Anda di halaman 1dari 31

INFORMASI PENTING YANG HARUS DIKETAHUI OLEH

KONSELOR HIV
(DIAMBIL DARI PERTANYAAN2 YANG SERING KELUAR DARI KLIEN)
Pencegahan penularan HIV dari hubungan seksual
Pencegahan penularan HIV pada pasangan yang ingin memiliki Anak :

 Laki-laki HIV (+) pasangan HIV (-) :

Cara : (ideal) 1. - cuci sperma


- dilanjutkan dengan inseminasi

Cara 2. - CD4 > 500 copy


- Viral Load undectable/tidak terdeteksi
- sudah dalam terapi ARV
- tidak ada infeksi oportunistik (IO)
- Berhubungan seks tanpa kondom pada saat pasangan seks dalam masa
subur (dianjurkan pagi hari dan hanya 3 kali berhubungan sexuakl selama masa subur,
untuk memperkecil risiko penularan
 Laki-laki HIV (-) pasangan HIV (+) :

Cara : 1. - CD4>500 copy


- Viral load undectable/tidak terdeteksi
- sudah dalam terapi ARV/ program profilaksis ARV
- tidak ada infeksi oportunistik (IO)
- Inseminasi (ideal, untuk kepentingan laki2 tidak tertular
- berhubungan seks tanpa kondom selama masa subur
- melahirkan dengan sectio secaria
- Profilaksis pada bayi yang dilahirkan
- PASI bila memungkinkan atau ASI eksklusif

 Laki-laki HIV (+) pasangan Perempuan (+)


Aturan main yang digunakan sama dengan proses pada 2 aturan diatas.
Strategi I
Pengamanan transfusi darah,
transplantasi organ,
surveilans

A1

A1 + A1 -

Anggap positf Laporkan negatif


Strategi II A1

Surveilans, Diagnosis

A1 + A1 -

Laporkan negatif
A2

(diskordan) A1+A2- A1+A2+

Ulangi A1 dan A2 Laporkan positf

A1+A2+ A1+A2- A1-A2-

Laporkan positf Laporkan Laporkan negatif


indeterminate
A1

Strategi III A1 + A1 -
Diagnosis
Laporkan
negatif
A2

Anggap
Negatif A1+A2+ A1+A2-
Anggap
indeterminate
Ulangi A1 dan A2

Risiko Risiko
tinggi rendah A1+A2+ A1+A2- A1-A2-

Laporkan
A3 negatif

A1+ A2- A3- A1+ A2+ A3- A1+ A2- A3+ A1+ A2+ A3+

Laporkan
positf
Anggap
indeterminate
Tehnik pemeriksaan laboratorium
HIV
• Infeksi HIV mempunyai masa asimtomatik yang panjang,
oleh karena itu pemeriksaan lab penting untuk menentukan
adanya infeksi HIV
• Bentuk pemeriksaan lab HIV ada 4 macam
1.pemeriksaan antibodi (RAPID, ELISSA,WESTERN BLOT)
2.pemeriksaan kultur/biakan
3.PCR-HIV RNA, PCR HIV DNA (viral load)
4. Antigen P24
• paling banyak digunakan adalah tes antibodi HIV

 Tes CD4 digunakan untuk menilai sistem kekebalan tubuh tetapi


bukan untuk mendiagnosis seseorang tertular HIV atau tidak
DIAGNOSIS DINI INFEKSI HIV
PADA BAYI

Bayi < 18 bulan


- Biakan Virus , wkt lama ( 2-4mg)
Umur 2 mg sensitivity 33%, 1-2 bl sens 70%, 5-7 bl sens. 100%
- Pemeriksaan PCR DNA
umur 1 mg  sens. 30-35%, 1 bl sens. 100%
HIV RNA PCR
Monitor efficacy T/
- HIV p 24 antigen
sensitivity 60-98 %, false pos after birth

Bayi > 18 bulan


Seperti di atas atau dengan pemeriksaan IgG anti HIV Elisa
HIV +  3 reagen yg berbeda
HIV –  bila hanya 1 atau 2 positif dari 3 reagen
Hasil pemeriksaan antibodi HIV

• Non reaktif (negatif)


• Reaktif (Positif)
• Negatif palsu (fals -)
• Positif palsu (fals+)

Hasil negatif palsu dapat disebabkan ;


-orang yang di tes dalam masa jendela
-serokonversi pada aids lanjut
-agammaglobulinemia
-kesalahan tehnik pemeriksaan

Hasil positif palsu dapat disebabkan ;


- autoantibodi
- Orang yang mendapat vaksin HIV
- kesalahan pemeriksaan
Tehnik pengobatan HIV
1. Pengobatan suportif
(dukungan,gizi,olahraga, vitamin)
2. Pengobatan infeksi Oportunistik (sesuai
dengan infeksinya,contoh TB dengan
OAT/obat anti tuberculosis, jamur
diterapi dengan flukonazol)
3. Pengobatan dengan anti retroviral (ARV)
Syarat yang harus dipenuhi untuk ODHA
sebelum memulai ART

1. Semua pasien terinfeksi HIV tanpa


memandang CD4
ARV LINI 1 YANG TERSEDIA DI INDONESIA
1. Duviral/ZIDOLAM (AZT 300 mg+Lamivudine 150mg)
2. Neviral (Nevirapine 200mg)
3. Efavir/Stocrine (efavirenz 600mg)
4. Stavir ( d4T/Stavudine 30mg)
5. Riviral (AZT 100mg)
6. Hiviral (3TC/Lamivudine 150mg)
7. Tenofovir (TDF 300mg)

ARV LINI 2: (yang tersedia di layanan ARV subsidi


penuh DepKes)
1. Tenofovir + Entricitabine
2. Aluvia/Caletra (ritonavir + lopinavir)
3. Abacavir (ABC)
2003 ART GUIDELINES - 1st LINE FORMULARY

d4T NVP
Stavudine Nevirapine
= Stavir, Zerit
3TC = Neviral

Lamivudine
= Hiviral
AZT EFZ
Zidovudine Efavirenz
= Stocrin, Efavir
Panduan ARV (WHO)

AZT* NVP
3TC atau
FTC#

TDF* EFV
atau ABC
* AZT dan TDF dipertimbangkan sbg NRTI yg lebih
disukai
# 3TC dan FTC dpt saling mengganti
Pedoman ART – KOMBINASI LINI KE-2

ABC 3TC ± AZT

LPV/r atau
SQV/r atau
ATV/r atau
FPV/r atau
IDV/r

TDF NFV ddI


Kombinasi Pemberian ARV lini 1
1. Duviral (AZT 300mg dan 3TC/Lamivudine 150mg) dosis 2x1 tab + Neviral (nevirapine
200mg) dosis 1x1 selama 2 minggu dilanjutkan 2x1 tab

KOMBINASI LAIN ;
1. Duviral dosis 2x1 tab + Efavir/stocrine (Efavirenz 600mg/200mg) dosis 1x1 tab

KOMBINASI LAIN ;
1. Stavir (stavudine 30mg) dosis 2x1 tab + Hiviral (3TC/Lamivudine 150mg) dosis 2x1
tab + Neviral 2x1tab

KOMBINASI LAIN ;
1. Stavudine + lamivudine + Efavirenz

CATATAN PENTING ;
1. Stavudine saat ini sudah tidak digunakan/dihindarkan penggunaannya krn efek
sampingnya pada penggunaan jangka panjang
2. AZT, D4T (stavudine) , Tenofovir, Abacavir tidak boleh diberikan bersama-sama
Terapi profilaksis ARV
 Terapi ARV pada Ibu Hamil :
1. Tenofovir 1x300mg, entricitabine 1x1 atau lamivudine 2x150mg,
efavirenz 1x600mg

2. Bayi : AZT 4mg/kgbb selama 6 minggu, dilanjutkan dengan cotrimoxazole


sampai dapat dibuktikan bayi tidak tertular HIV,
(untuk profilaksis bayi cara pemberian sama tidak melihat ibu
menggunakan ARV atau tidak)

 Profilaksis pasca pajanan : (4 minggu) :

(diberikan 2-4 jam pada pasca tajanan sampai 72 jam pasca pajanan,
profilaksis diberikan selama 4 minggu)

: tenofovir 1x 300mg + Entricitabine 1x1


tenofovir 1x 300mg + lamivudine 2 x 150mg
Dosis Kotrimoksasol pd bayi & anak

Suspensi Tablet Dewasa


Dosis per hari Tablet pediatrik Tablet Dewasa
kekuatan ganda
yg dianjurkan 5 ml mengandung (100mg/20mg) (400mg/80mg)
200mg/40mg (800mg/160mg)
< 6 bulan
100mg SMX/ 2,5 ml 1 tablet ¼ tablet
20mg TMP
6 bulan–5
tahun 5 ml 2 tablet ½ tablet
200mg/40mg
6-14 tahun
10 ml 4 tablet 1 tablet ½ tablet
400mg/80mg
> 14 tahun
- - 2 tablet 1 tablet
800mg/160mg
Frekuensi : SATU KALI SEHARI
AZT :
Efek Samping - mual, muntah - nyeri otot
ARV - gangguan tidur - sakit kepala
NRTIs - nyeri perut - kurang napsu makan
- mata/kulit kuning - anemia

3TC :
sedikit efek samping

d4T :
- lipodistrofi (efek samping jangka panjang)
- mual, muntah
- mata/kulit kuning
NVP:
- Ruam kulit berat
Efek Samping
- Hepatitis
ARV
NNRTIs
EFV :
- SSP
- Teratogenik(jangan diberikan pada
usia muda dalam usia reproduksi
tanpa metode KB yang aman)
4 Prong UNAIDS/WHO untuk PMTCT

Perempuan I. Mencegah infeksi HIV


usia subur

II. Mencegah kehamilan yang tidak


ODHA dikehendaki
perempuan
usia subur III. Mencegah penularan dari Ibu ke Anak
(mencegah penularan perinatal)

ODHA
perempuan, IV. Menyediakan perawatan dan
anak-anak dan dukungan (MTCT Plus)
keluarganya
VCT
Pertahankan HIV-negatif
Tidak ingin 2 Tidak hamil
Perempuan 1 hamil
Menjadi
Hamil
HIV-positif

VCT
Perawatan 4 ARV
HIV Pemberian Susu Bayi

3
1 Mencegah infeksi HIV pada wanita
2 Mencegah kehamilan yang tidak dikehendaki Bayi tak
terinfeksi
3 Mencegah penularan HIV dari Ibu ke Anak
4 Menyediakan perawatan HIV bagi wanita dgn HIV dan keluarganya
PMTCT :
Saat diskusi dengan seorang ibu tentang pilihan makanan pengganti ASI, perlu
dipertimbangkan beberapa hal.

Apakah makanan pengganti ASI tersebut:

• Dapat DITERIMA oleh ibu dan lingkungannya?


• Menyiapkannya dapat DILAKUKAN ibu dengan mudah?
• TERJANGKAU, semua biaya yang harus dikeluarkan, termasuk susu, air,
bahan bakar dan kebutuhan lainnya?
• BERKELANJUTAN tersedia selama sang bayi memerlukan makanan
pengganti ASI tersebut?
• AMAN untuk dikonsumsi?

AFASS
(Acceptable, Feasible, Affordable, Sustainable, Safe)
• Ibu yang terinfeksi HIV dapat dianjurkan untuk tidak menyusui sama
sekali bila SEMUA pertanyaan di atas jawabannya adalah YA.

• Di daerah dimana tingkat kematian bayi akibat infeksi tinggi,


menggunakan makanan pengganti ASI mungkin tidak cukup aman.
Bila tidak menggunakan makanan pengganti ASI, dianjurkan
memberikan ASI EKSKLUSIF selama bulan-bulan pertama.
Apakah ada makanan atau minuman lain
yang sering diberikan pada bayi usia
dibawah 6 bulan?
 Air tajin → TIDAK COCOK
 Air kelapa/santan → TIDAK COCOK
 Susu coklat/susu dengan → TIDAK COCOK
perasa
 Sari buah → TIDAK COCOK
 Teh → TIDAK COCOK
 Limun/minuman manis → TIDAK COCOK
 Minuman bersoda → TIDAK COCOK
 Bubur sereal → TIDAK COCOK
Susu yang cocok dan susu yang tidak
cocok untuk modifikasi formula bayi
buatan rumah
Cocok Tidak cocok
Susu sapi, kambing, biri-biri Susu hewan segar yang dilarutkan
yang segar dg jumlah yg tak jelas
Susu bubuk yang skim atau rendah
Susu Bubuk Full-cream atau
lemak
Whole milk
Susu tambah perasa (Coklat dll)
Susu diuapkan/evaporasi Susu kental manis (Sweetened
(Evaporated) Condensed)
Susu diolah dg panas tinggi Bubur encer dari gandum (Cereal)
(UHT) Jus buah, teh atau soda

Diperlukan tambahan zat gizi mikro karena susu hewan


relatif lebih rendah kadar besi, zinc, vit A, C dan asam folat
KARTU 6
Dengan demikian, poin penting yang
harus diingat adalah:
• bila seorang perempuan HIV-negatif atau tidak
mengetahui status HIV-nya, dianjurkan untuk diberikan
ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, kemudian
dilanjutkan dengan makanan tambahan
• bila seorang wanita HIV-positif, bicarakan bagaimana
cara memberikan makan untuk bayinya sebelum bayinya
lahir.
• Risiko tertinggi penularan HIV adalah pada mereka yang
memberikan ASI dicampur makanan atau cairan lainnya.
Bila memutuskan memberikan ASI, berikan ASI eksklusif
selama beberapa bulan pertama dan hentikan saat
makanan pengganti telah mudah didapatkan.
Pengurangan
Asupan Makanan
• Beberapa masalah yang
sering terjadi :
- Jamur mulut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Depresi
Kebutuhan Gizi • Pada seorang dengan HIV/AIDS,
pada ODHA masalah gizi merupakan sesuatu yang
penting agar dapat menjalankan
aktifitas secara berkualitas

• Gizi dan asupan makanan dapat


berdampak pada reaksi dari obat-
obatan yang dipakai pada pengobatan
HIV atau IO yang diderita.

• Beberapa obat mungkin perlu dimakan


bersama dengan makanan atau cairan
atau saat lambung kosong. Oleh
karena itu makanan menjadi penting
dalam pengobatan.
Gizi dan Kondisi • Memperbaiki kebiasaan makan
Fisik Odha
• Asupan makanan harus memiliki
kandungan Kalori 20% lebih tinggi dari
kebutuhan normal

• Cegah turunnya berat badan atau


malnutrisi

• Mempercepat kesembuhan dari infeksi


yang berkaitan dengan HIV

• Berikan perawatan yang lebih baik untuk


kebutuhan gizi tertentu seperti pada
anak-anak, ibu dan orang dengan
penyakit lainnya
Kata Kunci • Dianjurkan untuk makan makanan
yang bervariasi dan sehat setiap
hari dan sepanjang minggu

• Jumlah makan dan frekuensi


tergantung kondisi

• Makan sehat dan seimbang


membantu anda hidup sehat lebih
lama

• Makanan sehat membantu ODHA


menjalankan aktifitas sehari-hari
secara berkualitas

Anda mungkin juga menyukai