0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
301 tayangan16 halaman
Dokumen tersebut membahas sistem pencernaan khususnya sistem empedu. Sistem empedu terdiri atas kandung empedu, saluran empedu intrahepatik dan ekstrahepatik, serta getah empedu yang berfungsi membantu pencernaan lemak. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi, fisiologi, dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem empedu.
Dokumen tersebut membahas sistem pencernaan khususnya sistem empedu. Sistem empedu terdiri atas kandung empedu, saluran empedu intrahepatik dan ekstrahepatik, serta getah empedu yang berfungsi membantu pencernaan lemak. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi, fisiologi, dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem empedu.
Dokumen tersebut membahas sistem pencernaan khususnya sistem empedu. Sistem empedu terdiri atas kandung empedu, saluran empedu intrahepatik dan ekstrahepatik, serta getah empedu yang berfungsi membantu pencernaan lemak. Dokumen ini juga menjelaskan anatomi, fisiologi, dan kelainan yang dapat terjadi pada sistem empedu.
• Empedu merupakan cairan yang kental berwarna kuning keemasan atau
kuning kehijauan yang dihasilkan terus – menerus oleh sel – sel hepar dalam jumlah 500 – 1.000 ml sehari. Empedu merupakan zat esensial yang diperlukan dalam pencernaan dan penyerapan lemak dan merupakan suatu media yang dapat mengekresi zat – zat tertentu yang tidak dapat diekskresi oleh ginjal. UNSUR-UNSUR CAIRAN PADA EMPEDU • Garam – garam empedu.Garam – garam empedu (dan pigmen) di reabsorbsi dari usus halus ke dalam vena porta dan dialirkan kembali ke hepar untuk digunakan ulang. • Pigmen – pigmen empedu. Pigmen – pigmen ini merupakan hasil utama dari pemecahan hemoglobin. Sel – sel hepar mengangkut bilirubin dari plasma dan mengekresikannya ke dalam empedu. Pigmen empedu tidak mempunyai fungsi pencernaan. • Bakteri dalam usus mengubah bilirubin menjadi orobilinogen. Orobilinogen merupakan salah satu zat yang direabsorbsi dari usus atau diubah menjadi sterkobilin, yang dieksresikan kedalam feses, menyebabkan warna feses menjadi coklat kekuningan KANDUNG EMPEDU Kandung empedu adalah sebuah kantung berbentuk terong dan merupakan mebran berotot. Letaknya didalam sebuah lekukan disebelah permukaan bawah hati, sampai dipinggiran depannya. Panjangnya 8 – 12 cm dan dapat berisi kira – kira 60 ccm. Kandung empedu terbagi dalam fundus, badan, dan leher, dan terdiri atas 3 pembungkus : • Disebelah luar pembungkus serosa perikoneal. • Disebelah tengah jaringan berotot tak bergaris, dan • Disebelah dalam membran mukosa Gambar 1.1 (a) Batu dalam kantung Empedu (b) Anatomi Empedu ANATOMI FISIOLOGI EMPEDU • Kandung empedu merupakan kantong otot kecil yang berfungsi untuk menyimpan empedu (Cairan pencernaan berwarna kuning kehijauan yang dihasilkan oleh hati). Kandung empedu memiliki bentuk seperti buah pir dengan panjang 7 – 10 cm dan merupakan membran berotot. Terletak didalam fossa dari permukaan visceral hati. Kandung empedu terbagi kedalam sebuah fundus, badan dan leher BAGIAN-BAGIAN DARI KANDUNG EMPEDU 1. Fundus vesikafelea, merupakan bagian kandung emepedu yang paling akhir setelah korpus vesikafelea. 2. Korpus vesikafelea, bagian dari kandung empedu yang didalamnya beerisi getah empedu.. 3. Leher kandung kemih. Merupakan leher dari kandung empedu yaitu saluran yang pertama masuknya getah empedu ke badan kandung empedu 4. Duktus sistikus panjangnya kurang 3 ¾ cm. Berjalan dari leher kandung empedu dan bersambung dengan duktus hepatikus membentuk saluran empedu ke duodenum. 5. Duktus hepatikus, saluran yang keluar dari leher. 6. Duktus koledokus, saluran yang membawa empedu ke duodenum SALURAN EMPEDU • Saluran empedu 2 saluran : • 1. saluran intrahepatik • 2. saluran ekstrahepatik : a. Ductus choledochus b. Ampula hepatopan creatica c. Musculus sphincter ampulae 1. Saluran intrahepatik Bagian intrahepatik dari saluran empedu dibentuk oleh lapisan hepatocyte yang mensekresi empedu ke dalam canaliculi. Canaliculi biliaris menembus lapisan hepocyle dan kemudian bersatu membentuk saluran atau duktus biliaris intrahepatik. Saluran-saluran ini terletak didalam segitiga fortal, dan berjalan bersama-sama dengan cabang vena portae hepatis dan artia hepatica. Kemudian ductus biliaris ini bersatu menjadi ductus hepaticus dexter dan ductus hepaticus sinistra. 2. saluran ekstrahepatik : • Ductus hepaticus dexter dan ductus hepaticuss sinister bersatu menjadi ductus communis. Ductus hepaticus sinister menerima empedu dari pars hepatis sinistra lobus quadratus dan setengah sisi kiri dari lobus caudatus. Ductus hepaticus dexter menerima empedu dari pars hepatis dextra dan setengah bagian kanan lobus caudatus. Ductus hepaticus communis berjalan ke bawah didalam omentum minus. 2. saluran ekstrahepatik A. Ductus choledochus terletak pada sisi kanan pinggir bebas dari omentumminus (bagian pertama) lalu berjalan disebelah belakang parssuperior duodeni (bagian kedua) dan kemudian di sebelah belakang atau didalam lekukan dibelakang caput pancreas (bagian ketiga). B. Ampula hepatopan creatica ini cukup berpariasi.Pada 65% orang,cairan empedu dari ductuscholeocpus dan cairan pancreas dari ductrus pancreaticus akan tercampur pada ampulla hepatopancreatica. C. Musculus sphincter ampulae dalam keadaan normal akan mempertahankan ampulla dalam keadaan tertutup.Sphincter ini terdiri dari 3 bagian yaitu : - Musculus spinhcter - Musculus sphincter superior -Musculus sphincter inperior atau musculus sphincter ductus pancreatici Susunan dan Fungsi Getah Empedu Getah empedu adalah cairan alkali yang disekrekan oleh sel hati. Jumlah yang setiap hari dikeluarkan seseorang adalah 500- 1000 ccm; sekresinya berjalan terus menerus tetapi jumlah produksi di percepat sewaktu pencernaan, khususnya waktu pencernaan lemak. Delapan puluh % getah empedu terdiri atas air , garam empedu, pigmen empedu, kolesterol, musin, dan zat lainnya. Fungsi koleretik menambah sekretik empedu, fungsi kolagogi menyebabkan k.andung empedu mengosongkan diri Kelainan Sistem Empedu Gangguan empedu adalah masalah atau gejala yang memengaruhi kantung empedu, yaitu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak tepat di bawah hati. Semua gangguan pada organ ini langsung dikategorikan sebagai penyakit. SUMBER • Watson, Roger. Anatomi dan Fisiologi, Jakarta : EGC. 2002 • Almatsier, sunita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001 • Simbolon, Hubu. Biologi, Jakarta : Erlangga, 1992 • Irianto, Kus., Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia Bandung : Yrama Widya, 2005. • Green, J.H., Pengantar Fisiologi Tubuh Manusia, Jakarta: Bina Rupa Aksara, 2002. • Anderson Sylvia Prince,. (1996). Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit Jilid I&II. Jakarta : EGC • Setiadi, Anatomi dan Fisiologi Manusia • Wibowo, Daniel. Anatomi Tubuh Manusia : SEA • Pierce, Evelyn. C. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Gramedia, Jakarta • Wingerd, Bruced. The Human Body Concep Of Anatomi And Physiologi. • Kusnadi, K.A. 1993. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh. Bandung : IKIP Bandung. • Tortora, Gerard. J. 1817. Prinsiple of Anatomy and Fisiology. New York : ECG . • Ganong, W. F. 1983. Fisiologi Kedokteran Edisi 10.New York:. EGC TERIMA KASIH