Anda di halaman 1dari 8

Perencanaan keperawatan adalah suatu proses di dalam pemecahan

masalah yang merupakan keputusan awal tentang sesuatu apa yang akan

dilakukan, bagaimana dilakukan, kapan dilakukan, siapa yang melakukan dari

semua tindakan keperawatan (Dermawan, 2012).

Perencanaan keperawatan adalah rencana tindakan keperawatan

tertulis yang menggambarkan masalah kesehatan pasien, hasil yang akan

diharapkan, tindakan-tindakan keperawatan dan kemajuan pasien secara

spesifik (Manurung, 2011).

Perencanaan keperawatan adalah bagian dari fase pengorganisasian

dalam proses keperawatan sebagai pedoman untuk mengarahkan tindakan

keperawatan dalam usaha membantu, meringankan, memecahkan masalah

atau untuk memenuhi kebutuhan pasien (Setiadi, 2012)


Tabel 2.3 Perencanaan Keperawatan

No Diagnosa Tujuan dan Interevensi (SIKI)


Keperawatan (SDKI) Kriteria Hasil
(SLKI)
1 Nyeri kronis L.08066 Tingkat I.08238 Manajemen Nyeri
berhubungan dengan Nyeri
infiltrasi tumor Observasi
dibuktikan dengan Ekspektasi: - Identifikasi lokasi,
mengeluh nyeri Menurun karakteristik, durasi, frekuensi,
tampak meringis kualitas, intensitas nyeri.
kesakitan. Kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri.
- Keluhan nyeri - Identifikasi respons nyeri non
Gejala dan tanda menurun. verbal.
mayor Subjektif: - Meringis - Identifikasi faktor yang
Mengeluh nyeri. menurun. memperberat dan
Merasa depresi - Sikap protektif memperingan nyeri.
(tertekan ) menurun. - Identifikasi pengetahuan dan
Objektif: - Gelisah keyakinan tentang nyeri.
1. Tampak meringis. menurun. - Identifikasi pengaruh budaya
2. Gelisah. - Kesulitan tidur terhadap respon nyeri.
3. Tidak mampu menurun. - Identifikasi pengaruh nyeri
menuntaskan - Berfokus pada pada kualitas hidup.
aktivitas. diri sendiri - Monitor keberhasilan terapi
menurun. komplementer yang sudah
Gejala dan tanda - Perasaan depresi diberikan.
minor Subjektif: (tertekan) - Monitor efek samping
Merasa takut menurun. penggunaan analgetik.
mengalami cedera Terapeutik
berulang. - Berikan teknik nonfarmakologi
Objektif: untuk mengurangi rasa nyeri
1. Bersikap proketif. (mis. TENS, hipnosis,
2. Waspada pola tidur akupresur, terapi musik,
berubah. biofeedback, terapi pijat,
3. Anoreksia. aromaterapi, teknik imajinasi
4. Fokus menyempit. terbimbing, kompres
5. Berfokus pada diri hangat/dingin, terapi bermain).
sendiri. - Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri (mis.
suhu ruangan, pencahayaan,
kebisingan).
- Fasilitasi istirahat dan tidur.
- Pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri.
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode,
dan pemicu nyeri.
- Jelaskan strategi meredakan
nyeri.
- Anjurkan memonitor nyeri
secara mandiri.
- Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat.
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu.

I.08243 Pemberian Analgesik

Observasi
- Identifikasi karakteristik nyeri
(mis. pencetus, pereda,
kualitas, lokasi, intensitas,
frekuensi, durasi).
- Identifikasi riwayat alergi obat.
- Identifikasi kesesuaian jenis
analgesik (mis. narkotika, non-
narkotik, atau NSAID) dengan
tingkat keparahan nyeri.
- Monitor tanda-tanda vital
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik.
- Monitor efektifitas analgesik.
Terapeutik
- Diskusikan analgesik yang
disukai untuk mencapai
analgesik optimal, jika perlu.
- Pertimbangkan penggunaan
infuse kontinu, atau bolus
opioid untuk mempertahankan
kadar dalam serum.
- Tetapkan target efektifitas
untuk mengoptimalkan respons
pasien.
- Dokumentasikan respons
terhadap efek analgesik dan
efek yang tidak diinginkan.
Edukasi
- Jelaskan efek terapi dan efek
samping obat.
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian dosis
dan jenis analgetik, sesuai
indikasi .
2. Defisit nutrisi I.03030 Status I.03119 Manajemen Nutrisi
berhubungan dengan Nutrisi
penekanan saraf Observasi
dibuktikan dengan Ekspektasi: - Identifikasi status nutrisi.
nafsu makan Membaik - Identifikasi alergi dan
menurun. intoleransi makanan.
Kriteria hasil: - Identifikasi makanan yang
Gejala dan tanda - Porsi makanan disukai.
mayor Subjektif: yang dihabiskan - Identifikasi kebutuhan kalori
(tidak tersedia) meningkat. dan jenis nutrient.
Objektif: - Kekuatan otot - Monitor asupan makanan.
Berat badan menurun pengunyah - Monitor berat badan.
minimal 10% di bawah meningkat. - Monitor hasil pemeriksaan
rentang ideal. - Kekuatan otot laboratorium.
menelan Teraupetik
meningkat. - Lakukan oral hygiene sebelum
Gejala dan tanda - Verbalisasi makan, jika perlu.
minor Subjektif: keinginan untuk - Fasilitasi menentukan
1. Cepat kenyang meningkatkan pedoman diet (mis. Piramida
setelah makan. nutrisi makanan).
2. Kram/nyeri meningkat. - Sajikan makanan secara
abdomen. - Sikap terhadap menarik dan suhu yang sesuai.
3. Nafsu makan makanan / - Berikan makanan tinggi serat
menurun. minuman sesuai untuk mencegah konstipasi.
Objektif: dengan tujuan - Berikan makanan tinggi kalori
1. Bising usus kesehatan dan tinggi protein.
hiperaktif. meningkat. - Berikan makanan rendah
2. Otot pengunyah - Berat badan protein.
lemah. membaik. Edukasi
3. Otot menelan lemah. - Indeks Massa - Anjurkan posisi duduk, jika
4. Membran mukosa Tubuh (IMT) mampu.
pucat. membaik. - Anjurkan diet yang
5. Sariawan. - Nafsu makan diprogramkan.
6. Serum albumin membaik. Kolaborasi
turun. - Kolaborasi pemberian
7. Rambut rontok medikasi sebelum makan (mis.
berlebihan. pereda nyeri, antiemetic), jika
8. Diare. perlu.
- Kolaborasi dengan ahli gizi
menentukan jumlah kalori dan
jenis nutrient yang dibutuhkan,
jika perlu.
3 Pola napas tidak L. 01004 I. 01011Manajemen Jalan
efektif berhubungan Pola Napas Napas
dengan gangguan
neurologis dibuktikan Ekspektasi: Observasi
dengan pola napas Membaik - Monitor pola napas
abnormal. - Monitor bunyi napas
Kriteria Hasil: - Monitor sputum
Gejala dan Tanda - Ventilasi Terapeutik
Mayor: semenit - Pertahankan kepatenan jalan
Subjektif : meningkat. napas
Dispnea - Kapasitas vital - Posisikan semi fowler atau
Obyektif : meningkat. fowler
1. Penggunaan otot - Diameter - Lakukan fisioterapi dada
bantu pernapasan. thoraks anterior - Lakukan penghisapan
2. Fase ekspirasi meningkat. lendir kurang dari 15 detik
memanjang. - Tekanan - Lakukan
3. Pola napas ekspirasi hiperoksigenasi sebelum
abnormal (mis. meningkat. penghisapan endotrakeal
hiperventilasi, - Tekanan - Keluarkan sumbatan
kusmaul, cheyne- inspirasi benda padat
stokes). meningkat. - Berikan oksigenasi, jika perlu
- Dispnea Edukasi
Gejala dan Tanda menurun. - Anjurkan asupan cairan 200
Mayor : - Penggunaan otot ml/hari, jika tidak
Subjektif : bantu kontraindikasi.
Ortopne pernapasan - Anjurkan teknik batuk efektif.
Obyektif : menurun. Kolaborasi
1. Pernapasan pursed - Pemanjangan - Kolaborasi pemberian
lip. fase ekspirasi bronkodilator, ekspektorat,
2. Pernapasan cuping menurun. mukolitik, jika perlu.
hidung. - Ortopnea
3. Diameter thoraks menurun.
anterior-posterior - Pernapasan
meningkat. pursed lip
4. Ventilasi semenit menurun.
menurun kapasitas - Pernapasan
vital menurun. cuping hidung
5. Tekanan ekspirasi menurun.
menurun. - Frekuensi napas
6. Tekanan inspirasi membaik.
menurun. - Kedalaman
7. Ekskursi dada napas membaik.
berubah. - Ekskursi dada
membaik.
4 Defisit perawatan diri L. 11103 I. 11348 Dukung perawatan diri
berhubungan dengan Perawatan diri
gangguan Observasi
neuromuskuler Ekspektasi : - Identifikasi kebiasaan
dibuktikan dengan Meningkat aktifitas perawatan diri sesuai
tidak mampu Kriteria Hasil : usia.
mandi/mengenakan - Kemampuan - Monitor tingkat kemandirian.
pakaian/makan/ke mandi - Identifikasi kebutuhan
toilet/ berhias secara meningkat. alat bantu kebersihan diri,
mandiri - Kemampuan berpakaian, berhias, dan
menggunakan makan.
Gejala dan pakaian Terapeutik
tanda mayor : meningkat. - Sediakan lingkungan
Subjektif : - Kemampuan yang terapeutik.
Menolak melakukan makan - Siapkan keperluan pribadi.
perawatan diri. meningkat. - Damping dalam melakukan
Obyektif : - Kemampauan perawatan diri sampai
1. Tidak mampu ke toilet mandiri.
mandi/mengenakan meningkat. - Fasilitasi untuk
pakaian/makan/ke - Verbalisasi menerima keadaan
toilet/berhias secara keinginan ketergantungan.
mandiri. melakukan - Fasilitasi kemandirian,
2. Minat perawatan diri bantu jika mampu
melakukan meningkat. melakukan perawatan diri.
perawatan diri - Minat - Jadwalkan rutinitas
kurang. melakukan perawatan diri.
Edukasi
Gejala dan perawatan diri - Anjurkan melakukan
tanda minor: meningkat. perawatan diri secara
Subjektif : - Mempertahank- konsisten sesuai kemampuan.
(tidak tersedia) an kebersihan
Obyektif : diri meningkat.
(tidak tersedia) - Mempertahank-
. an kebersihan
mulut
meningkat.
5 Resiko cedera L. 14136 I. 14513 Manajemen
berhubungan dengan Tingkat Cedera Keselamatan Lingkungan
perubahan fungsi
kognitif. Ekspektasi : Observasi
Menurun - Identifikasi
Faktor resiko kebutuhan
Eksternal : Kriteria Hasil : keselamatan.
1. Ketidakamanan - Toleransi - Monitor perubahan status
transportasi. aktivitas keselamatan lingkungan.
Internal : meningkat. Terapeutik
1. Perubahan - Nafsu makan - Hilangkan bahaya
orientasi afektif. meningkat. keselamatan
2. Perubahan sensasi. - Kejadian lingkungan.
3. Hipoksia jaringan. cidera - Modifikasi lingkungan
4. Perubahan fungsi menurun. untuk meminimalkan bahaya
psikomotorik. - Ekpresi wajah dan resiko.
5. Perubahan fungsi menurun. - Sediakan alat bantu
kognitif. - Gangguan keselamatan
mobilitas lingkungan.
menurun. - Gunakan perangkat
- Gangguan pelindung.
kognitif - Hubungi pihak
menurun. berwenang sesuai
- Tekanan darah masalah.
membaik. - Fasilitasi relokasi
- Frekuensi nadi ke lingkungan
membaik. aman.
- Denyut jantung - Lakukan program
apikal membaik. skrining bahaya
- Denyut jantung lingkungan.
radialis
membaik. Edukasi
- Pola istirahat - Ajarkan individu, keluarga,
tidur membaik. dan kelompok risiko
bahaya lingkungan.
Sumber : Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia (SDKI),
Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), Standar
Implementasi Keperawatan Indonesia (SDKI), (2018)

Anda mungkin juga menyukai