Anda di halaman 1dari 23

POST EXPOSURED

PROFILAKSIS (PEP)
Pengertian

 PostExposured Profilaksis (PEP) atau


dalam bahasa Indonesia Profilaksis
Pasca Pajanan (PPP) : Pengobatan
ARV jangka pendek untuk
pencegahan/menurunkan
kemungkinan terjadinya infeksi pasca
pajanan di tempat kerja
TUJUAN:
 Mengurangi resiko penularan
HIV di tempat kerja pd
petugas kesehatan
 Meningkatkan motivasi
petugas kesehatan utk
bekerja dg orang yg terinfeksi
HIV
 Membantu pemahaman ttg
adanya resiko terpajan dg
HIV ditempat kerja.
Tatalaksana Pajanan Darah
di Tempat Kerja

Jangan Panik !
Tapi selesaikan dalam
<4 jam
1. Segera bersihkan area pajanan :
 Luka tusukan jarum suntik atau luka iris
segera cuci dengan sabun dan air mengalir.
 Percikan pada mukosa hidung, mulut, atau
kulit segera bilas dengan guyuran air.
LANJ ……………………

 Mata diirigasi dengan air mengalir


bersih, larutan garam fisiologis atau air
steril.
 Jariyang tertusuk tidak boleh dihisap
dgn mulut seperti kebanyakan tindakan
refleks untuk menghisap darah.
LANJ ……………………

2. Lapor pd atasan
3. Lapor pd K3RS (Komite Keslamatam
Kerja RS)
4. Lapor pd Tim HIV/AIDS
atau klinik VCT Sobat RSUD
Prof.DR.W.Z.Johannes Kupang telp
Tatalaksana PPP
 Konseling pra tes untuk petugas kesehatan
yang terpajan
 Lakukan pemeriksaan awal
 HIV
 Hep B dan C
 Beri konseling untuk tidak menjadi donor
darah, harus berperilaku seksual dan suntikan
yang aman sampai hasil diketahui
 Konseling pasca tes dan berikan hasil tes awal
secepat mungkin kepada terpajan
Pengertian Keterangan
Katagori Sumber

Kategori Sumber
Kode
(KS)
HIV Asimtomatik dan
1 CD4 tinggi

AIDS, Viral Load tinggi


2 atau CD4 rendah
Keterangan Kategori
Pajanan
Kategori Pajanan
Kode
(KP)
Volume sedikit, mis.
1 Satu tetes dalam
waktu singkat
Volume banyak, mis.
2 Beberapa tetes dalam
waktu lama
Jarum berlubang yang
besar, tusukan yang
3
dalam, darah terlihat di
jarum
Alur PPP Pada Pajanan HIV
Menentukan Pengobatan Profilaksis Pasca Pajan
Kategori
Pajanan
Kategori Sumber Rekomendasi
(KP)
pajanan (KS HIV) Pengobatan
1 1 (rendah • Obat tidak dianjurkan
• Risiko toksisitas obat lebih tinggi
daripada risiko terinfeksi HIV
1 2 (tinggi) • Pertimbangkan AZT+3TC
• Pajanan memiliki risiko yang perlu
dipertimbangkan
2 1 (rendah) • Dianjurkan AZT+3TC. Kebanyakan
pajanan masuk dalam kategori ini,
namun belum pernah ditemukan
kenaikan risiko penularan
2 2 • Dianjurkan AZT+3TC+indinavir atau
nelfinavir
- -
• Ditemukan adanya kenaikan risiko
3 1 atau 2 tertular
Anjuran pengobatan selama 4 minggu dengan dosis:
AZT : 3 kali sehari @ 200 mg, atau 2 kali sehari @ 300mg
3TC : 2 kali sehari @ 150mg
Indinavir : 3x sehari @ 800mg, 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan
dan banyak minum, diet rendah lemah
Nelvinafir : 3 kali sehari @ 750 mg oral, bersama makan
Rejimen ARV untuk Profilaksis
Pasca Pajanan di R.CENDANA
RSUD Dr. Soetomo
Tingkat resiko
Rejimen
pajanan
Resiko Menengah Rejimen Kombinasi 2 obat dasar,
(Kemungkinan dan resiko contohnya:
terjadi infeksi) AZT: 2 x 300 mg+3 TC: 2 x 150 mg
atau
d4T: 2 x 40 mg+3 TC: 2 x 150 mg

Resiko tinggi Rejimen kombinasi 3 obat,


(Resiko terjadi infeksi contohnya:
yang nyata, misalnya -AZT/3TC + (EFV 1 x 600 mg)
pajanan dengan darah -AZT/3TC + (ALUVIA 2 X 500 mg)
volume banyak, luka
tusuk yang dalam)
INGAT ?
 PPP hrs dimulai sesegera mungkin
stl pajanan, sebaiknya dlm waktu 2
– 4 jam.

 Pemberian PPP stlh 72 jam


dilaporkan tdk efektif

 Diberikan 1 bln penuh sejak awal


pemberian
Informasi Kepada
Orang Terpajan
 Tertusuk Jarum :
 Risiko HIV = 3 : 1000
 Reriko HBV 27 – 37 : 100
 PPP  kegawatan pajanan dan sumber pasien
 PPP tidak 100% efektif
 ARV
 ESO (efek samping obat) ARV
 Gunakan kondom  Konfirmasi setelah 3 bulan
LANJ INF...............
 Penjelasan yg jelas mengenai risiko &
tindakan yg dpt digunakan utk melepaskan
stress & kegelisahan!

 Keputusan PPP hrs ditangan terpajan!

 Tanda tangani formulir penolakan jika


menolak PPP
ZIDOVUDINE

Efek Samping:
Efek samping :
- Mual
- Diare
- Sakit kepala
- Kelelahan
- Nyeri Otot
- Pucat (anemia)
LAMIVUDIN

Efek Samping:
- Mual
- Diare
EFAVIRENZ
EfEEek Samping:
Efek samping :
- Mual
- Diare
- Mimpi aneh / buruk
- Sulit tidur
- Daya ingat bermasalah
- Sakit kepala
- Pusing
 Mata kuning
 Psikosa a/bingung
 Ruam kulit
ALUVIA (LOPINAVIR, RITONAVIR)
Efek Samping:
Efek samping:
 Mual
 Muntah
 Pusing (gula Darah
naik)
 Lemak tidak imbang
 Pemindahan lemak
PEMERIKSAAN TINDAK LANJUT
 Dievaluasi & ditindak lanjuti dalam 72 jam setelah
pajanan

 Obs gejala toxisitas sedikitnya 2 mgg

 Pemeriksaan anti body HIV dengan 3 metode


berbeda

 Evaluasi secara berkala, minggu ke 6, bulan ke 3 &


bulan ke 6
INGAT!!!
 HIV cenderung ditularkan melalui
 HUBUNGAN SEKSUAL
 TRANSFUSI DARAH
 IDU
 Kemungkinan tertular sebagai
akibat pajanan pada kecelakaan
kerja lebih kecil
Follow Up Klinis
 Amatitanda-tanda yang menunjukan
serokonversi HIV (dalam 50-70%) dalam waktu
3 sampai 6 minggu
 Demam akut,
 Lymphadenopathy yang tersebar,
 Erupsi kulit
 Faringitis,
 Gejala-gejala flu non-specific,
 ulkus mulut atau area genital.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai