Anda di halaman 1dari 20

PENULISAN LAPORAN PENELITIAN

Langkah terakhir dari proyek penelitian adalah penulisan laporan penelitian yang
ditulis menurut metode penulisan sesuai dengan ketentuan pemberi dana atau lembaga yang
terkait. Laporan penelitian tersebut sering dinamakan karya ilmiah
Karya ilmiah merupakan pernyataan sikap ilmiah peneliti. Jadi, bukan sekadar
pertanggungjawaban peneliti dalam penggunaan sumber daya (uang, alat, bahan) yang
digunakan dalam penelitian. Karya ilmiah berupa makalah, kertas kerja, skripsi, tesis, dan
disertasi.
1. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Makalah
menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau induktif. Makalah
disusun untuk memberikan saran pemecahan tentang masalah secara ilmiah.
2. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang menyajikan
sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif. Analisis dalam
kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam makalah. Kertas kerja ditulis,
misalnya, untuk disajikan dalam suatu seminar atau lokakarya.
3. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkan
pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta
empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung (observasi lapangan, atau
percobaan di laboratorium) maupun penelitian tidak langsung (studi kepustakaan). Di
samping tertib dan cermat di dalam segi metodologisnya, juga diperlukan sumbangan
material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil, atau hukum tertentu
tentang salah satu aspek atau lebih di bidang spesialisasinya. 8kripsi biasanya ditulis
untuk melengkapi syarat guna memperoleh gelar sarjana (S1) dan penyusunannya
dibimbing oleh seorang dosen atau tim yang ditunjuk oleh lembaga pendidikan tinggi.
4. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan dengan
skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari penelitian
sendiri. Karya tulis ini akan memperbincangkan pengujian terhadap satu atau lebih
hipotesis dan ditulis oleh mahasiswa program pascasarjana, untuk melengkapi syarat
guna memperoleh gelar magister (S2).
5. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan analisis
yang terinci. Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari
sanggahan-sanggahan senat guru besar/penguji suatu lembaga pendidikan tinggi.
Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang berupa temuan orisinal. Jika
temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan penguji,
penulisnya berhak menyandang gelar doktor (S3).

4.1 Sistimatika Penulisan Skripsi Penelitian Kuantitatif


Sistematika skripsi hasil penelitian kuantitatif umumnya dibagi menjadi tiga bagian
utama, yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir

A. Bagian Awal
Bagian ini terdiri atas :
Halaman Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan :
1. Lembar persetujuan pembimbing
2. Lembar persetujuan dan pengesahan kelulusan
Abstrak
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lain (misalnya daftar lambang, daftar singkatan, dan sebagainya)

B. Bagian Inti
Bagian ini terdiri atas:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Batasan Masalah, Definisi Istilah atau Definisi Operasional
F. Kegunaan Penelitian
G. Sistimatika Penulisan Laporan
BAB II KERANGKA TEORETIS DAN HIPOTESIS
A. Dasar Teori
B. Kajian Pustaka
C. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN


A. Rancangan Penelitian
B. Ruang Lingkup Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Instrumen Penelitian
E. Prosedur Pengumpulan Data
F. Teknik Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Data
B. Pengujian Hipotesis
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
B. Saran

C. Bagian Akhir

Bagian ini terdiri atas:


Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup

Isi Bagian Awal


Halaman Sampul
Halaman sampul berisi judul secara lengkap, kata skripsi, , nama dan nomor induk
mahasiswa (NIM) , lambang perguruan tinggi, nama universitas, fakultas, jurusan, dan waktu
(bulan, tahun) lulus ujian. Semua huruf dicetak dengan huruf kapital, dengan komposisi dan
tata letak tiap-tiap bagian diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Ukuran huruf (font size)
yang digunakan antara 12-16 point, jenis huruf konsisten (misalnya Times New Romans,
Arial, atau lainnya yang standar).

Halaman Judul
Halaman judul terdiri atas dua halaman.
A. Halaman pertama, berisi dan format sama dengan halaman sampul.
B. Halaman kedua memuat:
(1) judul skripsi secara lengkap diketik dengan huruf kapital,
(2) teks Skripsi diajukan kepada Uniuersitas/Sekolah Tinggi untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam menyelesaikan program Sarjana ...
(3) nama dan nomor induk mahasiswa (NIM), diketik dengan huruf kecil kecuali
huruf-huruf pertama dari nama dan NIM,
(4) nama lengkap universitas/sekolah tinggi, fakultas, dan jurusan, diketik dengan
huruf kapital, dan
(5) bulan (diketik dengan huruf kecil kecuali huruf pertama) dan tahun lulus ujian.

Lembar Persetujuan
Ada dua macam lembar persetujuan.
A. Lembar persetujuan pertama adalah lembar persetujuan yang memuat persetujuan dari
(para) pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan pada lembar persetujuan lembar
pembimbing adalah
(1) teks Skripsi oleh ..... ini telah disetujui untuk diuji, dan
(2) nama lengkap dan nomor induk pegawai (NIP) Pembimbing Utama dan
Pembimbing Anggota.

B. Lembar persetujuan kedua adalah lembar persetujuan yang berisi pengesahan skripsi
oleh para penguji, ketua jurusan, dan dekan (ketua bagi sekolah tinggi). Pengesahan ini
baru diberikan setelah diadakan penyempurnaan oleh mahasiswa yang bersangkutan
sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya
ujian. Dalam lembar persetujuan dosen penguji, dicantumkan tanggal, bulan, dan tahun
dilaksanakannya ujian, tanda tangan, nama lengkap dan NIP dari tiap-tiap dosen
penguji dan dekan/ketua sekolah tinggi/ketua jurusan/ketua program studi (untuk
skripsi)

Abstrak
Kata Abstrak ditulis di bagian tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas
atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Nama penulis diketik dengan jarak 2 spasi dari
kata abstrak, di tepi kiri dengan urutan: nama diakhiri titik, tahun lulus diakhiri dengan titik,
judul dicetak miring dan diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dari setiap
kata) dan diakhiri dengan titik. Kemudian diikuti kata skripsi, diakhiri dengan koma, diikuti
oleh nama jurusan, nama fakultas, nama universitas/institutl sekolah tinggi, diakhiri dengan
titik. Setelah itu dicantumkan nama dosen Pembimbing Utama dan Pembimbing Anggota
(ada yang lengkap dengan gelar akademiknya dan ada yang tidak dicantumkan gelar
akademiknya). Urut-urutan ini juga tidak baku, Jumlah kata kunci antara tiga sampai lima
buah. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Dengan kata kunci
dapat ditemukan dengan mudah judul-judul skripsi, tesis, atau disertasi beserta abstraknya.
Teks abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang meneakupi latar belakang,
masalah yang diteliti, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan simpulan (dan saran
yang diajukan, bila ada). Teks abstrak diketik dengan jarak spasi tunggal, dengan panjang
maksimal satu halaman kuarto (A4). Ada juga yang memperbolehkan panjang teks abstrak
maksimal dua halaman kuarto, atau didasarkan pada jumlah kata maksimal 250 buah kata

Prakata
Hal-hal yang dicantumkan dalam prakata antara lain ucapan terima kasih penulis yang
ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, dan pihak-pihak lain yang telah
membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan, dan menyelesaikan skripsi. Tulisan prakata
diketik dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik.
Teks prakata diketik dengan jarak dua spasi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas
ukuran kuarto (A4). Pada bagian akhir teks (pojok kanan bawah) dicantumkan kota, bulan,
tahun, dan penulis (tanpa menyebutkan nama terang).
Daftar Isi
Dalam halaman daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul subsubbab yang
disertai dengan nomor halaman tempat pemuatannya di dalam teks. Semua judul bab diketik
dengan huruf kapital, judul subbab dan subsubbab diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-
huruf pertama kata utama. Daftar isi seyogyanya menggambarkan garis besar organisasi
keseluruhan isi, sebagaimana yang dikemukakan pada Bab 2.

DaftarTabel
Ada banyak cara dalam menuliskan daftar tabel. Secara umum, halaman daftar tabel
memuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman pemuatannya di dalam teks untuk
setiap tabel. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Jarak
antar baris judul tabel diketik dengan spasi ganda, sedangkan judul tabel yang memerlukan
lebih dari satu baris, jarak antar baris diketik dengan spasi tunggal.

Daftar Gambar
Sebagian perguruan tinggi menamakan dengan daftar ilustrasi. Pada halaman daftar
gambar (atau daftar ilustrasi) dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman
tempat pemuatannya di dalam teks. Judul gambar harus sama dengan judul gambar yang
terdapat di dalam teks. Jarak antar baris judul gambar diketik dengan spasi ganda, sedangkan
judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antarbaris diketik dengan spasi
tunggal.

Daftar Lampiran
Secara umum, halaman daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan
nomor halaman pemuatannya. Judul lampiran harus sama dengan judul lampiran yang
terdapat di dalam teks. Jarak antar baris judul lampiran diketik dengan spasi ganda,
sedangkan judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris, jarak antar baris diketik
dengan spasi tunggal.

Daftar Lain
Jika dalam skripsi, tesis, atau disertasi, banyak digunakan tanda-tanda lain yang
mempunyai makna esensial, misalnya singkatan atau lambang-lambang yang digunakan
dalam matematika, ilmu eksakta, teknik, bahasa, dan sebagainya, perlu ada daftar khusus
mengenai tandatanda, singkatan, atau lambang-Iambang dimaksud.
Isi Bagian Inti

Bab I Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama skripsi, yang mengantarkan pembaca untuk dapat
menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh
sebab itu, bab pendahuluan ini memuat
C. Latar Belakang Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Batasan Masalah, Definisi Istilah atau Definisi Operasional
G. Kegunaan Penelitian
H. Sistimatika Penulisan Laporan

Latar Belakang Masalah


Masalah adalah kesenjangan antara rencana (sesuatu yang diinginkan) dengan
keadaan yang ada (realitas). Oleh sebab itu, dalam bagian ini dikemukakan adanya
kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, baik kesenjangan teoritis maupun kesenjangan
praktis yang melatar belakangi masalah yang diteliti.. Hal-hal yang dipaparkan secara ringkas
antara lain teori, hasil-hasil penelitian, simpulan seminar atau diskusi ilmiah, atau
pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.
Identifikasi masalah adalah suatu kegiatan mencari sebanyak-banyaknya masalah
yang sekiranya dapat dicarikan jawabannya melalui penelitian. Pencarian masalah ini
bertumpu pada masalah pokok yang tercermin pada bagian latar belakang masalah. Dalam
banyak tulisan dan pedoman, masalah-masalah yang akan ditulis pada bagian ini umumnya
disajikan dalam bentuk kalimat tanya.
Jika peneliti memiliki keterbatasan, masalah-masalah yang diidentifikasi mungkin
tidak semuanya diteliti, melainkan hanya beberapa saja. Dalam banyak tulisan dan pedoman,
penulisannya tetap menggunakan kalimat tanya.

Rumusan Masalah
Bagian ini merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan
yang akan dicarikan jawabannya. Rumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan
rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan
cakupan masalah yang telah dilakukan.
Rumusan masalah seyogyanya diformulasi secara ringkas, padat, jelas, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan memperlihatkan
variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antar variabel tersebut, dan subjek
penelitian. Di samping itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris-objektif,
dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam penelitian. Isi
dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian.
Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan
menggunakan kalimat tanya. Sedangkan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat
pernyataan.

Batasan Masalah/Definisi Istilah atau Definisi Operasional


Batasan masalah adalah memberikan penjelasan tetang variabel atau Definisi istilah
atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian
atau kekurang jelasan makna seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang perlu
diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang
terdapat di dalam skripsi. Definisi operasional adalah definisi yung didasarkan atas sifat-sifat
hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diteliti. Secara tidak langsung, definisi
operasional itu akan menunjuk kepada alat pengambil data yung sesuai digunakan atau
mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.

Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu pengetahuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, uraian dalam subbab ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Berdasarkan uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
Bagi beberapa perguruan tinggi, kegunaan penelitian dibedakan menjadi
(3) kegunaan teoretis dan
(4) kegunaan praktis
Definisi Istilah atau Definisi Operasional
Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul
perbedaan pengertian atau kekurang jelasan makna seandainya penegasan istilah tidak
diberikan. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan
konsep-konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi. Definisi operasional adalah definisi
yung didasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diteliti. Secara
tidak langsung, definisi opcrasional itu akan menunjuk kepada alat pengambil data yung
sesuai digunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variabel.
Contoh definisi operasional dari vllriabel "prestasi aritmatika" adalah sebagai berikut.
Prestasi aritmatika adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah,
mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal

Bab II Kerangka Teoretis


Kerangka Teoretis disebut pula dengan Kajian Pustaka, atau Kajian Teoretis, Studi
Pustaka, atau Tinjauan Pustaka. Tujuan kerangka teoretis adalah untuk menemukan teori
(hukum, dalil, hipotesis) dan menemukan metodologi (ukuran sampel, teknik pengambilan
sampel, model penelitian, teknik analisis data) yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Kerangka teoretis juga diperlukan untuk membandingkan temuan hasil penelitian (data)
dengan teori, atau hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Karena itu,
kerangka teoretis dilakukan baik sebelum maupun sesudah data dikumpulkan.
Dalam kerangka teoretis, peneliti dituntut bersikap jujur, dalam arti selalu menyebut
sumber (acuan) yang digunakan meskipun hanya sedikit saja yang dikutip.
Untuk melakukan tinjauan pustaka, ada beberapa syarat mengenai pustaka yang akan
dipelajari, yaitu sebagai berikut.
a. Relevan dengan tema, topik, dan judul. Hanya pustaka yang relevan saja yang digunakan.
Kualitas penelitian tidak ditentukan oleh jumlah sumber pustaka yang digunakan.
b. Informasinya mutakhir.
c. Berbobot ilmiah.

Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan
kebenarannya melalui penelitian. Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis
penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif, misalnya, tidak
membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, subbab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam
skripsi
Rumusan hipotesis seyogyanya bersifat definitif dan direksional. Artinya dalam
rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel,
melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau perbedaan terse but.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya


(1) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih,
(2) dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan,
(3) dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas, dan
(4) dapat diuji secara empiris.

Bab III Metode Penelitian


Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian sekurang-
kurangnya mencakupi

Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian atau disain penelitian adalah strategi mengatur latar penelitian
agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan
penelitian. Penjelasan tentang rancangan penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk
setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental (percobaan).

Ruang Lingkup Penelitian


Bagian ini paparan tentang objek penelitian, termasuk lokasi penelitian dilakukan
serta alasan pemilihan objek dan lokasi tersebut.

Populasi dan Sampel


Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil
sampel sebagai subjek pcnelitian. Akan tetapi, jika sasaran penelitiannya adalah seluruh
anggota populasi, lebih cocok digunakan istilah subjek penelitian, terutama dalam penelitian
eksperimental.Da1am penelitian survei, sumber data lazim disebut , responden dan dalam
penelitian kualitatif disebut informan ,atau subjek bergantung pada cara pengambilan
datanya.
Jadi, hal-hal yang perlu dibahas dalam bagian populasi dan sampel adalah
(a) identifikasi dan batasan-batasan tentang populasi atau subjek penelitian,
(b) besaran sampel, dan
(c) prosedur dan teknik pengambilan sampel.

Instrumen Penelitian
Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan untuk mengukur variabel yang
diteliti.. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi reliabilitas. Dalam tesis, terutama
disertasi, harus ada bagian yang menjelaskan proses validasi instrumen. Jika instrumen yang
digunakan tidak dibuat sendiri oleh peneliti, tetap ada kewajiban untuk melaporkan tingkat
validitas dan reliabilitas instrumen yang digunakan.
Hal lain yang perlu dijelaskan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor
atau kode terhadap tiap-tiap butir atau item pertanyaan. Alat dan bahan harus disebutkan
secara cermat spesifikasi teknisnya dan karakteristiknya

Teknik Analisis Data


Dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik
inferensial.Pemilihan jenis teknik analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dan tetap berorientasi pada tujuan yang akan dieapai atau hipotesis yang akan
diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan
teknik analisisnya, bukan keeanggihannya.
Selain penjelasan tentang jenis atau teknik analisis data yang digunakan, perlu juga
dijelaskan alasan pemilihannya.

Bab IV Hasil Penelitian


Dalam penelitian yang mengandung bagian pengujian hipotesis, laporan hasil-hasil
yang diperoleh dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian mengenai
karakteristik tiap-tiap variabel dan bagian kedua memuat uraian tentang hasil pengujian
hipotesis.
Deskripsi Data
Kata "deskripsi data" tidaklah merupakan judul subbab karena pada bagian ini
diuraikan tiap-tiap variabel yang telah diteliti. Dalam deskripsi data untuk variabel dilaporkan
hasil penelitian yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, misalnya distribusi
frekuensi yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rata-rata (ada yang
menggunakan "rerata", "rataan", "purata"), simpangan baku (standar deviasi), atau yang
lainnya.
Setiap variabel dilaporkan dalam subbab tersendiri dengan merujuk pada rumusan masalah
atau tujuan penelitian.
Materi yang disajikan pada Bab IV, adalah temuan yang penting dari variabel yang
diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat tetapi bermakna.
Rumus-rumus dan perhitungan yang dipergunakan untuk menghasilkan temuan-temuan
tersebut disertakan dalam lampiran (jika diperlukan).
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik, tabel,
ataupun grafik, dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih
diperlukan. Namun, bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual,
tidak mencakupi pendapat pribadi (interpretasi) peneliti.

Pengujian Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian hipotesis pada dasarnya tidak berbeda dengan
penyajian temuan pcnelitian untuk tiap-tiap variabel. Hipotesis penelitian dapat dikemukakan
sekali lagi dalam bab ini, termasuk hipotesis nolnya, dan masing-masing diikuti dengan hasil
pcngujiannya serta penjelasan atas hasil pengujian itu secara ringkas dan padat.

Bab V Pembahasan
Pembahasan atas temuan penelitian, mempunyai arti penting bagi keseluruhan
kegiatan penelitian.
Tujuan pembahasan adalah
(1) menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai,
(2) menafsirkan temuan penelitian,
(3) mengintegrasi temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan,
(4) memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan (5) menjelaskan implikasi
lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan penelitian.
Pembahasan penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis penelitian yang
diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah hipotesis ditolak.
(1) Pertama, faktor nonmetodologis, seperti adanya intervensi variabel lain sehingga
menghasilkan simp ulan yang berbeda dengan hipotesis yang diajukan.
(2) Kedua, karena kesalahan metodologis, misalnya instrumen yang digunakan tidak
sahih atau kurang reliabel. Dalam pembahasan, perlu diuraikan lebih lanjut letak
ketidak sempurnaan instrumen yang digunakan. Penjelasan tentang kekurangan atau
kesalahan yang ada menjadi salah satu pijakan untuk menyarankan perbaikan bagi
penelitian sejenis pada masa yang akan datang.
Apabila uraian tentang hasil penelitian (Bab IV) dan pembahasan (Bab V) terlalu
pendek, Bab V dapat digabungkan ke dalam Bab IV,

Bab VI Keimpulan dan Saran


Kesimpulan
Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan
rumusan masalah dan tujuan penelitian. Artinya simpulan penelitian terikat secara substantif
dengan' temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Kesimpulan juga dapat ditarik dari hasil pembahasan, tetapi yang benarbenar relevan dan
mampu memperkaya temuan penelitian yang diperoleh.

Saran
Saran yang diajukan hendaknya selalu berpangkal pada temuan penelitian,
pembahasan, dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batas-batas
lingkup dan implikasi penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat
rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak
mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Saran dapat diajukan kepada
perguruan tinggi, lembaga pemerintah maupun swasta, atau pihak lain yang dianggap layak.

lsi Bagian Akhir


Hal-hal yang perlu dimasukkan ke dalam bagian ini adalah yang terkait erat dengan
uraian yang terdapat pada bagian inti antara lain
(a) daftar rujukan/pustaka
(b) pernyataan keaslian tulisan,
(c) lampiran, dan
(d) riwayat hidup.

4.1 Sistimatika Penulisan Skripsi Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif berisi ungkapan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan
konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan
memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian semacam ini bersifat
deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan
makna dari sudut pandang subjek lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Ciri-ciri penelitian
kualitatif tersebut mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian
kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan
ciri-ciri alaminya.

Skripsi hasil penelitian kualitatif umumnya dibagi menjadi tiga bagian utama, yaitu
(1) bagian Ilwal,
(2) bagian inti, dan
(3) bagian akhir.
Tiap-tiap bagian dirinci sebagai berikut

A. Bagian Awal
Bagian ini terdiri atas:
Halarnan Sampul
Halaman Judul
Lembar Persetujuan
1) Lembar persetujuan pernbirnbing
2) Lembar persetujuan dan pengesahan
Abstrak
Prakata
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Daftar Lain (misalnya daftar singkatan)
B. Bagian Inti
Bagian ini boleh rnenggunakan beberapa alternatif format.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Konteks Penelitian atau Latar Belakang Masalah
1.2 Fokus Penelitian atau Rurnusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kerangka Teoretis
1.5 Kegunaan Penelitian

BAB II METODE PENELITIAN


2.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
2.2 Kehadiran Peneliti
2.3 Lokasi Penelitian
2.4 Sumber Data
2.5 Prosedur Pengumpulan Data
2.6 Teknik Analisis Data
Pengecekan Keabsahan Data
Tahap-Tahap Penelitian

BAB III PAPARAN DATA DAN PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

C. Bagian Akhir
Bagian ini terdiri atas :
Daftar Pustaka
Pernyataan Keaslian Tulisan
Lampiran
Riwayat Hidup

Penjelasan secara ringkas isi tiap-tiap bagian .


Isi Bagian Awal
Unsur-unsur yang harus ada pada bagian ini sama dengan yang ada pada bagian awal
penelitian kuantitatif. Susunan unsur-unsur dan isi uraiannya juga sama.

Isi Bagian Inti

Bab I Pendahuluan
Bab pendahuluan berisi wawasan umum tentang arah penelitian yang dilakukan.
Dengan pendahuluan ini pembaca dapat mengetahui konteks atau latar belakang penelitian,
fokus penelitian, tujuan penelitian, dan kegunaan penelitian.

Konteks Penelitian (Latar Belakang)


Bagian ini memuat uraian mengenai latar belakang penelitian, yaitu untuk maksud apa
penelitian ini dilakukan dan apa/siapa yang .mengarahkan penelitian..

Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pernyataan mengenai cakupan atau topik-topik
pokok yang diungkapkan atau digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan rumusan
masalah, fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian
dan alasan yang diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk
mengetahui gambaran apa yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang hendak dicapai dalam penelitian ini,
sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.

Kerangka Teoretis
Kerangka teroretis dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan kenyataan di lapangan. Kerangka teoretis juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. Terdapat perbedaan mendasar antara kerangka teoretis dalam penelitian kuantitatif
dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori
menuju data, dan berakhir pada penerimaan at au penolakan terhadap teori yang digunakan;
sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang
ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu "teori"

Kegunaan Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi
pengembangan ilmu pengetahuan atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan
kata lain, uraian dalam subbab ini berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Berdasarkan uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian
terhadap masalah yang dipilih memang layak dilakukan.

Bab II Metode Penelitian


Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metodepenelitian adalah
(1) pendekatan dan jenis penelitian,
(2) kehadiran peneliti,
(3) lokasi penelitian,
(4) sumber data,
(5) prosedur pengumpulan data,
(6) teknik analisis data,
(7) pengecekan keabsahan data, dan
(8) tahap-tahap penelitian.

Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif dan menyatakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini
digunakan. Selain itu, juga dikemukakan orientasi teoretis, yaitu landasan berpikir untuk
memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan,
etnometodologis, atau kritik seni (hermeneutik). Peneliti juga perlu mengemukakan jenis
penelitian yang digunakan, apakah etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif,
ekologis, partisipatoris, penelitian tindakan, atau peneli tian kelas.

Kehadiran Peneliti
Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen
sekaligus pengumpul data. Instrumen selain manusia dapat digunakan, tetapi fungsinya
terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Oleh karena itu, kehadiran
peneliti di lapangan untuk penelitian kualitatif mutlak diperlukan. Kehadiran peneliti harus
dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti
sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh. Di samping itu perlu
disebutkan apakah kehadiran peneliti diketahui statusnya sebagai peneliti oleh subjek atau
informan.

Lokasi Penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteiistik lokasi dan alasan
pemilihan lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi terse but. Lokasi hendaknya
diuraikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik (jika perlu disertakan peta
lokasi), struktur organisasi, program, dan suasana sehari-hari. Pemilihan lokasi harus
didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan
topik yang dipilih. Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasanalasan sepeti dekat dengan
rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang
kunci.

Data dan Sumber Data


Bagian ini melaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan
keterangan yang memadai. Uraian meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana
karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana ciri-ciri
subjek dan inform an itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga kredibilitasnya
dapat dijamin.
Istilah pengambilan sampel dalam penelitian kualitatif harus digunakan dengan penuh
kehati-hatian. Dalam penelitian kualitatif, tujuan pengambilan sampel adalah mendapatkan
informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi). Pengambilan
sam pel dikenakan pada situasi, subjek, inform an, dan waktu.

Prosedur Pengumpulan Data


Bagian ini berisi paparan tentang teknik pengumpulan data yang digunakan, misalnya
observasi partisipan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Terdapat dua dimensi rekaman
data yaitu fidelitas dan alat ukur. Fidelitas meengandung arti sejauh mana bukti nyata dari
lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan
lapangan memiliki fidelitas kurang
Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Halhal yang menyangkut jenis rekaman, format ringkasan
rekaman data, dan prosedur perekaman diuraikan pada bagian ini. Selain itu, dikemukakan
cara-cara untuk memastikan keabsahan data dengan triangulasi dan waktu yang diperlukan
dalam pengumpulan data.

Teknik Analisis Data


Pada bagian ini diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis tentang
transkripsi wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan
temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan dan sintesis
data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa yang
dilaporkan. Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah
pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis,
analisis komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statisitik
nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian ten tang analisis data ini supaya
diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

Pengecekan Keabsahan Data


Bagian ini memuat uraian tentang us aha peneliti untuk memperoleh keabsahan
temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, perlu diteliti kredibilitasnya
dengan menggunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan, observasi
yang diperdalam, triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, teori),
pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan pengecekan
anggota. Selanjutnya, perlu (lilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke latar lain
(transferability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat-tidaknya
dikonfirmasi kepada sumbernya (confirmability).

Bab III Paparan Data dan Temuan Penelitian


Di dalam bab ini memuat uraian mengenai data dan temuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur dalam Bab II. Uraian ini terdiri atas paparan data yang
disajikan dengan topik sesuai dengan masalah yang diteliti penelitian dan hasil analisis data.
Paparan data tersebut diperoleh dari pengamatan (apa yang terjadi) dan/atau hasil wawancara
(apa yang dikatakan) serta deskripsi informasi lain (misalnya yang berasal dari dokumen,
foto, rekaman video, dan hasil pengukuran). Hasil analisis data yang merupakan temuan
penelitian disajikan dalarna bentuk pola, tema, kecenderungan, dan motif yang muncul dari
data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi.

Bab IV Pembahasan
Bab ini memuat gagasan peneliti tentang keterkaitan antara pola-pola, kategori-
kategori dan dimensi-dimensi, posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan
sebelumnya, serta penafslran dan penjelasan atas temuan/ teori yang diungkap di lapangan
(grounded theory). Tesis dan disertasi perlu dilengkapi dengan implikasi dari temuan itu.

Bab V Kesimpulan dan saran


Dalam bab ini memuat temuan pokok atau simpulan, implikasi dan tindak lanjut
penelitian, serta saran atau rekomendasi yang diajukan. Dalam penelitian kualitatif, temuan
pokok atau simpulan harus menunjukkan"makna" temuan tersebut

Isi Bagian Akhir


Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam· bagian ini adalah yang mendukung atau
terkait erat dengan uraian yang terdapat pada bagian inti. Isi yang perlu ada pada bagian ini
adalah (a) daftar rujukan, (b) pernyataan keaslian tulisan, (c) lampiran, dan (d) riwayat hidup.

Anda mungkin juga menyukai