masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan
Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri
(mis. pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi).
- Identifikasi riwayat alergi obat.
- Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik (mis. narkotika, non-
narkotik, atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri.
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik.
- Monitor efektifitas analgesik.
Terapeutik
- Diskusikan analgesik yang
disukai untuk mencapai
analgesik optimal, jika perlu.
- Pertimbangkan penggunaan
infuse kontinu, atau bolus
opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum.
- Tetapkan target efektifitas
untuk mengoptimalkan respons
pasien.
- Dokumentasikan respons
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan.
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgetik, sesuai
indikasi .
2. Defisit nutrisi I.03030 Status I.03119 Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan Nutrisi
penekanan saraf Observasi
dibuktikan dengan Ekspektasi: - Identifikasi status nutrisi.
nafsu makan Membaik - Identifikasi alergi dan
menurun. intoleransi makanan.
Kriteria hasil: - Identifikasi makanan yang
Gejala dan tanda - Porsi makanan disukai.
mayor Subjektif: yang dihabiskan - Identifikasi kebutuhan kalori
(tidak tersedia) meningkat. dan jenis nutrient.
Objektif: - Kekuatan otot - Monitor asupan makanan.
Berat badan menurun pengunyah - Monitor berat badan.
minimal 10% di bawah meningkat. - Monitor hasil pemeriksaan
rentang ideal. - Kekuatan otot laboratorium.
menelan Teraupetik
meningkat. - Lakukan oral hygiene sebelum
Gejala dan tanda - Verbalisasi makan, jika perlu.
minor Subjektif: keinginan untuk - Fasilitasi menentukan
1. Cepat kenyang meningkatkan pedoman diet (mis. Piramida
setelah makan. nutrisi makanan).
2. Kram/nyeri meningkat. - Sajikan makanan secara
abdomen. - Sikap terhadap menarik dan suhu yang sesuai.
3. Nafsu makan makanan / - Berikan makanan tinggi serat
menurun. minuman sesuai untuk mencegah konstipasi.
Objektif: dengan tujuan - Berikan makanan tinggi kalori
1. Bising usus kesehatan dan tinggi protein.
hiperaktif. meningkat. - Berikan makanan rendah
2. Otot pengunyah - Berat badan protein.
lemah. membaik. Edukasi
3. Otot menelan lemah. - Indeks Massa - Anjurkan posisi duduk, jika
4. Membran mukosa Tubuh (IMT) mampu.
pucat. membaik. - Anjurkan diet yang
5. Sariawan. - Nafsu makan diprogramkan.
6. Serum albumin membaik. Kolaborasi
turun. - Kolaborasi pemberian
7. Rambut rontok medikasi sebelum makan (mis.
berlebihan. pereda nyeri, antiemetic), jika
8. Diare. perlu.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu.
3 Pola napas tidak L. 01004 I. 01011Manajemen Jalan
efektif berhubungan Pola Napas Napas
dengan gangguan
neurologis dibuktikan Ekspektasi: Observasi
dengan pola napas Membaik - Monitor pola napas
abnormal. - Monitor bunyi napas
Kriteria Hasil: - Monitor sputum
Gejala dan Tanda - Ventilasi Terapeutik
Mayor: semenit - Pertahankan kepatenan jalan
Subjektif : meningkat. napas
Dispnea - Kapasitas vital - Posisikan semi fowler atau
Obyektif : meningkat. fowler
1. Penggunaan otot - Diameter - Lakukan fisioterapi dada
bantu pernapasan. thoraks anterior - Lakukan penghisapan
2. Fase ekspirasi meningkat. lendir kurang dari 15 detik
memanjang. - Tekanan - Lakukan
3. Pola napas ekspirasi hiperoksigenasi sebelum
abnormal (mis. meningkat. penghisapan endotrakeal
hiperventilasi, - Tekanan - Keluarkan sumbatan
kusmaul, cheyne- inspirasi benda padat
stokes). meningkat. - Berikan oksigenasi, jika perlu
- Dispnea Edukasi
Gejala dan Tanda menurun. - Anjurkan asupan cairan 200
Mayor : - Penggunaan otot ml/hari, jika tidak
Subjektif : bantu kontraindikasi.
Ortopne pernapasan - Anjurkan teknik batuk efektif.
Obyektif : menurun. Kolaborasi
1. Pernapasan pursed - Pemanjangan - Kolaborasi pemberian
lip. fase ekspirasi bronkodilator, ekspektorat,
2. Pernapasan cuping menurun. mukolitik, jika perlu.
hidung. - Ortopnea
3. Diameter thoraks menurun.
anterior-posterior - Pernapasan
meningkat. pursed lip
4. Ventilasi semenit menurun.
menurun kapasitas - Pernapasan
vital menurun. cuping hidung
5. Tekanan ekspirasi menurun.
menurun. - Frekuensi napas
6. Tekanan inspirasi membaik.
menurun. - Kedalaman
7. Ekskursi dada napas membaik.
berubah. - Ekskursi dada
membaik.
4 Defisit perawatan diri L. 11103 I. 11348 Dukung perawatan diri
berhubungan dengan Perawatan diri
gangguan Observasi
neuromuskuler Ekspektasi : - Identifikasi kebiasaan
dibuktikan dengan Meningkat aktifitas perawatan diri sesuai
tidak mampu Kriteria Hasil : usia.
mandi/mengenakan - Kemampuan - Monitor tingkat kemandirian.
pakaian/makan/ke mandi - Identifikasi kebutuhan
toilet/ berhias secara meningkat. alat bantu kebersihan diri,
mandiri - Kemampuan berpakaian, berhias, dan
menggunakan makan.
Gejala dan pakaian Terapeutik
tanda mayor : meningkat. - Sediakan lingkungan
Subjektif : - Kemampuan yang terapeutik.
Menolak melakukan makan - Siapkan keperluan pribadi.
perawatan diri. meningkat. - Damping dalam melakukan
Obyektif : - Kemampauan perawatan diri sampai
1. Tidak mampu ke toilet mandiri.
mandi/mengenakan meningkat. - Fasilitasi untuk
pakaian/makan/ke - Verbalisasi menerima keadaan
toilet/berhias secara keinginan ketergantungan.
mandiri. melakukan - Fasilitasi kemandirian,
2. Minat perawatan diri bantu jika mampu
melakukan meningkat. melakukan perawatan diri.
perawatan diri - Minat - Jadwalkan rutinitas
kurang. melakukan perawatan diri.
Edukasi
Gejala dan perawatan diri - Anjurkan melakukan
tanda minor: meningkat. perawatan diri secara
Subjektif : - Mempertahank- konsisten sesuai kemampuan.
(tidak tersedia) an kebersihan
Obyektif : diri meningkat.
(tidak tersedia) - Mempertahank-
. an kebersihan
mulut
meningkat.
5 Resiko cedera L. 14136 I. 14513 Manajemen
berhubungan dengan Tingkat Cedera Keselamatan Lingkungan
perubahan fungsi
kognitif. Ekspektasi : Observasi
Menurun - Identifikasi
Faktor resiko kebutuhan
Eksternal : Kriteria Hasil : keselamatan.
1. Ketidakamanan - Toleransi - Monitor perubahan status
transportasi. aktivitas keselamatan lingkungan.
Internal : meningkat. Terapeutik
1. Perubahan - Nafsu makan - Hilangkan bahaya
orientasi afektif. meningkat. keselamatan
2. Perubahan sensasi. - Kejadian lingkungan.
3. Hipoksia jaringan. cidera - Modifikasi lingkungan
4. Perubahan fungsi menurun. untuk meminimalkan bahaya
psikomotorik. - Ekpresi wajah dan resiko.
5. Perubahan fungsi menurun. - Sediakan alat bantu
kognitif. - Gangguan keselamatan
mobilitas lingkungan.
menurun. - Gunakan perangkat
- Gangguan pelindung.
kognitif - Hubungi pihak
menurun. berwenang sesuai
- Tekanan darah masalah.
membaik. - Fasilitasi relokasi
- Frekuensi nadi ke lingkungan
membaik. aman.
- Denyut jantung - Lakukan program
apikal membaik. skrining bahaya
- Denyut jantung lingkungan.
radialis
membaik. Edukasi
- Pola istirahat - Ajarkan individu, keluarga,
tidur membaik. dan kelompok risiko
bahaya lingkungan.
Sumber : Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI),
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar
Implementasi Keperawatan Indonesia (SDKI), (2018)