Anda di halaman 1dari 76

1

BAB I

PENDAHULUAN

Salah satu ciri pokok dari kegiatan Perguruan Tinggi adalah penulisan karya ilmiah yang

berbobot, yang ditulis berdasarkan kaidah ilmiah atau konvensi ilmiah yang telah disepakati.

Mengingat terdapat beragam variasi, perlu kirannya dibuat pedoman penulisan, agar

Mahasiswa, Dosen dan pihak lain yang terkait memiliki pijakan yang sama. Dalam program

Sarjana, karya ilmiah yang harus diselesaikan oleh Mahasiswa adalah Skripsi, yang merupakan

salah satu syarat dalam penyelesaian Studi.

Skripsi merupakan karya tulis akademik hasil penelitian (lapangan maupun kepustakaan

yang mendalam, yang dilakukan secara mandiri dan memberi sumbangan baru bagi

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan calon Sarjana, dibidang Ilmu

Administrasi Publik maupun Ilmu Administrasi Bisnis dibawah bimbingan pengawasan para

pembimbing dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Penyusunan Skripsi ditujukan agar

calon Sarjana mampu membuat deskripsi, analisis, dan sintesis atas fakta/gejala/fenomena

yang diteliti atau hasil kajian teori dan atau desain dengan pemikiran mendalam serta

menuangkannya kedalam sebuah model yang dibangunnya sendiri, atau

memodivikasi/mengembangkan model teoritik yang dapat dibuktikan sesuai dengan kaidah

ilmiah. Untuk itu penyusunan Skripsi dapat dilakukan dengan penelitian lapangan dan atau

kepustakaan.

Skripsi sebagai hasil penelitian lapangan Skripsi yang ditulis dengan basis atau

berorientasi pada pengumpulan data empirik. Skripsi yang berbasis penelitian lapangan dapat

dibedakan menjadi dua macam, yakni : (a).yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan

(b).yang menggunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan penelitian kepustakaan merupakan

telaah kritis dan mendalam atas permasalahan teoritik dan atau praktis dengan menggunakan

bahan pustaka yang relevan. Dengan demikian maka bahan pustaka dipakai sebagai dasar

1
2

untuk menggali gagasan baru dan dasar melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada,

sehingga dapat diperoleh teori baru atau dasar bagi pemecahan masalah.

Buku pedoman penyusunan dan penulisan Skripsi ini disusun dengan tujuan:

(a).menyeragamkan pokok-pokok format penulisan Skripsi ; (b).pedoman bagi Mahasiswa

dalam menulis Skripsi; (c).pedoman bagi pembimbing dalam mengarahkan penulisan Skripsi

dan (d).pedoman bagi penguji dalam menilai Skripsi; (e).laporan Skripsi dibatasi sekitar minimal

50 halaman, tidak termasuk lampiran.


3

BAB II

BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI

Karya ilmiah skripsi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan

bagian akhir.

A. BAGIAN AWAL

Bagian awal terdiri dari:

1. Sampul

2. Halaman judul

3. Halaman pengesahan

4. Halaman pernyataan orisinalitas

5. Halaman ucapan terima kasih

6. Halaman ringkasan /Abstrak

7. Halaman kata pengantar

8. Halaman daftar isi

9. Halaman daftar tabel

10. Halaman daftar gambar

11. Halaman daftar lampiran

B. BAGIAN UTAMA

Bagian Utama Skripsi dengan Pendekatan kuantitatif.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian:

1. Manfaat Teoritik

2. Manfaat Praktis

3
4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kerangka Dasar Teoritik terdiri dari:

A. Penelitian Terdahulu

B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

E. Hubungan Antar Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

B. Populasi dan sampel Penelitian

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

D. Lokasi Penelitian

E. Metode Pengumpulan Data

F. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

B. Pengujian Hipotesis

C. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
5

Bagian Utama Skripsi dengan pendekatan Kualitatif

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

2. Manfaat Praktis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

B. Kerangka Teori

C. Kerangka Konseptual

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

B. Lokasi Penelitian

C. Sumber data

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Analisis Data

BAB IV TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

B. Temuan Penelitian

C. Pembahasan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran-saran
6

BAB III

BAGIAN AWAL SKRIPSI

A. SAMPUL

Pada sampul dicetak Judul Skripsi, dibawahnya tulis kalimat skripsi dengan huruf
kapital tulis kalimat “Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Bidang
Administrasi Publik/Bisnis”, Lambang STIA Tabalong, nama lengkap, nomor induk
mahasiswa, dibawahnya tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG.
Sampul terdiri dari dua bagian: sampul luar dari karton (hard cover), dan sampul dalam dari
kertas HVS putih ukuran 80 mg. Contoh sampul depan skripsi warna (kuning terang/FF FF
E0) untuk administrasi publik dan (powder blue/B0 EO E6 untuk administrasi bisnis, dengan
tulisan hitam. (Lihat Contoh Lampiran 1)

B. HALAMAN JUDUL

Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak diatas HVS

putih. (Lihat Contoh Lampiran 1)

C. HALAMAN PENGESAHAN

Halaman pengesahan memuat judul skripsi, nama penulis, dan kata-kata pengesahan,

susunan dewan penguji dan tanda tangan dengan urutan : Ketua Komisi Penguji (penguji 1),

Penguji I (pembimbing), Penguji II, dan disahkan oleh Ketua STIA. (Lihat Contoh Lampiran

2)

D. HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Halaman pernyataan orisinalitas merupakan halaman yang memuat ketegasan penulis

bahwa naskah skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya. Contohnya

pernyataan orisinalitas skripsi. (Lihat Contoh Lampiran 3)

E. HALAMAN UCAPAN TERIMAKASIH

Halaman ucapan terimakasih ini di uraikan secara singkat kepada siapa saja yang

membantu selama proses penelitian hingga penulisan. (Lihat Contoh Lampiran 4)


7

F. HALAMAN ABSTRACT/ABSTRAKSI

Abstraksi/Abstract ditulis dalam Dua Bahasa, (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).

Judul ringkasan adalah sama dengan judul skripsi, diketik dengan huruf kapital pada

halaman baru. Judul abstraksi ditempatkan di tengah halaman bagian atas. Abstraksi

mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil-hasil penelitian

yang menonjol. Di dalam abstraksi tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka, jadi

merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi abstraksi harus dapat dimengerti tanpa harus

melihat pada isi skripsi. Abstraksi disusun dengan jumlah maksimum 300 kata (1 halaman)

dan diketik satu spasi (Prasetya Irawan, 2002). (Lihat Contoh Lampiran 5)

H. HALAMAN DAFTAR ISI

Halaman Daftar Isi diketik pada halaman baru dan diberi judul Daftar Isi yang diketik

dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas.

Dalam halaman Daftar Isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab,

daftar pustka dan lampiran. Halaman yang mendahului halaman Daftar Isi menggunakan

huruf romawi kecil, Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik

dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf kapital. Baik judul

bab ataupun sub bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab menggunakan Angka Romawi

dan sub bab menggunakan Angka Arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu

dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antar anak bab adalah satu

spasi. (Lihat Contoh Lampiran 6)

I. HALAMAN DAFTAR TABEL

Halaman Daftar Tabel diketik pada halaman baru. Judul Daftar Tabel diketik dengan

huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar Tabel memuat

semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran skripsi. Nomor tabel ditulis dengan

Angka Arab. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi
8

dan jarak tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman Daftar Tabel harus sama dengan judul

tabel dalam teks. (Lihat Contoh Lampiran 7).

J. HALAMAN DAFTAR GAMBAR

Halaman Daftar Gambar diketik pada halaman baru. Halaman Daftar Gambar memuat

daftar gambar, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman, meliputi gambar yang ada

dalam teks dan dalam lampiran. Cara pengetikan pada halaman Daftar Gambar.(Lihat

Contoh Lampiran 8).

K. HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Daftar Lampiran diketik pada halaman baru. Judul Daftar Lampiran diketik

di tengah atas kerta dengan huruf kapital. Halaman Daftar Lampiran memuat nomor

lampiran, judul lampiran dan halaman. Judul Daftar Lampiran harus dama dengan judul

lampiran . Lampiran, misalnya memuat hasil perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan lain-

lain. (Lihat Contoh Lampiran 9).


9

BAB IV

BAGIAN UTAMA SKRIPSI

Bagian utama skripsi terdiri atas lima bab. Bagian utama umumnya terdiri atas:

pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan

saran, serta daftar pustaka. Rangkaian kata untuk menyampaikan informasi yang disajikan di

dalam suatu skripsi hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam, dan relevan serta konsisten.

Di dalam perkembangannya penulisan bagian utama skripsi terdapat dua model dasar

asumsi filosofis, yaitu: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif, oleh karena itu, adanya perbedaan

asumsi ini akan berimplikasi terhadap penulisan bagian utama skripsi tersebut.

Selain itu dalam penyusunan skripsi dimungkinkan melalui penelitian kepustakaan yang

mendalam. Isi skripsi (bagian pendahuluan sampai dengan kesimpulan dan saran) diharapkan

memenuhi total jumlah halaman minimal sebanyak 50 halaman dengan anjuran urutan dan

prosentase komposisi sebagai berikut. Pendekatan kuantitatif bab-bab biasanya baku mengikuti

urutan dan prosentase sebagai berikut: Pendahuluan (15%), tinjauan pustaka/kerangka dasar

teoritik (35%), kerangka konsep penelitian (10%), metode penelitian (5%), hasil dan

pembahasan (30%), serta kesimpulan dan saran (5%). Sedangkan pada Pendekatan kualitatif

di mana biasanya urutan bab-bab lebih fleksibel yang pada umumnya memuat pendahuluan

(15%), tinjauan pustaka (25%), metode penelitian (5%), analisis hasil dan pembahasan

penelitian (50%), penutup dan saran (5%).

A. BAB I PENDAHULUAN

Pada dasarnya bagian pendahuluan untuk penulisan skripsi baik yang menggunakan

Pendekatan kuantitatif atau kualitatif mempunyai esensi isi materi yang kurang lebih sama.

Warriner dalam Suherli Kusmana (2009), menyatakan bahwa bagian pendahuluan

seharusnya dibuat secara menarik dan menyatakan maksud dari menulis agar pembaca tertarik

pada tulisan yang dibuat. Pada bagian awal diungkapkan permasalahan dan latarbelakang

masalah dari suatu pemikiran yang diungkapkan dalam karangan ilmiah. Selanjutnya Syafi’ie

dalam Suherli Kusmana (2009), menyatakan bahwa bagian pendahuluan mengungkapkan

9
10

pokok permasalahan yang disajikan, pengetahuan dan sikap penulis terhadap karangan serta

permasalahan yang diungkapkan.

Bab ini memberikan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan

dengan tepat isi usulan penelitian, yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah penelitian,

tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Walaupun demikian judul-judul sub bab-bab pada

bagian pendahuluan pada pendekatan Kualitatif tidak harus selalu baku sebagaimana di bawah

ini.

a. Latar Belakang Penelitian

Latar Belakang pada umumnya memuat tiga hal utama, yaitu : i) alasan penelitian dan rasa

keingintahuan penelitian terhadap topik penelitian yang harus didukung oleh pernyataan-

pernyataan dari institusi atau individu yang berkompeten dalam topik tersebut; ii) fakta dan data

sekunder yang relevan atau berkaitan dengan topik yang diteliti; iii) tinjauan normatif sehubungn

dengan topik yang diteliti. Ketiga hal utama tersebut seyogyanya menunjukkan “reality gap”

yang melatar belakangi penelitian ini dilakukan. Latar belakang sebaiknya ditutup dengan

penjelasan singkat tentang teori dan metode penelitian yang akan dipaparkan pada bab-bab

selanjutnya.

Latar Belakang Penelitian, mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan

dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu dalam latar belakang diuraikan

tentang :

a) Pernyataan tentang gejala datau fenomena yang akan diteliti, yang dapat diangkat dari

masalah teoretis atau masalah praktis.

b) Argumentasi tentang pemilihan topik penelitian (menunjukkan masalah sebagai perbedaan

antara das sein dan das sollen (konsep atau teori yang ada).

c) Situasi yang melatarbelakangi masalah.

d) Intisari penelitian terdahulu yang berkaitan atau relevan dengan masalah.


11

e) Intisari dari kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk di dalamnya mengemukakan

identifikasi masalah, pemilihan masalah, isu atau tema sentral atau fokus penelitian.

f) Uraian dalam latar belakang dapat diakhiri dengan problem statement.

b. Rumusan Masalah

Memuat proses penyederhanaan masalah yang rumit dan kompleks dirumuskan

menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems). Di dalam menyampaikan rumusan

masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah

berupa kalimat tanya.

Contoh Rumusan Masalah: Deskriptif

1. Apakah ciri-ciri pengawasan melekat yang ditetapkan oleh pemerintah sebagai

pedoman waskat memiliki kedisiplinan kerja yang tinggi di lingkungan Sekretariat

Pemda Tabalong?

2. Jenis pengukuran kedisiplinan kerja manakah yang dapat digunakan dalam menentukan

kedisiplinan kerja sebagai pedoman dilingkungan Sekretariat Pemda Tabalong?

3. Apakah kebijakan Pembinaan dan Penertiban PKL dapat terwujudnya keindahan kota?

Rumusan ini dapat diperinci menjadi lebih terperinci lagi yaitu:

1) Apakah penataan dan relokasi PKL dapat mengurangi kemacetan jalan?

2) Apakah pembinaan PKL dan penegakan hukum dapat digunakan untuk mengukur

prilaku PKL yang patuh, tertib, dan disiplin?

3) Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat kebijakan Pembinaan dan

Pnataan PKL?

4) Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap program Pembinaan dan Penertiban

PKL?

Contoh Rumusan Masalah : Assosiatif

1. Apakah ada hubungan antara pengawasan melekat dengan tingkat disiplin kerja

pegawai?
12

2. Apakah ada hubungan antara kebijakan pembinaan dan penertiban PKL dengan

keindahan kota?

Contoh Rumusan Masalah: Kausalitas

1. Seberapa besar pengaruh Pengawasan Melekat terhadap kedisiplin kerja pegawai?

2. Seberapa kuat pengaruh kebijakan pembinaan dan penertiban PKL terhadap evaluasi

kinerja program penataan dan relokasi PKL?

Contoh Rumusan Masalah: Interaktif/timbal balik

1. Seberapa besar hubungan antara pengawasan melekat dengan tingkat disiplin kerja

pegawai?

2. Seberapa tinggi pengaruh kebijakan pembinaan dan penertiban PKL terhadap keindahan

kota?

Contoh Rumusan Masalah: Komparatif

1. Seberapa besar perbandingan PAD antara Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Barito

Timur.

2. Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara karyawan pria dan wanita di Sekretariat

DPRD Tabalong?

c. Tujuan Penelitian

Dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul

penelitian. Tujuan penelitian harus selaras dengan perumusan masalah, karena tujuan

penelitian adalah menjawab masalah penelitian. Jumlah rumusan tujuan penelitian tidak selalu

harus sama dengan masalah penelitian. Rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk

kalimat pernyataan. Contoh: Tujuan penelitian ini adalah untuk:

1. MENGETAHUI

2. MENDESKRIPSIKAN

3. MENGANALISIS
13

4. MENGUJI HUBUNGAN/PENGARUH

5. MENGINTERPRETASIKAN

d. Manfaat Penelitian

Menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan

masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks. Pada

prinsipnya menjelaskan manfaat praktis ilmiah.

Manfaat Penelitan mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai, dilihat

dari:

1) Aspek teoritis (keilmuan), dengan menyebutkan kegunaan teoritis yang dapat dicapai dari

masalah yang diteliti, atau dengan kata lain menyatakan sumbangan hasil penelitian

terdahulu terhadap pengembangan teori keilmuan.

2) Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan yang dapat dicapai dari

penerapan pengetahuan yang dihasilkan penelitian tersebut.

B . BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Hasil Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini ditulis hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

penelitian yang akan diteliti (3 hasil penelitian yang mendukung dan 2 hasil penelitian

yang tidak mendukung).

2. Kerangka Teoritik

Kerangka Teori disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukan dari sudut mana

masalah yang telah dipilih akan disoroti. Uraian didalam kerangka teori merupakan hasil

berpikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat

didalam masalah maupun submasalah–submasalah. Semua aspek harus diuraikan

secara sistematik dengan memanfaatkan teori-teori, hukum-hukum, dalil-dalil, prinsip-

prinsip, generalisasi-generalisasi dan bahkan pendapat-pendapat dan gagasan-gagasan


14

yang telah diterima kebenarannya dalam bidang ilmu yang relevan dengan masalah

yang diteliti.

Perbedaan utama penempatan teori dari dua model ini adalah pada pendekatan kuantitatif,

teori digunakan sebagai alat analisis untuk mengeneralisasi konsep-konsep dasar penelitian

(proposisi, variabel, indikator, dsb) sehubungan dengan topik yang diteliti. Sedangkan pada

pendekatan kualitatif teori pada dasarnya digunakan sebagai alat dialogis untuk

dikonfirmasikannya dengan hasil-hasil temuan penelitian topik yang diteliti.

Pada pendekatan kuantitatif tinjauan pustaka ditempatkan sesudah sajian perumusan

masalah, tujuan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan

pustaka bisa secara terpadu dan terarah. Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian

teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb) atau hasil penelitian sebelumnya yang

relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang dilakukan secara sistematis dan

analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep,

proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber (copy

and paste), tetapi merupakaan hasil ramuan dari proses persandingan, perbandingan antar

teori, konsep, proposisi dan paradigm yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir)

yang kemudian peneliti menarik benang merahnya untuk membahas permasalahan dalam topik

penelitian yang telah dilakukan.

Sumber pustaka utamanya berasal dari jurnal ilmiah dan text book. Sedangkan sumber

lainnya adalah ketentuan-ketentuan hukum, laporan-laporan, diktat kuliah, penuntun pratikum,

bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan (asalkan karya asli dari penulis

yang bersangkuta), Koran, majalah, internet dan sumber lainnya yang berhubungan dengan

topik yang diteliti. Oleh karena itu, sumber pustaka yang utama diatur sebagaimana Tabel 1.
15

Tabel 1 Sumber Pustaka dan Standar Minimal Skripsi


Sumber Pustaka Standar Minimal
Jurnal Min 3 dan maks 5 jurnal Nasional

Text Book Min 10 Text Book Nasional

Internet < 5 % dari total sumber pustaka

3. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep disusun sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis

dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang akan dicapai. Kerangka

konsep dapat berupa teori-teori baru yang akan diuji atau pengembangan teori- teori

yang sudah ada dan bahkan berupa implementasi hasil penelitian bagi kehidupan

nyata. Untuk itu perlu usaha seperti menghimpun bahan dan membaca literature dan

sumber-sumber lainnya secara kritis dan dianalisa, dihubung-hubungkan,

dikomparasikan dan dinilai agar kerangka teori dan kerangka konsep yang disusun

tidak sekedar berbentuk kumpulan kutipan yang terlepas satu dengan yang lain dan

disusun secara kompak.

a. Kerangka Konsep Penelitian (Kuantitatif)

Dalam kerangka konsep penelitian (pendekatan kuantitatif), ‘konsep’ pada

dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena yang

merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konsep penelitian meliputi:

a) kerangka pikir, b) hipotesis, dan c) definisi operasional dan pengukuran peubah.

Kerangka ini dapat merupakan ringkasan tinjauan pustaka yang mendukung dan

atau menolak teori disekitar permasalahan penelitian. Juga diuraikan kesenjangan

di antara hasil penelitian terdahulu, sehingga perlu diteliti. Uraian kerangka konsep

atau kerangka pikir biasanya mengarah pada hipotesis dan dapat disusun berupa

narasi atau diagram alur.


16

Definisi operasional dan pengukuran peubah adalah penjelasan

operasionalisasi semua peubah yang dimasukkan dalam hipotesis.

b. Kerangka Konsep Penelitian (Kualitatif)

Analisis konsep penelitian (kualitatif) merupakan upaya untuk mengidentifikasi

dan menganalisis tema-tema dan/atau fenomena-fenomena yang muncul dari hasil

proses analisa sementara pada bab I dan bab II untuk kemudian nantinya dijadikan

alat dialogis ketika membahas temuan lapangan pada bab pembahasan (nama sub

bab ini tidak baku). Pada penelitian kualitatif, Bab III adalah Metode Penelitian, yang

isinya terurai pada butir D.

C. BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian biasanya dibedakan menjadi penelitian dengan metode kualitatif dan

kuantitatif. Walaupun sebenarnya berkembang pendekatan penelitian yang mengkombinasikan

antar metode kuantitatif dan kualitatif atau dikenal dengan pendekatan campuran. Pendekatan

yang terakhir ini memang belum popular di Indonesia, namun diskursusnya berkembang pesat

dibahas dalam berbagai literatur dan jurnal. Metode campuran biasanya memandang metode

hanya sebagai alat, sehingga yang lebih ditekankan adalah kemanfaatan alat ketika ingin

menggali data tertentu (bisa kuantitatif dan kualitatif secara bergantian untuk saling menguatkan

temuan data penelitian). Para penganut pendekatan yang membedakan dengan tegas antar

kualitatif dan kuantitatif biasanya menolak pendekatan campuran, karena mendasarkan diri

pada kebiasaan tradisi keilmuan yang telah berlangsung lama (bersifat konservatif).

Metode penelitian kuantitatif biasanya memuat sub-bab sebagai berikut: i) jenis penelitian,

ii) populasi dan sampel, iii) sumber data, iv) konsep variabel, indikator dan item penelitian, v)

lokasi penelitian, vi) metode pengumpulan data, dan vii) metode analisis data.

Walaupun demikian urutan-urutan sub bab pada bab metode penelitian bisa bervariasi,

dengan alternatif penambahan beberapa sub bab lainnya. Utamanya bobot penjelasan

mahasiswa harus lebih kritis, argumentatif dan mendalam dalam menempatkan setiap point

pemikiran dalam bab ini.


17

Mahasiswa juga sebaiknya membahas paradigma penelitian (seperti positivism, post

positivism, critical theory, interpretative, constructivism) sebelum mengarahkan pada jenis

penelitian (sub bab i) yang dipilih. Kemudian dianjurkan juga untuk menjelaskan pendekatan

desain penelitian yang digunakan (penelitian histori, studi kasus, eksperimen dan lainnya).

Pada sub bab ii) populasi dan sampel untuk penelitian kuantitatif dijelaskan untuk

mengukur presisi dan tingkat keterwakilan ketika melakukan sampling, sedangkan informan

untuk penelitian kualitatif dipilah berdasarkaan pertimbangan-pertimbangan tertentu untuk

menjamin tergalinya kualitas data yang ingin didapatkan.

Metode pengambilan sampel yang digunakan, apakah Probability Sampling atau Non

Probability Sampling. Pada masing-masing metode tersebut perlu dispesifikasi teknik

pengambilan sampel yang dipilih, misalnya:

1. Untuk Probability Sampling: Terdiri dari Simple Random Sampling (pengamblan sampel

secara acak sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis),

dan Cluster Random Sampling (pengambilan sampel acak kluster). Penerapannya, besar

sampel ditentukan menurut teknik-teknik pengambilan sampel tersebut, yaitu sebagai target

sampel yang selanjutnya tergantung pada “respon rate”nya.

2. Untuk Non Probability Sampling: Terdiri dari Purposive Sampling (pengambilan sampel

disengaja), Snowball Sampling (pengambilan sampel bola salju), dan sebagainya.

Metode pengambilan sampel (1) pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif,

sedangkan metode pengambilan sample (2) lazimnya untuk penelitian kualitatif. Dalam skripsi

perlu dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam

pelaksanaan penelitian.

Sub bab iii) sumber data baik pada pendekatan kuantitatif maupun kualitatif pada umumnya

menjelaskan dari mana sumber data yang akan didapat dan jenis data yang akan diperoleh

(data primer atau data sekunder).


18

Selanjutnya sub bab iv) pada penelitian kuantitatif mengenai konsep variabel, indikator dan

item penelitian pada intinya menjelaskan secara terperinci alat yang digunakan untuk menguji

hipotesis penelitian, sedangkan pada penelitian kualitatif disebut sebagai fokus penelitian yang

merupakan upaya membatasi ruang lingkup penelitian, melalui upaya menspesifikasi fenomena

dan/atau tema yang ingin digali dalam penelitian.

Pada sub bab v) lokasi penelitian,baik pada penelitian kuantitaif maupun kualitatif

menjelaskan dimana lokasi penelitian dan alasan yang mendasari kenapa lokasi tersebut dipilih

dibandingkan dengan lokasi-lokasi lainnya.

Sub bab vi) metode pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat

menggunakan: daftar pertanyaan, wawancara, observasi, dokumentasi, ‘focus group

discussion’ dan metode lainnya yang bermanfaat. Dalam penelitian kualitatif biasanya juga

memasukkan instrumen penelitian atau alat yang berfungsi sebagai pengumpul data.

Pada akhirnya sub bab vii) metode analisa data, pada prinsipnya analisis data tergantung

dari jenis penelitian yang dipilih dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.

Pada umumnya dapat dibedakan antara :

1. Analisis Kualitatif

2. Analisis Kuantitatif

Analisis deskriptif lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, namun juga dipakai dalam

penelitian kuantitatif. Analisis deskriptif dapat berupa diskripsi dalam bentuk tabel-tabel,

diskripsi tentang fenomena sosial dan sebagainya. Analisis inferensial cenderung digunakan

dalam penelitian kuantitatif, hal ini mengacu pada metode analisis yang dipilih untuk menguji

hipotesis. Skala pengukurannya adalah nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk penelitian

kualitatif Bab IV adalah paparan data.


19

D. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian lazim disatukan dalam satu bab, yaitu Hasil dan Pembahasan, tetapi ini
bukan merupakan merupakan suatu keharusan. Hasil penelitian tidak harus dimuat dalam satu
bab saja, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa bab sesuai dengan kebutuhan, dengan
demikian bentuk penyajian terdapat dua versi, yaitu :
1. Hasil Penelitian dan Pembahasan yang diuraikan dalam satu bab yang tidak dipisah, tetapi
hasil dan pembahasan sebagai sub bab serta masing-masing sub judul dibagi dalam
beberapa sub judul (Model 1). Contoh seperti dibawah ini.

JUDUL PENELITIAN : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN BAGI MASYARAKAT URBAN (STUDI
PERMUKIMAN KEMBALI WARGA PENGGUNAI
PERMUKIMAN KUMUH DAN LIAR DALAM KERANGKA
MEWUJUDKAN SUSTAINABLE HOUSING PADA RUMAH
SEWA, RUMAH SUSUN SEWA SEDERHANA, DAN RUMAH
SUSUN SEDERHANA, MILIK DI KOTA TANJUNG)

2. Hasil Penelitian dan Pembahasan yang diuraikan dalam beberapa bab (Model 2), contoh
seperti di bawah ini. Pemberian nama untuk masing-masing bab disesuaikan dengan isi
pokok bahasan.

JUDUL PENELITIAN : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PERUMAHAN DAN


PERMUKIMAN BAGI MASYARAKAT URBAN (STUDI
PERMUKIMAN KEMBALI WARGA PENGGUNAI
PERMUKIMAN KUMUH DAN LIAR DALAM KERANGKA
MEWUJUDKAN SUSTAINABLE HOUSING PADA RUMAH
SEWA, RUMAH SUSUN SEWA SEDERHANA, DAN RUMAH
SUSUN SEDERHANA, MILIK DI KOTA TANJUNG)

Penyajian hasil penelitian atau pengamatan berupa teks, tabel, gambar dan grafik

seyogyanya ditampilkan seefisien mungkin, maksudnya memang perlu ditampilkan dihalaman

ini untuk menunjukkan langsung poin yang ingin disampaikan. Sedangkan foto-foto dianjurkan

untuk ditaruh di lampiran skripsi, kecuali foto tersebut benar-benar penting sebagai bahan untuk

dianalisis (biasanya bidang antropologi dan sejarah). Hasil penelitian atau pengamatan bisa

memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil
20

penelitian atau pengamatan, apabila diperlukan dapat menggunakan hasil uji statistik. Narasi di

dalam hasil penelitian atau pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam

tabel, gambar dan lain-lain. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk tabel atau gambar

atau grafik ukan untuk dibahas tetapi dibunyikan maknanya saja.

Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan mengapa data yang diperoleh

sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan dari peneliti yang bersangkutan, yang

dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitianorang lain. Ulasan alasan

tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik.

Pertimbangan yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam penjelasan teori pada bab pembahasan

seyogyanya sinkron dengan teori yang telah dibahas pada bab II sebelumnya, sehingga sisi

kekohesian skripsi sebagai suatu kesatuan bab tetap utuh.

Hal yang penting dalam pembahasan adalah ulasan tentang mengapa hal tersebut terjadi,

bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah ditemukan). Di dalam

pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesa ditolak atau diterima. Suatu hal

yang penting untuk diperhatikan dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak

keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian, sehingga alur bahasan terasa

konsistensinya dengan judul.

E. BAB V PENUTUP

Pada bagian akhir dari suatu skripsi adalah Penutup yang harus disajikan kesimpulan dan

saran-saran. Kesaimpulan hendaknya disajikan terpisah dari saran.

a. Kesimpulan

Kesimpulan merupakan : (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil

pembahasan, (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus

berkorespondensi dengan tujuan penelitian. Secara formal penarikan kesimpulan mengacu

pada kegiatan membuat formulasi jawaban terhadap pertanyaan atau hasil uji hipotesis
21

penelitian. Formulasi disini bisa berbentuk deskripsi-narasi panjang lebar, atau berbentuk

kuantitatif yang pendek, teknis, dan praktis.

Contoh: Permasalahan Penelitian tentang : Penelitian eksploratif Pemetaan

Kebutuhan Pengembangan Kualitas SDM di Beberapa SKPD di Lingkungan

Pemerintah Daerah.

Pertanyaan Penelitian : 1.Bagaimana profil kuantitas SDM di beberapa SKPD di

lingkungan Pemerintah Daerah, relatif dibandingkan

dengan tuntutan kerja yang ada?

2.Bagaimana profil kualitas (kompetensi) DSM di

beberapa SKPD tersebut?

Kesimpulan : Setelah dilakukan penelitian dan analisis data, kesimpulan-kesimpulan

berikut ini dapat ditarik :

1. Secara kuantitas, jumlah SDM yang ada di SKPD di lingkungan Pemerintah

Daerah cenderung melebihi jumlah yang diperlukan.Tetapi distribusi

penempatan dan pendayagunaannya tidak dilakukan secara baik.

2. Secara kualitas, dari segi kemampuan teknis pada umumnya telah memenuhi

syarat. Namun pada level-level menengah dan tinggi, kualitas kompetensi

“lesdership” dan “managerial” para pimpinan masih jauh dari harapan.

Saran-saran:

1. Perlu diadakan pengkajian ulang terhadap sistem penempatan dan

pendayagunaan SDM di beberapa SKPD Pemerintah Daerah, yang

menghasilkan kebijakan-kebijakan konkret tentang SDM yang berorientasi pada

prinsip-prinsip efektifitas, efesiensi dalam pendayagunaan SDM.

2. Perlu diadakan suatu “Training Needs Analysis” yang lebih tajam daripada yang

ada saat ini. Dari TNA ini diharapkan dihasilkan suatu “Strategic Planning”

dalam hal peningkatan SDM melalui solusi-solusi yang bersifat kediklatan.


22

Saran merupakan pengalaman dan pertimbangan penulis yang

diperuntukkan bagi : (a) peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan

penelitian lanjutan, (b) kebijakan dan solusi praktis, (c) perbaikan, teori, dan metode.
23

BAB V

BAGIAN AKHIR SKRIPSI

Pada bagian akhir skripsi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan lain
yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
dapat berupa : hasil perhitungan, hasil analisis statistik, kuesioner, uraian metode analisis,
gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan
penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana
disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.

22
24

BAB VI

PEDOMAN PENGETIKAN

Pada umumnya skripsi ditulis dalam Bahasa Indonesia, namun bisa juga ditulis dalam

Bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan.

Teknik penulisan skripsi, adalah sebagai berikut :

A. TAJUK

Setiap tajuk diketik pada halaman baru huruf kapital dan dicetak tebal (bold) serta

ditempatkan di tengah. yang dimaksud dengan tajuk adalah :

Halaman Judul

Pengesahan

Pernyataan Orisinalitas

Ucapan Terimakasih

Abstraksi/abstract

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Bab I Pendahuluan

Bab II Tinjauan Pustaka

Bab III Metode Penelitian

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab V Penutup (Kesimpulan dan Saran)

Daftar Pustaka

Lampiran
25

B. BAHAN YANG DIGUNAKAN

i. Kertas yang digunakan untuk pengetikan skripsi adalah HVS putih 80 gram ukuran

A4 (21 x 29,7 cm).

ii. Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis, bukan hard cover) dari bahan karton

buffalo atau linen warna Kuning Terang / FF FF E0 untuk Administrasi Publik dan

warna Powder Blue / B0 EO E6 untuk Administrasi Bisnis

iii. Antara bab yang satu dengan bab yang lain diberi pembatas kertas doorslag warna

kuning muda.

iv. Perbanyakan karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih. Kertas yang

dipakai adalah HVS/Foto kopi A4 dan bobot 80 gram.

C. JENIS HURUF

Naskah karya ilmiah diketik dengan computer dengan jenis huruf yang digunakan adalah

Arial, dengan ukuran sebagai berikut :

i. ukuran font 11 untuk isi naskah atau 28-30 baris per halaman

ii. ukuran font 14 dan tebal untuk judul skripsi dalam Bahasa Indonesia dan font 12

untuk judul dalam Bahasa Inggris;

iii. ukuran font 12 untuk nama penulis pada judul;

iv. ukuran font 14 untuk nama lembaga pada judul;

v. ukuran font 12 untuk tulisan lain pada judul;

D. MARGIN

a. Pengetikan naskah skripsi dilakukan dengan computer, dengan pengaturan lay-out

sebagai berikut :

(i) Margin atas : 4 cm dari tepi kertas, kecuali Bab baru 5 cm dari sisi

atas kertas.

(ii) Margin kiri : 4 cm dari tepi kertas

(iii) Margin bawah : 3 cm dari tepi kertas

(iv) Margin kanan : 3 cm dari tepi kertas


26

b. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak-balik

E. FORMAT

Setiap memulai alenia baru, kata pertama diketik masuk ke kanan lima ketukan. Setelah

tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi

spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada

halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah-tengah bagian atas halaman.

Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada

setiap kata (bukan kata sambung) diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris

kalimat harus mengikuti kaedah Bahasa Indonesia.

F. SPASI (JARAK ANTAR BARIS)

i. jarak antar baris dalam teks adalah dua spasi;

ii. jarak antara nomor bab (misalnya : Bab I) dengan tajuk bab (misalnya :

PENDAHULUAN) adalah dua spasi;

iii. jarak antara tajuk bab dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan

tajuk sub-bab adalah 3 (tiga) spasi;

iv. jarak antara tajuk sub-bab dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi;

v. tiap alenia teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sepanjang tujuh

ketukan atau satu tab-stop;

vi. jarak antara baris akhir teks dengan tajuk ………………………………………..

vii. jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik atau diagram adalah tiga spasi;

viii. jarak antara alinea satu dengan alinea berukitnya adalah dua spasi;

ix. nomor bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru;

G. PENOMORAN HALAMAN

(a) Halaman Bagian Awal :

(i) Penomoran pada bagian awal skripsi, mulai dri halaman judul dalam (halaman

sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan


27

Angka Romawi kecil (misalnya : i; ii; iii; dst), ukuran font Arial 11, dan

diletakkkan di tengah halaman bagian bawah.

(ii) Halaman judul dan halaman Persetujuan Promotor tidak diberi nomor urut

halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor

halaman ini tidak diketik).

(iii) Halaman ABSTRAKS sampai dengan halaman Daftar Lampiran diberi nomor

urut dengan Angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman

judul dan halaman Persetujuan (halaman iii; iv; v; dst).

(iv) Nomor halaman diketik pada margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga

spasi dari baris pertama teks pada halaman tersebut, dan angka terakhir nomor

halaman lurus atau sejajar dengan teks sebelah kanan.

(b) Halaman Bagian Utama :

(i) Penomoran halaman mulai dari BAB I PENDAHULUAN sampai dengan BAB

V PENUTUP menggunakan Angka Arab (1; 2; 3; dst), dan diletakkan pada

margin kanan dengan jarak tiga spasi dari baris pertama teks pada halaman

tersebut, dan angka terakhir nomor halaman lurus atau sejajar dengan tepi

kanan teks. Ukuran font Book Antique 11.

(ii) Pada setiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I

PENDAHULUAN sampai dengan BAB V PENUTUP diketik pada margin bawah

di tengah halaman, dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada

halaman tersebut.

(c) Halaman Bagian Akhir :

i. Penomoran pada bagian akhir skripsi, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA

sampai dengan LAMPIRAN, menggunakan Angka Arab yang diketik pada

margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari teks pertama pada

halaman tersebut, dan lurus atau sejajar dengan margin kanan teks.
28

ii. Penomoran pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR

PUSTAKA sampai dengan LAMPIRAN, diketik pada margin bawah teks di

tengah, dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada halaman tersebut.

iii. Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan dari nomor halaman pada

Bagian Utama Skripsi.

H. ABSTRAK

(a) Pengetikan Abstrak.

(i) Pada dasarnya sama dengan butir (a), akan tetapi judul ABSTRAK dan seluruh

teks ABSTRAK diketik dengan huruf normal, bukan huruf miring.

(ii) Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama adalah 3 (tiga) spasi.

I. PENOMORAN BAB, SUB-BAB, DAN PARAGRAF

i. Penomoran bab menggunakan Angka Romawi kapital di tengah halaman (misalnya :

BAB I).

ii. Penomoran sub-bab menggunakan Angka Arab diketik pada tepi kiri (misalnya : 2.1;

2.2; dst).

iii. Penomoran sub-sub-bab (anak sub-bab) disesuaikan dengan nomor sub-bab

(misalnya : 2.1.1; 2.1.2; dst).

iv. Penomoran bukan sub-bab dan bukan anak sub-bab menggunakan angka Arab atau

huruf dengan tanda kurung (misalnya : (a); (b); (c); dst, atau (1); (2); (3), dst).

v. Tidak diperkenankan menggunakan simbol dalam penomoran (jangan gunakan : *,

@, &, #, dsb).

Contoh Penomoran:
BAB I BAB I
1.
A. 1.1.
1.2.
B.
1.2.1

1. 1.2.2
1.2.2.1
29

2. 1.2.2.2
1.2.2.2.1
a. 1.2.2.2.2
Dst..
b.

1)
30

BAB VII

CARA MENGUTIP PUSTAKA DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA

Dalam bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka, dan cara

menulis kutipan yang dicantumkan dalam teks.

A. CARA MENGUTIP DAFTAR PUSTAKA

Cara mengutip daftar pustaka sangat diperlukan bagi mahasiswa penulis skripsi, karena

referensi tersebut akan menjadi pendukung teori, konsep yang diajukan dalam karya ilmiahnya.

Dalam mengutip pustaka ada beberapa ketentuan sebagai berikut :

1. Kutipan pustaka dibagi menjadi 2 (dua), yaitu kutipan langsung dan tidak langsung;

2. Kutipan pustaka langsung harus ditulis lengkap sesuai dengan teks aslinya, tidak boleh

ditambah dengan pendapatnya sendiri. Kutipan ini harus diberi tanda awal dan akhir di

kalimat yang dikutip. Kutipan ini harus mencantumkan halaman yang dikutip misalnya,

(Stanton, 2007 : 126).

3. Kutipan pustaka tidak langsung merupakan “phasaprase” atau menggunakan kalimat

penulis sendiri namun harus tetap mengacu pada teks aslinya dan tidak ditambah

pendapatnya sendiri.

4. Cara mengutip dengan mencantumkan nama keluarga penulis disertai dengan tahun

penerbitan yang diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh: (Stanton, 2007), jika kutipan

langsung ditambah halaman.

5. Pustaka yang ditulis oleh 3 (tiga) orang, maka nama penulis dicantumkan semuanya, untuk

penulisan selanjutnya nama penulis kedua dan ketiga tidak perlu dicantumkan, diganti

dengan singkatan dkk atau et al. Contoh: Kotler, et al (2006); Ratu, dkk (2005) atau (Ratu

dkk, 2005), jika kutipan langsungditambah halaman.

6. Pustaka yang ditulis oleh 4 (empat) orang atau lebih, cara penulisannya nama penulis

pertama ditambah kata dkk atau et al. contoh: Basri, dkk (2004) atau Payne, et al (2006),

jika kutipan langsung ditambah halaman.

29
31

7. Penulis sebaiknya mengutip dari pustaka aslinya yang ditulis oleh penulis pustaka tersebut,

dan tidak mengutip dari pustaka yang tercantum dalam skripsi atau laporan hasil

penelitian orang lain.

8. Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam

pustaka penulis lainnya. Kutipan ini paling banyak dari 5 (lima) hasil penelitian atau

pendapat peneliti.

9. Contoh: Williamson (2004) dalam Achmad (2005) mengemukakan……………………

10. Sistem Pemasaran………………………………… (Kotler, 2005 dalam Heru, 2008), jika

kutipan langsung ditambah halaman.

11. Contoh cara mengutip pustaka sebagi berikut :

12. Suyono (2006) menjelaskan…………………………………..

13. Hasil penelitian Sulaiman (2005) diperoleh fakta bahwa……………………………..

14. Kutipan yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1 (satu) spasi.

15. Seorang penulis/pengarang yang menulis pustaka lebih dari 1 (satu) pada tahun publikasi

yang sama, maka setelah tahun publikasi diberi tanda a, b, c, dst.

16. Contoh: Kotler (2005a) menjelaskan pemasaran adalah………………………………..

17. Usahakan mencari sumber pustaka yang terbaru.

Pustaka yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka seharusnya sumber penulisan yang

diacu oleh penulis, yang dikutip atau dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena

ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil

penelitian berupa laporan hasil penelitian, tesis atau disertasi.

C. DAFTAR PUSTAKA

Daftar pustaka yang dicantumkan dalam skripsi sebaiknya yang dipakai dalam penulisan

karya ilmiah tersebut. Daftar pustaka disusun sesuai dengan abjad nama akhir

penulis/pengarang. Cara penulisan nama diatur sebagai berikut :

1. Jika lebih dari 1 (satu) nama bagi orang Indonesia, maka nama terakhir yang ditulis.
32

Contoh: Achmad Farid, maka ditulis Farid, Achmad; Thomas Suwarno, maka ditulis

Suwarno, Thomas. Kalau ragu-ragu boleh ditulis lengkap.

2. Nama keluarga pada orang Barat ditulis sebagai berikut: Philip Kotler, ditulis Kotler, Philip.

3. Nama cina yang terdiri dari 3 (tiga) kata yang terpisah, maka kata yang pertama

menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han, maka ditulis Gan, K.H.

4. Nama yang terdiri dari 3 (tiga) dengan 2 (dua) kata memakai garis penghubung, mak kedua

kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga). Contoh: Hwa-wee Lee

ditulis Lee, H.

5. Judul buku dicetak miring dan setiap kata diawali huruf kapital.

6. Judul artikel di jurnal diketik tegak dan huruf kapital hanya diawali judul.

7. Jarak antar Daftar Pustaka diketik 2 (dua) spasi, sedangkan jarak diantara satu Daftar

Pustaka diketik 1 (satu) spasi.

8. Baris kedua Daftar Pustaka diketik ke dalam dengan 7 ketukan/1,5 cm.

9. Judul Skripsi diketik tegak dan diawali dengan huruf kapital.

10. Nama jurnal diketik miring (italic), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal diketik dalam

kurung, nomor halaman diketik titik dua (:).

11. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedangkan untuk artikel dalam buku teks diketik

setelah nama edtor (Ed). atau ‘editor’ (eds) untuk jurnal.

Contoh Penulisan Daftar Pustaka dengan Berbagai Sumber Pustaka

Contoh format penulisan daftar pustaka secara umum adalah sebagai berikut :

(1) Pengarang tunggal:

Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in the Symbolic World. Cambridge:

Black Well.

(2) Pengarang bersama:

Corconan, K & Fischer, J. 1987. Measures for Clinical Practice: a Source Book. New York:

The Free Press.


33

(3) Redaksi atau Suntingan:

Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Penerbit PT.

Gramedia.

(4) Terjemahan:

Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman Zainuddin

Sayogyo dan Mien Joebhaar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

(5) Bab dalam buku:

Fleishman, l.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman, l.A.

& Hunt, J.G. (penyunting). Current Development in the Study of Leadership” Selected

Reading, hlm. 1-37. Carbondale: Southern Illinois University Press.

(6) Rujukan elektronik

Boon, J. (tanpa tahun). Anthropology of Religion. Melalui <http://www.indiana edu/-

wanthro/religion.htm> [10/5/03].

Kawasaki, Jodee L., and Matt R. Raven. 1995. “Computer-Administered Surveys in

Extension”. Journal of Extension 33 (June). E-Journal on-line. Melalui

<http://www.jos.org/ june33/95.html> [06/17/00]

(7) Jurnal:

Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders on Indigenous People: the Political Discourse and its

Effects on Siberut (Mentawai Archipelago, West-Sumatra). Antropologi Indonesia 68:

25-39.

1. Buku Teks

Nama penulis, tahun penerbitan (dapat diberi a, b, c, dst kalau seorang penulis menulis

lebih dari satu buku teks dalam tahun yang sama), judul buku (diketik miring), nomor edisi,

nama penerbit, kota tempat penerbit.

Contoh:

Kotler, Philip. 2005a. Marketing Management. First Edition. Prentice Hall. New Jersey.

Kotler, Philip. 2005b. Strategic Marketing. First Edition. Prentice Hall. New Jersey.
34

2. Jurnal

Nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan (diketik tegak) diberi tanda kutip nama

majalah/jurnal, volume, nomor majalah/jurnal dan nomor halaman di mana tulisan itu

dimuat.

Contoh:

R.K. Zutshi and P.T. gibbsons. 1998. “The Internationalization of Singapore Government-

Linked Companies: A. Contextual View Asia Pasific Journal of Management 15 (4):

219-246

3. Prosiding (Kumpulan Beberapa Makalah/Paper)

Nama penulis makalah/paper, tahun penerbitan, judul makalah, nama editor, judul

prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomor halaman dimana tulisan dikutip.

Contoh:

Baird, Inga S., and Howard Thomas. 1990. “What Is risk Anyway? Using and Measuring

Risk In Strategic Management. “In Risk, Srategy, and Management, Edited by Richard

A. Bettis and Howard Thomas. Grennwich, CT : JAI Press Ins. P.23-30.

4. Abstrak
Nama penulis abstrak, tahun penerbitan, judul abstrak, nama tulisan abstrak, dan halaman.
Contoh:
Ohmiya, Y., T. Hirano, M. Ohashi. 1996. The structural Origin of the Color Differences in
the Bioluminescence of Firefly Luciferace. Abstract FEBS Letters 381 (1): 83-86.

5. Buku Teks Terjemahan


Nama Penulis, tahun penerbitan, judul buku, nama editor, tahun, edisi, penerbit, nama

penerjemah, tahun penerjemahan, judul terjemahan, edisi, penerbit, dan kota penerbitan.

Contoh:

Fukuoka, M. 1991. The One Traw Revolution. An Indtroduction to Natural Farming, L. Korn

(editor), 1978. First Edition, Rodale Press. Inc. H. Soedarwono (penerjemah). 1991.

Revolusi Sebatang Jerami. Pengantar Menuju Pertanaian Alami. Edisi Pertama.

Yayasan Obor Indonesia. Jakarta.


35

6. Surat Kabar dengan Halaman Terpisah

Nama penulis, tahun, judul, nama harian/surat kabar, tanggal terbit dan halaman.

Contoh:

Pratikto, W. A. 2004. Pengelolaan Kelautan Berbasis Pengetahuan. Harian Umum

Republika, 18 Maret 2004.h.4

7. Buku Teks tanpa Nama Penulis

Nama lembaga, tahun, judul, kota, halaman.

Contoh:

Universitas Indonesia, 2007. Laporan Rektor Universitas Indonesia pada Dies Natalies ke

44 Universitas Indonesia. Jakarta. h. 5-7.

8. Pustaka berupa Buletin di mana Nama Penulis adalah Instansi tidak ada Nomor

Halaman

Nama lembaga, tahun, judul, nama penerbit, kota penerbitan, nama negara.

Contoh:

UNEP, 1993. United National Environment Program: Environment Data Report. 1993-1994.

Blackwell Publishers. Oxford, UK. n.p.

9. Pustaka yang Diperoleh dari Internet selain Jurnal

Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber yang jelas yang

disertai nama penulis/pengarang, majala/jurnal dan atau penerbit.

Penulisan pustaka seperti pada contoh berikut.

Apabila tidak tertera tahun, maka tanggal pengambilan harus dicantumkan nama website

dan tanggal akses. Contoh: (Http://brandchannel.com), accesed on March 21st, 2004.

Contoh:
Witherspoon, A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrient and Multispecies Criteria Standard for the
Chowan River, North Carolina. Report No. 187.
www.2.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html. downloaded at May, 28, 2004.
36

BAB VIII
CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR, LAMBANG, SATUAN,
SINGKATAN, DAN CETAK MIRING

A. TABEL
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks.
Dalam keadaan tertentu, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, cantumkan di
lampiran. Tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf “t”
kapital, seperti contoh berikut: Tabel 1. Judul tabel, teks dalam lajur kolom harus mudah
dimengerti langsung dari keberadaan tabel, tanpa harus melihat keterangan lain dalam teks di
luar tabel. Untuk itu jangan menggunakan kode atau symbol dalam lajur kolom tabel yang berisi
jenis variabel atau perlakuan yang dipakai dalam penelitian. Tabel harus dapat dimengerti
isinya dengan baik, tanpa perlu membutuhkan bantuan keterangan tambahan lain di luar tabel.
Bila terpaksa ada singkatan yang tidak lazim, sajikan keterangan di bawah tabel.
Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi dalam
tanda kurung. Jarak antar baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan
titik. Contoh penulisan tabel seperti di bawah ini.

Tabel 8. Temuan Penyimpangan dalam Penggunaan BLBI

Temuan Audit Investigasi BLBI yang Penyimpangan %


disalurkan
A. Penyaluran BLBI oleh BI 144.536.086 138.442.026 95.78

1. Saldo debet 18.163.169 18.163.169 78.00

2. FSBUK 28.231.481 28.231.481 100.00

3. Fasilitas saldo debet 54.460.895 54.460.895 100.00

4. New Fasdis 28.530.968 28.530.969 100.00

5. Dana talangan Rupiah 5.335.003 142.903 2.68

6. Dana Talangan 9.814.570 8.912.610 80.00

B. Penggunaan BLBI oleh 144.536.086 84.842.162 58.70


Bank Penerima
Sumber: Laporan Audit BPK No. 06/01/Auditama II/AI/VII/2000
35
37

B. GAMBAR
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, dan peta. Pembuatan grafik, monogram

disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas maksudnya. Ikuti

cara membuat grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal ilmiah terbaru. Diusahakan

grafik yang ditampilkan sudah mampu menjelaskan data atau informasi maksud

dicantumkannya grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam teks lain. Gambar dalam teks

harus diketik dengan huruf “g” kapital, seperti contoh di bawah ini. Nomor urut dan judul

gambar diketik dua spasi di bawah gambar. Jarak antar baris dalam judul gambar diketik

satu spasi.

Gambar 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

4 56
6 30,3%
36,8%
1 SMA
2 DIPLOMA

32,9% 3 PT

5
0
Sumber: .........

Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Latar belakang foto sebaiknya

kontras dengan obyek foto. Sebelum obyek foto dipotret, letakkan penggaris disamping obyek

foto, bila diinginkan agar pembaca mudah memahami panjang dari obyek foto, atau nyatakan

skala obyek foto tersebut. Misalnya: Skala 1 : 100 kali. Letakkan koin uang logam Rp. 100,-

atau penggaris di samping obyek foto sebelum dipotret untuk memudahkan pembaca

memahami diameter obyek foto.


38

C. LAMBANG, SATUAN, DAN SINGKATAN

Lambang untuk variabel penelitian dipakai untuk memudahkan penulisan variabel tersebut

dalam rumus dan pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambing atau simbol sebaiknya

menggunakan simbol dalam fasilitas program perangkat lunak komputer, seperti program

Wordstar atau Microsoft Word. Pilihlah lambang yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang

dipelajari. Cara menulis rumus matematik diusahakan dalam satu baris, bila tidak

memungkinkan, atur sedemikian rupa, agar rumus matematik mudah dimengerti. Lambang

diketik dengan Huruf Latin dan Huruf Yunani.

Satuan dan singkatan yang digunakan adalah satuan atau singkatan yang sudah umum

dipakai, terutama untuk singakatan yang dpakai dalam disiplin ilmu yang dipelajari. Seperti

contoh berikut : PEMDA, RENSTRA, dan yang lainnya.

D. CETAK MIRING

Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah asing, misalnya: et al; Ibid; op. cit;

curin; starter; trimming; dummy.


39

BAB IX

BATASAN UMUM SKRIPSI

A. Unsur – unsur pengertian pokok

1. Skripsi ialah sebuah karya ilmiah yang ditulis Mahasiswa sebagai bukti

kemampuannya telah menyelesaikan sebuah penelitian yang diuji dalam sidang

skripsi.

2. Berbasis paradigma dan menunjuk pada suatu teori atau konsep tertentu, yang

relevan, skripsi menampilkan suatu masalah faktual yang signifikan, menyertakan

data yang relevan, mengungkapkan hasil analisis dan kesimpulannya yang jelas

dan teruji.

3. Ruang lingkup skripsi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong

pada saat ini, sebagai pilihan bidang unggulannya, dibatasi pada:

 Konsentrasi administrasi pelayanan publik

 Konsentrasi Administrasi pembangunan daerah

 Konsentrasi Administrasi sumber daya manusia.

4. Konsekuensinya, disini skripsi mengutamakan pembahasan ilmiah tentang praktek-

praktek manajemen kebijakan publik, pembangunan daerah dan sumber daya

manusia yang diidentifikasikan tempat dan waktu dan kejadian pada suatu satuan

analisis tertentu, lalu dibahas bagaimana atau sejauhmana keterhubungan (saling isi

dan dukung), atau kesenjangan dan bertolak belakangnya dengan strategi,

kebijakan, undang-undang, dan berbagai peraturan resmi mengenai manajemen

kebijakan dan pelayanan publik, pembangunan dan SDM.

5. Dalam konteks itu, skripsi di sini di tuntut bukan untuk memverifikasi atau

mendeskripsikan nilai-nilai kategorikalnya, atau menganalisis/mengeksplanasi

parameter dan variabelnya, atau mengevaluasi dan mengembangkan praktek.

Prosedur kerja. Atau strategi dalam bidang tersebut.

38
40

6. Secara prosedur, skripsi dimulai dengan penyusunan draft Usulan penelitian oleh

mahasiswa, yang kemudian dikembangkan secara konseptual. Metodologis, dan

kontekstual dengan konsultasi kepada. Serta dengan pengawasan mutu oleh Tim

Pembimbing skripsi (selanjutnya disebut Tim Pembimbing).

7. Setelah Draft dianggap layak sebagai Usulan Penelitian skripsi oleh Tim

Pembimbing, Mahasiswa melakukan penelitian lapangan dan berangsur-angsur

menyusun draft laporan, di bawah bimbingan dan pengawasan dari dosen

pembimbing.

8. Setelah draft laporan Penelitian dinilai layak-uji dan ditanda tangani oleh Tim

Pembimbing, Mahasiswa dapat mengajukan permohonan ujian sidang skripsi

kepada Ketua STIA Tabalong.

9. Skripsi dan pengujiannya itu merupakan salah satu syarat untuk kelengkapan

memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (S. AP) dan Sarjana Administrasi

Bisnis (S. AB).

B. Karakteristik Utama

Skripsi Sarjana Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis memiliki karakteristik utama

sebagai berikut :

1. Skripsi berorentasi pada masalah (problem solving), yang sarat data faktual,

yang primer dan/atau data sekunder dan punya sumber otentik.

2. Masalah merujuk pada suatu issue atau kejadian terdahulu sebagai latar

belakang, yang kemudian diidentifikasi dan diberi batasan yang jelas, dihimpun

datanya, dianalisis dan dicari jawabannya.

3. Kejelasan pengidentifikasian dan pembatasan masalah, demikian juga

tampilan analisis serta jawabannya didukung terutama oleh kemampuan dan

kesungguh-sungguhan Mahasiswa memilih teori (atau generalisasi atau

konsep ilmiah) yang relevan, operasionalisasinya secara konsisten, dan

dukungan metode penelitian yang sesuai.


41

4. Penelitian Skripsi dapat bersifat deskriptif (mengurangi nilai-nilai esensial),

analitikal/eksplanatif (menjelaskan hubungan-hubungan fungsional), evaluatif,

atau pengembangan. Sejalan dengan itu, penelitian skripsi dapat

menggunakan pendekatan atau metode kualitatif maupun kuantitatif, masing-

masing dengan syarat dan tata-caranya yang sesuai.

5. Skripsi di sini dituntut memberikan sorotan utama pada perspektif profesi, yang

dapat mencakup sisi-sisi praktek manajemen kebijakan publik, pembangunan

daerah dan SDM serta sifat hubungan fungsionalnya dengan peraturan,

strategi, dan kebijakan dalam bidang tersebut.

6. Skripsi mesti jelas alternative posisi dan peran kegunaan sebagai input untuk

upaya-upaya pengembangan berbagai segi profesi dalam bidang manajemen

kebijakan publik, pembangunan daerah dan SDM.

7. Skripsi punya bobot setara dengan 6 SKS

8. Mutu skripsi, begitu juga Usulan Penelitian, hendaknya memperhatikan

karakteristik tersebut di atas, susunan kalimat atau pernyataan jelas, uraiannya

ringkas, ditulis jika tidak ada ketentuan lain dalam bahasa Indonesia yang baik

dan benar.
42

BAB X

KETENTUAN PROFESIONAL

A. Pengajuan Draft Usulan Penelitian

1. Hanya Mahasiswa yang telah menempuh minimal 138 sks dengan IPK minimal 2,50

berhak mengajukan surat permohonan untuk melakukan penelitian skripsi kepada

Ketua STIA Tabalong.

2. Surat permohonan tersebut diperkuat dengan sebuah Draft usulan penelitian Skripsi

yang merupakan hasil kajian pendahuluan, bukti-bukti kelulusan ujian mata kuliah,

dengan atau tanpa menyebut calon-calon pembimbing.

3. Draft Usulan Penelitian Skripsi, selanjutnya disebut Usulan Penelitian atau UP,

memuat:

a. Judul (sementara, tentative)


b. Latar belakang issue berdasar kajian awal mengenai kepustakaan yang
relevan.
c. Perumusan dan pembatasan masalah.
d. Tujuan dan kegunaan penelitian.
e. Asumsi, Premis atau hipoSkripsi dan pertanyaan berdasar ringkasan dari
hasil kajian buku, jurnal, dan laporan penelitian yang relevan.
f. Metode penelitian, yang mencakup desain, parameter, variable,
operasionalisasinya, sample, instrument, pendataan, teknik analisis dan
penyimpulan.
g. Jadwal kegiatan
h. Daftar Pustaka
4. Isi Usulan Penelitian diharapkan memenuhi total jumlah halaman minimal sebanyak

30 halaman.

5. Jika syarat akademik dan administrasi sudah dipenuhi, Ketua STIA Tabalong segera

menerbitkan surat keputusan persetujuan, dengan mengangkat pembimbing sebagai

dosen yang kompeten.

42
43

B. Konsultasi dan Pengawasan Mutu

1. Mahasiswa memperbaiki dan mengembangkan Usulan Penelitian Skripsi dengan

mendapat bantuan konsultasi dan dengan pengawasan mutu secara berkala dari

dosen Pembimbing.

2. Konsultasi dan pengawasan mutu tersebut khususnya menyoroti signifikasi dari

masalah yang akan diteliti, relevansi teori atau konsep yang dipilih, penarikan

sample jika diperlukan, metode pengembangan parameter dan variable-nya,

instrument pendataan, pengolahan/pemprosesan data, teknik analisis, penyimpulan,

dan tata cara penulisan skripsi.

3. Dosen Pembimbing merundingkan dan menetapkan bersama dengan Mahasiswa

yang bersangkutan, cara-cara konsultasi dan pengawasan mutu penelitian tersebut

yang paling efektif.

4. Mahasiswa dapat melanjutkan pendataan (primer) di lapangan atau pendataan

(sekunder) dari dokumen-dokumen setelah mendapat persetujuan dari Dosen

Pembimbing.

5. Mahasiswa secara mandiri dan berangsur-angsur menyusun draft laporan penelitian,

dan melaporkan draft tersebut kepada Dosen Pembimbing, yang melakukan

konsultasi serta pengawasan mutu selanjutnya.

C. Tugas dan tanggung jawab Dosen

1. Tugas Dosen Pembimbing

a. Menelaah dan memberi komentar terhadap draft usulan penelitian Mahasiswa,

khususnya tentang kelayakan masalah kerangka pemikiran, substansial dan

aspek–aspek metodologis, disertai penjelasan alternatif-alternatif ke arah

perbaikannya, dengan memberi contoh-contoh dan perbaikan yang dimaksud.

b. Memberi komentar, pembimbing dan pengawasan mutu terhadap rumusan

akhir draft Usulan penelitian, sehingga mencapai derajat layak dan memberi
44

persetujuan untuk Mahasiswa melanjutkan penelitian lapangan dan/atau

dokumen, serta menyusun draft laporan.

c. Menelaah dan memberi komentar terhadap draft laporan penelitian skripsi,

khususnya tentang ketajaman masalah, ketetapan konseptual berdasar kajian

kepustakaan yang memadai, segi-segi metodologis, pendataan, teknik analisis,

dan penyimpulannya, serta memberi penjelasan alternative-alternatif kearah

perbaikan, dengan contoh-contoh perbaikannya, dengan contoh-contoh yang

relevan.

d. Membubuhkan tanda tangan sebagai persetujuan bahwa laporan penelitian

layak uji di muka sidang, dimana Mahasiswa harus mempertahankannya dari

kritik, bantahan, atau pertanyaan tim penguji.

e. Memberi bimbingan dan pengawasan mutu mengenai sistematika penulisan

laporan penelitian skripsi (Teknis).

2. Tugas Dosen Penguji

a. Memberikan pertanyaan kepada mahasiswa terkait usulan penelitian ataupun

laporan hasil penelitian untuk mengukur dan menilai penguasaan mahasiswa

terhadap materi yang dipaparkannya pada saat sidang berlangsung.

b. Menelaah dan memberi komentar terhadap draft usulan penelitian Mahasiswa,

khususnya tentang kelayakan masalah kerangka pemikiran, substansial dan

aspek–aspek metodologis, disertai penjelasan alternatif-alternatif ke arah

perbaikannya, dengan memberi contoh-contoh dan perbaikan yang dimaksud

pada saat sidang berlangsung.

c. Memberikan saran atau usulan perbaikan yang diperlukan untuk

menyempurnakan usulan penelitian ataupun laporan hasil penelitian mahasiswa

pada saat sidang berlangsung.


45

3. Syarat pengajuan Sidang Skripsi

a. Lembar persetujuan yang sudah ditandatangani oleh Dosen Pembimbing

b. Lunas pembayaran Skripsi.

c. Mendaftar untuk sidang Skripsi.

d. Menyerahkan berkas skripsi sebanyak 3 eksemplar.

e. Pengajuan Sidang Skripsi paling lambat 5 (lima) hari sebelum sidang

dilaksanakan.

f. Melampirkan SK Plagiasi
46

ALUR MEMPROGRAM SEMINAR SKRIPSI

MEMPROGRAM
SKS SEMINAR
SKRIPSI

MENGAJUKAN JUDUL
PROPOSAL SKRIPSI

SK PEMBIMBING

BIMBINGAN

SEMINAR
PROPOSAL

BIMBINGAN PLAGIASI
SKRIPSI

SIDANG
SKRIPSI
47

BAB XI

PENILAIAN SKRIPSI DAN UJIAN SIDANG

1. Penilaian skripsi dilakukan secara formatif dan summatif

2. Penilaian formatif dilaksanakan selama konsultasi

3. Konsultasi dan pengawasan mutu dilakukan oleh Tim Pembimbing

4. Penilaian skripsi (formatif) dilaksanakan setelah selesai penyusunan skripsi dan siap

untuk maju ke ujian sidang skripsi. Penilaian skripsi diberikan oleh para pembimbing.

5. penilaian summatif dilaksanakan dalam ujian sidang di muka Panitia Ujian Sidang

Skripsi

6. Panitia ujian Sidang skripsi terdiri atas pembimbing dan penguji Tamu yang ditetapkan

oleh Ketua STIA Tabalong.

7. Pengajuan untuk sidang paling lama diajukan 5 (lima) hari sebelum tanggal sidang.

47
48

Daftar Pustaka

Brorowidjoyo, D. Mukayat, 2010. Penulisan Karangan Ilmiah. CV. Akademika Pressindo,


Jakarta.

Irawan, Prasetya. 2002, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. STIA LAN Press.Jakarta.

Kusmana, H. Suherli, 2009, Merancang Karya Tulis Ilmiah. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sudjana, Nana, 2011, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Makalah, Skripsi, Desertasi,
Tesis.Sinar Baru Algensindo, Bandung.
49

Contoh Sampul dan Halaman Judul Lampiran 1:

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KESEHATAN

YANG DIBERIKAN OLEH PUSKESMAS DI KECAMATAN HARUAI

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Oleh

Abdul Hakim
NIM. 218057202012356

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK/BISNIS


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG
2023
50

Contoh : Halaman pengesahan skripsi Lampiran 2

LEMBAR PENGESAHAN

SKRIPSI

JUDUL SKRIPSI

( Huruf Arial)*, font 14 )

A. Nama Mahasiswa : ………

NIM : ………

Program Studi : ………

B. Disetujui oleh*

Ketua Komisi Penguji : Nama Dosen(……………………)

NIK/NIP

Penguji I : Nama Dosen(……………………)

NIK/NIP

Penguji II : Nama Dosen(……………………)

NIK/NIP

C. Dinyatakan LULUS / TIDAK LULUS dalam mempertahankan ujian skripsi pada


tingkat Strata Satu (S-1) pada tanggal ……………….

Mengetahui: Tanjung, ……………..2023

Ketua STIA Tabalong, Ketua Prodi......,

Drs. Ahmat Harahap, M.A.P. (........................................)


NIK 005 057 003 NIK/NIP

Contoh : Halaman persetujuan skripsi Lampiran 2


*Ketua komisi penguji (Penguji 1), Penguji 1 (pembimbing)
51

Contoh : Halaman lembar persetujuan Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL SKRIPSI

( Huruf Arial )*, font 14 )

Oleh :

Nama Mahasiswa

Nim :

( Huruf Aria )*, font 11 )

Tanjung, ………………………20….

( Huruf Arial )*, font 11 )

……………………………………………………

PEMBIMBING

( Huruf Arial )*, folt 11)


52

Contoh Pernyataan Orisinalitas Lampiran 4:

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

NIM :

Jurusan :

Judul :

Menyatakan dengan sebenar-benarnya sepanjang sepengetahuan saya, didalam

naskah skripsi tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk

memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

dikutif dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.

Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur

jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh

dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Tanjung, Januari 2023

Materai
Rp.6000,-

Abdul Hakim
NIM. 218057202012356
53

Contoh ucapan terimakasih lampiran 5:

UCAPAN TERIMAKASIH

Penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

Kepada Ketua STIA Tabalong ………………………………. ………dan seterusnya

Ketua Jurusan Administrasi Publik/Administrasi Bisnis STIA.Tabalong

Bapak/Ibu ………………………….selaku pembimbing I /II………………dan seterusnya

Pemerintah Kabupaten Tabalong………………………………. Dan seterusnya

Rekan-rekan penulis dan warga desa Wayau yang telah banyak memberikan bantuan ikut

berperan dalam memperlancar penelitian dan penulisan skripsi ini.

Sujud dan terimakasih yang dalam penulis persembahkan kepada ibunda dan ayahanda

tercinta, atas dorongan yang kuat, bijaksana dan do’a yang dipanjatkan.

Ucapan terimakasih secara khusus penulis sampaikan kepada suami tercinta/isteri

tersayang ……………………………………………………………..dan seterusnya.

Tanjung, Mei 2023

Penulis,

Abdul Hakim
NIM. 218057202012356
54

Contoh Abstraks Lampiran 6:

ABSTRAK

Abdul Hakim, NIM. 218057202012356, Program Strata 1 Ilmu Administrasi Sekolah


Tinggi Ilmu Administrasi Tabalong, 2022. Analisis Pengaruh Dinamika Kelompok Masyarakat
dan Pendamping Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan Terhadap
Pengurangan Kemiskinan (Studi Pada Rumah Tangga Miskin Di Kabupaten Tabalong).
Dosen Pembimbing Drs. Idrus, MSi.
Program PNPM sebenarnya secara subtantif bukanlah jenis kebijakan publik baru yang
berpihak pada penduduk miskin, karena sebelumnya juga digelar beberapa kebijakan dan
program “anti kemiskinan” misalnya Inpres Desa Tertinggal dan Program Pengembangan
Kawasan Terpadu. Kebijakan itu juga terbukti cukup efektif dalam mengurangi jumlah
penduduk miskin, namun masih menyisakan beberapa juta lagi penduduk miskin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh : 1)
Kapabilitas internal Dinamika Kelompok Masyarakat terhadap upaya pengurangan
kemiskinan; 2) Kemampuan Tenaga Pendamping terhadap upaya pengurangan kemiskinan;
3) Ada tidaknya pengaruh Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Tenaga
Pendamping terhadap Tingkat Pengurangan Kemiskinan dilokasi penelitian.
Teknik Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan dalam empat tahap; (1)
Cluster sampling menurut dominasi lahan; (2) Secara Proporsional; (3) Secara Random
sampling; (4) Secara Purposive Sampling berdasarkan kedekatan jarak. Jumlah populasi 25
desa miskin diambil 10 desa untuk mewakili populasi, yang dijadikan sampel sebanyak 50
kelompok masyarakat. Kuesioner merupakan instrument utama untuk mengumpulkan data,
wawancara, dan observasi dan data sekunder diperoleh dari evaluasi kinerja Kelompok.
Statistik deskriptif dan Statistik Inferensial digunakan untuk analisis data hasil penelitian,
serta uji t untuk pengujian hipotesis penelitian.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Kapabilitas Dinamika Kelompok Masyarakat
di lokasi penelitian berpengaruh cukup tinggi terhadap upaya pengurangan kemiskinan; (2)
Kemampuan Tenaga Pendamping Program dilokasi penelitian berpengaruh cukup tinggi di
lokasi penelitian; (3) Secara otomatis Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat di lokasi
penelitian berpengaruh cukup tinggi terhadap pengurangan kemiskinan.
Dari perhitungan uji t dan hipotesis dinyatakan determinant sebesar 0,65 atau 65
persen Dinamika Kelompok Masyarakat dan Tenaga Pendamping Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat memberikan kontribusinya terhadap Pengurangan Kemiskinan.
Sedangkan sisanya yakni sebesar 35 persen ditentukan oleh variabel lain yang tidak
dimasukan dalam penelitian ini.
Kata kunci: Dinamika Kelompok Masyarakat, Tenaga Pendamping Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Perdesaan, Pengurangan Kemiskinan.
55

Contoh : Halaman Daftar Isi Lampiran 7

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................................. iii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. x

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Perumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................
D. Manfaat Penelitian........................................................................
D1. Manfaat Teoritis...................................................................
D2. Manfaat Praktis....................................................................

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Penelitian Terdahulu.....................................................................
B. Perspektif Kebijakan Publik..........................................................
C. Instrumen Kebijakan....................................................................
D. Kerangka Perspektif Pemukiman Perkotaan.............................
E. Kerangka Konseptual................................................................

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Umum Lokasi Penelitian............................................


B. Diskripsi Hasil Penelitian..........................................................
C. Pembahasan............................................................................
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................
56

B. Saran......................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
57

Contoh : Halaman Daftar Tabel Lampiran 8

DAFTAR TABEL

No. Judul Tabel Halaman


1. Persentase Pembagian Pengeluaran di Indonesia
Tahun 1978-1990.................................................................................... 13
2. Distribusi Pendapatan dalam Gini Ratio Indonesia
Tahun 1970-1990.................................................................................... 15
3. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di Desa Pugaan
Kecamatan Tanjung tahun 1995............................................................. 17
58

Contoh : Halaman Daftar Gambar Lampiran 9

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Gambar Halaman


1. Persentase Pengeluaran Rumah tangga di Wilayah Pedesaan
Kalimantan Selatan Rata-rata tahun 2000-2010....................................... 10
2. Distribusi Relatif Pendapatan dalam Gini Ratio Masyarakat
Pedesaan Kalimantan Selatan tahun 2000-2010...................................... 17
3. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di Kecamatan Tanjung
Dan Murung Pudak Kabupaten Tabalong 2000-2010............................... 25
59

Contoh : Halaman Daftar Lampiran 10

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Lampiran Halaman


1. Persentase Pengeluaran Rumahtangga di Wilayah Pedesaan
Kalimanatan Selatan Rata-rata tahun 2000-2010................................... 10
2. Distribusi Relatif Pendapatan dalam Gini Ratio Masyarakat
Pedesaan Kalimantan Selatan tahun 2000-2010.................................... 17
3. Distribusi Pendapatan Rumah Tangga di Kecamatan Tanjung
Dan Murung Pudak Kabupaten Tabalong 2000-2010............................. 25
60

Contoh : Lay Out kertas Lampiran 11

Tepi kertas atas

4 cm

a
n

4 cm 4 cm
3 cm
Tepi kertas bawah

3 cm

(Ukuran kertas A4/21 x 29.7 cm )


Contoh Penulisan Jurnal Lampiran 12 61

PEDOMAN PENULISAN JURNAL ILMIAH

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG

TAHUN 2023
62

PENULISAN JURNAL ILMIAH SKRIPSI SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI


TABALONG

Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan No. 152/E/T/2012 Tentang Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1, S2 dan S3. Merujuk
pada Surat Edaran tersebut maka untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan jurnal
ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Ilmiah yang dimiliki oleh STIA Tabalong.

FORMAT JURNAL
ILMIAH
Karya ilmiah yang dibuat merupakan ringkasan skripsi. Makalah ini berisi:
1. Judul Jurnal Ilmiah/Skripsi;
2. Nama Mahasiswa (nama pertama) diikuti Nama Pembimbing (nama terakhir) yang
dituliskan tanpa gelar
3. Nama Jurusan/Program Studi dan diikuti alamatnya;
4. Abstrak (judul diikuti teks abstrak) dan diikuti Kata Kunci
5. Pendahuluan
6. Landasan teori
7. Metode Penelitian
8. Pembahasan
9. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka (hanya dituliskan yang diacu di dalam makalah ini)

Keterangan :

1. Judul
a. Judul
Judul disesuaikan dengan judul skripsi
63

b. Penulis
Nama penulis tanpa gelar dan dilengkapi program studi dan alamat email. Nama
pertama adalah nama mahasiswa penyusun, nama kedua dan ketiga adalah nama
dosen Pembimbing I dan II, berturut-turut.

2. Absrak
Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dibuat tidak lebih dari 200 kata.
Merupakan uraian materi singkat tetapi lengkap mengenai masalah atau tujuan
penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian. Diakhir abstrak diberi kata kunci
maksimal 5 kata kunci. (Abstrak bahasa inggris di translate oleh pengelola jurnal STIA
Tabalong).

3. Pendahuluan
Memuat Latar Belakang, dan Tujuan serta Kegunaan Hasil Penelitian. Dimana muatan-
muatan tersebut dijelaskan sebagai berikut;
a. Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah ini diteliti.
Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan serta perbedaannnya
dengan penelitian sekarang.
b. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan melakukan
penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah. Kegunaan
hasil penelitian merupakan dampak perbaikan yang dapat diperoleh setelah
tercapainya tujuan.

4. Landasan Teori
Memuat teori teori yang digunakan dalam proses penulisan jurnal ilmiah. Teori teori yang
dikutip adalah buku buku yang disebutkan di dalam Daftar Pustaka.

5. Hasil Pembahasan Penelitian


Format hasil penelitian dan pembahasan tidak dipisahkan, mengingat jumlah
halaman yang tersedia bagi penulis terbatas. Bagian hasil penelitian merupakan unsur
yang penting dalam tulisan jurnal. Pada bagian ini diungkapkan hasil-hasil penelitian
64

yang telah diperoleh secara bertutur. Tidak ada komentar sedikitpun dari peneliti setiap
apa yang disajikan.

Komentar peneliti baru dapat diberikan di bagian pembahasan. Penyajian hasil penelitian
dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu narasi, tabel, atau gambar. Dalam penyajiannya
harus dimulai dengan narasi dulu, kemudian diikuti dengan tabel atau gambar untuk
memperjelas apa yang dikemukakan dalam narasi. Dengan demikian, tidak bisa ada tabel
atau gambar yang tidak ada keterangannya dalam narasi.
Bagian pembahasan adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dari bagian
sebelumnya. Kadang-kadang bagian ini dijadikan satu dengan Hasil Penelitain, namun ini
umumnya dilakukan apabila peneliti ingin menyatukan hasil berupa data dan pembahasan
sekaligus atau Jurnal menghendaki seperti itu. Pada bagian ini, yang paling utama
ditonjolkan adalah membahas hasil utama yang diperoleh dan membandingkan dengan
hasil- hasil atau apa yang dipahami sebelumnya. Bisa saja banyak hasil yang diperoleh
namun tentu hanya dipilih hasil-hasil utama saja. Harus dikomentari apakah hasil yang
diperoleh tersebut sudah selayaknya seperti itu atau masih banyak faktor lainnya yang
mungkin memberi pengaruh namun tidak sempat dikontrol dalam penelitian. Pembahasan
dilakukan juga dengan memperlihatkan mengapa terlihat hubungan tersebut. Apakah
secara fisiologis, hubungan itu bisa dijelaskan? Kalau itu sesuatu yang bertentangan
dengan pemahaman selama ini harus pula ada penjelasan mengapa penelitian ini tidak
sama dengan apa yang dipahami. Berbagai keterbatasan perlu dikemukakan termasuk
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi karena desain penelitian atau karena
keterbatasan di lapangan.

*) Tabel diberi nomor dan judul Tabel yang diletakkan di atas Tabel. Tabel diposisikan
center. Ilustrasi:

Tabel 5 : Judul Tabel

Sumber :
65

*) Gambar diberi nomor dan judul Gambar yang diletakkan di bawah Gambar. Gambar
diposisikan di kiri. Ilustrasi:

Gambar / Diagram

Gambar 5 : Judul gambar


6. Simpulan dan Saran
Kesimpulan merupakan ringkasan dari pembahasan yang disajikan pada pembahasan isi
jurnal. Kesimpulan merupakan gambaran tujuan yang telah tercapai dalam penelitian. Saran
merupakan manifestasi dari penulis untuk dilaksanakan (sesuatu yang belum ditempuh dan
layak untuk dilaksanakan). Saran dibuat berdasarkan hasil temuan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengembangkan, menindaklanjuti atau menerapkan hasil penelitian baik
bersifat teoritis dan praktis.

7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan jurnal yaitu
semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna untuk membantu pembaca yang ingin
mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat dalam jurnal. Penyusun diurutkan secara
alfabetis berdasarkan nama penulis tanpa gelar kesarjanaan.

Format Penulisan

Secara garis besar bahwa jurnal yang diminta adalah isi dari skripsi yang dibuat, hanya saja
dalam penulisan format jurnal skripsi yang ditulis panjang lebar diringkas menjadi sebuah tulisan
yang lebih mudah dipahami. Format penulisan jurnal ditulis minimal 12 halaman dan maksimal
15 halaman (tidak terasuk abstrak dan daftar pustaka) dalam satu spasi dengan kertas HVS
berwarna ukuran A4, margin kiri 4 cm dan margin lainnya 3 cm. Berikut ini diberikan panduan
untuk membuat jurnal tersebut secara rinci :
a. Judul
Judul ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font size = 14,
ditulis dengan layout center
66

b. Penulis
Nama penulis di tulis menggunakan urutan nama Penulis, pembimbing I, dan
pembimbing II, untuk nama pembimbing I dan Pembimbing II diberi tanda ‘*)’ kemudian
pada bagian footer diberi keterangan ‘*) = Penulis Penanggung jawab’. Nama penulis
dicetak menggunakan style bold dan dicetak di tengah (center).
c. Abstrak
Ditulis dengan format penuh (dari margin kiri sampai margin kanan), menggunakan 1
atau 2 paragraph saja dan menggunakan 1 spasi.
d. Pendahuluan, landasan teori, metode penelitian dan, hasil dan pembahasan penelitian
ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 dengan spasi 1,5.

Ketentuan penulisan rujukan berdasarkan jenis rujukan:


1) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam jurnal ilmiah, ditulis mengikuti urutan: nama
penulis. tahun. judul artikel. nama jurnal. volume(nomor): halaman (Nama jurnal diketik miring).
Contoh:
Cohen, E.B. 2009. Opening and Closing Ritual in Aikidō and Karate and the Dismantling of
Violence. Journal of Ritual Studies. 23 (1): 29-44.
2) Apabila sumber pustaka berupa buku teks, ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul
buku. volume (jika ada). edisi (jika ada). kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak
miring). Contoh:
Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta

3) Apabila sumber pustaka berupa buku terjemahan ditulis mengikuti urutan: nama penulis asli.
tahun buku terjemahan. judul buku terjemahan. volume (jika ada). edisi (jika ada). terjemahan.
kota penerbit: nama penerbit (Judul buku di cetak miring).
Contoh :

Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika. Suatu pendekatan biometrik.

Terjemahan B. Sumantri. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

4) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam buku kumpulan artikel ditulis mengikuti urutan:
nama penulis artikel. judul artikel. dalam: nama editor jika ada diikuti Ed (jika tunggal) atau Eds

(jika lebih dari satu) dalam tanda kurung. tahun.judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada).
kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak miring).
67

Contoh :

Ancok, D. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. dalam: Singarimbun M dan Efendi
(Eds). 1999. Metode penelitian survey. Jakarta: LP3ES

Linz, J & Stephan, A. Some thought on decentralization, devolution and the many varieties of
federal arrangements. In: Jhosua K (Ed). 2001. Crafting Indonesian Democracy.
Bandung: Penerbit Mizan

5) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam prosiding ditulis mengikuti urutan: nama penulis.
tahun. judul naskah seminar. judul prosiding. tempat penyelenggaraan seminar. waktu
penyelenggaraan (Judul artikel dicetak miring).
Contoh :

Alimi, M.Y. 2011. When Religion Fails to Nature Character Prosiding International Conference
Ethics in Development. Semarang. 17 - 19 Juli 2011

6) Apabila sumber pustaka berupa karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (misal: skripsi, tesis,
disertasi dan laporan penelitian), ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul laporan
penelitian. nama proyek penelitian. kota penerbit: instansi penerbit/lembaga (Tulisan
skripsi/tesis/disertasi/laporan penelitian dicetak miring).
Contoh :

Habibah, N. 2012. Manaqib sebagai Ritual Solidaritas di Grobogan. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang

7) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam surat kabar/majalah umum, ditulis mengikuti
urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama surat kabar/majalah. kota, tanggal terbit dan
halaman (Judul artikel dicetak miring).
Contoh :

Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum ataukah perilaku chaos. Kompas. Jakarta. 4 Januari.

Hlm.16

Kukuh, A. 2008. Obsesi pendidikan gratis di Semarang. Suara Merdeka. Semarang 5 Maret.

Hlm.L

8) Apabila sumber pustaka berupa artikel online (internet) tanpa tempat terbit dan penerbit, ditulis
mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. Diunduh di alamat website tanggal (Judul
artikel dicetak miring).
68

Contoh :

Levy, M. 2000. Environmental scarcity and violent conflict: a debate. Diunduh di


http://wwics.si.edu/organiza/affil/WWICS/PROGRAMS/DIS/ECS/report2 /debate.htm
tanggal 4 Juli 2002
Pengutipan dan Daftar Pustaka

A. Menambahkan kutipan dan sumber baru ke dokumen

1. Pada tab referensi, dalam grup kutipan & bibliografi , klik panah di samping gaya dan klik

gaya yang ingin Anda gunakan untuk kutipan dan sumber. Misalnya, dokumen ilmu sosial

biasanya menggunakan gaya MLA atau APA untuk kutipan dan sumber.

2. Klik di akhir kalimat atau frasa yang ingin Anda kutip.

3. Pada tab referensi , klik sisipkan kutipan lalu lakukan salah satu hal berikut ini:

o Untuk menambahkan informasi sumber, klik tambahkan sumber baru, lalu, dalam kotak

dialog buat sumber , klik panah di samping tipe sumber, dan pilih tipe sumber yang ingin

Anda gunakan (misalnya, Bagian buku atau situs web).

o Untuk menambahkan tempat penampung, sehingga Anda dapat membuat kutipan dan

mengisi informasi sumber nanti, klik Tambahkan tempat penampung baru. Tanda tanya

muncul di samping tempat penampung sumber di Pengelola Sumber.

4. Jika Anda memilih untuk menambahkan sumber, masukkan detail untuk sumbernya. Untuk

menambahkan informasi lainnya tentang sumber, klik kotak centang Perlihatkan Semua

Bidang Bibliografi.

5. Klik OK ketika selesai. Sumber ditambahkan sebagai kutipan di tempat yang Anda pilih di

dokumen Anda.

Bila Anda sudah menyelesaikan langkah-langkah ini, kutipan ditambahkan ke daftar kutipan yang

tersedia. Saat berikutnya Anda mengutip referensi ini, Anda tidak perlu mengetiknya lagi.
Cukup Tambahkan kutipan ke dokumen Anda. Setelah menambahkan sumber, Anda mungkin

perlu membuat perubahan pada sumber di lain waktu. Untuk melakukan ini, lihat mengedit

sumber.

Catatan:

 Jika Anda telah menambahkan tempat penampung dan ingin menggantinya dengan informasi
kutipan, lihat mengedit sumber.
 Jika Anda memilih gaya GOST atau gaya ISO 690 untuk sumber dan kutipan tidak unik,
tambahkan karakter alfabetis pada tahun. Misalnya, kutipan akan muncul sebagai [Pasteur,
1848a].
 Jika Anda memilih ISO 690-Numerical Reference dan kutipan Anda masih belum muncul
berurutan, Anda harus mengklik gaya ISO 690 lagi, lalu tekan ENTER untuk mengurutkan
kutipan dengan benar.

B. Menambahkan kutipan ke dokumen

1. Klik di akhir kalimat atau frasa yang ingin Anda kutip, lalu pada tab referensi , dalam

grup kutipan & bibliografi , klik sisipkan kutipan.

2. Dari daftar kutipan di bawah sisipkan kutipan, pilih kutipan yang ingin Anda gunakan.
C. Mencari sumber

Daftar sumber yang bisa Anda gunakan bisa menjadi sangat panjang. Terkadang, Anda mungkin

perlu mencari sumber yang Anda kutip di dokumen lain.

1. Pada tab referensi , dalam grup kutipan & bibliografi , klik Kelola sumber.

Jika Anda membuka dokumen baru yang belum berisi kutipan, semua sumber yang Anda

gunakan di dokumen sebelumnya muncul di bawah Daftar Master.

Jika Anda membuka dokumen yang menyertakan kutipan, sumber untuk kutipan tersebut muncul

di bawah Daftar saat ini. Semua sumber yang telah Anda kutip, baik dalam dokumen

sebelumnya maupun dalam dokumen saat ini, muncul di bawah Daftar Master.

2. Untuk mencari sumber khusus, lakukan salah satu dari hal berikut:

o Dalam kotak pengurutan, Urutkan menurut penulis, judul, nama tag kutipan, atau tahun,

lalu Cari sumber yang Anda inginkan dalam daftar hasil.

o Di dalam kotak Cari, ketikkan judul atau penulis untuk sumber yang ingin Anda temukan.

Daftar secara dinamis mengerucut untuk mencocokkan istilah pencarian Anda.

Catatan:
Anda bisa mengklik tombol Telusuri di Pengelola Sumber untuk memilih daftar master lain yang
bisa Anda gunakan untuk mengimpor sumber baru ke dalam dokumen Anda. Misalnya, Anda
mungkin terhubung ke file pada server bersama, pada komputer atau server rekan riset, atau
pada situs web yang di-hosting universitas atau lembaga riset.
D. Mengedit sumber

1. Pada tab referensi , dalam grup kutipan & bibliografi , klik Kelola sumber.

2. Dalam kotak dialog manajer sumber , di bawah Daftar Master atau Daftar saat ini, pilih

sumber yang ingin Anda edit, lalu klik Edit.

Catatan:
Untuk mengedit tempat penampung untuk menambahkan informasi kutipan, pilih placeholder
dari Daftar saat ini dan klik Edit.

3. Dalam kotak dialog Edit sumber , buat perubahan yang Anda inginkan dan klik OK.
E. Membuat bibliografi, kutipan, dan referensi

1. Letakkan kursor di akhir teks yang ingin Anda kutip.

2. Buka referensigaya>, dan pilih gaya kutipan.

3. Pilih sisipkan kutipan.

4. Pilih tambahkan sumber baru dan isi informasi tentang sumber Anda.

Setelah menambahkan sumber ke daftar Anda, Anda bisa mengutipnya lagi:

1. Letakkan kursor di akhir teks yang ingin Anda kutip.

2. Buka referensi > sisipkan kutipan, dan pilih sumber yang Anda Citing.
3. Untuk menambahkan detail, seperti nomor halaman jika Anda mengutip sebuah buku,

pilih opsi kutipan, lalu Edit kutipan.

F. Membuat bibliografi/daftar pustaka

Dengan sumber yang dikutip dalam dokumen Anda, Anda siap untuk membuat bibliografi.

1. Letakkan kursor di tempat yang Anda inginkan untuk bibliografi.

2. Buka referensi> bibliografi, lalu pilih format.

Tips:
Jika Anda mengutip sumber baru, tambahkan ke bibliografi dengan mengklik di mana saja di
bibliografi dan pilih Perbarui kutipan dan bibliografi.
G. Mendeley

Mendeley adalah program komputer dan web yang dikembangkan Elsevier untuk

mengelola dan berbagi makalah penelitian, mencari data penelitian, dan bekerja sama secara

daring. Mendeley menggabungkan Mendeley Desktop, perangkat lunak manajemen

referensi dan PDF, dengan Mendeley Android and iOS dan Mendeley Web, jejaring

sosial peneliti.

Pengguna Mendeley perlu menyimpan semua data sitiran dasar di servernya. Pengguna

memiliki hak untuk menyimpan salinan dokumen di server Mendeley. Setelah mendaftar,

Mendeley menyediakan ruang penyimpanan gratis di web bagi pengguna sebesar 2 GB.

Mendeley juga adalah sebuah academic social network, dengan demikian pengguna bisa

saling berbagi dengan rekan sesama mahasiswa atau peneliti lainnya di penjuru dunia terkait

dengan referensi yang digunakan. Pengguna juga dapat mencari berbagai penelitian terbaru

untuk selanjutnya dapat dijadikan referensi dalam karya ilmiah. Bahkan, pengguna juga bisa

menggunakan fasilitas Web Importer di dalam Mendeley, agar dapat mengimpor berbagai

macam referensi dari berbagai situs indexing karya ilmiah terkemuka (misalnya Google Scholar)

secara otomatis.

Pengguna dapat menggunakan Mendeley sebagai sebuah aplikasi desktop yang terinstal

secara offline di komputer. Aplikasi tersebut, sering disebut sebagai Mendeley Desktop. Selain

itu, pengelolaan menggunakan Mendeley juga dapat dilakukan secara online (Mendeley Web),

setelah terlebih dahulu mendaftar dan membuat akun.

Sumber:

https://support.office.com

https://id.wikipedia.org/wiki/Mendeley

Anda mungkin juga menyukai