Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS BAHAN ORGANIK

Objek Praktikum : Penentuan Kadar Karbohidrat (Pati)

Nama : Tanggal :
Kelas : Nilai :
Kelompok :

Kompetensi : Melakukan Analisis……………………………dengan metode …………………..

I. Tujuan (5) :
1.

2.

3.

4.

2. Teori Dasar (25)

1
3. Alat dan Bahan (10)
3.1 Alat
3.1.1. Alat Gelas 3.1.2. Alat non Gelas

3.2 Bahan :
a) Sampel :

b) Bahan Kimia :

4. Cara Kerja (Prosedure)

4.1 Preparasi Sampel


1. Peralatan dalam keadaan kering dan bersih
2. Sampel ditimbang sebanyak 5 gram secara teliti.
3. Sampel dipindahkan kedalam erlemeyer dan ditambahkan 200 mL larutan HCl 3%
4. Panaskan dengan pendingin tegak selama 3 jam .
5. Setelah dipanaskan larutan didinginkan lalu tambahkan indikator pp 2-3 tetes
selanjutnya tambahkan larutan NaOH 30 % tetes demi tetes hingga netral, cek dengan
indikator universal ( menjadi warna pink seulas).
6. Jika telah netral tambahkan larutan CH3COOH 3% tetes demi tetes hingga suasana
larutan sedikkit asam ( pH 6) . Cek pH dengan kertas pH universal .
4.2.Pengukuran Kadar Karbohidrat
1. Pindahkan isinya kedalam labu ukur 500 mL encerkan dengan aquadest dan impitkan
hingga tanda garis, homogenkan.

2
2. Larutan disaring dengan bantuan corong dan kertas saring lipat berlipat.
3. Filtrat dipipet sebanyak 10 mL dengan pipet gondok dan pindahkan kedalam
erlemeyer.
4. Tambahkan 15 mL aquadest dan pipet dengan pipet gondok 25 mL larutan luff school
serta tambahkan beberapa butir batu didih.
5. Larutan dipanaskan dengan nyala tetap . Usahakan agar larutan dapat mendidih
dalam waktu 3 menit ( gunakan Stop Wach) dan didihkan terus selama tepat 10 menit
(dihitung dari saat mulai mendidih dengan stop watch) dalam penangas air.
6. Larutan didinginkan dalam bak es, setelah dingin tambahkan 25 mL larutan H 2SO4 25
% dan 15 mL larutan KI 20% perlahan- lahan (terbentuk warna coklat)
7. Secepatnya titar dengan larutan thio 0,1 N sampai warna kuning gading
8. Tambahkan ± 1 mL amilum, titar kembali dengan larutan thio hingga TAT ( endapan
biru hilang),
9. Penitaran dilakukan duplo
10. Kerjakan juga blanko seperti diatas tanpa sampel.
4.3 Standarisasi larutan Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 0,1 N
1. Kristal K2Cr2O7 ditimbang dengan tepat dan teliti dengan kosentrasi 0,1 N.
2. Larutkan dalam labu ukur 100 mL dengan aquadest dan impitkan sampai tanda garis,
homogenkan.
3. Larutan dipipet 10 mL dengan pipet gondok masukkan dalam erlemeyer
4. Tambahkan 15 mL aquadest , 25 mL larutan HCl 4 N dan 10 mL larutan KI 20%
perlahan – lahan (terbentuk warna coklat).
5. Titrasi secepatnya dengan larutan thio 0,1 N sampai warna kuning gading
6. Tambahkan ± 1 mL amilum, titar kembali dengan larutan thio hingga TAT ( endapan
biru hilang)
7. Penitaran dilakukan duplo.

4.4. Skema kerja (flow chart) (10)

3
5 . Pengamatan (10)

6 . Reaksi (10)

4
7 . Hasil dan Perhitungan (15)
Hasil :
a. Data Standarisasi Na2S2O3 dengan K2Cr2O7 0,1 N
Berat K2Cr2O7 Konsentrasi Volume Penitaran Thio Konsentrasi
(gr) K2Cr2O7 (mL) Na2S2O3
1.
2.
Rata-rata =

b. Data penitaran sampel dan blangko


Berat Volume Pemakaian Volume penitaran Kadar Karbohidrat
Sampel Na2S2O3 Blangko (%)
(gr) (mL) (mL)
1. 1.
2. 2.
Rata-rata = Rata-rata =

Perhitungan :

8. Pembahasan (5)
5
9. Kesimpulan (5)

10. Daftar Pustaka (5)

Padang , 2021
Tanda tangan pemeriksa Tanda tangan siswa

( ) ( )

Anda mungkin juga menyukai