Anda di halaman 1dari 32

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI

OLEH : FICE HANDAYANI, SE, AK, MM


PERSYARATAN
1) Persyaratan Akademik
a. Terdaftar sebagai mahasiswa dalam tahun akademik yang
bersangkutan.
b. Memperoleh kumulatif 125 SKS minimal IPK 2,75 dan
tidak mempunyai nilai E dserta miksimal hanya 1 (satu) nilai D
di transkrip nilai.
c. Telah menempuh dan lulus mata kuliah statistik dan
metodologi penelitian
d. Telah lulus mata kuliah yang berkaitan dengan judul skripsi
e. Memprogram skripsi dalam rencana studi (KRS)..
2) Syarat Administrasi keuangan:
a. Telah lunas uang kuliah sampai dengan tahun akademik
yang bersangkutan.
b. Telah lulus pembayaran bimbingan skripsi.
PEDOMAN PENGETIKAN
JENIS DAN UKURAN KERTAS

 Penulisan Skripsi wajib dilakukan


dengan menggunakan kertas
HVS/Fotokopi ukuran A4, berat 80
mg. Untuk penggandaannya dilakukan
dengan fotokopi yang jelas dan bersih
dengan kertas yang sama.
ATURAN PENULISAN
Jenis Huruf:
Naskah Skripsi diketik dengan menggunakan jenis
huruf Times New roman 12 cpi.

Margin
Batas pengetikan untuk Skripsi adalah 4 cm
sebelah kiri dan atas, sedangkan 3 cm untuk batas
kanan dan bawah.

Format Naskah
Format naskah ketikan yaitu rata kanan, sehingga
penulis cukup dengan klik Justify pada program MS
Word.
ATURAN PENULISAN : SPASI
 Jarak antar baris dalam tulisan
menggunakan 2 spasi (double).
 Untuk kutipan kurang dari 40 kata

diketik dengan jarak antar baris 2


(dua) spasi, diawali dengan tanda kutip
pada awal dan akhir kalimat.
Kemudian untuk kutipan yang lebih
dari 40 kata diketik dengan jarak 1
(satu) spasi, kanan dan kiri satu tab
ATURAN PENULISAN
Alenia Baru dan Jarak Ketikan
Setiap kata pertama dari alenia baru ditulis masuk ke kanan
sebesar 6 (enam) ketukan.

Penulisan Bab dan Sub Bab


Nomor bab dan judul bab baru ditulis dengan huruf besar
dan tebal dan diletakkan di bagian tengah atas halaman.
Nomor bab diletakkan paling atas dan judul bab baru
diletakkan di bawahnya dengan jarak satu spasi “ganda”.
Setiap bab baru ditulis pada halaman baru. Sub bab dan
sub-sub bab yang mengikutinya ditulis disebelah kiri
dengan huruf tebal dan kecil kecuali huruf pertama pada
setiap kata harus ditulis dengan huruf besar.
NO HALAMAN & LETAKNYA
 Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas kertas kecuali
halaman pertama dari bab baru. Nomor halaman untuk setiap bab
baru diletakkan di tengah bawah kertas. Untuk bagian awal skripsi
 pemberian nomor halaman menggunakan angka kecil romawi (I, ii,
iii……dst). Yang termasuk halaman awal adalah dimulai dari
halaman pengantar, halaman daftar isi, halaman pengesahan,
halaman pernyataan orisinalitas, halaman riwayat hidup, halaman
peruntukan (bila ada), halaman
 motto (bila ada), halaman kata pengantar, halaman daftar tabel,
halaman daftar gambar/grafik, halaman daftar lampiran, halaman
daftar singkatan/simbol (bila ada), dan halaman ringkasan,
 sedangkan bagian utama skripsi pendahuluan, tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, pembahasan hasil penelitian (hasil dan
pembahasan), kesimpulan, daftar pustaka dan lampiran-lampiran
pemberian nomor halaman menggunakan angka arab (1, 2, 3….dst)
BAGIAN-BAGIAN SKRIPSI
BAGIAN AWAL
Bagian awal, terdiri dari:
a. Sampul
b. Halaman Judul
c. Halaman Pengesahan
d. Halaman Pernyataan Orisinalitas (bermaterai cukup)
e. Halaman Riwayat Hidup
f. Halaman Peruntukan (bila ada)
g. Halaman Motto (bila ada)
h. Halaman Kata Pengantar
i. Halaman Daftar Isi
j. Halaman Daftar Tabel
k. Halaman Daftar Gambar/Grafik
l. Halaman Daftar Lampiran
m. Halaman Daftar Singkatan/Simbol (bila ada)
n. Halaman Ringkasan (Abstrak)
Halaman Daftar Isi
Halaman ini diberi judul “DAFTAR ISI” dan diletakkan pada bagian atas kertas. Setiap tulisan
yang
ada pada halaman ini tidak diakhiri dengan titik. Dimasukkan dalam daftar isi adalah:
1. Halaman “KATA PENGANTAR” sampai “Lampiran”,
2. Bab,
3. Nomor bab,
4. Judul bab yang ditulis dengan huruf besar.
5. Sub bab dan sub-sub bab (dan seterusnya) ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
ditulis dengan huruf besar. Nomor Bab menggunakan huruf Romawi besar (I, II, III…dst) dan
nomor sub bab ditulis dengan angka Arab (1, 2, 3 …dst) yang diawali dengan angka Arab yang
bersesuaian dengan nomor bab.
6. Jarak penulisan antara judul bab dengan kalimat pertama dua spasi “ganda”, sedangkan
jarak antar bab baru dengan bab baru lainnya satu spasi .
7. Jarak antar sub bab dengan sub bab lainnya (atau sub-sub bab dengan sub-sub bab lainnya
1
spasi ukuran “1,5”, begitu juga jarak antar bab dengan sub bab.
8. Jarak antara sub bab dengan bab baru 1 spasi ukuran . Semua yang dicantumkan dalam
daftar ini harus disertai dengan nomor halaman yang bersesuaian dan ditulis di sebelah kanan
kertas.
9. Penulisan sub bab pada ketukan ke-3, sedangkan sub sub bab pada ketukan ke-2 dari sub
bab.
Contoh daftar isi dapat dilihat pada lampiran 9.
ABSTRAK
 Ditulis tidak lebih dari 200 kata
 Diketik 1 spasi
 Dalam bentuk satu paragraf
 Kata kunci
 Untuk abstrak dalam Bahasa Inggris

diketik miring
BAGIAN INTI ATAU UTAMA SKRIPSI
 Pendahuluan
 Tinjauan Pustaka &
Perumusan Hipotesis
 Metodologi Penelitian
 Hasil Penelitian dan

Pembahasan
 Kesimpulan dan Saran
BAB. 1 PENDAHULUAN
Berisikan :
1.1 Latar Belakang Masalah
Memuat uraian atau penjelasan mengenai
alasan-alasan sehingga permasalahan yang diajukan
merupakan permasalahan yang layak untuk diteliti dan
dicarikan penyelesaiannya. Dalam latar belakang dapat
dimasukkan pula sejarah singkat objek yang diteliti,
kerangka berpikir, atau hasil-hasil penelitian lain yang
relevan dengan permasalahan yang diajukan (gab
research). Namun demikian, uraian ini tidak boleh
terlalu mendalam karena akan dibahas dalam bab
berikutnya yang bersesuaian
PENDAHULUAN Berisikan :
1.2. Rumusan Masalah
1.3. Tujuan penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Sistematika Penulisan
BAB.2. TINJAUAN PUSTAKA DAN
PERUMUSAN HIPOTESIS
Memuat :
2.1. Penelitian Terdahulu
 Cukup 5 penelitian terdahulu
 Pakai mendeley
 Diambil dari jurnal yg on line
 Tahun 2012 keatas
 Penulisan nama penulis nya: nama

belakangnya (tahun)
 Diurutkan dari tahun yang terbaru
2.2. Landasan Teori
 Buku 10 tahun terakhir ( diatas tahun
2011)
 Kutipan yang lebih dari 40 kata diketik I

spasi dan di tab kiri dan tab kanan


 Nama pengarang buku ditulis nama

belakang ( tahun : hal buku)


 Untuk kutipan yang kurang dari 40 kata di

ketik normal 2 spasi


2.3. HUBUNGAN ANTAR VARIABEL
PENELITIAN DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

 Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga


secara logis antara dua variabel atau lebih
dalam rumusan proposisi yang dapat diuji
secara empiris.
 Hipotesis dikembangkan dari

1. Telaah teoritis yang diambil dari buku, yang


menjelaskan hubungan X terhadap Y
2. Penelitian Terdahulu : yang menyatakan
atau mendukung pengaruh atau hubungan
variable X terhadap Y
2.4. Kerangka Berpikir
 Kerangka berfikir yang baik akan
menjelaskan secara teoritis pertautan antar
variabel yang akan diteliti.
2.5. Definisi Konsepsional
 Difinisi konsepsional adalah penjelasan
masing-masing variabel berdasarkan
pendapat ahli atau literatur-literatur yang
berkaitan dengan variabel penelitian.
 Literatur diambil dari BUKU.
BAB.3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional


 Difinisi operasional variabel yaitu

memberikan uraian singkat mengenai


variabel yang hendak di teliti menurut
pendapat peneliti yang sesuai dengan
keadaan objek penelitian dan cara
pengukurannya , dan indikator apa yang
digunakan .
3.2. Populasi dan Sampel
Probability Sampling
1. Pengambilan Sampel Acak
Sederhana (Simple Random Sampling)
 Pengambilan sampel acak sederhana

disebut juga Simple Random


Sampling. teknik penarikan sampel
menggunakan cara ini memberikan
kesempatan yang sama bagi setiap
anggota populasi untuk menjadi sampel
penelitian. Cara pengambilannya
menggunakan nomor undian.
2. Pengambilan Sampel Acak
Sistematis  (Systematic Random Sampling) 
 Metode pengambilan sampel acak sistematis

menggunakan interval dalam memilih sampel


penelitian. Misalnya sebuah penelitian
membutuhkan 10 sampel dari 100 orang,
maka jumlah kelompok intervalnya
100/10=10. Selanjutnya responden dibagi ke
dalam masing-masing kelompok lalu diambil
secara acak tiap kelompok.
3. Pengambilan Sampel Acak Berstrata (Stratified Random Sampling)
 Metode Pengambilan sampel acak berstrata mengambil sampel

berdasar tingkatan tertentu. Misalnya penelitian mengenai motivasi


kerja pada manajer tingkat atas, manajer tingkat menengah dan
manajer tingkat bawah. Proses pengacakan diambil dari masing-
masing kelompok tersebut.

4. Pengambilan Sampel Acak Berdasar Area (Cluster Random Sampling)


 Cluster Sampling adalah teknik sampling secara berkelompok.

Pengambilan sampel jenis ini dilakukan berdasar kelompok / area


tertentu. Tujuan  metode Cluster Random Sampling antara lain untuk
meneliti tentang suatu hal pada bagian-bagian yang berbeda di
dalam suatu instansi.
 Misalnya, penelitian tentang kepuasan pasien di ruang rawat inap,

ruang IGD, dan ruang poli di RS A dan lain sebagainya.

5. Teknik Pengambilan Sampel Acak Bertingkat (Multi Stage Sampling)


 Proses pengambilan sampel jenis ini dilakukan secara bertingkat.

Baik itu bertingkat dua, tiga atau lebih.


 Misalnya -> Kecamatan -> Gugus -> Desa -> RW – RT
NON- PROBABILITY SAMPLING / NON RANDOM SAMPLE

1. Purposive Sampling
 Purposive Sampling adalah teknik sampling yang cukup sering digunakan. Metode

ini menggunakan kriteria yang telah dipilih oleh peneliti dalam memilih sampel.
Kriteria pemilihan sampel terbagi menjadi kriteria inklusi dan eksklusi.
 Kriteria inklusi merupakan kriteria sampel yang diinginkan peneliti berdasarkan

tujuan penelitian. Sedangkan kriteria eksklusi merupakan kriteria khusus yang


menyebabkan calon responden yang memenuhi kriteria inklusi harus dikeluarkan
dari kelompok penelitian. Misalnya, calon responden mengalami penyakit
penyerta atau gangguan psikologis yang dapat memengaruhi hasil penelitian.
 Contoh Purposive Sampling: penelitian tentang nyeri pada pasien diabetes

mellitus yang mengalami luka pada tungkai kaki. Maka kriteria inklusi yang
dipakai antara lain:
 Penderita Diabetes Melitus dengan luka gangrene (luka pada tungkai kaki)

 Usia 18-59 tahun

 Bisa membaca dan menulis

 Kriteria eksklusi:

 Penderita Diabetes Melitus yang memiliki penyakit penyerta lainnya seperti

gangguan ginjal, gagal jantung, nefropati, dan lain sebagainya.


 Penderita Diabetes Melitus yang mengalami gangguan kejiwaan.
2. Snowball Sampling
 Snowball Sampling adalah teknik pengambilan

sampel berdasarkan wawancara atau korespondensi.


Metode ini meminta informasi dari sampel pertama
untuk mendapatkan sampel berikutnya, demikian
secara terus menerus hingga seluruh kebutuhan
sampel penelitian dapat terpenuhi.

3. Accidental Sampling
 Pada metode penentuan sampel tanpa

sengaja (accidental) ini, peneliti mengambil sampel


yang kebetulan ditemuinya pada saat itu. Penelitian
ini cocok untuk meneliti jenis kasus penyakit langka
yang sampelnya sulit didapatkan.
4. Quota Sampling
 Metode pengambilan sampel ini disebut juga

Quota Sampling. Tehnik sampling ini mengambil


jumlah sampel sebanyak jumlah yang telah
ditentukan oleh peneliti. Kelebihan metode ini
yaitu praktis karena sampel penelitian sudah
diketahui sebelumnya, sedangkan kekurangannya
yaitu bias penelitian cukup tinggi jika
menggunakan metode ini.

5. Teknik Sampel Jenuh


 teknik sampling jenuh adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan


untuk sampel. B
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Sumber dan Jenis Data
3.5 Teknik Pengumpulan Data
3.6 Metode Analisis Data
3.7 Pengujian Hipotesis
Bab IV Hasil dan Pembahasan
 4.1 Gambaran Umum Penelitian
 4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas (jika ada)
 4.3 Deskriptif Variabel Penelitian
 4.4 Hasil Analisis Data dan Pengujian

Hipotesis
 4.5 Hasil Pengujian Asumsi Klasik (jika ada)
 4.6 Pembahasan
Bab V Kesimpulan dan
Saran
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai