Anda di halaman 1dari 19

SKRINING

(PENYARINGAN) 2
DIAN MAYA SARI SIREGAR, SKM, M.Kes.
Sensitivitas dan Spesivisitas
• Istilah sensitivitas dan spesivisitas mula-
mula digunakan oleh Yerushelmi tahun 1947
sebagai indeks statistik dalam penelitiannya
tentang pemeriksa variabilitas ahli radiologi.

• Kini keduanya digunakan dalam


epidemiologi untuk menyatakan masalah
secara kuantitatif dan merupakan alat yang
penting dalam analisis data epidemiologi.
• Sensitivitas kemampuan skrining
untuk menentukan yang benar-benar
sakit dari kelompok yang dianggap sakit.

• Spesifisitas kemampuan skrining


untuk menentukan yang benar-benar
tidak sakit dari kelompok yang dianggap
tidak sakit.
• Idealnya, hasil skrining harus 100% sensitif
dan 100% spesifik, tetapi dalam praktek hal
ini sulit dilakukan karena kelemahan seperti:
- Tidak semua hasil pemeriksaan dapat
dinyatakan dengan tegas “ya” atau ‘tidak”.
- Perhitungan sensitivitas dan spesivisitas
sering dilakukan setelah penyakit diketahui
atau didiagnosis, sedangkan tujuan skrining
adalah mendeteksi penyakit yang belum
tampak.
• Untuk mengatasi kelemahan tsb dilakukan perhitungan
perkiraan nilai kecermatan dengan tujuan menaksir
banyaknya orang yang benar-benar menderita dari
semua hasil tes positf. Perkiraan tsb terdiri dari:
- Positive Predictive Value (PPV)
Proporsi mereka dengan hasil test positif yang benar-
benar sakit.
- Negative Predictive Value (NPV)
Proporsi mereka dengan hasil test negatif yang benar-
benar tidak sakit.

• Selain nilai PPV dan NPV, dapat dihitung juga


komplemennya yaitu False Positive Rate dan False
Negative Rate
Formula
 Sensitivitas : a/(a+c) x 100%
 Spesifisitas : d/(b+d) x 100%
 PPV : a/(a+b) x 100%
 NPV : d/(c+d) x 100%
 FPR : b/(a+b) x 100%
 FNR : c/(c+d) x 100%
Soal 1
Dari populasi 1000 orang, diperoleh 100 orang
mempunyai penyakit X. Skrining dilakukan
untuk mengidentifikasi 100 oarang yang
mempunyai penyakit. Dari hasil pemeriksaan
HB ternyata didapatkan 80 orang yang positif
sedang 20 orang negatif. Dari 900 yang tidak
sakit ternyata yang hasil tesnya positif sebanyak
50 orang. Berapa sensitifitas dan spesifisitas alat
tersebut?
Hitung nilai PPV dan NPV nya!
Dik:
- Populasi : 1000
- Jumlah orang yang sakit: 100
TP: 80
FN: 20
- Jumlah orang yang tidak sakit: 900
FP: 50
TN: 850

Dit:
- Sensitifitas?
- Spesifisitas?
- PPV?
- NPV?
TABEL KONTINGENSI

Hasil Tes Sakit Tidak Sakit Jumlah

Positif 80 50 130

Negatif 20 850 870

Jumlah 100 900 1000


Jawab:
- Sensitifitas = a/(a+c) = 80/100
= 0,8 x 100%
= 80%  Dari 100 orang yg dianggap sakit ada 80
orang yg benar2 sakit
- Spesifisitas = d/(b+d) = 850/900
= 0,944 x 100%
= 94,4%  Dari 100 orang yg dianggap tidak sakit
ada 94 orang yg benar2 tidak sakit/sehat
- PPV = a/(a+b) = 80/130
= 0,615 x 100%
= 61,5%  Dari 100 orang dgn hasil tes positif ada 61-62
orang yg benar2 sakit.
- NPV = d/(c+d) = 850/870
= 0,977 x 100%
= 97,7%  Dari 100 orang dgn hasil tes negatif ada 97-
98 orang yg benar2 tdk sakit/sehat.
TUGAS!!
(Kerjakan di double folio dengan tulisan
tangan)

Soal 2
Dari populasi 20.000 orang, 30% diantaranya
mempunyai penyakit X. Dari hasil pemeriksaan
orang yang sakit, ternyata didapatkan 5.500
orang yang hasil tesnya positif. Dari hasil
pemeriksaan orang yang tidak sakit, didapatkan
300 orang yang hasil tesnya positif. Berapa
sensitifitas dan spesifisitas alat tersebut?
Hitung nilai PPV dan NPV nya!
• Dik:
▫ Populasi : 20.000
▫ Sakit : 30% x 20.000 = 6.000
▫ Tidak sakit = 20.000-6.000 = 14.000

Hasil Tes Penyakit X

+ -

+ 5.500 300 5.800

- 500 13.700 14.200

6.000 14.000 20.000


• Sensitivitas = a/(a+c) x 100% = (5.500/6.000) x 100% =
91,67%  Dari 100 orang yg dianggap sakit ada 91-92 orang
yg benar2 sakit.

• Spesifisitas = d/(b+d) x 100% = (13.700/14.000) x 100% =


97,86%  Dari 100 orang yg dianggap tdk sakit ada 97-98
orang yg benar2 tdk sakit/sehat.

• PPV = a/(a+b) x 100% = (5.500/5.800) x 100% = 94,83% 


Dari 100 orang dgn hasil tes positif ada 94-95 orang yg
benar2 sakit.

• NPV = d/(c+d) x 100% = (13.700/14.200) x 100% = 96,48%


 Dari 100 orang dgn hasil tes negatif ada 96-97 orang yg
benar2 tdk sakit/sehat.
Soal 3
Pada populasi 1000 orang, terdapat
prevalensi penyakit X sebesar 20%. Dari
hasil skrining, diperoleh nilai sensitivitas
dan spesifisitas masing-masing 95%.
Hitung nilai TP, TN, FP, FN, PPV, dan NPV!
Soal 4
Sebuah tes skrining dgn mamografi utk mendeteksi
kanker payudara di Provinsi X sedang dievaluasi
keefektifannya. Mamografi tsb dilakukan pada 800
WUS. Didapatkan fakta bahwa 200 org yg didiagnosis
terkena kanker payudara hasilnya positif. Sedangkan 20
org yg terkena kanker payudara menunjukkan hasil uji
negatif. Terdapat 30 org yg tidak terkena penyakit
kanker payudara hasil ujinya positif. Berdasarkan info
tsb, maka :
a. Identifikasi jlh WUS yg masuk dalam katagori : TP,
FP, FN, dan TN
b. Gambarkan tabelnya
c. Tentukan berapa sensitivitas dan spesifisitasnya?
d. Berapa nilai PPV dan NPV?
Soal 5
Pemeriksaan kehamilan dgn tes urine thdp
100 ibu diperoleh hasil : 40 yg ibu positif
ternyata yg benar-benar hamil 25 org,
sedang yg hasil urine negatif terdapat 2 ibu
yg benar-benar hamil. Hitung sensitivitas,
spesifisitas, PPV, NPV, dan interpretasikan
hasilnya!
Soal 6
Sebanyak 64.810 wanita usia 40-60 thn mengikuti
skrining tes pap smear. Dari 1.115 wanita dgn
skrining tes positif, dikonfirmasi kanker srviks ada
132 org. Dari 63.695 peserta yg negatif ternyata 45
org dikonfirmasi kanker serviks.
a. Susun data tsb dlm tabulasi yg lengkap
b. Hitung sensitivitas dan spesifisitasnya!
c. Berapa nilai PPV dan NPV nya?
Soal 7
Pemeriksaan thd 500 Narapidana utk
penyakit HIV/AIDS didapatkan hasil: 50
Napi positif diantaranya yg benar
menderita HIV 5 Napi, dan diantara yg
negatif ada 1 Napi yg menderita HIV. Hitung
sensitivitas, spesifisitas, PPV, NPV, dan
interpretasikan hasilnya!
SEKIAN
&
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai