Anda di halaman 1dari 17

Thalassemia

DANANG BAGUS UNTORO


04011381520108
BETA 2015

Definisi

Istilah talasemia berasal dari kata Yunani yaitu Thalassa (laut)


dan Haema (darah) yang mengacu pada adanya gangguan
sintesis dari rantai globin (rantai dan rantai ) yang merupakan
subunit dari hemoglobin Hb A (2; 2)

Thalassemia adalah kelainan herediter yang ditandai dengan


tidak adekuatnya sintesis dari satu atau lebih rantai dari globin.

Klasifikasi Thalassemia
Thalassemia-
Terjadi jika adanya kelainan sintesis rantai globin

Silent thalassemia- (delesi 1 gen)

Carrier thalassemia- (delesi 2 gen)

Hemoglobin H disease (delesi 3 gen)

Hydrops Fetalis (delesi 4 gen)

Thalassemia-

Thalassemia- minor (trait)

Pada -thalassemia trait kelainan terjadi oleh karena


ketidakseimbangan sintesa rantai globin-.

Thalassemia- Intermedia

Thalasemia Mayor

Etiologi
Thalassemia terjadi akibat adanya perubahan pada gen globin pada
kromosom manusia. Gen globin adalah bagian dari sekelompok gen
yang terletak pada kromosom 11. Bentuk daripada gen beta-globin
ini diatur oleh locus control region (LCR).
Berbagai mutasi pada gen atau pada unsur-unsur dasargen
menyebabkan cacat pada inisiasi atau pengakhiran transkripsi,
pembelahan RNA yang abnormal, substitusi, dan frameshifts.
Hasilnya adalah penurunan atau pemberhentian daripada
penghasilan rantai beta-globin, sehingga menimbulkan sindrom
thalassemia beta.

Mutasi Beta-zero (0) ditandai dengan tidak adanya produksi


beta-globin, yang biasanya akibat mutasi nonsense, frameshift,
atau splicing.Sedangkan mutasi beta-plus(+) ditandai dengan
adanya produksi beberapa beta-globin tetapi dengan sedikit
cacat splicing. Mutasi yang spesifik memiliki beberapa hubungan
dengan faktor etnis atau kelompok berbeda yang lazim di
berbagai belahan dunia. Seringkali, sebagian besar individu yang
mewarisi penyakit ini mengikuti pola resesif autosomal, dengan
individu heterozigot memiliki kelainan gen tersebut, sedangkan
pada individu heterozigot atau individu compound homozigot,
kelainan itu memanifestasi sebagai penyakit beta-thalassemia
mayor atau intermedia.

Patogenesis

Patogenesis thalassemia secara umum dimulai dengan adanya


mutasi yang menyebabkan HbF tidak dapat berubah menjadi
HbA, adanya ineffective eritropoiesis, dan anemia hemolitik.

Tingginya kadar HbF yang memiliki afinitas O2 yang tinggi tidak


dapat melepaskan O2 ke dalam jaringan, sehingga jaringan
mengalami hipoksia. Tingginya kadar rantai -globin,
menyebabkan rantai tersebut membentuk suatu himpunan yang
tak larut dan mengendap di dalam eritrosit.

Thalassemia-

Pada homozigot thalassemia yaitu hydrop fetalis, rantai sama


sekali tidak diproduksi sehingga terjadi peningkatan Hb Barts
dan Hb embrionik. Meskipun kadar Hb-nya cukup, karena hampir
semua merupakan Hb Barts, fetus tersebut sangat hipoksik.
Sebagian besar pasien lahir mati dengan tanda-tanda hipoksia
intrauterin.
Sedangkan pada thalassemia heterozigot yaitu o dan +
menghasilkan ketidakseimbangan jumlah rantai tetapi pasiennya
mampu bertahan dengan penyakit HbH. Kelainan ini ditandai
dengan adanya anemia hemolitik karena HbH tidak bisa
berfungsi sebagai pembawa oksigen.

Thalasemia-

Tidak dihasilkannya rantai karena mutasi kedua alel globin pada


thalassemia menyebabkan kelebihan rantai . Rantai tersebut tidak
dapat membentuk tetramer sehingga kadar HbA menjadi turun, sedangkan
produksi HbA2 dan HbF tidak terganggu karena tidak membutuhkan rantai
dan justru sebaliknya memproduksi lebih banyak lagi sebagai usaha
kompensasi.

Kelebihan rantai tersebut akhirnya mengendap pada prekursor eritrosit.


Eritrosit yang mencapai darah tepi memiliki inclusion bodies/heinz bodies
yang menyebabkan pengrusakan di lien dan oksidasi membran sel, akibat
pelepasan heme dari denaturasi hemoglobin dan penumpukan besi pada
eritrosit. Sehingga anemia pada thalassemia disebabkan oleh
berkurangnya produksi dan pemendekan umur eritrosit.
Pada hapusan darah, eritrosit terlihat hipokromik, mikrositik, anisositosis,
RBC terfragmentasi, polikromasia, RBC bernukleus, dan kadang-kadang
leukosit imatur.

Manifestasi Klinis
Thalassemia-

Delesi pada satu rantai (Silent Carrier/ -Thalassemia Trait 2)


Gangguan pada satu rantai globin sedangkan tiga lokus globin
yang ada masih bisa menjalankan fungsi normal sehingga tidak
terlihat gejala-gejala bila ia terkena thalassemia.

Delesi pada dua rantai (-Thalassemia Trait 1)


Pada tingkatan ini terjadi penurunan dari HbA2 dan peningkatan
dari HbH dan terjadi manifestasi klinis ringan seperti anemia
kronis yang ringan dengan eritrosit hipokromik mikrositer dan
MCV 60-75 fl.

Delesi pada tiga rantai (HbH disease)


Delesi pada tiga rantai ini disebut juga sebagai HbH disease
(4) yang disertai anemia hipokromik mikrositer, basophylic
stippling, heinz bodies, dan retikulositosis. HbH terbentuk dalam
jumlah banyak karena tidak terbentuknya rantai sehingga
rantai tidak memiliki pasangan dan kemudian membentuk
tetramer dari rantai sendiri (4). Dengan banyak terbentuk
HbH, maka HbH dapat mengalami presipitasi dalam eritrosit
sehingga dengan mudah eritrosit dapat dihancurkan. Penderita
dapat tumbuh sampai dewasa dengan anemia sedang (Hb 8-10
g/dl) dan MCV 60-70 fl.

Delesi pada empat rantai (Hidrops fetalis/Thalassemia major)


Delesi pada empat rantai ini dikenal juga sebagai hydrops
fetalis. Biasanya terdapat banyak Hb Barts (4) yang disebabkan
juga karena tidak terbentuknya rantai sehingga rantai
membentuk tetramer sendiri menjadi 4. Manifestasi klinis dapat
berupa ikterus, hepatosplenomegali, dan janin yang sangat
anemis. Kadar Hb hanya 6 g/dl dan pada elektroforesis Hb
menunjukkan 80-90% Hb Barts, sedikit HbH, dan tidak dijumpai
HbA atau HbF. Biasanya bayi yang mengalami kelainan ini akan
mati beberapa jam setelah kelahirannya.

Thalassemia-

Thalassemia o

Gejala awal pucat mulanya tidak jelas, biasanya menjadi lebih berat
dalam tahun pertama kehidupan dan pada kasus yang berat terjadi
dalam beberapa minggu setelah lahir. Bila penyakit ini tidak segera
ditangani dengan baik, tumbuh kembang anak akan terhambat.
Anak tidak nafsu makan, diare, kehilangan lemak tubuh, dan
demam berulang akibat infeksi.

Thalassemia +
Pada thalassemia +, masih terdapat mRNA yang normal dan
fungsional namun hanya sedikit sehingga rantai dapat dihasilkan
dan HbA dapat dibentuk walaupun hanya sedikit.

Thalasemia Mayor
Terjadi bila kedua orang tuanya membawa gen pembawa sifat
thalassemia. Gejala penyakit muncul sejak awal masa kanakkanak dan biasanya penderita hanya bertahan hingga umur
sekitar 2 tahun. Penderita memerlukan transfusi darah seumur
hidupnya.

Thalasemia minor/trait
Gejala yang muncul pada penderita Thalasemia minor bersifat
ringan, biasanya hanya sebagai pembawa sifat. Istilah
Thalasemia trait digunakan untuk orang normal namun dapat
mewariskan gen thalassemia pada anak-anaknya.

Pemeriksaan

Interpretasi Pemeriksaan Laboratorium


Pada pasien ditemukan hasil pemeriksaan laboratorium sebagai
berikut:
- Hb : 4,8 g/dl (Normal: 10-16 g/dl)
- AL : 15.200 l (Normal: 9.000-12.000 l)
- AT : 480.000 l (Normal: 200.000-400.000 l)
- Hct : 14,8 % (Normal: 33-38 %)

Pemeriksaan Fisik
Secara umum pasien tampak pucat, bentuk muka mongoloid
(facies Cooley) atau deformitas tulang diakibatkan peningkatan
eritropoesis dalam sumsum tulang, dapat ditemukan ikterus,
gangguan pertumbuhan, dan hepatosplenomegali yang
menyebabkan perut membesar. Gejala-gejala lain dapat
menyertai jika tidak dilakukan penatalaksanaan secepatnya.

Anda mungkin juga menyukai