Sub Pokok Bahasan : Bahaya penyakit asam lambung dan bagaimana cara
Waktu : 40 Menit
A. LATAR BELAKANG
Gaya hidup masyarakat Indonesia saat ini telah mengalami perubahan akibat dari
kemajuan teknologi dan industri. Kebiasaan merokok, obesitas, makan makanan junkfood dan
konsumsi kafein merupakan salah satu gaya hidup yang tidak bisa dihindari. Dampak dari gaya
hidup yang buruk tersebut menyebabkan timbulnya penyakit, salah satunya yaitu
penyakitmrefluks gastroesofageal atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) (Syam et al.
2013). Penyakit refluks gastroesofageal atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
merupakan suatu keadaan patologis dimana cairan lambung dengan berbagai kandungannya
mengalami refluks ke dalam esofagus. Penyakit ini terjadi akibat lower esophageal sphincter
yang berada di antara esofagus dan lambung tidak berfungsi dengan baik (Sudoyo et al. 2006).
Faktor lain yang memungkinkan dan berkontribusi adalah ketika orang cemas mereka
cenderung memicu atau memperburuk refluks asam lambung ke kerongkongan.Penderita GERD
mengalami gejala yang dapat mengganggu aktivitas dan kualitas hidup, sehingga diperlukan
diagnosis yang tepat agar pemberian terapi adekuat. Anamnesis yang cermat merupakan cara
utama untuk menegakkan diagnosis GERD. Di Indonesia belum ada data epidemiologi mengenai
penyakit ini, namun Divisi Gastroenterologi Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSUPN Cipto
Mangunkusumo Jakarta mendapatkan kasus esofagitis sebanyak 22,8% dari semua pasien yang
menjalani pemeriksaan endoskopi atas indikasi dyspepsia. (Naomi, 2014).
B. TUJUAN
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit mengenai bahayanya dari penyakit asam
lambung, diharapkan keluarga dapat mengerti akan bahayanya penyakit asam lambung.
C. SASARAN
D. MATERI
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
4. Demonstrasi
G. PELAKSANAAN PENYULUHAN
H. MEDIA
1. Leaflet
2. Flipchart
I. KRITERIA EVALUASI
1. EVALUASI STRUKTUR
LAMPIRAN MATERI
1. Pengertian GERD
Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) biasa juga dikenal dengan penyakit asam
lambung.GERD merupakan suatu gangguan di mana isi lambung mengalami refluks secara
berulang ke bagian esofagus, yang menyebabkan terjadinya gejala dan/atau komplikasi yang
mengganggu kualitas hidup (Syam et al. 2013).
Penyebab dari GERD adalah karena adanya relaksasi transien dari sfingter esophagus
bawah.incopetensi sfingter esophagus bawah yang mungkin disertai dengan peningkatan tekanan
dalam lambung (LeMone, 2016).
b. Menurut dr.Andi, Sp.Kj. (2011) penyebab seseorang terkena GERD adalah cemas dan depresi
B. Nyeri dada
C. Kembung
D. Sendawa
E. Sulit menelan
F. Muntah
G. Serak
4. Diagnosis GERD
Anamnesis
Anamnesis merupakan kunci utama dalam diagnosis GERD. Tanda dan gejala yang sering kali
muncul adalah:
Gejala tipikal
o Rasa terbakar atau asam/heartburn
o Regurgitasi
o Disfagia
Gejala atipikal
o Batuk kronis
o Suara serak, terutama di pagi hari
o Nyeri ulu hati
o Nyeri dada yang menyerupai angina pektoris
o Mengi
o Hipersalivasi
o Rasa mengganjal di tenggorokan/sensasi globus
o Odinofagia
o Mual
o Otitis media
o Karies
Tata laksana penyakit refluks esofageal / gastroesophageal reflux disease (GERD) harus
dilakukan dengan cara modifikasi gaya hidup, terapi farmakologis, dan terapi operatif. Tujuan
terapi pada pasien dengan GERD adalah:
Mutaqqin Arif & Sari Kumala, (2013), Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: Salemba Medika
Ari Fahrial Syam, Chaidir Aulia, Kaka Renaldi, Marcellus Simadibrat, Murdani
Abdullah, Tjahjadi Robert Tedjasaputra (2013). Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia
(Pgi): Revisi Konsensus Nasional Penatalaksanaan Penyakit Refluks Gastroesofageal
(Gastroesophageal Reflux Disease/GERD) di Indonesia.