Anda di halaman 1dari 42

Motivational

Interviewing
BAGIAN
PERTAMA

Pengenalan
MI
Apa Itu MI?

Konseling untuk memotivasi


Konseling perubahan perilaku
Pengertian Lengkap

“Gaya konseling yang bersifat mengarahkan/direktif, dan


berpusat pada klien untuk memperoleh perubahan perilaku
dengan cara membantu klien menjelajahi dan mengatasi
sikap mendua.”
– Rollnick, S. dan Miller, W.R. (1995)
Mengarahkan/Direktif
Percakapan yang dipandu

Ada tujuan utama


Menghindari fokus pada perubahan
yang terlalu dini
Sikap Mendua
Kondisi dimana seseorang memiliki
perasaan yang bercampur aduk atau
gagasan yang saling bertentangan
mengenai sesuatu atau seseorang
Sangat normal
Semangat MI
Bekerjasama | Hindari kesan “Saya pakar”
Bangun motivasi dari dalam/intrinsik |
Dengarkan untuk mengetahui dan merefleksikan
Hargai sikap mendua | Hindari “refleks untuk
meluruskan”
Temui klien dalam situasi mereka
BAGIAN
KEDUA

Keterampilan MI
4 Keterampilan MI 01
Mendengar Reflektif

02 Afirmasi/Meneguhkan

03 Pertanyaan Terbuka

04
Elicit-Provide-Elicit
Mendengar Reflektif
Refleksi adalah pernyataan

01 Perlu mendengarkan, mengamati, &


05 memaknai isyarat verbal dan
nonverbal klien
02
Pendengar menggunakan pernyataan
04 reflektif sebagai tanda memahami
03

Membantu memperoleh informasi


lebih banyak/dalam dari klien
Tingkatan Refleksi

Refleksi Kompleks: parafrase,


merangkum, refleksi perasaan, refleksi
dua arah

Refleksi Sederhana:
mengulangi/mengatakan kembali
Caranya: mengulang/mengganti
dengan kata yang sama tanpa
mengubah maksud aslinya
Aku gak tahu harus berbuat apa buat
pengobatan HIV-ku, apalagi kalau harus
memberitahu pasangan ku, aku bisa
kehilangan dia!
Contoh

12
Sepertinya, pasangan mu sangat
berarti dalam hidup mu.

Contoh refleksi

13
Manfaat Mendengar Reflektif – Bagi Petugas

Mengekspresikan empati Menjernihkan salah


(menghormati & menerima pengertian tentang apa
perasaan klien) yang dikatakan klien

Menyampaikan kesediaan Mencegah salah paham


untuk tidak menghakimi yang tidak perlu
Manfaat Mendengar Reflektif – Bagi Klien

Merasa dimengerti Dapat menguraikan pikiran


dan perasaannya

Didorong untuk memberi Menjadi lebih sadar akan


informasi tambahan pikiran/perasaannya
Pernyataan refleksi dengan empati TIDAK…

Memberi sa- Memerintah, Menyampaikan


ran/pendapat mengarahkan perintah moral atau
tanpa diminta memperingati berkotbah

Kata-kata seperti
Jadi gini, yang akan aku “seharusnya”,
lakukan adalah... “sebaiknya”, atau “benar”
“salah”
Afirmasi
Menonjolkan hal yang positif

Mengenali dan mengakui nilai yang


melekat pada klien sebagai manusia

Mendukung dan memberi


semangat
Katakan sesuatu yang positif atas diri klien, maksudnya, tindakannya

“Kamu berusaha keras


minggu ini!”

“Maksud kamu baik,


walaupun hasilnya gak
seperti yang kamu inginkan.”

“Terima kasih sudah datang hari


ini, dan bahkan datang lebih
awal!”
Afirmasi bukan memuji

Hindari afirmasi yang Afirmasi yang baik


mulai dengan “aku” berpusat pada “kamu”
Nyatakan kembali secara
positif tindakan/situasi
klien

“Kamu sedih karena kamu terinfeksi HIV dan kamu


khawatir kehilangan pasangan mu tetapi kamu hebat
sudah mulai berencana mengajak dia untuk tes!”
Memberi informasi, gunakan ask – tell - ask
Hindari kesan “saya pakar”
01 02
Gunakan
Tanya-Beri mendengar
Info-Tanya reflektif
Ingat, sebaiknya hanya
beri informasi ke klien
Bertanya – menjelaskan - sesuai kebutuhannya!
bertanya
03
“Boleh gak aku cerita
sedikit tentang…”

Dengan ijin klien


Ask – tell - Ask, berguna saat…

Anda pikir klien mendapat Anda pikir klien kekurangan


informasi yang salah 01 informasi

04

02

Klien sedang mencari 03 Anda memiliki gagasan


informasi yang mungkin bermanfaat
bagi klien
BAGIAN
KETIGA

CHANGE-TALK
Apa Itu Change-Talk?

Ingat, bila klien itu sendiri berbicara


mengenai perubahan, dia lebih mungkin
berubah dibanding bila orang lain yang
mengatakannya!
03
Pernyataan memotivasi diri
sendiri yang diucapkan klien

02
Ungkapan perubahan yang
dinyatakan klien

01
Perkataan apapun dari klien
yang mendukung perubahan
Ingat, salah satu kunci MI adalah belajar
mengenali ungkapan perubahan, dan
lalu menegaskannya!
Tingkatan Change-Talk-1
Ingat, KAKEK

CT1 UNGKAPAN PERSIAPAN PERUBAHAN

KEINGINAN
01 Saya ingin berubah

ALASAN
02 Penting untuk berubah

KEMAMPUAN
03 Saya bisa berubah

KEBUTUHAN
04 Saya perlu berubah
Tingkatan Change-Talk-2
Ingat, KOAM

CT2 UNGKAPAN PERUBAHAN PENGGERAKAN

KOMITMEN
01 Saya akan membuat perubahan, janji, yakin

AKTIVASI
02 Saya siap dan mau berubah, bersedia

MELANGKAH
03 Saya mengambil tindakan untuk berubah
Ungkapan
Perubahan dan
Tahapan Perubahan
Perilaku
PERLAWANAN: sisi lain change-talk

Bertahan pada Ada masalah


perilaku yang
petugas-Klien
sekarang dilakukan

Ungkapan
tidak mau Sustain Masalah
Perseli-
mengubah
perilaku,
Talk VS sihan
komunikasi
petugas-
Status quo Klien
Alasan klien tidak petugas melakukan
mau berubah sesuatu yg bikin
klien kesal/marah
Memulai pembicaraan tentang perubahan
Menarik ungkapan perubahan keluar dari klien

Cara yang paling sederhana dan langsung adalah minta klien untuk menceritakan hal-hal terkait change-talk

Petugas
dapat:

Bertanya Bertanyan Bertanya Bertanya Gunakan


tentang tentang tentang tentang derajat
keinginan alasan kemampuan kebutuhan kepentingan
diri

Keinginan, Alasan khusus Bisa, mampu Perlu/tidak


kemauan, mengapa berubah, urgensi
harapan, mimpi perubahan
penting
Derajat Kepentingan dan Kepercayaan Diri

Dalam skala 0 sampai 10, di mana 0 Kenapa kamu ada di ___, dan bukan
berarti “tidak penting sama sekali” dan ada di ___(angka yang lebih rendah)
10 berarti“ hal terpenting bagi saya
saat ini”, seberapa pentingnya buat Apa yang diperlukan agar kamu bisa
kamu untuk ......?” naik dari ___, ke ___(angka yang lebih
tinggi)
cara lain memulai pembicaraan
tentang perubahan

• Mencari hal-hal ekstrim


• Melihat ke belakang dan ke depan
• Menjelajahi tujuan dan nilai
PERTANYAAN yang salah ketika memulai pembicaraan perubahan

Apa sih yang Gimana kamu


menghambat kamu bisa…?
melakukannya?

Kenapa kamu Kenapa kamu Kenapa kamu gak


belum berubah? gak coba lebih bisa…?
keras?
Tips menanggapi ungkapan perubahan yang dilontarkan klien

3-beri peneguhan/afirmasi 4-refleksi

2-minta klien menjelaskan/ 5-rangkum


memberi contoh

1-kenali saat anda


mendengarnya
BAGIAN
KEEMPAT

TEKNIK MI
4 Teknik MI

Menghindari Perangkap “saya pakar” 0


1
Menangani Sikap Mendua
0
2
Menahan Reaksi Meluruskan
0
Bergulir Bersama Perlawanan 0 3
4
Pakar versus Kolaborator

Pakar Kolaborator

Mengatakan apa yang Meminta pasien bercerita tentang


pasien harus lakukan, atau pengalaman, pertanyaan, dan
tidak boleh lakukan. kekhawatirannya.
Memberi pasien informasi. Berkomunikasi dengan pasien
Mengandalkan otoritas dan pada tingkat yang sama.
kekuasaan. Mendorong kemitraan yang
setara dengan pasien.
Manfaat dan Kekurangan Menjadi Pakar dan Kolaborator
Manfaat Pakar Manfaat Kolaborator

Pasien lebih mungkin menerima dan mengerti


Pasien menerima informasi | Menghemat informasi yang berkaitan dengan dia | Isu-isu
waktu berharga, yang dapat dipakai untuk penting lebih mungkin diidenfiikasi dan
klien lain ditangani | Pasien mengandalkan motivasi dan
kepercayaan diri dari dalam diri sendiri

Kekurangan Pakar Kekurangan Kolaborator

Masalah pasien sering tidak terpecahkan Butuh lebih banyak waktu, yang berarti tidak
karena pasien tidak diminta bercerita | dapat diberikan ke klien lain | Penyedia
Pasien tidak menerima edukasi dengan cara layanan harus terampil mendengarkan
yang dapat mereka mengerti
Sikap Mendua

01 Perasaan yang bertentangan saat dihadapkan dengan


perilaku kesehatan baru

02 Sebagian diri mau, sebagian diri tidak mau

03 Besar kemungkinan terjadi konflik dengan konselor

04 Konflik seperti ini dapat diiringi emosi yang kuat

05 Jika konflik kuat, sulit untuk mempertimbangkan pemikiran


kedua belah pihak
Menangani Sikap Mendua
dengan cara mengembangkan kesenjangan, jangan dilawan

Bantu klien untuk sadar bahwa perilaku Bantu klien menyadari bahwa nilai hidup
mereka yang sekarang berbeda dengan mereka yang paling utama tidak sejalan
yang mereka harapkan terjadi dengan perilaku mereka sekarang

Ini ditujukan untuk membuat klien sadar akan sikap mendua mereka
Empati: sikap mendua adalah normal | memahami perubahan perilaku itu sulit
tahan refleks untuk “meluruskan”

Klien: “Saya tidak mau HIV, tapi seks dengan kondom rasanya seperti
makan permen tanpa membuka bungkusnya!”

CBS: “Kamu perlu berhenti cari-cari alasan dan mulai pakai kondom
untuk melindungi diri kamu.”

Gunakan keterampilan pertanyaan terbuka untuk memahami


mengapa, mendapat-memberi-mendapat, kembangkan kesenjangan
bergulir bersama perlawanan

Bentuk perlawanan klien:


berdebat | mengacuhkan | menyela | menuduh

Perlawanan bisa memberi informasi penting mengenai sikap/posisi


klien terhadap perubahan perilaku, konseling atau informasi.

Memberi argumen untuk berubah di saat BERGULIR bersama perlawanan maksudnya:


klien memberi perlawanan dapat memicu | Tidak menolak perlawanan
perdebatan dengan pasien | Mencari alasan di balik perlawanan
| Melibatkan klien dalam pemecahan masalah
Strategi menangani perlawanan

Refleksi Sederhana: akui keketidaksetujuan,


emosi, atau persepsi klien

Refleksi Dua Arah: terima apa yang dikatakan


klien dan tambahkan sisi yang lain dari sikap
mendua klien

Pindahkan Fokus: bawa perhatian klien


menjauhi hal yang menjadi batu sandungan

Tekankan Otonomi Pribadi: yakinkan bahwa


pada akhirnya klien sendirilah yang menentukan
Petugas
apa yang terjadi

Anda mungkin juga menyukai