Oleh :
dr. Aloysia Putri M.
1. Definisi dan perjalanan penyakit
hepatitis B
Virus DNA dari
dari famili
hepadnaviridae
dengan struktur
berbentuk
sirkular.
Ditularkan melaluiberbagai cairan tubuh :
1. Fase Inkubasi
Masuknya virus dan timbulnya gejala atau ikterus.
Berkisar antara 15-180 hari.
3. fasepengidapinaktif
DNA VHB (<2000 IU/ml), ALT normal, dankerusakanhati minimal.
4. fasereaktivasi
pasienpadafasepengidapinaktifdapatmengalamifasereaktivasi .
DNA VHB >2000 IU/ml daninflamasihatikembaliterjadi
2. Diagnosis HBV
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik, dan pemeriksaan penunjang.
1. PemeriksaanBiokimia
Stadium akut VHB :
AST dan ALT >10 kali N
Serum bilirubin N
ALP >3 N
Albumin
Kolesterol
Mekanisme kerja :
- mengaktifkan sel T sitotoksik, sel natural killer, dan makrofag.
- merangsang produksi protein kinase spesifik mencegah sintesis
protein dan merangsang apoptosis sel yang terinfeksi virus sehingga
menghambat replikasi virus.
Dosis :
INF 5-10 µU/hari 3 kali per minggu
Peg-IFN α-2a 180 μg/minggu
Peg-IFN α-2b 1-1.5 μg/kgBB/minggu
Pemberian :
Injeksi subcutan
Terapi interferon boleh digunakan pada pasien dengan
karakteristik:
Diberikan oral
Dosis :
100 mg/hari
waktu paruh :
17-19 jam di dalam sel yang terinfeksi.
Lamivudin digunakan pada:
1. Pasien dengan DNA VHB <2 x 108 IU/mL, status
HBeAg positif, ALT >2x batas atas normal.
2. Lamivudin dapat diteruskan bila pada minggu ke-4
pasien mencapai DNA VHB < 2 x 103 IU/mL, serta
pada minggu ke-24 mencapai DNA VHB <2 x 102
IU/mL.
Mekanisme kerja :
Berkompetisi dengan nukleotida cAMP untuk berikatan dengan DNA virus,
menghambat polymerase dan reverse transcriptase sehingga memutus rantai
DNA VHB.
Efek samping :
Gangguan fungsi ginjal (azotemia, hipofosfatemia, asidosis, glicosuria, dan
proteinuria) yang bersifat dose-dependent dan reversibel.
Adefovir diberikan pada :
1. Pasien hepatitis B kronik HBeAg negatif, dengan DNA VHB rendah, dan
ALT tinggi.
2. Pasien dengan riwayat gagal terapi dengan pemberian analog nukleosida.
Mekanisme kerja :
- Menghambat priming DNA polimerase virus
- Menghambat reverse transcription dari rantai negatif DNA
- Menghambat sintesis rantai positif DNA
Tidak disarankan untuk diberikan pada pasien hepatitis B yang resisten terhadap entecavir.
Telbivudin (LdT)
Adalah analog L-nukleosida thymidine
Mekanisme kerja :
Melawan replikasi VHB.
Tidak boleh diberikan pada pasien yang sudah resisten terhadap lamivudin, telbivudin, atau
entecavir.
Tenofovir disoproxil fumarate (TDF)
Adalah prekursor tenofovir, sebuah analog nukleotida yang efektif untuk hepadnavirus dan retrovirus.
Mekanisme kerja :
- Menghambat tempat berikatan polimerase virus.
- Berkompetisi dengan nukleosida atau nukleotida,
- Menterminasi pemanjangan rantai DNA.
2. Ekstrahepatik
- anemia aplastik
- anemia hemolitik
- trombositopenia
7. Prognosis
1. Mortalitas VHB akut : 1-3%
2. Carier kronis pada 25% mengalami serosis dan atau
hepatoma
8. Pencegahan
A. Imunisasi
vaksin hepatitis B
B. Pencegahan umum
C. Pencegahan khusus
Imunisasi hepatitis B ada 2 :
1. Imunisasi pasif
Dengan memberikan antiHBs (HBIg)
2. Imunisasi aktif
Ada 2 sediaan vaksin hepatitis B :
- Vaksin kombinasi DPT-HepB
- Vaksin hepatitis B monovalen
Bayi dan anak
Diberikan 3 kali, dengan dosis 0,5 cc IM anterolateral
paha :
dosis pertama : maksimal 12 jam setelah lahir
dosis ke dua : usia 1 bulan
dosis ke tiga : usia 6 bulan