Anda di halaman 1dari 39

BAB II

PROPOSAL SKRIPSI

2.1 Aturan Umum Penulisan Proposal Skripsi


A. Sampul Proposal
Sampul dibuat dari kertas Buffalo warna putih dan dijilid softcover. Tulisan yang
tercetak pada sampul sama dengan yang terdapat pada halaman judul

B. Naskah Proposal
Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 g/m2 berwarna putih ukuran A4 (21 cm x 28
cm), dan dicetak satu sisi halaman (tidak bolak-balik).

C. Jenis Huruf
Penulisan menggunakan perangkat lunak komputer yang berkemampuan pengolah
kata (wordprocessor).
a. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman (12 pt) dan untuk seluruh naskah
harus dipakai jenis huruf yang sama, kecuali tabel.
b. Kata asing dicetak dengan huruf miring (italics).
c. Lambang, simbol matematik, huruf Yunani, atau tanda-tanda yang lain diketik
dengan menggunakan fasilitas yang ada pada komputer.

D. Bagian dan Satuan


a. Bilangan ditulis dengan angka, contoh: 10g, kecuali pada permulaan kalimat,
misalnya: Sepuluh gram.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan dengan titik, contoh: berat
bahan 2,5 g.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik di belakangnya,
misalnya mg, kg, cal, dan lain-lain.

E. Jarak Baris
Jarak antara dua baris dibuat 2 spasi, kecuali intisari, kutipan langsung, daftar isi,
judul daftar (tabel) dan gambar yang lebih dari 1 baris, dan daftar pustaka yang diketik
dengan jarak 1 spasi

2
F. Batas Tepi
Batas-batas pengetikan ditinjau dari tepi kertas, diatur sebagai berikut.
a. Tepi atas: 3 cm
b. Tepi bawah: 3 cm
c. Tepi kiri: 4 cm
d. Tepi kanan: 3 cm
e. Header from top: 1.5 cm
f. Footer from bottom: 1.5 cm

G. Halaman Naskah
Halaman naskah harus diisi penuh, artinya penulisan harus sesuai dengan
ketentuan pada butir 4, kecuali kalau akan mulai dengan bab baru, subbab, dan anak
subbab.

H. Alinea Baru
Alinea baru dimulai dengan jarak 1,5 cm dari margin kiri

I. Permulaan Kalimat
Bilangan, lambang, atau rumus kimia yang memulai suatu kalimat harus dieja,
misalnya: Sepuluh ekor tikus, Alfa, dan Karbondioksida.

J. Heading
a. Bab harus dimulai pada halaman baru, ditulis dengan huruf kapital, tebal
(bold), dan simetris.
b. Subbab ditulis simetris. Awal kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata
penghubung dan kata depan, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat pertama
sesudah subbab dimulai dengan alinea baru.
c. Anak subbab diketik mulai dari batas kiri, ditulis tebal, dan hanya huruf yang
pertama saja yang berupa huruf besar, tanpa diakhiri dengan titik. Kalimat
pertama sesudah anak subbab dimulai dengan alinea baru.
d. Subanak subbab ditulis dengan jarak 1,5 cm dari margin kiri. Kalimat pertama
yang menyusul kemudian diketik terus ke belakang dalam satu baris subanak
subbab. Subanak subbab dapat juga ditulis langsung berupa kalimat, tetapi
yang berfungsi sebagai subbab.

3
K. Rincian Bawah
Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke bawah, pakailah
nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian. Penggunaan garis
penghubung (-) yang ditempatkan di depan rincian tidaklah dibenarkan.

L. Aturan Tabel
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel, tanpa
diakhiri dengan titik. Apabila judul tabel lebih dari satu baris, maka diketik
satu spasi.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang panjang, sehingga tidak
mungkin disajikan dalam satu halaman. Pada halaman lanjutan tabel,
dicantumkan nomor tabel dan kata "Lanjutan", tanpa judul. Tabel ditulis
simetris.
c. Kolom-kolom diberi nama dan pemisahan antara yang satu dengan yang
lainnya cukup tegas.
d. Kalau tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas, maka harus dibuat memanjang
kertas, dengan bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri kertas.
e. Tabel yang lebih membutuhkan ukuran lebih besar dari A4 atau 2 (dua)
halaman harus dilipat dan harus ditempatkan pada lampiran.
f. Tabel yang tidak cukup ditampilkan dalam satu halaman dapat ditulis dengan
huruf Times New Roman minimal 8 pt.

M. Aturan Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut gambar.
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya diletakkan simetris di bawah
gambar tanpa diakhiri dengan titik. Apabila judul gambar lebih dari satu baris,
maka diketik satu spasi.
c. Gambar disajikan secara utuh.
d. Keterangan gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam
gambar, jangan pada halaman lain dan dapat dibaca dengan jelas.
e. Bila gambar disajikan melebar sepanjang tinggi kertas, maka bagian atas
gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas.
f. Ukuran gambar proporsional.

4
g. Letak gambar simetris rata tengah.

N. Penomoran Halaman
a. Bagian awal skripsi, mulai dari halaman judul sampai ke intisari, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil.
b. Bagian utama dan bagian akhir, mulai dari pendahuluan (Bab I) sampai ke
halaman terakhir, memakai angka sebagai nomor halaman.
c. Nomor halaman ditempatkan di sebelah kanan atas. Nomor halaman untuk bab
baru ditulis di sebelah tengah bawah.
d. Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi
atas atau tepi bawah.

O. Penomoran Tabel
Caption Tabel diberi nomor urut dengan angka sesuai dengan babnya beserta
caption kata Tabel sebelumnya bercetak tebal (bold) kemudian barulah judul atau
keterangan tabel. Ditulis dengan format rata kiri, sebelum atau diatas tabel yang
dimaksud. Apabila tabel mengadopsi dari referensi atau sumber lain maka diwajibkan
mencantumkan referensi atau sumber tersebut sesuai dengan format sitasi di bawah
tabel dengan menggunakan tanda kurung dan kata sumber tanpa cetak tebal. Contoh
(Sumber: Sularso, 2004).

P. Penomoran Gambar
Caption Gambar diberi nomor urut dengan angka sesuai dengan babnya beserta
caption kata gambar sebelumnya bercetak tebal (bold) kemudian barulah judul atau
caption gambar. Ditulis dengan format rata tengah, sesudah atau dibawah gambar yang
dimaksud. Apabila gambar mengadopsi dari referensi atau sumber lain maka diwajibkan
mencantumkan referensi atau sumber tersebut sesuai dengan format sitasi di bawah
caption gambar dengan menggunakan tanda kurung dan kata sumber tanpa cetak tebal.
Contoh (Sumber: Sularso, 2004).

Q. Penomoran Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus matematis, reaksi kimia, dan lain-
lainnya ditulis dengan angka di dalam kurung sesuai dengan babnya dan ditempatkan di
dekat batas tepi kanan.

5
Semua rumus ditulis dengan menggunakan equation editor (atau mathtype).
Penulisan rumus dimulai pada batas kiri, rata dengan kalimat tepat di atasnya, dengan
jarak 1,5 (satu setengah) spasi dari kalimat di atas dan di bawahnya. Nomor rumus
disesuaikan dengan nomor bab letak rumus tersebut dan ditulis di ujung kanan baris
tersebut (aligned right).

R. Bahasa
Bahasa yang dipakai adalah Bahasa Indonesia yang baku dengan tata bahasa yang
benar (mengandung unsur subjek, predikat, dan objek). skripsi dapat ditulis dalam
Bahasa Inggris sesuai dengan spesifikasi program studi atau atas izin ketua program
studi.

S. Bentuk Kalimat
Kalimat dituliskan dalam bentuk kalimat pasif, dan tidak boleh menampilkan
bentuk kalimat orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami, engkau, dan lain-
lainnya).

T. Istilah
a. Istilah yang dipakai adalah istilah Indonesia atau yang sudah di-Indonesiakan.
b. Jika terpaksa harus memakai istilah asing, harus ditulis dengan huruf miring
(italics)

U. Jenis Kesalahan
a. Kata penghubung seperti: sehingga, dan, dengan dan sedangkan tidak boleh
dipakai untuk memulai suatu kalimat.
b. Kata depan ‘pada’ sering dipakai tidak pada tempatnya, misalnya diletakkan di
depan subjek (merusak susunan kalimat).
c. Kata ‘di mana’ dan ‘dari sering kurang tepat pemakaiannya dan diperlakukan
seperti kata ‘wher’ dan ‘of’ dalam bahasa Inggris.
d. Awalan ‘ke’ dan ‘di’ harus dibedakan dengan kata depan ‘ke’ dan ‘di’. Contoh
sebagai awalan: kedua, ditulis. Contoh sebagai kata depan: ke atas, di samping.
e. Tanda baca harus dipergunakan dengan tepat, misalnya [:] harus ditulis setelah
kata terakhir tanpa spasi.

6
V. Penulisan Sitasi
Penulisan sitasi pada skripsi wajib menggunakan perangkat lunak citation
manager seperti Mendeley, Zetero dan sebagainya. Format sitasi menggunakan
American Psychological Association Style (APA Style).
Penulis yang tulisannya diacu dalam uraian hanya disebutkan nama akhirnya saja,
dan kalau lebih dari 2 (dua) orang, hanya nama akhir penulis pertama yang dicantumkan
diikuti dengan dkk. atau et al.
Contoh:
a. Menurut Calvin (1978) ....
b. Pirolisis ampas tebu (Ortma dan Fernstrom, 1943) ....
c. Bensin dapat dibuat dari metanol (Meisel dkk., 1976) ....
Yang membuat tulisan pada contoh (c) berjumlah 4 orang yaitu Meisel, S.I.,
McCullough, J.P., Leckhaler, C.H., dan Welsz, P.B.
Dalam daftar pustaka, nama semua penulis harus dicantumkan, dan tidak boleh
hanya penulis pertama ditambah dkk. atau et al. saja.
Contoh:
Meisel, S.I., McCullough, J.P., Leckhaler, C.H., dan Weisz, P.B., 1976 ...
tidak boleh hanya:
Meisel, S.I., dkk. atau Meisel, S.I., et al
Jika nama penulis terdiri atas 2 (dua) kata atau lebih, cara penulisannya ialah
nama akhir diikuti dengan koma, singkatan nama depan, tengah, dan seterusnya, yang
semuanya diberi titik, atau nama akhir diikuti dengan suku kata nama depan, tengah,
dan seterusnya.
Contoh:
a. Sutan Takdir Alisyahbana ditulis: Alisyahbana, S.T. atau Alisyahbana, Sutan
Takdir.
b. Donald Fizgerald Othmer ditulis Othmer, D.F.
Kalau nama penulis dalam sumber aslinya ditulis dengan garis penghubung di
antara dua kata, maka keduanya dianggap sebagai satu kesatuan. Contoh: Sulastin-
Sutrisno ditulis Sulastin-Sutrisno
Nama yang diikuti dengan singkatan, dianggap bahwa singkatan itu menjadi satu
kata yang ada di depannya. Contoh:
a. Mawardi, A.I. ditulis Mawardi, A.I.
b. b. Willian D. Ross Jr. ditulis Ross Jr., W.D.

7
W. Catatan Kaki
Catatan kaki sebaiknya dihindari, kecuali diperlukan ditulis dengan jarak satu
spasi dengan font yang lebih kecil (10 pt).

X. Istilah Baru
Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam bahasa Indonesia dapat
digunakan asalkan konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu diberikan
padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak sekali menggunakan
istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah (glosarium) di belakang.

Y. Kutipan
Kutipan ditulis dalam bahasa aslinya, diketik dua spasi menyatu dengan kalimat
sebelumnya, diawali dan diakhiri dengan tanda petik ("..."). Kutipan yang lebih dari tiga
baris dimulai pada baris baru, diketik satu spasi menjorok ke dalam (sisi kanan dan
kiri), tidak diterjemahkan, dan kutipan bahasa asing ditulis dengan huruf miring.

2.2 Format Proposal Skripsi


Proposal skripsi ditulis sebagai usulan untuk melakukan kegiatan penelitian
skripsi. Penulisan proposal harus mengikuti pedoman agar terdapat keseragaman dan
standarisasi dalam penulisan serta peningkatan kualitas kegiatan akademik di Fakultas
Teknik. Bab ini menjelaskan penulisan proposal skripsi yang berisi tata cara
penulisannya.
Susunan Bagian Awal Proposal
Bagian awal proposal terdiri dari:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Pengesahan Proposal
4. Abstrak
5. Abstract
6. Daftar Isi
7. Daftar Tabel
8. Daftar Gambar
9. Daftar Lampiran

8
Bagian Utama Proposal
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka
3. Bab III Metodologi
Bagian Akhir Proposal
Bagian akhir proposal terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran (bila ada)

2.3 Halaman Sampul


Halaman judul adalah halaman pertama yang akan terlihat pada proposal skripsi.
Dengan begitu, Halaman judul harus memuat informasi utama yang berkaitan dengan
identitas proposal, baik judul proposal, nama penulis proposal, institusi, dan tahun.
Halaman sampul ini memungkinkan pembaca untuk mengidentifikasi karya tulis secara
sekilas.
Halaman sampul depan memuat: judul skripsi, maksud/tujuan penelitian skripsi,
lambang Universitas Panca Marga, nama dan nomor mahasiswa, nama program studi,
dan tahun.
a. Judul skripsi dibuat singkat, sebagaimana diuraikan pada usulan penelitian.
b. Judul ditulis dengan menggunakan format sebagai berikut:
1. Judul utama dengan ukuran font 14 pt.
2. Subjudul dengan ukuran font 12 pt.
3. Jarak antarbaris dalam judul adalah 1 spasi
c. Maksud penulisan skripsi adalah untuk memenuhi sebagian syarat dalam
memperoleh derajat sarjana S-1 program studi tertentu.
d. Lambang Universitas Panca Marga berbentuk segi 5 dengan diameter 5,5 cm
(sesuai standar yang berlaku).
e. Nama mahasiswa ditulis lengkap (tidak boleh disingkat), tanpa derajat
kesarjanaan dan dicetak tebal. Nomor mahasiswa dicantumkan lengkap di
bawah nama.
f. Program studi adalah program studi tempat mahasiswa terdaftar di Universitas
Panca Marga, Probolinggo. Apabila mahasiswa terdaftar pada salah satu minat,
maka nama minatnya dicantumkan di bawah nama program studi.

9
g. Tahun penyelesaian skripsi adalah tahun ujian skripsi terakhir dan dicantumkan
di bawah baris kata ’Probolinggo’.

2.4 Halaman Judul


Judul proposal skripsi sebaiknya berisi deskripsi yang singkat dan jelas tentang
topik skripsi yang akan dibuat. Judul tersebut antara lain memuat: studi tentang apa,
tujuan penyelesaian persoalan, metode yang digunakan, dan ruang lingkup pembahasan.
Jumlah kata maksimum dalam judul adalah 20 kata
Halaman judul memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang UPM, nama
dan nomor mahasiswa, program studi, dan waktu pengajuan.
a. Judul penelitian dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti, dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang berbeda.
b. Maksud usulan penelitian adalah untuk penyusunan skripsi dalam program
studi tertentu, Universitas Panca Marga.
c. Ketikan "Proposal Skripsi".
d. Program studi adalah nama program studi, Fakultas Teknik, dan Universitas
Panca Marga (dituliskan dengan huruf kapital pada awal kata).
e. Lambang Universitas Panca Marga berbentuk segi 5 dengan diameter 5,5 cm.
Lambang Universitas Panca Marga yang resmi adalah lambang UPM dengan
latar belakang kuning.
f. Nama mahasiswa ditulis lengkap (tidak boleh disingkat), tanpa gelar kesarjanaan
(dituliskan dengan huruf kapital pada awal kata). Di bawah nama dicantumkan
nomor mahasiswa yang dituliskan lengkap
g. Usulan diajukan kepada Universitas Panca Marga. Diketik dengan huruf
kapital, kecuali tulisan "kepada" diketik nonkapital.
h. Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah
baris kata Probolinggo.

2.5 Halaman Persetujuan Proposal


Halaman pengesahan merupakan lembar berisi pernyataan atau persetujuan dari
dosen pembimbing terkait mengenai sah/tidaknya proposal yang dibuat oleh seorang
penulis.

10
2.6 Abstrak
Abstrak adalah ringkasan yang singkat dan padat dari proposal skripsi. Fungsi
abstrak adalah membantu pembaca agar dengan cepat dapat memperoleh gambaran
umum dari tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak
boleh dicantumkan. Penjelasan tentang penulisan abstrak secara detil adalah sebagai
berikut:
1. Judul Skripsi ditulis pada batas margin atas, di tengah halaman, dengan ukuran
font 14 dan dicetak tebal, dengan jarak spasi 1.
2. Nama mahasiswa, dosen pembimbing I, dan pembimbing II ditulis 2 spasi di
bawahnya, dicetak dengan font normal, pada tengah halaman. Jarak antara
baris dari ketiga nama di atas adalah 1 spasi.
3. Tulisan ABSTRAK berjarak 2 spasi dari judul ABSTRAK, di tengah halaman,
dengan ukuran font 14, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital untuk
semua huruf (upper case).
4. Abstrak ditulis pada jarak 2 spasi setelah tulisan nama pembimbing atau ko-
pembimbing.
5. Jarak antar baris adalah 1 spasi.
6. Setiap paragraf pada abstrak ini dimulai masuk 1 (satu) tab (1,5 cm) dari batas
margin kiri dengan justified alignment.
7. Jumlah kata maksimum adalah 350.
8. Kata kunci harus dituliskan di bagian bawah abstrak dengan jarak 3 spasi dari
akhir abstrak, dengan jumlah kata minimal tiga dan maksimal lima. Kata kunci
dipilih kata penting yang merupakan kata pokok yang spesifik dalam proposal
tugas akhir. Penulisannya diurutkan sesuai dengan abjad pertama dari kata
kunci tersebut. Satu kata kunci boleh terdiri lebih dari satu kata. Hal yang perlu
ditulis dalam abstrak: latar belakang, permasalahan, dan metodologi
pelaksanaan penelitian/desain penelitian dan hasil penelitian.
2.7 Abstract (dalam bahasa Inggris)
Abstract adalah ringkasan yang singkat dan padat dari proposal skripsi dengan
menggunakan bahasa inggris penuh. Fungsi abstract adalah membantu pembaca agar
dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum dari tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam
abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak boleh dicantumkan. Penjelasan tentang
penulisan abstrak secara detil adalah sebagai berikut:

11
1. Judul Skripsi dalam bahasa inggris ditulis pada batas margin atas, di tengah
halaman, dengan ukuran font 14 dan dicetak tebal, dengan jarak spasi 1.
2. Nama mahasiswa, dosen pembimbing I, dan pembimbing II ditulis 2 spasi di
bawahnya, dicetak dengan font normal, pada tengah halaman. Jarak antara
baris dari ketiga nama di atas adalah 1 spasi.
3. Tulisan ABSTRACT berjarak 2 spasi dari judul ABSTRACT, di tengah
halaman, dengan ukuran font 14, dicetak tebal, dan menggunakan huruf kapital
untuk semua huruf (upper case).
4. Abstrak dalam bahasa inggris ditulis pada jarak 2 spasi setelah tulisan nama
pembimbing atau ko-pembimbing.
5. Jarak antar baris adalah 1 spasi.
6. Setiap paragraf pada abstrak ini dimulai masuk 1 (satu) tab (1,5 cm) dari batas
margin kiri dengan justified alignment.
7. Jumlah kata maksimum adalah 350.
8. Kata kunci harus dituliskan di bagian bawah abstrak dengan kata “keywords”
dengan jarak 3 spasi dari akhir abstrak, dengan jumlah kata minimal tiga dan
maksimal lima. Kata kunci dipilih kata penting yang merupakan kata pokok
yang spesifik dalam proposal tugas akhir. Penulisannya diurutkan sesuai
dengan abjad pertama dari kata kunci tersebut. Satu kata kunci boleh terdiri
lebih dari satu kata. Hal yang perlu ditulis dalam abstrak: latar belakang,
permasalahan, dan metodologi pelaksanaan penelitian/desain penelitian dan
hasil penelitian.

2.8 Daftar Isi


Daftar isi digunakan sebagai salah satu cara untuk menemukan halaman yang
ditujukan pada suatu materi tertentu. Ada atau tidaknya daftar isi dalam suatu karya tulis
ilmiah akan membuat perbedaan yang sangat signifikan. Oleh karena itulah, tanpa
disertai dengan daftar isi, maka pembaca tidak akan mengetahui mana yang akan
menjadi bahasan dan pada halaman berapa yang sedang dibutuhkan.
Daftar isi adalah bagian urutan judul pada tiap bab hingga sub-bab beserta
halaman yang terdapat pada karya ilmiah. Fungsi daftar isi yaitu untuk memudahkan
kita mencari judul penulisan secara cepat tanpa harus mencari satu persatu. Dengan kata
lain daftar isi yang terdapat dalam sebuah dokumen berfungsi sebagai peta bagi
pembaca, sehingga membuat pembaca lebih mudah untuk menemukan informasi dalam

12
dokumen berdasarkan judul dan nomor halaman. Daftar isi yang benar harus disusun
dengan baik, mudah dibaca dan mudah digunakan.

2.9 Daftar Tabel


Daftar tabel adalah kumpulan beberapa urutan tabel yang menunjang pembuatan
tulisan/karya ilmiah/karangan. Daftar tabel adalah rincian tabel yang berada di halaman
tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor
tabel, judul tabel, dan nomor halaman letak tabel berada.
Daftar tabel biasanya dalam kepenulisannya sendiri setiap isinya adalah sejumlah
informasi berupa kata dan bilangan, yang tersusun dengan cara berturut-turut ke bagian
bawah di dalam suatu kolom dan baris tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, bisa
dikatakan bahwa tabel sering digunakan untuk melaporkan data numerik yang luas
secara terorganisir. Tabel harus jelas dengan diberi nomor tabel dalam urutan yang
dikutip dalam teks. Daftar Tabel secara otomatis dihasilkan dari keterangan tabel dalam
bentuk dokumen. Daftar tabel dapat menjaga informasi tetap terorganisir dan
menyediakan akses mudah ke elemen tertentu.

2.10 Daftar Gambar


Daftar gambar ialah rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak
sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman letak gambar berada. Daftar gambar merupakan salah satu
komponen terpenting dalam penelitian. Dengan adanya beberapa daftar tersebut
pembaca akan mudah menelusuri letak gambar.

2.11 Daftar Lampiran


Daftar Lampiran ialah rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak
sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor lampiran, judul
lampiran, dan nomor halaman letak lampiran berada.

2.12 Pendahuluan
Penelitian/studi dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti dalam
mengungkapkan suatu konsep/hipotesa/ gejala atau penerapannya guna tujuan tertentu.
Untuk itu, pendahuluan perlu memuat motivasi yang mendorong dilakukannya
penelitian/studi tersebut, atau uraian justifikasi tentang pentingnya subjek

13
penelitian/studi. Dengan pendahuluan ini penulis mengajak pembaca untuk mengetahui
secara umum konteks atau latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian yang diawali atau diiringi dengan landasan teori
utama atau studi awal. Perlu dicatat bahwa penelitian sains dan teknologi dapat
berbentuk kualitatif/kuantitatif atau eksperimental, kajian pustaka, atau kerja
pengembangan (project). Bagian-bagian yang diuraikan berikut ini lebih menonjolkan
hasil penelitian eksperimental dan bisa saja dimodifikasi sesuai dengan bentuk
penelitian yang dilakukan.

A. Latar Belakang
Latar Belakang berisi setidaknya harus memuat perumusan masalah,
keaslian penelitian, dan manfaat yang diharapkan.
a. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah memuat penjelasan mengenai alasan mengapa
topik/masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang
menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan kedudukan
masalah yang akan diteliti itu secara lebih komprehensif dan lebih luas.
b. Keaslian penelitian
Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa masalah
yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu, Dalam
bagian ini dinyatakan dengan jelas perbedaan isi penelitian yang akan
dilkakukan dengan penelitian sejenis yang sudah pernah dilaksanakan.
c. Manfaat penelitian.
Manfaat penelitian adalah manfaat dari hasil penelitian ini bagi ilmu
pengetahuan dan bagi pembangunan negara dan bangsa.

B. Rumusan Masalah
Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik rumusan masalah yang ingin
diselesaikan. Pengungkapan harus jelas, akurat, dan tidak menimbulkan kesalahan
interpretasi. Pengungkapan yang jelas akan mencegah pembaca untuk bertanya lebih
lanjut tentang maksud atau makna ungkapan tersebut.
Contoh rumusan masalah yang belum jelas:
“Bagaimana peningkatan kualitas baja A36 yang diberi perlakukan perlakuan panas
Annealing?”

14
Rumusan maasalah tersebut akan menimbulkan pertanyaan ulang tentang parameter
kualitas yang ingin capai atau ingin diteliti. Dalam memaknaan kualitas pada baja A36
belum menjelaskan secara spesifik maupun akurat.
Contoh rumusan masalah yang jelas:
“Bagaimana peningkatan kekuatan mekanik pada uji tarik baja A36 yang diberi
perlakukan perlakuan panas Annealing?”
Dengan menjelaskan secara spesifik sifat mekanik keuletan baja A36 melalui uji tarik
maka, makna kualitas yang dimaksud sebelumnya lebih jelas dan akurat terfokus pada
keuletan baja. Maka, tidak ada pemaknaan lain lagi tentang kualitas lain yang dimaksud.

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menggambarkan target penelitian yang hendak dicapai yang
sejalan dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian harus jelas, spesifik, realistik, dapat
diamati, dapat diukur, dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang direncanakan.

D. Batasan Masalah
Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi.
Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas. Kemudian,
yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut.
Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya membatasi diri pada ragam
objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan
alasan tertentu.

E. Fokus Penelitian
Fokus penelitian memuat rincian pertanyaan tentang cakupan atau topik- topik
yang akan diungkap atau digali dalam penelitian. Fokus penelitian merupakan garis
besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih
terarah. Oleh sebab itu, digunakanlah indikator-indikator agar tidak terjadi pembahasan
yang terlalu luas dan pada akhirnya tidak sesuai dengan apa yang menjadi judul
penelitian.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian memuat uraian manfaat temuan baru yang akan dihasilkan
terhadap kehidupan masyarakat secara langsung dan atau perkembangan ilmu

15
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan baru, teknologi, dan seni (IPTEKS). Perumusan manfaat penelitian
seyogyanya terkait manfaat langsung penelitian. Untuk itu, penyampaian manfaat
penelitian yang terlalu luas harus dihindari.
Manfaat penelitian adalah kontribusi yang dihasilkan setelah penelitian selesai
dilakukan. Manfaat penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Penjelasan manfaat teoritis tidak cukup hanya menyebutkan kontribusinya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan tetapi harus spesifik menunjukkan kontribusi pada
bidang atau wilayah riset yang mana. Manfaat praktis berkaitan dengan relevansinya
riset ini untuk menjawab atau menjelaskan masalah praktis yang dihadapi.

2.13 Tinjauan Pustaka


Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil penelitian yang didapat
oleh peneliti terdahulu dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam
penyajian ini, hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum
terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Secara umum tinjauan pustaka
menjelaskan posisi penelitian yang dilakukan penulis di antara penelitian-penelitian
terdahulu. Keluasan dan kedalaman penelitian adalah salah satu ciri pembeda tingkatan
penelitian.
Fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber asli. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan,
sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu
digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah
tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang
sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensireferensi
atau sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka.
Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram,
jurnal, skripsi, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi
ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasilhasil penelitian yang
telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang
sangat kokoh. Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber
bacaan, yaitu sebagai berikut:

16
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau
dipecahkan.
b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah
kadaluwarsa (berusia lebih dari 10 tahun) maksimal berjumlah 20% dari
pustaka yang digunakan.
Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat
banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang
dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya. Pada umumnya urutan langkah yang
dilakukan dalam melakukan Tinjauan Pustaka melalui sumber bacaan adalah sebagai
berikut:
a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa
yang dipermasalahkan;
c. Merangkum hasil-hasil Tinjauan Pustaka, yang dapat berupa kesimpulan
yang berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau
rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil
kajian.
Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab II Tinjauan Pustaka ini dicantumkan
pula sub bab kerangka teori, studi-studi terdahulu (studi yang pernah dilakukan) atau
sub bab yang lain.
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan
selanjutnya untuk menemukan inspirasi baru untuk peneltiain selanjutnya di samping itu
kajian terdahulu membantu penelitian dapat memposisikan penelitian serta menujukkan
orsinalitas dari penelitian.

B. Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran dapat merupakan ringkasan Tinjauan Pustaka yang
mendukung dan atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Juga diuraikan
kesenjangan di antara hasil penelitian terdahulu, yang menjadikan alasan sehingga perlu

17
diteliti. Uraian kerangka konsep dan atau kerangka pikir biasanya mengarah ke hipotesis
dan dapat disusun berupa narasi beserta diagram.

C. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan
hasil penelitian atau pustaka sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian,
yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian ini. Oleh karena itu, hipotesis
harus memuat pernyataan singkat yang merupakan jawaban/simpulan sementara
terhadap akar masalah penelitian. Penyusunan hipotesis didasarkan atas hasil Tinjauan
Pustaka yang telah ada/pengetahuan relevan sehingga bukan sekedar perkiraan/dugaan
simpulan penelitian semata yang tidak didasarkan pada pengetahuan yang telah ada.

D. Definisi Operasional
Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu variabel
dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan untuk
mengukur, mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional
mengatakan pada pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan atau pengujian hipotesis
Definisi operasional sendiri dapat menentukan, menilai, atau mengukur suatu
variabel yang akan digunakan untuk penelitian. Selain itu, hal tersebut juga dapat
menjadi panduan bagi peneliti untuk mengukur, menentukan, atau menilai suatu
variabel tersebut dengan cara merumuskan kata-kata yang bersifat operasional.

2.14 Metodologi
Uraikan metodologi secara rinci mulai dari pendekatan yang digunakan sampai
dengan analisisnya. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam metode penelitian
mencakup desain penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional variabel, dan
teknik analisis data.

A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan arahan yang digunakan untuk menghubungkan
antara pertanyaan penelitian dengan metode penelitian. Desain penelitian adalah
langkah-langkah sistematis tentang cara penelitian dilakukan yang wajib ditampilkan
dalam wujud diagram alir kemudian diberi penjelasan secara narasi tentang alur

18
kegiatan penelitian tersebut. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam desain
penelitian mencakup jenis, lokasi, waktu pelaksanaan, populasi dan sampel (jika
penelitian menggunakan metode sampel), sumber data, teknik pengumpulan data, dan
instrumen penelitian yang digunakan (kuesioner penelitian).
1. Alur Penelitian
Alur penelitian menjelaskan proses dan seluruh tahapan penelitian. Seluruh
proses dan tahapan penelitian harus disajikan dengan membuat diagram alir
penelitian sesuai dengan aturan pembuatan flowchart diagram. Kemudian,
penjelasan berupa narasi tentang proses dan tahapan penelitian tersebut juga
harus dijelaskan dengan terperinci. Sehingga, pembaca dapat memahami alur
seluruh proses dan tahapan penelitian baik secara gambaran visual maupun
penjelasan yang lengkap pada narasinya.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian menjelaskan tempat penelitian dilaksanakan. Pengertian
tempat tidak sekedar identitas adminsitratif, namun lebih pada karakter
lingkungan penelitian yang harus dijelaskan secara terperinci karena berkaitan
pula dengan alasan penulis untuk memilih tempat tersebut.
3. Waktu dan Jadwal Penelitian
Waktu penelitian menjelaskan waktu pelaksanaan penelitian seperti hari, bulan,
tahun, dan seterusnya. Dalam bagian ini memuat jadwal penelitian yang berisi
rincian tahap-tahap penelitian dan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk
masing-masing tahap, mulai dari persiapan penelitian, pengumpulan data,
analisis data, dan penulisan Skripsi. Jadwal kegiatan penelitian disajikan dalam
bentuk matriks.
4. Bahan Penelitian
Bahan penelitian menjelaskan bahan peneletian yang penting untuk diketahui,
karena terkait penjelasan yang kuat tentang alasan dalam pemilihan bahan yang
diambil.
5. Alat Penelitian
Alat penelitian menjelaskan Alat yang digunakan peneletian yang penting untuk
diketahui, karena terkait dengan tingkat ketelitian data penelitian.
6. Tatalaksana Penelitian
Tatalaksana penelitian memuat uraian cara melaksanakan penelitian sekaligus
menggambarkan langkah pendekatan dalam menjawab akar permasalahan

19
penelitian. Cara melaksanakan penelitian dan atau metode pengumpulan fakta
penelitian antara lain mencakup: jenis dan perancangan penelitian, macam
perlakuan (jika ada), populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, dan
prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. Uraian tatalaksana
penelitian dalam laporan skripsi harus bisa menyampaikan prinsip-prinsip yang
mendasari pemilihan metode serta menjelaskan secara rinci prosedur kerja setiap
tahapan secara jelas (repeatable) untuk seluruh aspek kajian yang akan
dilaksanakan. Metode penelitian yang secara khusus mengacu pada metode
peneliti lain yang telah dipublikasikan harus ditunjukkan dalam referensi. Cara
analisis data memuat teknik pengolahan data dengan menyebutkan model
statistika yang digunakan dan output yang diharapkan.

B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Pengertian variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menyebabkan terjadinya perubahan. Dengan bahasa lain yang lebih mudah,
variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati.
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol disebut pula sebagai variabel kendali. Variabel ini merupakan
variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam
penelitiannya tersebut. Variabel inilah yang menyebabkan hubungan di antara
variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap konstan. Variabel inilah yang
mengeliminasi atau menggugurkan dampak yang bisa diakibatkan oleh adanya
variabel-variabel moderasi.
3. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti
dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari
variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang peneliti harus
mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak
muncul, atau berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti. Sehingga, dalam
penelitian variabel terikatnya antara lain:

20
C. Teknik Analisis Data
Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.
Teknik analisis data adalah cara dan langkah-langkah sistematis pengolahan data. Alat
analisis digunakan untuk menguji hipotesis (jika penelitian menggunakan hipotesis).
Pemilihan jenis teknik analisis data didasarkan pada permasalahan penelitian dan
sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

2.15 Daftar Pustaka


Bahan rujukan yang dimasukkan dalam bagian ini adalah daftar referensi yang
telah disebutkan dalam tubuh proposal skripsi, sedangkan pustaka yang tidak dirujuk
dalam penulisan proposal skripsi tidak boleh dimasukkan ke dalam daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka mengacu pada format American Psychological Association
Style (APA Style).

2.16 Lampiran
Lampiran dapat terdiri atas data atau keterangan lain yang berfungsi untuk
melengkapi uraian yang disajikan dalam bagian utama proposal skripsi. Lampiran bisa
berupa contoh perhitungan, kuesioner, uraian metode analisis, gambar, foto, data
penunjang, dan lain-lain. Pada prinsipnya, lampiran adalah tambahan penjelasan yang
bermanfaat, tetapi tidak dibahas secara langsung dalam teks yang apabila disajikan
dalam teks akan mengganggu konteks bahasan.

21
BAB III
LAPORAN SKRIPSI
3.1 Format Laporan Skripsi
Laporan skripsi ditulis sebagai usulan untuk melakukan kegiatan penelitian
skripsi. Penulisan laporan harus mengikuti pedoman agar terdapat keseragaman dan
standarisasi dalam penulisan serta peningkatan kualitas kegiatan akademik di Fakultas
Teknik. Bab ini menjelaskan penulisan laporan skripsi yang berisi tata cara
penulisannya.
Susunan bagian awal laporan
Bagian awal laporan terdiri dari:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Halaman Pengesahan
4. Pernyataan Orisinalitas
5. Abstrak
6. Abstract
7. Daftar Isi
8. Daftar Tabel
9. Daftar Gambar
10. Daftar Lampiran
Bagian utama laporan
1. Bab I Pendahuluan
2. Bab II Tinjauan Pustaka
3. Bab III Metodologi
4. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data
5. Bab V Hasil dan Pembahasan
6. Bab VI Penutup
Bagian akhir laporan
Bagian akhir laporan terdiri dari:
1. Daftar Pustaka
2. Lampiran (bila ada)

22
3.2 Halaman Sampul
Halaman judul adalah halaman pertama yang akan terlihat pada laporan skripsi.
Dengan begitu, Halaman judul harus memuat informasi utama yang berkaitan dengan
identitas laporan, baik judul laporan, nama penulis laporan, institusi, dan tahun.
Halaman sampul ini memungkinkan pembaca untuk mengidentifikasi karya tulis secara
sekilas.
Halaman sampul depan memuat: judul skripsi, maksud/tujuan penelitian skripsi,
lambang Universitas Panca Marga, nama dan nomor mahasiswa, nama program studi,
dan tahun.
a. Judul skripsi dibuat singkat, sebagaimana diuraikan pada usulan penelitian.
b. Judul ditulis dengan menggunakan format sebagai berikut:
1. Judul utama dengan ukuran font 14 pt.
2. Subjudul dengan ukuran font 12 pt.
3. Jarak antarbaris dalam judul adalah 1 spasi
c. Maksud penulisan skripsi adalah untuk memenuhi sebagian syarat dalam
memperoleh derajat sarjana S-1 program studi tertentu.
d. Lambang Universitas Panca Marga berbentuk segi 5 dengan diameter 5,5 cm
(sesuai standar yang berlaku).
e. Nama mahasiswa ditulis lengkap (tidak boleh disingkat), tanpa derajat
kesarjanaan dan dicetak tebal. Nomor mahasiswa dicantumkan lengkap di
bawah nama.
f. Program studi adalah program studi tempat mahasiswa terdaftar di UPM
Pascasarjana Universitas Panca Marga, Probolinggo. Apabila mahasiswa
terdaftar pada salah satu minat, maka nama minatnya dicantumkan di bawah
nama program studi.
Tahun penyelesaian skripsi adalah tahun ujian skripsi terakhir dan dicantumkan di
bawah baris kata ’Probolinggo’.
3.3 Halaman Judul
Judul laporan skripsi sebaiknya berisi deskripsi yang singkat dan jelas tentang
topik skripsi yang akan dibuat. Judul tersebut antara lain memuat: studi tentang apa,
tujuan penyelesaian persoalan, metode yang digunakan, dan ruang lingkup pembahasan.
Jumlah kata maksimum dalam judul adalah 20 kata
Halaman judul memuat: judul, maksud usulan penelitian, lambang UPM, nama
dan nomor mahasiswa, program studi, dan waktu pengajuan.

23
a. Judul penelitian dibuat singkat, jelas, menunjukkan dengan tepat masalah yang
hendak diteliti, dan tidak membuka peluang untuk penafsiran yang berbeda.
b. Maksud usulan penelitian adalah untuk penyusunan skripsi dalam program
studi tertentu, Universitas Panca Marga.
c. Ketikan "Skripsi".
d. Program studi adalah nama program studi, Fakultas Teknik, dan Universitas
Panca Marga (dituliskan dengan huruf kapital pada awal kata).
e. Lambang Universitas Panca Marga berbentuk segi 5 dengan diameter 5,5 cm.
Lambang Universitas Panca Marga yang resmi adalah lambang UPM dengan
latar belakang kuning.
f. Nama mahasiswa ditulis lengkap (tidak boleh disingkat), tanpa gelar kesarjanaan
(dituliskan dengan huruf kapital pada awal kata). Di bawah nama dicantumkan
nomor mahasiswa yang dituliskan lengkap
g. Usulan diajukan kepada Universitas Panca Marga. Diketik dengan huruf
kapital, kecuali tulisan "kepada" diketik nonkapital.
Waktu pengajuan ditunjukkan dengan menuliskan bulan dan tahun di bawah baris kata
Probolinggo.
3.4 Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan merupakan lembar berisi pernyataan atau persetujuan dari
dosen pembimbing terkait mengenai sah/tidaknya laporan yang dibuat oleh seorang
penulis.
3.5 Abstrak
Abstrak adalah ringkasan yang singkat dan padat dari laporan skripsi. Fungsi abstrak
adalah membantu pembaca agar dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum dari
tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak boleh
dicantumkan. Penjelasan tentang penulisan abstrak secara detil adalah sebagai berikut:
1. Judul Skripsi ditulis pada batas margin atas, di tengah halaman, dengan
ukuran font 14 dan dicetak tebal, dengan jarak spasi 1.
2. Nama mahasiswa, dosen pembimbing I, dan pembimbing II ditulis 2 spasi di
bawahnya, dicetak dengan font normal, pada tengah halaman. Jarak antara
baris dari ketiga nama di atas adalah 1 spasi.
3. Tulisan ABSTRAK berjarak 2 spasi dari judul ABSTRAK, di tengah
halaman, dengan ukuran font 14, dicetak tebal, dan menggunakan huruf
kapital untuk semua huruf (upper case).

24
4. Abstrak ditulis pada jarak 2 spasi setelah tulisan nama pembimbing atau ko-
pembimbing (jika ada).
5. Jarak antar baris adalah 1 spasi.
3.6 Abstract (dalam bahasa Inggris)
Abstract adalah ringkasan yang singkat dan padat dari laporan skripsi dengan
menggunakan bahasa inggris penuh. Fungsi abstract adalah membantu pembaca agar
dengan cepat dapat memperoleh gambaran umum dari tulisan (ilmiah) tersebut. Dalam
abstrak, kutipan dari penulis lainnya tidak boleh dicantumkan. Penjelasan tentang
penulisan abstrak secara detil adalah sebagai berikut:
1. Judul Skripsi dalam bahasa inggris ditulis pada batas margin atas, di tengah
halaman, dengan ukuran font 14 dan dicetak tebal, dengan jarak spasi 1.
2. Nama mahasiswa, dosen pembimbing I, dan pembimbing II ditulis 2 spasi di
bawahnya, dicetak dengan font normal, pada tengah halaman. Jarak antara
baris dari ketiga nama di atas adalah 1 spasi.
3. Tulisan ABSTRACT berjarak 2 spasi dari judul ABSTRACT, di tengah
halaman, dengan ukuran font 14, dicetak tebal, dan menggunakan huruf
kapital untuk semua huruf (upper case).
4. Abstrak dalam bahasa inggris ditulis pada jarak 2 spasi setelah tulisan nama
pembimbing atau ko-pembimbing.
5. Jarak antar baris adalah 1 spasi.
6. Setiap paragraf pada abstrak ini dimulai masuk 1 (satu) tab (1,5 cm) dari
batas margin kiri dengan justified alignment.
7. Jumlah kata maksimum adalah 350.
8. Kata kunci harus dituliskan di bagian bawah abstrak dengan kata “keywords”
dengan jarak 3 spasi dari akhir abstrak, dengan jumlah kata minimal tiga dan
maksimal lima. Kata kunci dipilih kata penting yang merupakan kata pokok
yang spesifik dalam proposal tugas akhir. Penulisannya diurutkan sesuai
dengan abjad pertama dari kata kunci tersebut. Satu kata kunci boleh terdiri
lebih dari satu kata. Hal yang perlu ditulis dalam abstrak: latar belakang,
permasalahan, dan metodologi pelaksanaan penelitian/desain penelitian dan
hasil penelitian.
9. Setiap paragraf pada abstrak ini dimulai masuk 1 (satu) tab (1,5 cm) dari
batas margin kiri dengan justified alignment.
10. Jumlah kata maksimum adalah 350.

25
11. Kata kunci harus dituliskan di bagian bawah abstrak dengan jarak 3 spasi dari
akhir abstrak, dengan jumlah kata minimal tiga dan maksimal lima. Kata
kunci dipilih kata penting yang merupakan kata pokok yang spesifik dalam
laporan skripsi. Penulisannya diurutkan sesuai dengan abjad pertama dari kata
kunci tersebut. Satu kata kunci boleh terdiri lebih dari satu kata. Hal yang
perlu ditulis dalam abstrak: latar belakang, permasalahan, dan metodologi
pelaksanaan penelitian/desain penelitian dan hasil penelitian.

3.7 Daftar Isi


Daftar isi digunakan sebagai salah satu cara untuk menemukan halaman yang
ditujukan pada suatu materi tertentu. Ada atau tidaknya daftar isi dalam suatu karya tulis
ilmiah akan membuat perbedaan yang sangat signifikan. Oleh karena itulah, tanpa
disertai dengan daftar isi, maka pembaca tidak akan mengetahui mana yang akan
menjadi bahasan dan pada halaman berapa yang sedang dibutuhkan.
Daftar isi adalah bagian urutan judul pada tiap bab hingga sub-bab beserta
halaman yang terdapat pada karya ilmiah. Fungsi daftar isi yaitu untuk memudahkan
kita mencari judul penulisan secara cepat tanpa harus mencari satu persatu. Dengan kata
lain daftar isi yang terdapat dalam sebuah dokumen berfungsi sebagai peta bagi
pembaca, sehingga membuat pembaca lebih mudah untuk menemukan informasi dalam
dokumen berdasarkan judul dan nomor halaman. Daftar isi yang benar harus disusun
dengan baik, mudah dibaca dan mudah digunakan.

3.8 Daftar Tabel


Daftar tabel adalah kumpulan beberapa urutan tabel yang menunjang pembuatan
tulisan/karya ilmiah/karangan. Daftar tabel adalah rincian tabel yang berada di halaman
tersendiri terletak sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor
tabel, judul tabel, dan nomor halaman letak tabel berada.
Daftar tabel biasanya dalam kepenulisannya sendiri setiap isinya adalah sejumlah
informasi berupa kata dan bilangan, yang tersusun dengan cara berturut-turut ke bagian
bawah di dalam suatu kolom dan baris tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, bisa
dikatakan bahwa tabel sering digunakan untuk melaporkan data numerik yang luas
secara terorganisir. Tabel harus jelas dengan diberi nomor tabel dalam urutan yang
dikutip dalam teks. Daftar Tabel secara otomatis dihasilkan dari keterangan tabel dalam

26
bentuk dokumen. Daftar tabel dapat menjaga informasi tetap terorganisir dan
menyediakan akses mudah ke elemen tertentu.

3.9 Daftar Gambar


Daftar gambar ialah rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak
sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor gambar, judul
gambar, dan nomor halaman letak gambar berada. Daftar gambar merupakan salah satu
komponen terpenting dalam penelitian. Dengan adanya beberapa daftar tersebut
pembaca akan mudah menelusuri letak gambar.

3.10 Daftar Lampiran


Daftar Lampiran ialah rincian tabel yang berada di halaman tersendiri terletak
sebelum BAB I dalam suatu penelitian di dalamnya memuat nomor lampiran, judul
lampiran, dan nomor halaman letak lampiran berada.

3.11 Pendahuluan
Penelitian/studi dilakukan untuk menjawab keingintahuan peneliti dalam
mengungkapkan suatu konsep/hipotesa/ gejala atau penerapannya guna tujuan tertentu.
Untuk itu, pendahuluan perlu memuat motivasi yang mendorong dilakukannya
penelitian/studi tersebut, atau uraian justifikasi tentang pentingnya subjek
penelitian/studi. Dengan pendahuluan ini penulis mengajak pembaca untuk mengetahui
secara umum konteks atau latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan
penelitian, dan manfaat penelitian yang diawali atau diiringi dengan landasan teori
utama atau studi awal. Perlu dicatat bahwa penelitian sains dan teknologi dapat
berbentuk kualitatif/kuantitatif atau eksperimental, kajian pustaka, atau kerja
pengembangan (project). Bagian-bagian yang diuraikan berikut ini lebih menonjolkan
hasil penelitian eksperimental dan bisa saja dimodifikasi sesuai dengan bentuk
penelitian yang dilakukan.

3.10.1 Latar Belakang


Latar Belakang berisi setidaknya harus memuat perumusan masalah,
keaslian penelitian, dan manfaat yang diharapkan.
a. Identifikasi Masalah

27
Identifikasi masalah memuat penjelasan mengenai alasan mengapa
topik/masalah yang dikemukakan dalam usulan penelitian itu dipandang
menarik, penting, dan perlu diteliti. Kecuali itu, juga diuraikan
kedudukan masalah yang akan diteliti itu secara lebih komprehensif dan
lebih luas.
b. Keaslian penelitian
Keaslian penelitian dikemukakan dengan menunjukkan bahwa
masalah yang dihadapi belum pernah dipecahkan oleh peneliti terdahulu,
Dalam bagian ini dinyatakan dengan jelas perbedaan isi penelitian yang
akan dilkakukan dengan penelitian sejenis yang sudah pernah
dilaksanakan.
c. Manfaat penelitian.
Manfaat penelitian adalah manfaat dari hasil penelitian ini bagi
ilmu pengetahuan dan bagi pembangunan negara dan bangsa.

3.10.2 Rumusan Masalah


Dalam bagian ini disebutkan secara spesifik tujuan yang ingin dicapai atau
rumusan masalah yang ingin diselesaikan. Pengungkapan harus jelas, akurat, dan tidak
menimbulkan kesalahan interpretasi. Pengungkapan yang jelas akan mencegah pembaca
untuk bertanya lebih lanjut tentang maksud atau makna ungkapan tersebut.
Contoh rumusan masalah yang belum jelas:
“Bagaimana peningkatan kualitas baja A36 yang diberi perlakukan perlakuan panas
Annealing?”
Rumusan maasalah tersebut akan menimbulkan pertanyaan ulang tentang parameter
kualitas yang ingin capai atau ingin diteliti. Dalam memaknaan kualitas pada baja A36
belum menjelaskan secara spesifik maupun akurat.
Contoh rumusan masalah yang jelas:
“Bagaimana peningkatan kekuatan mekanik pada uji tarik baja A36 yang diberi
perlakukan perlakuan panas Annealing?”
Dengan menjelaskan secara spesifik sifat mekanik keuletan baja A36 melalui uji tarik
maka, makna kualitas yang dimaksud sebelumnya lebih jelas dan akurat terfokus pada
keuletan baja. Maka, tidak ada pemaknaan lain lagi tentang kualitas lain yang dimaksud.

28
3.10.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian menggambarkan target penelitian yang hendak dicapai yang
sejalan dengan rumusan masalah. Tujuan penelitian harus jelas, spesifik, realistik, dapat
diamati, dapat diukur, dan dapat dicapai dalam kurun waktu yang direncanakan.

3.10.4 Batasan Masalah


Akibat banyaknya kemungkinan yang terjadi, permasalahan harus dibatasi.
Pembatasan dan ruang lingkup masalah harus terungkapkan dengan jelas. Kemudian,
yang lebih penting adalah pengungkapan alasan yang mendasari pembatasan tersebut.
Misalnya karena luasnya objek kajian, maka kajian hanya membatasi diri pada ragam
objek tertentu dengan suatu kriteria yang ditetapkan berdasarkan pertimbangan dan
alasan tertentu.

3.10.5 Fokus Penelitian


Fokus penelitian memuat rincian pertanyaan tentang cakupan atau topik- topik
yang akan diungkap atau digali dalam penelitian. Fokus penelitian merupakan garis
besar dari pengamatan penelitian, sehingga observasi dan analisa hasil penelitian lebih
terarah. Oleh sebab itu, digunakanlah indikator-indikator agar tidak terjadi pembahasan
yang terlalu luas dan pada akhirnya tidak sesuai dengan apa yang menjadi judul
penelitian.

3.10.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian memuat uraian manfaat temuan baru yang akan dihasilkan
terhadap kehidupan masyarakat secara langsung dan atau perkembangan ilmu
pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh ilmuwan lain untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan baru, teknologi, dan seni (IPTEKS). Perumusan manfaat penelitian
seyogyanya terkait manfaat langsung penelitian. Untuk itu, penyampaian manfaat
penelitian yang terlalu luas harus dihindari.
Manfaat penelitian adalah kontribusi yang dihasilkan setelah penelitian selesai
dilakukan. Manfaat penelitian terdiri atas dua jenis, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Penjelasan manfaat teoritis tidak cukup hanya menyebutkan kontribusinya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan tetapi harus spesifik menunjukkan kontribusi pada
bidang atau wilayah riset yang mana. Manfaat praktis berkaitan dengan relevansinya
riset ini untuk menjawab atau menjelaskan masalah praktis yang dihadapi.

29
3.12 Tinjauan Pustaka
Tinjauan Pustaka memuat uraian sistematis tentang hasil penelitian yang didapat
oleh peneliti terdahulu dan hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Dalam
penyajian ini, hendaknya ditunjukkan bahwa permasalahan yang akan diteliti belum
terjawab atau belum terpecahkan secara memuaskan. Secara umum tinjauan pustaka
menjelaskan posisi penelitian yang dilakukan penulis di antara penelitian-penelitian
terdahulu. Keluasan dan kedalaman penelitian adalah salah satu ciri pembeda tingkatan
penelitian.
Fakta yang dikemukakan harus diambil dari sumber asli. Semua sumber yang
dipakai harus disebutkan dengan mencantumkan nama penulis dan tahun penerbitan,
sesuai yang tercantum pada daftar pustaka.
Skripsi sebagai suatu bentuk kegiatan ilmiah mempunyai ciri khas, yaitu
digunakannya pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi. Argumentasi ilmiah
tersebut, umumnya dilakukan melalui kajian pustaka, yaitu dipakainya referensi yang
sahih maupun hasil-hasil penelitian yang telah diuji kebenarannya. Referensireferensi
atau sumber-sumber pustaka ini ditulis dalam Bab II Tinjauan Pustaka.
Sumber-sumber bacaan, baik berupa buku-buku teks, ensiklopedia, monogram,
jurnal, skripsi, tesis, dan lain-lain, merupakan dasar argumentasi keilmuan. Argumentasi
ilmiah juga dapat mendasarkan pada pandangan ahli, namun hasilhasil penelitian yang
telah diuji kebenarannya pada umumnya merupakan dasar argumentasi ilmiah yang
sangat kokoh. Sedikitnya terdapat dua syarat utama yang harus dipenuhi oleh sumber
bacaan, yaitu sebagai berikut:
a. Adanya keterkaitan antara isi bacaan dengan masalah yang dibahas atau
dipecahkan.
b. Kemutahiran sumber bacaan, artinya sumber bacaan yang sudah
kadaluwarsa (berusia lebih dari 10 tahun) maksimal berjumlah 20% dari
pustaka yang digunakan.
Tidak jarang dijumpai skripsi yang mencantumkan daftar pustaka yang sangat
banyak, yang apabila ditelusuri keterkaitan antara isi kepustakaan dan masalah yang
dibahas tidak terlalu jelas. Hal semacam ini harus dihindari. Kualitas hasil karya ilmiah
tidak berkaitan dengan banyaknya buku yang tercantum dalam daftar pustaka, tetapi
pada kualitas pustaka yang digunakannya. Pada umumnya urutan langkah yang

30
dilakukan dalam melakukan Tinjauan Pustaka melalui sumber bacaan adalah sebagai
berikut:
a. Mengkaji teori-teori ilmiah yang berhubungan dengan konsep-konsep yang
dipermasalahkan dan akan dipakai dalam analisis;
b. Membahas hasil-hasil kajian ilmiah lain yang berhubungan dengan apa yang
dipermasalahkan;
c. Merangkum hasil-hasil Tinjauan Pustaka, yang dapat berupa kesimpulan
yang berisi jawaban sementara (hipotesis) terhadap rumusan masalah, atau
rangkuman argumentasi teoritik yang akan digunakan dalam analisis hasil
kajian.
Selain itu pada umumnya pada akhir bagian Bab II Tinjauan Pustaka ini dicantumkan
pula sub bab kerangka teori, studi-studi terdahulu (studi yang pernah dilakukan) atau
sub bab yang lain.

3.11.1 Kerangka Konsep Penelitian


Adapun Kerangka Konsep Penelitian bisa disajikan bila dibutuhkan. Yang
dimaksud Kerangka Konsep Penelitian adalah:
“Konsep” pada dasarnya adalah pengertian atau pemahaman tentang suatu fenomena
yang merupakan elemen dasar dari proses berfikir. Kerangka konsep penelitian
meliputi: a) kerangka pemikiran, b) hipotesis, dan c) definisi operasional

3.11.2 Kerangka Pemikiran


Kerangka Pemikiran dapat merupakan ringkasan Tinjauan Pustaka yang
mendukung dan atau menolak teori di sekitar permasalahan penelitian. Juga diuraikan
kesenjangan di antara hasil penelitian terdahulu, yang menjadikan alasan sehingga perlu
diteliti. Uraian kerangka konsep dan atau kerangka pikir biasanya mengarah ke hipotesis
dan dapat disusun berupa narasi beserta diagram.

3.11.3 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan atau jawaban sementara (berdasarkan
hasil penelitian atau pustaka sebelumnya) atas pertanyaan dalam masalah penelitian,
yang akan diuji dengan data empirik melalui penelitian ini. Oleh karena itu, hipotesis
harus memuat pernyataan singkat yang merupakan jawaban/simpulan sementara
terhadap akar masalah penelitian. Penyusunan hipotesis didasarkan atas hasil Tinjauan

31
Pustaka yang telah ada/pengetahuan relevan sehingga bukan sekedar perkiraan/dugaan
simpulan penelitian semata yang tidak didasarkan pada pengetahuan yang telah ada.

3.11.4 Definisi Operasional


Definisi operasional yaitu pemberian atau penetapan makna bagi suatu variabel
dengan spesifikasi kegiatan atau pelaksanaan atau operasi yang dibutuhkan untuk
mengukur, mengkategorisasi, atau memanipulasi variabel. Definisi operasional
mengatakan pada pembaca laporan penelitian apa yang diperlukan untuk menjawab
pertanyaan atau pengujian hipotesis
Definisi operasional sendiri dapat menentukan, menilai, atau mengukur suatu
variabel yang akan digunakan untuk penelitian. Selain itu, hal tersebut juga dapat
menjadi panduan bagi peneliti untuk mengukur, menentukan, atau menilai suatu
variabel tersebut dengan cara merumuskan kata-kata yang bersifat operasional.

3.13 Metodologi
Uraikan metodologi secara rinci mulai dari pendekatan yang digunakan sampai
dengan analisisnya. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam metode penelitian
mencakup desain penelitian, definisi konseptual dan definisi operasional variabel, dan
teknik analisis data.

3.12.1 Desain Penelitian


Desain penelitian merupakan arahan yang digunakan untuk menghubungkan
antara pertanyaan penelitian dengan metode penelitian. Desain penelitian adalah
langkah-langkah sistematis tentang cara penelitian dilakukan yang wajib ditampilkan
dalam wujud diagram alir kemudian diberi penjelasan secara narasi tentang alur
kegiatan penelitian tersebut. Pokok-pokok bahasan yang terkandung dalam desain
penelitian mencakup jenis, lokasi, waktu pelaksanaan, populasi dan sampel (jika
penelitian menggunakan metode sampel), sumber data, teknik pengumpulan data, dan
instrumen penelitian yang digunakan (kuesioner penelitian).
1. Alur Penelitian
Alur penelitian menjelaskan proses dan seluruh tahapan penelitian. Seluruh
proses dan tahapan penelitian harus disajikan dengan membuat diagram alir
penelitian sesuai dengan aturan pembuatan flowchart diagram. Kemudian,
penjelasan berupa narasi tentang proses dan tahapan penelitian tersebut juga

32
harus dijelaskan dengan terperinci. Sehingga, pembaca dapat memahami alur
seluruh proses dan tahapan penelitian baik secara gambaran visual maupun
penjelasan yang lengkap pada narasinya.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitian menjelaskan tempat penelitian dilaksanakan. Pengertian
tempat tidak sekedar identitas adminsitratif, namun lebih pada karakter
lingkungan penelitian yang harus dijelaskan secara terperinci karena berkaitan
pula dengan alasan penulis untuk memilih tempat tersebut.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian menjelaskan waktu pelaksanaan penelitian seperti hari, bulan,
tahun, dan seterusnya. Dalam bagian ini memuat jadwal penelitian yang berisi
rincian tahap-tahap penelitian dan perkiraan lama waktu yang dibutuhkan untuk
masing-masing tahap, mulai dari persiapan penelitian, pengumpulan data,
analisis data, dan penulisan Skripsi. Jadwal kegiatan penelitian disajikan dalam
bentuk matriks.
4. Bahan Penelitian
Bahan penelitian menjelaskan bahan peneletian yang penting untuk diketahui,
karena terkait penjelasan yang kuat tentang alasan dalam pemilihan bahan yang
diambil.
5. Alat Penelitian
Alat penelitian menjelaskan Alat yang digunakan peneletian yang penting untuk
diketahui, karena terkait dengan tingkat ketelitian data penelitian.
6. Tatalaksana Penelitian
Tatalaksana penelitian memuat uraian cara melaksanakan penelitian sekaligus
menggambarkan langkah pendekatan dalam menjawab akar permasalahan
penelitian. Cara melaksanakan penelitian dan atau metode pengumpulan fakta
penelitian antara lain mencakup: jenis dan perancangan penelitian, macam
perlakuan (jika ada), populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, dan
prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. Uraian tatalaksana
penelitian dalam laporan skripsi harus bisa menyampaikan prinsip-prinsip yang
mendasari pemilihan metode serta menjelaskan secara rinci prosedur kerja setiap
tahapan secara jelas (repeatable) untuk seluruh aspek kajian yang akan
dilaksanakan. Metode penelitian yang secara khusus mengacu pada metode
peneliti lain yang telah dipublikasikan harus ditunjukkan dalam referensi. Cara

33
analisis data memuat teknik pengolahan data dengan menyebutkan model
statistika yang digunakan dan output yang diharapkan.

3.12.2 Variabel Penelitian


1. Variabel Bebas
Pengertian variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau yang
menyebabkan terjadinya perubahan. Dengan bahasa lain yang lebih mudah,
variabel bebas yaitu faktor-faktor yang nantinya akan diukur, dipilih, dan
dimanipulasi oleh peneliti untuk melihat hubungan di antara fenomena atau
peristiwa yang diteliti atau diamati.
2. Variabel Kontrol
Variabel kontrol disebut pula sebagai variabel kendali. Variabel ini merupakan
variabel yang diupayakan untuk dinetralisasi oleh sang peneliti dalam
penelitiannya tersebut. Variabel inilah yang menyebabkan hubungan di antara
variabel bebas dan juga variabel terikat bisa tetap konstan. Variabel inilah yang
mengeliminasi atau menggugurkan dampak yang bisa diakibatkan oleh adanya
variabel-variabel moderasi.
3. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan faktor-faktor yang diamati dan diukur oleh peneliti
dalam sebuah penelitian, untuk menentukan ada tidaknya pengaruh dari
variabel bebas. Dalam sebuah desain penelitian, seorang peneliti harus
mengetahui secara pasti, apakah ada faktor yang muncul, ataukah tidak
muncul, atau berubah seperti yang diperkirakan oleh peneliti. Sehingga, dalam
penelitian variabel terikatnya antara lain:

3.12.3 Teknik Analisis Data


Bagian ini menjelaskan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.
Teknik analisis data adalah cara dan langkah-langkah sistematis pengolahan data. Alat
analisis digunakan untuk menguji hipotesis (jika penelitian menggunakan hipotesis).
Pemilihan jenis teknik analisis data didasarkan pada permasalahan penelitian dan
sejalan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.

34
3.14 Pengumpulan dan Pengolahan Data
Bab ini berisi hasil penelitian yang sifatnya dipisahkan dengan pembahasan dan
menjadi subbab tersendiri. Pengumpulan dan Pengolahan Data untuk penelitian
kuantitatif harus disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto/gambar, atau bentuk
lain, dan ditempatkan dekat dengan pembahasan, agar pembaca lebih mudah mengikuti
uraian. Hasil penelitian dipaparkan dalam bentuk yang paling jelas: daftar/tabel saja,
atau gambar/grafik saja, dan tidak menggunakan semua bentuk untuk satu hasil yang
sama. Pengumpulan dan Pengolahan Data yang berupa uraian atau penelitian yang
bersifat deskriptif-kualitatif sebaiknya disusun dengan sistematika yang menunjukkan
urutan pemikiran, sehingga mudah diikuti pembaca.
Pengumpulan dan Pengolahan Data menyampaikan temuan-temuan penting hasil
penelitian, sehingga bukan sekedar menampilkan tabel, gambar atau hasil analisis
statistik. Hasil analisis statisitk dan gambar harus digunakan untuk menjelaskan pokok-
pokok uraian dalam teks, bukan menjadikannya sebagai subyek dalam teks. Untuk
mempermudah dalam meberikan makna hasil penelitian, maka penyajian data masing-
masing variabel dapat dilengkapi dengan hasil analisis statistik, seperti tendensi sentral
dan sebaran, tabel distribusi frekuensi, dan grafik/histogram (untuk Penelitian
kuantitatif) atau deskripsi data secara kontekstual, penjelasan fenomena, analisis dan
hasil/temuan sesuai permasalahan (untuk penelitian kualitatif). Dalam penelitian
kuantitatif, uji persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji homogenitas, uji
independensi, dan uji lain yang diperlukan disampaikan secara jelas. Pengujian
hipotesis, misalnya dilakukan dengan Anova (uji interaksi, regresi-korelasi, path
analysis, dan statistic non-parametrik). Penyajian fakta penelitian dalam bentuk tabel,
grafik, foto, atau dalam bentuk lain masing-masing variabel penelitian tetap
memerlukan penjelasan makna secukupnya.

3.15 Hasil dan Pembahasan


Hasil dan Pembahasan, tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoritik,
baik secara kualitatif atau kuantitatif. Pembahasan Pengumpulan dan Pengolahan Data
juga dapat disusun dalam bentuk perbandingan dengan hasil penelitian terdahulu.
Pembahasan secara komprehensif, manyajikan ulasan makna fakta-fakta
penelitian dalam kaitan satu aspek kajian dengan aspek kajian lainnya secara
komprehensif guna membangun (sintesis) pengetahuan baru atau pendefinisian kembali
ilmu pengetahuan yang sudah ada. Dalam pembahasan juga perlu dihindari sitasi

35
pustaka yang terlalu dominan, sehingga mengaburkan penyampaian makna penelitian
itu sendiri. Pembahasan umum juga bukan merupakan deskripsi ulangan atau gabungan
dari bab yang telah disampaikan pada Pengumpulan dan Pengolahan Data.
Pembahasan dilakukan secara komprehensif, manyajikan ulasan makna fakta-
fakta penelitian dalam kaitan satu aspek sub kajian dengan aspek sub kajian lainnya
secara komprehensif guna membangun (sintesis) pengetahuan baru atau pendefinisian
kembali ilmu pengetahuan yang sudah ada. Dalam pembahasan juga diuraikan
penafsiran hasil penelitian secara jelas, logis, dan kritis agar terungkap temuan-temuan
penting hasil penelitian ini. Peneliti juga perlu membandingkan temuannya dengan
penelitian sejenis. Pembahasan hasil penelitian perlu dikaitkan dengan teori-teori yang
ada dan hasil-hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan sebelumnya. Namun
demikian, dalam pembahasan juga perlu dihindari sitasi pustaka yang terlalu dominan,
sehingga mengaburkan penyampaian makna penelitian itu sendiri Sementara itu, dalam
penelitian kualitatif harus dibahas temuan-temuan dengan berdasar perspektif teori
secara mendalam.

3.16 Penutup
Bagian ini menyajikan kesimpulan dan saran kesimpulan merupakan pernyataan
singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk
membuktikan kebenaran hipotesis. Kesimpulan menyatakan apakah tujuan tercapai
dan/atau hipotesis telah terbuktikan, tidak mengulang saja hasil-hasil penelitian yang
diperoleh. Saran merupakan pernyataan singkat dan tepat tentang kesimpulan penelitian
yang dapat diaplikasikan bagi pemerintah daerah dan masyarakat, serta kalangan
akademisi.
3.15.1 Kesimpulan
Pada sub-bab ini dituliskan kesimpulan hasil penelitian atau kesimpulan skripsi.
Kesimpulan harus ditulis berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan temuan yang
telah ditulis pada bab sebelumnya yang tentu saja disesuaikan dengan tujuan penelitian
atau tesis. Jangan menyimpulkan sesuatu yang tidak ada di dalam pembahasan yang
telah dibuat. Kesimpulan dibuat dengan singkat dan jelas dengan urutan yang sebisa
mungkin sesuai dengan tujuan penelitian (tertulis pada sub-bab tujuan penelitian).

36
3.15.2 Saran
Pada sub-bab ini dituliskan saran yang diusulkan oleh penulis. Dalam hal ini ada
dua jenis saran:
a. Saran untuk penelitian selanjutnya / kajian lanjutan. Saran jenis ini diberikan
pada skripsi yang bersifat penelitian dan modelling. Saran ini berisi berbagai
hal yang belum dilakukan, atau belum selesai dilakukan, atau berbagai hal
yang merupakan lanjutan penelitian yang telah dilakukan dalam skripsi ini.
Saran yang dibuat harus berdasarkan pembahasan serta kesimpulan yang telah
dibuat. Jangan menyarankan sesuatu yang berada di luar jangkauan
pembahasan dan kesimpulan yang dibuat.
b. Saran terhadap perbaikan sistem yang dibahas dalam skripsi / practical
implication. Saran jenis ini diberikan pada skripsi yang bersifat studi kasus.
Saran ini berisi berbagai hal yang harus dilakukan untuk perbaikan sistem yang
telah dibahas dalam sub-bab pembahasan dan kesimpulan. Saran yang
diberikan harus masuk akal dan mungkin untuk dilakukan / diaplikasikan.
Saran ini tentunya berdasarkan temuan yang diperoleh dalam pembahasan dan
disimpulkan dalam sub-bab kesimpulan. Jangan memberikan saran yang
berbeda / menyimpang dengan apa yang dibahas dan disimpulkan pada sub-bab
pembahasan dan kesimpulan.

3.17 Daftar Pustaka


Bahan rujukan yang dimasukkan dalam bagian ini adalah daftar referensi yang
telah disebutkan dalam tubuh proposal skripsi, sedangkan pustaka yang tidak dirujuk
dalam penulisan proposal skripsi tidak boleh dimasukkan ke dalam daftar pustaka.
Penulisan daftar pustaka mengacu pada format American Psychological Association
Style (APA Style).
Semua pendapat atau teori yang disitasi harus ditulis di daftar pustaka. Daftar
pustaka menyebutkan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam usulan penelitian
(hanya pustaka yang dijadikan acuan). Pendokumentasian pustaka pada daftar pustaka
didasarkan pada urutan abjad nama penulis pustaka. Nama akhir penulis diletakkan di
depan, sedang nama berikutnya ditulis inisialnya dan diletakkan di belakangnya.
Pendapat atau teori yang disitasi dalam karangan harus ditulis di dalam daftar
pustaka dan sebaliknya. Penulisan pustaka dalam teks menggunakan sistem nama,
tahun, sedangkan penulisan dalam daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet

37
(huruf) nama pengarang, sehingga dan tidak diberi nomor. Dalam tradisi komunikasi
ilmiah, nama yang dituliskan dalam teks karangan hanya nama keluarga, nama famili,
nama marga, atau nama akhir pengarang (Rifai, 1997), namun pada daftar pustaka
ditulis nama dan initial nama secara lengkap. Publikasi dari penulis yang sama dalam
tahun yang sama ditambahkan huruf a, b, c, dan seterusnya tepat di belakang tahun
publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun dalam naskah karangan)
3.16.1 Cara Penulisan Sumber Pustaka dalam Teks Karangan
Penulisan nama penulis yang dijadikan acuan dalam teks karangan hanya
disebutkan nama keluarga, nama marga, atau nama akhir (last name). Apabila karangan
memuat lebih dari dua orang penulis, maka cukup ditulis nama penulis pertama diikuti
et al. Perujukan sumber pustaka dalam naskah:
1. Nama penulis satu orang yang ditempatkan sebagai awal kalimat, contoh:
Smith (2013) menemukan bahwa tumbuhan pengikat N dapat diinfeksi oleh
beberapa spesies Rhizobium yang berbeda.
2. Nama penulis satu orang ditempatkan di bagian tengah kalimat, contoh:
Penelitian yang dilakukan oleh Smith (2010a) menyebutkan bahwa integrasi
vertikal system rantai pasokan dapat menghemat total biaya distribusi antara
15% sampai dengan 25%,
3. Nama pengarang satu atau dua orang ditempatkan di bagian ahhir kalimat,
contoh: Integrasi vertikal sistem rantai pasokan dapat menghemat total biaya
distribusi antara 15% sampai dengan 25 % (Smith, 2010b; Jones dan Green,
2007).
4. Nama penulis lebih dari dua orang, dituliskan nama pengarang pertama
diikuti et al., contoh: Daun anggur di atas kuncup lateral dalam jumlah
tertentu perlu dipertahankan pada awal permulaan pembungaan (Levee et al.,
2007; Bond et al., 2005).
5. Sumber acuan lebih dari satu judul dalam satu kalimat, contoh: Pada kondisi
normal, keberadaan Rhizobium mampu meningkatkan pertumbuhan
kacangkacangan (Nguyen, 2007), namun telah didapat pula hasil yang
berbeda bahkan berlawanan (Washington, 2009).
6. Sumber berasal dari karangan ilmiah berbeda dengan nama penulis dan tahun
sama Pada kondisi normal, keberadaan Rhizobium mampu meningkatkan
pertumbuhan kacangkacangan (Nguyen, 2007a; Nguyen, 2007b), namun telah
didapat pula hasil yang berbeda bahkan berlawanan (Washington, 2010).

38
3.16.2 Cara Penulisan Sumber Pustaka pada Daftar Pustaka teks karangan
Penulisan sumber pustaka dalam daftar pustaka diurutkan secara alfabetis.
Apabila pustaka memiliki pengarang lebih dari satu orang, maka nama semua
pengarang harus dicantumkan, sehingga tidak boleh hanya menambahkan kata et al.
Penulisan sumber pustaka pada daftar pustaka diatur sebagai berikut:
1. Berkala penelitian/Jurnal ilmiah dengan urutan: nama pengarang, tahun terbit,
judul karangan, nama berkala penelitian/jurnal, jilid (volume) dan nomor,
serta halaman yang memuat karangan tersebut. Nama berkala
penelitian/jurnal dicetak berbeda (huruf italic) dan penyebutan/penyingkatan
nama jurnal harus sesuai aturan.
2. Makalah yang disajikan pada pertemuan ilmiah dengan urutan: nama
pengarang, tahun penulisan/penyelenggaraan, judul karangan, bentuk
pertemuan, tempat dan tanggal serta tahun penyelenggaraan. Bentuk
pertemuan dicetak berbeda (huruf italic).
3. Makalah ilmiah pada prosiding dengan urutan: nama pengarang, tahun
penulisan/ penyelenggaraan, judul karangan, halaman tempat karangan
dimuat (pp: particular pages), penyunting/editor (nama tidak dibalik), judul
prosiding, nama penerbit, dan tempat terbit. Judul karangan dan judul
prosiding dicetak berbeda (huruf italic).
4. Buku teks dengan urutan: nama pengarang, tahun terbit, judul buku, jilid,
terbitan ke berapa, nama penerbit, dan nama kota tempat penerbitannya. Judul
buku dicetak berbeda (huruf italic).
5. Buku yang memuat beberapa karangan (bunga rampai) dengan urutan: nama
pengarang, tahun penulisan, judul karangan, halaman tempat karangan dimuat
(pp: particular pages), penyunting/editor (nama tidak dibalik), judul buku,
nama penerbit, dan tempat terbit. Judul karangan dan judul buku dicetak
berbeda (huruf italic)
6. Pustaka unduhan dari internet. Pada dasarnya, internet adalah penyedia jasa
layanan, sehingga pustaka yang diunduh dari internet dan sudah jelas
sumbernya, misalnya buku teks, makalah seminar, artikel dalam jurnal
ilmiah, abstrak dalam jurnal ilmiah, maka penulisan daftar pustakanya juga
mengikuti aturan di atas. Khusus untuk artikel lepas dengan pengarang yang
dinilai valid, maka penulisan dalam dafar pustaka adalah dengan

39
menyebutkan nama penulis, tahun, judul karangan dan alamat web, serta
waktu mengunduh (tanggal, bulan, tahun).

3.18 Lampiran
Lampiran dipakai untuk menempatkan data atau keterangan lain yang berfungsi
untuk melengkapi uraian yang telah disajikan dalam Bagian Utama skripsi.

3.19 Riwayat Hidup


Riwayat hidup adalah deskripsi singkat tertulis tentang pendidikan, kualifikasi,
minat dan pengalaman penulis. Riwayat hidup juga merupakan dokumen yang berfungsi
untuk mengenalkan diri atau memberikan gambaran tentang diri penulis skripsi. Dalam
riwayat hidup juga harus menampilkan foto formal dari penulis.

40

Anda mungkin juga menyukai