Anda di halaman 1dari 19

ASKEP PENYAKIT JANTUNG

KORONER
Disusun Oleh
Rizma Nur Artita
Efa Mujiati
Torik Isnanto
Ani Irotun Umiyati
Diana Riski Putri
Virgina Zaki Novela
Jantung Koroner
• Definisi
Penyakit jantung koroner adalah suatu keadaan dimana terjadi
penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pada pembuluh darah koroner.
Penyempitan atau penyumbatan ini dapat menghentikan aliran darah ke
otot jantung yang sering di tandai dengan rasa nyeri. Kondidi lebih parah
kemampuan jantung memompa darah akan hilang, sehingga sistem irama
jantung akan terganggu dan selanjutnya bisa menyebabkan kematian.
( soeharto, 2001 )
• Etiologi penyakit jantung koroner
Penyebab terjadinya penyakit kardiovaskuler prinsipnya di bedakan
menjadi dua faktor utama yaitu :
1. Aterisklerosis
• Aterisklerosisi pembuluh koroner merupakan penyebabpenyakit arteri
koronaria yang paling sering di temukan. Aterosklorosis menyebabkan
penimbunan lipid dan jaringan fibrosa dalam ateri koronaria, sehingga secara
progresif mempersempit lumen pembuluh darah. Bila lumen menyempit maka
resistensi terhadap aliran darah akan meningkat, dan membahayakan aliran
darah miokardium. ( brown, 2006 )
• 2. Trombosis2
• Endapan lemak dan pengerasan pembuluh darah terganggu dan lama
kelamaan berakibat robek dinding pembuluh darah. Pada mulanya, gumpalan
darah merupakan mekanisme pertahanan tubuh untuk mencegah perdarahan
berlanjut pada saat terjadinya luka. Berkumpulnya gumpalan darah di bagian
robek tersebut, yang kemudian bersatu dengan keping keping darahmenjadi
troumbus. Troumbus ini menyebabkan serangan jantung mendadak, dan bila
sumbatan terjadi di pembuluh darah otak menyebabkan stroke ( kusrahayu,
2004 )
Patofisiologi jantung koroner
1. Angina pektoris stabil
2. Angina pektoris yang tidak stabil
3. Angina varian ( prinzmetal )
4. Sindrom Koroner Akut ( SKA )
Gejala umum
• Sumber rasa sakit berasal dari pembuluh koroner yang
menyempit atau tersumbat. Rasa sakit tidak enak seperti
ditindih beban berat di dada bagian tengah adalah keluhan
klasik penderita penyempitan pembuluh darah koroner. Kondisi
yang perlu diwaspadai adalah jika rasa sakit di dada muncul
mendadak dengan keluarnya keringat dinggin yang berlangsung
lebih dari 20 menit serta tidak berkurang dengan istirahat.
Serangan jantung terjadi apabila pembuluh darah koroner tiba-
tiba menyempit parah atau tersumbat total. Sebagian penderita
PJK mengeluh rasa tidak nyaman di ulu hati, sesak nafas, dan
mengeluh rasa lemas bahkan pingsan (Yahya, 2010).
Faktor resiko
• Secara statistik, seseorang dengan faktor resiko kardiovaskuler
akancmemiliki kecenderungan lebih tinggi untuk menderita gangguan
koronercdibandingkan mereka yang tanpa faktor resiko. Semakin banyak
faktor resikocyang dimiliki, semakin berlipat pula kemungkinan terkena
penyakit jantung koroner (Yahya, 2010). Faktor-faktor resiko yang
dimaksud adalah merokok, alkohol, aktivitas fisik, berat badan, kadar
kolesterol, tekanan darah (hipertensi) dan diabetes.
• Faktor-faktor resiko dibagi menjadi dua, yaitu faktor yang dapat diubah
dan tidak dapat diubah.
Faktor reiko lain yang dapat diubah

1. Hipertensi
2. Diabetes Mellitus
3. Merokok
4. Hiperlipidema
5. Obesitas
6. Gaya hidup tidak aktif
faktor resiko yang tidak dapat diubah, yaitu :
1. Jenis kelamin
2. Keturunan ( genetik )
3. Keturunan
Penatalaksanaan terapi
• Terapi didasarkan pada pengetahuan tentang
mekanisme, manifestasi klinis, perjalanan alamiah dan
patologis baik dari sisi selular, anatomis dan fisiologis
dari kasus PJK. Pada prinsipnya terapi ditujukan untuk
mengatasi nyeri angina dengan cepat, intensif dan
mencegah berlanjutnya iskemia serta terjadinya infark
miokard akut atau kematian mendadak.
• Pedoman Tatalaksana Penyakit Kardiovaskuler di
Indonesia tahun 2009 obat yang disarankan untuk
penderita PJK adalah :
1. Golongan nitrat
• Mekanisme kerja golongan nitrat vasodilatasi,
menurunkan pengisian diastolik, menurunkan tekanan
intrakardiak dan meningkatkan perfusi subendokardium.
Nitrat kerja pendek penggunaan sublingual untuk
profilaksis, nitrat kerja panjang penggunaan oral atau
transdermal untuk menjaga periode bebas nitrat. Nitrat
kerja jangka pendek diberikan pada setiap pasien untuk
digunakan bila terdapat nyeri dada. Dosis nitrat
diberikan 5 mg sublingual dapat diulang tiga kali sehari
(Anonim, 2009).
2. Golongan penyekat ( beta bloker )
• Terdapat bukti-bukti bahwa pemberian beta bloker pada pasien angina
yang sebelumnya pernah mengalami infark miokard, atau gagal jantung
memiliki keuntungan dalam prognosis. Berdasarkan data tersebut beta
bloker merupakan obat lini pertama terapi angina pada pasien tanpa
kontraindikasi (Anonim, 2009).
• Beta bloker dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan
pencernaan, mimpi buruk, rasa capek, depresi, reaksi alergi blok AV, dan
bronkospasme. Beta bloker dapat memperburuk toleransi glukosa pada
pasien diabetes juga mengganggu respon metabolik dan autonomik
terhadap hipoglikemik (Anonim, 2000). Dosis beta bloker sangat bervariasi
untuk propanolol 120-480/hari atau 3x sehari 10-40mg dan untuk bisoprolol
1x sehari 10-40mg.
3. Golongan antagonis kalsium
• Mekanisme kerja antagonis kalsium sebagai vasodilatasi koroner dan
sistemik dengan inhibisi masuknya kalsium melalui kanal tipe-L. Verapamil
dan diltiazem juga menurunkan kontraktilitas miokardium, frekuensi
jantung dan konduksi nodus AV. Antagonis kalsium dyhidropyridin (missal:
nifedippin, amlodipin, dan felodipin) lebih selektif pada pembuluh darah
(Anonim, 2009).
• Pemberian nifedipin konvensional menaikkan risiko infark jantung atau
• angina berulang 16%, Penjelasan mengapa penggunaan monoterapi
nifedipin dapat menaikkan mortalitas karena obat ini menyebabkan
takikardi refleks dan menaikkan kebutuhan oksigen miokard (Anonimª,
2006). Dosis untuk antagonis kalsium adalah nifedipin dosis 3x5-10mg,
diltiazem dosis 3x30-60mg dan verapamil dosis 3x 40-80mg.
Kasus

Ny. S umur 64 tahun mengeluh nyeri dada hilang timbul setelah


melakukan aktivitas sedang seperti menyapu dan memasak, dan nyeri
hilang setelah istirahat. Nyeri dada timbul kurang lebih 5 menit dalam 1
hari, lokasi nyeri dada sebelah kiri.

Penyakit sekarang: Klien mengeluh nyeri dada sebelah kiri berkurang dan
klien tidak bisa tidur.

Penyakit dahulu: mempunyai penyakit hipertensi sejak 10 tahun yang


lalu.
Analisa Data

Data Fokus Problem Etiologi


Ds Nyeri Akut Agen Pencedra Fsiologiis

- Pasien mengeluh nyeri

Do

- Sulit tidur

- Tekanan darah
meningkat
Data Fokus Problem Etiologi
Intoleransi Aktivitas Ktidak seimbangan antara suplai
Ds
dan kebutuhan oksigen
- Merasa tidak nyaman setelah
beraktivitas

- Merasa lemah

Do
- Frekuensi jantung meningkat
>20% dari kondisi istirahat
EKG
- Tekanan darah meningkat
>20% dari kondii istirahat
Gambaran EKG menunjukan
iskemia
• DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut b.d agen pencedra fisiologis

2. Intoleransi aktivitas b.d ketidak seimbangan antara suplai dan kebutuhan


oksigen
INTERVENNSI
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Nyeri akut b.d agen pencedra
Tingkat Nyeri Manajemen nyeri
fisiologis
setelah dilakukan intervensi Observasi :
keperawatan selama 3x24 jam, maka
- Identifikasi, lokasi, karakteristik,
tingkat nyeri menurun dengan kriteria
durasi, frekuensi kualitas, dan
hasil:
intensitas nyeri
1. Keluhan nyeri (5)
- Identifikasi skala nyeri
2. Kesulitan tidur (5)
- Identifikasi frespon nyeri non
3. Tekanan darah (5)
verbal

- Identivikasi faktor yang


memperberat dan memperingan
nyeri
Lanjuutan Intervensi
Terapeutik
- Berikan tekhnik non farmakologis untuk mengurangi nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan setrategi meredakan nyeri
Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Anjurkan tekhnik non
Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
Intoleransi aktivitas b.d ketidak Manajemen Energi
Toleransi Aktivitas
seimbangan antara suplai dan
Observasi
kebutuhan oksigen
setelah dilakukan intervensi
- Monitor kelelahan fisik
keperawatan selama 3x24 jam, maka
Terapeutik
toleransi aktivitas meningkat dengan
- Sediakan lingkungan nyaman dan
kriteria hasil: rendah stimulus
1. Keluhan lelah (5) - Latihan rentang gerak pasif dan/
2. Perasaan lemah (5) aktif
3. Aritmia saat aktivitas (5)
4. Tekanan darah (5) Edukasi
5. EKG Iskemia (5)
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan aktifitas secara bertahap
Kolaborasi
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan makanan

Anda mungkin juga menyukai