Anda di halaman 1dari 8

APENDISITIS

Kelompok :
1. Dinda Wening Tyasmoro
2. Riska Latifah
3. Arnanda Gustin
4. Trisha Restu Ernanda
5. Pratiwi Pangesti Enit P
Pengertian Apendisitis
Penyakit usus buntu adalah peradangan yang terjadi pada usus buntu atau
apendiks. Usus buntu merupakan organ berbentuk kantong kecil dan tipis,
berukuran sepanjang 5 hingga 10 cm yang terhubung pada usus besar. Saat
menderita radang usus buntu, penderita dapat merasa nyeri di perut kanan
bagian bawah. Jika dibiarkan, infeksi dapat menjadi serius dan
menyebabkan usus buntuh pecah, sehingga menimbukan keluhan rasa
nyeri hebat hingga membahayakan nyawa penderitanya. Radang usus
buntu dapat terjadi pada semua usia, namun paling sering pada usia 10
sampai 30 tahun. Selain pada orang dewasa, usus buntu pada anak juga
bisa terjadi. Penyakit usus buntu bisa disebabkan sumbatan pada usus
buntu, baik sebagian atau total. Hambatan usus buntu yang
menyeluruh merupakan kondisi darurat dan perlu segera ditangani dengan
tindakan operasi
Gejala penyakit apendisitis ( usus buntu)
Gejala utama pada penyakit usus buntu adalah nyeri pada
perut. Nyeri ini disebut kolik abdomen. Rasa nyeri tersebut
dapat berawal dari pusar, lalu bergerak ke bagian kanan bawah
perut. Namun, posisi nyeri dapat berbeda-beda, tergantung usia
PowerPoint
dan posisi dari usus buntu itu sendiri. Dalam waktu beberapa
Presentation

jam, rasa nyeri dapat bertambah parah, terutama saat kita


bergerak, menarik napas dalam, batuk, atau bersin. Selain itu,
rasa nyeri ini juga bisa muncul secara mendadak, bahkan
saat  penderita sedang tidur. Bila radang usus buntu terjadi saat
hamil, rasa nyeri bisa muncul pada perut bagian atas, karena
posisi usus buntu menjadi lebih tinggi saat hamil.
Penyebab Penyakit Apendisitis
Penyakit usus buntu terjadi karena rongga usus buntu mengalami infeksi. Dalam kondisi ini, bakteri
berkembang biak dengan cepat sehingga membuat usus buntu meradang, bengkak, hingga bernanah.
Banyak faktor yang diduga membuat seseorang mengalami radang usus buntu, di antaranya:
1. Hambatan pada pintu rongga usus buntu
2. Penebalan atau pembengkakan jaringan dinding usus buntu karena infeksi di saluran pencernaan atau di
bagian tubuh lainnya
3. Tinja atau pertumbuhan parasit yang menyumbat rongga usus buntu
4. Cedera pada perut.
Kondisi medis, seperti tumor pada perut atau inflammatory bowel disease.
Pemeriksaan untuk menentukan diagnosa medis
apendisitis
1. Tes darah, guna memeriksa jumlah sel darah putih yang menandakan adanya infeksi.
2. Tes urine, untuk menghapus kemungkinan adanya penyakit lain, misalnya infeksi saluran
kemih atau batu ginjal.
3. CT scan atau USG, untuk memastikan rasa nyeri pada perut disebabkan penyakit usus
buntu.
4. Pemeriksaan panggul, untuk memastikan rasa nyeri bukan disebabkan masalah
reproduksi atau infeksi panggul lainnya.
5. Tes kehamilan, guna memastikan rasa nyeri tersebut bukan disebabkan kehamilan ektopik.
6. Foto Rontgen dada, untuk memastikan rasa nyeri bukan disebabkan pneumonia sebelah
kanan, yang gejalanya mirip radang usus buntu.
Pengobatan penyakit usus buntu
1. Operasi usus buntu dengan laparoskopi dilakukan dengan membuat beberapa sayatan
kecil sebesar lubang kunci pada perut, untuk memasukkan alat bedah khusus
yang dilengkapi kamera untuk mengangkat usus buntu. Operasi ini lebih disukai karena
proses pemulihannya lebih singkat. Operasi jenis ini juga dianjurkan pada penderita
lansia atau obesitas.
2. Sementara operasi dengan bedah terbuka atau laparotomi dilakukan dengan membedah
perut bagian kanan bawah sepanjang 5-10 sentimeter, dan mengangkat usus buntu.
Bedah terbuka ini sangat dianjurkan untuk kasus usus buntu di mana infeksi telah
menyebar ke luar usus buntu, atau jika usus buntu sudah bernanah (abses).
Komplikasi penyakit usus buntu
1. Abses atau terbentuknya kantong 2. Peritonitis. Peritonitis adalah infeksi pada
lapisan dalam perut atau peritoneum. Peritonitis
berisi nanah. Komplikasi ini muncul
terjadi saat usus buntu pecah dan infeksi menyebar
sebagai usaha alami tubuh untuk
hingga ke seluruh rongga perut. Penanganan kasus
mengatasi infeksi pada usus buntu.
ini dilakukan dengan pemberian antibiotik dan
Penanganannya dilakukan dengan
tindakan bedah terbuka secepatnya, untuk
penyedotan nanah dari abses atau dengan mengangkat usus buntu dan membersihkan rongga
antibiotik. Jika ditemukan dalam operasi, perut. Peritonitis ditandai dengan nyeri seluruh
abses dan bagian di sekitarnya akan perut yang hebat dan terus menerus, demam, serta

dibersihkan dengan hati-hati dan diberi  detak jantung yang cepat.

antibiotik.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai