LAPORAN KASUS
Thalasemia
Disusun Oleh :
dr. Dody Tri Permadi
Identitas
• Nama : An. S. P
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Usia : 1Tahun 1Bulan 3Hari
• Alamat : Kp. Gempol, Cikangkung,
Ciracap, Kab. Sukabumi
• Bangsal : Anak
• No. CM : 59-77-05
• MRS : 16 Agustus 2017
Subjektif
(alloanamnesa: ibu pasien)
• R. Imunisasi
Lengkap
• R. Tumbuh Kembang
Motorik Kasar
• 6 bulan duduk
• 1 tahun mulai bisa berjalan sedikit
Motorik Halus
• 4 bulan memegang benda
Bahasa
• 1 bulan bersuara
• 1,5 tahun mulai belajar berbicara
• 2 tahun mulai bicara lancar
Sosial
• 7 bulan bermain
• 2 tahun bermain bersama
Objektif
STATUS GIZI
IMT = 13,61 kg/m2
BB/U = Dibawah persentil 5 (gizi kurang)
TB/U = Dibawah persentil 5 (gizi kurang)
BB/TB= 72 % (gizi kurang)
Kesan status gizi : gizi kurang
Laboraturium
Assessment
Planning
Non medikamentosa
• Tirah baring
• Diet nasi 3x 1 hari
Medikamentosa
• Transfuse PRC 2 kolf
• Inj furosemid 20 mg (post transfusi)
• X jade 1x2 tab
Edukasi
Mengonsumsi makanan yang dapat menurunkan
absorbsi besi misalnya sereal, teh hitam, kopi, produk
susu.
Susu sapi/kambing mempunyai kandungan besi yang
lebih rendah dari pada susu formula.
Menganjurkan ibunya untuk tetap menjaga
keseimbangan nutrisi anaknya dengan cara memberi
makanan yang sehat dan bergizi untuk memperbaiki
gizi anaknya
Memberitahu tentang perjalanan penyakit kepada
orang tua
Memberi tahu komplikasi yang mungkin terjad
Resume
• An. N.L 8 tahun, datang dari poli anak dengan keluhan lemas
± 3 hari SMRS. Menurut keterangan ibunya, keluhan pucat
paling terlihat di daerah muka, telapak tangan, dan telapak
kaki. Sebelumnya pasien sudah terdiagnosa thalasemia pada
usia 2 tahun dan rutin menjalani transfuse tiap 2 bulan setiap
kali transusi rata-rata menghabiskan 2 kantong darah
• R. kehamilan tidak ada kelainan, R. kelahiran tidak ada
kelainan, R. imunisasi lengkap, R. tumbang sesuai dengan usia
• Dari pemeriksaan didapatkan N 110x/ menit,
RR 20 x/menit, T 36,7 C, BB : 18 kg, TB : 115
cm, K/L CA +/+, thoraks cor dan pulmo tidak
ada kelainan, abdomen teraba hati 4 jari
dibawah arcus costae, dan splenomegali
(schufner IV ), ekstremitas pucat pada telapak
tangan dan kaki
• Hasil pemeriksaan penunjang lab 10-2-2015
didapatkan Hb: 5,8 g/dl
Follow Up
Thalasemia
• Kelompok Penyakit yang diturunkan dari
salah satu orang tua atau kedua orang
tua, ditandai dengan berkurangnya
sintesis hemoglobin sebagai akibat
kegagalan pembentukan satu atau lebih
rantai globin normal (rantai α atau β)
secara optimal.
Struktur hemoglobin
Terdiri dari : haem &
globin
Globin t.d 150 asam
amino, berikatan dgn
peptida membentuk
polipeptida
Rantai globin:alfa, beta,
gamma, teta
HbA 97%,HbF 1%,HbA2
2,5%
Klasifikasi Thalasemia
• Secara molekuler, bergantung rantai mana
yang kurang dibentuk
• Terdiri dari :
Thalasemia alfa
Talasemia beta : secara klinis Thalasemia
mayor dan minor
• Lain2:gamma,teta-beta,E
Struktur globin pada thalasemia
• Thalasemia alfa
gangguan pembentukan rantai alfa
2beta2=B4 (HbH)
2 gama 2 : Hb Bart’s hidrops fetalis
Patofisiologi Thalassemia
kematian presipitasi
Heinz bodies
gangguan fungsi organ
SSTL eritropoisis inefektif
kelebihan besi darah tepi
intrameduler ekstrameduler
perubahan tulang hepatomegali splenomegali
hipersplenisme
Tanda & Gejala klinis
• Pucat berulang (meskipun sudah transfusi sel
darah merah): anemia
• Facies Cooley
• Perut membesar
• Pertumbuhan terhambat
• Sering terjadi gangguan perdarahan akibat
rombositopenia maupun kegagalan hati akibat
penimbunan besi
• Bila pasien ini mencapai pubertas, akan timbul
komplikasi akibat penimbunan
besiKeterlambatan menarke (pada anak
perempuan) dan gangguan perkembangan
sifat seks sekunder akibat dari hemosiderosis
yang terjadi pada kelenjar endokrin.
Pemeriksaan penunjang
1. Darah
• Darah rutin
Kadar hemoglobin menurun. Dapat ditemukan
peningkatan jumlah lekosit, ditemukan pula
peningkatan dari sel PMN. Bila terjadi
hipersplenisme akan terjadi penurunan dari jumlah
trombosit.
• Hitung retikulosit
hitung retikulosit meningkat antara 2-8 %.
• Gambaran darah tepi
Anemia pada thalassemia mayor mempunyai
sifat mikrositik hipokrom. Pada gambaran
sediaan darah tepi akan ditemukan retikulosit,
poikilositosis, tear drops sel dan target sel.
• Serum Iron & Total Iron Binding Capacity
2. Elektroforesis Hb
• Pemeriksaan ini untuk melihat jenis
hemoglobin dan kadar Hb A2. petunjuk adanya
thalassemia αHb Barts dan Hb H.
3. Pemeriksaan sumsum tulang
• Pada sumsum tulang akan tampak suatu
proses eritropoesis yang sangat aktif
4. Pemeriksaan roentgen
• Tulang terngkorak memberikan gambaran
yang khas, disebut dengan “hair on end”
menyerupai rambut berdiri potongan pendek
pada anak besar.
Penatalaksanaan
Prinsip pengobatan pada pasien talasemia
adalah :
• terapi tranfusi darah untuk mencegah
komplikasi dari anemia kronis
• pencegahan dari resiko kelebihan besi akibat
terapi transfusi desferal 20-50 mg/kgbb/kali
• penatalaksanaan splenomegali
Pengobatan
• Transfusi sel darah merah berulang penimbunan
besi di semua organ
1. desferal 20-50 mg/kgbb/kali
(kadar feritin >1000mg)subkutan/24 j
Hipersplenisme
• Peningkatan pemecahan dan pembentukan
sel darah merah
• Tanda :
pansitopenia,trombositopenia,perdarahan
• Terapi : splenektomi
Pencegahan
• Skrining
• Konseling pernikahan
REAKSI TRANSFUSI
Definisi :
Komplikasi / efek samping yang terjadi akibat
pemberian transfusi
Klasifikasi
• Imunologi : Produksi anti bodi terhadap aloantigen
pada eritrosit, leukosit, trombosit atau protein plasma
darah
• Non Imunologik : Berhubungan dengan bahan
fisika/kimia komponen darah atau kontaminan
Klasifikasi Lain
Rx transfusi cepat
• Rx demam
•Rx alergi urtikaria, anafilaktik
•Rx hemolitik cepat
•Bakterimia / septik
Aktivasi Komponen
C3a KID
Hemolisis
C5a
Deposit Deplesi
Vasodilatasi
Fibrin
Hemoglobin Faktor koagulasi
dan Trombosit
Hipotensi
• Rx imun sekunder
Pembebasan Pirogen
Demam
Aglutinasi Granulosit
Aktivasi Komplemen
Thy/ - Suportif
- Monitor Hemodinamik
- Steroid Dosis Tinggi
- Evaluasi Plasma Darah
TRALI (Transfusion Related Acute Lung
Injury)
TERAPI
Ig G dosis tinggi dan atau plasma exchange
Kortikosteroid
IV. Reaksi Terhadap Plasma
Urtikaria
Reaksi Anafilaktik
Thy/
Ringan – Transfusi dilambatkan, antihisatamin
Berat – Transfusi dihentikan, Thy Rx anafilaktik
1. Bakteridan Parasit yang Dapat Ditularkan Melalui
Transfusi Darah
Bakteri
• pseudomonas,salmonella
• Bruselosis
• Spilis
Parasit
• Plasmodium (malaria)
• Trypanosoma cruzi (penyakit cagas)
Endemik di Amerika Latin.
• Toxoplasma gondii
• Babesia microti (demam nantucket)
Resiko potensial di Amerika Utara
• Virus
HVB, HVC, HIV, HTLV-1, CMV, EBV
Rx Bakteremia / Sepsis
• Darah tercemar bakteri
E. Coli, Proteus, P Aeruginosa, K Pneumonia
• Gejala sudah timbul saat darah masuk 50 cc
Demam tinggi, menggigil
TD menurun, syok
Mual, muntah, nyeri seluruh tubuh
DIC
Dx pasti : Kultur darah sisa
• Penatalaksanaan
Stop transfusi, selainnya sesuai syok sepsis
2. Volume Overload
6. Emboli Udara