Anda di halaman 1dari 44

HEMOGLOBINOPATI

Presented by :

Wahyu Agung Dwi Saputra


1758011039

1
Definisi
Hemoglobinopati

Sekelompok kelainan herediter  gangguan pembentukan


hemoglobin

2
Kelainan ini dibagi menjadi 2 kelompok :

1. Hemoglobinopati (Hb-pati) struktural


(kualitatif)

2. Thalassemia

3
4
Hemoglobin
• Hemoglobin (Hb) dijumpai di sel darah merah
(sdm)
• Berfungsi mengangkut O2 ke jaringan dan CO2
dari jaringan ke paru
• Hemoglobin terdiri dari :
• Heme : persenyawaan kompleks yg terdiri dari 4 buah
gugusan pirol dgn Fe ditengahnya
• Globin terdiri dari 2 pasang rantai polipeptida yg
berbeda
5
Jenis hemoglobin

1. Masa fetal dini : masa 8 mgg pertama embrio


 Hb embrionik : Hb Portland (Z2γ2), Hb
Gower I (Z2ε2), Hb Gower II (α2ε2)
2. Masa fetal akhir (masa 12 mgg sd lahir) 
HbF (α2γ2) dominan (70%)
3. Masa neonatus sampai dgn usia peralihan 3-6
bulan sama dgn Hb dewasa normal :
 HbA (α2β2) : 96-98%
 HbA2 (α2δ2) : 1,5 – 3,5%
6
 HbF (α2γ2) : 0,5 – 0,8%
Hemoglobin
Pembentukan rantai Hb diatur oleh :
• Kromosom 16 : α, Z
• Kromosom 11 : β, δ,γ, ε

7
I. THALASSEMIA

8
THALASSEMIA
• Gangguan pembentukan rantai globin yang
diturunkan  resesif autosomal
• Heterozigot biasanya tanpa gejala
• Homozigot gejalanya lebih berat
• Pertama kali ditemukan di AS dan Italia thn
1925-1927

9
10
11
Talasemia

• Suatu sindrom yang ditandai penurunan


kecepatan sintesis atau absennya pembentukan
satu atau lebih rantai globin α atau β 
mengurangi sintesis hemoglobin normal
• Berakibat ketidakseimbangan produksi suatu
rantai globin  kompensasi : produksi
berlebihan dari rantai globin yg lain  terjadi
presipitasi  terbentuk Heinz bodies di dalam
eritrosit
12
• Eritrosit yang mengandung Heinz bodies
mengalami hemolisis intrameduler 
berakibat :
 Eritropoesis inefektif
 Masa hidup eritrosit pendek
• Sering diikuti kompensasi pembentukan rantai
globin lain  membentuk konfigurasi lain
Contoh : pada thalassemia β, dibentuk rantai α
yg berlebihan  presipitasi . Untuk mengurangi
pembentukan rantai α yang berlebihan dibentuk
rantai γ untuk mengikat rantai α  α2γ2
13
Klasifikasi
Berdasarkan rantai globin yang tidak terbentuk :
1. Thalassemia α : penurunan sintesis rantai α
2. Thalassemia β : penurunan sintesis rantai β
Pada kelompok ini termasuk juga :
 Thalassemia δ-β
 Thalassemia γ- δ-β

14
Klasifikasi...
Berdasarkan gambaran klinis
1. Thalassemia mayor : sangat bergantung
pada transfusi
2. Thalassemia minor/karier : tanpa gejala
atau gejala minimal
3. Thalassemia intermedia

15
A. THALASSEMIA ALPHA (α)

16
Talasemia alpha (α)
• Bentuk talasemia paling sering
ditemukan di Asia Tenggara
• Terjadi penurunan sintesis rantai α
• Dasar genetik : delesi gen α

17
Klasifikasi
Berdasarkan genotipnya :
1. Silent carrier (α thalassemia 2) : delesi 1 gen
α  (- α/ α α)
2. Trait talasemia alpha (α thallassemia 1) :
delesi 2 gen α ( - -/ α α) atau (- α/ - α)
• Dua loki α globin memungkinkan erythropoiesis hampir normal, tetapi
ada anemia hypochromic microcytic ringan dan indeks RBC rendah.

18
3. Penyakit HbH : terjadi delesi 3 gen α
• Terbentuk HbH (β4) yang mudah mengalami
presipitasi  terbentuk inclusion bodies  eritrosis
mudah lisis
• Penderita dapat tumbuh sampai dewasa dengan
anemia sedang (Hb 8-10 g/dl), anemia mikrositik
hipokromik, MCV 60-70 fl, basophilic stippling (+),
retikulositosis, multiple inclusion bodies
• Sebagian besar  tidak membutuhkan transfusi
kecuali anemia berat
• Pemberian asam folat 5 mg/hr, hindari obat
oksidan
19
4. Hb Barts = hydrops fetalis syndrome : delesi 4
gen α
• Rantai α sama sekali tidak terbentuk  kompensasi terbentuk
Hb Barts (γ4)
• Penyebab lahir mati yg sering dijumpai di Asia Tenggara
• Gejala menyerupai hydrops fetalis karena inkompatibilitas
rhesus : edema anasarka, hepatosplenomegali, ikterus berat,
janin sangat anemis, janin mati intrauterin pd mgg 36-40

20
• Hb 6 g/dl, sama spt gambaran thalassemia berat
• Hb elektroforesis : Hb Bart 80-90%, sedikit HbH,
HbA (-), HbF(-)
• Jika diagnosis prenatal (+)  terminasi kehamilan

21
B. THALASSEMIA BETA (β)

22
Thalassemia beta
Gambaran klinis beragam  ringan sampai berat
1. Thalassemia beta mayor Cooley’s anemia :
bentuk homozigot yang tergantung transfusi
darah
2. Thalassemia intermedia : dasar genetik
sangat bervariasi, gambaran klinis antara
thalassemia mayor dan minor
3. Thalassemia minor atau trait : bentuk
heterozigot yg sering asimtomatik
23
Kelainan genetik

• Lesi genetik beragam, sebagian besar


berupa mutasi
• Mutasi pada kompleks gen sendiri
• Akibat kelainan genetik  sintesis
rantai beta terhenti atau berkurang :
• Jika terhenti sama sekali : varian βo
• Masih ada sintesis : varian β+
24
Patofisiologi

• Manifestasi klinis : akibat presipitasi


rantai α yg berlebihan yg tdk
berpasangan dg rantai β  terbentuk
inclusion bodies  berakibat :
 lisis eritrosit intra meduler
 berkurangnya umur eritrosit dlm sirkulasi
 menyebabkan ANEMIA

25
Patofisiologi...

• Kombinasi anemia dan eritrosit yang kaya HbF


yg memiliki afinitas oksigen tinggi  hipoksia
berat  stimulasi produksi eritropoetin 
peningkatan masa eritroid yg tidak efektif 
perubahan tulang, peningkatan absorbsi besi
dan metabolic rate yg tinggi
• Penimbunan eritrosit abnormal pada lien 
splenomegali  terperangkapnya eritrosit,
leukosit, trombosit dlm limpa  hipersplenisme
26
1. Thalassemia mayor

• Timbul akibat kegagalan sintesis rantai β secara


komplit (βo) atau hampir komplit (β+)
• Terdapat 1 dari hampir 200 mutasi titik atau
delesi yg berbeda dalam gen globin β
• Terjadi ketidakseimbangan rantai α: β yg berat :
• Eritropoesis tdk efektif
• Anemia berat
• Hemopoesis intramedular

27
1. Talasemia
mayor...
Gambaran klinis :
1. Mendapat transfusi yang baik :
 Produksi HbF dan hiperplasia eritroid menurun
 Anak tumbuh normal sampai dekade 4-5
 Gejala iron overload  meninggal karena diabetes
melitus dan sirosis hati
2. Tidak mendapat transfusi dgn baik  Cooley’s anemia
:
• Gejala muncul saat berumur 3-6 bulan ketika terjadi
pergantian sintesis rantai γ menjadi rantai β : pucat,
anemis, kurus, hepatosplenomegali, ikterus ringan
28
• Gagal tumbuh, infeksi berulang
• Pembesaran hati dan limpa, ekspansi tulang
terutama tulang tengkorak dan wajah 
thallasemic face, rontgen tulang tengkorak :
hair on end appearance
• Gejala iron overload sbg akibat transfusi darah
 terjadi penimbunan besi yang berakibat :
pigmentasi melanin, defek pertumbuhan, ggn
endokrin spt diabetes melitus, hipotiroidisme,
hipoparatiroidisme, kegagalan perkembangan
pubertas, gagal jantung atau aritmia, kelainan
hati
29
Facies Cooley

Wajah yang khas mongoloid, frontal bossing,


mulut tongos (rodent like mouth), bibir agak
tertarik, maloklusi gigi
30
Hair on end appearance

31
Thalassemia mayor...
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Darah tepi
 Anemia berat  Hb 2-6 g/dl dgn penurunan MCV dan MCH
 Apusan darah tepi : mikrositik hipokromik, sel target, eritroblas,
mielosit, anisositosis, poikilositosis
 Retikulositosis
2. Sumsum tulang
 Hiperseluler dengan hiperplasia eritroid
 Cadangan besi meningkat

32
Thalassemia mayor...
3. Red cell survival memendek
4. Tes fragilitas osmotik : eritrosit lebih tahan
terhadap larutan salin hipotonik
5. Hb elektroforesis :
 HbF meningkat : 10-98%
 HbA ada (β+), tidak ada (βo)
 HbA2 bervariasi
6. Analisis DNA : mutasi atau delesi spesifik

33
Thalassemia mayor...
7. Pemeriksaan khusus : analisis globin chain
synthesis dlm retikulosit  sintesis rantai β
menurun dgn rasio α : β meningkat

34
2. Thalassemia intermedia
• Sindrom yg lebih ringan drpd thalassemia mayor
 ketidakseimbangan lebih ringan dlm hal
sintesis rantai α : β+γ
• Onset pada umur lebih tua
• Anemia mikrositik hipokromik agak berat  Hb
6-10 g/dl  jarang tranfusi atau tidak sama
sekali
• Hepatosplenomegali, hemopoesis
ekstrameduler, anemia, deformitas tulang
35
• Iron load terjadi pada masa dewasa
• Gambaran hematologi sama seperti
talasemia mayor

36
Diagnosis banding
Thalassemia Anemia defisiensi besi
Splenomegali + -
Ikterus + -
Perubahan morfologi Tak sebanding Sebanding dgn derajat
eritrosit dgn derajat anemia
anemia
Sel target ++ +/-
Resistensi osmotik Meningkat Normal
Besi serum Meningkat Menurun
TIBC Menurun Meningkat
Cadangan besi Meningkat Kosong
Feritin serum Meningkat Menurun
HbA2/HbF Meningkat Normal
37
Tatalaksana
1. Transfusi PRC secara berkala tiap 4 – 6 mgg  Hb
diatas 9-10 g/dl  menekan produksi Hb abnormal,
menurunkan akumulasi Fe
2. Leukodeplesi  mengurangi risiko sensitisasi HLA
dan transmisi penyakit misalnya CMV
3. Pemberian iron chelator yaitu desferoksamin
(DesferalR)  mencegah penumpukan besi
(hemokromatosis) akibat transfusi dan patogenesis
thalassemia sendiri

38
4. Iron chelator mengikat besi  diekskresikan dlm urin :
 Mulai diberikan jika kadar feritin 1000 mg/l, atau
telah menerima 10-20 kali transfusi
 Desferal diberikan SK selama 8-12 jam, 5-7 malam
setiap minggu. Dosis 25-50 mg/kgBB/hari
 Iron chelator oral : deferiprone, dosis 75
mg/kgBB/hari, terbagi 3 dosis  lebih efektif untuk
membuang besi jantung
 Vitamin C 100-250 mg/hari : meningkatkan efek
kelasi besi

39
5. Asam folat 5 mg/hari oral  mencegah krisis
megaloblastik
6. Vitamin E 200-400 IU setiap hari sebagai
antioksidan dapat memperpanjang umur sel darah
merah
7. Splenektomi  jika kebutuhan darah secara lebih
tinggi dan lebih cepat  tunda sampai penderita
berumur 5 thn
8. Terapi definitif : transplantasi sumsum tulang dr
saudara kandung
40
SPLENEKTOMI

o Sebagian besar penderita thalassemia beta


o Hipersplenisme ditandai dengan peningkatan
kebutuhan transfusi darah atau kebutuhan suspensi
eritrosit (PRC) melebihi 250 ml/kg berat badan
dalam satu tahun  dihindarkan dgn transfusi lebih
awal dan teratur
o Splenektomi menurunkan kebutuhan eritrosit sampai
30%

41
o Seteleh splenektomi  diberikan AB penisilin-
V 250 mg atau eritromisin (jika alergi penisilin)
 seumur hidup
o Karena tdp risiko mengalami infeksi
splenektomi ditunda sampai umur 5 thn
o Sebelum splenektomi  imunisasi vaksin
pneumokokus dan Hib

42
Diet thalassemia

• Menghindari makanan yang kaya zat


besi  daging berwarna merah, hati,
ginjal, sayur-mayur bewarna hijau,
gandum, semua bentuk roti dan
alkohol.

43
44

Anda mungkin juga menyukai