Nama : Tanggal :
Kelas : Nilai :
Kelompok : Anggota Kelompok :1.
2.
3.
I. Tujuan (5) : 1.
2.
3.
4.
3.2 Bahan
Jenis Sampel :
Prinsip : Sakarosa dihidrolisis menjadi gula pereduksi. Jumlah gula pereduksi ditentukan dengan cara
seperti pada penetapan kadar gula pereduksi. Hasil kali faktor kimia dengan selisih kadar gula sesudah
dan sebelum inversi menunjukkan kadar sakarosa.
CARA KERJA
4.1 Gula
a. Gula Pereduksi
Ditimbang 2 g sampel sirup …… dengan teliti,kemudian diencerkan didalam labu ukur
250 mL dengan aquadest, pas dan homogenkan ( F1 ).
Ditambahkan 5 mL Pb asetat ½ basa, goyangkan
Teteskan 1 tetes (NH4)2HPO4 10% (bila timbul endapan putih maka penambahan Pb
asetat ½ basa sudah cukup)
Tambahkan 15 mL larutan (NH4)2HPO4 10% untuk menguji apakah Pb asetat ½ basa sudah
diendapan seluruhnya, teteskan 1-2 tetes (NH4)2HPO4 10%. Apabila tidak timbu endapan
berarti penambahan (NH4)2HPO4 10% sudah cukup.
Goyangkan, Paskan dgn aquadest sampai tada garis, homogenkan dan biarkan 5 menit
disaring .(F1)
Dipipet 10 mL dan masukan kedalam erlenmeyer.
Ditambahkan 15 mL aquadest 25 mL luffschoorl dan batu didih.
Pasang pendingin tegak pada mulut erlenmeyer lakukan refluk mendidh 3 menit, panaskan
selama 10 menit (pakai stopwatch) kemudian angkat dan segera dinginkn dalam bak berisi
es (jangan digoyang).
Setelah dinginkan tambahkan H2SO4 25 % sebanyak 25 mL (hati-hati terbentuknya as CO2)
dan 10 mL larutan KI 20%
Titasi dengan larutan Thio 0,1 N hingga kuning gading
Tambahkan 2 mL amilum sebagai indikator dititrasi kembali dengan larutan Thio 0,1 N
hingga TAT ( hilang warna biru).
Lakukan titrasi secara duplo
6. Pengamatan (10)
9. Pembahasan (10)
( ) ( )