPerumusan masalah dalam skripsi memuat masalah


yang akan diteliti atau dipecahkan , biasanya berupa kalimat tanya . Kalimat
perumusan masalah harus terarah, sederhana dan spesifik.

c. Tujuan PenelitianTujuan penelitian dalam skripsi menyebutkan secara


jelas dan tegas tujuan yang ingin dicapai dari penelitian. Tujuan penelitian
juga tersiirat dalam judul penelitian . Sesuai penjelasan mengenai perumusan
masalah di atas, jika perumusan masalah dinyatakan dalam bentuk
pertanyaan , jumlah pertanyaan tidak selalu harus sama dengan tujuan
penelitian.

d. Manfaat PenelitianManfaat penelitian berkaitan erat dengan tujuan


penelitian yang berisi uraian tentang kemungkinan penerapan hasil
penelitian.

2. Tinjauan Pustaka.Tinjauan pustaka berisi hal-hal yang berhubungan dengan


objek penelitian dan hipotesis (bila ada). Tinjauan pustaka diperlukan dalam
menyusun kerangka pemikiran yang didasari oleh teori- teori yang sudah ada
dalam menarik suatu hipotesis. Pada bagian tinjauan pustaka dibahas
tentang teori yang melandasi masing-masing obyek yang diteliti.Selain itu
dapat dikemukakan hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
obyek penelitian yang akan dilakukan dan sedapat mungkin diambil dari
sumber aslinya (misalnya textbook, handbook , journal , majalah , internet ,
dan lain-lain). Petunjuk praktikum tidak boleh digunakan sebagai
pustaka.Hipotesis (bila ada) berisi penjelasan singkat yang disumpulkan dari
tinjauan pustaka dan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan.
Kebenarannya dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan. Hipotesis ditulis
di bagian akhir tinjauan pustaka.
3. Metode Penelitian. Metode penelitian menjelaskan mengenai uraian
terperinci tentang pola dan rancangan penelitian , bahan atau materi
penelitian , alat penelitian , langkah penelitian , analisis hasil , serta kesulitan
– kesulitan dan cara pemecahannya . Beberapa hal yang perlu diperhatikan

3
adalah :a) Pola dan rancangan penelitian seperti dalam usulan / proposal
penelitian dan mungkin telah disempurnakan.b) Spesifikasi bahan atau
materi penelitian harus dinyatakan secara lengkap penelitian di laboratorium
harus disebutkan asal,cara penyiapan, dan susunan kimia bahan yang
dipakai Hal ini perlu dikemukakan agar peneliti lain yang ingin meng uji ulang
penelitian itu tidak salah langkah.c) Alat yang dipergunakan untuk
melaksanakan penelitan diuraikan dengan jelas , disertakan merek dan
spesifikasinya.

Langkah–langkah berupa uraian yang lengkap dan terperinci yang telah


diambil pada pelaksanaan penelitian , termasuk cara mengumpulkan data
dan jenis data . Diagram alir (flowchart) penelitian digunakan dalam metode
penelitian tertentu.e) Analisis data berupa uraian yang lengkap tentang cara
menganalisis data, baik secara kimiawi, fisik, statistik, atau cara-cara lain.f)
Kesulitan yang timbul selama penelitian dan cara pemecahannya perlu
ditampilkan agar para peneliti yang akan berkecimpung dalam bidang
penelitian yang sejenis tidak salah langkah.

4. Hasil dan Pembahasan. Bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan
yang sifatnya terpadu. Hasil dan pembahasan dibagi menjadi dua subbab
yang terdiri dari hasil penelitian dan pembahasan.a) Hasil PenelitianHasil
penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto atau bentuk lain .
Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian
dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan.b)
PembahasanPembahasan memuat tentang hasil yang diperoleh berupa
penjelasan teoritis baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistic .
Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan dengan hasil
penelitian terdahulu yang sejenis.
5. Kesimpulan dan SaranPada bagian akhir skripsi harus disajikan kesimpulan
dan saran. Kesimpulan dan saran harus dinyatakan terpisah.Kesimpulan
merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian
dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis.Saran dibuat
berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan pada para
peneliti dalam bidang sejenis, yang ingin melanjutkan atau mengembangkan
penelitian yang sudah diselesaikan. Saran tidak merupakan suatu keharusan.

Bagian Akhir

Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka dan Lampiran.

1. Daftar Pustaka. Daftar pustaka memuat pustaka yang menjadi acuan dalam
skripsi dan disusun ke bawah menurut abjad nama akhir dari penulis. Cara
menulis pustaka dalam daftar pustaka wajib mengikuti ketentuan-ketentuan
sebagai berikut :Pustaka yang berasal dari buku : nama penulis, tahun terbit,
judul buku, jilid (jika ada), terbitan ke (jika ada), nama penerbit, kota.Pustaka
yang berasal dari jurnal : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama jurnal
dengan singkatan resminya, volume/edisi (jika ada) , nama halaman yang
menjadi acuan.Pustaka yang berasal dari media elektronik (internet) : nama
penulis, tahun update, judul tulisan, alamat situs, dan tanggal diakses tulisan
tersebut.
2. LampiranLampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain
yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam bagian

4
utama skripsi atau tugas akhir, seperti instrumen penelitian, hasil analisis
statistik, daftar riwayat hidup, dan surat keterangan riset dari tempat
riset.Data yang dilampirkan harus relevan dengan permasalahan. Setiap
pelampiran harus diberi nomor dan judul.

PENULISAN LATAR BELAKANG MASALAH

Pendahuluan memberikan pengantar tentang substansi artikel sesuai dengan


topik dan masalahnya, terutama alasan-alasan baik teoretis maupun empiris yang
melatarbelakangi kegiatan penelitian. Memuat secara eksplisit dengan singkat dan
jelas tentang arah penelitian agar substansi isinya tidak menimbulkan kerancuan
pengertian, pemahaman dan penafsiran makna bagi pembacanya.

Kalimat-kalimat awal seharusnya merupakan hasil pemikiran sendiri, bukan kutipan.


Pergunakan dan kembangkan kata-kata kunci sesuai dengan topik dan
permasalahannya kemudian rangkaikan menjadi kalimat-kalimat dengan
menggunakan tata bahasa yang baku.Penyajiannya harus runut secara kronologis.
Kaitan logika antara alinea pertama dengan berikutnya harus jelas, pada umumnya
ditulis dengan bahasa yang sangat formal.

Kemukakan secara singkat dan jelas kerangka berpikir berdasarkan konsep-konsep


teoretis yang digunakan untuk membahas, menganalisis dan menafsirkan data,
informasi serta temuan-temuan yang diperoleh. Penting mengemukakan pula
konsep-konsep pemikiran yang berasal dari temuan-temuan penelitian lapangan
sejenis, jika mungkin yang terbaru, yang telah dilakukan oleh para peneliti dan atau
penulis lain sebelumnya.

Konsep-konsep teoretis, pemikiran-pemikiran serta temuan-temuan penelitian


terdahulu bermanfaat sebagai bahan komparasi dan sekaligus penguatan,
pengayaan serta penajaman pembahasan, analisis serta penafsiran-
penafsiran.Konsep-konsep teoretis, pemikiran-pemikiran serta temuan-temuan
terdahulu tersebut seyogyanya telah dicerna sehingga tidak lagi berupa kutipan-
kutipan utuh yang lebih merupakan “parade pernyataan orang”.Semua uraian dalam
pendahuluan harus menjadi acuan utama untuk bab-bab selanjutnya, agar
konsistensi dan keutuhan tulisan dapat terjaga dengan baik.

CONTOH LATAR BELAKANG MASALAH ( dibuat salah satu mhs STIA Banten)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Desa merupakan struktur pemerintahan terkecil yang terdapat di

kalangan masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 bahwa

5
desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah

berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah secara

administratif, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa

masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam

sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang

tentang Desa merupakan salah satu strategi dari perwujudan Nawacita ke-3,

yaitu dengan membangun Indonesia dari pinggiran dan memperkuat daerah-

daerah desa.

Pelaksanaan pembangunan desa harus didukung dengan jumlah anggaran

yang dialokasikan. Pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana desa melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Alokasi dana desa

diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P)

2019 yang telah dialokasikan sebesar Rp 70 triliun untuk dibagikan ke 74.954

desa sesuai dengan alokasi yang diperoleh masing-masing desa.

(kemenkeu.go.id)

6
Alokasi dana desa tersebut kemudian akan dikelola oleh aparatur pemerintah desa

sesuai APBDes yang didapatkan dan diawasi melalui sistem yang dikembangkan oleh Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

Pengelolaan APBDes diperlukan agar keuangan pemerintah dapat tertata secara

maksimal melalui pengawasan dari pihak BPKP. Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) menerbitkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018

tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa pasal 1 ayat 6 menyatakan bahwa

“pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,

pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan bentuk pertanggungjawaban keuangan desa“

(BPKP, 2020).

Untuk mengantisipasi terjadinya masalah penyelewengan dana desa dan mendukung

peraturan pengelolaan keuangan desa yang transparan, akuntabel, serta partisipatif,

pemerintah bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan BPKP untuk melakukan

pengembangan aplikasi yang dinamakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes).

Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) menjadi isu penting dari berbagai pihak atau

stakeholder termasuk juga peneliti berkenaan dengan pertanggungjawaban dana desa karena

sumber pendanaan bersumber dari APBN. Siskeudes merupakan salah satu bentuk perbaikan

pemerintah dalam mengelola laporan keuangan serta pertanggungjawaban dana desa menjadi

lebih efektif, efisien, dan tranparansi.

Tujuan dikembangkan aplikasi Siskeudes yakni guna mempermudah aparatur

pemerintah desa dalam pembuatan peraturan APBDes yang lebih transparan dan akuntabel.

Melalui aplikasi Siskeudes, aparatur pemerintah desa diharapkan dapat mengurangi

7
keterlambatan dalam pelaporan pertanggung jawaban dana desa seperti kasuskasus yang

pernah terjadi sebelumnya. Aplikasi Siskeudes mulai diterapkan secara merata pada tahun

2019 di Provinsi Banten. Seluruh desa di Kabupaten Lebak termasuk di Desa Jayapura

Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak telah menerapkan Siskeudes sebagai bentuk

akuntabilitas dan saluran bagi pemerintah daerah untuk mengetahui penggunaan dana desa

pada tingkat desa.

Penyaluran dana desa yang sangat besar menuntut aparatur pemerintah Desa Jayapura

Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak untuk semakin cermat dalam mengelola keuangan desa

dengan menerapkan Siskeudes. Melalui penerapan aplikasi Siskeudes diharapkan dapat

menimalisir hal-hal yang tidak diinginkan oleh pemerintah daerah dan mampu menciptakan

prestasi dalam penerapan Siskeudes di setiap kabupaten.

Pada pelaksanaannya terdapat beberapa kendala diantaranya ditemukan keluhan dari

beberapa aparatur pemerintah Desa Jayapura Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak terkait

Siskeudes yaitu terjadi keterlambatan pelaporan keuangan kepada Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan (BPKB), hal tersebut sebagaimana diungkapkan oleh Bapak

Lukman, selaku Kepala Desa Jayapura menyatakan bahwa:

“Pelaporan Siskeudes di Desa Jayapura terdapat beberapa kendala yang telah


ditemukan. Hal ini mengakibatkan keterlambatan masuknya laporan keuangan ke
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), sistem pelaporan harus
dibuat semudah mungkin agar tidak mempersulit proses pelaporan” (Wawancara Pada
Tanggal 01 September 2021).

Hasil wawancara menggambarkan bahwa dalam pengoperasian Siskeudes, yaitu belum

optimalnya pemahaman pada pengoperasian Siskeudes. Sistem yang diharapkan mampu

menciptakan efektivitas dalam pembuatan laporan pertanggungajawaban keuangan desa,

8
kenyataannya masih menimbulkan permasalahan dalam penerapan Siskeudes. Sehingga

sistem tersebut dirasa belum maksimal dan efektif.

Secara umum prinsip efektivitas sangat diperlukan agar penerapan Siskeudes dapat

dipergunakan sesuai dengan kebutuhan aparatur pemerintah desa sebagai bentuk pelaporan

pertanggungjawaban desa ke pemerintah daerah. Sistem dapat dikatakan efektif apabila sistem

tersebut mampu menghasilkan suatu informasi yang dapat diterima dengan mudah ,

diinformasikan secara tepat waktu, akurat, dan dipercaya.

Kompetensi aparatur pemerintah desa merupakan faktor terpenting dalam penerapan

sebuah sistem. Apabila seseorang memiliki kompetensi yang baik maka penerapan sistem

akan lebih mudah dan sesuai dengan yang diharapkan. Kompetensi dapat diartikan sebagai

kemampuan seseorang yang dapat bernilai dalam mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan

tertentu. Mengingat bahwa aplikasi Siskeudes merupakan aplikasi yang wajib digunakan oleh

aparatur pemerintah desa dalam membuat laporan pertanggungjawaban keuangan desa,

sehingga hal ini menuntut mereka untuk mampu menguasai ilmu akuntansi komputer agar

sistem dapat diterapkan secara efektif.

Kurangnya kompetensi aparatur pemerintah desa di Kecamatan Cipanas yang

mengakibatkan pekerjaan menjadi kurang efektif dalam penerapan Siskeudes, sehingga

menimbulkan keterlambatan pelaporan pertanggung jawaban dana desa. Hal tersebut terbukti

ketika tahun 2020 penyusunan laporan untuk Siskeudes lebih sulit dibangkan dengan tahun

2017-2018, karena penerapan Siskeudes masih hal baru dan transisi dari laporan bentuk

manual menjadi bentuk elektornik. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan

Kaur Keuangan Desa Jayapura Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak menyatakan sebagai

berikut:

9
“Menurut saya pribadi, penerapan Siskeudes saat ini dirasa belum cukup efektif karena
adanya pergantian software yang masih menimbulkan kebingungan dalam penginputan
Nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN). Penyusunan laporan untuk Siskeudes
tahun anggaran 2020 ternyata lebih sulit dibandingkan dengan tahun anggaran 2017-
2018. (Wawancara Pada Tanggal 01 September 2021)

Penelitian yang berkaitan dengan kompetensi aparatur pemerintah desa dilakukan oleh

Nintyari dkk, (2019) dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kompetensi sumber

daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas dan efisiensi

penggunaan Siskeudes. Dalam penggunaan Siskeudes, kompetensi merupakan salah satu

elemen terpenting dalam mengurus keuangan pemerintah desa yang didukung dengan

kemampuan dibidang akuntansi.

Mengingat bahwa, aplikasi Siskeudes merupakan aplikasi yang wajib diterapkan secara

online oleh aparatur pemerintah desa maka sangat diperlukan partisipasi yang cukup tinggi

antara sekretaris, kaur keuangan, dan staf operator desa untuk memperoleh hasil yang

maksimal dan mampu menciptakan efektivitas dalam pelaporan pertanggungjawaban.

Melalui permasalahan yang terjadi dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

pembaharuan Siskeudes secara online belum tentu dengan mudah dapat diterima oleh aparatur

pemerintah desa. Dalam hal ini pengembangan Siskeudes harusnya perlu memperhatikan

kondisi tiap pemerintah desa yang terkendala dengan jaringan internet. Sementara laporan

melaui aplikasi ini harus dalam keadaan online. Sedangkan di Desa Jayapura Kecamatan

Cipanas Kabupaten Lebak sering jaringannya terganggu, hai ini akan menghambat proses

pengerjaan laporan. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Kaur Keuangan

Desa Jayapura menyatakan sebagai berikut:

“Disini kami terkadang sering mengalami kendala saat mengoperasikan Siskeudes


terbaru apalagi sistemnya harus online terus. Mungkin karena adanya tambahan
beberapa fitur dari Siskeudes yang lebih mengkhusus. Belum lagi terjadi eror dan bisa

10
membuat keterlambatan dalam pelaporan keuangan desa, Siskeudes ofline saja
terkadang bisa salah input anggaran (Wawancara Pada Tanggal 01 September 2021)

Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang terjadi, maka penulis ingin

meneliti lebih lanjut melalui penelitian lapangan mengenai penyaluran dana desa dengan

judul “Efektivitas Penerapan Sistem Keuangan Desa Dalam Laporan Keuangan Dana

Desa di Kecamatan Cipanas Kabupaten Lebak”.

11

Anda mungkin juga menyukai