Anda di halaman 1dari 14

Subtopik TEKNIK PENULISAN

4.2 KARYA ILMIAH

TUJUAN

Dalam subtopik ini dibahas tentang TEKNIK PENULISAN


KARYA ILMIAH yang terdiri atas sub-sub topik : (1) teknik
pengetikan karya ilmiah, (2) teknik penulisan kutipan, (3) teknik
penyajian table, dan (4) teknik penulisan daftar pustaka.

Setelah mempelajari subtopic ini, Anda diharapkan dapat :


1. Menulis karya ilmiah berdasarkan teknik pengetikan dengan
benar.
2. Menulis kutipan danrujukan demgam benar.
3. Menyajikan table dan gambar deengan benar.
4. Menulis daftar pustaka dengan benar.

4.2.1 Teknik pengetikan karya ilmiah


Pengertian karya ilmiah dilakukan dengan memperhatikan cara
berikut ini:
a. Karya ilmiah diketik dengan jarak 2 spasi diatas kertas kwarto,
minimal 70 gram untuk skripsi dan 60 gram untuk mkakalah dan
artikel.
b. Batas pengetikan :
(1) Untuk halaman bab (bab baru), tepi kiri kertas 4 cm dan tepi
atas 4 cm.
(2) Untuk halaman selain bab, tepi kiri kertas 4 cm dan tepi atas
3 cm.
(3) Untuk setiap halaman,tepi kanan, dan tepi bawah masing-
masing 3 cm.
c. Jenis Huruf
(1) Karya ilmiah hendaknya diketik dengan mesin tulis atau
komputer, menggunakan huruf yang baku baik jenis maupun
ukurannya (10 karakter dalam I inci, misalnya huruf pica).
(2) Pengetikan yang menggunakan cara rata kanan hendak nya
tidak mengorbankan aturan spasi antarkata dalam teks.
d. Awal paragraf diketik pada ketukan keenam dari batas tepi kiri.
Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, titik koma hendaknya
diberi ketukan kosong.
e. Penomoran setiap halaman
(1) Bagian pendahuluan (halaman judul, tanda persetujuan, dan
seterusnya) diberi nomor romawi kecil, yaitu i, ii, dan
seterusnya serta ditempatkan pads bagian bawah halaman).
(2) Bagian teks atau bagian inti (BAB I dan seterusnya) diberi
angka Latin, yakni 1, 2, 3, dan seterusnya dengan cara:
a) bab baru pada halaman awal, nomor halaman diketik di
tengah bawah;
b) halaman berikutnya pada sudut kanan atas.
c) nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan
menggunakan angka Arab, di sudut kanan atas,
menggunakan angka Arab, di sudut kanan atas,
melanjutkan nomor halaman sebelumnya.
f. Kalau suatu bab dipecah pada bagian-bagian kecil maka cara
penomorannya sebagai berikut.
(1) Angka Romawi besar (untuk BAB),
(2) Angka latin,
(3) Huruf kecil,
(4) Angka Latin dengan satu tanda kurung,
(5) Huruf kecil dengan satu tanda kurung,
(6) Angka Latin di antara tanda kurung,
(7) Huruf kecil di antara tanda kurung,
(8) Angka Romawi kecil di antara tanda kurung.
Perhatikan contoh berikut ini !

Salah Benar
1………………… 1...……… atau I…………
a………………… 1.1………. 1………..
1)……………… 1.2……… a…………
a)…………… 1.2.1……. 1)……….
(1)………… 1.2.1.1…… a)…………
(a)……… 1.2.1.2.1…. (1)……….
(1)…… dst (a)……….

g. Judul bab dan subbab ditulis dengan cara :


(1) Judul bab diketik turun 4 spasi dari batas tepi atas bidang
ketikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah
4spasi.
(2) Judul subbab diberi garis bawah (jika diketik dengan mesin
tulis) atau ditulis dengan huruf dicetak tebal tanpa di akhiri
tanda titik.

4.2.2 Teknik Penulisan Kutipan


a. Penulisan Kutipan Langsung
Yang dimaksud dengan kutipan langsung adalah kutipan yang
diambil sari sumber pustaka tertentu secara langsung sesuia dengan
aslinya. Pengutipan secara langsung ini dilakukan tanpa mengubah tanda
baca, ejaan, kata-kata, taupun susunan kata/kalimat yang dikutipnya.
Cara penulisan kutipan langsung ini dapat dibedakan dalam dua
macam, yaitu (1) kutipan pendek, dan (2) kutipan panjang.
(1) Kutipan pendek
Kutipan pendek adalah kutipan yang panjangnya kurang dari 40 kata
atau kurang dari 5 baris. Kutipan pendek di tulis dengan cara sebagai
berikut.
(a) Kutipan pendek ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama.
(b) Sumber kutipan dapat ditulis di awal atau di akhir kutipan.
(c) Sumber kutipan yang dituliskan adalah: nama pengarang
(cukup nama belakang,jika namanya lebih dari satu kata); tahun
terbit sumber kutipan; dan nomor halaman dari sumber kutipan.
Contoh:
Nama pengarang disebut di awal kutipan
Curtis (1996:238) menjelaskan “seseorang yang bertugas di bidang
humas harus memiliki keaslian komunikasi yang baik, memiliki latar
belakang liberal arts, berorientasi pada masya-rakat, dan menikmati
stimulasi dunia akademis humas.
Nama pengarang disebut di akhir kutipan
Sesuai dengan uraian tersebut, dijelaskan “seseorang yang bertugas di
bidang humas harus memiliki keahlian komunikasi yang baik,
memiliki latar belakang liberal arts, berorientasi pada masyarakat,
dan menikmati stimulasi dunia akademis humas (Curtis, 1996:238)

Jika dalam kutipan terdapat tanda kutip, maka digunakan tanda kutip
tunggal (*…*)
Curtis (1996 : 236) menjelaskan “Tidak ada satupun latar belakang
pendidikan atau pengalaman yang ‘benar’ untuk humas pendidikan”.
(2) Kutipan pendek
Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi 40 kata atau lebih,
atau 5 baris atau lebih. Cara penulisannya adalah sebagai berikut :
(a) Terpisah dari teks yang mendahului,
(b) Dimulai setelah ketukan ke-5 dari batas tepi kiri,
(c) Diketik dengan spasi tunggal,
(d) Sumber kutipannya ditulis seperti pada kutipan pendek
Contoh :
Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.
The “placebo effect” which had been verified in previous studies,
disappeared when behaviors, were studied in this manner.
Furthermore, the behaviors, were never exhibited again, even when
real drugs were administered. Earlier studies were clearly premature
in attributing the results to a placebo effect.
Jika dalam kutipan terdapat paragraf baru lagi, garis barunya di mulai
dengan lima ketukan lagi dari Batas tepi kiri teks kutipan.
b. Penulisan Kutipan Tak Langsung
Kutipan tak langsung adalah kutipan yang dituliskan secara tak
langsung atau dikemukakan dengan bahasa penu lis sendiri. Cara
penulisannya adalah sebagai berikut:
(1) Tanda kutip tidak dituliskan.
(2) Penulisannya terpadu dalam teks.
(3) Nama pengarang dari sumber kutipan ditulis di awal atau di akhir
kutipan.
(4) Nomor halaman tidak hares disebutkan.
Contoh
Nama pengarang disebut di awal kutipan
Afdhal (1998) mengemukakan bahwa secara resmi pemerin tah tidak
akan mencetak uang untuk menutupi defisit ang garan.
Nama pengarang disebut di akhir kutipan
Sejalan dengan uraian tersebut dapat dikemukakan bahwa secara
resmi pemerintah tidak akan mencetak uang untuk menutupi defisit
anggaran (Afdhal, 1998).
c. Penulisan Kutipan yang Telah Dikutip di Suatu Sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu
sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung, dirujuk
dengan cara menyebutkan nama penulis asli dan nama pertama pengutip
pertama serta tahun dikutipnya. Cara merujuk semacam ini hanya
dibolehkan jika sumber asli benar-benar tidak didapatkan, dan harus
dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh
Krugman (dalam Afdhal, 1998) menjelaskan bahwa dalam hal
memperbaiki ekonomi Amerika Serikat tentunya bergantung pada
kemampuan Paul Volker atau Alan Greenspan dalam mengendalikan
uang.
4.2.3 Teknik Penyajian Tabel dan Gambar
a. Penyajian Tabel
Penggunaan tabel merupakan salah satu cara yang sis tematis untuk
menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan
klasifkasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca dapat
memahami dan menafsirkan data secara cepat dan menemukan
hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik hendaknya sederhana dan dipusatkan pada:
beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam table dapat
mengurangi nilai penyajian tabel. Lebih baik meng gunakan banyak tabel
daripada menggunakan sedikit tabel yang isinya terlalu padat. Tabel
yang baik adalah label yang di dalamnya tericandung ide dan
hubungan-hubungannya dalam tulisan secara efektif
Dalam karya ilmiah, tabel hendaknya disajikan dengan cara-cara
sebagai berikut:
1. Jika tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel
harus ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup
pendek (kurang dari setengah halaman) sebaik nya diintegrasikan
dengan teks.
2. Tabel diberi identitas berupa nomor dan nama tabel yang
ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan
perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka pada bagian
kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman
selanjutnya. Akhir tabel pada hala man pertama tidak perlu diben
garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan
Tabel…. pada tepi kiri atas, tiga spasi dari garis horisontal teratas
tabel.
3. Kata tabel ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama kata
tabel, ditempatkan di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel.
4. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap
kata kecuali kata hubung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris
kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan
jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri dengan titik dan diberi
jarak 3 spasi antara teks sebelurn tabel dan teks sesudah tabel.
5. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang
menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam
bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab• nomor
urut tabel dimulai dan nomor 1.
Contoh
Tabel 2.1 Perbandingan Aset Total dan Penjualan antara BUMN dan
Konglomerat Tahun 1990-1996 (dalam triliun rupiah)

Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel berjudul Perbandingan Aset


Total dan Penjualan antara BUMN dan Konglomerat Tahun 1990-1996
(dalam triliun rupiah) terletak pada bab IV nomor urut yang pertama.

6. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau


unit data harus dicamtumkan. Istilah-istilah seperti: persen, nomor,
frekuensi ditulis dengan lambang/singkatan: %, No., dan f. Data
yang terdapat dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal. Garis
digunakan jika dipandang lebih mempermudah untuk membaca
tabel.Garis horisontal perlu dibuat, tttapi garis vertikal di bagian
kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan.
7. Tabel yang dikutip alari sumber lain wajib diberi ketcrangan
mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman
tabel asli di bawah label dengan jarak tiga spasi dari garis horisontal
terbawah, mulai dari tepi kiri.
8. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir , tentu yang
terdapat dalam tabel, gunakan simbol tertentu dan tulis dalam bentuk
superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel,
dua spasi di bawah sumber bukan pada bagian bawah halaman.
Contoh :
Tabel 2.1 Perbandingan asset total dan penjualan antara BUMN dan
Konglomerat Tahun 1990-1996 (dalam triliun rupiah)

ASET
ASET PENJUALAN PENJUALAN
TAHUN KONGLO-
BUMN BUMN KONGLOMERAT
MERAT
1990 179,15 128,63 60,99 96,72
1991 201,07 162,00 62,11 112,62
1992 238,01 196,73 76,38 132,35
1993 268,80 229,42 80,60 147,21
1994 291,98 271,89 83,69 169,63
1995 312,80 343,11 94,47 201,04
1996 327,32 366,35 100,04 249,38

(Mulyanto, 1998 :5)

Tabel 2.1 Tingkat Hunian Gedung Perkantoran di Surabaya


NAMA GEDUNG TINGKAT HUNIAN
Bumi bapindo 85%
Bri tower 60%
Bank Bumi Daya Tower 80%
Wisma Darmala Surabaya 30%
Wisma BII 75%
Bank Umum Nasional 68%

b. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta sket, diagram,
dan gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-
bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus
dimaksudkan untuk membangun deskripsi, tetapi dimaksudkan, untuk
menekankan hubungan tertentu yang signifikan.
Beberapa hal perlu dioerhatikan dalam penyajian gambar adalah
sebagai berikut.
(1) Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara
penulisan judul gambar sama dengan penulisarl judul tabel.
(2) Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide yang jelas,
dan dapat dipahami tanpa harus disertai penje lasan tekstual.
(3) Gambar harus digunakan dengan hemat. Terlalu banyak gambar
dapat mengurangi nilai penyajian data.
(4) Gambar yang lebih dari setengah halaman harus ditem patkan pada
halaman tersendiri.
(5) Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gam bar.
(6) Gambar diacu dengan menggunakan angka, bukan deng an
menggunakan kata gambar di atas atau gambar dibawah.
(7) Gambar diberi nomor dengan menggunakan angka Arab.
Contoh :

Peran tingkat pabrik


Peran sekunder
anggota

Peran
tingkat
kelompok

Peran tingkat Peran primer


individu anggota

Gambar 2.1 Peran Anggota Kelompok di Tingkat Organnsasi yang


Berbeda
4.2.4 Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, karya ilmiah,
artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik langsung maupun tidak
langsung. Bahan-bahan yang dibaca tetapi tidak dikutip tidak perlu
dicantumkan dalam daftar pustaka, sedangkan semua bahan yang dikutip
secara langsung maupun tidak langsung dalani teks harus dicantumkan
dalam daftar pustaka.
Hal-hal yang perlu dituliskan dalam daftar pustaka adalah:
(1) nama pengarang ditulis dengan urutart: nama akhir, nama awal, dan
nama tengah, tanpa gelar akademis,
(2) tahun penerbitan,
(3) judul, termasuk subjudul,
(4) nama kota tempat penerbitan,
(5) nama penerbit.
Unsur-unsur tersebut dapat bervariasi bergantung jenis sumber
pustakanya. Dalam daftar pustaka, urutan penulisan sumber pustaka
mengikuti urutan alfabetis.
a. Sumber dari Buku
Sumber pustaka yang berasal dari buku, penulisannya sebagai
berikut:
(1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma,
nama awal dan nama tengah (disingkat atau tidak disingkat) diakhiri
dengan titik,
(2) tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan
titik,
(3) judul buku diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring,
dengan huruf besar setiap awal kata, kecuali kata hubung,
(4) tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh :

Devito,J.A.1988. Human Communication : The Basic Course.


New York: Harper and Row.
Marajo,Y.S.1995. Modern Business Corespodence: Surat
Menyurat Bisnis Modern Inggris-Indonesia.
Surabaya: ACI.

Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber yang ditulis oleh orang
yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, penulisan data
tahun penerbitannya diikuti dengan lambang a, b, c, dan seterusnya,
serta urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad
judul buku-bukunya.
Contoh:
Goss, B. dan O’Hair, D 1990a. Communication in
Interpersonal Relationship. New York: Macmillan.

b. Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada editornya)


Seperti menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika
satu editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama
pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:

Disalvo, V. Larsen, D.C. dari Seiler, W.J. (Eds.). 1996.


Communiculian Skills Needed by Persons in
Business Qrganization. Boston: Holbrook. Press.

Knapp, M.L. (Ed.) 1990. Essensials of Nonverbal


Communication. New York: Holt, Renehsh , and
Winston.

c. Sumber dari Artikel dalam Kumpulan Artikel (ada editornya)


Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun
perierbitan. Judul artikel ditulis tanpa garis bawah Nama editor ditulis
seperti nama biasa, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan
(Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya
digarisbawahi atau ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya
disebutkan dalam kurung.
Contoh:
Curtis, D. Winsor, J. dan Stephens, R 1989. National
Preferences in Business Communication. Dalam Nichols,
R.G. dan Stephen, L. (Eds.). Communication Education
(hhn.;6--14), New York: McGraw-Hill.

d. Sumber dari Artikel dalam Jurnal


Nama jurnal (majalah ilmiah) ditulis dengan cetak miring, dan
huruf awal dari setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata
hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa,
nomor berapa (dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Gibb, J. 1991. Devensive Communication. Jaurnal of
Communicatian. 2(11): 141—148.

e. Sumber dari Artikel dalam Majalah atau Koran


Nama pengarang ditulis di depan, diikuti oleh tahun, tanggal dan
bulan (jika ada). Judul artikel ditulis dengan huruf besar pada huruf
awal kata kecuali kata hubung, tanpa garis bawah atau tanpa cetak
miring. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama
setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman ditulis pada bagian
akhir.
Contoh:
Suryadarma, S. V.C. 1990. Prosesor dan Interface: Komunikasi
Data. Info Computer, IV (4):46—48.

Yunindri, Y. 1998. 14 April. Problematik Penghapusbukuan


Kredit Macet. Surabaya Pos. hlm:6.

f. Sumber dari Koran Tanpa Pengarang


Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal dan bulan
ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kecil
kecuali awal kata selain kata hubung dengan digarisbawahi atau dicetak
miring dan diikuti dengan nomor halaman.
Contoh
Surabaya Post. 1998,14 April. UU Persaingan Usaha
hapus Praktik Monopoli.hlm. 5.

g. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diter bitkan oleh


Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak
miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama
penerbit.
Contoh
Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 2 Tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. Jakarta:
Diperbanyak oleh PT Armas Duta jaya.

h. Sumber dari Lembaga yang Ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut


Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan,
diikuti dengan tahun, judul karangan yang ditulis dengan huruf miring,
nama tempat penerbitan, dan nama lembaga tertinggi yang bertanggung
jawab atas penerbitan karangan tersebut.
Contoh

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978.


Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kehudayaan.

i. Sumber Berupa Karya Terjemahan


Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun
penerbitan karya asti, judul terjemahan, nama penerjemah, tahu n
terjemahan, nama tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan.
Apabila tahun penerbitan buku ash tidak dicantumkan, ditulis dengan
kata “tanpa tahun”.
Contoh

Ary D L C Jacobs dan A.Razavieh. Tanpa tahun. Pengantar


Penelitian Pendidikan: Terjemahan oleh Arief Furchan.
1982. Surabaya: Usaha Nasional

j. Sumber Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi


Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang
tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis atau disertasi ditulis
bercetak miring atau dengan garis bawah diikuti dengan pernyataan
skripsi, tesis atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat
perguruan tinggi, dan nama fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh

Murtiningsih, W. 1997. Penerapan Manajemen Strategi


untuk Meningkatkan Penjualan dalam Menyongsong
Era Perdagangan Bebas pada PD CV INTAV. Skripsi
tidak diterbitkan. Malang: Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Malang.

k. Sumber Berupa Makalah yang Disajikan dalam Semi nar,


Penataran, atau Lokakarya
Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun
penyajian, judul makalah, kemudian diikuti pernyataan Makalah
disajikan dalam .... nama pertemuan ditulis dengan cetak miring atau
diberi garis bawah, diikuti lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal
penyelenggaraan.
Contoh

Sukesi, K. 1998. Peranan Wanita Pedesaan dalam Pembangunan


Sejak Kondisi Krisis Moneter 1997 dan Prediksi untuk
Waktu Mendatang: Makalah disajikan dalam Pelatihan
Pertelitian, Pusat Penelitian Unisma, Malang, 2 Mei
1998.

Anda mungkin juga menyukai