Anda di halaman 1dari 16

PETUNJUK TEKNIS &

SISTEMATIKA PENULISAN
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
(Buku Pegangan untuk Mahasiswa)

PROGRAM STUDI D III FISIOTERAPI

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE

MANADO

TAHUN 2022
BAB I
PETUNJUK TEKNIS PENULISAN

A. Bahan dan Ukuran Kertas


KTI dicetak diatas kertas HVS A4 70 gram dan tidak bolak-balik. Sampul KTI dibuat dari
kertas Bufallo atau sejenis, dengan hard cover warna biru tua. Tulisan yang dicetak pada
sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul. Judul KTI ditulis dengan huruf
kapital antara 14-29 pts tergantung panjang pendeknya judul KTI. Halaman punggung
KTI ditulis KTI, logo Fakultas Keperawatan Unika De La Salle Manado, judul KTI,
nama, NIM, dan tahun penulisan.

B. Pengetikan
1. Penulisan KTI hanya pada satu muka kertas (tidak boleh ditulis bolak-balik)
2. Jenis Huruf
a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman ukuran 12 pts untuk seluruh
naskah
b. Lambang, huruf yunani, atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik harus ditulis
dengan rapi menggunakan tinta hitam
3. Batas Tepi (kecuali halaman judul luar dan judul dalam)
Batas-batas pengetikan yaitu: tepi atas : 4 cm, tepi bawah : 3 cm, tepi kiri : 4 cm, dan
tepi kanan : 3 cm.
4. Jarak Baris
a. Jarak tiap baris dalam kalimat dalam teks KTI diketik dengan jarak 2 spasi
(kecuali; kutipan langsung, judul daftar tabel dan gambar yang lebih dari satu
baris, dan daftar pustaka, diketik dengan jarak 1 spasi)
b. Jarak antara judul BAB ke sub-BAB adalah 3 spasi
c. Jarak antara sub-BAB ke anak sub-BAB adalah 3 spasi
d. Jarak antara anak sub-BAB ke sub anak sub-BAB adalah 2 spasi
e. Jarak antara judul BAB ke baris pertama paragraf tanpa sub-BAB adalah 3 spasi.
f. Jarak sub-BAB ke baris pertama paragraf dalam sub-BAB adalah 2 spasi.
g. Jarak anak sub-BAB ke baris pertama paragraf dalam anak sub-BAB adalah 2
spasi.
h. Jarak antara baris akhir paragraf ke sub-BAB adalah 3 spasi.
5. Pengisian Ruang
Ruangan yang terdapat pada halaman naskah harus terisi penuh, artinya pengetikan
harus dari batas tepi kiri sampai ke batas tepi kanan, dan tidak diperbolehkan ada
ruangan yang terbuang, kecuali kalau akan dimulai alinea baru, daftar tabel, gambar,
sub judul atau hal-hal khusus.
6. Alinea baru
Alinea baru dimulai dari 7 ketukan dari batas tepi kiri.
7. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja, ditulis
dengan huruf, misalnya lima orang.
8. Judul BAB, sub-BAB, anak sub-BAB
a. Judul BAB harus diketik dibagian tengah lembar kerja dengan menggunakan huruf
kapital (bold) semua dan tanpa diakhiri dengan titik.
b. Sub-BAB diketik batas tepi kiri lembar kerja dan di bold, semua kata dimulai
dengan huruf besar (kecuali kata penghubung dan kata depan), tanpa diakhiri
dengan titik. Kalimat pertama sesudah sub-BAB dimulai dengan alinea baru.
c. Anak sub-BAB diketik mulai dari batas kiri huruf pertama sub-BAB dimulai
dengan huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama sesudah anak sub
judul dimulai dengan alinea baru.
d. Sub-anak-sub-BAB ditulis mulai dari huruf pertama anak sub judul diikuti dengan
titik. Kalimat pertama yang menyusul kemudian, diketik terus ke belakang dalam
suatu baris dengan sub-anak-sub-BAB. Sub anak sub judul dapat juga ditulis
langsung berupa kalimat, tetapi yang berfungsi sebagai sub anak sub judul
ditempatkan paling depan.
9. Rincian ke bawah
Untuk keterangan uraian singkat yang perlu memakai urutan kebawah, penulisannya
harus seperti uraian kalimat biasa dengan tanda koma (,) atau didahului nomor urut
angka diantara tanda kurung. Penggunaan garis penghubung (-) atau tanda bullet
lainnya yang ditempatkan di depan rincian tidak dibenarkan.
10. Penulisan kutipan
a. Kutipan langsung yang panjangnya tidak lebih dari 4 baris ketikan, diintegrasikan
langsung ke dalam teks dengan ditandai tanda kutip
Contoh :
................”theraupetic exercise is motion of the body or its to relieve symptoms
or to improve function”(Basmajian, 1986).
Pengertiannya yaitu ...........
b. Kutipan langsung yang panjangnya lebih dari 4 baris, dipisahkan dari teks dengan
jarak 2,5 spasi menjorok ke dalam yaitu 7 ketukan dari margin kiri, sedangkan
margin kanan sama dengan margin teks. Diketik dengan jarak antar baris 1 spasi,
tanpa tanda kutip
c. Kutipan tidak langsung, tidak perlu diberi tanda.
d. Sumber acuan dituliskan langsung dibelakang petikan, dalam tanda kurung, yang
memuat nama akhir pengarang, tahun penerbitan. Apabila sumber acuan tersebut
mengambil dari sejenis artikel yang mengutip nama pengarang, maka penulisan
dalam tanda kurung memuat nama pengarang, tahun penerbitan, dikutip oleh
siapa, tahun penerbitan artikel
Contoh : (Melzack, 1991, dikutip oleh Howard, 2003)

C. Penomoran
1. Sistem penomoran
Pembuatan nomor dalam KTI ditentukan dengan jenis huruf dan angka, dengan urutan
penomoran sebagai berikut :
a. Sub bab dimulai dengan huruf kapital (bold) A diikuti tanda titik (mis : A.)
b. Sub-sub bab dimulai dengan angka 1 diikuti tanda titik
c. Bila ada keterangan di bawahnya yang berupa rincian, maka menggunakan huruf
kecil a diikuti tanda titik,
d. Bila dalam rincian tersebut ada rincian lagi, maka menggunakan angka 1) tanpa
diikuti titik
e. Apabila masih ada rincian lagi maka menggunakan huruf a) tanpa diikuti tanda
titik.
f. Rincian selanjutnya ditulis dengan (1) tanpa diikuti tanda titik
g. Rincian selanjutnya ditulis dengan (a) tanpa diikuti tanda titik
Keterangan diatas dapat digambarkan sebagai berikut (contoh):
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA (judul BAB)
A. Anatomi Fungsional Bahu (judul sub bab)
1. Lengan Atas (judul anak sub bab)
a. Otot-otot lengan atas (judul bagian anak sub bab)
1) Kelompok fleksor
a) Biceps
(1) Origo
2. Nomor Halaman
a. Halaman-halaman kelengkapan awal diberi nomor khusus dengan angka romawi
kecil (i, ii, iii, iv, dst) yang ditempatkan pada bagian bawah tengah kecuali pada
halaman judul luar nomor ini tidak dicantumkan.
b. Halaman-halaman isi/materi dan daftar pustaka diberi nomor halaman dengan
angka, dengan penempatan nomor sbb:
1) Pada halaman yang memuat judul BAB, nomor halaman ditempatkan di
bagian bawah tengah halaman, tepat pada margin bawah dengan jarak 2 spasi
dari baris kalimat terakahir
2) Pada halaman yang tidak memuat judul BAB, nomor halaman ditempatkan
pada sudut kanan atas lurus dengan margin kanan dan terletak 2 spasi sebelum
baris atau kalimat pertama
c. Lampiran tidak perlu diberi nomor halaman tetapi harus diberi nomor urut dan
judul.
3. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka . Nomor dimulai dari tabel 1, tabel 2, dan
seterusnya tanpa memandang letaknya pada bab berapa.
4. Gambar
Gambar diberikan nomor dengan angka, sama dengan penulisan tabel. Penulisan
gambar dan judulnya diletakkan di bawah gambar dengan jarak dua spasi dari
gambar.
5. Lampiran
Nomor lampiran dinyatakan dengan angka dan diketik di tengah bidang pengetikan.
Judul lampiran diketik dengan huruf kecil, kecuali awal kata “lampiran”. Awal
keterangan dan kata nama yang diketik dua spasi di bawah baris terakhir judul
lampiran.
D. Bahasa
Bahasa yang dipergunakan dalam penulisan KTI harus mengikuti :
1. Pedoman umum ejaan Bahasa Indonesia yang disempurnakan
2. Pedoman umum pembentukan istilah
3. Penulisan istilah harus dalam satu bahasa
Contoh : exercise therapy (benar) exercise terapi (salah)
active movement (benar) aktif movement (salah)
4. Gunakan tata bahasa Indonesia yang benar
Contoh : fraktur dari pada femur (salah), seharusnya hanya ditulis fraktur femur
saja
5. Kata-kata asing yang ada padanannya dalam bahasa Indonesia dituliskan dalam
bahasa Indonesia, dengan kata lain apabila kata-kata asing yang sudah diserap dalam
bahasa Indonesia ditulis dengan bahasa Indonesia serapan tersebut (contoh : fleksi).
Apabila kata-kata masih dituliskan dalam bahasa asing ditulis miring atau ditulis
tegak tetapi dibuka dan ditutup dengan tanda petik (contoh : backward atau
“backward” – pilih salah satu), dalam penulisan harus konsisten.
BAB II
SISTEMATIKA PENULISAN PROPOSAL KTI

Setelah pendaftaran judul Proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI) diterima, selanjutnya
proses penyusunan proposal bisa segera dimulai oleh penulis (mahasiswa). Adapun kerangka
proposal KTI adalah :
Tabel 1. Kerangka Proposal KTI
Proposal Karya Tulis Ilmiah
HALAMAN SAMPUL (JUDUL)
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Terminologi Istilah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi, Fisiologi, Biomekanik
B. Kasus / Kondisi yang dikaji
C. Problematik Fisioterapi
D. Instrumen Penilaian
E. Teknologi Intervensi Fisioterapi
BAB III RENCANA STUDI KASUS
A. Waktu dan Tempat
B. Rencana Prosedur Studi Kasus
1. Rencana Pengkajian Fisioterapi
2. Rencana Program Fisioterapi
3. Rencana Pelaksanaan Fisioterapi
4. Rencana Evaluasi
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Proposal untuk penyusunan KTI terdiri atas 3 bagian, yaitu 1) bagian awal, 2) bagian utama,
3) bagian akhir. Dalam hal ini setiap bagian saling berkaitan. Dengan acuan sebagai berikut :
A. Bagian Awal
Bagian awal ini mencakup 4 hal yaitu, halaman judul luar, halaman judul dalam, kata
pengantar, dan halaman daftar isi
1. Halaman Judul, memuat :
a. Judul, hendaknya ringkas, lugas dan mengisyaratkan permasalahan serta bidang
ilmu fisioterapi
b. Maksud proposal KTI ditulis yaitu Diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Ahli Madya Kesehatan pada Program Studi D III Fisioterapi
Universitas Katolik De La Salle Manado
c. Lambang / Logo Universitas Katolik De La Salle Manado, Fakultas Keperawatan
d. Nama mahasiswa dan Nomor Induk Mahasiswa ditulis lengkap, tidak boleh
menggunakan singkatan, tanpa gelar yang dipunyai sebelumnya
e. Nama Institusi yaitu Program Studi D III Fisioterapi, Fakultas Keperawatan,
Universitas Katolik De La Salle Manado
f. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan tahun dibawah nama institusi.
2. Halaman Persetujuan
Halaman persetujuan sebelum ujian seminar proposal KTI sudah ditanda tangani
dosen pembimbing. Lembar ini merupakan tanda bahwa proposal KTI mahasiswa
siap diuji.
3. Halaman kata pengantar
Halaman kata pengantar berisi tentang ungkapan puji syukur atas terselesaikannya
penulisan proposal (cukup satu halaman saja). Ucapan terima kasih kepada : pimpinan
universitas (Rektor, Dekan, Wakil Dekan), Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing,
seluruh Dosen dan Staf program studi (tidak perlu dijabarkan satu per-satu), tempat
penelitian, keluarga (dibatasi hanya untuk orangtua dan kakak beradik), rekan
angkatan (tidak dijabarkan).
4. Halaman Daftar Isi
Halaman daftar isi berisi gambaran secara menyeluruh mengenai isi KTI dan
merupakan petunjuk bagi pembaca yang ingin langsung melihat satu bagian tertentu
dari KTI. Di dalam daftar isi dicantumkan urutan judul suatu bab, dan judul sub bab,
yang disertai nomor halaman. Kata “halaman” ditulis disebelah kanan, berjarak dua
(2) spasi dari tulisan “Daftar Isi”, dan 3 cm dari batas tepi kanan. Susunan daftar isi
menyusul 2 spasi dibawahnya. Judul tiap bab diketik dengan huruf kapital, sementara
judul sub bab ditulis dengan title case. Jarak antar bagian – bagian dalam daftra isi
adalah satu (1) spasi. Dalam daftar isi tertera tulisan daftar isi yang kemudian diikuti
urutan judul bab dan judul sub-bab disertai dengan nomor halaman.
5. Halaman daftar tabel
Dalam halaman daftar tabel tertera tulisan daftar tabel yang kemudian diikuti urutan
nama tabel yang ada di dalam bab disertai dengan nomor halaman. Apabila dalam
KTI terdapat banyak tabel, perlu adanya daftar tabel yang memuat urutan judul tabel
beserta nomor dan halamannya. Ketentuan menyusun daftar tabel adalah sebagai
berikut :
a. Daftar tabel diketik seperti daftar isi dengan menggunakan angka untuk penomoran
tabel.
b. Penomoran tabel berurutan dan dimulai sejak kemunculan pertama
c. Bila berganti bab baru, tidak perlu dimulai dari nomor tabel yang baru.
d. Setelah tulisan daftar tabel (upper case, center, bold), tiga spasi dibawahnya ditulis
kata “tabel” (sentences case, left) dan halaman (sentence case, right)
e. Dua (2) spasi dibawahnya ditulis nomor tabel dan judul tabelnya.
f. Judul tabel yang lebih dari satu ditulis dibawah kata pertama kalimat diatasnya.
g. Dalam daftar judul tabel, jarak antar judul 2 spasi.
6. Halaman daftar gambar
Dalam halaman daftar gambar tertera tulisan daftar gambar yang kemudian diikuti
urutan nama gambar yang ada di dalam bab disertai dengan nomor halaman. Daftar
gambar berlaku ketentuan yang sama dengan penulisan daftar tabel.
7. Halaman lampiran
Dalam halaman daftar lampiran tertera tulisan daftar lampiran yang kemudian diikuti
urutan nomor lampiran dan nama lampiran. Tulisan daftar lampiran (upper case,
center, bold) diikuti 2 spasi dibawahnya kata lampiran (sentence case, left). Dua (2)
spasi dibawahnya ditulis nomor lampiran seperti yang tertera di lampiran KTI tiap-
tiap mahasiswa.

B. Bagian Inti
Dalam naskah proposal / KTI, setiap pernyataan ilmiah pada bab manapun harus
didukung oleh minimal satu literatur. Bagian inti terdiri dari 3 bab dijelaskan dengan
rincian :
Tabel 2. Bagian Inti Proposal KTI
Bagian Inti Proposal
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Terminologi Istilah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Anatomi, Fisiologi dan Biomekanik
B. Kasus / kondisi yang dikaji
C. Problematik Fisioterapi
D. Instrumen Penilaian
E. Teknologi Intervensi Fisioterapi
BAB III RENCANA PELAKSANAAN STUDI KASUS
A. Waktu dan Tempat
B. Rencana Prosedur Studi Kasus
1. Rencana pengkajian fisioterapi
2. Rencana program fisioterapi
3. Rencana pelaksanaan fisioterapi
4. Rencana evaluasi

1. Bab I Pendahuluan
Dalam pendahuluan terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penulisan, dan terminologi istilah.
a. Latar belakang masalah, berisi tetang alasan memilih judul, uraian tentang masalah
dan dampaknya terhadap gerak dan dungsi, gambaran epidemiologis, insiden, dan
hal lainnya yang dianggap relevan.
b. Rumusan masalah, dinyatakan dengan kalimat pertanyaaan atau pernyataan /
ungkapan yang memuat korelasi antara teknologi intervensi fisioterapi dengan
masalah gerak dan fungsi.
c. Tujuan penulisan, mengungkapkan tujuan dari pengamatan studi kasu, bila
dianggap perlu tujuan dapat dipisahkan menjadi tujuan umum dan khusus yang
merupakan jawaban terhadap rumusan masalah.
d. Terminologi istilah, menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam judul KTI
bersumber dari kepustakaan yang relevan.
2. Bab II Tinjauan Pustaka
Memuat hasil studi kepustakaan yang mengungkapkan pendekatan secara teoritis
yang relevan yang akan dipakai dan dikembangkan dalam studi kasus, dan isi materi
harus diseusaikan dengan permasalahan yang akan dibahas.
a. Anatomi, Fisiologi, Biomekanik
Hendaknya ditulis yang langsung berhubungan dengan masalah yang akan dibahas
ringkas dan jelas, sehingga bahasan tentang anatomi tidak mendominasi isi seluruh
tulisan KTI. Misalnya kasusnya adalah nyeri punggung bawah, maka judul sub bab
ini bisa berupa “Anatomi Fungsional Vertebra Lumbal”.
b. Kasus / kondisi yang dikaji
Judul sub bab disini disesuaikan dengan judul kasus KTI, misalnya judul KTI
“Penatalaksanaan Fisioterapi pada Low Back Pain” maka judul sub bab ini adalah
Low Back Pain. Selanjutnya dibahas secara singkat dan padat sesuai dengan
kebutuhan tentang definisi, etiologi, patologi, tanda dan gejala klinik, prognosis
gerak dan fungsi, diagnosis banding (jika perlu).
c. Problematik Fisioterapi
Impairment, Functional limitation, dan Disability. Apabila objek yang dibahas
dalam KTI tentang pengurangan nyeri (impairment). Maka pembahasan perlu
diterangkan tentang definisi nyeri, teori-teori dasar dan parameter yang digunakan
untuk menilai objek tersebut.
d. Instrumen Penilaian
Pembahasan instrument penilaian mencakup alat ukur / instrumen yang digunakan
untuk mengevaluasi hasil tindakan fisioterapi. Instrument penilaian dapat berupa
alat ukur maupun questioner sesuai kebutuhan yang akan dievaluasi.
e. Teknologi Intervensi Fisioterapi
Teknologi Fisioterapi yang digunakan dan berhubungan dengan masalah yang akan
dibahas, yang meliputi : teori-teori pendukung, efek fisiologis dan terapeutik,
indikasi dan kontraindikasi, teknik aplikasi, dan hal lainnya yang relevan dengan
aplikasi teknologi fisioterapi.
3. Bab III Rencana Pelaksanaan Studi Kasus
a. Waktu dan tempat, memuat secara jelas waktu dan tempat pengambilan data studi
kasus.
b. Rencana prosedur studi kasus
1) Rencana pengkajian fisioterapi, dimulai dari anamnesis, diikuti dengan
pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik, pemeriksaan fungsi dasar,
pemeriksaan khusus, dll yang berhubungan langsung dengan kondisi yang
dibahas. Pengkajian ini untuk menegakkan diagnosis fisioterapi.
2) Rencana program fisioterapi, diuraikan tentang tujuan fisioterapi (jangka
panjang dan jangka pendek), modalitas fisioterapi yang akan digunakan
(modalitas alternatif dan modalitas terpilih), prognosis, edukasi dan
homeprogram.
3) Rencana pelaksanaan fisioterapi, diuraikan secara lebih detail tentang aplikasi /
prosedur pelaksanaan fisioterapi, berupa persiapan alat, persiapan pasien,
metode, dosis pengobatan (intensitas, durasi, frekuensi), dan hal lainnya sesuai
kebutuhan.
4) Rencana evaluasi, menerangkan tentang rencana terhadap hasil terapi atau
program / tindakan fisioterapi.

C. Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka yaitu memuat semua sumber informasi yang dikutip dalam
KTI. Daftar pustaka yang dikutip diharapkan merupakan daftar pustaka terbaru (up
to date), berkisar antara tahun ketika KTI dibuat sampai sepuluh (10) tahun ke
belakang. Ketentuan ini tidak berlaku apabila ilmu yang dirujuk belum banyak
diterbitkan oleh ilmuwan yag berkompeten.
Rujukan / referensi yang diambil sebagai bahan penunjang dalam penulisan
sebaiknya merupakan referensi 10 tahun terakhir.
Cara penulisan daftar pustaka dan penujukannya didalam makalah proposal
KTI mengacu pada sistem penulisan Harvard. Daftar pustaka disusun secara
alfabetik berdasarkan nama penulis (nama keluarga atau nama pengganti nama
keluarga yang ditempatkan didepan).
a. Rujukan dari Buku
Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul buku, jilid, halaman,
penerbit, kota penerbit.
Carr J., and Robert S. 1980. Physiotherapy in disorders of the brain.
2nded.,p.257-268. Heinemann Medical Books, London

b. Rujukan dari Bagian dari buku dalam buku disunting oleh editor
Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, ketik dalam
dilanjutkan nama editor (diberi(ed)), judul buku, jilid, halaman, penerbit,
kota penerbit.
Breadly K.(2000). Motor Skill Acquisition. In : Pediatric Physiotherapy
(CampbellR.ed), 2nded.,p120-150. WB Saunders, Philadelphia.

c. Rujukan dari Majalah / artikel dalam jurnal


Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, nama majalah,
volume (nomor), halaman.
Kaplan A.P., Kay A.B. and Austen K.F.(1972).A prealbumin activator of
prekallikrein. British Medical Journal.135,81-87

d. Rujukan berupa makalah yang disajikan dalam seminar atau pertemuan


ilmiah lainnya.
Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, ketik Makalah
dilanjutkan dengan nama kegiatan ilmiah, penerbit. Kota pelaksanaan
pertemuan ilmiah.
Setiawan (2000). Assesment pada Stroke. Makalah Pelatihan Fisioterapi
Optimalisasi Fungsi Sensomotorik pada Stroke. Jakarta.
Pusdiknakes

e. Rujuan dari Internet


Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul tulisan, alamat rujukan
(website), tanggal bulan tahun diakses.
Reynold C. 1998. Worshipping cancer sticks.
http://www.insideindonesia.org/edit56/rey.html. Diakses 9 februari
2020.

RSCM. 2002. Profil Rumah Sakit.


http://www.rscm.line.net.id/statistikrs.html. Diakses tanggal 18
februari 2020

Sutarto. 2006. Stroke Urutan Ketiga Penyakit Mematikan.


http://www.yastroki.or.id/readhp.html. Diakses tanggal 18 februari
2020.

Vanek Z. F. (2005). Introduction and Pathophysiology Spasticity.


http://www.emedicinecom/neurotopic706html. Diakses tanggal 24
februari 2020.
f. Rujukan dari Skripsi, Tesis atau Disertasi.
Diketik berurutan : nama penulis, tahun terbit, judul, nama institusi dan
kota.
Manuel Runtu. 2019. Pengaruh pemberian TENS dan William’s exercise
terhadap penurunan nyeri punggung bawah et causa Spondylosis.
Universitas Katolik De La Salle. Manado.

2. Lampiran
Lampiran digunakan untuk menempatkan keterangan lain yang berfungsi guna
melengkapi penjelasan dalam bab. Lampiran proposal KTI, meliputi : Questionel
(jika questioner yang digunakan sebagai alat ukur), informed consent / surat
kesediaan menjadi sampel, dan lain-lain yang dianggap perlu.
BAB III
PETUNJUK PELAKSANAAN PROPOSAL

A. Prosedur Pelaksanaan
1. Diselenggarakan oleh Panitia Ujian KTI Program Studi.
2. Proposal mahasiswa disajikan dan dipertanggungjawabkan di depan penguji pada
waktu yang telah ditetapkan sesuai jadwal.
3. Pemimpin dalam ujian proposal adalah dosen pembimbing.
4. Penyajian dilaksanakan dengan menggunakan media, dan tampilan tulisan dalam
bentuk power point dan wajib memenuhi kaidah presentasi.
5. Tata tertib seminar proposal :
a. Mahasiswa harus hadir 30 menit sebelum seminar dimulai
b. Membawa perlengkapan presentasi
c. Waktu presentasi ± 10 menit, diskusi / tanya jawab 50 menit.
d. Berpakaian resmi dengan ketentuan sesuai dengan seragam yang berlaku di
program studi, menggunakan jas almamater dan tanda pengenal, sepatu tertutup
hitam.

B. Persyaratan Ujian seminar


1. Memenuhi persyaratan administrasi dan akademik.
2. Melampirkan fotocopy transkrip nilai semester 1 – 5 atau surat keterangan dari PA
bahwa mahasiswa yang bersangkutan telah lulus semua matakuliah dari semester 1 –
5.
3. Melampirkan fotocopy KRS semester VI.
4. Telah melakukan proses bimbingan proposal KTI pada dosen pembimbing KTI
minimal 4 kali dan mendapat persetujuan dari dosen pembimbing KTI.
5. Mahasiswa menyerahkan blanko kelengkapan persyaratan ujian seminar proposal
KTI yang telah dilengkapi dan telah ditanda tangani oleh KPS.
6. Melakukan pendaftaran seminar proposal dengan memasukan soft file proposal
paling lambat 1 hari sebelum seminar proposal dilaksanakan.
7. Melakukan uji plagiasi proposal, dengan ketentuan bila dinyatakan lulus uji plagiasi
maka boleh melanjutkan ke tahap selanjutnya. Bila gagal, maka harus memperbaiki
dan melakukan uji plagiasi sampai kemudian dinyatakan lulus.
8. Setelah dinyatakan lulus uji plagiasi, mahasiswa diperkenankan untuk ujian seminar
proposal.
9. Pelaksanaan seminar proposal KTIdijadwalkan oleh panitia KTI bersama KPS.
10. Ketentuan Saat Ujian seminar proposal KTI :
a. Ujian dilaksanakan dengan system seminar, dimana satu mahasiswa akan diuji
oleh 3 orang penguji termasuk pembimbing KTI yang bersangkutan.
b. Pelaksanaan seminar dipimpin oleh pembimbing sebagai ketua.
c. Mahasiswa mempresentasikan proposal dihadapan peserta seminar
d. Kecuali pembawa proposal, mahasiswa lainnya bisa mengikuti seminar
proposal.
e. Mahasiswa peserta seminar proposal KTI diwajibkan memakai seragam yang
berlaku di Program Studi Fisioterapi, Fakep, Unika De La Salle Manado dengan
segala atributnya, berpenampilan rapi dan sopan.
11. Ketentuan Setelah Ujian Seminar proposal KTI :
a. Mahasiswa berkewajiban melakukan revisi proposal KTI sesuai dengan
masukkan-masukan dari dosen penguji maupun pembimbing KTI.
b. Proposal yang telah direvisi dan telah disetujui serta ditanda-tangani oleh dosen
pembimbing KTI dan dosen penguji pada blanko / lembar revisi proposal
dimasukkan / didaftarkan kembali ke program studi.
c. Revisi proposal yang telah didaftarkan kepada program studi akan ditetapkan
dalam Surat Keputusan Dekan.

C. Tindak lanjut & Masa berlaku proposal


1. Proposal yang telah disetujui dan diseminarkan diwajibkan untuk ditindaklanjuti
dalam pengamatan studi kasus dan penulisan KTI.
2. Mahasiswa diwajibkan untuk memulai proses konsultasi revisi paling lama 1 minggu
setelah ujian proposal.
3. Apabila proposal yang telah diseminarkan TIDAK ditindaklanjuti sampai empat (4)
bulan terhitung sejak proposal diseminarkan, maka mahasiswa harus membuat
proposal baru.
4. Perubahan judul proposal oleh karena sesuatu alasan yang dapat diterima, maka
harus bersama dosen pembimbing menyampaikan ke KPS dan membuat makalah
proposal yang sesuai dengan perubahan judul tersebut dan selanjutnya diberikan dan
disetujui oleh dosen penguji.
5. Perubahan judul proposal yang baru selambat-lambatnya diajukan 2 bulan sebelum
masa praktek komprehensif berakhir, yang selanjutnya berproses sesuai dengan
prosedur pelaksanaan yang sudah ditetapkan.

Anda mungkin juga menyukai