Anda di halaman 1dari 16

1

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH

GANGGUAN ALAM PERASAAN : MANIAK DAN DEPRESI

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa

dengan dosen Ns. Enggal Hadi, M.Kep

Oleh:

Kelompok 14

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNVERSITAS JEMBER

2017

1
2

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN MASALAH

GANGGUAN ALAM PERASAAN : MANIAK DAN DEPRESI

MAKALAH

diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa

dengan dosen Ns. Enggal Hadi, M.Kep

Oleh:

Rise Dyah Pawestri 152310101018

Diana Aprilia P. 152310101041

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNVERSITAS JEMBER

2017

2
3

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah Swt. yang melimpahkan karunia-Nya sehingga


penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Pada
Klien Dengan Masalah Gangguan Alam Perasaan : Maniak dan Depresi.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah
Keperawatan Kesehatan Jiwa Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK)
Universitas Jember.
Penyusunan makalah ini tentunya tidak lepas dari kontribusi berbagai
pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1 Ns. Enggal Hadi, M.Kep, selaku dosen pembimbing tugas mata kuliah
Keperawatan Maternitas;
2 Keluarga di rumah yang senantiasa memberikan dorongan dan doanya demi
terselesaikannya makalah ini;
3 Rekan-rekan satu kelompok yang sudah bekerjasama dan berusaha
semaksimal mungkin sehingga makalah ini dapat terealisasi dengan baik;
4 Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terciptanya makalah ini
yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi
kesempurnaan makalah ini. Akhirnya penulis berharap, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 22 Maret 2017

Penulis

3
4

DAFTAR ISI

Halaman Sampul................................................................................... ii

Prakata................................................................................................... iii

Daftar Isi................................................................................................ iv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang....................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................... 2

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Contoh Kasus......................................................................... 3
2.2 Pengertian.............................................................................. 3
2.2.1 Definisi........................................................................ 3
2.2.2 Faktor Penyebab.......................................................... 4
2.2.3 Tanda-tanda Gangguan Alam Perasaan....................... 5
2.2.4 Gejala-gejala Depresi ................................................. 5
2.2.5 Klasifikasi Depresi ..................................................... 6
2.3 Psikopatologi......................................................................... 7
2.4 Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan........................ 9
2.5 Penatalaksanaan.................................................................... 9

BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan............................................................................ 11
3.2 Saran...................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 12

4
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap manusia diciptakan memiliki akal dan fikiran. Dari kedua hal
tersebut tidak dapat dipisahkan antara satu dan yang lainnya. Keduanya
bersinambungan menghiasi kehidupan sehari-hari. Seseorang dengan tingkat
masalahnya masing-masing dalam kehidupan akan berbeda pula dalam
menanggapinya.
Dalam kehidupan sehari hari terdapat berbagai lika liku yang harus
dilalui. Masalah-masalah dalam kehidupan selalu ditanggapi dengan cara yang
berbeda-beda. Setiap orang yang tidak bisa mengatasi masalahnya akan
mengalami gangguan perasaan. Gangguan perasaan yang berlebih akan
menyebabkan depresi dan maniak.
Depresi atau Melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka yang
berkepanjangan atau abnormal. Dapat digunakan untuk menunjukkan berbagai
fenomena,seperti tanda, sindrom, keadaan emosional, reaksi, penyakit, atau
entitas klinis. Sedangkan Mania ditandai dengan alam perasaan yang
meningkat, bersemangat, atau mudah terganggu. Hipomania digunakan untuk
menggambarkan sindrom klinis serupa, tetapi tidak separah maniak atau
episode manik (Gail W.Stuart, 2007).
WHO tahun 2002 menunjukkan bahwa 154 juta orang secara global
menderita depresi. Saat ini terdapat 121 juta orang mengalami depresi dan
dinyatakan bahwa 5,8% pria dan 9,5% wanita di dunia pernah mengalami
episode depresi dalam hidup mereka. Menurut WHO, depresi menduduki
peringkat ketiga beban penyakit dalam skala global tahun 2004 dan
diperkirakan cenderung naik menjadi peringkat pertama pada tahun 2030.

Pada tahun 2005 diketahui bahwa sedikitnya 50.000 orang Indonesia


melakukan tindak bunuh diri setiap tahunnya, karena tidak ada data nasional
untuk angka bunuh diri di Indonesia, dari data tersebut diperkirakan ada 150
orang melakukan bunuh diri setiap harinya di Indonesia.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Permasalahan dalam makalah ini adalah bagaimana asuhan keperawatan
pada klien dengan masalah gangguan perasaan yaitu depresi dan maniak

1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memahami tentang asuhan keperawatan
pada pasien dengan gangguan alam perasaan yaitu mania dan
depresi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian maniak dan
depresi.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan penyebab maniak dan
depresi.
3. Mahasiswa mampu menyebutkan tanda dan gejala yang ada
pada pasien dengan gangguan perasaan yaitu maniak dan
depresi.
4. Mahasiswa mampu menyebutkan penatalaksanaan medis
pada pasien dengan gangguan perasaan yaitu maniak dan
depresi.
5. Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan pada
pasien dengan gangguan perasaan yaitu maniak dan
depresi.

2
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Contoh Kasus


Tn. N seorang laki-laki berusia 45 tahun yang belakangan ini
mengeluhkan tidak bisa tidur selama beberapa tahun. Raut muka tampak
sesuai dengan umur, rambut terpotong pendek dan tersisir rapi dan memiliki
kontak verbal/visual yang cukup. Saat ditanya nama, alamat, umur dan saat
ini berada dimana klien dapat menyebutkan dengan benar. Klien mengatakan
dirinya sulit sulit tidur dan jika tidur klien mendengar suara-suara gamelan
yang yang tidak didengar oleh orang lain. Klien hanya mampu tidur dari jam
8 sampai jam 10 malam dan terbangun karena klien mendengar suara
gamelan yang sangat mengganggu dan klien merasa ditarik untuk mondar
mandir dijalan raya kurang lebih dua jam dan klien tidak dapat tidur lagi. Hal
tersebut sering terjadi sering sekitar 6 enam bulan. Klien mengatakan suara
gamelan semakin sering didengar dan semakin jelas saat ada orang berbuat
jahat kepadanya. Klien merasa cemas kaarena riwayat keluarganya juga
begitu.

2.2 Pengertian

2.2.1 Definisi

Alam Perasaan ( mood) adalah perpanjangan emosional yang


mempengaruhi seluruh kepribadian dan fungsi kehidupan seseorang.
Depresi atau Melankolia adalah suatu kesedihan dan perasaan duka
yang berkepanjangan atau abnormal. Dapat digunakan untuk
menunjukkan berbagai fenomena,seperti tanda, sindrom, keadaan
emosional, reaksi, penyakit, atau entitas klinis.
Sedangkan Mania ditandai dengan alam perasaan yang meningkat,
bersemangat, atau mudah terganggu. Hipomania digunakan untuk
menggambarkan sindrom klinis serupa, tetapi tidak separah maniak atau
episode manik (Gail W.Stuart, 2007).

2.2.2 Faktor Penyebab

3
4

Berbagai teori telah digunakan untuk menjelaskan gangguan alam


perasaan depresi dan maniak yang menunjukkan berbagai faktor
penyebab depresi yaitu :

a. Faktor genetik
Mempengaruhi transmisi gangguan afektifyaitu riwayat
keluarga atau keturunan
b. Teori Agitasi
Menunjukkan bahwa depresi terjadi karena perasaan marah
yang ditujukan kepada diri sendiri.
c. Teori Kehilangan Objek
Menuju pada perpisahan traumatik individu dengan benda atau
yang sangat berarti.
d. Teori Organisasi Kepribadian
Menguraikan bagaimana konsep diri negatif dan harga diri
rendah mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian
seseorang terhadap stressor.
e. Model Kognitif
Menyatakan bahwa depresi merupakan masalah kognitif yang
didominasi oleh evaluasi seseorang , dunia seseorang terhadap
diri seseorang, dan dunia seseorang terhadap masa depan
seseorang.
f. Model Ketidakberdayaan
Menunjukkan bahwa semata-mata trauma menyebabkan
depresi tetapi keuakinan bahwa seseorang tidak mempunyai
kendali terhaadap hasil yang penting dalam kehidupaannya.
g. Model Perilaku
Berkembang dari teori sosial yang mengasumsi penyebabnya
terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi.
h. Model Biologi
Model ini menguraikan perubahan kimia dalam tubuh yang
terjadi selama masa depresi, termasuk defisiensi katekolamin,
disfungsi endokrin, hipersekresi, kortisol dan variasi periodik
dalam irama biologis.
2.2.3 Tanda tanda Gangguan Alam Perasaan
Menurut Hidayat (2006) gangguan jiwa pada alam perasaan
ditandai dengan :

4
5

a. Kemurungan, kesedihan, kelesuan, kehilangan gairah hidup,


tidak semangat dan merasa tidak berdaya
b. Perasaan bersalah atau berdosa, tidak berguna dan putus asa
c. Nafsu makan dan berat badan menurun
d. Sulit konsentrasi dan daya ingat menurun
e. Gangguan tidur (sulit tidur atau berlebihan) disertai mimpi-
mimpi yang tidak menyenangkan, misalnya mimpi orang telah
meninggal
f. Agitasi atau retardasi motorik (gelisah atau perlambatan
gerakan motorik)
g. Hilang perasaan senang, semangat dan minat, meninggalkan
hobi
h. Kreativitas dan produktivitas menurun
i. Gangguan seksual (libido menurun)
j. Pikiran-pikiran tentang kematian dan bunuh diri

2.2.4 Gejala-gejala Depresi

Menurut Tomb (2008) gejala-gejala depresi dapat digolongkan


dalam 3 gambaran yang sering disebut sebagai trias depresi yaitu :

a. Gambaran Emosi
Mood depresi, sedih atau murung, iritabilitas, ansietas,
anhedonia, kehilangan minat, kehilangan semangat, ikatan emosi
berkurang, menarik diri dari hunbungan interpersonal, preokupasi
dengan kematian.
b. Gambaran Kognitif
Mengkritik diri sendiri, perasaan tidak berharga,rasa bersalah,
pesimis, tidak ada harapan, putus asa, perhatian mudah teralih,
konsentrasi buruk, tidak pasti dan ragu-ragu, berbagai obsesi,
keluhan somatik (terutama pada orang tua), gangguan memori,
waham dan halusinasi.
c. Gambaran Vegetatif
Lesu, tidak ada tenaga, insomnia atau hipersomnia, anoreksia,
hipereksia, penurunan berat badan atau penambahan berat badan,
retardasi psikomotor, agitasi psikomotor, libido terganggu, variasi
diurnal yang sering.

5
6

Tanda-tanda depresi adalah berhenti dan lambat bergerak, wajah


sedih, dan selalu berlinang air mata, kulit dan mulut kering dan
konstipasi.

2.2.5 Klasifikasi Depresi

DSM-IV mendefinisikan bahwa gangguan mood berbeda dalam


hal penampilan klinis, perjalanan penyakit, genetik dan respon
pengobatan. Kondisi ini dibedakan berdasarkan ada atau tidaknya
maniak (bipolar atau unipolar), beratnya penyakit (mayor atau minor)
dan peran kondisi medis atau psikiatrik lainnya sebagai penyebab
gangguan (primer atau sekunder) sehingga depresi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Gangguan Mood Mayor


Depresi mayor atau tanda gejala mania
Gangguan Bipolar I (maniak-depresi) : maniak pada masa lalu atau
saat ini (dengan atau tanoa adanya depresi atau riwayat depresi),
kadang-kadang depresi mayor muncul.
Gangguan Bipolar II : hipomania dan depresi mayor harus ada saat
ini atau pernah ada.
2) Gangguan Depresi Mayor : depresi berat saja
Gangguan mood spesifik lainnya. Depresi minor dan tanda/gejala
maniak.
Gangguan dismitik : depresi saja

2.2 Psikopatologi/Psikodinamika

Gangguan alam perasaan depresi dapat terjadi karena


ketidakseimbangan elektrolit, yaitu perubahan natriun dan kalium didalam
neuron. Perubahan biokimia (noreefinefrin, dopamine dan serotonin) juga
mempengaruhi keadaan emosional individu. Rendahnya kadar noreefinefrin
dan dopamine mengakibatkan individu berada dalam episode depresi dan
sebaliknya meningkatkan kadar norefinefrin dan dopamine didalam otak
mengakibatkan perilaku maniak. (Gibbson Towsend , M C, 1995).

6
7

2.2.1 Faktor Predisposisi


Biologis : Hambatan perkembangan otak
Psikologis : Rasa susah, murung, sedih, putus asa -dan tidak
bahagia
Somatik : Anoreksia, konstipasi, kulit lembab (rasa dingin),
tekanan darah dan denyut nadi sedikit menurun
2.2.2 Faktor Presipitasi
Biologis : Respon Neurologik yang maladatif
Stress Lingkungan : Rasa kehilangan dan kekecewaan yang mendalam

2.2.3 Respon terhadap Stressor (Stuart & Sundeen, 1995)


a. Kognitif : Bingung, ragu-ragu, tidak mampu konsentrasi,
hilang perhatian dan motivasi, menyalahkan diri sendiri, pikiran
merusak diri, rasa tidak menentu, pesimis.
b. Afektif : Sedih, cemas apatis, murung, kebencian,
kesalahan, marah, perasaan ditolak, perasaan bersalah, merasa
tidak berdaya, putus asa, merasa sendirian, merasa rendah diri,
merasa tak berharga.
c. Fisiologis : Sakit perut, anoreksia, mual, muntah, konstipasi,
nyeri kepal, pusing, insomnia, gangguan menstruasi.
d. Perilaku : Agresif, agitasi, tidak toleran, gangguan tingkat
aktivitas, kemunduran psikomotor, berkesan menyedihkan,
gangguan kebersihan.
e. Sosial : Isolasi diri/sosial
2.2.4 Sumber Koping
Keluarga dan individu
2.2.5 Mekanisme Koping
a. Reaksi Emosi Adaptif
b. Reaksi Emosi Maladaptif

7
9

2.3 Diagnosa Medis dan Diagnosa Keperawatan


2.3.1 Diagnosa Medis
F3 Gangguan Suasana Perasaan
F30-29 Gejala psikotik yang berat, tidak disebabkan oleh gangguan
organik, zat psikoaktif, skizofrenia & depresi

2.3.2 Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan yaitu bipolar (depresi-maniak), (NANDA,


2015)

2.4 Penatalaksanaan (Terapi Medis dan Terapi Keperawatan)


2.4.1 Panatalaksanaan Medis
a. Pengobatan Gangguan Bipolar dapat menggunakan Stabilisatir
Mood (Litium, Valproat, Lamotrigin), Antipsikotika Atipik
(Risperidon, Olanzapin, Quetiapin, Aripripazol), Antidepresan
b. Pemberian obat-obatan dilakukan dibawah pengawasan dokter
spesialis kesehatan jiwa (psikiater)
c. Intervensi Psikososial meliputi berbagai pendekatan misalnya,
cognitive behavioral therapy (CBT), terapi keluarga, terapi
interpesonal, terapi kelompok, psikoedukasi, dan berbagai bentuk
terapi psikologi atau psikososial lainnya.

2.4.2 Terapi Keperawaatan


1 Bina hubungan saling percaya dengan klien
2 Bantu klien untuk mengungkapkan perasaan dan fikirannya.
a Klien akan menceritakan masa lalunya
b Klien akan mengungkapkan perasaan yang dialaminya
3 Berdiskusi dengan klien tentang pengalaman yang dialami selama
ini termasuk hubungan dengan orang yang berarti, lingkungan
kerja, sekolah.
4 Bantu klien untuk menyalurkan hobinya
a Bantu klien untuk menggali potensi dari dirinya
b Bantu klien untuk menyalurkan hobinya
5 Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang tidak
menguntungkan sebagai akibat dari depresinya seperti :

9
10

a Bantu klien mengungkapkan pengalaman yang menyenangkan


tanpa ada kata argumentasi
b Katakan kepada klien akan keraguan perawat terhadap
pernyataan klien
c Diskusikan dengan klien respon perasaan terhadap masalah yang
membuatnya mengalami gangguan perasaan
d Diskusikan frekuensi, intensitas dan durasi terjadinya depresi
6 Diskusikan dengan klien pengalaman-pengalaman yang tidak
menguntungkan sebagai akibat dari gangguan perasaan
7 Bantu klien membedakan situasi nyata dengan situasi yang
dipersepsikan salah oleh klien
8 Diskusikan dengan klien orang atau tempat dia minta bantuan
apabila terdapat masalah yang timbul atau sulit dikendalikan.

Rasionalisasi

1 Klien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat


2 Klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara berulang dalam
pikiran klien.
3 Klien dapat mengidentifikasi stressor atau pencetus gangguan yang
dialaminya
4 Klien dapat mengidentifikasi gangguan perasaan yang dialaminya.
5 Klien dapat memahami batasan-batasan untuk mencegah gangguannya

10
9

BAB 3. PENUTUP

3.1 Simpulan
Perasaan merupakan sesuatu yang dirasakan seseorang dari dalam dirinya
yang tidak dapat diketahui oleh orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari yang
kita lalui akan ada masalah-masalah yang sering kita pikirkan bahkan sampai
mengganggu perasaan. Untuk itu sebagai seorang individu yang memiliki akal
dan fikiran, kita harus dapat mengendalikan perasaan untuk dapat
menjalankan kegiatan sehari-hari secara normal. Hal tersebut dilakukan agar
kehidupan dapat berjalan dan terhindar dari gangguan perasaan seperti depresi
dan maniak.

3.2 Saran

Makalah ini disusun sebagaimana mestinya, namun dalam pembuatannya


penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan yaang disengaja
maupun tidak. Untuk itu kami sebagai penulis meminta kritik dan sarannya
untuk lebih mengembangkan dalam pembuatan-pembuatan makalah
selanjutnya. Kami juga berharap makalah ini dapat menampah pengetahuan
dan sebagai acuan untuk melaksanakan asuhan keperawatan pasien dengan
gangguan perasaan seperti depresi dan maniak.

9
10

DAFTAR PUSTAKA

Baihaqi, dkk. 2005. Psikiatri (Konsep Dasar dan Gangguan-Gangguan).


Bandung: PT. Refika Aditama

Townsend, Mary C. 2010. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri:


Rrencana Asuhan & Medikasi Psikotropik. Jakarta:IGC

Yusuf, A.H, dkk. 2015. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta:
Salemba Medika

Sunaryo. 2013. Psikologi untuk Keperawatan. Jakarta: EGC

Saam, Zulfran, dkk. 2012. Psikologi Keperawatan. Jakarta: PT Raja Grafindo


Persada

http://www.depkes.go.id/article/print/2085/mendengarkan-dan-berkomunikasi-
dalam-keluarga--adalah-komponen-pencegah-depresi-yang-utama-.html

[ diakses 20 Maret 2017]

10
11

11

Anda mungkin juga menyukai