A. Tata Cara Penyusunan dan Penempatan Judul Urutan suatu bab dalam suatu karya ilmiah dapat terdiri dari judul bab, sub bab, paragraf, sub paragraf, pasal, sub pasal, ayat dan sub ayat. Secara singkat teknis penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Penempatan Judul bab : ditempatkan di bagian atas tengah, dibawah kata bab. Seluruhnya ditulis dengan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 2. Penempatan Sub Judul bab : ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 3. Penulisan Judul Paragraf : ditempakan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, dicetak miringdan tanpa diakhiri tanda baca apapun. 4. Penulisan Judul Sub paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penhubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 5. Penempatan Judul Sub Pasal, ditempatkan di tempi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 6. Penempatan Judul Ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan. 7. Format Penulisan Huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, dicetak miring dan tanpa tanda baca apapun. 8. Penempatan Judul sub ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, dicetak miring dan dibubuhi tanda baca titik (.). Uraian kalimat dari sub ayat ini langsung mengikuti judul sub ayat secara horisontal.
B.Format Pengkodean Struktur karya Pengkodean bab serta bagian-bagiannya dalam Penulisan Skripsi, Makalah serta Karya Ilmiah lainnya dilakukan dengan Format dan teknik sebagai berikut : 1. Format Penulisan Angka Romawi Besar untuk bab secara berurutan, contoh : I 2. Sistematika Penulisan Huruf Latin Besar untuk sub bab secara alphabetis, contoh : A 3. Cara Penulisan Huruf Arab untuk paragraf secara berurutan, contoh : 1 4. Penulisan Huruf Latin Kecil untuk sub paragraf secara Alphabetis, contoh: a 5. Format Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung tutup untuk pasal secara berurutan, contoh : 1) 6. Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung tutup untuk sub pasal secara berurutan, contoh : a) 7. Penulisan Huruf Arab dengan tanda kurung ( ) untuk ayat secara berurutan, contoh : (1) 8. Penulisan Huruf Latin Kecil dengan tanda kurung ( ) untuk sub ayat secara berurutan, contoh : (a) Penyusunan bagian bab dilakukan secara sederhana sehingga keserasian dan keseimbangan dapat dipertahankan.
C. . Petunjuk Teknis Pengetikan Dalam petunjuk teknis pengetikan ini terdiri dari format Jenis dan Ukuran Kertas, Format jenis dan Tipe Huruf, Pengaturan Ruang Ketikan (lebar margin halaman kertas) , Indensi serta Penomoran Halaman. 1. Jenis dan Ukuran Kertas dalam Skripsi dan Makalah Standar Jenis dan ukuran kertas yang digunakan dalam karya ilmiah terutama penulisan Skripsi dan makalah biasaanya menggunakan kertas HVS putih, dengan berat 80 gram, dengan ukuran A4 (lebar 21 cm serta panjang 29,7 cm) 2. Jenis dan Tipe Huruf Jenis huruf yang biasa digunakan dalam membuat Skripsi dan Makalah yaitu Huruf Times New Roman dengan ukuran 12. Atau juga bisa menggunakan beberapa huruf lain selain times new roman yaitu huruf Book Antiqua ukuran 10, Arial ukuran 10 serta Tahoma ukuran 9. Tinta yang digunakan dalam penulisan Karya Ilmiah Makalah dan Skripsi ini menggunakan warna hitam. 3. Format Pengaturan Ruang Ketikan dan ruang tepi (margin) dalam makalah, skripsi dan laporan. Ruang ketikan adalah ruang yang disediakan pada kertaas pengetikan isi makalah / Laporan / Skripsi dan karya ilmiah lainnya. Sedangkan Ruang Tepi adalah ruangan di sekeliling ruang ketikan dan ruang tepi ini harus dikosongkan. Biasanya dikenal dengan lebar margin atas, bawah, kiri serta kanan. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, dan 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas.Teks spasi yang di gunakan adalah 2. 4. Indensi Indensi memiliki pengertian permulaan pengetikan baris pertama pada setiap paragraf baru. Pengetikan paragraf baru dimulai pada ketukan ke-7. 5. Format Penomoran Halaman Karya Ilmiah, Makalah dan Skripsi Penomoran halaman dilakukan pada seluruh halaman yang ada dalam makalah, skripsi serta laporan karya ilmiah lain mulai dari bagaian awal hingga lampiran, kecuali untuk lembar Judul, Lembar pernyataan, lembar pengesahan, lembar persetujuan serta lembar pengesahan tim penguji tidak perlu dilakukan penomoran. Adapun ketentuan penulisan nomor halaman adalah sebagai berikut : Nomor halaman bagian awal pada karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, berupa romawi kecil, yaitu i, ii, iii, iv dan seterusnya. Dimulai dari halaman kata pengantar dan diletakkan di tengah bagian bawah (bottom center) halaman tersebut. Nomor halaman pada isi dan lampiran, ditempatkan di sudut kanan atas setiap halaman denggan menggunakan angka arab (misalnya 1, 2, 3, dst), kecuali halaman yang memuat awal bab Nomor pada BAB ditulis dengan angka romawi besar, seperti BAB I, BAB II, BAB III dan seterusnya diletakkan ditengah (center) diatas judul BAB untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf latin, sedangkan untuk karya ilmiah yang menggunakan huruf arab, bab itu ditulis penuh dengan huruf. Penomoran selanjutnya yaitu nomor sub-bab, sub-sub bab dan seterusnya digunakan kombinasi angka dan huruf latin. Dengan demikian untuk karya tulis yang menggunakan huruf latin sistem penomoran adalah sebagai berikut : angka romawi besar untuk nomor bab, huruf kapital latin untuk sub bab, angka arab untuk sub bab dan seterusnya. Nomor pada catatan kaki dimulai dari angka 1 pada setiap bab baru. Karena itu pada setiap bab baru sumber tulisan ditulis dengan lengkap. http://niadeblog.blogspot.com/2012/11/cara-penyusunan-penomoran.html
1.5 Nomor Halaman Nomor halaman pada bagian awal memakai angka romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) yang perhitungannya dimulai pada halaman judul. Walaupun demikian, pada halaman persetujuan tidak perlu diberi nomor halaman. Nomor halaman pada bagian isi dimulai pada bab pendahuluan menggunakan angka arab (1,2, dan seterusnya). Nomor halaman pada judul bab tidak perlu dituliskan tetapi tetap dihitung, sedangkan naskah pada halaman berikutnya diberi nomor urutnya. Seluruh nomor halaman diketik di tepi kanan atas dan berjarak 2,5 cm dari tepi atas dan kanan kertas tanpa titik atau dituliskan di bagian bawah halaman dan diletakkan di tengah halaman, berjarak 2,5 cm dari batas bawah kertas. Sub bab, alinea maupun kelanjutan kalimat diketik dua spasi di bawah nomor halaman, bila nomor halaman ditulis di atas. . Nomor halaman lampiran adalah kelanjutan dari nomor halaman tubuh utama skripsi. Cara menuliskan nomor halaman lampiran sama dengan cara menuliskan nomor halaman tubuh utama. 1.5.1. Halaman bagian awal Penomoran pada bagian awal makalah atau skripsi, mulai dari halaman judul dalam (halaman sesudah sampul luar) sampai dengan halaman Daftar Lampiran, menggunakan angka Romawi kecil (misalnya i, ii, dst) Halaman Judul dan halaman Persetujuan Pembimbing/Promotor tidak diberi nomor urut halaman, tetapi diperhitungkan sebagai halaman i dan halaman ii (nomor halaman ini tidak diketik) Halaman Abstract/ Abstrak sampai dengan halaman lampiran diberi nomor urut halaman dengan angka Romawi kecil yang merupakan kelanjutan dari halaman Judul dan halaman Persetujuan Pembimbing/Promotor (halaman iii, iv, dst.) Nomor halaman diketik pada margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu), dan angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin kanan teks
1.5.2. Halaman bagian inti Penomoran mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) menggunakan angka Arab (1,2 dst.) dan diletakkan pada margin kanan dengan jarak tiga spasi dari margin atas (baris pertama teks pada halaman itu) serta angka terakhir nomor halaman lurus dengan margin kanan teks Pada tiap halaman yang bertajuk, nomor halaman mulai dari BAB I (PENDAHULUAN) sampai dengan BAB V (KESIMPULAN DAN SARAN) diketik pada margin bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari margin bawah teks Penomoran bukan bab dan bukan sub bab menggunakan angka Arab dengan tanda kurung, misalnya 1), 2) dst. Dan (1), (2) dst.
1.5.3. Halaman bagian akhir Penomoran pada bagian akhir tesis.dan disertasi, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, menggunakan angka Arab yang diketik pada margin atas sebelah kanan dengan jarak tiga spasi dari pinggir atas (baris pertama teks pada halaman itu) lurus dengan margin kanan teks Penomoran pada tiap halaman yang bertajuk, mulai dari halaman DAFTAR PUSTAKA sampai dengan RIWAYAT HIDUP, diketik pada margin bawah persis di tengah-tengah dengan jarak tiga spasi dari margin bawah teks Nomor halaman bagian akhir ini merupakan kelanjutan nomor halaman bagian inti makalah atau skripsi 1.6 Angka, Bilangan dan Singkatan Angka dan singkatan tidak bolehdipakai pada awal kalimat. Bila awal kalimat terdapat jumlah dan satuan ukuran, maka harus ditulis angka dan singkatan satuan tersebut, misal 5 cm, 2 kg, 5 persen (%). Apabila satuan ukuran tidak diketahui oleh sebuah bilangan, maka satuan tersebut ditulis lengkap. Sebagai contoh, satuan berat yang tidak diketahui oleh sebuah bilangan maka satuan tersebut ditulis lengkap, yaitu gram. Di belakang singkatan satuan tidak perlu diberi titik, misal: 10 inci, 11 cm, 19 % dan 73 kw. Semua kata bilangan dari satu sampai sembilan harus ditulis dengan huruf dan tidak boleh diikuti dengan angka dalam kurung. Demikian juga bilangan-bilangan kelipatan sepuluh sampai dengan seratus dan kelipatan seribu ditulis dengan huruf, misalnya : empat puluh, lima puluh, lima ratus, dan lima ribu. Ketentuan-ketentuan diatas berlaku untuk penulisan kata bilangan dalam uraian. Sedangkan untuk nomor rumah, tanggal, nomor telepon, bilangan dalam tabel, bilangan persentase dan nomor halaman, boleh ditulis dengan angka arab. Bilangan yang terdiri dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan satu tanda titik menyekat ribuan dan jutaan, misalnya 7.450 , 25.550 , 6.333.059 sedangkan untuk bilangan desimal, digunakan tanda koma (,) sebagai penyekat berlaku. Sedangkan penulisan nama bulan harus dengan huruf. Singkatan yang boleh dipergunakan adalah singkatan yang telah diakui secara internasional, sepereti cm, kg, lbs, cal, BTU, HP, cc. 0 C, 0 R dan 0 F. Demikian pula singkatan unsur kimia, seperti: Na, K, H, Zn serta nama-nama bahan kimia, seperti: DDT, TNT dan sebagainya. Penulisan singkatan harus dilengkapi kepanjangannyapada penulisan yang pertama, misalnya Tempat Perlengkapan Ikan (TPI). 1.7 Garis Bawah atau Cetak Miring (Italic) Nama genus dan spesies(atau huruf latin lainnya) diberi garis bawah atau dicetak miring, misal Macrobrachium rosenbegrii ditulis Macrobrachium rosenbegrii. Kata spesies boleh disingkat sp. Diberi titik dan tidak diberi garis bawah atau tidak dicetak miring, misal Clupea sp. Apabila di belakang spesies di ikutri oleh penemunya, maka nama orang tersebut tidak perlu digaris bawahi maupun dicetak miring, misal Chanos chanos Forsk. Spesies yang lebih dari dua boleh disingkat spp.. Huruf miring digunakan untuk judul buku, nama terbitan berkala, atau nama publikasi lainnya, dalam daftar pustaka. Huruf miring juga digunakan untuk istilah, kosa kata, kalimat, dan transliterasi bahasa asing atau bahasa daerah. Huruf miring dapat diganti dengan pemberian garis di bawah huruf yang harus dimiringkan, akan tetapi keduanya tidak boleh dikombinasikan.
1.8 Penomoran Judul Judul bab diketik simetris 2,5 cm dari tepi atas kertas memakai huruf memakai. Judul sub bab dimulai dari batas kiri dan diberi nomor urut yang terdiri dari dua angka akrab.Angka pertama menunjukkan nomor bab dan angka berikutnya nomor sub bab. Sub-sub terdiri dari tiga angka, angka yang ketiga menunjukkan nomor urut judul sub-sub bab. Apabila melebihi nomor sub-sub tersebut diberi tanda penghubung(-). Urutan suatu bab dalam suatu karya ilmiah dapat terdiri dari judul bab, sub bab, paragraf, sub paragraf, pasal, sub pasal, ayat dan sub ayat. Secara singkat teknis penulisan setiap bagian tersebut dijelaskan sebagai berikut : 1. Penempatan judul bab : ditempatkan di bagian atas tengah, dibawah kata bab. Seluruhnya ditulis dengan huruf besar tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. Contoh : BAB I PENDAHULUAN 1. Penempatan sub judul bab : ditempatkan di tepi kiri dan huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. Contoh : 1.1 Latar Belakang 1. Penulisan judul paragraf : ditempakan di tengah, huruf pertama setiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, dicetak miring dan tanpa diakhiri tanda baca apapun. 2. Penulisan judul sub paragraf, ditempatkan di tengah, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penhubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 3. Penempatan judul sub pasal, ditempatkan di tepi kiri, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar kecuali kata penghubung, tanpa garis bawah dan tanda baca apapun. 4. Penempatan Judul Ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi tujuh ketukan. 1. Format Penulisan Huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, dicetak miring dan tanpa tanda baca apapun. 2. Penempatan Judul sub ayat, ditempatkan di tepi kiri dengan spasi sepuluh ketukan, huruf pertama tiap kata ditulis dengan huruf besar, kecuali kata penghubung, dicetak miring dan dibubuhi tanda baca titik (.). Uraian kalimat dari sub ayat ini langsung mengikuti judul sub ayat secara horisontal. 3. Nomor dan nama bab ditempatkan di tengah margin atas. Nomor bab ditulis dengan angka Romawi kapital (I,II,III dst), sedangkan nama bab ditulis dengan huruf kapital, dengan jarak 2 spasi. Nomor dan nama sub bab serta anak sub bab ditulis dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata selain kata sandang. Nomor urut sub bab ditulis dengan abjad huruf kapital (A,B,C dst), sedangkan nomor urut anak sub bab dengan angka arab (1,2,3 dst). Contoh : II . (Judul Bab) 2.1 .. (Judul Subbab) 2.2 .. (Judul Subbab) 2.2.1 (Judul Sub-Subbab)
Penomoran Penomoran dalam penulisan skripsi ini meliputi penomoran halaman, penomoran bab, dan penomoran matematis. C.1. Penomoran Halaman Penomoran halaman pada halaman judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan, halaman pernyataan, halaman persembahan, halaman motto, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar table, halaman daftar gambar, dan halaman abstrak menggunakan angka romawi kecil, ditulis di tengah bawah. Mulai dari bab pendahuluan, penomoran halaman menggunakan angka arab, ditulis di sudut kanan atas, kecuali dapa halaman bab. Nomor halaman pada bab ditulis di tengah bawah, berjarak dua spasi dari baris terakhir. C.2. Penomoran Bab Semua bab harus diberi nomor dengan menggunakan angka romawi besar, diletakkan di tengah-tengah margin atas. Kemudian disusul dengan judul bab di bawahnya, dengan jarak tiga spasi. C.3. Penomoran Matematis Jika dalam penyusunan skripsi terdapat sejumlah persamaan matematis dalam bidang fisika, kimia, mekanika, matematika, aljabar, dan sebagainya penomoran dilakukan dengan angka arab yang ditempatkan di dekat batas tepi kanan di antara dua tanda kurung.
D. Penulisan Bilangan Lambang bilangan yang penyebutannya dalam teks terdiri atas satu kata, ditulis dengan huruf. Lambang bilangan yang penyebutannya lebih dari satu kata ditulis dengan angka. Bilangan yang menunjukan jumlah ditulis dengan tanda titik untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya. Adapun lambing bilangan atau angka pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
E. Penyajian Tabel dan Gambar Penyajian table dan gambar dalam penulisan skripsi diatur dengan ketentuan sebagai berikut. E.1. Penyajian Table Penyajian table mengikuti ketentuan berikut. E.1.a. Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan bab V. E.1.b. Penomoran tabel menggunakan angka arab. E.1.c. Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks. E.1.d. Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman. E.1.e. Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris harus diberi nama untuk penjelasan. E.1.f. Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang bersangkutan, di bawah kata Tabel. Kata-kata dalam judul tabel ditulis sebagai berikut. E.1.f.(1). Kata-kata isi diawali dengan huruf capital. E.1.f.(2). Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecll. E.2. Penyajian Gambar Pengertian gambar di sini mencakup foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang sejenis. Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut. E.2.a. Gambar diberi judul dan nomor. E.2.b. Nomor gambar menggunakan angka romawi. E.2.c. Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai bab V. E.2.d. Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang bersangkutan. E.2.e. Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggal E.2.f. Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul gambar tabel ditulis di bawah gambar dengan penomoran urut sejak bab awal sampai dengan bab akhir). E.2.g. Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.
F. Sistematika Penomoran Isi Skripsi Sistematika penomoran isi skripsi ada dua macam, yakni (1) Tipografi Angka- Huruf dan (2) Tipografi Kesatuan Desimal. Untuk penulisan skripsi di lingkungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan, tipografi yang dipergunakan adalah Tipografi Angka-Huruf. Contoh Tipografi Angka-Huruf adalah: BAB I , A., 1., a., 1)., a), (1), (a) dst.