Anda di halaman 1dari 35

TATA CARA

PENULISAN DISERTASI

Oleh:
Dr. Ramlan, SH., M.Hum
Bahan dan Ukuran
• Naskah usulan penelitian untuk disertasi, usulan
proposal disertasi dan disertasi dibuat di atas kertas
HVS 80 g dan tidak dibuat timbal balik.
• Sampul usulan penelitian untuk disertasi, usulan
proposal disertasi dibuat dari kertas buffalo warna
kuning, sedangkan sampul pada disertasi dibuat dari
kertas buffalo warna kuning keemasan dan
diperkuat dengan karton dan dilapisi plastik.
• Ukuran naskah baik usulan penelitian untuk
disertasi, usulan proposal disertasi maupun disertasi
adalah kertas HVS A4 (21 x 29,7 cm) warna putih.
Pengetikan
Jenis Huruf
• Naskah usulan penelitian untuk disertasi,
usulan proposal disertasi dan disertasi diketik
dengan menggunakan huruf Times New Roman,
font size 12 untuk seluruh naskah, terkecuali
Judul Bab, font size 14.
• Penulisan catatan kaki (foot note) diketik
dengan menggunakan huruf Times New Roman,
font size 10.
• Terhadap kata (kalimat) yang digunakan masih
berbahasa latin atau asing, maka ditulis miring.
Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat dua spasi,
terkecuali abstrak, kutipan langsung, judul,
judul daftar tabel dan daftar pustaka, yang
lebih dari satu baris diketik dengan jarak satu
spasi.
Batas Tepi
Batas-batas pengetikan dari pinggir kertas
adalah;
4 cm dari tepi atas,
4 cm dari tepi kiri,
3 cm dari tepi kanan, dan
3 cm dari tepi bawah.
Pengisian Halaman
Ruangan yang terdapat pada halaman
naskah diisi penuh, artinya pengetikan harus
dimulai dari batas marjin kiri sampai ke batas
marjin kanan, dan jangan sampai ada
ruangan yang kosong, terkecuali pada
pengetikan alinea baru, sub judul, atau hal- hal
yang khusus lainnya.
Alinea Baru
Alinea baru diawali dari ketukan yang
keenam atau satu “tab” dari batas marjin tepi
kiri.
Judul Bab, Sub Bab, Anak Sub Bab dan Seterusnya
• Judul bab ditulis dengan huruf kapital
seluruhnya dan diatur selalu simetris, dengan
jarak 4 cm dari tepi atas tanpa diakhiri dengan
titik.
• Sub bab ditulis dipinggir kiri, semua huruf
diawal kalimat dimulai dengan huruf kapital,
kecuali kata sambung dan kata depan, tanpa
diakhiri dengan titik. Kalimat pertama setelah
sub bab dimulai dengan alinea baru.
• Anak sub bab diketik mulai dari batas marjin
tepi kiri, yang diawali dengan huruf kapital,
tanpa diakhiri titik. Kalimat pertama setelah
anak sub bab dimulai dengan alinea baru.
• Sub anak sub bab mulai ditulis setelah diberi
jarak satu tab dari marjin kiri dan diakhiri
dengan titik. Setelah titik diberi jarak satu ketuk
langsung disambung kalimat sampai terus
kebelakang dalam satu baris dengan sub anak
sub bab.
Penomoran bab, sub bab, anak sub bab, dan seterusnya
sebagai berikut:
Bab I, II, III, IV, V
Sub Bab A, B, C
Anak Sub Bab 1, 2, 3
Sub Anak Sub Bab a, b, c
Dan seterusnya 1), 2), 3)
a), b), c)
(1), (2), (3)
(a), (b), (c)
(i), (ii), (iii)
Penggunaan tanda baca seperti garis penghubung (-), tanda titik
(.) dan sebagainya dalam penomoran tidak dibenarkan.
Penomoran
Halaman
• Bagian awal usulan penelitian untuk disertasi, usulan
proposal disertasi dan disertasi, mualai dari halaman
judul dalam sampai ke datar isi diberi nomor halaman
dengan angka Romawi kecil, dan diletakkan di tengah
bawah.
• Bagian utama sampai bagian akhir usulan penelitian
untuk disertasi, usulan proposal disertasi dan disertasi,
dimulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai halaman terakhir
memakai angka Arab yang diletakkan di sisi kanan atas
kertas, terkecuali terhadap halaman yang ada judul Bab,
maka nomor halaman diletakkan pada sisi tengah bawah
kertas.
• Nomor halaman diketik dengan jarak 3 cm dari tepi kanan
atas kertas, dan 1,5 cm dari tepi atas atau tepi bawah.
Tabel
• Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab.
• Setiap awal pada judul tabel ditulis dengan huruf besar,
kecuali kata penghubung dan kata depan.
• Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan
simetris di atas tabel, tanpa diakhiri dengan titik.
• Tabel tidak boleh dipenggal, terkecuali tabel yang
bersangkutan panjang dan tidak cukup ditampilkan
dalam satu halaman. Untuk itu, maka pada halaman
lanjutan tabel dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan tanpa judul.
• Kolom-kolom diberi nama, pemisahan antara satu
kolom dengan kolom lainnya cukup tegas, tetapi tanpa
garis pemisah antar kolom.
• Apabila tabel melebihi dari ukuran lebar kertas,
sehingga harus dibuat kertas memanjang
(landscape), maka bagian atas tabel harus
diletakkan di sebelah kiri atas.
• Di atas dan di bawah tabel dipasang garis batas,
agar terpisah dari uraian pokok dalam tulisan.
• Tabel diketik simetris.
• Pada bagian kiri bawah tabel ditulis sumber
pengambilan tabel.
• Tabel yang lebih dari dua halaman atau yang harus
dilipat, ditempatkan pada bagian lampiran.
Bahasa
Bahasa yang Dipakai
Bahasa yang digunakan sederhana, lugas
dan objektif, dan bahasa Indonesia yang
baku sesuai dengan kaidah Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI),
yaitu ada subyek dan predikat, serta
disempurnakan dengan obyek dan
keterangan.
Bentuk Kalimat
Kalimat tidak boleh menampilkan orang
pertama dan atau orang kedua (saya, aku,
kita, kami, engkau, dan lain-lain), namun
dibuat dalam bentuk pasif. Pada penyajian
kata pengantar, kata Saya diganti dengan
kata Penulis.
Istilah
Istilah-istilah yang dipakai adalah istilah
Indonesia atau yang sudah diIndonesiakan.
Jika harus memakai istilah asing, maka
dicetak miring istilah tersebut.
Kutipan
Kutipan Langsung
 Dalam bahasa Inggris kutipan langsung
disebut “direct quotation.”
 Kutipan langsung terbagi 2 (dua);
- kutipan langsung yang panjang (long
direct quotation) dan
- kutipan langsung yang pendek (short
direct quotation).
Kutipan langsung yang panjang (long direct
quotation)
Terhadap kutipan langsung dan panjang
(long direct quotation), yang terdiri dari 4
(empat) baris atau lebih ditempatkan di
bawah garis terakhir teks yang mendahuluinya.
Kutipan diketik tanpa tanda petik koma
pembuka dan koma penutup, dengan jarak 1
(satu) spasi, dan menjorok ke dalam dari
margin kiri sesuai paragraf baru (satu tab).
Kutipan langsung yang pendek (short direct
quotation)
Kutipan langsung yang pendek (short
direct quotation), atau kurang dari 4 (empat)
baris ditempatkan di dalam teks (kutipan
diintegrasikan langsung dengan teks) di antara
tanda petik koma pembuka dan koma
penutup (“...”)
atau kutipan tersebut diapit dengan
tanda kutip, dengan jarak yang sama pada
baris di dalam teks, yaitu 2 (dua) spasi.
Catatan:
Untuk menghindari plagiat, maka
pembuatan kutipan langsung harus dilakukan
parafrase, yaitu pengungkapan kembali suatu
konsep dengan cara lain dalam bahasa yang
sama, namun tidak mengubah maknanya.
Kutipan Tidak Langsung
Merupakan pengungkapan kembali
maksud penulis dengan kata-katanya sendiri.
Yang dikutip adalah pokok-pokok pikiran,
atau ringkasan dan kesimpulan dari sebuah
tulisan, kemudian dinyatakan dengan
bahasa sendiri, walaupun yang dikutip berasal
dari bahasa asing, namun tetap dinyatakan
dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Model Kutipan
Dalam penulisan karya ilmiah, maka
penulisan sumber kutipan (referensi) sangatlah
perlu karena selain untuk menghindari plagiat
juga sebagai bentuk kejujuran intelektual
dalam menulis.
Terdapat 2 (dua) model kutipan:
• “catatan tubuh (body note),” yang dilakukan
ketika penulis mencantumkan sumber kutipan
langsung setelah selesainya sebuah kutipan
dengan menggunakan tanda kurung.
• “catatan kaki (footnote),” yang dilakukan
apabila penulis mencantumkan nomor indeks
di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah
halaman tersebut (bagian kaki halaman)
terdapat keterangan nomor indeks yang
menjelaskan sumber kutipan tersebut.
Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam menuliskan
catatan kaki, yaitu:
• Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman,
dipisahkan dengan naskah oleh sebuah garis. Pemisahan ini
akan otomatis dilakukan oleh program “microsoft word”
dengan cara mengklik “insert”, kemudian “reference”,
kemudian “footnote”.
• Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai
dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama diawal pada
bab satu menggunakan nomor satu, kemudian diikuti
berurutan pada bab berikutnya.
• Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.
• Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan
huruf dalam naskah, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu;
Times New Roman dengan font size 10.
• Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak
satu tab atau sesuai dengan garis baru dari margin sebelah
kiri, dan setelah nomor kutipan diberi jarak satu ketuk baru
nama pengarang. Apabila kutipan pada catatan kaki lebih
dari satu baris, maka baris kedua dan seterusnya rata
dengan margin sebelah kiri.
• Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).
• Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan
tidak dibalik.
• Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan.
Pertimbangan utama memberikan keterangan tambahan
adalah jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah
(menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau
naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang
keterangan tambahan, asalkan proporsional.
Gaya Penulisan Kutipan
• Gaya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 50 Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia.
• Gaya Chicago Manual Style (CMS)-Turabian.
• Gaya Council of Biological Science biasa disebut the
Council of Biology Editor (CBE).
• Gaya American Medical Association (AMA).
• Gaya Harvard.
• Gaya American Psychological Association (APA).
• Gaya American Sociological Association (ASA).
• Gaya Modern Language Association (MLA).
• Gaya Author-Date-Page (ADP) dari Profesor Azahari.
Pembuatan Footnote
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pembuatan footnote:
• Nomor footnote menjorok kedalam “1 tab”.
• Setelah nomor footnote berjarak 1 ketuk, mulai
dilakukan pengetikan baris pertama dari footnote.
• Apabila kalimat pada footnote lebih dari 1 baris,
maka baris kedua dilakukan dari margin kiri (rata
sejajar dengan margin kiri), dan jarak antara baris
dalam footnote adalah 1 spasi (spasi rapat).
• Jarak antara nomor footnote pada halaman yang
sama (kalau ada) adalah 1 spasi.
Bab III huruf B angka 9 Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 50 Tahun 2015 bahwa dalam pembuatan
footnote adalah sebagai contoh berikut.
Singkatan-singkatan dalam Footnote
• Ibid., dipergunakan apabila pada footnote
diambil dari sumber atau buku yang sama
dengan tidak diselingi oleh sumber atau buku
lain, dan pada halaman yang sama.
• Idem., dipergunakan apabila pada footnote
diambil dari sumber atau buku yang sama
dengan tidak diselingi oleh sumber atau buku
lain, namun pada halaman yang berbeda.
• Op.cit., digunakan pada footnote yang diambil
dari sumber atau buku yang sama dengan
yang di atas, namun telah diselingi oleh
sumber atau buku lain, dan pada halaman
yang berbeda.
• Loc.cit., digunakan pada footnote yang diambil
dari sumber atau buku yang sama dengan
yang di atas, tapi telah diselingi oleh sumber
atau buku lain, namun pada halaman yang
sama.
• halaman, ada yang menyingkat dengan “hal.”,
“h.”, atau “hlm.” sedangkan sumber rujukan
yang berbahasa asing halaman selalu disingkat
dengan “p.” yang merupakan singkatan dari
“page”.
• Dalam Kamus Inggris-Indonesia page atau peij
diartikan “halaman, muka, pagina (of a book).
• Bab II huruf H angka 3 Salinan Lampiran
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015, disingkat
“hlm.”
• ed., singkatan dari editor (penyunting) atau
edisi (edition).
• et.al., singkatan dari et alii yang berarti dan
lain-lain, dipakai untuk menyatakan atau
menggantikan pengarang-pengarang yang
tidak disebutkan namanya.
Penerapan Footnote dan Singkatan
Contoh:

¹ Suyanto, dan Asep Jihad, Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah (Yogyakarta: Multi Presindo, 2014), hlm. 102.
² Idem., hlm. 105-106.
³ Hartosujono, “Perbedaan Profil Kepribadian pada Mahasiswa Pelaku dan Bukan Pelaku Plagiat”, Humanitas:
Indonesian Psychological Journal, Vol. 2 No. 2 Agustus 2005, hlm. 120.
⁴ Utorodewo, Felicia et.al., Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah (Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI,
2007), hlm. 127.
⁵ Keraf, Gorys, Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa, Cetakan VII (Ende - Flores: Nusa Indah, 1984), hlm.
179.
⁶ Suyanto, dan Asep Jihad, Betapa Mudah Menulis Karya Ilmiah (Yogyakarta: Eduka, 2009), hlm. 14.
⁷ Whitley Bernard E, Keith-Spiegel Patricia, Academic Dishonesty: an Educator’s Guide (New Jersey: Lawrence Erlbaum
Associates, Inc., 2002), hlm. 17.
⁸ Hartosujono, loc.cid.
⁹ Lihat Juga Waridah, Ernawati, Pedoman Umum EYD Ejaan yang Disempurnakan, Cetakan kedua (Jakarta: Bmedia,
2015), hlm. 2-52.
¹⁰ Keraf, Gorys, op.cit., hlm. 180-182. Lihat juga Jauhari, Heri, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Artikel, Resensi,
Laporan, Makalah, Proposal, Skripsi, Tesis, Edisi Revisi (Bandung: CV Pustaka Setia, 2010), hlm. 195.
¹¹ Suyanto dan Asep Jihad, op.cit., hlm. 104-105.
¹² Alam, Agus Haris Purnama, Konsep Penulisan Laporan Ilmiah (Format dan Gaya) (Bandung: YIM Press, 2005), hlm. 38.
¹³ Garner, Bryan A. (Ed. in Chief), Black’s Law Dictionary, Ninth Edition, (America: Thomson Reuters, 2009), hlm. 813.
¹⁴ Gibaldi, Joseph, MLA Handbook for Writers of Research Papers, Sixth Edition (America: Modern Language Association
of America, 2003), hlm. 71. Lihat juga Alam, Agus Haris Purnama, op.cit., hlm. 39.
¹⁵ Idem., hlm. 39-43.
¹⁶ Idem., hlm. 43-46.
¹⁷ Ibid.
¹⁸ Garner, Bryan A. (Ed. in Chief), loc.cit.
Daftar Pustaka
Bab III huruf A angka 4 jo huruf B angka 8
Salinan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 50 Tahun 2015

Anda mungkin juga menyukai