Oleh :
( 19037140056 )
UNIVERSITAS BONDOWOSO
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahi Robbil “Alamin Segala puji bagi allah tetap kami haturkan,
yang mana atas limpahan rahmat, taufiq, serta hidayahnya kepada kami, sehingga
kami bisa merasakan nikmatnya iman dan islam. Sholawat serta salam semoga
tetap tercurahkan kapada Nabi Muhammad SAW, penutup dari seluruh nabi dan
rasul utusan-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan
judul “MAKALAH NEFROTIK SYNDROME ” dengan baik dan tepat waktu.
Untuk selanjutnya mudah-mudahan Makalah ini dapat memberikan
manfaat yang cukup besar bagi penulis maupun bagi pembaca. Kami menyadari
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan hanyalah orang biasa yang tidak
lepas dari yang namanya salah. Maka penulis mengharapkan saran ataupun
kritikan yang membangun yang sekiranya akan memberikan dampak positif pada
penulis untuk penulisan yang selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
dan diridhoi oleh Allah SWT.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I LANDASANTEORI...................................................................................1
1.1 Definisi Thalasemia..............................................................................1
1.2 Etiologi..................................................................................................2
1.3 Manifestasi Klinis.................................................................................2
1.4 Klasifikasi.............................................................................................3
1.5 Pathway (WOC) ...................................................................................4
1.6 Pemeriksaan Penunjang........................................................................5
1.7 Penatalaksanaan Medis.........................................................................6
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN
2.1 Pengkajian...............................................................................................3
2.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................4
2.3 Intervensi Keperawatan.........................................................................7
2.4 Implementasi Keperawatan...................................................................8
2.5 Evaluasi Keperawatan...........................................................................8
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................................10
3.2 Saran....................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
LAMPIRAN............................................................................................................7
BAB 1
LANDASAN TEORI
1.1 Definisi
Thalasemia merupakan penyakit yang disebabkan karena penurunan atau
tidak adanya sintesis satu atau lebih rantai globin yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin. Suatu kelompok penyakit anemia kronis yang
heterogen, dimana sebagian besar adalah anemia hemolitik, tetapi defeknnya
yang terutama adalah karena menurunnya produksi rantai polipeptida
hemoglobin. Thalasemia ini terdiri dari dua jenis, alfa dan beta (komponen
penyusun utama molekul hemoglobin normal). Bentuk hemozigot akan
menjadi talasemia mayor sedangkan yang heterozigot mungkin menjadi
talasemia minor denan simptom ringan atau tanpa simptom sama sekali.
1.2 Etiologi
Penyebab penyakit thalasemia adalah mutasi gen yang menyebabkan
kecacatan pada salah satu rantai penyusun hemoglobin, yaitu rantai alfa dan
beta.
1. Anak yang heterozigot akan memunyai trait sel sickel. Tidak ada simptom
kecuali kadang-kadang terjadi infark sebagai akibat hipoksemia pada
daerah ketinggian. Pada in vivo eritrosit tampak normal tetapi pada in vitro
dapat diinduksi manjadi sel sicel. Tahan terhadap malaria. Terdapat HbA
dan HbS.
2. Anak yang Homozigot mengalami anemia sel sckel. Penyakitnya berat.
Pada in vivo, eritrosit tampak berbentuk sel sickel. Terdapat HbS dan
sedikit HbF. Tidak terdapat HbA.
Tidak jarang anemia sel sickel dan talasmia terjadi pada satu penderita.
1.4 Klasifikasi
Penurunan penyakit
secara autosomal
Thalasemia β Thalasemia α
Tidak terbentuk Hb A
Anemia
Peningkatan O2 Hipoksia
oleh RBC menurun
Terjadi peningkatan Fe
Hemosiderosis
a. Identitas
Meliputi nama, umur, nama ayah dan ibu, pekerjaan ayah dan ibu,
alamat, suku, agama, dan pendidikan. Untuk umur pasien thalasemia
biasanya terjadi pada anak dengan usia kurang dari 1 tahun dan bersifat
herediter.
b. Keluhan Utama
2) Natal
3) Prenatal
e. Riwayat keluarga
f. Riwayat sosial
h. Kebutuhan dasar
1) Pola makan
Pada pola makan dapat dikaji dari porsi yang dihabiskan pasien,
berapa kali pasien makan, apakah timbul mual muntah, apa ada diit
tertentu yang dilakukan dan juga apa mengalami penurunan berat badan
yang berlebih. Pada anak thalasemia, terjadi penurunan nafsu makan
sehingga berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia sang anak.
2) Pola tidur
Pola tidur dapat dikaji dari kenyamanan pasien, dan waktu tidur.
Anak thalasemia biasanya tidak ada gangguan, karena mereka banyak
yang memilih tidur ataupun beristirahat dari pada beraktivitas.
3) Kebersihan diri
4) Aktivitas
Aktivitas adalah kegiatan yang dapat dilakukan pasien saat di
rumah dan juga dirumah sakit. Pada anak thalasemia biasanya dapat
melakukan aktivitas seperti biasanya akan tetapi tidak dibebaskan,
karena anak mudah merasa lelah dan cenderung banyak beristirahat.
5) Eliminasi
Eliminasi adalah pola dari BAB dan BAK seorang pasien. Selain
itu eliminasi dapat mengkaji tingkat output cairan, keluhan saat
eliminasi, dan juga waktu eliminasi pada BAB dan BAK. Pada anak
thalasemia bisa terjadi konstipasi maupun diare untuk pola BAB
sedangkan pola BAK, biasanya anak thalasemia nomal seperti anak
yang lain.
6) Status Respirasi
1) Keadaan umum
2) Tanda-tanda vital
5) Mata
6) Hidung
7) Telinga
8) Mulut
9) Dada
10) Abdomen
11) Kulit
13) Pernafasan
14) Kardiovaskuler
3) Pemeriksaan Diagnostik
1. Pemeriksaan Laboratorium
MCV < Normal (< 8O fL): rerata 70,8 fL,(SB 8,9) MCH < Normal
(< 27 pg): Rerata 24,1 pg, (SB 3,9) RDW tinggi: Rerata 26,8% (SB 9,5)
Retikulosit sangat meningkat (>14,6)
1. Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d Gaya hidup kurang gerak d.d Penurunan nadi
perifer
2. Kerusakan integritas kulit b.d Nutrisi tidak adekuat d.d Gg Integritas kulit
3. Risiko Keterlambatan Perkembangan
2.3 INTERVENSI
1. Lakukan
interaksi personal
Perkembangan Anak: Usia
dengan anak
Anak Pertengahan (0108)
2. Ajarkan
1. Menunnjukkan hubungan saling
percaya dengan
kebiasaan sehat
orang tua
yang baik (010801)
3. Bantu interaksi
2. Bermain anak dengan
kelompoknya
berkelompok
4. Berikan perhatian
(010802)
tidak langsung,
3. Menunjukkan bila diperlukan
kepercayaan diri
(010808)
4. Menunjukkan harga
diri (010817)
5. Menunjukkan
kreatifitas (010812)
2.4 Implementasi
2.5 Evaluasi
NO. TGL/JAM EVALUASI Paraf
DX.
KEP
22-01- S: Ibu klien mengatakan anaknya masih pucat
2021/10.00 O: - Pasien pucat
- Konjungtiva anemis
- Bibir pucat
- Sclera ikterik
- Kulit kehitaman
- TTV: TD: 110/70 mmHg
N : 68 x/mnt
S : 36.2ºC
RR : 21 x/mnt
- Hasil laborat:
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thalasemia merupakan penyakit yang disebabkan karena penurunan atau
tidak adanya sintesis satu atau lebih rantai globin yang berperan dalam
pembentukan hemoglobin.
. Thalasemia ini terdiri dari dua jenis, alfa dan beta (komponen penyusun
3.2 Saran
1. Perawat sebagai seseorang yang memberikan asuhan keperawatan pada
Klien, perlu melakukan pendekatan singkat namun sering dilakukan
sebagai upaya untuk membina hubungan saling percaya antara perawat
dengan klien dan untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi
oleh klien.
2. Klien berperan serta secara aktif untuk mendapatkan dorongan dari perawat
dan keluarga, mampu melaksanakan tugas yang diberikan dari pihak RSJ
Dr. Amino gondohutomo, agar dapat menyelesaikan masalah yang
dihadapi oleh klien.