Anda di halaman 1dari 9

Simbiosis parasitisme yaitu simbiosis yang merugikan salah satu pihak dan

menguntungkan pihak lainnya. Jamur parasit akan menyerap nutrisi dari inang
dan merugikan inang. Contohnya adalah jamur Ustilago maydis, yang parasit
pada biji jagung.

4 Klasifikasi Jamur serta Ciri-Cirinya | Biologi


Kelas 10

Siapa yang hobi makan jamur? Kamu lebih suka hidangan jamur yang seperti apa,
nih? Tumis jamur? Sup krim jamur? Atau jamur krispi?

Kalau aku sih, suka semua asalkan bukan jamur beracun hehehe..

Eits, tapi pernah nggak kamu berpikir, jamur itu masuk kategori tumbuhan atau
bukan, ya?

Kalau kamu pikir jamur itu masuk kategori tumbuhan, jawabannya bukan ya,
teman-teman! Jamur itu masuk ke dalam Kingdom Fungi. Kenapa? Karena jamur
tidak mempunyai klorofil, sehingga tidak mampu menghasilkan makanannya
sendiri. Kalau tumbuhan kan punya klorofil ya, makanya bisa
melakukan fotosintesis. Nah, kalau jamur nggak punya klorofil, jadi nggak bisa
melakukan fotosintesis. Oleh karena itu, jamur berbeda dari tumbuhan dan
termasuk ke dalam Kingdom Fungi.

Ngomongin soal jamur, seperti apa sih, ciri-ciri jamur?

Ciri-Ciri Jamur
1. Umumnya bersifat multiseluler

Struktur tubuh jamur pada umumnya bersifat multiseluler (terdiri atas banyak
sel). Meskipun begitu, ada juga kelompok jamur yang sifatnya uniseluler (terdiri
atas satu sel).
2. Bersifat eukariotik dan heterotrof

Adapun sifat lainnya dari jamur yaitu eukariotik (memiliki membran inti)
dan heterotrof (tidak bisa membuat makanan sendiri).
3. Hidup melalui beberapa cara

Karena tidak dapat membuat makanannya sendiri, jamur dapat hidup melalui
beberapa cara, diantaranya secara:
a. Saprofit

Saprofit merupakan cara hidup dengan menyerap nutrisi dari organisme yang
sudah mati. Seperti misalnya batang pohon yang sudah lapuk, serasah kayu,
maupun jerami. Contoh jamur saprofit adalah jamur-jamur yang biasa kita
konsumsi, seperti jamur merang (Volvariella volvacea), jamur tiram (Pleurotus
ostreatus), dan jamur kuping (Auricularia auricula-judae).
b. Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme yaitu simbiosis yang saling menguntungkan. Umumnya,


simbiosis mutualisme ini dilakukan antara jamur dengan akar tanaman. Jadi,
hifa jamur akan tumbuh di permukaan akar untuk menyediakan air dan unsur
hara. Sebagai gantinya, tumbuhan akan memberi karbohidrat hasil fotosintesis
kepada jamur. Contoh jamur yang bersimbiosis mutualisme adalah
jamur Amanita phalloides.
c. Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme yaitu simbiosis yang merugikan salah satu pihak dan
menguntungkan pihak lainnya. Jamur parasit akan menyerap nutrisi dari inang
dan merugikan inang. Contohnya adalah jamur Ustilago maydis, yang parasit
pada biji jagung.
4. Dinding selnya tersusun atas kitin

Ciri-ciri selanjutnya yang membedakan jamur dengan tumbuhan dapat dilihat


secara anatomis. Tumbuhan dan jamur memiliki perbedaan pada penyusun
dinding selnya. Dinding sel tumbuhan tersusun atas selulosa, sementara
dinding sel jamur tersusun atas kitin.
5. Umumnya hidup di tempat yang lembab

Kalau kamu perhatikan, kelompok jamur-jamuran memiliki habitat di tempat


yang lembab, serta memiliki banyak zat organik. Satu hal yang perlu kamu ingat
adalah jamur tidak terlalu suka terpapar cahaya matahari langsung.

Baca juga: Mengenal Jenis-Jenis Protista Mirip Jamur


6. Jamur multiseluler tersusun atas hifa

Jamur-jamur yang termasuk kategori multiseluler, tersusun atas sel-sel


memanjang menyerupai benang yang disebut dengan hifa. Nah, hifa di jamur
tertentu, ada yang bersekat, namun ada juga yang tidak bersekat (senositik).
Sekat pada hifa jamur disebut dengan septa. Di septa jamur ini, terdapat celah
yang membuat sitoplasma dari sel yang satu dapat berhubungan dengan
sitoplasma dari sel yang lain.

Hifa-hifa pada jamur akan membentuk miselium. Miselium pada jamur terbagi
menjadi dua, yaitu miselium generatif, yang berfungsi sebagai alat reproduksi
(pembentuk spora), dan miselium vegetatif, yang berperan sebagai penyerap
makanan dan nutrisi dari lingkungan.

Sampai sini, mulai paham kan tentang materi biologi satu ini? Atau kamu jadi
keinget punya PR yang kamu masih kurang pahamin? Gampang, kamu bisa banget
langsung kirim foto soal PR kamu, dan penjelasannya di Roboguru! Cobain
langsung dengan klik banner roboguru dibawah ini ya!

Klasifikasi Jamur

Berdasarkan spora seksual yang dihasilkan, Kingdom Fungi diklasifikasikan


menjadi 4 (empat) Filum, yaitu Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
1. Zygomycota

Zygomycota merupakan jamur yang sporanya berdinding tebal. Adapun ciri-


ciri dari klasifikasi jamur ini adalah:

 Hifanya tidak bersekat, sehingga mempunyai beberapa inti (senositik).


 Dapat berkembang biak melalui reproduksi
seksual dengan
membentuk zigospora, serta melalui reproduksi aseksual dengan
membentuk sporangiospora, serta bagian tubuhnya membentuk rhizoid.

Contoh zygomycota yaitu Rhizopus stolonifer (tumbuh di roti) dan Rhizophus


oryzae (jamur tempe).
2. Ascomycota

Ascomycota adalah kelompok fungi yang hifanya bersekat, sehingga di tiap sel
hifanya berinti satu. Salah satu keunikan dari kelompok ini adalah terdapat alat
pembentuk spora yang disebut askus.

Kelompok ini dapat berkembang biak baik secara seksual, dengan


membentuk askospora, maupun aseksual, dengan membentuk konidia.
Sarcoscypha sp. (Sumber: wikimedia.org)

Contoh ascomycota antara lain, Saccharomyces cerevisiae (ragi)


dan Sarcoscypha sp.
3. Basidiomycota

Basidiomycota merupakan kelompok fungi yang hifanya bersekat, sehingga di


tiap sel hifanya berinti satu. Pada umumnya, kelompok ini berkembang biak
secara seksual dengan membentuk basidiospora yang terletak di permukaan
basidium.
Jamur Kuping (Sumber: wikimedia.org)

Tetapi, basidiomycota juga bisa bereproduksi secara aseksual, yaitu dengan


membentuk membentuk konidia, oidia, maupun
klamidospora. Contoh basidiomycota yaitu Volvariella volvacea (jamur merang).
4. Deuteromycota

Deuteromycota merupakan kelompok jamur yang tidak memiliki atau belum


diketahui reproduksi seksualnya, sehingga Deuteromycota biasanya
berkembang biak hanya secara aseksual. Oleh karena itu, Deuteromycota
disebut juga sebagai Fungi imperfecti, yaitu fungi yang tidak sempurna karena
reproduksi seksualnya belum diketahui.
Deuteromycota biasanya melakukan reproduksi aseksual dengan
membentuk konidia. Secara umum, kelompok ini hifanya bersekat dan hidup
secara saprofit dan parasit. Contoh deuteromycota yaitu Hyphomycetes.

Kamu bisa melihat perbedaan karakteristik atau ciri-ciri antar Filum


Fungi berdasarkan reproduksi seksualnya pada tabel di bawah ini, ya!
Nah, itulah tadi ciri-ciri jamur beserta klasifikasinya yang perlu kamu tahu. Sudah
mengerti kan, apa yang membedakan jamur dengan tumbuhan? Kalau kamu ingin
mengetahui materi dengan lebih lancar sambil bertemu dengan guru-guru privat
terdekat di sekitarmu, yuk coba ruangles sekarang!

Anda mungkin juga menyukai