Anda di halaman 1dari 2

Kaidah Tata Tulis Karya Ilmiah

Kaidah Tata Tulis Karya Ilmiah, ada dua hal yang dipelajari :
1. Kaidah Umum
1) Penggunaaan Ejaan Bahasa Indonesia
2) Permediknas No.146/U/2004 tentang Pedoman Pembentukan Istilah
3) Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
4) Kamus Besar Bahaa Indonesia

2. Kaidah Khusus
Dalam bagian-bagian yang lebih rinci pada kaidah khusus ini ada 4 hal yang dipelajari:
1) Penomoran
Pemeringkatan judul dan subjudul dalam karya ilmiah terdapat dua aturan
yakni penggunaan jenis huruf,ukuran, percetakan serta letak yang berbeda dan
menggunakan angka Arab atau perpaduan angka Arab dan huruf latin. Cara
penulisan judul yang menggunakan aturan kedua yaitu :
a. Judul karya ilmiah atau bab ditulis di tengah atas halaman menggunakan
huruf kapital semua dicetak tebal (bold). Bab ditulis dengan angka romawi
(misalnya IV).
b. Subjudul pemeringkatan pertama diberi dengan huruf latin kapital (A), ditulis
rata tepi kiri, diawali huruf kapital pada awal setiap kata kecuali kata tugas,
kemudian dicetak tebal. Ini untuk membedakan antara bab kemudian subbab
atau sub judul dan pada bagian berikutnya.
c. Subjudul peringkat kedua diberi nomor dengan angka arab (1) ditulis
mengikuti nomor subbab di atasnya, diawali huruf kapital pada awal setiap
kata kecuali kata tugas, dicetak tebal.
d. Subjudul peringkat ketiga diberi nomor dengan huruf latin kecil (a), ditulis
mengikuti nomor subbab di atasnya, diawali huruf kapital pada awal setiap
kata kecuali kata tugas, dicetak tebal.
e. Subjudul peringkat keempat diberi nomor dengan angka arab diberi kurung
1), ditulis mengikuti nomor subbab di atasnya, diawali huruf kapital pada awal
setiap kata kecuali kata tugas, dicetak tebal.
2) Perujukan atau pengutipan
a. Merujuk kutipan langsung :
 Kutipan kurang dari empat baris ditulis di antara tanda petik ("...")
sebagai bagian terpadu dalam teks utama, disertai nama pengarang,
tahun, dan nomor halaman.
 Kutipan lebih dari empat baris ditulis tanpa tanda petik pada baris baru,
terpisah dari teks yang mendahului, dimulai pada karakter keenam dari
garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan spasi tunggal.
b. Merujuk kutipan tidak langsung :
Kutipan tidak langsung dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa
tanda petik dan terpadu dalam teks.
3) Penulisan daftar pustaka
a. Rujukan dari buku
Strunk,W., Jr. dan E.B. White. 1979. The Elements of Style (3rd ed). New
York: Mac Milan.
b. Rujukan dari karya ilmah jurnal
Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengabdosian
Inovasi. Forum: Penelitian 1.1:3-47.
c. Rujukan dari koran tanpa nama pengarang
Jawa Pos. 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV. 2. 22 Juni. Hlm. 3.
d. Rujukan dari skripsi, tesis, disertasi, dan laporan penelitian
Pangaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan
Pembelajaran Bahasa di LPTK. Disertasi. IKIP Malang.
4) Penyajian tabel dan gambar
a. Penyajian tabel
1. Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel).
2. Ditempatkan di atas tabel.
3. Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk
teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya.
4. Judul tabel ditulis dengan huruf kapital dan tidak diakhiri dengan
tanda titik.
5. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab.
b. Penyajian gambar
1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar.
2. Gambar harus sederhana.
3. Harus digunakan dengan hemat.
4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus
ditempatkan pada halaman tersendiri.
5. Penyebutan adanya gambar hendaknya mendahului gambar.
6. Gambar diacu dengan menggunakan nomor gambar (angka).
7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka Arab seperti pada
tabel.
Perbedaan penyajian tabel dan gambar adalah Peletakan judul
(nama). Penyajian tabel (judul) diletakkan di atas dan Penyajian gambar
(judul) diletakkan di bawah.

Anda mungkin juga menyukai