Dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Jiwa II
Dosen pengampu Ns. Mei Tongo-Tongo S.Kep M.Kes
(STIKMAH)
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah yang berjudul “Peran Perawat Jiwa” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
Dan harapan kami semoga askep ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Untuk ke depannya kami dapat memperbaiki bentuk maupun
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun Kelompok I
2
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ............................................................................. 4
B. RUMUSAN MASALAH ......................................................................... 5
C. TUJUAN .................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
A. Peran dan Fungsi Perawat Jiwa................................................................ 7
B. Peran Perawat Jiwa .................................................................................. 7
C. Fungsi perawat ......................................................................................... 8
D. Peran Dalam Prevensi Primer .................................................................. 9
E. Peran Dalam Prevensi Sekunder .............................................................. 10
F. Peran Dalam Prevensi Tersier .................................................................. 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
Daftar Pustaka ............................................................................................................. 12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dari bagian kedaruratan pasien datang dengan keluhan psikiatrik. Dari kedaruratan
tingkahlaku ini, gangguan psikotik akut, episode manik, depresi mayor, gangguan bipolar,
Tindak kekerasan atau agresif merupakan alasan umum untuk datang pada bagian
kedaruratan, dengan perilaku menyerang yang terlihat pada 3-10 % pasien psikiatrik.
Gejala agresif seperti penyerangan, perilaku dengan kata-kata kasar, dan kekerasan
dapat terjadi dengan gejala positif seperti delusi dan halusinasi, namun hal ini tidak semua
terjadi. Menurut Bolton J, hampir 5 % pasien yang datang ke bagian darurat psikiatri
Rumah sakit St. Helier dan St.Georges di London dengan masalah psikikatri primer dan
selanjutnya 20-30 % dengan simtom psikiatri ditambah dengan gangguan fisik. Kekerasan
dan penyerangan umumnya dijumpai di darurat psikiatri, terutama dalam keadaan tertentu.
Suatu penelitian yang dilakukan oleh Saliou dan kawan-kawan tahun 2005 pada
sebuah Rumah Sakit di Paris, mengambil 500 pasien yang memperoleh pelayanan darurat.
Dijumpai prevalensi gangguan psikiatri adalah 38% (189 pasien), empat puluh pasien (8%)
kasus psikiatri primer dirujuk ke bagian darurat psikiatri, 149 (30%) kasus
4
psikiatriekunder, hal ini dinyatakan sebagai suatu penilaian yang sistematis dari keadaan
status mental. Kasus psikiatri primer dan sekunder adalah lebih banyak yang tunawisma
yaitu (13,6% vs 1,95%). Menurut kriteria DSM-IV diagnosis psikiatri primer yang
kompulsif. Mereka sering diserahkan pada bagian darurat psikiatri setelah melakukan
penyerangan, (7,4% vs 3,5%), perilaku kekerasan (5,8% vs 0,9%) dan kurang sering setelah
kecelakaan (8,4% vs 14,3%). Pasien psikiatri lebih sering diperiksa setelah suatu peristiwa
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan. Peran
keperawatan psikiatri professional telah berkembang secara kompleks dari elemen- elemen
mental dan psikiatrik sebagai salah satu dari 5 inti disiplin kesehatan mental.Perawat jiwa
perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan
praktik keperawatan.
Peran perawat kesehatan jiwa mempunyai peran yang bervariasi dan spesifik
(Dalami, 2010). Aspek dari peran tersebut meliputi kemandirian dan kolaborasi
6
diantaranya adalah yang pertama yaitu sebagai pelaksana asuhan keperawatan, yaitu
perawat memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan jiwa kepada individu, keluarga
manusia, perkembangan kepribadian dan konsep kesehatan jiwa serta gangguan jiwa dalam
tindakan tersebut.
Peran perawat yang kedua yaitu sebagai pelaksana pendidikan keperawatan yaitu
perawat memberi pendidikan kesehatan jiwa kepada individu, keluarga dan komunitas agar
mampu melakukan perawatan pada diri sendiri, anggota keluarga dan anggota masyarakat
lain. Pada akhirnya diharapkan setiap anggota masyarakat bertanggung jawab terhadap
kesehatan jiwa. Peran yang ketiga yaitu sebagai pengelola keperawatan adalah perawat
harus menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan jiwa. Dalam melaksanakan perannya ini perawat diminta menerapkan teori
Peran perawat yang kekempat yaitu sebagai pelaksana penelitian yaitu perawat
penelitian serta perkembangan ilmu dan teknologi untuk meningkatkan mutu pelayanan
7
C. Fungsi Perawat
Fungsi perawat jiwa adalah memberikan asuhan keperawatan secara langsung dan
asuhan keperawatan secara tidak langsung (Erlinafsiah, 2010). Fungsi tersebut dapat
dicapai melalui aktifitas perawat jiwa, yaitu: pertama, memberikan lingkungan terapeutik
yaitu lingkungan yang ditata sedemikian rupa sehingga dapat memberikan perasaan aman,
nyaman baik fisik, mental,dan sosial sehingga dapat membantu penyembuhan pasien.
Kedua, bekerja untuk mengatasi masalah klien “here and now” yaitu dalam membantu
mengatasi segera dan tidak ditunda sehingga tidak terjadi penumpukkan masalah. Ketiga,
sebagai model peran yaitu perawat dalam memberikan bantuan kepada pasien
menggunakan diri sendiri sebagai alat melalui contoh perilaku yang ditampilkan oleh
perawat.
Fungsi perawat yang keempat yaitu memperhatikan aspek fisik dari masalah
kesehatan klien merupakan hal yang sangat penting. Dalam hal ini perawat perlu
memasukkan pengkajian biologis secra menyeluruh dalam evaluasi pasien jiwa untuk
mengidentifikasi adanya penyakit fisik sedini mungkin sehingga dapat diatasi dengan cara
yang tepat. Kelima, memberikan pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada pasien,
kleuarga dan komunitas yang mencakup pendidikan kesehatan jiwa, gangguan jiwa, ciri-
ciri sehat jiwa, penyebab gangguan jiwa, ciri- ciri gangguan jiwa, fungsi dan tugas
keluarga, dan upaya perawatan pasien ganggua jiwa. Keenam, sebagai perantara sosial
yaitu perawat dapat menjadi perantara dari pihak pasien, keluarga dan masyarakat dalam
Fungsi yang ketujuh adalah kolaborasi dengan tim lain adalah perawat membantu
pasien mengadakan kolaborasi dengan petugas kesehatan lain yaitu dokter jiwa, perawat
8
memimpin dan membantu tenaga perawatan adalah pelaksanaan pemberian asuhan
menggunakan sumber di masyarakat sehubungan dengan kesehatan mental. Hal ini penting
diketahui oleh perawat bahwa sumber-sumber yang ada dimasyarakat perlu diidentifikasi
untuk digunakan sebagai faktor pendukung dalam mengatasi masalah kesehatan jiwa yang
ada dimasyarakat.
pendidikan
fungsi kelompok
7. Aktif dalam kegiatan masyarakat & politik yang berkaitan dengan kesehatan jiwa
3. Memberikan konsultasi
9
4. Melaksanakan intervensi krisis
5. Memberikan psikoterapi individu, keluarga, dan kelompok pada berbagai tingkat usia
2. Mengorganisasi “after care” untuk klien yang telah pulang dari fasilitas kesehatan
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
manusia sebagai ilmunya dan penggunaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya.
Praktik kontemporer keperawatan jiwa terjadi dalam konteks social dan lingkungan. Peran
keperawatan psikiatri professional telah berkembang secara kompleks dari elemen- elemen
mental dan psikiatrik sebagai salah satu dari 5 inti disiplin kesehatan mental.Perawat jiwa
perilaku manusia untuk menurunkan suatu kerangka kerja teoritik yang menjadi landasan
praktik keperawatan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Berger, J. Karen and Williams. 1999. Fundamental Of Nursing; Collaborating for Optimal Health,
Dalami E, 2010. Asuhan Keperawatan Jiwa. Jakarta: Trans Info Media Erlinafsiah.
Info Media
Sumatera Utara.
Hawari, 2009. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Universitas Sumatera Utara. Sumatera
Utara.
12