GANGGUAN KEPRIBADIAN
SKIZOID
DI SUSUN OLEH :
PEMBIMBING
dr.Harun Taher Parinduri, Sp.KJ(K)
Harapan penulis semoga makalah ini dapat memberi manfaat dan menambah
pengetahuan serta dapat menjadi arahan dalam mengimplementasikan ilmu
kedokteran dalam praktek di masyarakat.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI............................................................................................................. ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kepribadian itu sendiri, diartikan sebagai sesuatu yang terpola, baik cara
atau metode penyelesaiannya dalam menyikapi masalah yang dihadapi, dimana
hal tersebut ditengarai sebagai ciri atau tanda untuk mengenal seseorang.2
Sedangkan gangguan kepribadian adalah suatu bentuk lain dari sifat karakter
tersebut, yang diluar rentang dan ditemukan pada sebagian besar orang yang
memiliki sifat kepribadian tidak fleksibel dan maladaptif dan dapat menyebabkan
gangguan fungsional yang bermakna atau penderitaan subjektif.3
1.2 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gangguan Kepribadian
2.1.1 Definisi
Dalam DSM (Diagnostic and Statistical Manual), gangguan kepribadian
adalah kelompok gangguan yang sangat heterogen dan diberi kode pada Aksis II
serta dianggap sebagai pola perilaku dan pengalaman internal yang bertahan lama,
pervasif dan tidak fleksibel, yang menyimpang dari ekspektasi budaya orang yang
bersangkutan dan menyebabkan hendaya dalam keberfungsian sosial dan
pekerjaan.4
2.1.2 Etiologi
a) Faktor genetik
Hal ini dibuktikan melalui penelitian di Amerika Serikat pada 15.000
pasang anak kembar bahwa faktor genetik berperan terhadap timbulnya gangguan
kepribadian.Pada kembar monozigotik persamaan dalam gangguan kepribadian
beberapa kali lebih besar dibandingkan dengan kembar dizigotik. Hal itu juga
4
2.1.3 Klasifikasi
1. Kelompok A terdiri dari gangguan kepribadian paranoid, skizoid, dan
skizotipal dimana orang dengan gangguan ini sering kali tampak aneh dan
eksentrik.3 Gangguan kepribadian skizotipal oleh DSM IV dikategorikan ke
dalam kelompok gangguan kepribadian, sedangkan oleh PPDGJ III
dimasukkan ke dalam kelompok skizofrenia. Gangguan kepribadian
skizotipal secara bermakna banyak ditemukan dalam keluarganya yang
menderita skizofrenia, sedangkan hubungan kekeluargaan antara gangguan
kepribadian paranoid dan gangguan kepribadian skizoid dengan keluarga
yang menderita skizofrenia tidaklah demikian.2
2. Kelompok B terdiri dari gangguan kepribadian antisosial, ambang,
histrioinik, dan narsistik dimana orang dengan gangguan ini sering tampak
dramatik, emosional, dan tidak menentu.3 Dalam kelompok ini nampaknya
ada latar belakang faktor genetik. Gangguan kepribadian antisosial sering ada
kaitannya dengan gangguan penggunaan alkohol. Pada gangguan kepribadian
ambang seringkali juga ditemukan gangguan Mood (alam perasaan),
khususnya depresi. Sedangkan pada gangguan kepribadian histrionik
seringkali ada gangguan somatisasi (sindrom Briquet).2
3. Kelompok C terdiri dari gangguan kepribadian menghindar, dependen, dan
obsesif-kompulsif dimana orang dengan gangguan ini sering tampak cemas
dan atau ketakutan.3 Pasien dengan gangguan kepribadian oobsesif kompulsif
(anankastik) sering menderita depresi, masa laten REM (Rapid eye
movement)-nya memendek. Serta hasil DST (dexamethason-suppression test)
yang abnormal.2
2.2.1 Definisi
2.2.2 Etiologi
2.2.3 Epidemiologi
Mereka seringkali terpikat oleh mode diet dan kesehatan, gerakan filosofi,
dan skema perbaikan sosial, khususnya yang tidak memerlukan keterlibatan
pribadi.Walaupun orang dengan gangguan kepribadian skizoid tampak terserap ke
dalam diri sendiri dan terlibat dalam mimpi di siang hari yang berlebihan, mereka
tidak menunjukkan kehilangan kapasitas untuk mengenali realitas. Mereka sering
kali terlihat sebagai mengucilkan diri, tetapi suatu waktu orang tersebut mampu
menyusun, mengembangkan dan memberikan pada dunia suatu gagasan yang asli
dan kreatif.2,3
2.2.5 Diagnosis
2.2.7 Terapi
a. Psikoterapi
b. Farmakoterapi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
(1)
Johar.A., Hartuti.P., Palupi.D.D. 2014. Implementasi Metode Frame untuk
Mendiagnosa Gangguan Kepribadian Dramatik Menggunakan Sistem Pakar.
Jurnal Rekursif. Bengkulu.
(2)
Mangindaan.L. 2015. Gangguan Kepribadian. Buku Ajar Psikiatri.Ed.2. Badan
Penerbit FKUI. Jakarta.
(3)
Kaplan.H.I., Sadock.B.J., Grebb.J.A. 2010. Gangguan Kepribadian. Sinopsis
Psikiatri. Binapura Aksara.
(4)
Wikipedia. 2017. Personality
Disorder.https://en.m.wikipedia.org/wiki/Personality_disorder. diakses pada 29
Oktober 2017.
(5)
Maslim.R. 2013. Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa
Dewasa.Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDG III dan DSM V.
Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK Unika Atmajaya. Jakarta.