Anda di halaman 1dari 38

Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Kepegawaian

Badan Kepegawaian Negara

PENULISAN
KARYA TULIS
ILMIAH
JENIS KARYA TULIS ILMIAH
1. penelitian/pengkajian/ survei/ evaluasi yang dipublikasikan/tidak dipublikasikan
a. buku/majalah ilmiah internasional yang terindek. AK 20
b. buku/majalah ilmiah nasional terakreditasi. AK 12,5
c. buku/majalah ilmiah yang diakui Organisasi Profesi dan Instansi Pembina. AK 6
d. buku; AK 8
e. majalah ilmiah AK 4
2. tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri di yang dipublikasikan/tidak
dipublikasikan
a. buku yang diterbitkan dan diedarkan secara nasional; AK 8
b. majalah ilmiah yang diakui oleh Organisasi Profesi dan Instansi Pembina; AK 4
c. buku; AK 7
d. Majalah, AK 3,5
3. Prasaran berupa tinjauan, gagasan dan/atau ulasan ilmiah pada pertemuan ilmiah
dalam bentuk naskah
• AK 2,5
4. Artikel yang dipublikasikan
• AK 2

KETENTUAN ANGKA KREDIT KARYA TULIS ILMIAH


2 Penulis (60% Penulis Utama dan 40% Penulis Pembantu)
3 Penulis (50% Penulis Utama dan 25% Penulis Pembantu)
4 Penulis (40% Penulis Utama dan 20% Penulis Pembantu)

KEWAJIBAN PEMENUHAN AK PENGEMBANGAN PROFESI


1. 4 (empat) bagi Pejabat Fungsional Mahir yang akan naik jabatan setingkat lebih
tinggi menjadi Pejabat Fungsional Penyelia.
2. 6 (enam) bagi Pejabat Fungsional Ahli Muda yang akan naik jabatan setingkat lebih
tinggi menjadi Pejabat Fungsional Ahli Madya.
3. 12 (dua belas) bagi Pejabat Fungsional Ahli Madya yang akan naik jabatan setingkat
lebih tinggi menjadi Pejabat Fungsional Ahli Utama

Page 1 of 8
ALUR PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH
Langkah Pertama Melakukan PERSIAPAN (Proses 3 Tahap)
Langkah Kedua Membuat OUTLINE (Struktur/Outline KARYA TULIS ILMIAH)
Langkah Ketiga Mulai MENULIS (Mengacu pada Struktur/Outline KARYA TULIS
ILMIAH)

LANGKAH-LANGKAH MEMBUAT KARYA TULIS ILMIAH


1. Tahap persiapan atau perencanaan
2. Tahap pengumpulan informasi
3. Tahap Pelaksana Draf
4. Tahapan menulis draf
5. Tahapan revisi
6. Tahap penyuntingan
7. Tahap publikasi
8. Evaluasi

Sistematika Penulisan Karya Tulis Ilmiah


1. Bagian Awal
2. Bagian Inti
3. Bagian Akhir

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH, KERANGKA PENULISAN MAKALAH,


1. Bagian Awal
a. Judul
b. Lembar Pengesahan
c. Lembar Pernyataan
d. Kata Pengantar
e. Daftar Isi
2. Bagian Inti
a. PENDAHULUAN
• Latar Belakang
b. PEMBAHASAN

Page 2 of 8
c. PENUTUP
• Kesimpulan
• Saran
3. Bagian Akhir
a. DAFTAR PUSTAKA
b. LAMPIRAN

PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH, KERANGKA PENULISAN BUKU


1. Bagian Awal
a. Judul
b. Lembar Pengesahan (Anak Lampiran 1)
c. Lembar Pernyataan (Anak Lampiran 2)
d. Abstrak
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Tabel, Gambar, Lambang dsb

2. Bagian Inti
a. PENDAHULUAN
• Latar Belakang
• Rumusan Masalah
• Tujuan
• Kegunaan/Manfaat
b. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN
• Tinjauan Pustaka
• Kerangka Pemikiran
c. OBJEK DAN METODE PENULISAN
• Objek Penulisan
• Metode Penulisan
d. PEMBAHASAN
e. PENUTUP

Page 3 of 8
• Kesimpulan
• Saran

3. Bagian Akhir
a. DAFTAR PUSTAKA
b. LAMPIRAN

TIPS DALAM PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH


1. Membuat Judul Karya Ilmiah
2. Memberikan isi latar belakang yang bagus
3. Membuat rumusan masalah
4. Membuat pembahasan yang sederhana dan sesuai dengan variabel judul
5. Membuat kesimpulan

Pengetikan, Pengetikan naskah tulisan karya tulis/karya ilmiah dilakukan dengan


komputer, pengaturan lay-out sebagai berikut:
a. Pias (marjin) atas : 3 cm dari tepi kertas
b. Pias (marjin) kiri : 3 cm dari tepi kertas
c. Pias (marjin) bawah : 3 cm dari tepi kertas
d. Pias (marjin) kanan : 3 cm dari tepi kertas

Pengetikan hanya dilakukan pada satu muka kertas, tidak diketik bolak-balik.
Jenis huruf yang digunakan adalah Times New Roman atau Arial dengan ukuran
sebagai berikut:
a. font 12 untuk isi naskah.
b. font 16 dan tebal untuk judul dalam bahasa Indonesia.
c. font 12 dan tebal untuk nama penulis pada judul.
d. font 14 dan tebal untuk nama lembaga pada judul.
e. font 10 dan tebal untuk tulisan lain pada judul.

Spasi (Jarak antar Baris)


1. Jarak antar baris adalah satu setengah spasi.

Page 4 of 8
2. Jarak antara penunjuk bab (misalnya BAB I) dengan tajuk bab (misalnya
PENDAHULUAN) adalah dua spasi.
3. Jarak antara tajuk bab (judul bab) dengan teks pertama isi naskah atau antara tajuk
bab dengan tajuk sub bab adalah empat spasi.
4. Jarak antara tajuk sub bab (judul sub bab) dengan baris pertama teks isi naskah
adalah dua spasi.
5. Tiap alinea teks isi naskah diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima
ketukan.
6. Jarak antara baris akhir teks ini dengan tajuk sub berikutnya adalah empat spasi.
7. Jarak antara teks dengan tabel, gambar, grafik, atau diagram adalah tiga spasi.
8. Alinea baru diketik menjorok ke dalam (ke kanan) sejauh lima ketukan dari pias
(marjin) kiri teks isi naskah, sedang jarak antar alinea adalah dua spasi.
9. Petunjuk bab dan tajuk bab selalu diketik pada halaman baru.

Penomoran Halaman
1. Halaman Bagian Awal
a. Penomoran halaman pada bagian awal penulisan karya tulis/karya ilmiah, mulai
dari halaman judul (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman
Daftar Lampiran, menggunakan angka romawi kecil (misalnya i, ii, dst).
b. Halaman judul tidak diberi nomor urut halaman (nomor halaman ini tidak
diketik), tetapi diperhitungkan sebagai nomor urut untuk halaman berikutnya.
c. Halaman Abstrak sampai dengan halaman Lampiran diberi nomor urut halaman
dengan angka romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman judul
(halaman iii, iv, dst).
d. Nomor halaman diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan jarak 3
(tiga) spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan
angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin) kanan teks.

2. Halaman Bagian Inti


a. Penomoran halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB
V (PENUTUP) menggunakan angka (1, 2, dst) dan diletakkan pada pias (marjin)
kanan dengan jarak 3 (tiga) spasi dari pias (marjin) atas (baris pertama teks pada

Page 5 of 8
halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan pias (marjin)
kanan teks.
b. Untuk tiap-tiap tajuk BAB, mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai
dengan BAB V (PENUTUP) nomor halaman diketik pada pias (marjin) bawah
tepat di tengah-tengah dengan jarak 3 (tiga) spasi dari pias (marjin) bawah teks.

3. Halaman Bagian Akhir


a. Penomoran halaman pada bagian akhir penulisan karya tulis/karya ilmiah, mulai
dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP,
menggunakan angka yang diketik pada pias (marjin) atas sebelah kanan dengan
jarak 3 (tiga) spasi dari pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus
dengan pias (marjin) kanan teks.
b. Penomoran halaman pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman
DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, diketik pada pias
(marjin) bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari pias (marjin)
bawah teks.
c. Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian
inti penulisan karya tulis/karya ilmiah.

Penulisan Daftar Pustaka


1. Pengarang tunggal:
Goldschmidt, W. 1992. The Human Career The Self in Symbolic Woorld.
Cambridge: Black Well.
2. Pengarang bersama:
Corcoran, K. & Fischer,J. 1987. Measures for clinical Practice: a Source Book.
New York: The Free Press.
3. Redaksi atau Suntingan:
Koentjaraningrat (red). 1983. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Penerbit PT Gramedia.
4. Terjemahan:
Scott, J.C. 2000. Senjatanya Orang-orang Kalah. Terjemahan A. Rahman
Zainuddin, Sayogyo dn Mien Joehaar. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Page 6 of 8
5. Bab dalam buku:
Fleishman, I.A. 1973. Twenty Years of Consideration and Structure. Dalam
Fleishman, I.A. & Hunt, J.G. (penyunting). “Current Development in the Study of
Leadership” Selected Reading, hlm. 1-37. Carbondale: Southern Illinois University
Press.

NILAI SEBUAH KARYA TULIS ILMIAH


01. Keaslian gagasan-tidak “menjiplak”
02. Berbobot, Komunikatif, Berstruktur & Berpola
04. Prinsip Dasar adalah ObjeKarya Tulis Ilmiahf, Deskriptif, Analitis, Sistematis
03. Kualitas penalarannya

PENJELASAN DAN CONTOH CONTOH


1. Uraian dan Latar Belakang Masalah
• Menjelaskan mengenai berbagai masalah dan akar masalah yang terjadi pada
saat lalu, pada saat ini dan masa yang akan datang.
• Contoh: masalah masalah dalam pelaksanaan merit system. Mengapa merit
system tidak berjalan di suatu daerah. Akar masalah: intervensi politik, masalah
budaya masyarakat (feodalisme,keluarga besar).

2. Rumusan Masalah
• Pertanyaan Penelitian atau Penulisan:
• Apa yang menjadi penyebab merit system tidak berjalan di daerah X ?
• Bagaimana strategi untuk menjamin pelaksanaan merit system di daerah X?

3. TEORI DAN KONSEP YANG DIPERGUNAKAN


• Teori merit system
• Teori representative bureaucracy
• Teori neutrality of bureaucracy
• Konsep Budaya Indonesia
Debat teori: dan Novelty: bahwa merit system tidak berada dalam ruang vacuum

Page 7 of 8
4. Metode Penelitian
• Pendekatan: Kualitatif, Kuantitatif
• Tehnik Pengumpulan data: Survey, Wawancara, FGD, Observasi
• Tools analisis: Uji Statistik,

5. Hasil dan Pembahasan


• Analisis data dan informasi atas hasil yang diperoleh melalui kajian dan
penelitian
• Berupa: temuan hubungan antar berbagai faktor, temuan baru dari faktor faktor
yang mempengaruhi suatu hal, validasi atas faktor yang selama ini ada, refleksi
sejarah dan proyeksi untuk masa depan.

6. Kesimpulan
• Jawaban atas pertanyaan penelitian atau tujuan penulisan karya ilmiah secara
praKarya Tulis Ilmiahkal dan teoritikal
• Jawaban atas debat teori dan sumbangan teori pada masa yang akan datang
• Misal: Merit system tidak bisa diterapkan di semua kondisi. Ada prasyarat yang
harus dipenuhi. Faktor politik dan faktor budaya mempengaruhi pelaksanaan
merit system.

Page 8 of 8
MODUL DIKLAT ANALIS KEPEGAWAIAN

PEMBUATAN KARYA TULIS/KARYA


ILMIAH DIBIDANG MANAJEMEN PNS

Penulis:
1. Satia Supardy, SH, M.Pd
2. Warli, SH

PUSAT PEMBINAAN JABATAN FUNGSIONAL KEPEGAWAIAN


BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA
JAKARTA, 2014
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembahasan mengenai karya tulis ilmiah yang disampaikan dalam modul ini
dengan nawaitu untuk memberikan motivasi dalam pengembangan profesi kepada
pejabat fungsional analis kepegawaian, diharapkan dapat meringankan dalam
pembutan karya ilmiah dibidang manajemen Pegawai Negeri Sipil. Sebagaimana
diketahui yang dimaksud analis kepegawaian adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS)
yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat
yang berwenang untuk melakukan kegiatan manajemen PNS dan pengem-
bangan sistem manajemen PNS. Sedangakan secara tegas berdasarkan Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara, pada Pasal 1 angka
11 disebutkan, bahwa Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi
dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian
dan keterampilan tertentu.

Juga, berdasarkan Pasal 6 Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor PER/36/M.PAN/1 1/2006 tentang Jabatan Fungsional Analis Kepe-
gawaian dan Angka Kreditnya, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/14/ M.PAN/6/2008
antara lain diatur bahwa unsur dan sub unsur kegiatan Analis Kepegawaian yang
dinilai angka kreditnya antara lain pengembangan profesi berupa pembuatan karya
tulis/karya ilmiah bidang manajemen Pegawai Negeri Sipil.

Adapun tujuan penyusunan modul karya tulis ilmiah analis kepegawaian ini,
yang diperuntukan bagi pejabat fungsional analis Kepegawaian diharapkan mampu
dalam menyusun karya tulis/karya ilmiah ruang lingkup bidang manajemen Pegawai
Negeri Sipil. Karenanya modul ini dibuat khusus untuk memberi pemahaman tentang
Penulisan karya Ilmiah dalam pengembangan profesi berupa pembuatan karya
tulis/karya ilmiah bidang manajemen Pegawai Negeri Sipil. Hal ini perlu untuk
dikemukakan, sebagai tindak lanjut dengan telah terbitnya Peraturan Kepala Badan

1
Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2009 tentang pedoman Penulisan Karya
Tulis/Karya Ilmiah Analis Kepegawaian.

B. Deskripsi Singkat

Diklat Fungsional Analis Kepegawaian Keahlian PNS bagi pejabat


fungsional pengelola kepegawaian dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan,
dan keterampilan dengan ruang lingkup bahasan tentang karya tulis ilmiah dalam
bentuk buku dan makalah yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan,
karya tulis ilmiah berupa tinjauan bentuk buku dan makalah serta karya tulis ilmiah
untuk pertemuah ilmiah.

C. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah mengikuti pembelajaran mata ajar ini peserta Diklat diharapkan


dapat mengerti dan membuat tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan
makalah yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan, karya tulis ilmiah
berupa tinjauan bentuk buku dan makalah serta karya tulis ilmiah untuk pertemuah
ilmiah.

D. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah mengikuti pembelajaran mata ajar ini peserta Diklat diharapkan dapat :

1. Menjelaskan dan mempraktikan pembuatan karya tulis ilmiah dalam bentuk buku
dan makalah yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan;

2. Menjelaskan dan mempraktikan pembuatan karya tulis ilmiah berupa tinjauan


bentuk buku dan majalah;

3. Menjelaskan dan mempraktikan pembuatan karya tulis ilmiah untuk pertemuah


ilmiah.

2
BAB II

KARYA TULIS ILMIAH BUKU DAN MAKALAH

Menulis adalah aktivitas seluruh otak yang menggunakan belahan otak kanan
(emosional) dan belahan otak kiri (logika) (DeProter, 1999:179). Peran otak kanan
(emosi) dalam kegiatan menulis adalah memberikan semangat, melakukan spontanitas,
memberi warna emosi, memberikan imajinasi, membuat gairah, memberikan nuansa
unsur baru, dan memberikan corak kegembiraan dalam tulisan sedangkan peran otak
kiri (logika) dalam menulis adalah membuat perencanaan (outline), menggunakan
tatabahasa, melakukan penyuntingan, mengerjakan penulisan kembali, dan melakukan
penelitian tanda baca.

Camel Bird (2001:32) menyatakan bahwa seorang penulis di depan komputer


itu ibarat kucing yang terperangkap di balkon; mereka kadang menulis paling baik
ketika mereka terjebak dalam bahaya, menjerit untuk menyelamatkan hidup mereka.
Jika saya mengurung siswa-siswa saya di balkon, kadang saya mendapat hasil berupa
suara mereka.

A. Pengertian dan Jenis Karya Tulis Ilmiah


1. Pengertian Karya Tulis Ilmiah

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan
pengetahuan orang lain sebelumnya. Dalam bahasa Inggris dikenal dengan
scientific paper adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil
penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim
dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

3
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:700—2) mengartikan makalah
adalah karya tulis pelajar dan mahasiswa sebagai laporan hasil pelaksanaan tugas
sekolah atau perguruan tinggi. Sedangkan ilmiah berarti secara ilmu pengetahuan;
memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan (KBBI, 2001:423).

Sedangkan pengertian artikel ilmiah adalah


perasan (inti sari) dari laporan lengkap
(monograf), yang disusun lebih padat dan
disesuaikan dengan jumlah halaman yang
disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Dan
maksud Laporan Ringkas (Summary Report)
dalam modul ini adalah laporan yang disusun atau ditulis kembali berdasarkan
artikel ilmiah atau studi-studi yang berkenaan dengan kepentingan masyarakat
dalam bentuk yang mudah dipahami dan dengan bahasa yang tidak terlalu teknis.
Laporan ini hanya memuat temuan-temuan utama saja tanpa menyajikan desain
dan metode yang dipakai dalam melakukan penelitian.

Dalam pengertian lain karya ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang
ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan
pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Menurut Dr. H. Endang
Danial AR., M.Pd. (2001:4) bahwa karya ilmiah adalah berbagai macam tulisan
yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok dengan menggunakan tata cara
ilmiah. Tata cara ilmiah adalah suatu sistem penulisan yang didasarkan pada
sistem, masalah, tujuan, teori dan data untuk memberikan alternatif pemecahan
masalah tertentu. Sedangkan Djuroto dan Bambang (2003:12-13) bahwa karya
tulis ilmiah adalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah. Pembahasan itu
dilakukan berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat
dari suatu penelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium ataupun kajian
pustaka.

Pengertian berdasarkan Perka BKN No. 2 Tahun 2009 disebutkan, bahwa Karya
tulis/karya ilmiah bidang manajemen PNS adalah tulisan hasil penelitian, pengujian,
survai, dan atau evaluasi bidang manajemen PNS sesuai dengan kaidah-kaidah

4
penulisan sebagaimana diatur dalam pedoman ini.

Dengan demikian dapat disimpulkan, (secara bebas) karya ilmiah dibidang


manajamen Pegawai Negeri Sipil adalah karya tulis (dipublikasi maupun tidak
dipublikasikan) yang memaparkan baik hasil penelitian atau pengkajian maupun
suatu tinjauan yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan
memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.

2. Jenis Karya Tulis Ilmiah

Suharjono (2006) menyatakan, sebuah KTI memenuhi syarat sebagai sebuah hasil
pengembangan profesi jika memenuhi kriteria “APIK”, yaitu Asli, Perlu, Ilmiah,
dan Konsisten.

a. Asli. Karya tulis ilmiah itu haruslah merupakan karya diri si penulis, bukan
karya orang lain, bukan pula dibuatkan oleh orang lain, atau menggunakan
karya orang lain. KTI yang tidak asli dapat terindentifikasi antara lain melalui
adanya indikasi bahwa tulisan itu skripsi, penelitian atau karya orang lain,
adanya lokasi dan subjek yang tidak konsisten, waktu pelaksanaan yang tidak
sesuai, data yangtidak konsisten, tanggal yang tidak konsisten, dan lain-lain.

b. Perlu. KTI seharusnya merupakan hasil sebuah usaha pemecahan masalah


yang diperlukan oleh penulis dalam pengembangan profesi. Oleh karena itu,
haruslah jelas manfaatnya bagi guru, siswa atau sekolah. KTI yang tidak perlu
dapat terlihat dari masalah yang dikaji terlalu luas, tidak langsung
berhubungan dengan usaha pengembangan profesi, tidak jelas manfaatnya,
sudah jelas pemecahannya, dan tidak termasuk macam KTI yang
dipersyaratkan untuk pengembangan profesi.

c. Ilmiah. Sebagai karya ilmiah, KTI haruslah mengkaji permasalahan di


khasanah keilmuan, menggunakan kriteria kebenaran ilmiah (tidak didasarkan
pada praduga, mitos, akal sehat, atau asumsi), menggunakan metode ilmiah
(umumnya memuat dugaan teoritis dan uji empiris), dan memakai tatacara
penulisan ilmiah. Selain tidak memenuhi beberapa kriteria di atas, suatu KTI

5
yang tidak ilmiah juga terindikasi oleh tidak jelasnya rumusan masalah,
landasan teori yang tidak sesuai, data yang tidak relevan dan tidak valid,
analisis yang tidak sesuai, serta kesimpulan yang tidak sesuai atau tidak
menjawab rumusan masalah.

d. Konsisten. Permasalahan yang diangkat dalam KTI haruslah sesuai dengan


kompetensi si penulis sebagai seorang guru, dan sesuai pula dengan tujuan
penulis untuk pengembangan profesinya sebagai guru dan terkait dengan
dunia pendidikan.

Jenis-jenis karya ilmiah umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:

a. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.

b. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam
makalah.

c. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis


berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung
(obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil,
atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.

d. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri.

e. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat
dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid) dengan

6
analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri, yang
berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan oleh
penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar
doktor (S3).

Manfaat Karya Tulis Ilmiah

Sedangkan Manfaat Penyusunan karya ilmiah menurut Sikumbang (1981),


sekurang-kurangnya ada enam yaitu :
a. Penulis dapat terlatih mengembangkan keterampilan membaca yang efektif
karena sebelum menulis karya ilmiah, ia mesti membaca dahulu kepustakaan
yang ada relevansinya dengan topik yang hendak dibahas.
b. Penulis dapat terlatih menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber,
mengambil sarinya, dan mengembangkannya ke tingkat pemikiran yang lebih
matang.
c. Penulis dapat berkenalan dengan kegiatan perpustakaan seperti mencari
bahan bacaan dalam katalog pengarang atau katalog judul buku.
d. Penulis dapat meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasi dan
menyajikan data dan fakta secara jelas dan sistematis.
e. Penulis dapat memperoleh kepuasan intelektual.
f. Penulis turut memperluas cakrawala ilmu pengetahuan masyarakat.

Ciri-Ciri karya tulis ilmiah

1) Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup.
Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan
sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan
tersebut.

7
2) Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua
karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar
pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya
abstrak.

3) Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan
menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan banyak menggunakan
bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.

4) Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang
tercermin dari pilihan kata atau istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif
dengan struktur yang baku.
Hakikat karya ilmiah: mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang
sistematis, metodologis, dan konsisten.
Syarat menulis karya ilmiah
a. Motivasi dan displin yang tinggi;
b. Kemampuan mengolah data;
c. Kemampuan berfikir logis (urut) dan terpadu (sistematis);
d. Kemampuan berbahasa.

Sifat karya ilmiah formal harus memenuhi syarat:


a. Lugas dan tidak emosional mempunyai satu arti, sehingga tidak ada
tafsiran sendiri-sendiri (interprestasi yang lain).
b. Logis disusun berdasarkan urutan yang konsisten
c. Efektif satu kebulatan pikiran, ada penekanan dan pengembagan.
d. Efisien hanya mempergunakan kata atau kalimat yang penting dan mudah
dipahami
e. Ditulis dengan bahasa Indonesia yang baku.

3. Bentuk Karya Tulis Ilmiah

Dalam karya ilmiah dikenal antara lain berbentuk makalah, report atau laporan
ilmiah yang dibukukan, dan buku ilmiah.

8
a. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah

Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam publikasi ilmiah,


misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau
majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah
singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.

b. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang Dibukukan

Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk melaporkan hasil-hasil


penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh seseorang atau
kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis di
perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.

c. Buku Ilmiah

Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk
buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara komersial di
pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan
umum yang lain.

B. Karya Tulis Ilmiah Yang Di Publikasikan


Karya tulis yang telah dicetak dan diterbitkan dalam suatu media
disebut publikasi (publication). Pengertian diterbitkan adalah disebarluaskan
atau diumumkan. Dengan demikian tujuan publikasi adalah menyebarluaskan
informasi, yang dapat berupa data, ilmu pengetahuan, pesan, pedoman, himbauan
atau gagasan yang bermanfaat yang disampaikan kepada masyarakat. Tanggapan
dari pembaca dapat dipublikasikan sehingga publikasi
menjadi media tukar-menukar informasi. Publikasi
juga berfungsi sebagai dokumen yang tersimpan dalam
perpustakaan, baik dalam bentuk cetakan maupun
media elektronik dan apabila diperlukan mudah untuk
ditelusuri. Oleh karena itu, publikasi harus memenuhi

9
beberapa persyaratan, diantaranya adalah perlunya nomor ISSN (International
Standard Serial Number) untuk publikasi yang terbit secara berkala (seri) dan
ISBN (International Standard Book Number) untuk publikasi (buku) yang terbit
secara tunggal). Baik ISSN maupun ISBN dicetak ditempat yang mudah terlihat
(SOEHARDJAN, 1997).
1). Karya Tulis Ilmiah Dalam Bentuk Buku
Adapun Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku ilmiah dalam modul ini adalah
karya ilmiah yang tersusun dan tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit
buku umum untuk dijual secara komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi
pelajaran khusus sampai ilmu pengetahuan umum yang lain.
Adapun Karya tulis ilmiah analis kepegawaian menurut Perka BKN No. 2 Tahun
2009 adalah :

a. Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengujian, survei dan atau evaluasi
bidang manajemen PNS yang dipublikasikan dan diterbitkan serta diedarkan
secara nasional;

b. Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengujian, survei dan atau evaluasi
bidang manajemen PNS yang tidak dipublikasikan tetapi didokumentasikan;

c. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri bidang manajemen PNS yang dipublikasikan dan diterbitkan serta
diedarkan secara nasional;

d. Karya tulis/karya ilmiah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan
sendiri bidang manajemen PNS yang tidak dipublikasikan tetapi didoku-
mentasi kan.

Adapun kerangka penulisan dalam bentuk buku berdasarkan Perka BKN Nomor 2
Tahun 2009 Tentang Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Analis Kepegawaian
adalah sebagai berikut :

a). ABSTRAK

b). KATA PENGANTAR

c). DAFTAR ISI

d). DAFTAR TABEL

10
e). DAFTAR GAMBAR

f). DAFTAR LAMBANG

g). DAFTAR SINGKATAN

h). DAFTAR LAMPIRAN

i). BAB I PENDAHULUAN

j). BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN/ATAU KERANGKA PEMIKIRAN

k). BAB III OBJEK DAN METODE PENULISAN

l). BAB IV PEMBAHASAN

m). BAB V PENUTUP

n). DAFTAR PUSTAKA

o). LAMPIRAN

2) Karya Tulis Ilmiah Dalam Bentuk Makalah

Makalah ilmiah adalah kajian atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri yang
disajiakan dalam bentuk tulisan. Seperti halnya karya tulis lainnya, makalah
harus mengandung permasalahan yang menuntut pemecahan, adanya prosedur
atau metode pemecahan masalah dan adanya kesimpulan pembahasan.
Berdasarkan prosedur pemecahan masalah, dapat dibedakan dua jenis makalah
yakni makalah deduktif atau makalah yang pemecahan masalahnya didasarkan
atas berpikir rasional dan atau melalaui telaah kepustakaan, dan makalah
induktif atau makalah yang pemecahan masalahnya didasarkan atas berpikir
empiris melalui data dan fakta yang diperoleh dari lapangan.

Karya tulis ilmiah dalam bentuk makalah pada umumnya disusun untuk
penulisan didalam publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu
pengetahuan, proceeding untuk seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan
dan sebagainya. Maka ciri pokok makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok
saja dan tanpa daftar isi.

11
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal
(pendahuluan) yang merupakan pengantar ke bagian inti, bagian inti (pokok
pembahasan), dan bagian penutup yang merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
Kerangka penulisan karya tulis/karya ilmiah Analis Kepegawaian dalam
bentuk makalah, yang diatur Perka BKN Nomor 2 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah Analis Kepegawaian sebagai berikut :

1) KATA PENGANTAR

2) DAFTAR ISI

3) BAB I PENDAHULUAN

4) BAB II PEMBAHASAN

5) BAB III PENUTUP

6) DAFTAR PUSTAKA

C. Karya Tulis Ilmiah Yang Tidak Publikasi

Jenis Karya tulis Ilmiah berdasarkan penyebarannya dibedakan atas karya ilmiah
yang dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan, diuraikan
sebagai berikut.

1. Karya Tulis Ilmiah Dipublikasikan

Karya tulis ilmiah dipublikasikan adalah karya tulis yang dipublikasikan pada
pertemuan ilmiah atau melalui media cetak seperti jurnal, buku, monografi dan
pro siding. Publikasi kaya tulis ilmiah tersebut dapat bersifat terbatas untuk
kalangan tertentu dapat juga bersifat umum atau komersial. Karya tulis ilmiah
yang dipublikasikan meliputi makalah, artikel ilmiah, jurnal, poster hasil
penelitian dan buku.

a. Makalah dan Artikel Ilmiah

Makalah adalah karya ilmiah yang disampaikan dalam suatu pertemuan


ilmiah yang penyusunannya berasal dari hasil penelitian atau kajian teoritis.
Pada umumnya format makalah yang diseminarkan sudah dalam bentuk

12
artikel ilmiah. Artikel ilmiah adalah karya ilmiah yang merupakan hasil
penelitian atau kajian teoritis dimuat dalam majalah ilmiah dengan disiplin
ilmu tertentu atau jurnal.

b. Jurnal

Jurnal adalah suatu terbitan berkala yang berisi artikel ilmiah hasil
penelitian atau kajian teoritis dalam bidang ilmu tertentu. Jurnal harus
memiliki International Series Serial Number (ISSN) yang diperoleh dari Pusat
Dokumentasi Ilmiah Indonesia•Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(PDII•LIPI). Berdasarkan tingkatannya jurnal dapat dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu jurnal tidak terakreditasi dan terakreditasi. Setiap
pengelola jurnal dapat menetapkan pro sedur dan persyaratan naskah yang
dapat dimuat dalam jurnal bersangkutan.

c. Poster Hasil Penelitian

Poster hasil penelitian adalah suatu bentuk visualisasi dari makalah hasil
penelitian yang disajikan dalam kegiatan seminar. Poster harus
mampu menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak sasaran yang
dituju secara jelas, menarik, kronologis dan tidak menimbulkan makna
ganda. Poster hasil penelitian memuat tentang: a) identitas poster berisi
judul, nama peneliti, perguruan tinggi, dan konsorsium penelitian; b)
tujuan/metode/hasil berisi visualisasi ringkas yang dapat dibaca dari jarak
lebih kurang dua meter; c) temuan dan saran berisi hasil temuan ilmiah
penelitian. Ukuran poster bervariasi sesuai permintaan penyelenggara
kegiatan ilmiah (Depdiknas, 2006).

d. Buku Ajar, Modul, dan Buku Referensi

Buku ajar dan modul merupakan buku yang spesifik ditujukan untuk
mendukung terselenggaranya proses belajar mengajar pada mata kuliah
tertentu berdasarkan kurikulum yang berlaku. Buku ajar harus
dilengkapi dengan kompetensi yang ingin dicapai pada setiap topik
pembahasan. Pada akhir pembahasan harus dilengkapi soal•soal evaluasi.

13
2. Karya Tulis Ilmiah Tidak Dipublikasikan

Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan adalah karya tulis ilmiah yang hanya
didokumentasikan di perpustakaan. Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan meliputi
laporan: a) penelitian; b) penelitian dosen/mahasiswa; c) kegiatan mahasiswa;
dan d) tugas akhir mahasiswa.

a. Laporan Penelitian

Laporan penelitian adalah karya tulis ilmiah yang merupakan bentuk akhir
kegiatan penelitian yang dilakukan peneliti. Format dan teknik penulisan
laporan penelitian disesuaikan dengan persyaratan pemberi dana.

b. Laporan Penelitian Dosen/Mahasiswa

Laporan penelitian mahasiswa adalah karya tulis ilmiah berbentuk penelitian,


skripsi, tesis dan disertasi. Laporan tersebut merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh peningkatan kualitas dosen, gelar akademik sesuai
dengan stratanya. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis untuk
mencapai derajat kesarjanaan jenjang strata tiga (S3) atau doktor. Tesis
adalah karya ilmiah yang ditulis untuk mencapai derajat kesarjanaan
jenjang strata dua (S2) atau magister. Skripsi adalah karya ilmiah yang
ditulis untuk mencapai derajat kesarjanaan jenjang strata satu (S1).

c. Laporan Kegiatan Mahasiswa

Laporan kegiatan mahasiswa adalah karya ilmiah yang melaporkan tentang


kegiatan mahasiswa program diploma dan S1 untuk memenuhi salah satu
syarat akademik dan bukan sebagai tugas akhir. Kegiatan mahasiswa yang
dilaporkan adalah kuliah kerja baik yang dilaksanakan melalui Lembaga
Pengabdian Masyarakat seperti Kuliah Kerja Usaha (KKU) maupun dilaksanakan
melalui jurusan masing•masing, seperti Praktek Kerja Lapang (PKL), Kerja
Industri (Magang).

d. Laporan Tugas Akhir Mahasiswa

Laporan tugas akhir mahasiswa program diploma adalah karya tulis ilmiah yang
ditulis oleh mahasiswa program diploma sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan studi pada program yang bersangkutan.

14
D. Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai pembahasan bab di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Berikan analisa Saudara sejauhmana urgensinya karya tulis ilmiah bidang


manajemen Pegawai Negeri Sipil dalam pengembangan profesi pejabat analis
kepegawaian !

2) Bagaimana menurut pemahaman Saudara, adakah pembedakan pengertian


antara karya tulis ilmiah dengan artikel ilmiah !

3) Jelaskan menurut analisa Saudara berkaitan karya tulis ilmiah yang


dipublikasikan dan karya tulis ilmiah yang tidak dipublikasikan !

Petunjuk Jawaban Latihan !

Untuk menjawab soal latihan ini, cobalah Saudara pahami dan cermati uraian
tentang “Karya Tulis Ilmiah Buku dan Makalah” dalam uraian pembahasan Bab II,
pada modul ini.

E. Rangkuman

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah adalah karya seorang ilmuwan (yang berupa hasil
pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan
orang lain sebelumnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:700—2)
mengartikan makalah adalah karya tulis pelajar dan mahasiswa sebagai laporan
hasil pelaksanaan tugas sekolah atau perguruan tinggi. Sedangkan ilmiah berarti
secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan (KBBI,
2001:423).

Sedangkan pengertian artikel ilmiah adalah perasan (inti sari) dari laporan lengkap
(monograf), yang disusun lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang
disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah. Suharjono (2006) menyatakan, sebuah KTI
memenuhi syarat sebagai sebuah hasil pengembangan profesi jika memenuhi
kriteria “APIK”, yaitu Asli, Perlu, Ilmiah, dan Konsisten.

15
Karya tulis yang telah dicetak dan diterbitkan dalam suatu media
disebut publikasi (publication). Pengertian diterbitkan adalah disebarluaskan
atau diumumkan. Dengan demikian tujuan publikasi adalah menyebarluaskan
informasi, yang dapat berupa data, ilmu pengetahuan, pesan, pedoman,
himbauan atau gagasan yang bermanfaat yang disampaikan kepada masyarakat

Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan adalah karya tulis ilmiah yang hanya
didokumentasikan di perpustakaan. Karya tulis ilmiah tidak dipublikasikan seperti
laporan: a) penelitian; b) penelitian dosen/mahasiswa; c) kegiatan mahasiswa;
dan d) tugas akhir mahasiswa.

Jenis-jenis karya ilmiah umum karya ilmiah di perguruan tinggi, menurut Arifin
(2003), dibedakan menjadi:

a. Makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah yang
pembahasannya berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.
makalah menyajikan masalah dengan melalui proses berpikir deduktif atau
induktif.

b. Kertas kerja seperti halnya makalah, adalah juga karya tulis ilmiah yang
menyajikan sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-
objektif. Analisis dalam kertas kerja lebih mendalam daripada analisis dalam
makalah.

c. Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis


berdasarkan pendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung
oleh data dan fakta empiris-objektif, baik bedasarkan penelitian langsung
(obsevasi lapangan, atau percobaan di laboratorium), juga diperlukan
sumbangan material berupa temuan baru dalam segi tata kerja, dalil-dalil,
atau hukum tertentu tentang salah satu aspek atau lebih di bidang
spesialisasinya.

d. Tesis adalah karya tulis ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dibandingkan
dengan skripsi. Tesis mengungkapkan pengetahuan baru yang diperoleh dari
penelitian sendiri.

16
e. Disertasi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang
dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta yang sahih (valid)
dengan analisis yang terinci). Disertasi ini berisi suatu temuan penulis sendiri,
yang berupa temuan orisinal. Jika temuan orisinal ini dapat dipertahankan
oleh penulisnya dari sanggahan penguji, penulisnya berhak menyandang gelar
doktor (S3).

17
BAB III

KARYA TULIS ILMIAH TINJAUAN

Menurut Leedy (1997, hal. 71) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka mempunyai
kegunaan untuk: (1) mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa dengan
penelitian yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara penelitian-
penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode penelitiannya; (2)
membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang dipakai dalam penelitian
yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip penelitian yang kita hadapi; (3)
mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-judul pustaka yang berkaitan) yang
mungkin belum kita ketahui sebelumnya; (4) mengenal peneliti-peneliti yang karyanya
penting dalam permasalahan yang kita hadapi (yang
mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat
ditelusuri karya -karya tulisnya yang lain—yang
mungkin terkait); (5) memperlihatkan kedudukan
penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah
perkembangan dan konteks ilmu pengetahuan atau
teori tempat penelitian ini berada; (6) menungkapkan ide-ide dan pendekatan-
pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya; (7) membuktikan keaslian
penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya); dan (8) mampu menambah percaya diri kita pada topik yang kita pilih
karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya juga tertarik pada topik tersebut dan
mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan biaya untuk meneliti topik tersebut.

Dalam penjelasan yang hampir serupa, Castetter dan Heisler (1984, hal. 38-43)
menerangkan bahwa tinjauan pustaka mempunyai enam kegunaan, yaitu: (1) mengkaji
sejarah permasalahan; (2) membantu pemilihan prosedur penelitian; (3) mendalami
landasan teori yang berkaitan dengan permasalahan; (4) mengkaji kelebihan dan
kekurangan hasil penelitian terdahulu; (5) menghindari duplikasi penelitian; dan (6)
menunjang perumusan permasalahan. Karena penjelasan Castetter dan Heisler di atas
lebih jelas, maka pembahasan lebih lanjut tentang kegunaan tinjauan pustaka dalam
18
tulisan ini mengacu pada penjelasan mereka. Satu persatu kegunaan (yang saling kait
mengkait) tersebut dibahas dalam bagian berikut ini.

A. Buku Dan Makalah

Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu: (a) karya tulis ilmiah
yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis ilmiah
yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda, namun
sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan
kesamaan. Ciri-ciri kesamaan dimaksud yaitu :

1. Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan

2. Kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah

3. Kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah

4. Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya

Kerangka penulisan karya tulis ilmiah hasil tinjauan adalah sebagai berikut :

1. Bagaian Pendahuluan terdiri dari :


a. Lembaran judul
b. Lembaran pengesahan
c. Kata pengantar
d. Abstrak

2. Bagian Isi terdiri dari :


a. Pendahuluan uraian mengenai hal yang dipermasalahkan
b. Kajian teori dan fakta mengenai hal yang dipermasalahkan
c. Tinjauan/ulasan
d. Kesimpulan

3. Bagian penunjang terdiri dari :


a. Daftar pustaka
b. Lampiran-lampiran

19
B. Pertemuan Ilmiah
Terdapat bermacam-macam pertemuan ilmiah diantaranya adalah sebagai :

1. Seminar

Kata seminar berasal dari kata Latin semin yang berarti “benih”. Jadi, seminar
berarti “ tempat benih-benih kebijaksanaan”. Seminar merupakan pertemuan
ilmiah yang dengan sistematis mempelajari suatu topik khusus di bawah
pimpinan seorang ahli dan berwenang dalam bidang tersebut.

Seminar merupakan suatu pertemuan atau persidangan untuk membahas suatu


masalah di bawah pimpinan ketua sidang (guru besar atau seseorang ahli).
Pertemuan atau persidangan dalam seminar biasanya menampilkan satu atau
beberapa pembicaraan dengan makalah atau kertas kerja masing-masing.
Seminar biasanya diadakan untuk membahas
suatu masalah secara ilmiah. Yang
berpartisipasi pun orang yang ahli dalam
bidangnya. Seminar tentang pemasaran suatu
produk, tentu dihadiri oleh para pakar bidang
pemasaran. Seminar pendidikan tentu saja
dihadiri oleh para ahli pendidikan. Sementara itu, peserta berperan untuk
menyampaikan pertanyaan, ulasan, dan pembahasan sehingga menghasilkan
pemahaman tentang suatu masalah.

2. Diskusi

Kata diskusi berasal dari bahas Latin discutio atau discusum yang berarti
bertukar pikiran. Dalam bahasa Inggris digunakan kata discussion yang berarti
perundingan atau pembicaraan.

Dari segi istilah, diskusi berarti perundingan/bertukar pikiran tentang suatu


masalah: untuk memahami, menemukan sebab terjadinya masalah, dan mencari
jalan keluarnya. Diskusi ini dapat dilakukan oleh dua-tiga orang, puluhan, dan
bahkan ratusan orang.

20
Diskusi adalah sebuah proses tukar menukar informasi, pendapat, dan unsur
unsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapatkan pengertian
bersama yang lebih jelas, lebih teliti tentang sesuatu atau untuk mempersiapkan
dan merampungkan kesimpulan/pernyataan/keputusan. Di dalam diskusi selalu
muncul perdebatan. Debat ialah adu argumentasi, adu paham dan kemampuan
persuasi untuk memenangkan pemikiran/paham seseorang.

3. Simposium

Simposium merupakan pertemuan terbuka dengan beberapa pembicara yang


menyampaikan ceramah pendek mengenai aspek yang berbeda tetapi saling
berkaitan tentang suatu masalah. Simposium dipimpin oleh seorang ketua yang
bertugas mengatur jalannya diskusi. Pendengar bertanya dan para ahli
menjawab.

4. Rapat

Rapat adalah pertemuan formal suatu organisasi untuk membahas masalah


tertentu agar menghasilkan keputusan sebagai sebuah kebijakan organisasi

5. Diskusi Panel

Diskusi panel merupakan forum pertukaran pikiran yang dilakukan oleh


sekelompok orang dihadapan sekelompok hadirin mengenai suatu masalah
tertentu yang telah dipersiapkannya. Diskusi Panel adalah sekelompok individu
yang membahas topik tentang kelebihan pada masyarakat atau pendengar
diskusi.

6. Lokakarya

Suatu acara dimana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah


tertentu dan mencari solusinya.Sebuah Lokakarya adalah pertemuan ilmiah yang
kecil.

7. Kolokium.

Beberapa ahli diundang untuk memberi jawaban terhadap pertanyaan yang


diajukan pendengar mengenai topik yang ditentukan. Bedanya dengan
simposium, dalam kolokium para ahli tidak mengajukan (makalah) prasaran.

21
8. Brainstorming

Brainstorming merupakan cara untuk mencari dan menemukan ide


Pamphlet.Pamphlet (pamplet) adalah semacam booklet (buku kecil) yang tak
berjilid. Mungkin hanya terdiri dari satu lembar yang dicetak di kedua
permukaannya. Tapi bisa juga dilipat di bagian tengahnya sehingga menjadi
empat halaman. Atau bisa juga dilipat tiga sampai empat kali hingga menjadi
beberapa halaman. Jika dilipat menjadi empat, pamphlet itu memiliki nama
tersendiri yaitu leaflet. Penggunaan pamphlet atau leaflet umumnya dilakukan
untuk pemasaran aneka produk dan juga untuk penyebaran informasi politik.

Tulisan ilmiah populer umumnya tersaji dalam kerangka isi yang lebih bebas.
Tidak ada kerangka isi yang baku seperti hasilpenelitian. Tujuannya adalah
menarik bagi para pembaca dan mudah dipahami. Dengan demikian, dalam
tulisan ilmiah populer harus jelas untuk konsumsi siap tulisan itu dibuat. Kondisi
pembaca sangat menentukan gaya bahasa dan kerangka isi penyajian.

Kerangka isi tulisan ilmiah populer terdiri dari 3 bagian, yaitu pendahuluan, isi,
dan penutup. Pada pendahuluan sering dipaparkan hal-hal yang menarik, atau
mengejutkan. Pada bagian isi bahasan ada yangdimulai dengan memaparkan hal-
hal umum untuk kemudian menuju pada kesimpulan yang spesifik. Atau
sebaliknya. Ada juga yang mengungkapkan tesis, kemudian membenturkannya
dengan antitesis untuk sampai pada satu sintesa. Ada pula yang membahas
permasalahan dengan upaya untuk menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa,
kapan, dan dimana serta bagaimana.

Kerangka penulisan karya ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah


adalah sebagai berikut :
Bagian pembukaan terdiri dari :
- Halaman judul
- Abstrak
Bagian isi terdiri dari
1). Pendahuluan
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah

22
2). Kajian teori dan analisis masalah
3). Upaya pemecahan masalah
4). Simpulan dan saran

Bagian penunjang terdiri dari


- Daftar pustaka
- Daftar diri penulis
Tahap-tahap Penyusunan Makalah

1. Persiapan

a. mengumpulkan dan membaca buku-buku untuk memilih dan menentukan


topik ;

b.membaca buku-buku untuk memperluas pengetahuan yang berhubungan

dengan topik yang telah terpilih;

c. mengembangkan kerangka makalah.

2. Penulisan

Kegiatan pengembangan kerangka makalah menjadi sebuah makalah

3. Pemeriksaan (Revisi)

Pemeriksaan terhadap isi dan penggunaan kata, kalimat, ejaan, dan tanda
baca.

Pertimbangan dalam memilih topik meliputi hal-hal sebagai berikut :

(a) topik harus bermanfaat;

(b) menarik dan sesuai dengan minat penulis;

(c) topik harus dikuasai penulis;

(d) tersedia sumber-sumber informasi dan bacaan.

23
C. Latihan

Untuk memperdalam pemahaman Saudara mengenai pembahasan bab di atas,


kerjakanlah latihan berikut!

1) Sejauhmana Saudara sejauhmana peranan tinjauan pustakan dalam menghasilkan


karya tulis ilmiah yang berkualitas !

2) Bagaimana menurut pendapat Saudara tentang lokakarya dan Brainstorming dari


prespektif pertemuan ilmiah !

3) Dalam uraian diatas disebutkan bahwa karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua
kelompok yaitu: (a) karya tulis ilmiah yang merupakan laporan hasil
pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis ilmiah yang berupa tinjauan/ulasan/
gagasan ilmiah. Adakah ciri kesamaannya !

Petunjuk Jawaban Latihan !

Untuk menjawab soal latihan ini, cobalah Saudara pahami dan cermati uraian dalam
pembahasan Bab III, pada modul ini.

D. Rangkuman

Menurut Leedy (1997, hal. 71) menerangkan bahwa suatu tinjauan pustaka
mempunyai kegunaan untuk: (1) mengungkapkan penelitian-penelitian yang serupa
dengan penelitian yang (akan) kita lakukan; dalam hal ini, diperlihatkan pula cara
penelitian-penelitian tersebut menjawab permasalahan dan merancang metode
penelitiannya; (2) membantu memberi gambaran tentang metoda dan teknik yang
dipakai dalam penelitian yang mempunyai permasalahan serupa atau mirip
penelitian yang kita hadapi; (3) mengungkapkan sumber-sumber data (atau judul-
judul pustaka yang berkaitan) yang mungkin belum kita ketahui sebelumnya; (4)
mengenal peneliti-peneliti yang karyanya penting dalam permasalahan yang kita
hadapi (yang mungkin dapat dijadikan nara sumber atau dapat ditelusuri karya -
karya tulisnya yang lain—yang mungkin terkait); (5) memperlihatkan kedudukan
penelitian yang (akan) kita lakukan dalam sejarah perkembangan dan konteks ilmu

24
pengetahuan atau teori tempat penelitian ini berada; (6) menungkapkan ide-ide dan
pendekatan-pendekatan yang mungkin belum kita kenal sebelumya; (7)
membuktikan keaslian penelitian (bahwa penelitian yang kita lakukan berbeda
dengan penelitian-penelitian sebelumnya); dan (8) mampu menambah percaya diri
kita pada topik yang kita pilih karena telah ada pihakpihak lain yang sebelumnya
juga tertarik pada topik tersebut dan mereka telah mencurahkan tenaga, waktu dan
biaya untuk meneliti topik tersebut
Karya tulis ilmiah dapat dipilah dalam dua kelompok yaitu: (a) karya tulis ilmiah
yang merupakan laporan hasil pengkajian/penelitian, dan (b) karya tulis ilmiah
yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda, namun
sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan
kesamaan. Ciri-ciri kesamaan dimaksud yaitu :
Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan

1. Kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah

2. Kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah

3. Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya

25
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dalam modul di atas maka dapat disimpulkan hal-hal
sebagai berikut:
1. Karya ilmiah harus mengandung kebenaran ilmiah, yakni kebenaran yang tidak
hanya didasarkan atas rasio, tetapi juga dapat dibuktikan secara empiris.
2. Prose berpikir ilmiah terdiri atas pengajuan masalah, perumusan hipotesis dan
verifikasi data. Sedangkan hasilnya (hasil berpikir ilmiah) disajikan dan ditulis
secara sistematis menurut aturan metode ilmiah.
3. Karya ilmiah biasanya ditampilkan dalam bentuk makalah ilmiah, skripsi, tesis,
disertasi dan hasil penelitian. Penelitian ilmiah lebih ditujukan untuk
pengembangan ilmu dan menguji kebenaran ilmu. Sedangkan makalah ilmiah
dapat juga dibuat para mahasiswa di perguruan tinggi dalam rangka
penyelesaian studinya. Proses berpikir ilmiah dapat dilakukan melalui pola
berpikir deduktif dan berpikir induktif.

B. Tindak Lanjut
Urgensinya optimalisasi kesungguhan dan kesabaran dalam pembuatan karya tulis
ilmiah sebagai pengembangan profesi pejabat analis kepegawaian modal dasar yang
harus dibangun. Latihan secara terus menerus akan berdampak kepada keberhasilan
melahirka karya tulis ilmiah di bidang manajemen PNS yang sesuai kaidah
pedoman penulisan. Acuan dasar yang harus dipergunakan berdasar kepada
Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 2 Tahun 2009 Tentang
Pedoman Karya Tulis/Ilmiah Analis Kepegawaian

26
Formulir Latihan Menulis Pokok-Pokok Pikiran Makalah Ilmiah

Kelompok: …………………………………………………………………………..

Tentukan
Topik/Judul
Tentukan alasan
pemilihan judul
(latar belakang
penulisan makalah)
Tentukan
Masalah/Topik
Bahasan yg akan
ditulis
Tentukan Tujuan
penulisan makalah
Tentukan
Manfaat/Kegunaan

PENDAHULUAN Tentukan Ruang


Lingkup Makalah
Tentukan Metode
Penulisan Makalah

Tentukan
pembahasan topik-
topik makalah yang
menjadi inti tulisan,
dengan argumentasi,
PEMBAHASAN referensi, & data

Topik Bahasan 1

Topik Bahasan 2

Dst.

Buat Kesimpulan
pembahasan

Buat implikasi hasil


pembahasan

Tulis saran (jika


PENUTUP dianggap perlu)

27
DAFTAR PUSTAKA

Alwasilah, A. Chaedar dan Senny Suzanna Alwasilah. 2005. Pokoknya Menulis, Cara
Baru

Menulis dengan Metode Kolaborasi, Bandung: Penerbit Kiblat;

Anggarani, Asih dkk. 2006. Mengasah Keterampilan Menulis Ilmiah di Perguruan


Tinggi, Jakarta: Graha Ilmu.

.Danial AR, Endang, 2001. Penulisan Karya Ilmiah: Salah Satu Pandunan untuk
Mahasiswa dan Guru PPKN dalam Mengembangkan Profesi melalui Karya
Tulis Ilmiah, Bandung: Ath-thoyyibiyah;

Darmoto & Ani M..Hasan, 2002. Menyelesaikan Skripsi dalam Satu Semester, Jakarta:
Grasindo.;

Djuroto, Totok dan Bambang Suprijadi,2003. Menulis Artikel & Karya Ilmiah,
Bandung: Remaja Rosda Karya;

Sudjana, Nana, 2001. Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah: Makalah-Skripsi-Tesis-


Disertasi. Jakarta: Sinar Baru Algesindo;.

Suparno dan Mohamad Yunus. 2004. Keterampilan Dasar Menulis, Jakarta: Pusat
Penerbitan Universitas Terbuka;

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara;

Peraturan Kepala Badan Negara Kepegawaian Nomor 2 Tahun 2009 Tentang Pedoman
Penulisan Karya Tulis/Karya Ilmiah Analis Kepegawaian.

28

Anda mungkin juga menyukai