Anda di halaman 1dari 23

PERSONAL HYGIENE

PADA LANSIA
Nama Kelompok

 I GUSTI AYU UTARI HARMONI (14C11229)


 NI KADEK WAHYU AGUSTIAN LESTARI (14C11230)
 I MADE WAHYUDI SETIAWAN (14C11231)
 NI NYOMAN WIADNYANI (14C11232)
 LUH WIDIARI (14C11233)
 NI WAYAN ARI WINTARI (14C11234)
 YAN DESI PURNAMASARI(14C11235)
 I PUTU YOGA ADI PRASATYA (14C11236)
 NI KADEK YULI ARIASMADI (14C11237)
 NI LUH YULIA PUTRI NANA (14C11238)
 NI LUH YUNI SARTIKA (14C11239)
 NI PUTU YUNITA RAHMA DEWI (14C11240)
 NI LUH MAS INDRIYANI (13C11049)
Definisi

Personal Hygiene berasal dari bahasaYunani yaitu


personal yang artinyaperorangan dan hygiene berarti
sehat. Kebersihanseseorang adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihandan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Menurut beberapa para ahli :
Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam
memenuhi kebutuhannya guna memepertahankan
kehidupannya,kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika
tidak dapat melakukan perawatan diri ( Depkes 2000).

Sjarifuddin
Personal hygiene adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan.
Sjarifudin. 1979 (dalam Basyar.2005)
Tujuan Personal Hygiene

Tujuan dari personal hygiene adalah (Tarwoto,2004):

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yangkurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
Macam-macam Personal Hygiene

1. Perawatan Rambut
2. Perawatan Mata, Telinga dan Hidung
3. Perawatan Kulit
4. Perawatan Kaki, Tangan dan Kuku
Tanda dan Gejala

Menurut Depkes (2000)


Tanda dan gejala klien dengan defisit perawatan diri adalah:
1. Fisik
2. Psikologis
3. Sosial
Faktor yang mempengaruhi personal
hygiene

1. Citra tubuh
2. Praktik social
3. Status sosio-ekonomi
4. Pengetahuan
5. Kebudayaan
6. Pilihan pribadi
7. kondisi fisik.
Masalah Personal Hygiene Pada Lansia
Menurut Siburian (2002)
menurunnya fungsi fisiologis dan kesehatan pada lansia terdapat beberapa hal
yang perlu diperhatikan tentang kebersihan lansia yaitu :
1. Mandi
2. Kebersihan mulut
3. Cuci Rambut dan kulit
4. Kuku
5. Pakaian
Dampak yang Sering Timbul pada Masalah
Personal Hygiene

1. Dampak Fisik
2. Dampak Psikososial
Tipe personal hygiene

1. Kesehatan Gigi dan Mulut


2. Kesehatan Rambut dan kulit rambut
3. Kesehatan kulit
4. Kesehatan Telinga
5. Kesehatan Kuku
6. Kesehatan Mata
Jenis personal hygiene

Berdasarkan waktu pelaksanaannya


Menurut Alimul (2006) personal hygiene berdasarkan waktu
pelaksanaannyadibagi menjadi empat yaitu:
1. Perawatan dini hari
2. Perawatan pagi hari
3. Perawatan siang hari
4. Perawatan menjelang tidur
Tujuan Personal Hygiene

 Menghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan
bakteri
 Menghilangkan bau badan yang berlebihan
 Memelihara integritas permukaan kulit
 Menstimulasi sirkulasi / peredaran darah
 Meningkatkan perasaan sembuh bagi klien
 Memberikan kesempatan pada perawatan untuk mengkaji kondisi kulit klien.
 Meningkatkan percaya diri seseorang
 Menciptakan keindahan
 Meningkatkan derajat kesehatan sesorang
ASKEP
PERSONAL HYGIENE
1. Pengkajian
A. Riwayat Keperawatan
B. Pemeriksaan Fisik
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

1. Kurangnya perawatan diri:mandi/hygiene s.d gangguan


kognitif, kurangnya motivasi, gangguan penglihatan.
2. Gangguan integritas kulit s.d immobility, gangguan
sirkulasi vena dan arteri.
3. Gangguan Body Image b.d. penampilan fisik. halitosis,
tidak adanya gigi.
4. Resiko tinggi infeksi b.d trauma mukosa mulut.
Intervensi

1. Kurangnya perawatan diri:mandi/hygiene s.d gangguan kognitif, kurangnya motivasi,


gangguan penglihatan.

A. Observasi Kesehatan kulit klien yang merupakan perlindungan bagi tubuh:


 Cegah kulit dari iritasi dan injuri
 Kuku tajam, cincin yang dapat membuat luka kecil perlu dihindari
 Hindarkan penggunaan handuk yang kasar serta menggosok badan secara kasar yg dapat
menyebabkan kerusakan jaringan.
B. Observasi tubuh terhadap bau yang disebabkan oleh bakteri dikulit: a. Anjurkan klien
untuk mandi atau seka kurang lebih 2x/hari.
 Anjurkan klien setelah mandi kulit klien dikeringkan secara hati-hati terutama diarea
bawah payudara, axilla, sela paha diantara jari kaki.
 Anjurkan klien untuk memakai lotion setelah mandi.
lanjutan….
2. Resiko gangguan integritas kulit s.d immobility, gangguan sirkulasi
vena dan arteri.

Intervensi :
 Anjurkan klien untuk memakai lotion setelah mandi
 Anjurkan klien untuk miring kanan miring kiri saat tidur untuk
menghindari gangguan integritas kulit berlebih.
 Jika klien merasa gatal-gatal ,anjurkan klien agar tidak menggaruk
secara berlebihan untuk mengurangi luka berlebih.
Lanjutan….

3. Gangguan Body Image b.d. penampilan fisik. Halitosis(Bau mulut), tidak adanya
gigi.

Intervensi:
 Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang ganguan body image
saat ini.
 Observasi tentang kebiasaan klien saat menyikat gigi
 njurkan klien untuk memakai gigi palsu untuk meningkatkan body image klien.
 Berikan pengertian pada klien bahwa keaadan tersebut sangat fisiologis dan
semua orang akan mengalami hal tersebut.
Lanjutan….

4. Resiko tinggi infeksi b.d trauma mukosa mulut.

Intervensi :
 Anjurkan klien untuk oral hygiene:
 Gosok gigi setelah makan
 Irigasi diperlukan untuk cleaning mencegah pleque.
 Pilihlah sikat gigi yang lunak untuk menghindari luka pada daerah mulut
 Klien yg infeksi oral
Implementasi

Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan yang


dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994,
dalam Potter & Perry, 1997).
Evaluasi

Evaluasi merupakan penilaian terhadap sejumlah informasi yang


diberikan untuk tujuan yang telah ditetapkan ( potter & perry,
2005). Evaluasi diartikan sebagai : selalu menjaga suatu tujuan
ketika muncul hal-hal baru dan memerlukan penyesuaian
perencanaan ( Steven, F., 2000).
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai