Anda di halaman 1dari 11

Nama : Deswita Maharani Abdul Rasyid

NPM : 22001051030

Kelas : Jumat (06.30-07.30)

ISI DALAM KARYA ILMIAH


Dalam subtopik ini dibahas tentang ISI DAN
SISTEMATIKA KARYA ILMIAH yang terdiri atas sub-subtopik
bahasan : (1) isi dan sistematikan bagian awal, (2) isi dan sistematika
bagian inti, dan (3) isi dan sistematikan bagian akhir.
Setelah mempelajari subtopik ini Anda diharapkan
dapat :
1. Menulis bagian awal karya ilmiah berdasarkan isi dan
sistematika penulisan karya ilmiah yang benar,
2. Menulis bagian inti karya ilmiah berdasarkan isi dan
sistematika penulisan karya ilmiah yang benar,
3. Menulis bagian akhir karya ilmiah berdasarkan isi dan
sistematika penulisan karya ilmiah yang benar.

Karya ilmiah umumnya terdiri atas 3 bagian, yaitu bagian awal, bagian inti, dan
bagian akhir. Isi ketiga bagian tersebut dipaparkan sebagai berikut.
Bagian Awal
Halaman Sampul
Daftar Isi (jika karya ilmiah lebih dari 15 halaman)
Daftar Tabel dan Gambar (jika ada)

Bagian Inti
Pendahuluan (latar belakang, masalah, tujuan)
Teks Utama
Penutup

Bagian Akhir
Daftar Rujukan
Lampiran

Halaman Sampul

Hal-hal yang perlu dituliskan pada halaman sampul adalah : (1) judul, (2)
maksud ditulisnya karya ilmiah, (3) nama penulis karya ilmiah, (4) tempat dan waktu
penulisan karya ilmiah.

Daftar Isi

Daftar isi berfungsi memberikan panduan dan gambaran tentang garis besar
isi karya ilmiah. Melalui daftar isi, pembaca akan dapat dengan mudah menemukan
bagian-bagian yang membangun makalah. Penulisan daftar isi dipandang perlu
dilakukan jika panjang karya ilmiah (makalah) lebih dari 15 halaman. Penulisan
daftar isi dilakukan dengan ketentuan :
(1) Bagian makalah yang merupakan sub-judul ditulis dengan menggunakan
huruf kecil (kecuali awal kata selain kata tugas ditulis dengan huruf
kapital).
(2) Penulisan sub-judul dilengkapi dengan nomor halaman tempat
pemuatannya dalam karya ilmiah.

Daftar Tabel dan Gambar


Penulisan daftar tabel dan gambar dimaksudkan agar pembacaan
dengan mudah menemukan tabel atau gambar yang terdapat dalam makalah.
Penulisan daftar tabel dan gambar dilakukan dengan ketentuan:
(1) Bagian identitas tabel dan gambar (yang berupa nomor dan nama)
dituliskan secara lengkap
(2) Jika tabel dan gambar lebih dari satu buah, sebaiknya penulisannya
dilakukan secara terpisah,
(3) Jika dalam makalah hanya terdapat sebuah tabel atau gambar,
sebaiknya penulisannya disatukan dengan daftar isi.

Bagian inti karya ilmiah terdiri atas 3 unsur pokok, yaitu :


(a) Pendahuluan,
(b) Teks utama,
(c) Penutup.

a. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi penjelasan tentang latar belakang
penulisan karya ilmiah, masalah atau topik bahasan serta batasannya, dan
tujuan penulisan makalah.

b. Teks Utama
Bagian teks utama atau pembahasan dalam karya ilmiah berisi bahasan topik-
topik karya ilmiah. Isi teks utama sangat bervariasi, bergantung topik yang dibahas
dalam karya ilmiah. Jika dalam karya ilmiah dibahas 4 (sub) topik, misalnya, maka
ada 4 pembahasan dalam bagian teks utama.
Penulisan bagian teks utama merupakan bagian yang paling penting dalam penulisan
karya ilmiah.

c. Penutup

Bagian penutup berisi simpulan atau rangkuman pembahasan dan saran-saran


(kalau dipandang perlu). Penulisan bagian penutup dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik berikut ini.

(1) Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan,
tanpa diikuti simpulan.
(2) Penarikan simpulan dari bahasan teks utama karya ilmiah.
(3) Penyampaian saran atau rekomendasi
(4) Penggabungan dari butir (1), (2), dan atau (3).
Bagian Akhir
Bagian akhir karya ilmiah berisi daftar pustaka dan lampiran.

a. Daftar Pustaka
Penjelasan tentang penulisan daftar pustaka dapat diperiksa pada bahasan
tentang daftar pustaka dalam bagian Teknik Penulisan Karya Ilmiah.

b. Lampiran
Bagian lampiran berisi hal-hal yang bersifat pelengkap yang dimanfaatkan dalam
proses penulisan karya ilmiah. Hal yang dimaksud dapat berupa : data (baik yang
berupa angka-angka maupun yang berupa deskripsi verbal) dan rujukan-rujukan
yang dipandang sangat penting tetapi tidak dimasukkan dalam batang tubuh karya
ilmiah. Bagian lampiran hendaknya juga diberi nomor halaman tempat
pemuatannya dalam karya ilmiah.
TEKNIK PEMBUATAN KARYA ILMIAH

Pengertian karya ilmiah dilakukan dengan memperhatikan cara


berikut ini:

a. Karya ilmiah diketik dengan jarak 2 spasi diatas kertas kwarto,


minimal 70 gram untuk skripsi dan 60 gram untuk mkakalah dan
artikel.
b. Batas pengetikan :
(1) Untuk halaman bab (bab baru), tepi kiri kertas 4 cm dan tepi
atas 4 cm.
(2) Untuk halaman selain bab, tepi kiri kertas 4 cm dan tepi atas 3
cm.
(3) Untuk setiap halaman,tepi kanan, dan tepi bawah masing-
masing 3 cm.
c. Jenis Huruf
(1) Karya ilmiah hendaknya diketik dengan mesin tulis atau
komputer, menggunakan huruf yang baku baik jenis maupun
ukurannya (10 karakter dalam I inci, misalnya huruf pica).
(2) Pengketikan yang menggunakan cara rata kanan hendaknya
tidak mengorbankan aturan spasi antar kata dalam teks.
d. Awal paragraf diketik pada ketukan keenam dari batas tepi kiri.
Sesudah tanda baca titik, koma, titik dua, titik koma hendaknya
diberi ketukan kosong.
e. Penomoran setiap halaman
(1) Bagian pendahuluan (halaman judul, tanda persetujuan, dan
seterusnya) diberi nomor romawi kecil, yaitu i, ii, dan
seterusnya serta ditempatkan pads bagian bawah halaman).
(2) Bagian teks atau bagian inti (BAB I dan seterusnya) diberi
angka Latin, yakni 1, 2, 3, dan seterusnya dengan cara:
a) bab baru pada halaman awal, nomor halaman diketik di
tengah bawah;
b) halaman berikutnya pada sudut kanan atas.
c) nomor halaman untuk lampiran ditulis dengan menggunakan
angka Arab, di sudut kanan atas, menggunakan angka Arab,
di sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman
sebelumnya.
f. Kalau suatu bab dipecah pada bagian-bagian kecil maka cara
penomorannya sebagai berikut.
(1) Angka Romawi besar (untuk BAB),
(2) Angka latin,
(3) Huruf kecil,
(4) Angka Latin dengan satu tanda kurung,
(5) Huruf kecil dengan satu tanda kurung,
(6) Angka Latin di antara tanda kurung,
(7) Huruf kecil di antara tanda kurung,
(8) Angka Romawi kecil di antara tanda kurung.

Perhatikan contoh berikut ini !


Salah Benar

1………………… 1...……… atau I…………


a………………… 1.1………. 1………..
1)……………… 1.2……… a…………
a)…………… 1.2.1……. 1)……….
(1)………… 1.2.1.1…… a)…………
(a)……… 1.2.1.2.1…. (1)……….
(1)…… dst (a)……….

g. Judul bab dan sub bab ditulis dengan cara :


(1) Judul bab diketik turun 4 spasi dari batas tepi atas bidang ketikan.
Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4spasi.
(2) Judul sub bab diberi garis bawah (jika diketik dengan mesin tulis)
atau ditulis dengan huruf dicetak tebal tanpa di akhiri tanda titik.

Teknik Penulisan Kutipan

a. Penulisan Kutipan Langsung

Yang dimaksud dengan kutipan langsung adalah kutipan yang diambil


sari sumber pustaka tertentu secara langsung sesuia dengan aslinya.
Pengutipan secara langsung ini dilakukan tanpa mengubah tanda baca,
ejaan, kata-kata, taupun susunan kata/kalimat yang dikutipnya.

Cara penulisan kutipan langsung ini dapat dibedakan dalam dua macam,
yaitu (1) kutipan pendek, dan (2) kutipan panjang .

(1) Kutipan pendek


(a) Kutipan pendek ditulis di antara tanda kutip (“…”) sebagai
bagian yang terpadu dalam teks utama .
(b) Sumber kutipan dapat ditulis di awal atau di akhir kutipan.

(2) Kutipan panjang

Kutipan panjang adalah kutipan yang berisi 40 kata atau lebih, atau
5 baris atau lebih. Cara penulisannya adalah sebagai berikut :

(a) Terpisah dari teks yang mendahului,


(b) Dimulai setelah ketukan ke-5 dari batas tepi kiri,
(c) Diketik dengan spasi tunggal,
(d) Sumber kutipannya ditulis seperti pada kutipan pendek
b. Penulisan Kutipan Tak Langsung

Kutipan tak langsung adalah kutipan yang dituliskan secara tak


langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri . Cara
penulisannya adalah sebagai berikut:

(1) Tanda kutip tidak dituliskan.


(2) Penulisannya terpadu dalam teks.
(3) Nama pengarang dari sumber kutipan ditulis di awal atau di akhir
kutipan.
(4) Nomor halaman tidak hares disebutkan.

c. Penulisan Kutipan yang Telah Dikutip di Suatu Sumber

Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu
sumber lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Teknik Penyajian Tabel dan Gambar


a. Penyajian Tabel
Penggunaan tabel merupakan salah satu cara yang sistematis untuk
menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan
klasifkasi masalah.
1. Jika tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka tabel harus
ditempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek
(kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
2. Tabel diberi identitas berupa nomor dan nama tabel yang ditempatkan
di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Kata
tabel ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama kata tabel,
ditempatkan di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel.
3. Judul tabel ditulis dengan huruf besar pada huruf pertama setiap kata
kecuali kata hubung.
4. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran atau unit
data harus dicamtumkan. Istilah-istilah seperti: persen, nomor,
frekuensi ditulis dengan lambang/singkatan: %, No., dan f. Data yang
terdapat dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal.
5. Tabel yang dikutip alari sumber lain wajib diberi ketcrangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli di
bawah label dengan jarak tiga spasi dari garis horisontal terbawah.

b. Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta sket, diagram, dan
gambar lainnya. Gambar dapat menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual
yang dapat dengan mudah dipahami.
Teknik Penulisan Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi buku, karya ilmiah,


artikel, atau bahan lainnya yang dikutip baik langsung maupun tidak
langsung. Bahan-bahan yang dibaca tetapi tidak dikutip tidak perlu
dicantumkan dalam daftar pustaka, sedangkan semua bahan yang dikutip
secara langsung maupun tidak langsung dalani teks harus dicantumkan
dalam daftar pustaka.

Hal-hal yang perlu dituliskan dalam daftar pustaka adalah:

(1) nama pengarang ditulis dengan urutart: nama akhir, nama awal, dan
nama tengah, tanpa gelar akademis,
(2) tahun penerbitan,
(3) judul, termasuk subjudul,
(4) nama kota tempat penerbitan,
(5) nama penerbit.

a. Sumber dari Buku

Sumber pustaka yang berasal dari buku, penulisannya sebagai berikut:

(1) nama pengarang ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma, nama
awal dan nama tengah (disingkat atau tidak disingkat) diakhiri dengan
titik,
(2) tahun penerbitan ditulis setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik,
(3) judul buku diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, dengan
huruf besar setiap awal kata, kecuali kata hubung,
(4) tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:)

b. Sumber dari Buku yang Berisi Kumpulan Artikel (ada editornya)

Seperti menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika satu
editor dan (Eds.) jika editornya lebih dari satu, di antara nama pengarang
dan tahun penerbitan.

c. Sumber dari Artikel dalam Kumpulan Artikel (ada editornya)

Nama pengarang artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun


perierbitan. Judul artikel ditulis tanpa garis bawah Nama editor ditulis
seperti nama biasa,. Judul buku kumpulannya digarisbawahi atau ditulis
dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.

d. Sumber dari Artikel dalam Jurnal

Nama jurnal (majalah ilmiah) ditulis dengan cetak miring, dan huruf
awal dari setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung.
Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor berapa
(dalam kurung), dan nomor halaman dari artikel tersebut.

e. Sumber dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama pengarang ditulis di depan, diikuti oleh tahun, tanggal dan


bulan (jika ada). Judul artikel ditulis dengan huruf besar pada huruf awal
kata kecuali kata hubung, tanpa garis bawah atau tanpa cetak miring.

f. Sumber dari Koran Tanpa Pengarang

Nama koran ditulis di bagian awal. Tahun, tanggal dan bulan ditulis
setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kecil kecuali awal
kata selain kata hubung dengan digarisbawahi atau dicetak miring dan
diikuti dengan nomor halaman.

g. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh


Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga
Judul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring,
diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit dan nama penerbit.
h. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh
Suatu Penerbit Tanpa Pengarang dan Tanpa Lembaga
i. Sumber Berupa Karya Terjemahan
Nama pengarang asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan
karya asti, judul terjemahan, nama penerjemah, tahu n terjemahan, nama
tempat penerbitan dan nama penerbit terjemahan . Apabila tahun
penerbitan buku ash tidak dicantumkan, ditulis dengan kata “tanpa tahun”.
j. Sumber Berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum
pada sampul, judul skripsi , tesis atau disertasi ditulis bercetak miring atau
dengan garis bawah diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau disertasi
tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama fakultas
serta nama perguruan tinggi.
k. Sumber Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar, Penataran,
atau Lokakarya

Nama penyusun ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun


penyajian, judul makalah, kemudian diikuti pernyataan Makalah disajikan
dalam .... nama pertemuan ditulis dengan cetak miring atau diberi garis
bawah, diikuti lembaga penyelenggara, tempat, dan tanggal
penyelenggaraan.
PENYEMPURNAAN KARYA ILMIAH

Penyempurnaan isi

Dalam proses menulis, penulis sering memiliki pemikiran baru apalagi ketika
proses hampir selesai sehingga perlu dilakukan revisi dengan mengubah kerangka
karangan. Perubahan semacam ini disebabkan adanya masalah pokok, pendirian atau
sikap baru penulis dan dapat dilakukan dengan mengubah susunan butir – butir
penting, menambah, mengurangi, atau memodifikasi butir – butir penting tersebut.
Selain itu revisi dilakukan karena terjadi salah nalar, karena kondisi mental atau
ketidaktahuan penulis.

Penyempurnaan isi karya ilmiah pada dasarnya adalah revisi atau perbaikan
dan penajaman pada tahap diperolehnya konsep awal sebuah tulisan. Apabila revisi
dilakukan pada awal penulisan maka dihasilkan konsep awal yang mantap sebagai
dasar penulisan yang berupa kerangka karangan. Beberapa hal yang perlu
dimantapkan sejak awal penulisan antara lain: pemilihan pokok masalah, sudut
pandang pemecahan masalah, sikap dan pendirian, serta bentuk atau kerangka
karangan.

Dalam penyempurnaan isi karya ilmiah penulis dapat melakukan pemikiran secara
reflektatif berupa

1. Tujuan
2. Keutuhan materi tulisan
3. Organisasi materi tulisan

4) Ketepatan Fakta, Ilustrasi, dan Contoh

Untuk mengoreksi ketepatan fakta, ilustrasi, dan contoh, penulus dapat mengajukan
pertanyaan : apakah sema fakta ilustrasi, dan contoh-contoh sudah tersaji dengan
tepat?

Penyempurnaan Bahasa

Penyempurnaan bahasa merupakan revisi tulisan terhadap paragraf, kalimat, kata,


bahkan ejaan dan tanda baca. Revisi bahasa diawali dengan mengecek atau membaca
ulang secara cermat tulisan yang dihasilkan.Kecermatan diperlukan untuk mengetahui
kesalahan penulis yang dilakukan.

Beberapa hal berikut ini dapat digunakan sebagai pemandu penulis dalam
merevisi tulisan terhadap beberapa aspek kebahsan yang meliputi:

1. Pengorganisasian peragraf
2. Peyusunan kalimat efektif
3. Pemilihan kata
a. Pengorganisasian Paragraf

Untuk mendapatkan paragraf yang terorganisasi dengan baik, perlu


memperhatikan hal berikut

• Apakah kalimat topik telah dikemukankan dengan jelas pada setiap paragraf?
• Apakah tulisan telah terhindar dari pragraf yang tak lengkap?
• Apakah berkisinambungan pikiran dalam dan antarparagraf telah terkandung
dalam setiap paragraf?
• Apakah setiap paragraf telah terhindar dari pernyataan yang tidak relevan?
b. Penyusunan Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat diperoleh jika penulis menyepurnakan tulisan dengan


memperhatikan

Apakah kalimat yang tersusun sudah :

• Mengandung unsur-unsur yang lengkap

• Menampilkan kesejajaran antara gagasan yang dikemukakan dengan bentuk


kebahasaan yang dipergunakan

• Memiliki hubungan kebernalaran antara bagian yang dihubungkan dengan


yang disampaikan

• Sudah tersusun secara cermat

c. Pemilihan Kata
Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan kata yaitu
1. Ketepatan pemilihan kata
2. Kecermatan pemilihan kata
3. Keserasian pemilihan kata

5.3 Penyempurnaan Teknik Penulisan

Salah satu ciri karya ilmiah adalah sistematis. Dengan demikian karya ilmiah
yang baik dapat dilihat dari sitematika penulisannya. Beberapa hal yang dapat
dijadikan pemandu penyempurnaan teknik yaitu

1. Apakah halaman sampul telah memuat judul, maksud penulisan, nama


penulis, dan tempat serta waktu penulisan karya ilmiah dengan teknik
penulisan yang benar?

2. Apakah daftar tabel, gambar, dan lampiran telah ditulis dengan benar?

3. apakah bagian pendahuluan telah memuat latar belakang, masalah, dan


tujuan penulisan?
4. Apakah teks utama memuat pokok-pokok makalah yang signifikan
dengan pokok-pokok masalah yang dikemukakan dibagian
pendahuluan?

5. Apakan bagian penutup telah memuat simpulan dan atau rangkuman


bahsan, dan saran-saran ?

6. Apakah karya ilmiah telah diketik sesuai dengan teknik pengetikan


yang benar?

7. Apakah kutipan dalam karya ilmiah telah ditulis sesuai teknik?

8. Apakah tabel dan gambar yang ada sudah ditulis dengan benar?

Apakah daftar pustaka telah ditulis sesuai dengan teknik yang benar?

Anda mungkin juga menyukai