BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu ciri pokok dari kegiatan Perguruan Tinggi adalah penulisan karya ilmiah yang
berbobot, yang ditulis berdasarkan kaidah ilmiah atau konvensi ilmiah yang telah disepakati.
Mengingat terdapat beragam variasi, perlu kirannya dibuat pedoman penulisan, agar
Mahasiswa, Dosen dan pihak lain yang terkait memiliki pijakan yang sama. Dalam program
Sarjana, karya ilmiah yang harus diselesaikan oleh Mahasiswa adalah Skripsi, yang merupakan
Skripsi merupakan karya tulis akademik hasil penelitian (lapangan maupun kepustakaan
yang mendalam, yang dilakukan secara mandiri dan memberi sumbangan baru bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dilakukan calon Sarjana, dibidang Ilmu
Administrasi Publik maupun Ilmu Administrasi Bisnis dibawah bimbingan pengawasan para
calon Sarjana mampu membuat deskripsi, analisis, dan sintesis atas fakta/gejala/fenomena
yang diteliti atau hasil kajian teori dan atau desain dengan pemikiran mendalam serta
ilmiah. Untuk itu penyusunan Skripsi dapat dilakukan dengan penelitian lapangan dan atau
kepustakaan.
Skripsi sebagai hasil penelitian lapangan Skripsi yang ditulis dengan basis atau
berorientasi pada pengumpulan data empirik. Skripsi yang berbasis penelitian lapangan dapat
dibedakan menjadi dua macam, yakni : (a).yang menggunakan pendekatan kuantitatif dan
telaah kritis dan mendalam atas permasalahan teoritik dan atau praktis dengan menggunakan
bahan pustaka yang relevan. Dengan demikian maka bahan pustaka dipakai sebagai dasar
1
2
untuk menggali gagasan baru dan dasar melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada,
sehingga dapat diperoleh teori baru atau dasar bagi pemecahan masalah.
Buku pedoman penyusunan dan penulisan Skripsi ini disusun dengan tujuan:
dalam menulis Skripsi; (c).pedoman bagi pembimbing dalam mengarahkan penulisan Skripsi
dan (d).pedoman bagi penguji dalam menilai Skripsi; (e).laporan Skripsi dibatasi sekitar minimal
BAB II
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
Karya ilmiah skripsi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian utama dan
bagian akhir.
A. BAGIAN AWAL
1. Sampul
2. Halaman judul
3. Halaman pengesahan
B. BAGIAN UTAMA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian:
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
3
4
A. Penelitian Terdahulu
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konseptual
D. Hipotesis
A. Pendekatan Penelitian
D. Lokasi Penelitian
F. Analisis Data
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
5
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritik
2. Manfaat Praktis
A. Penelitian Terdahulu
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konseptual
B. Lokasi Penelitian
C. Sumber data
E. Analisis Data
A. Deskripsi Data
B. Temuan Penelitian
C. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran-saran
6
BAB III
A. SAMPUL
Pada sampul dicetak Judul Skripsi, dibawahnya tulis kalimat skripsi dengan huruf
kapital tulis kalimat “Untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Bidang
Administrasi Publik/Bisnis”, Lambang STIA Tabalong, nama lengkap, nomor induk
mahasiswa, dibawahnya tulisan SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI TABALONG.
Sampul terdiri dari dua bagian: sampul luar dari karton (hard cover), dan sampul dalam dari
kertas HVS putih ukuran 80 mg. Contoh sampul depan skripsi warna (kuning terang/FF FF
E0) untuk administrasi publik dan (powder blue/B0 EO E6 untuk administrasi bisnis, dengan
tulisan hitam. (Lihat Contoh Lampiran 1)
B. HALAMAN JUDUL
Halaman judul berisi tulisan yang sama dengan halaman sampul, namun dicetak diatas HVS
C. HALAMAN PENGESAHAN
Halaman pengesahan memuat judul skripsi, nama penulis, dan kata-kata pengesahan,
susunan dewan penguji dan tanda tangan dengan urutan : Ketua Komisi Penguji (penguji 1),
Penguji I (pembimbing), Penguji II, dan disahkan oleh Ketua STIA. (Lihat Contoh Lampiran
2)
bahwa naskah skripsi bukan karya plagiasi dan menjamin orisinalitasnya. Contohnya
Halaman ucapan terimakasih ini di uraikan secara singkat kepada siapa saja yang
F. HALAMAN ABSTRACT/ABSTRAKSI
Abstraksi/Abstract ditulis dalam Dua Bahasa, (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).
Judul ringkasan adalah sama dengan judul skripsi, diketik dengan huruf kapital pada
halaman baru. Judul abstraksi ditempatkan di tengah halaman bagian atas. Abstraksi
mencakup masalah penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian dan hasil-hasil penelitian
yang menonjol. Di dalam abstraksi tidak boleh ada kutipan (acuan) dari pustaka, jadi
merupakan hasil uraian murni dari penulis. Isi abstraksi harus dapat dimengerti tanpa harus
melihat pada isi skripsi. Abstraksi disusun dengan jumlah maksimum 300 kata (1 halaman)
dan diketik satu spasi (Prasetya Irawan, 2002). (Lihat Contoh Lampiran 5)
Halaman Daftar Isi diketik pada halaman baru dan diberi judul Daftar Isi yang diketik
dengan huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas.
Dalam halaman Daftar Isi dimuat daftar tabel, daftar gambar, judul dari bab dan sub bab,
daftar pustka dan lampiran. Halaman yang mendahului halaman Daftar Isi menggunakan
huruf romawi kecil, Judul bab diketik dengan huruf kapital, sedangkan judul sub bab diketik
dengan huruf kecil kecuali huruf pertama tiap sub bab diketik dengan huruf kapital. Baik judul
bab ataupun sub bab tidak diakhiri dengan titik. Nomor bab menggunakan Angka Romawi
dan sub bab menggunakan Angka Arab. Jarak pengetikan antara baris judul bab yang satu
dengan bab yang lain adalah dua spasi, sedangkan jarak spasi antar anak bab adalah satu
Halaman Daftar Tabel diketik pada halaman baru. Judul Daftar Tabel diketik dengan
huruf kapital tanpa diakhiri titik dan diletakkan di tengah atas kertas. Daftar Tabel memuat
semua tabel yang disajikan dalam teks dan lampiran skripsi. Nomor tabel ditulis dengan
Angka Arab. Jarak pengetikan judul (teks) tabel yang lebih dari satu baris diketik satu spasi
8
dan jarak tabel dua spasi. Judul tabel dalam halaman Daftar Tabel harus sama dengan judul
Halaman Daftar Gambar diketik pada halaman baru. Halaman Daftar Gambar memuat
daftar gambar, nomor gambar, judul gambar dan nomor halaman, meliputi gambar yang ada
dalam teks dan dalam lampiran. Cara pengetikan pada halaman Daftar Gambar.(Lihat
Halaman Daftar Lampiran diketik pada halaman baru. Judul Daftar Lampiran diketik
di tengah atas kerta dengan huruf kapital. Halaman Daftar Lampiran memuat nomor
lampiran, judul lampiran dan halaman. Judul Daftar Lampiran harus dama dengan judul
lampiran . Lampiran, misalnya memuat hasil perhitungan, sidik ragam, peta, data, dan lain-
BAB IV
Bagian utama skripsi terdiri atas lima bab. Bagian utama umumnya terdiri atas:
pendahuluan, tinjauan pustaka, metode penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran, serta daftar pustaka. Rangkaian kata untuk menyampaikan informasi yang disajikan di
dalam suatu skripsi hendaknya teliti, singkat, padat, jelas, tajam, dan relevan serta konsisten.
Di dalam perkembangannya penulisan bagian utama skripsi terdapat dua model dasar
asumsi filosofis, yaitu: Pendekatan kuantitatif dan kualitatif, oleh karena itu, adanya perbedaan
asumsi ini akan berimplikasi terhadap penulisan bagian utama skripsi tersebut.
Selain itu dalam penyusunan skripsi dimungkinkan melalui penelitian kepustakaan yang
mendalam. Isi skripsi (bagian pendahuluan sampai dengan kesimpulan dan saran) diharapkan
memenuhi total jumlah halaman minimal sebanyak 50 halaman dengan anjuran urutan dan
prosentase komposisi sebagai berikut. Pendekatan kuantitatif bab-bab biasanya baku mengikuti
urutan dan prosentase sebagai berikut: Pendahuluan (15%), tinjauan pustaka/kerangka dasar
teoritik (35%), kerangka konsep penelitian (10%), metode penelitian (5%), hasil dan
pembahasan (30%), serta kesimpulan dan saran (5%). Sedangkan pada Pendekatan kualitatif
di mana biasanya urutan bab-bab lebih fleksibel yang pada umumnya memuat pendahuluan
(15%), tinjauan pustaka (25%), metode penelitian (5%), analisis hasil dan pembahasan
A. BAB I PENDAHULUAN
Pada dasarnya bagian pendahuluan untuk penulisan skripsi baik yang menggunakan
Pendekatan kuantitatif atau kualitatif mempunyai esensi isi materi yang kurang lebih sama.
seharusnya dibuat secara menarik dan menyatakan maksud dari menulis agar pembaca tertarik
pada tulisan yang dibuat. Pada bagian awal diungkapkan permasalahan dan latarbelakang
masalah dari suatu pemikiran yang diungkapkan dalam karangan ilmiah. Selanjutnya Syafi’ie
9
10
pokok permasalahan yang disajikan, pengetahuan dan sikap penulis terhadap karangan serta
Bab ini memberikan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan
dengan tepat isi usulan penelitian, yang meliputi : latar belakang, rumusan masalah penelitian,
tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. Walaupun demikian judul-judul sub bab-bab pada
bagian pendahuluan pada pendekatan Kualitatif tidak harus selalu baku sebagaimana di bawah
ini.
Latar Belakang pada umumnya memuat tiga hal utama, yaitu : i) alasan penelitian dan rasa
keingintahuan penelitian terhadap topik penelitian yang harus didukung oleh pernyataan-
pernyataan dari institusi atau individu yang berkompeten dalam topik tersebut; ii) fakta dan data
sekunder yang relevan atau berkaitan dengan topik yang diteliti; iii) tinjauan normatif sehubungn
dengan topik yang diteliti. Ketiga hal utama tersebut seyogyanya menunjukkan “reality gap”
yang melatar belakangi penelitian ini dilakukan. Latar belakang sebaiknya ditutup dengan
penjelasan singkat tentang teori dan metode penelitian yang akan dipaparkan pada bab-bab
selanjutnya.
Latar Belakang Penelitian, mengemukakan dan meletakkan penelitian yang akan dilakukan
dalam peta keilmuan yang menjadi perhatian peneliti. Karena itu dalam latar belakang diuraikan
tentang :
a) Pernyataan tentang gejala datau fenomena yang akan diteliti, yang dapat diangkat dari
antara das sein dan das sollen (konsep atau teori yang ada).
e) Intisari dari kerangka teori yang menjadi masalah, termasuk di dalamnya mengemukakan
identifikasi masalah, pemilihan masalah, isu atau tema sentral atau fokus penelitian.
b. Rumusan Masalah
menjadi masalah yang dapat diteliti (researchable problems). Di dalam menyampaikan rumusan
masalah harus relevan dengan judul dan perlakuan yang akan diteliti. Perumusan masalah
Pemda Tabalong?
2. Jenis pengukuran kedisiplinan kerja manakah yang dapat digunakan dalam menentukan
3. Apakah kebijakan Pembinaan dan Penertiban PKL dapat terwujudnya keindahan kota?
2) Apakah pembinaan PKL dan penegakan hukum dapat digunakan untuk mengukur
3) Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat kebijakan Pembinaan dan
Pnataan PKL?
PKL?
1. Apakah ada hubungan antara pengawasan melekat dengan tingkat disiplin kerja
pegawai?
12
2. Apakah ada hubungan antara kebijakan pembinaan dan penertiban PKL dengan
keindahan kota?
2. Seberapa kuat pengaruh kebijakan pembinaan dan penertiban PKL terhadap evaluasi
1. Seberapa besar hubungan antara pengawasan melekat dengan tingkat disiplin kerja
pegawai?
2. Seberapa tinggi pengaruh kebijakan pembinaan dan penertiban PKL terhadap keindahan
kota?
1. Seberapa besar perbandingan PAD antara Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Barito
Timur.
2. Apakah ada perbedaan motivasi kerja antara karyawan pria dan wanita di Sekretariat
DPRD Tabalong?
c. Tujuan Penelitian
Dalam tujuan penelitian harus menyebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam
penelitian. Dalam beberapa hal, seharusnya tujuan penelitian juga tersirat di dalam judul
penelitian. Tujuan penelitian harus selaras dengan perumusan masalah, karena tujuan
penelitian adalah menjawab masalah penelitian. Jumlah rumusan tujuan penelitian tidak selalu
harus sama dengan masalah penelitian. Rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk
1. MENGETAHUI
2. MENDESKRIPSIKAN
3. MENGANALISIS
13
4. MENGUJI HUBUNGAN/PENGARUH
5. MENGINTERPRETASIKAN
d. Manfaat Penelitian
Menyatakan kaitan antara hasil penelitian yang dirumuskan dalam tujuan penelitian dengan
masalah kesenjangan yang lebih luas atau dunia nyata yang rumit dan kompleks. Pada
Manfaat Penelitan mengungkapkan secara spesifik kegunaan yang hendak dicapai, dilihat
dari:
1) Aspek teoritis (keilmuan), dengan menyebutkan kegunaan teoritis yang dapat dicapai dari
masalah yang diteliti, atau dengan kata lain menyatakan sumbangan hasil penelitian
2) Aspek praktis (guna laksana) dengan menyebutkan kegunaan yang dapat dicapai dari
Pada bagian ini ditulis hasil-hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
penelitian yang akan diteliti (3 hasil penelitian yang mendukung dan 2 hasil penelitian
2. Kerangka Teoritik
Kerangka Teori disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukan dari sudut mana
masalah yang telah dipilih akan disoroti. Uraian didalam kerangka teori merupakan hasil
berpikir rasional yang dituangkan secara tertulis meliputi aspek-aspek yang terdapat
yang telah diterima kebenarannya dalam bidang ilmu yang relevan dengan masalah
yang diteliti.
Perbedaan utama penempatan teori dari dua model ini adalah pada pendekatan kuantitatif,
teori digunakan sebagai alat analisis untuk mengeneralisasi konsep-konsep dasar penelitian
(proposisi, variabel, indikator, dsb) sehubungan dengan topik yang diteliti. Sedangkan pada
pendekatan kualitatif teori pada dasarnya digunakan sebagai alat dialogis untuk
masalah, tujuan penelitian, agar bahan-bahan kepustakaan yang disajikan dalam tinjauan
pustaka bisa secara terpadu dan terarah. Pada bab ini dikemukakan hasil telaah atau kajian
teori atau unsur-unsur teori (konsep, proposisi, dsb) atau hasil penelitian sebelumnya yang
relevan dengan permasalahan dan tujuan penelitian yang dilakukan secara sistematis dan
analitik. Artinya, bab ini tidaklah sekedar berisi kutipan atau pencantuman teori-teori, konsep,
proposisi dan paradigma, secara berjajar dan runtut yang diambil dari berbagai sumber (copy
and paste), tetapi merupakaan hasil ramuan dari proses persandingan, perbandingan antar
teori, konsep, proposisi dan paradigm yang ada (mulai dari yang klasik sampai yang mutakhir)
yang kemudian peneliti menarik benang merahnya untuk membahas permasalahan dalam topik
Sumber pustaka utamanya berasal dari jurnal ilmiah dan text book. Sedangkan sumber
bahan kuliah dapat digunakan sebagai bahan kepustakaan (asalkan karya asli dari penulis
yang bersangkuta), Koran, majalah, internet dan sumber lainnya yang berhubungan dengan
topik yang diteliti. Oleh karena itu, sumber pustaka yang utama diatur sebagaimana Tabel 1.
15
Kerangka konsep disusun sebagai hasil pemikiran rasional yang bersifat kritis
konsep dapat berupa teori-teori baru yang akan diuji atau pengembangan teori- teori
yang sudah ada dan bahkan berupa implementasi hasil penelitian bagi kehidupan
nyata. Untuk itu perlu usaha seperti menghimpun bahan dan membaca literature dan
dikomparasikan dan dinilai agar kerangka teori dan kerangka konsep yang disusun
tidak sekedar berbentuk kumpulan kutipan yang terlepas satu dengan yang lain dan
merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konsep penelitian meliputi:
Kerangka ini dapat merupakan ringkasan tinjauan pustaka yang mendukung dan
di antara hasil penelitian terdahulu, sehingga perlu diteliti. Uraian kerangka konsep
atau kerangka pikir biasanya mengarah pada hipotesis dan dapat disusun berupa
proses analisa sementara pada bab I dan bab II untuk kemudian nantinya dijadikan
alat dialogis ketika membahas temuan lapangan pada bab pembahasan (nama sub
bab ini tidak baku). Pada penelitian kualitatif, Bab III adalah Metode Penelitian, yang
Metode penelitian biasanya dibedakan menjadi penelitian dengan metode kualitatif dan
antar metode kuantitatif dan kualitatif atau dikenal dengan pendekatan campuran. Pendekatan
yang terakhir ini memang belum popular di Indonesia, namun diskursusnya berkembang pesat
dibahas dalam berbagai literatur dan jurnal. Metode campuran biasanya memandang metode
hanya sebagai alat, sehingga yang lebih ditekankan adalah kemanfaatan alat ketika ingin
menggali data tertentu (bisa kuantitatif dan kualitatif secara bergantian untuk saling menguatkan
temuan data penelitian). Para penganut pendekatan yang membedakan dengan tegas antar
kualitatif dan kuantitatif biasanya menolak pendekatan campuran, karena mendasarkan diri
pada kebiasaan tradisi keilmuan yang telah berlangsung lama (bersifat konservatif).
Metode penelitian kuantitatif biasanya memuat sub-bab sebagai berikut: i) jenis penelitian,
ii) populasi dan sampel, iii) sumber data, iv) konsep variabel, indikator dan item penelitian, v)
lokasi penelitian, vi) metode pengumpulan data, dan vii) metode analisis data.
Walaupun demikian urutan-urutan sub bab pada bab metode penelitian bisa bervariasi,
dengan alternatif penambahan beberapa sub bab lainnya. Utamanya bobot penjelasan
mahasiswa harus lebih kritis, argumentatif dan mendalam dalam menempatkan setiap point
penelitian (sub bab i) yang dipilih. Kemudian dianjurkan juga untuk menjelaskan pendekatan
desain penelitian yang digunakan (penelitian histori, studi kasus, eksperimen dan lainnya).
Pada sub bab ii) populasi dan sampel untuk penelitian kuantitatif dijelaskan untuk
mengukur presisi dan tingkat keterwakilan ketika melakukan sampling, sedangkan informan
Metode pengambilan sampel yang digunakan, apakah Probability Sampling atau Non
1. Untuk Probability Sampling: Terdiri dari Simple Random Sampling (pengamblan sampel
secara acak sederhana), Stratified Random Sampling (pengambilan sampel acak berlapis),
dan Cluster Random Sampling (pengambilan sampel acak kluster). Penerapannya, besar
sampel ditentukan menurut teknik-teknik pengambilan sampel tersebut, yaitu sebagai target
2. Untuk Non Probability Sampling: Terdiri dari Purposive Sampling (pengambilan sampel
Metode pengambilan sampel (1) pada umumnya digunakan dalam penelitian kuantitatif,
sedangkan metode pengambilan sample (2) lazimnya untuk penelitian kualitatif. Dalam skripsi
perlu dijelaskan alasan mengapa teknik pengambilan sampel tersebut dipilih dalam
pelaksanaan penelitian.
Sub bab iii) sumber data baik pada pendekatan kuantitatif maupun kualitatif pada umumnya
menjelaskan dari mana sumber data yang akan didapat dan jenis data yang akan diperoleh
Selanjutnya sub bab iv) pada penelitian kuantitatif mengenai konsep variabel, indikator dan
item penelitian pada intinya menjelaskan secara terperinci alat yang digunakan untuk menguji
hipotesis penelitian, sedangkan pada penelitian kualitatif disebut sebagai fokus penelitian yang
merupakan upaya membatasi ruang lingkup penelitian, melalui upaya menspesifikasi fenomena
Pada sub bab v) lokasi penelitian,baik pada penelitian kuantitaif maupun kualitatif
menjelaskan dimana lokasi penelitian dan alasan yang mendasari kenapa lokasi tersebut dipilih
Sub bab vi) metode pengumpulan data pada penelitian kuantitatif dan kualitatif dapat
discussion’ dan metode lainnya yang bermanfaat. Dalam penelitian kualitatif biasanya juga
memasukkan instrumen penelitian atau alat yang berfungsi sebagai pengumpul data.
Pada akhirnya sub bab vii) metode analisa data, pada prinsipnya analisis data tergantung
dari jenis penelitian yang dipilih dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan.
1. Analisis Kualitatif
2. Analisis Kuantitatif
Analisis deskriptif lazim digunakan dalam penelitian kualitatif, namun juga dipakai dalam
penelitian kuantitatif. Analisis deskriptif dapat berupa diskripsi dalam bentuk tabel-tabel,
diskripsi tentang fenomena sosial dan sebagainya. Analisis inferensial cenderung digunakan
dalam penelitian kuantitatif, hal ini mengacu pada metode analisis yang dipilih untuk menguji
hipotesis. Skala pengukurannya adalah nominal, ordinal, interval dan rasio. Untuk penelitian
Hasil penelitian lazim disatukan dalam satu bab, yaitu Hasil dan Pembahasan, tetapi ini
bukan merupakan merupakan suatu keharusan. Hasil penelitian tidak harus dimuat dalam satu
bab saja, tetapi dapat dibagi menjadi beberapa bab sesuai dengan kebutuhan, dengan
demikian bentuk penyajian terdapat dua versi, yaitu :
1. Hasil Penelitian dan Pembahasan yang diuraikan dalam satu bab yang tidak dipisah, tetapi
hasil dan pembahasan sebagai sub bab serta masing-masing sub judul dibagi dalam
beberapa sub judul (Model 1). Contoh seperti dibawah ini.
2. Hasil Penelitian dan Pembahasan yang diuraikan dalam beberapa bab (Model 2), contoh
seperti di bawah ini. Pemberian nama untuk masing-masing bab disesuaikan dengan isi
pokok bahasan.
Penyajian hasil penelitian atau pengamatan berupa teks, tabel, gambar dan grafik
ini untuk menunjukkan langsung poin yang ingin disampaikan. Sedangkan foto-foto dianjurkan
untuk ditaruh di lampiran skripsi, kecuali foto tersebut benar-benar penting sebagai bahan untuk
dianalisis (biasanya bidang antropologi dan sejarah). Hasil penelitian atau pengamatan bisa
memuat data utama, data penunjang dan pelengkap yang diperlukan untuk memperkuat hasil
20
penelitian atau pengamatan, apabila diperlukan dapat menggunakan hasil uji statistik. Narasi di
dalam hasil penelitian atau pengamatan memuat ulasan makna apa yang terdapat di dalam
tabel, gambar dan lain-lain. Hasil penelitian atau pengamatan dalam bentuk tabel atau gambar
Pembahasan adalah pemberian makna dan alasan mengapa data yang diperoleh
sedemikian rupa dan harus dikemukakan uraian bahasan dari peneliti yang bersangkutan, yang
dapat diperkuat, berlawanan atau sesuai dengan hasil penelitianorang lain. Ulasan alasan
tersebut dapat berupa penjelasan teoritis, baik secara kualitatif, kuantitatif atau secara statistik.
Pertimbangan yang perlu dilakukan oleh peneliti dalam penjelasan teori pada bab pembahasan
seyogyanya sinkron dengan teori yang telah dibahas pada bab II sebelumnya, sehingga sisi
Hal yang penting dalam pembahasan adalah ulasan tentang mengapa hal tersebut terjadi,
bahkan bisa jadi temuannya benar-benar baru (belum pernah ditemukan). Di dalam
pembahasan seringkali juga diulas mengapa suatu hipotesa ditolak atau diterima. Suatu hal
yang penting untuk diperhatikan dalam memberikan ulasan adalah komprehensifitas dan tidak
keluar dari konteks yang dicanangkan di dalam tujuan penelitian, sehingga alur bahasan terasa
E. BAB V PENUTUP
Pada bagian akhir dari suatu skripsi adalah Penutup yang harus disajikan kesimpulan dan
a. Kesimpulan
Kesimpulan merupakan : (a) pernyataan singkat dan akurat yang didasarkan dari hasil
pembahasan, (b) jawaban terhadap permasalahan penelitian dan sedapat mungkin harus
pada kegiatan membuat formulasi jawaban terhadap pertanyaan atau hasil uji hipotesis
21
penelitian. Formulasi disini bisa berbentuk deskripsi-narasi panjang lebar, atau berbentuk
Pemerintah Daerah.
2. Secara kualitas, dari segi kemampuan teknis pada umumnya telah memenuhi
Saran-saran:
2. Perlu diadakan suatu “Training Needs Analysis” yang lebih tajam daripada yang
ada saat ini. Dari TNA ini diharapkan dihasilkan suatu “Strategic Planning”
diperuntukkan bagi : (a) peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melakukan
penelitian lanjutan, (b) kebijakan dan solusi praktis, (c) perbaikan, teori, dan metode.
23
BAB V
Pada bagian akhir skripsi adalah lampiran. Lampiran memuat data atau keterangan lain
yang berfungsi untuk melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama skripsi. Lampiran
dapat berupa : hasil perhitungan, hasil analisis statistik, kuesioner, uraian metode analisis,
gambar, foto, peta, data penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan
penjelasan yang bermanfaat, tetapi tidak dibahas langsung dalam teks karena bilamana
disajikan dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.
22
24
BAB VI
PEDOMAN PENGETIKAN
Pada umumnya skripsi ditulis dalam Bahasa Indonesia, namun bisa juga ditulis dalam
Bahasa Inggris sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan mahasiswa yang bersangkutan.
A. TAJUK
Setiap tajuk diketik pada halaman baru huruf kapital dan dicetak tebal (bold) serta
Halaman Judul
Pengesahan
Pernyataan Orisinalitas
Ucapan Terimakasih
Abstraksi/abstract
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I Pendahuluan
Daftar Pustaka
Lampiran
25
i. Kertas yang digunakan untuk pengetikan skripsi adalah HVS putih 80 gram ukuran
ii. Sampul (kulit luar) berupa soft cover (tipis, bukan hard cover) dari bahan karton
buffalo atau linen warna Kuning Terang / FF FF E0 untuk Administrasi Publik dan
iii. Antara bab yang satu dengan bab yang lain diberi pembatas kertas doorslag warna
kuning muda.
iv. Perbanyakan karya ilmiah dilakukan dengan fotokopi yang bersih. Kertas yang
C. JENIS HURUF
Naskah karya ilmiah diketik dengan computer dengan jenis huruf yang digunakan adalah
i. ukuran font 11 untuk isi naskah atau 28-30 baris per halaman
ii. ukuran font 14 dan tebal untuk judul skripsi dalam Bahasa Indonesia dan font 12
D. MARGIN
sebagai berikut :
(i) Margin atas : 4 cm dari tepi kertas, kecuali Bab baru 5 cm dari sisi
atas kertas.
b. Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak boleh bolak-balik
E. FORMAT
Setiap memulai alenia baru, kata pertama diketik masuk ke kanan lima ketukan. Setelah
tanda koma, titik koma dan titik dua diberi jarak satu ketukan (sebelum titik dua tidak diberi
spasi), setelah tanda titik untuk kalimat baru, diberi jarak dua ketukan. Setiap bab dimulai pada
halaman baru, diketik dengan huruf kapital diletakkan ditengah-tengah bagian atas halaman.
Sub-bab diketik di pinggir sisi kiri halaman, dengan huruf kecil kecuali huruf pertama pada
setiap kata (bukan kata sambung) diketik dengan kapital, pemutusan kata dalam satu baris
ii. jarak antara nomor bab (misalnya : Bab I) dengan tajuk bab (misalnya :
iii. jarak antara tajuk bab dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk bab dengan
iv. jarak antara tajuk sub-bab dengan baris pertama teks isi naskah adalah dua spasi;
v. tiap alenia teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sepanjang tujuh
vii. jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik atau diagram adalah tiga spasi;
viii. jarak antara alinea satu dengan alinea berukitnya adalah dua spasi;
ix. nomor bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru;
G. PENOMORAN HALAMAN
(i) Penomoran pada bagian awal skripsi, mulai dri halaman judul dalam (halaman
Angka Romawi kecil (misalnya : i; ii; iii; dst), ukuran font Arial 11, dan
(ii) Halaman judul dan halaman Persetujuan Promotor tidak diberi nomor urut
(iii) Halaman ABSTRAKS sampai dengan halaman Daftar Lampiran diberi nomor
urut dengan Angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman
(iv) Nomor halaman diketik pada margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga
spasi dari baris pertama teks pada halaman tersebut, dan angka terakhir nomor
(i) Penomoran halaman mulai dari BAB I PENDAHULUAN sampai dengan BAB
margin kanan dengan jarak tiga spasi dari baris pertama teks pada halaman
tersebut, dan angka terakhir nomor halaman lurus atau sejajar dengan tepi
(ii) Pada setiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I
di tengah halaman, dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada
halaman tersebut.
i. Penomoran pada bagian akhir skripsi, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA
margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari teks pertama pada
halaman tersebut, dan lurus atau sejajar dengan margin kanan teks.
28
ii. Penomoran pada setiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR
tengah, dengan jarak tiga spasi dari teks paling bawah pada halaman tersebut.
iii. Nomor halaman bagian akhir merupakan kelanjutan dari nomor halaman pada
H. ABSTRAK
(i) Pada dasarnya sama dengan butir (a), akan tetapi judul ABSTRAK dan seluruh
(ii) Jarak antara judul ABSTRAK dengan teks pertama adalah 3 (tiga) spasi.
BAB I).
ii. Penomoran sub-bab menggunakan Angka Arab diketik pada tepi kiri (misalnya : 2.1;
2.2; dst).
iv. Penomoran bukan sub-bab dan bukan anak sub-bab menggunakan angka Arab atau
huruf dengan tanda kurung (misalnya : (a); (b); (c); dst, atau (1); (2); (3), dst).
@, &, #, dsb).
Contoh Penomoran:
BAB I BAB I
1.
A. 1.1.
1.2.
B.
1.2.1
1. 1.2.2
1.2.2.1
29
2. 1.2.2.2
1.2.2.2.1
a. 1.2.2.2.2
Dst..
b.
1)
30
BAB VII
Dalam bab ini, akan dikemukakan mengenai cara menulis daftar pustaka, dan cara
Cara mengutip daftar pustaka sangat diperlukan bagi mahasiswa penulis skripsi, karena
referensi tersebut akan menjadi pendukung teori, konsep yang diajukan dalam karya ilmiahnya.
1. Kutipan pustaka dibagi menjadi 2 (dua), yaitu kutipan langsung dan tidak langsung;
2. Kutipan pustaka langsung harus ditulis lengkap sesuai dengan teks aslinya, tidak boleh
ditambah dengan pendapatnya sendiri. Kutipan ini harus diberi tanda awal dan akhir di
kalimat yang dikutip. Kutipan ini harus mencantumkan halaman yang dikutip misalnya,
penulis sendiri namun harus tetap mengacu pada teks aslinya dan tidak ditambah
pendapatnya sendiri.
4. Cara mengutip dengan mencantumkan nama keluarga penulis disertai dengan tahun
penerbitan yang diletakkan di dalam tanda kurung. Contoh: (Stanton, 2007), jika kutipan
5. Pustaka yang ditulis oleh 3 (tiga) orang, maka nama penulis dicantumkan semuanya, untuk
penulisan selanjutnya nama penulis kedua dan ketiga tidak perlu dicantumkan, diganti
dengan singkatan dkk atau et al. Contoh: Kotler, et al (2006); Ratu, dkk (2005) atau (Ratu
6. Pustaka yang ditulis oleh 4 (empat) orang atau lebih, cara penulisannya nama penulis
pertama ditambah kata dkk atau et al. contoh: Basri, dkk (2004) atau Payne, et al (2006),
29
31
7. Penulis sebaiknya mengutip dari pustaka aslinya yang ditulis oleh penulis pustaka tersebut,
dan tidak mengutip dari pustaka yang tercantum dalam skripsi atau laporan hasil
8. Penulis dapat mengutip hasil penelitian atau pendapat dari peneliti yang tercantum dalam
pustaka penulis lainnya. Kutipan ini paling banyak dari 5 (lima) hasil penelitian atau
pendapat peneliti.
14. Kutipan yang lebih dari 5 (lima) baris diketik 1 (satu) spasi.
15. Seorang penulis/pengarang yang menulis pustaka lebih dari 1 (satu) pada tahun publikasi
Pustaka yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka seharusnya sumber penulisan yang
diacu oleh penulis, yang dikutip atau dicantumkan dalam teks. Variasi dalam penulisan karena
ada perbedaan dalam sumber pustaka yang dipakai, yaitu: buku teks, artikel jurnal ilmiah, hasil
C. DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka yang dicantumkan dalam skripsi sebaiknya yang dipakai dalam penulisan
karya ilmiah tersebut. Daftar pustaka disusun sesuai dengan abjad nama akhir
1. Jika lebih dari 1 (satu) nama bagi orang Indonesia, maka nama terakhir yang ditulis.
32
Contoh: Achmad Farid, maka ditulis Farid, Achmad; Thomas Suwarno, maka ditulis
2. Nama keluarga pada orang Barat ditulis sebagai berikut: Philip Kotler, ditulis Kotler, Philip.
3. Nama cina yang terdiri dari 3 (tiga) kata yang terpisah, maka kata yang pertama
menunjukkan nama keluarga. Contoh: Gan Koen Han, maka ditulis Gan, K.H.
4. Nama yang terdiri dari 3 (tiga) dengan 2 (dua) kata memakai garis penghubung, mak kedua
kata yang dihubungkan adalah nama diri (bukan nama keluarga). Contoh: Hwa-wee Lee
ditulis Lee, H.
5. Judul buku dicetak miring dan setiap kata diawali huruf kapital.
6. Judul artikel di jurnal diketik tegak dan huruf kapital hanya diawali judul.
7. Jarak antar Daftar Pustaka diketik 2 (dua) spasi, sedangkan jarak diantara satu Daftar
10. Nama jurnal diketik miring (italic), nomor volume diketik tebal, nomor jurnal diketik dalam
11. Halaman untuk buku teks tidak diketik, sedangkan untuk artikel dalam buku teks diketik
Contoh format penulisan daftar pustaka secara umum adalah sebagai berikut :
Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in the Symbolic World. Cambridge:
Black Well.
Corconan, K & Fischer, J. 1987. Measures for Clinical Practice: a Source Book. New York:
Gramedia.
(4) Terjemahan:
Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-Orang Yang Kalah. Terjemahan A. Rahman Zainuddin
Fleishman, l.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam Fleishman, l.A.
& Hunt, J.G. (penyunting). Current Development in the Study of Leadership” Selected
wanthro/religion.htm> [10/5/03].
(7) Jurnal:
Persoon, G.A. 2002. Isolated Islanders on Indigenous People: the Political Discourse and its
25-39.
1. Buku Teks
Nama penulis, tahun penerbitan (dapat diberi a, b, c, dst kalau seorang penulis menulis
lebih dari satu buku teks dalam tahun yang sama), judul buku (diketik miring), nomor edisi,
Contoh:
Kotler, Philip. 2005a. Marketing Management. First Edition. Prentice Hall. New Jersey.
Kotler, Philip. 2005b. Strategic Marketing. First Edition. Prentice Hall. New Jersey.
34
2. Jurnal
Nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan (diketik tegak) diberi tanda kutip nama
majalah/jurnal, volume, nomor majalah/jurnal dan nomor halaman di mana tulisan itu
dimuat.
Contoh:
R.K. Zutshi and P.T. gibbsons. 1998. “The Internationalization of Singapore Government-
219-246
Nama penulis makalah/paper, tahun penerbitan, judul makalah, nama editor, judul
prosiding, nama penerbit, kota tempat penerbit dan nomor halaman dimana tulisan dikutip.
Contoh:
Baird, Inga S., and Howard Thomas. 1990. “What Is risk Anyway? Using and Measuring
Risk In Strategic Management. “In Risk, Srategy, and Management, Edited by Richard
4. Abstrak
Nama penulis abstrak, tahun penerbitan, judul abstrak, nama tulisan abstrak, dan halaman.
Contoh:
Ohmiya, Y., T. Hirano, M. Ohashi. 1996. The structural Origin of the Color Differences in
the Bioluminescence of Firefly Luciferace. Abstract FEBS Letters 381 (1): 83-86.
penerjemah, tahun penerjemahan, judul terjemahan, edisi, penerbit, dan kota penerbitan.
Contoh:
Fukuoka, M. 1991. The One Traw Revolution. An Indtroduction to Natural Farming, L. Korn
(editor), 1978. First Edition, Rodale Press. Inc. H. Soedarwono (penerjemah). 1991.
Nama penulis, tahun, judul, nama harian/surat kabar, tanggal terbit dan halaman.
Contoh:
Contoh:
Universitas Indonesia, 2007. Laporan Rektor Universitas Indonesia pada Dies Natalies ke
8. Pustaka berupa Buletin di mana Nama Penulis adalah Instansi tidak ada Nomor
Halaman
Nama lembaga, tahun, judul, nama penerbit, kota penerbitan, nama negara.
Contoh:
UNEP, 1993. United National Environment Program: Environment Data Report. 1993-1994.
Pengutipan pustaka dari internet hanya diperkenankan apabila dari sumber yang jelas yang
Apabila tidak tertera tahun, maka tanggal pengambilan harus dicantumkan nama website
Contoh:
Witherspoon, A.M. and R. Pearce. 1982. Nutrient and Multispecies Criteria Standard for the
Chowan River, North Carolina. Report No. 187.
www.2.ncsu.edu/wrri/reports/report187.html. downloaded at May, 28, 2004.
36
BAB VIII
CARA PENULISAN TABEL, GAMBAR, LAMBANG, SATUAN,
SINGKATAN, DAN CETAK MIRING
A. TABEL
Tabel harus dimuat dalam satu halaman dan tidak boleh dipisah dilanjutkan dihalaman
berikutnya. Oleh karena itu tabel yang disajikan bersama dengan teks, jangan terlalu kompleks.
Dalam keadaan tertentu, bilamana tidak dibahas dalam teks tetapi perlu, cantumkan di
lampiran. Tabel dalam teks yang disertai dengan nomor tabel, harus diketik dengan huruf “t”
kapital, seperti contoh berikut: Tabel 1. Judul tabel, teks dalam lajur kolom harus mudah
dimengerti langsung dari keberadaan tabel, tanpa harus melihat keterangan lain dalam teks di
luar tabel. Untuk itu jangan menggunakan kode atau symbol dalam lajur kolom tabel yang berisi
jenis variabel atau perlakuan yang dipakai dalam penelitian. Tabel harus dapat dimengerti
isinya dengan baik, tanpa perlu membutuhkan bantuan keterangan tambahan lain di luar tabel.
Bila terpaksa ada singkatan yang tidak lazim, sajikan keterangan di bawah tabel.
Tabel yang dikutip dari pustaka, juga dicantumkan nama penulis dan tahun publikasi dalam
tanda kurung. Jarak antar baris dalam judul tabel diketik satu spasi dan tidak diakhiri dengan
titik. Contoh penulisan tabel seperti di bawah ini.
B. GAMBAR
Gambar meliputi grafik, diagram, monogram, foto, dan peta. Pembuatan grafik, monogram
disarankan menggunakan komputer, dengan memakai simbol yang jelas maksudnya. Ikuti
cara membuat grafik dengan mencontoh grafik dalam jurnal ilmiah terbaru. Diusahakan
grafik yang ditampilkan sudah mampu menjelaskan data atau informasi maksud
dicantumkannya grafik tersebut, tanpa harus melihat dalam teks lain. Gambar dalam teks
harus diketik dengan huruf “g” kapital, seperti contoh di bawah ini. Nomor urut dan judul
gambar diketik dua spasi di bawah gambar. Jarak antar baris dalam judul gambar diketik
satu spasi.
4 56
6 30,3%
36,8%
1 SMA
2 DIPLOMA
32,9% 3 PT
5
0
Sumber: .........
Foto ditampilkan sedemikian rupa agar jelas maksudnya. Latar belakang foto sebaiknya
kontras dengan obyek foto. Sebelum obyek foto dipotret, letakkan penggaris disamping obyek
foto, bila diinginkan agar pembaca mudah memahami panjang dari obyek foto, atau nyatakan
skala obyek foto tersebut. Misalnya: Skala 1 : 100 kali. Letakkan koin uang logam Rp. 100,-
atau penggaris di samping obyek foto sebelum dipotret untuk memudahkan pembaca
Lambang untuk variabel penelitian dipakai untuk memudahkan penulisan variabel tersebut
dalam rumus dan pernyataan aljabar lainnya. Penulisan lambing atau simbol sebaiknya
menggunakan simbol dalam fasilitas program perangkat lunak komputer, seperti program
Wordstar atau Microsoft Word. Pilihlah lambang yang lazim digunakan dalam disiplin ilmu yang
dipelajari. Cara menulis rumus matematik diusahakan dalam satu baris, bila tidak
memungkinkan, atur sedemikian rupa, agar rumus matematik mudah dimengerti. Lambang
Satuan dan singkatan yang digunakan adalah satuan atau singkatan yang sudah umum
dipakai, terutama untuk singakatan yang dpakai dalam disiplin ilmu yang dipelajari. Seperti
D. CETAK MIRING
Huruf yang dicetak miring untuk menyatakan istilah asing, misalnya: et al; Ibid; op. cit;
BAB IX
1. Skripsi ialah sebuah karya ilmiah yang ditulis Mahasiswa sebagai bukti
skripsi.
2. Berbasis paradigma dan menunjuk pada suatu teori atau konsep tertentu, yang
data yang relevan, mengungkapkan hasil analisis dan kesimpulannya yang jelas
dan teruji.
3. Ruang lingkup skripsi Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tabalong
manusia yang diidentifikasikan tempat dan waktu dan kejadian pada suatu satuan
analisis tertentu, lalu dibahas bagaimana atau sejauhmana keterhubungan (saling isi
5. Dalam konteks itu, skripsi di sini di tuntut bukan untuk memverifikasi atau
38
40
6. Secara prosedur, skripsi dimulai dengan penyusunan draft Usulan penelitian oleh
kontekstual dengan konsultasi kepada. Serta dengan pengawasan mutu oleh Tim
7. Setelah Draft dianggap layak sebagai Usulan Penelitian skripsi oleh Tim
pembimbing.
8. Setelah draft laporan Penelitian dinilai layak-uji dan ditanda tangani oleh Tim
9. Skripsi dan pengujiannya itu merupakan salah satu syarat untuk kelengkapan
memperoleh gelar Sarjana Administrasi Publik (S. AP) dan Sarjana Administrasi
B. Karakteristik Utama
Skripsi Sarjana Administrasi Publik dan Administrasi Bisnis memiliki karakteristik utama
sebagai berikut :
1. Skripsi berorentasi pada masalah (problem solving), yang sarat data faktual,
2. Masalah merujuk pada suatu issue atau kejadian terdahulu sebagai latar
belakang, yang kemudian diidentifikasi dan diberi batasan yang jelas, dihimpun
5. Skripsi di sini dituntut memberikan sorotan utama pada perspektif profesi, yang
6. Skripsi mesti jelas alternative posisi dan peran kegunaan sebagai input untuk
ringkas, ditulis jika tidak ada ketentuan lain dalam bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
42
BAB X
KETENTUAN PROFESIONAL
1. Hanya Mahasiswa yang telah menempuh minimal 138 sks dengan IPK minimal 2,50
2. Surat permohonan tersebut diperkuat dengan sebuah Draft usulan penelitian Skripsi
yang merupakan hasil kajian pendahuluan, bukti-bukti kelulusan ujian mata kuliah,
3. Draft Usulan Penelitian Skripsi, selanjutnya disebut Usulan Penelitian atau UP,
memuat:
30 halaman.
5. Jika syarat akademik dan administrasi sudah dipenuhi, Ketua STIA Tabalong segera
42
43
mendapat bantuan konsultasi dan dengan pengawasan mutu secara berkala dari
dosen Pembimbing.
masalah yang akan diteliti, relevansi teori atau konsep yang dipilih, penarikan
Pembimbing.
akhir draft Usulan penelitian, sehingga mencapai derajat layak dan memberi
44
relevan.
dilaksanakan.
f. Melampirkan SK Plagiasi
46
MEMPROGRAM
SKS SEMINAR
SKRIPSI
MENGAJUKAN JUDUL
PROPOSAL SKRIPSI
SK PEMBIMBING
BIMBINGAN
SEMINAR
PROPOSAL
BIMBINGAN PLAGIASI
SKRIPSI
SIDANG
SKRIPSI
47
BAB XI
4. Penilaian skripsi (formatif) dilaksanakan setelah selesai penyusunan skripsi dan siap
untuk maju ke ujian sidang skripsi. Penilaian skripsi diberikan oleh para pembimbing.
5. penilaian summatif dilaksanakan dalam ujian sidang di muka Panitia Ujian Sidang
Skripsi
6. Panitia ujian Sidang skripsi terdiri atas pembimbing dan penguji Tamu yang ditetapkan
7. Pengajuan untuk sidang paling lama diajukan 5 (lima) hari sebelum tanggal sidang.
47
48
Daftar Pustaka
Irawan, Prasetya. 2002, Logika dan Prosedur Penelitian, Pengantar Teori dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial bagi Mahasiswa dan Peneliti Pemula. STIA LAN Press.Jakarta.
Kusmana, H. Suherli, 2009, Merancang Karya Tulis Ilmiah. PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, Nana, 2011, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah. Makalah, Skripsi, Desertasi,
Tesis.Sinar Baru Algensindo, Bandung.
49
SKRIPSI
Oleh
Abdul Hakim
NIM. 218057202012356
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
JUDUL SKRIPSI
NIM : ………
B. Disetujui oleh*
NIK/NIP
NIK/NIP
NIK/NIP
LEMBAR PERSETUJUAN
JUDUL SKRIPSI
Oleh :
Nama Mahasiswa
Nim :
Tanjung, ………………………20….
……………………………………………………
PEMBIMBING
Nama :
NIM :
Jurusan :
Judul :
naskah skripsi tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk
memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau
pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis
dikutif dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka.
Apabila ternyata didalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur
jiplakan, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh
Materai
Rp.6000,-
Abdul Hakim
NIM. 218057202012356
53
UCAPAN TERIMAKASIH
Rekan-rekan penulis dan warga desa Wayau yang telah banyak memberikan bantuan ikut
Sujud dan terimakasih yang dalam penulis persembahkan kepada ibunda dan ayahanda
tercinta, atas dorongan yang kuat, bijaksana dan do’a yang dipanjatkan.
Penulis,
Abdul Hakim
NIM. 218057202012356
54
ABSTRAK
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................................ ii
PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................................. iii
UCAPAN TERIMAKASIH........................................................................................... iv
ABSTRAK................................................................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................................ vii
DAFTAR TABEL......................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..............................................................................
B. Perumusan Masalah.....................................................................
C. Tujuan Penelitian..........................................................................
D. Manfaat Penelitian........................................................................
D1. Manfaat Teoritis...................................................................
D2. Manfaat Praktis....................................................................
B. Saran......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
57
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
4 cm
a
n
4 cm 4 cm
3 cm
Tepi kertas bawah
3 cm
TAHUN 2023
62
Berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan No. 152/E/T/2012 Tentang Wajib Publikasi Ilmiah Bagi S1, S2 dan S3. Merujuk
pada Surat Edaran tersebut maka untuk lulus program Sarjana harus menghasilkan jurnal
ilmiah yang diterbitkan pada Jurnal Ilmiah yang dimiliki oleh STIA Tabalong.
FORMAT JURNAL
ILMIAH
Karya ilmiah yang dibuat merupakan ringkasan skripsi. Makalah ini berisi:
1. Judul Jurnal Ilmiah/Skripsi;
2. Nama Mahasiswa (nama pertama) diikuti Nama Pembimbing (nama terakhir) yang
dituliskan tanpa gelar
3. Nama Jurusan/Program Studi dan diikuti alamatnya;
4. Abstrak (judul diikuti teks abstrak) dan diikuti Kata Kunci
5. Pendahuluan
6. Landasan teori
7. Metode Penelitian
8. Pembahasan
9. Kesimpulan
10. Daftar Pustaka (hanya dituliskan yang diacu di dalam makalah ini)
Keterangan :
1. Judul
a. Judul
Judul disesuaikan dengan judul skripsi
63
b. Penulis
Nama penulis tanpa gelar dan dilengkapi program studi dan alamat email. Nama
pertama adalah nama mahasiswa penyusun, nama kedua dan ketiga adalah nama
dosen Pembimbing I dan II, berturut-turut.
2. Absrak
Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, dibuat tidak lebih dari 200 kata.
Merupakan uraian materi singkat tetapi lengkap mengenai masalah atau tujuan
penelitian, metode penelitian, dan hasil penelitian. Diakhir abstrak diberi kata kunci
maksimal 5 kata kunci. (Abstrak bahasa inggris di translate oleh pengelola jurnal STIA
Tabalong).
3. Pendahuluan
Memuat Latar Belakang, dan Tujuan serta Kegunaan Hasil Penelitian. Dimana muatan-
muatan tersebut dijelaskan sebagai berikut;
a. Latar Belakang
Pada bagian ini diuraikan argumentasi atau justifikasi perlunya masalah ini diteliti.
Disinggung pula penelitian sejenis yang pernah dilakukan serta perbedaannnya
dengan penelitian sekarang.
b. Tujuan dan Kegunaan Hasil Penelitian
Tujuan penelitian berkenaan dengan tujuan yang hendak dicapai dengan melakukan
penelitian. Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah. Kegunaan
hasil penelitian merupakan dampak perbaikan yang dapat diperoleh setelah
tercapainya tujuan.
4. Landasan Teori
Memuat teori teori yang digunakan dalam proses penulisan jurnal ilmiah. Teori teori yang
dikutip adalah buku buku yang disebutkan di dalam Daftar Pustaka.
yang telah diperoleh secara bertutur. Tidak ada komentar sedikitpun dari peneliti setiap
apa yang disajikan.
Komentar peneliti baru dapat diberikan di bagian pembahasan. Penyajian hasil penelitian
dapat dilakukan dalam 3 bentuk yaitu narasi, tabel, atau gambar. Dalam penyajiannya
harus dimulai dengan narasi dulu, kemudian diikuti dengan tabel atau gambar untuk
memperjelas apa yang dikemukakan dalam narasi. Dengan demikian, tidak bisa ada tabel
atau gambar yang tidak ada keterangannya dalam narasi.
Bagian pembahasan adalah bagian yang tidak kalah pentingnya dari bagian
sebelumnya. Kadang-kadang bagian ini dijadikan satu dengan Hasil Penelitain, namun ini
umumnya dilakukan apabila peneliti ingin menyatukan hasil berupa data dan pembahasan
sekaligus atau Jurnal menghendaki seperti itu. Pada bagian ini, yang paling utama
ditonjolkan adalah membahas hasil utama yang diperoleh dan membandingkan dengan
hasil- hasil atau apa yang dipahami sebelumnya. Bisa saja banyak hasil yang diperoleh
namun tentu hanya dipilih hasil-hasil utama saja. Harus dikomentari apakah hasil yang
diperoleh tersebut sudah selayaknya seperti itu atau masih banyak faktor lainnya yang
mungkin memberi pengaruh namun tidak sempat dikontrol dalam penelitian. Pembahasan
dilakukan juga dengan memperlihatkan mengapa terlihat hubungan tersebut. Apakah
secara fisiologis, hubungan itu bisa dijelaskan? Kalau itu sesuatu yang bertentangan
dengan pemahaman selama ini harus pula ada penjelasan mengapa penelitian ini tidak
sama dengan apa yang dipahami. Berbagai keterbatasan perlu dikemukakan termasuk
kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi karena desain penelitian atau karena
keterbatasan di lapangan.
*) Tabel diberi nomor dan judul Tabel yang diletakkan di atas Tabel. Tabel diposisikan
center. Ilustrasi:
Sumber :
65
*) Gambar diberi nomor dan judul Gambar yang diletakkan di bawah Gambar. Gambar
diposisikan di kiri. Ilustrasi:
Gambar / Diagram
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan jurnal yaitu
semua sumber yang dikutip. Daftar ini berguna untuk membantu pembaca yang ingin
mencocokkan kutipan-kutipan yang terdapat dalam jurnal. Penyusun diurutkan secara
alfabetis berdasarkan nama penulis tanpa gelar kesarjanaan.
Format Penulisan
Secara garis besar bahwa jurnal yang diminta adalah isi dari skripsi yang dibuat, hanya saja
dalam penulisan format jurnal skripsi yang ditulis panjang lebar diringkas menjadi sebuah tulisan
yang lebih mudah dipahami. Format penulisan jurnal ditulis minimal 12 halaman dan maksimal
15 halaman (tidak terasuk abstrak dan daftar pustaka) dalam satu spasi dengan kertas HVS
berwarna ukuran A4, margin kiri 4 cm dan margin lainnya 3 cm. Berikut ini diberikan panduan
untuk membuat jurnal tersebut secara rinci :
a. Judul
Judul ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman dengan besar font size = 14,
ditulis dengan layout center
66
b. Penulis
Nama penulis di tulis menggunakan urutan nama Penulis, pembimbing I, dan
pembimbing II, untuk nama pembimbing I dan Pembimbing II diberi tanda ‘*)’ kemudian
pada bagian footer diberi keterangan ‘*) = Penulis Penanggung jawab’. Nama penulis
dicetak menggunakan style bold dan dicetak di tengah (center).
c. Abstrak
Ditulis dengan format penuh (dari margin kiri sampai margin kanan), menggunakan 1
atau 2 paragraph saja dan menggunakan 1 spasi.
d. Pendahuluan, landasan teori, metode penelitian dan, hasil dan pembahasan penelitian
ditulis menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 dengan spasi 1,5.
3) Apabila sumber pustaka berupa buku terjemahan ditulis mengikuti urutan: nama penulis asli.
tahun buku terjemahan. judul buku terjemahan. volume (jika ada). edisi (jika ada). terjemahan.
kota penerbit: nama penerbit (Judul buku di cetak miring).
Contoh :
Steel, R.G.D. & Torrie, J.H. 1991. Prinsip dan prosedur statistika. Suatu pendekatan biometrik.
4) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam buku kumpulan artikel ditulis mengikuti urutan:
nama penulis artikel. judul artikel. dalam: nama editor jika ada diikuti Ed (jika tunggal) atau Eds
(jika lebih dari satu) dalam tanda kurung. tahun.judul buku. volume (jika ada). edisi (jika ada).
kota penerbit: nama penerbit (Judul buku dicetak miring).
67
Contoh :
Ancok, D. Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. dalam: Singarimbun M dan Efendi
(Eds). 1999. Metode penelitian survey. Jakarta: LP3ES
Linz, J & Stephan, A. Some thought on decentralization, devolution and the many varieties of
federal arrangements. In: Jhosua K (Ed). 2001. Crafting Indonesian Democracy.
Bandung: Penerbit Mizan
5) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam prosiding ditulis mengikuti urutan: nama penulis.
tahun. judul naskah seminar. judul prosiding. tempat penyelenggaraan seminar. waktu
penyelenggaraan (Judul artikel dicetak miring).
Contoh :
Alimi, M.Y. 2011. When Religion Fails to Nature Character Prosiding International Conference
Ethics in Development. Semarang. 17 - 19 Juli 2011
6) Apabila sumber pustaka berupa karya ilmiah yang tidak dipublikasikan (misal: skripsi, tesis,
disertasi dan laporan penelitian), ditulis mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul laporan
penelitian. nama proyek penelitian. kota penerbit: instansi penerbit/lembaga (Tulisan
skripsi/tesis/disertasi/laporan penelitian dicetak miring).
Contoh :
Habibah, N. 2012. Manaqib sebagai Ritual Solidaritas di Grobogan. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ilmu Sosial Universitas Negeri Semarang
7) Apabila sumber pustaka berupa artikel dalam surat kabar/majalah umum, ditulis mengikuti
urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. nama surat kabar/majalah. kota, tanggal terbit dan
halaman (Judul artikel dicetak miring).
Contoh :
Syamsuddin, A. 2008. Penemuan hukum ataukah perilaku chaos. Kompas. Jakarta. 4 Januari.
Hlm.16
Kukuh, A. 2008. Obsesi pendidikan gratis di Semarang. Suara Merdeka. Semarang 5 Maret.
Hlm.L
8) Apabila sumber pustaka berupa artikel online (internet) tanpa tempat terbit dan penerbit, ditulis
mengikuti urutan: nama penulis. tahun. judul artikel. Diunduh di alamat website tanggal (Judul
artikel dicetak miring).
68
Contoh :
1. Pada tab referensi, dalam grup kutipan & bibliografi , klik panah di samping gaya dan klik
gaya yang ingin Anda gunakan untuk kutipan dan sumber. Misalnya, dokumen ilmu sosial
biasanya menggunakan gaya MLA atau APA untuk kutipan dan sumber.
3. Pada tab referensi , klik sisipkan kutipan lalu lakukan salah satu hal berikut ini:
o Untuk menambahkan informasi sumber, klik tambahkan sumber baru, lalu, dalam kotak
dialog buat sumber , klik panah di samping tipe sumber, dan pilih tipe sumber yang ingin
o Untuk menambahkan tempat penampung, sehingga Anda dapat membuat kutipan dan
mengisi informasi sumber nanti, klik Tambahkan tempat penampung baru. Tanda tanya
4. Jika Anda memilih untuk menambahkan sumber, masukkan detail untuk sumbernya. Untuk
menambahkan informasi lainnya tentang sumber, klik kotak centang Perlihatkan Semua
Bidang Bibliografi.
5. Klik OK ketika selesai. Sumber ditambahkan sebagai kutipan di tempat yang Anda pilih di
dokumen Anda.
Bila Anda sudah menyelesaikan langkah-langkah ini, kutipan ditambahkan ke daftar kutipan yang
tersedia. Saat berikutnya Anda mengutip referensi ini, Anda tidak perlu mengetiknya lagi.
Cukup Tambahkan kutipan ke dokumen Anda. Setelah menambahkan sumber, Anda mungkin
perlu membuat perubahan pada sumber di lain waktu. Untuk melakukan ini, lihat mengedit
sumber.
Catatan:
Jika Anda telah menambahkan tempat penampung dan ingin menggantinya dengan informasi
kutipan, lihat mengedit sumber.
Jika Anda memilih gaya GOST atau gaya ISO 690 untuk sumber dan kutipan tidak unik,
tambahkan karakter alfabetis pada tahun. Misalnya, kutipan akan muncul sebagai [Pasteur,
1848a].
Jika Anda memilih ISO 690-Numerical Reference dan kutipan Anda masih belum muncul
berurutan, Anda harus mengklik gaya ISO 690 lagi, lalu tekan ENTER untuk mengurutkan
kutipan dengan benar.
1. Klik di akhir kalimat atau frasa yang ingin Anda kutip, lalu pada tab referensi , dalam
2. Dari daftar kutipan di bawah sisipkan kutipan, pilih kutipan yang ingin Anda gunakan.
C. Mencari sumber
Daftar sumber yang bisa Anda gunakan bisa menjadi sangat panjang. Terkadang, Anda mungkin
1. Pada tab referensi , dalam grup kutipan & bibliografi , klik Kelola sumber.
Jika Anda membuka dokumen baru yang belum berisi kutipan, semua sumber yang Anda
Jika Anda membuka dokumen yang menyertakan kutipan, sumber untuk kutipan tersebut muncul
di bawah Daftar saat ini. Semua sumber yang telah Anda kutip, baik dalam dokumen
sebelumnya maupun dalam dokumen saat ini, muncul di bawah Daftar Master.
2. Untuk mencari sumber khusus, lakukan salah satu dari hal berikut:
o Dalam kotak pengurutan, Urutkan menurut penulis, judul, nama tag kutipan, atau tahun,
o Di dalam kotak Cari, ketikkan judul atau penulis untuk sumber yang ingin Anda temukan.
Catatan:
Anda bisa mengklik tombol Telusuri di Pengelola Sumber untuk memilih daftar master lain yang
bisa Anda gunakan untuk mengimpor sumber baru ke dalam dokumen Anda. Misalnya, Anda
mungkin terhubung ke file pada server bersama, pada komputer atau server rekan riset, atau
pada situs web yang di-hosting universitas atau lembaga riset.
D. Mengedit sumber
1. Pada tab referensi , dalam grup kutipan & bibliografi , klik Kelola sumber.
2. Dalam kotak dialog manajer sumber , di bawah Daftar Master atau Daftar saat ini, pilih
Catatan:
Untuk mengedit tempat penampung untuk menambahkan informasi kutipan, pilih placeholder
dari Daftar saat ini dan klik Edit.
3. Dalam kotak dialog Edit sumber , buat perubahan yang Anda inginkan dan klik OK.
E. Membuat bibliografi, kutipan, dan referensi
4. Pilih tambahkan sumber baru dan isi informasi tentang sumber Anda.
2. Buka referensi > sisipkan kutipan, dan pilih sumber yang Anda Citing.
3. Untuk menambahkan detail, seperti nomor halaman jika Anda mengutip sebuah buku,
Dengan sumber yang dikutip dalam dokumen Anda, Anda siap untuk membuat bibliografi.
Tips:
Jika Anda mengutip sumber baru, tambahkan ke bibliografi dengan mengklik di mana saja di
bibliografi dan pilih Perbarui kutipan dan bibliografi.
G. Mendeley
Mendeley adalah program komputer dan web yang dikembangkan Elsevier untuk
mengelola dan berbagi makalah penelitian, mencari data penelitian, dan bekerja sama secara
referensi dan PDF, dengan Mendeley Android and iOS dan Mendeley Web, jejaring
sosial peneliti.
Pengguna Mendeley perlu menyimpan semua data sitiran dasar di servernya. Pengguna
memiliki hak untuk menyimpan salinan dokumen di server Mendeley. Setelah mendaftar,
Mendeley menyediakan ruang penyimpanan gratis di web bagi pengguna sebesar 2 GB.
Mendeley juga adalah sebuah academic social network, dengan demikian pengguna bisa
saling berbagi dengan rekan sesama mahasiswa atau peneliti lainnya di penjuru dunia terkait
dengan referensi yang digunakan. Pengguna juga dapat mencari berbagai penelitian terbaru
untuk selanjutnya dapat dijadikan referensi dalam karya ilmiah. Bahkan, pengguna juga bisa
menggunakan fasilitas Web Importer di dalam Mendeley, agar dapat mengimpor berbagai
macam referensi dari berbagai situs indexing karya ilmiah terkemuka (misalnya Google Scholar)
secara otomatis.
Pengguna dapat menggunakan Mendeley sebagai sebuah aplikasi desktop yang terinstal
secara offline di komputer. Aplikasi tersebut, sering disebut sebagai Mendeley Desktop. Selain
itu, pengelolaan menggunakan Mendeley juga dapat dilakukan secara online (Mendeley Web),
Sumber:
https://support.office.com
https://id.wikipedia.org/wiki/Mendeley