Anda di halaman 1dari 18

Praktik Lab VCT, Prinsip

Komunikasi, dan
Konseling pada Pasien
HIV/AIDS
Contoh Alur Penatalaksanaan Tes HIV dalam
VCT “Pelayanan Satu Hari – One Day Service”
Dalam Pedoman Pengelolaan Program
HIV/AIDS di Indonesia ditekankan tentang 3
Strategi Tes di Indonesia
1. Keamanan transfusi dan transplantasi (untuk
keamanan resipien/penerima)
2. Surveilans (untuk mengetahui besarannya di
populasi)
3. Diagnosis HIV (termasuk untuk layanan konseling
dan tes HIV dan perawatan klinis untuk
mengetahui status individu
Diagnosa HIV pada Bayi Baru Lahir (BBL)
 Hasil tes antibody HIV tidak dapat digunakan
untuk mendiagnosis infeksi HIV pada BBL yang
tertular dari ibunya.
 Hal ini karena antibody ibu masih ada pada BBL
samapai usia sekitar 18 bulan.
 BBL harus di tes pada usia 18 bulan
 Apabila ingin mengetahui status HIV pada BBL
sebelum 18 bulan dapat menggunakan tes EID
(early Infant Diagnosis)
Ulasan
Konseling Pra Perencanaan Konseling Lanjutan
dan Pasca terkait dengan perawatan,
Tes dukungan dan Pengobatan
HIV
Pelaksanaan Konseling Pasca-tes

Pelaksanaan Konseling Pra-tes


Ketrampilan Penilaian Risiko Klinis

Ketrampilan Konseling Komunikasi Perubahan


Perilaku
Ketrampilan menerapkan Konseling Dasar

Ketrampilan Konseling Menggali latar belakang dan alsan


mengikuti VCT
Pengetahuan Dasar HIV dan Tes HIV
Tahapan Konselor dalam Melakukan
Konseling
 Konselor menyiapkan perlengkapan untuk konseling
 Konselor memanggil klien dengan menyebutkan nomer registrasi/nama dan
mempersilahkan masuk keruangan dan melakukan konseling Pra Tes HIV
 Bila klien menyetujui untuk dites, konselor memberikan form informed
consent kepada klien dan meminta tanda tangannya setelah klien membaca
isi form tes HIV tersebut
 Konselor memberikan form surat rujukan pengambilan darah
 Konselor mengisi dokumen klien dengan lengkap dan mengisi form rujukan ke
laboratorium
 Proses pengerjaan darah di laboratorium 1 jam (situasional)
 Konselor mendapatkan hasil dari laboratorium
 Konselor memulai konseling pasca tes HIV
Panduan Konseling Pra Tes HIV
 Pengkondisian, sambut klien dengan ramah dan professional
 Periksa ulang nomor kode klien dalam formulir
 Perkenalan dan berilah arahan dengan jelas tentang diri konselor
 Jelaskan makna dan arti konfidensialitas
 Jelaskan proses konseling, waktu yang dibutuhkan dan prosedur tes HIV
 Katakan pada klien bahwa konselor perlu melakukan pencatatan
 Catat data yang penting dan diperlukan ke dalam formulir VCT
 Percakapan tentang faktor risiko menjadi komponen utama dalam konseling
pra tes HIV
 Jelaskan imformasi penting lainnya seperti: ketersediaan terapi ARV,
dukungan layanan manajemen kasus, KDS, konfidensialitas, menilai sistim
dukungan yang dimiliki klien.
 Persetujuan melakukan tes HIV (informed consent)
3 Kunci Dalam Konseling Pra Tes HIV

1. Informasi yang tepat


2. Penilaian risiko dan perubahan
perilaku
3. Menggunakan pertanyaan sebagai
Teknik memperoleh data
Contoh Formulir Persetujuan Tes
Formulir Persetujuan Tes HIV
Saya yang bernama dibawah ini telah menerima informasi dan konseling yang menyangkut hal-
hal sebagai berikut:
a.Informasi dasar HIV/AIDS
b.Kegunaan dari tes HIV
c.Keuntungan dan tantangan yang saya peroleh setelah tes HIV
d.Pencegahan HIV dan peningkatan kualitas hidup dengan HIV
Saya secara sukarela menyetujui untuk menjalani pemeriksaan darah HIV dengan ketentuan
bahwa hasil tes akan tetap rahasia dan terbuka hanya kepada saya. Saya menyetujui untuk
diambil darah untuk pemeriksaan HIV dan kemudian mendiskusikan kembali hasil tes dan cara-
cara untuk meningkatkan kualitas hidup.
Saya dengan ini menyetujui untuk tes HIV.

Tanda Tangan/Cap Jempol Tanda Tangan

(Nama Klien) (Nama Konselor)


A1
Strategi III
Diagnosis A1 + A1 -
Laporkan
negatif
A2

Anggap
Negatif A1+A2+ A1+A2-
Anggap
indeterminate
Ulangi A1 dan A2

Risiko Risiko
tinggi rendah A1+A2+ A1+A2- A1-A2-

Laporkan
A3 negatif

A1+ A2- A3- A1+ A2+ A3- A1+ A2- A3+ A1+ A2+ A3+

Laporkan
positf
Anggap
Indeterminate/Inkonklusif
Pemberian Hasil Tes

 Persetujuan klien – membuka hasil tes


 Hasil bersifat konfidensial
 Hasil tes diberikan secara tatap muka
 Hasil negatif (non-reaktif) atau positif (reaktif)
 Bahas kemungkinan pemberitahuan hasil kepada
pihak lain
 Ingatkan kemungkinan untuk pembukaan
konfidensial pada saat akan dilakukan rujukan
Penyampaian Hasil Tes Non-Reaktif (HIV
Negatif)
 Informasikan masa jendela (virus sudah ada dalam
tubuh tapi belum membentuk anti body)
 Tekankan informasi tentang penularan dan
rencana penurunan risiko
 Gali lebih lanjut berbagai hambatan untuk
perilaku seks aman dan penggunaan jarum suntik
aman
 Amati kembali reaksi klien
Penyampaian Hasil Tes Reaktif (HIV
Positif)
 Periksa data secara rinci dan perhatikan komunikasi non verbal saat
memanggil klien masuk ke ruang konseling dan tekankan konfidensialitas
 Lakukan secara jelas dan langsung. Misal ini sudah ada hasil tes Anda, apakah
sudah siap? Hasil pemeriksaannya Reaktif artinya Anda terinfeksi HIV positif
 Sediakan waktu hening yang cukup untuk menyerap informasi tentang hasil
 Periksa pengetahuan dan pemahaman klien tentang hasil tes
 Galilah ekspresi dan ventilasi emosi atau membutuhkan penanganan khusus
 Rencana nyata. Adanya dukungan dari orang dekat
 Beri kesempatan klien untuk mengajukan pertanyaan
 Rencanakan tindak lanjut atau rujukan jika diperlukan
Meja sebagai pembatas
Posisi meja yang tepat
TERIMAKASIH, SEMOGA BERMANFAAT

Anda mungkin juga menyukai