Alat: Bahan:
1. HCl
1. Neraca analitik
2. HCl (1+1) (1+20)
2. Gelas beaker 300 mL
3. HNO3
3. Kaca arloji
4. HClO4
4. Gelas ukur 10 mL, 50 mL
5. HF
5. Hot plate
6. H2SO4 (1+1)
6. Labu ukur 100 mL
7. Na2SO4
7. Instrumen ICP
8. Larutan standar Nikel 40 ppm.
8. Corong
9. Pipet tetes
10. Botol semprot
11. Batang pengaduk
12. Sudip
Prosedur kerja:
1. Sebanyak 0,2 g sample ditimbang
2. Dimasukkan ke dalam gelas beaker 200-300 mL
3. Ditutup menggunakan kaca arloji
4. Sebanyak 10-20 mL HCl ditambahkan, kemudian dipanaskan
5. Apabila larutan menjadi + 5 mL, sebanyak 5 mL HNO3 dan 10 mL HClO4 ditambahkan,
kemudian dilanjutkan pemanasan hingga terurai sampai kering.
6. Sample didinginkan
7. Sebanyak 10 mL HCl (1+1) dan 30 mL air ditambahkan.
8. Sample dipanaskan dan dilarutkan, kemudian disaring menggunakan kertas saring (tipe 5
B).
9. Residu dicuci sebanyak 3-4 kali menggunakan HCl (1+20) dilanjutkan pencucian
menggunakan air hangat.
10. Setelah dingin, filtrate dipindahkan dan di cuci dalam labu ukur 100 mL menggunakan
air, kemudian diencerkan hingga tanda batas.
11. Larutan diambil sebagian dan diukur menggunakan instrumen ICP dengan Panjang
gelombang 231,604 nm.
Perhitungan:
Nikel % wt =
10 – 20 mL HCl
Ditambahkan
Ditambahkan
Didinginkan
Ditambahkan
Didinginkan
filtrate
Larutan sample
Hasil
Larutan sample
Larutan primer
Hasil