Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang

Bali merupakan salah satu pulau tujuan wisata yang terkenal di dunia. Jumlah
kunjungan wisatawan ke Bali dari tahun 2009-2013 terus meningkat dengan rata-rata
persentase peningkatan sebesar 9,52 %. Peningkatan jumlah kunjungan tersebut menuntut
pemerintahan provinsi Bali untuk mendukung segala aspek yang berhubungan baik
langsung ataupun tidak langsung dengan sektor pariwisata.

Salah satu aspek yang menjadi perhatian dalam mendukung pariwisata di Bali adalah
aspek kesehatan, dimana program pemerintah provinsi Bali adalah menjalin kerjasama
lintas sektoral antara sektor pariwisata dan sektor kesehatan dengan mengembangkan
puskesmas wisata. Puskesmas wisata merupakan sebuah unit pelaksana teknis dinas
kesehatan kabupaten/kota yang bertanggungjawab terhadap pembangunan kesehatan
pariwisata di wilayah kerjanya. Salah satu Puskesmas wisata yang ada di Bali adalah
Puskesmas Kuta 1 yang terletak di kecamatan Kuta, Kabupaten Badung.

Tidak seperti puskesmas pada umumnya, puskesmas Kuta 1 memiliki keunikan


tersendiri karena mengingat lokasinya yang terletak di jantung pariwisata Bali. Selain
poliklinik yang melayani pasien dengan penyakit umum terjadi di masyarakat seperti
poliklinik interna, poliklinik gigi, poliklinik THT dan lainnya, Puskesmas Kuta 1
memiliki 3 poliklinik yang tidak selalu ada di puskesmas lain di Bali yaitu poliklinik
VCT, poliklinik IMS dan poliklinik methadone yang memiliki peran penting dalam
menanggulangi penyakit-penyakit yang angka kejadiannya tinggi di daerah pariwisata
yang memiliki karakteristik mobilitas penduduk tinggi, banyaknya penduduk pendatang
dan mata pencaharian masyarakat sekitar terutama di bidang perdagangan dan jasa.

Ketiga poliklinik tersebut adalah sebagai penanganan tingkat dasar terhadap


penyebaran penyakit khususnya penyakit menular seksual. Poliklinik VCT melayani
pasien dengan keinginan sendiri melakukan test HIV dengan sebelumnya mendapatkan
pre test konseling sampai dengan merujuk ke rumah sakit pusat apabila ditemukan hasil
uji positif. Poliklinik IMS melayani pasien dengan keluhan penyakit seperti cervicitis,
sifilis, GO dan urethritis. Pasien yang positif terdiagnosa penyakit tersebut selanjutnya
akan disarankan untuk melakukan pemeriksaan di poliklinik VCT untuk early detection
terhadap infeksi HIV. Sedangkan poliklinik methdone sendiri diperuntukan kepada pasien
ketergantungan narkoba suntik dengan penanganan program terapi rumatan metadon
(PTRM) yaitu terapi pengganti morfin/heroin dengan methadone secara oral sehingga
mengurangi dampak buruk akibat narkotika (terutama IDU) dimana pemakaian narkoba
suntik yang tidak aman akan meningkatkan kemungkinan penyebaran virus penyakit
menular seksual yaitu HIV. Selain PTRM poliklinik metadhone juga memiliki Needle
Syringe Program dimana program ini adalah program pemberian jarum suntik steril

Dalam upaya pencegahan HIV/AIDS di kalangan pengguna narkoba suntik. Materi


pencegahan di kemas dalam satu paket berisikan jarum suntik steril, alkohol swab,
kondom dan brosur informasi. Puskesmas Kuta 1 juga melakukan program promosi
kesehatan berkala yang bertujuan untuk meningkatakan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan diri, lingkungan dan wisatawan demi meningkatkan kualitas pariwisata yang
ditawarkan.
Rumusan Masalah

1. Bagaimana peranan puskesmas kuta 1 dalam kesehatan pariwisata ?


2. Bagaimana penanganan puskesmas kuta 1 tentang IMS, VCT , Methadon ?

Tujuan

1. Untuk mengatahui peranan puskesmas kuta 1 dalam kesehatan pariwisata


2. Untuk mengetahui penanganan puskesmas kuta 1 tentang IMS,VCT,Methadone.

Manfaat

Untuk mengetahui peranan puskesmas kuta 1 dalam kesehatan pariwisata dalam penanganan
kasus IMS,VCT, Methadone.

https://ikmd3kep.wordpress.com/2014/07/26/kunjungan-mahasiswa-tingkat-iii-ke-
puskesmas-kuta-1/

Anda mungkin juga menyukai